cover
Contact Name
Zulkarnain
Contact Email
dzul9787@gmail.com
Phone
+6287832631987
Journal Mail Official
selaparang.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jl. KH. Ahmad Dahlan No.1, Pagesangan, Kec. Mataram, Kota Mataram, Nusa Tenggara Bar. 83115
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan
ISSN : 26145251     EISSN : 2614526X     DOI : https://doi.org/10.31764/jpmb.v5i1.6393
SELAPARANG : Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan merupakan jurnal yang mendiseminasikan setiap pemikiran dan ide gagasan atas hasil penelitian dan pemanfaatan teknologi untuk diimplementasikan kepada masyarakat mencakup ; (1). Bidang ilmu pengetahuan ; MIPA (Matematika, Fisika, Kimia, Biologi), Terapan, Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Kesehatan, (2). Pelatihan dan peningkatan hasil pendidikan dan (3). Pengembangan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 102 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 3 (2025): May" : 102 Documents clear
Metode evaluasi pelatihan desain kemasan dan fotografi untuk meningkatkan kualitas UMKM Amijaya, Sita Yuliastuti; Wiyatiningsih, Wiyatiningsih; Dewangga, Yordan Kristanto
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 3 (2025): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i3.29991

Abstract

Abstrak Pelaksanaan program pengabdian pada Pelatihan Desain Kemasan dan Fotografi melibatkan masyarakat pelaku usaha di wilayah Desa Pandowohrajo Sleman. Kegiatan pengabdian ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan para pelaku UMKM dalam bidang pemasaran dan promosi produk. Program pengabdian ini mempertimbangkan permasalahan yang ditemukan pada mitra yaitu kendala pada aspek desain kemasan produk serta promosi yang belum optimal dilakukan. Sejalan dengan hal tersebut, program Pelatihan Desain Kemasan dan Fotografi Produk ini diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan para pelaku UMKM agar semakin berdaya. Tahapan kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah (a) Persiapan dan koordinasi, (b) Pelaksanaan dan evaluasi, (c) Pendampingan pasca kegiatan. Metode pelaksanaan kegiatan dilaksanakan melalui workshop, yaitu workshop desain kemasan dan fotografi produk. Metode evaluasi dilaksanakan dengan menggunakan pre-test dan post test. Fokus tulisan ini adalah pada metode/model evaluasi pre-test dan post-test yang digunakan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan program. Hasil pre-test dan post-test menunjukkan bahwa profil peserta adalah pelaku usaha di bidang kuliner, yaitu sebanyak 89,1%, sehingga materi terkait dengan desain kemasan sangat membantu peserta untuk memahami tujuan dan syarat-syarat yang perlu diperhatikan untuk kemasan produk makanan. Selain itu, program pelatihan dapat diterima peserta dengan baik; materi narasumber sangat diperlukan bagi para peserta untuk meningkatkan nilai jual produk melalui kemasan yang tepat dan efektif. Promosi produk yang baik membutuhkan dukungan foto atau gambar yang baik dan disajikan dengan tepat, sehingga produk akan semakin mudah diingat di pasaran serta memberikan kesan yang mendalam bagi konsumen. Kata kunci: desain kemasan; fotografi; pelatihan; pre-test dan post-test; produk Abstract The implementation of the community service program in the Packaging Design and Photography Training involves business actors in the Pandowohrajo Village area of Sleman. This community service activity is intended to improve the ability of MSME actors in the field of product marketing and promotion. This community service program considers the problems found in partners, namely obstacles in the aspect of product packaging design and promotion that have not been optimally carried out. In line with this, the Packaging Design and Product Photography Training program is held to improve the ability of MSME actors to be more empowered. The stages of community service activities are (a) Preparation and coordination, (b) Implementation and evaluation, (c) Post-activity assistance. The method of implementing the activity is carried out through a workshop, namely a packaging design and product photography workshop. The evaluation method is carried out using a pre-test and post-test. The focus of this article is on the pre-test and post-test evaluation methods/models used to evaluate the level of success of the program. The results of the pre-test and post-test show that the participant profile is a business actor in the culinary field, which is 89.1%, so that the material related to packaging design is very helpful for participants to understand the objectives and requirements that need to be considered for food product packaging. In addition, the training program can be well received by participants; resource person materials are very necessary for participants to increase the selling value of products through appropriate and effective packaging. Good product promotion requires the support of good photos or images and is presented properly, so that the product will be more easily remembered in the market and give a deep impression to consumers. Keywords: packaging design; photography; workshop; pre-test and post-test; product
Pelatihan pembuatan merek dan logo UMKM salak di Desa Girikerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Anwar, Muhamad Syaeful; Afiati, Lely; Mailan, Mailan; Listiana, Intan Syakila
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 3 (2025): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i3.30613

Abstract

Abstrak Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran vital dalam pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, namun sering kali menghadapi tantangan dalam branding, khususnya bagi UMKM salak. Tanpa merek dan logo, produk ini sulit bersaing di pasar yang kompetitif, memiliki identitas visual yang lemah, serta pemasaran yang tidak efektif. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dilakukan untuk membantu pemilik usaha memahami pentingnya branding dengan merancang logo yang sesuai. Kegiatan ini melalui beberapa tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan, konseptualisasi logo, pembuatan desain, dan finalisasi. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa desain logo yang kuat dan tepat tidak hanya meningkatkan daya tarik konsumen tetapi juga membangun kepercayaan dan citra positif terhadap produk. Dengan branding yang baik, UMKM salak dapat memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan daya saing mereka di era yang semakin kompetitif. Kata kunci: merek; logo; UMKM Abstract Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) play a vital role in economic growth and job creation, yet they often face challenges in branding, particularly for snake fruit (salak) MSMEs. Without a brand and logo, these products struggle to compete in a competitive market, possess a weak visual identity, and have ineffective marketing. Community Service (PkM) activities were conducted to help business owners understand the importance of branding by designing a suitable logo. These activities went through several stages, namely preparation, implementation, logo conceptualization, design creation, and finalization. The results of this activity demonstrate that a strong and appropriate logo design not only enhances consumer appeal but also builds trust and a positive image towards the product. With good branding, snake fruit MSMEs can expand their market reach and increase their competitiveness in an increasingly competitive era. Keywords: brand; logo; MSMEs
Pelatihan Excel untuk pencatatan usaha di unit pemasaran cabai Gapoktan Tirto Sembodo Khotidyah, Guswiarni Dwi; Nurlaela, Siti; Prayoga, Adi
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 3 (2025): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i3.30997

Abstract

Abstrak Usaha pemasaran cabai adalah unit usaha milik Gapoktan Tirto Sembodo yang berlokasi di Kalurahan Tirtomartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman. Usaha ini beroperasi setiap hari untuk mengumpulkan hasil panen cabai petani dan menjualkannya ke pasar lelang. Ramainya petani yang menyetorkan hasil panen ke unit usaha membuat pengelola usaha sering kali kerepotan karena proses pencatatan yang masih dilakukan secara manual. Metode dalam kegiatan ini adalah pendampingan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketermpilan pengelola usaha dalam pencatatan digital menggunakan aplikasi microsoft excel. Sasaran kegiatannya adalah 20 pengelola usaha pemasaran cabai. Metode pelaksanaan yang digunakan adalah ceramah, anjangsana, demonstrasi, dan praktik langsung. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan pengelola dalam menggunakan microsoft excel untuk pencatatan setoran cabai petani. Peserta juga menunjukkan antusiasme yang tinggi dan mampu memahami penggunaan beberapa tools dasar excel. Dampak dari kegiatan pencatatan secara digital ini terbukti mampu meningkatkan kerapian dan efisiensi kerja pengeola. Kegiatan ini memberikan dampak positif terhadap efektivitas manajemen administrasi unit usaha pemasaran cabai. Kata kunci: microsoft excel; pelatihan; pemasaran cabai; pencatatan digital; pengelolaan usaha Abstract The chili marketing business is a business unit owned by Gapoktan Tirto Sembodo located in Tirtomartani Village, Kalasan District, Sleman Regency. This business operates every day to collect farmers' chili harvests and sell them to the auction market. The large number of farmers who deposit their harvests to the business unit often makes business managers confused because the recording process is still done manually. The method in this activity is mentoring with the aim of increasing the knowledge and skills of business managers in digital recording using the Microsoft Excel application. The target of the activity is 20 chili marketing business managers. The implementation methods used are lectures, visits, demonstrations, and direct practice. The results of the activity showed an increase in the knowledge and skills of managers in using Microsoft Excel to record farmers' chili deposits. Participants also showed high enthusiasm and were able to understand the use of several basic Excel tools. The impact of this digital recording activity has been proven to be able to increase the neatness and efficiency of the manager's work. This activity has a positive impact on the effectiveness of the administrative management of the chili marketing business unit. Keywords: business management; chili marketing; digital recording; microsoft excel; training
PKm sosialisasi peningkatan peran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Sekolah Dasar Ndetundora II Kabupaten Ende Rawe, Aschari Senjahari; Sadipun, Berty; Elisa Ja, Emilia
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 3 (2025): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i3.30797

Abstract

AbstrakPeningkatan kesehatan merupakan salah satu upaya pembangunan nasional untuk tercapainya kesadaran,kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pelaksanaan pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,kemauan dan kemampuan hidup setiap orang agar memiliki PHBS di lingkungan keluarga, sekolah.Diperlukan upaya untuk mengedukasi anak-anak usia dini untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, salah satunya di lingkungan sekolah. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di lingkungan sekolah merupakan langkah untuk memberdayakan siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah agar bisa dan mau melakukan perilaku hidup bersih dan sehat dalam menciptakan sekolah yang sehat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang PHBS pada siswa sekolah dasar di SD Ndetundora II Kecamatan Ende,Kabupaten Ende Flores NTT. Metode pelaksanaan kegiatan yaitu berupa edukasi yang terdiri dari penyuluhan, pemutaran video, diskusi dan tanya jawab. Peserta kegiatan edukasi yaitu siswa kelas 1, 2, dan 3. Materi yang disampaikan adalah mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan, mengonsumsi jajanan sehat, menggunakan jamban bersih dan sehat, olahraga yang teratur, memberantas jentik nyamuk, tidak merokok di lingkungan sekolah, membuang sampah pada tempatnya, dan melakukan kerja bakti bersama warga lingkungan sekolah untuk menciptakan lingkungan yang sehat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta tentang PHBS dimana terdapat peningkatan pengetahuan sebesar 57 %. Kegiatan edukasi PHBS di sekolah dapat dilanjutkan pada daerah lain sebagai upaya untuk menumbuhkan perilaku hidup bersih dan sehat pada usia dini. Kata kunci: edukasi; pengabdian kepada masyarakat; perilaku hidup bersih dan sehat; penyuluhan. Abstract Health improvement is one of the national development efforts to achieve awareness, willingness and ability to live healthily for every resident in realizing the highest level of public health. The implementation of health development is directed at increasing awareness, willingness and ability to live each person to have PHBS in the family and school environment. Efforts are needed to educate early childhood to behave in a clean and healthy way of life, one of which is in the school environment. Clean and Healthy Living Behavior in the school environment is a step to empower students, teachers and the school community so that they can and want to carry out clean and healthy living behaviors in creating a healthy school. This community service activity aims to provide education about PHBS to elementary school students at SD Ndetundora II, Ende District, Ende Regency, Flores, NTT. The method of implementing the activity is in the form of education consisting of counseling, video screenings, discussions and questions and answers. Participants of the educational activity were students in grades 1, 2, and 3. The material presented was washing hands with soap before and after eating, consuming healthy snacks, using clean and healthy toilets, exercising regularly, eradicating mosquito larvae, not smoking in the school environment, disposing of garbage in its place, and doing community service with residents of the school environment to create a healthy environment. This community service activity succeeded in increasing the knowledge and understanding of participants about PHBS where there was an increase in knowledge of 57%. PHBS education activities in schools can be continued in other areas as an effort to foster clean and healthy living behavior at an early age.Keywords: education; community service; clean and healthy living behavior; counseling.
Penyuluhan hak konsumen dalam transaksi jual beli online pada ABST. Co Group Muntazhor, Ahmad Widad; Frastuti, Melia; Puadi, Anuar; Setia, Risma Andini
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 3 (2025): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i3.31060

Abstract

Abstrak Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mengenai hak-hak konsumen dalam transaksi jual beli online. Kegiatan dilaksanakan melalui penyuluhan hukum kepada ABST.Co Group dengan metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Materi yang disampaikan mencakup dasar hukum transaksi elektronik, prinsip itikad baik dalam pemenuhan hak konsumen, serta mekanisme penyelesaian sengketa. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan peserta terhadap aspek hukum perlindungan konsumen, termasuk pentingnya transparansi, kejujuran, dan komunikasi responsif dalam transaksi online. Beberapa peserta mulai menerapkan prinsip itikad baik dengan menyusun deskripsi produk yang lebih akurat dan menyusun standar operasional sederhana. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan edukatif dalam pengabdian masyarakat dapat membentuk budaya usaha yang lebih profesional dan bertanggung jawab. Kata Kunci: pengabdian masyarakat; hak konsumen; transaksi online; UMKM; itikad baik AbstractThis community service activity aims to improve the understanding of Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) regarding consumer rights in online sales transactions. The program was conducted through legal outreach to ABST.Co Group using lectures, discussions, and Q&A methods. The delivered materials included the legal basis of electronic transactions, the principle of good faith in fulfilling consumer rights, and dispute resolution mechanisms. The results indicate an increase in participants’ legal awareness, particularly regarding transparency, honesty, and responsive communication in online commerce. Some participants began applying good faith principles by providing more accurate product descriptions and drafting simple operational standards. This shows that educational approaches in community service can foster a more professional and responsible business culture. Keywords: community service; consumer rights; online transactions; MSMEs; good faith
Edukasi hiperurisemia bagi jemaat GKI Terate di Jakarta Barat Chris, Arlends; Saputera, Monica Djaja; Lina, Lina
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 3 (2025): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i3.30436

Abstract

AbstrakData pada tahun 2023 menunjukkan 11% penduduk Amerika mengalami hiperurisemia dan angka ini meningkat setiap tahunnya. Kejadian hiperurisemia di Asia Tenggara dan Pasifik lebih tinggi dari Amerika karena adanya faktor genetik yang tidak dapat dimodifikasi. Keadaan ini dapat berkembang menjadi artritis gout dan berkaitan dengan resiko terjadinya penyakit kardiovaskuler. Survei tahun 2023, jemaat GKI Terate, sebanyak 52,9% memiliki riwayat hipertensi. Berdasarkan data tersebut, 55,6% obesitas dan 66,7% masuk kategori obesitas sentral yang berkontribusi pada gangguan metabolik. Hal ini dapat menyebabkan resiko terjadinya hiperurisemia. Tujuan kegiatan PKM ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan deteksi dini hiperurisemia pada jemaat di GKI Terate, Jakarta Barat. Metode yang digunakan adalah memberikan edukasi serta pemeriksaan kadar asam urat. Mitra pada kegiatan ini adalah jemaat GKI Terate, Jakarta Barat sebanyak 19 orang. Evaluasi kegiatan diukur melalui kuesioner umpan balik kegiatan PKM. Hasil pengetahuan menunjukkan nilai rerata test awal sebesar 83,16 dan nilai test akhir sebesar 86,32. Terdapat peningkatan pengetahuan hiperurisemia sebesar 3,8%. Hasil deteksi dini kadar asam urat terhadap 10 orang responden didapatkan sebanyak 6 orang (60%) mengalami hiperurisemia. Data hasil umpan balik evaluasi kegiatan PKM didapatkan lebih dari 80% responden menyatakan kegiatan PKM berjalan dengan baik. Secara keseluruhan, pengetahuan jemaat GKI Terate mengenai topik hiperurisemia tergolong dalam kategori baik. Upaya pemantauan dan evaluasi tindak lanjut dalam bentuk edukasi secara rutin perlu dilakukan. Hal ini dapat berguna untuk meningkatkan tindakan upaya promotif dan preventif untuk mengendalikan kejadian hiperurisemia agar tidak berlanjut menjadi artritis gout dan resiko penyakit penyerta lainnya. Kata kunci: hiperurisemia; edukasi; pengabdian kepada masyarakat. AbstractData from 2023 indicated that 11% of the American population has hyperuricemia, which is increasing yearly. The incidence of hyperuricemia is higher in Southeast Asia and the Pacific compared to America, mainly due to genetic factors that are unmodified. This condition can lead to gouty arthritis and is associated with an increased risk of cardiovascular disease. In a 2023 survey conducted among the congregation at GKI Terate, it was found that 52.9% had a history of hypertension. Additionally, 55.6% of the respondents were classified as obese, and 66.7% were identified as having central obesity, both of which contribute to metabolic disorders. These conditions can elevate the risk of producing hyperuricemia. This PKM aims to enhance awareness and promote early hyperuricemia detection within the GKI Terate congregation in West Jakarta. The method used is to provide education and check uric acid levels. The partners in this activity are the GKI Terate congregation, West Jakarta, which has 19 people. Evaluation of the activity was measured through a PKM activity feedback questionnaire. The knowledge results showed an average pre-test of 83.16 and a post-test of 86.32. There was an increase in knowledge of hyperuricemia by 3.8%. The results of early detection of uric acid levels in 10 respondents showed that six people (60%) had hyperuricemia. Data from the PKM activity evaluation feedback showed that more than 80% of respondents stated that the PKM activity ran well. Overall, the knowledge of the GKI Terate congregation regarding hyperuricemia is categorized as good. Efforts to monitor and evaluate follow-up in routine education need to be carried out. This result can help increase promotive and preventive measures to control the incidence of hyperuricemia so that it does not progress to gouty arthritis and the risk of other comorbid diseases. Keywords: hyperuricemia; education; community service.
Pemberdayaan kelompok nelayan tamparang dalam meningkatkan ekonomi lokal di Desa Topejawa Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar Hasriyanti, Hasriyanti; Malik, Abdul; Syarif, Erman; Musyawarah, Rahma; S. Kaseng, Ernawati
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 3 (2025): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i3.30542

Abstract

AbstrakIndonesia merupakan negara kepulauan dengan potensi kelautan yang sangat besar, termasuk sumber daya perikanan dan ekosistem laut yang kaya. Kabupaten Takalar, khususnya Desa Topejawa, merupakan wilayah pesisir yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan tradisional. Namun, masyarakat nelayan di desa ini masih menghadapi berbagai tantangan seperti keterbatasan alat tangkap, rendahnya akses pasar, serta minimnya kapasitas organisasi dan ekonomi rumah tangga. Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk memberdayakan Kelompok Nelayan Tamparang melalui pendekatan partisipatif, berfokus pada aspek organisasi, rumah tangga, pendidikan dan ekonomi. Metode kegiatan yang digunakan melibatkan observasi lapangan, dokumentasi, diskusi kelompok, pelatihan, dan pendampingan berbasis kebutuhan lokal. Program ini melibatkan 42 anggota kelompok nelayan sebagai subjek utama kegiatan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pemberdayaan yang menyeluruh meliputi aspek organisasi, rumah tangga, pendidikan, dan perekonomian memiliki dampak signifikan dalam meningkatkan kapasitas dan kemandirian komunitas nelayan. Dalam aspek organisasi, penguatan struktur kelembagaan, literasi organisasi, dan kepemimpinan lokal mendorong kolaborasi dan tata kelola yang lebih baik. Pada aspek rumah tangga, keterlibatan perempuan dalam kegiatan ekonomi serta peningkatan kemampuan manajemen keluarga terbukti memperkuat ketahanan keluarga nelayan. Di sisi pendidikan, peningkatan kesadaran orang tua serta penyediaan sarana belajar mendukung peran keluarga dalam menunjang pendidikan anak. Sementara itu, pada aspek perekonomian, edukasi tentang pengolahan hasil tangkapan, diversifikasi produk, dan kelestarian laut mendorong peningkatan nilai tambah dan keberlanjutan usaha nelayan. Secara keseluruhan, pendekatan terpadu ini memperkuat potensi lokal dan membangun fondasi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir secara berkelanjutan. Kata Kunci: pemberdayaan masyarakat; kelompok nelayan; Desa Topejawa; Kabupaten Takalar. Abstract Indonesia, as an archipelagic country, holds immense marine potential, including rich fisheries resources and diverse marine ecosystems. Takalar Regency, particularly Topejawa Village, is a coastal area where most residents rely on traditional fishing for their livelihoods. However, the local fishing community faces numerous challenges such as limited fishing gear, restricted market access, and low organizational and household economic capacity. This Community Service Program (PkM) aims to empower the Tamparang Fishermen Group through a participatory approach focusing on organizational, household, and economic aspects. The methods used include field observation, documentation, group discussions, training, and mentoring tailored to local needs. A total of 42 fishermen participated as the main subjects of this program. The results show that empowerment in the organizational aspect improved group capacity through open forums, organizational literacy training, and the strengthening of leadership and internal communication. At the household level, the program encouraged the active role of fishermen’s wives in family economics through training on seafood processing and household management, and supported children's education through awareness sessions and the provision of basic learning materials. In the economic aspect, activities were directed at improving production efficiency, processing fish into value-added products, and providing education on sustainable marine resource management. All activities were carried out using a participatory model to foster long-term community independence. This program demonstrates that a community-based approach can be an effective strategy to improve the well-being and capacity of coastal fishing communities. Keywords: community empowerment; fishermen; coastal economy; topejawa; participatory approach.
Bimbingan teknis pemanfaatan tool AI untuk membuat karya tulis pencak silat perguruan tapak suci Al Rian, Rahmad; Safitri, Ajeng
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 3 (2025): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i3.30293

Abstract

AbstrakMitra pengabdian adalah Pimpinan Wilayah XXV Tapak Suci Provinsi Riau dimana Tapak Suci memberikan peluang besar untuk seluruh anggotnya yang berada pada tingkatan pendekar dan kader untuk mewariskan pengetahuan dan melakukan riset dengan tujuan untuk mengembangkan pengetahuan dan keilmuan yang bermanfaat untuk perguruan tinggi dan masyarakat. Peluang tersebut semakin terbuka lebar dengan berkembangnya berbagai tool AI yang mampu membantu memudahkan proses pembuatan karya tulis tersebut. Namun peluang tersebut masih kecil untuk diraih karena kurangnya edukasi kepada anggota Tapak Suci dalam memanfaatkan AI untuk menghasilkan karya tulis ideal yang bermanfaat untuk perguruan dan masyarakat. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, para anggota Tapak Suci membutuhkan bimbingan teknis penggunaan tool AI untuk mampu menghasilkan karya tulis yangn layak dibaca dan bermanfaat untuk perguruan dan masyarakat. Tool AI yang digunakan adalah deepseek dan chatGPT dengan menggunakan Microsoft word sebagai aplikasi untuk membuat karya tulis. Bimbingan teknis ini diikuti oleh utusan dari 12 Pimpinan Daerah Tapak Suci yang berada dibawah yuridiksi Pimpinan Wilayah XXV Tapak Suci Provinsi Riau. Hasil kegiatan yang diharapkan berupa produk karya tulis yang dikembangkan melalui aplikasi AI yang diajarkan melalui bimbingan teknis. Kata kunci: tapak suci; AI; karya tulis; deepseek; chatgpt AbstractThe partner is the Regional Leadership XXV of Tapak Suci Riau Province, where Tapak Suci provides great opportunities for all its members who are at the pendekar and kader levels to pass on knowledge and conduct research with the aim of developing knowledge and science that is useful for universities and society. This opportunity is increasingly wide open with the development of various AI tools that can help facilitate the process of creating these written works. However, this opportunity is still small to achieve due to the lack of education for Tapak Suci members in utilizing AI to produce ideal written works that are useful for universities and society. To solve this problem, Tapak Suci members need technical guidance on the use of AI tools to be able to produce written works that are worth reading and useful for universities and society. The AI tools used are deepseek and chatGPT using Microsoft Word as an application to create written works. This technical guidance was attended by delegates from 12 Area Leaderships of Tapak Suci under the jurisdiction of the Regional Leadership XXV of Tapak Suci, Riau Province. The expected results of the activity are in the form of written work products developed through AI applications that are taught through technical guidance. Keywords: tapak suci; AI; karya tulis; deepseek; chatgpt
Pembuatan biogas dari jerami padi dan kotoran sapi di Desa Sumber Jeruk Kecamatan Kalisat Putri, Ditta Kharisma Yolanda; Fachri, Boy Arief; Mumtazah, Zuhriah; Rahmawati, Istiqomah; Ansori, Ansori; Sekaringgalih, Ratri; Afred, Merymistika Yufrani; Permatasari, Ocita Galuh; Azzahrah, Anak Agung Nabilla; Ainia, Hilda Huril; Buana, Nayyara Aida; Naraismanti, Nirina Indi; Salsabila, Putri Ayu; Akmal, Gavinda Tsubutul; Suryagama, Muhammad Nabil; Pratama, Ilyas Arya; Aini, Dwi Intan Noer
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 3 (2025): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i3.30268

Abstract

AbstrakKrisis energi akibat kelangkaan minyak mentah telah menyebabkan kenaikan harga bahan bakar minyak dan gas secara signifikan. Untuk menanggulangi dampak tersebut, pemerintah memberikan subsidi LPG kepada masyarakat berpenghasilan rendah. Namun, realisasinya masih kurang efektif karena tidak tepat sasaran, sehingga menyebabkan keterbatasan ketersediaan LPG bersubsidi. Di sisi lain, limbah biomassa seperti jerami padi dan kotoran sapi yang melimpah di wilayah pedesaan belum dimanfaatkan secara optimal, padahal memiliki potensi besar sebagai sumber energi terbarukan.Kegiatan pengabdian ini dilakukan di Desa Sumber Jeruk, Kabupaten Jember, dengan tujuan memberikan solusi pemanfaatan limbah biomassa menjadi energi alternatif berupa biogas, sekaligus sebagai upaya mengurangi ketergantungan terhadap LPG. Metode yang digunakan dalam produksi biogas adalah fermentasi fed-batch dengan penambahan EM4 sebagai aktivator mikroorganisme.Hasil kegiatan menunjukkan bahwa kombinasi jerami padi dan kotoran sapi mampu menghasilkan biogas yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif. Selain membantu mengurangi limbah organik, inovasi ini juga berkontribusi dalam mendukung ketahanan energi di tingkat rumah tangga. Pengolahan limbah biomassa menjadi biogas merupakan solusi tepat guna yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dalam menghadapi keterbatasan energi fosil. Kata kunci: biogas; LPG; limbah jerami padi; kotoran sapi; fermentasi fed-batch. AbstractThe energy crisis due to the scarcity of crude oil has caused a significant increase in the price of fuel oil and gas. To overcome this impact, the government provides LPG subsidies to people with low incomes. However, its realization is still ineffective because it is not on target, resulting in limited availability of subsidized LPG. On the other hand, biomass waste such as rice straw and cow dung which are abundant in rural areas have not been optimally utilized, even though they have great potential as renewable energy sources. This community service activity was carried out in Sumber Jeruk Village, Jember Regency, with the aim of providing a solution for utilizing biomass waste into alternative energy in the form of biogas, as well as an effort to reduce dependence on LPG. The method used in biogas production is fed-batch fermentation with the addition of EM4 as a microorganism activator. The results of the activity show that the combination of rice straw and cow dung is able to produce biogas that can be used as an alternative fuel. In addition to helping reduce organic waste, this innovation also contributes to supporting energy security at the household level. Processing biomass waste into biogas is an appropriate solution that is environmentally friendly and sustainable in overcoming the shortage of fossil fuel energy. Keywords: biogas; LPG; rice straw waste; cow manure; fed-batch fermentation
Pembentukan pojok herbal dan produk herbal (teh dan sirup) untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di Desa Bengkaung, Kecamatan Batulayar, NTB Widyawaruyanti, Aty; Suciati, Suciati; Widiandani, Tri; Hidayati, Agriana Rosmalina; Hafid, Achmad Fuad; Purwanto, Djoko Agus; Purwitasari, Neny; Primaharinastiti, Riesta; Sukardiman, Sukardiman; Widyowati, Retno; Lahardo, Devanus; Ilmi, Hilkatul; Corry, Maylisa Natalia; Wicaksana, Firman; Edhi, Narendrani Sasmitaning; Hasan, Muhammad Amir
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 3 (2025): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i3.30199

Abstract

Abstrak Desa Bengkaung adalah desa yang terletak di kecamatan Batu Layar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.  Banyak potensi pada desa Bengkaung yang masih bisa dikembangkan diantaranya adalah sumber daya alam yang berlimpah. Namun, pemanfaatan sumber daya alam ini belum maksimal, yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai manfaat dan  pengolahannya. Maka dilakukan pengabdian masyarakat yang berlangsung 2 tahap yaitu seminar terkait pojok herbal dan pelatihan pembuatan teh dan sirup dengan bahan kayu manis, kunyit, temu lawak, asam jawa, kapulaga untuk sediaan sirup serta bangle pada sediaan teh herbal yang berfungsi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Kegiatan tersebut dilaksanakan  pada 25 Oktober 2024 dengan mitra terdiri dari  anggota IAI  kota Mataram dan kader PKK desa Bengkaung. Adapun materi pelatihan diberikan dengan metode ceramah dan metode praktik. Evaluasi dilakukan dengan cara pemberian pre-test dan post-test, kemudian dianalisis secara kuantitatif. Berdasarkan hasil pre-test dan post-test, diperoleh nilai rata-rata sebesar 60,94 dan 79.37, yang menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan mitra terhadap materi penyuluhan yang diberikan. Teh daun salam dan JKP-Bangle dievaluasi dengan pengukuran kadar antioksidan dengan DPPH dan FRAP assay. Hasil analisis menunjukkan bahwa kadar antioksidan the daun salam dan JKP-Bangle dengan FRAP assay memperoleh kadar tertinggi tertinggi nilai masing-masing sebesar 1359.84±13.47 mg GAE/g berat kering dan 396.73±16.79 mg GAE/g berat kering. Aktivitas antioksidan yang tinggi ini mengindikasikan potensi manfaat kesehatan dalam menangkal stres oksidatif yang berhubungan dengan penyakit neurodegeneratif, kardiovaskular, dan diabetes. Kata kunci: Desa Bengkaung; pojok herbal; tanaman obat; antioksidan. Abstract Bengkaung Village is a village located in Batu Layar sub-district, West Lombok, West Nusa Tenggara.  There is a lot of potential in Bengkaung Village that can still be developed, including abundant natural resources. However, the utilization of these natural resources has not been maximized, this is caused by a lack of public knowledge regarding their benefits and processing. So community service was carried out which took place in 2 stages, namely seminars related to the herbal corner and training in making tea and syrup using cinnamon, turmeric, ginger, tamarind, cardamom for syrup and bangle preparations, as well as bangles for herbal tea preparations which function to improve health. public. This activity was carried out on 24-26 October 2024 with partners consisting of IAI members from Mataram city and PKK cadres from Bengkaung village. The training material is provided using the lecture method and the Experimental Learning method (direct implementation learning). Evaluation is carried out by giving a pre-test and post-test, then analyzed quantitatively. Based on the results of the pre-test and post-test, an average score of 60.94 and 79.37 was obtained, which indicates an increase in partners' knowledge of the extension material providedrn how to make innovative products from mangosteen fruit so that they can be produced commercially. Thus, in the long term it is expected to increase the income of the Songgon Village residents. Antioxidant levels of bay leaf tea and JKP-Bangle were evaluated using DPPH and FRAP assays. Analysis results showed that the highest antioxidant levels measured by the FRAP assay were 1359.84±13.47 mg GAE/g dry weight for bay leaf tea and 396.73±16.79 mg GAE/g dry weight for JKP-Bangle. This high antioxidant activity indicates potential health benefits in combating oxidative stress associated with neurodegenerative, cardiovascular, and diabetes-related diseases. Keywords: Songgon Village; herbal corner; medicinal plants; antioxidants.

Page 1 of 11 | Total Record : 102