cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Arsir
ISSN : 25801155     EISSN : 26144034     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Arsitektur Arsir is published by Architecture Department, Faculty of Engineering, Muhammadiyah University of Palembang. It reviews any subjectt related to the field of architecture. Published a twice a year; in June and December; there are two version of publication; ISSN 2580-1155 (print) and ISSN 2614-4034 (online)
Arjuna Subject : -
Articles 127 Documents
Komparasi Distribusi Pencahayaan Alami, Rumah Panggung dengan Rumah Tidak Panggung Mufidah, Mufidah; Purwanto, LMF; Satwiko, Prasasto
Arsir Vol 5, No 2 (2021): Arsir
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v5i2.3674

Abstract

Dewasa ini desain rumah tinggal di Surabaya cenderung mempunyai ukuran relatif kecil, dengan pola tatanan berderet dan berhimpit dengan bangunan tetangga, mempunyai jumlah lantai lebih dari satu. Kondisi ini mengakibatkan semakin sulit mendapatkan kenyamanan visual (pencahayaan alami) di dalam bangunan, terutama untuk ruangan di bawah lantai. Selain itu, dengan semakin banyak memasukkan pencahayaan alami dari atap dan dinding muka bangunan, maka radiasi matahari juga ikut masuk ke dalam bangunan. Oleh karena itu dibutuhkan alternatif desain yang dapat menambah luasan selubung bangunan, namun tidak langsung berhadapan dengan radiasi matahari, salah satunya dengan menggunakan lantai panggung. Tujuan dalam penelitian ini adalah mempelajari kinerja pencahayaan pada  desain rumah panggung dibandingkan dengan rumah tidak panggung, yang lantai dasarnya menempel di atas permukaan tanah. Metode penelitian ini menggunakan komparasi, dengan membandingkan pola distribusi perolehan daylight factor pada rumah tinggal tidak panggung (RTP) dibandingkan dengan rumah panggung (RP). Software yang digunakan dalam simulasi adalah Ecotect Analysis 2011, dengan menggunakan data iklim dari stasiun pengukuran iklim Gedangan, Surabaya. Hasil dari simulasi menunjukkan bahwa pada pola distribusi daylight foctor pada rumah panggung lebih merata dibandingkan dengan rumah tidak panggung, baik secara horizontal pada lantai, maupun secara vertikal pada dinding bangunan. Selain itu juga tidak terjadi kontras pada pencahayaan di dalam ruang, sehingga ruangan tetap nyaman.
Livabilitas Ruang Publik di Kawasan Jakabaring Sport City Budianto, Budianto; Sarwadi, Ahmad
Arsir Vol 5, No 2 (2021): Arsir
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v5i2.3811

Abstract

Jakabaring Sport City (JSC) adalah sebuah kawasan baru yang di desain menjadi pusat kegiatan wisata dan olah raga di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Keberadaan JSC menjadi magnet bagi penyelenggara even-even olahraga berskala nasional maupun internasional serta memberi dampak yang sangat besar bagi Kota Palembang. Salah satu masalah yang ditemukan adalah minimnya aktivitas di kawasan saat tidak adanya even olah raga di kawasan. Faktor yang mempengaruhi tingkat livabilitas adalah kenyamanan, aksesibilitas, fungsi dan aktivitas, sosiabilitas, ekonomi dan perawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat livabilitas ruang publik di kawasan Jakabaring Sport City. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa livabilitas ruang publik dalam keadaaan buruk dengan nilai skor penilaian 2,89. Faktor yang sangat berpengaruh pada buruknya penilaian livabilitas adalah aksesibilitas dengan rata-rata penilaian 2,79. Penilaian buruk ini dipengaruhi oleh kondisi sarana dan prasarana yang mendukung kenyamanan aksesibilitas di dalam kawasan dalam keadaan buruk. Faktor lain yang mempengaruhi buruknya penilaian livabilitas adalah kondisi pedagang kaki lima yang tidak tertata dan buruknya perawatan fasilitas publik di kawasan. Aktivitas dan fasilitas pedagang kaki lima di kawasan berpengaruh buruk pada kenyamanan visual dengan penilaian 2,76. Pengamatan lapangan juga menemukan bahwa kondisi fasilitas dan utilitas tidak terawat dan tidak nyaman digunakan sehingga juga mempengaruhi buruknya penilaian pada faktor perawatan dan utilitas. Secara akumulatif kondisi tersebut berpengaruh pada buruk nilai livabilitas ruang public di Kawasan JSC.
Kajian Optimasi Orientasi Bangunan Untuk Penurunan Termal Bangunan (Studi Kasus: The Tiing Hotel Resort di Bali) Pangarsa, Naufal Ariq; Subiyantoro, Heru
Arsir Vol 5, No 2 (2021): Arsir
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v5i2.3678

Abstract

Isu global tentang perubahan iklim sampai saat ini menjadi hal serius. Penggunaan Air Conditioner yang berlebihan sebagai penyelesaian instan terkait masalah termal bangunan menyebabkan terjadinya pemanasan global. Solusi desain untuk menyelesaikan pemanasan global yaitu dengan pendekatan desain yang menciptakan kinerja termal bangunan optimal. Salah satu hal yang mempengaruhi kinerja termal bangunan yaitu arah orientasi bangunan terhadap radiasi matahari. The Tiing Hotel Resort dipilih sebagai objek studi karena memiliki massa bangunan yang arah orientasinya bervariasi memaksimalkan potensi pemandangan lingkungan sekitar yaitu pegunungan dan laut. Metode yang digunakan yaitu metode simulasi menggunakan software Sketchup Studio dan Sefaira dengan melakukan eksplorasi arah orientasi bangunan terhadap radiasi matahari. Proses simulasi dimulai dengan arah orientasi bangunan eksisting terhadap radiasi matahari, selanjutnya dilakukan eksperimen dengan mengubah arah orientasi bangunan terhadap radiasi matahari. Nilai peak loads yang didapatkan setelah proses simulasi akan dibandingkan sehingga didapatkan rekomendasi arah orientasi bangunan terhadap radiasi matahari. Hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa rekomendasi arah orientasi bangunan terhadap matahari di iklim tropis yaitu memanjang ke arah timur barat.
Transformasi Ruang pada Rumoh Aceh A, Hendra
Arsir Vol 5, No 2 (2021): Arsir
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v5i2.3812

Abstract

Rumoh Aceh merupakan sebuah proses panjang dari nilai-nilai budaya yang diekstraksi dari masyarakat Aceh. Seiring perubahan waktu dan nilai budaya yang ada di masyarakat Aceh, rumoh Aceh saat ini sudah sangat banyak dimodifikasi oleh pemiliknya. Penelitian ini dilakukan di Desa Blang Baroh, Kabupaten Pidie, dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah bahwa sebagian besar bentuk rumoh Aceh di Pidie telah berubah menyesuaikan kebutuhan pemiliknya. Perubahan ini ditemukan pada seuramoe keu (teras depan), seuramoe teungoh (teras tengah), dan seuramoe likoet (teras belakang). Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan rumoh Aceh adalah adanya pergeseran budaya masyarakat Aceh sehingga beberapa ruang pada rumoh Aceh berubah. Perubahan tersebut disesuai dengan Hukum Islam dan budaya masyarakat Aceh saat ini. Faktor lain yang membuat perubahan adalah kondisi keuangan pemilik rumah yang lebih baik dan kebutuhan akan ruang privasi.
Pengukuran Karakteristik Lingkungan Pedestrian Tengkuruk Permai Palembang Riduan, Riduan; Mafra, Ramadisu; Zulfikri, Zulfikri
Arsir Vol 5, No 2 (2021): Arsir
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v5i2.3712

Abstract

Pedestrian adalah bagian dari kota yang berfungsi untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan pejalan kaki. Seiring dengan berkembangnya sebuah kawasan, fenomena diskresi terhadap fungsi pedestrian kerap terjadi, meski dengan berbagai dalil pembenaran. Sejatinya bagaimana pedestrian direncanakan dan digunakan telah ditetapkan pada Permen PU No. 03/PRT/M/2014. Karenanya perlu dilakukan penelitian terkait karakteristik lingkungan pedestrian menurut perspektif pengguna, khususnya dikawasan Tengkuruk Permai Palembang. Penelitian ini bertujuan mengukur tingkat kenyamanan, keselamatan dan kenyamanan pedestrian. Melibatkan 100 responden pengguna pedestrian. Pengumpulan data menggunakan kuisioner dan observasi lapangan, metoda distribusi frekuensi dan tendesius sentral digunakan dalam pengolahan data. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik lingkungan pedestrian pada variabel kenyamanan sebesar 57,95% , variabel keselamatan sebesar 56,80% dan variabel keamanan sebesar 64,67%, atau secara umum karakteristik lingkungan pedestrian Tengkuruk Permai sebesar 59,81%. Indikator kebersihan, keindahan, serta bentuk dan skala furniture street menjadi faktor penyebab rendahnya penilaian oleh responden.
Kajian Kerusakan Beton pada Atap Dak Rumah Tinggal Sary, Reny Kartika; Jaya, Meldo Andi
Arsir Vol 5, No 2 (2021): Arsir
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v5i2.4028

Abstract

Beton adalah bagian dari elemen bangunan yang sangat penting dan saling terkait dengan komponen lainnya.  Beton sekarang bukan hanya digunakan untuk perkuatan bangunan seperti pondasi, kolom dan balok saja tapi juga sudah banyak digunakan untuk atap, yaitu atap dak beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab permasalahan kerusakan atap dak beton yang sering terjadi khususnya di Indonesia. Atap beton seharusnya dibuat dengan memenuhi persyaratan yang telah diatur oleh Standar Nasional Indonesia (SNI) sehingga bisa aman dan tidak mudah rusak. Kejadian kerusakan beton khususnya atap dak beton disebabkan karena pada saat proses pembuatannya yakni pengecoran dan pemeliharaan setelah pengecoran tidak mengikuti kaedah atau persyaratan yang telah ditentukan oleh SNI. Sedangkan untuk tambahan supaya atap dak beton tidak rembes air sehingga mengakibatkan kerusakan dan kebocoran pada atap dak maka perlu ditambahkan waterproofing sheet (membrane system atau coating system), kawat ayam, screed dan sebagai lapisan terakhir bisa dilakukan pengecatan dengan menggunakan cat waterproofing. 
Kualitas Produk Wisata Budaya dengan Kepuasan Wisatawan pada Kawasan Pariwisata Tepian Sungai Musi Kota Palembang Pidadari, Pidadari; Nuryanti, Wiendu
Arsir Vol 5, No 2 (2021): Arsir
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v5i2.3729

Abstract

Kawasan pariwisata tepian Sungai Musi Kota Palembang merupakan salah satu dalam Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Provinsi Sumatera Selatan dimana KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) yang dibagi menjadi wilayah kota dan kawasan tepian Sungai Musi, dimana sepanjang koridor Sungai Musi memiliki sejarah dan budaya terhadap perkembangan Kota Palembang. Sebagaimana arahan pengembangan wilayah demi mendukung pertumbuhan ekonomi melalui sektor pariwisata, dimana kawasan wisata dituntut dapat memberikan kualitas produk wisata demi memuaskan wisatawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kualitas produk wisata budaya berdasarkan presepsi wisatawan dan mengetahui prioritas pengembangan kawasan wisata. Penelitian ini menggunakan metode deskriftif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukan kualitas produk wisata budaya belum memuaskan wisatawan dengan faktor yang disebabkan oleh rendahnya kualitas pada amenitas, aksesibilitas dan ancellery wisata. Dengan metode analisis IPA, dapat diketahui prioritas pengembangannya. Prioritas pengembangan pada kawasan ini juga harus memperhatikan aspek daya tarik wisata berupa bangunan tradisional dalam pemeliharan dan perlindungan aset cagar budaya pada kawasan tepian Sungai Musi demi tercapainya produk wisata yang kompleks dan berkualitas.
Analisis Semiotik antara Lingkungan Binaan dengan Lingkungan Sosial-Politik: Studi Kasus pada Arsitektur Masjid Provinsi di Indonesia Wazir, Zuber Angkasa; Kamil, Erfan M
Arsir Vol 5, No 2 (2021): Arsir
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v5i2.4054

Abstract

Artikel ini mempelajari hubungan arsitektur masjid provinsi di Indonesia dengan sistem sosio-politik masyarakat, khususnya masyarakat muslim dan non-muslim melalui teori semiotika. Hal ini menarik karena adanya latar belakang masyarakat yang majemuk diikuti dengan adanya keanekaragaman arsitektur masjid. Artikel ini memiliki tiga tujuan: pertama, melihat hubungan antara dimensi masjid dan populasi masyarakat muslim di suatu provinsi, kedua, melihat hubungan antara arsitektur masjid dengan jumlah masyarakat muslim dan ketiga, melihat hubungan antara penamaan masjid dengan lingkungan sosio-politik agama. Data kuantitatif 31 masjid provinsi di Indonesia dianalisis menggunakan analisis korelasi dan Fisher’s exact test. Penelitian ini berdasarkan data sekunder dari basis data Kementerian Agama Republik Indonesia. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa: luas lahan masjid dan daya tampung masjid berkorelasi dengan jumlah dan proporsi masyarakat muslim di suatu provinsi. Sementara itu, arsitektur atap masjid yang berbentuk pyramidal roof ditemukan di provinsi yang penduduknya mayoritas suku Jawa. Nama masjid yang bersifat asertif ditemukan di provinsi yang jumlah masyarakat muslim dan non-muslim relatif seimbang. Hal ini menunjukkan bahwa secara sadar atau tidak, kondisi lingkungan politik, agama dan etnis memiliki peran penting dalam arsitektur masjid provinsi di Indonesia..
Evaluasi Pencahayaan Alami dan Buatan pada Ruang Kuliah Fakultas Sains dan Teknologi Unika Musi Charitas Amin, Abdul Rachmad Zahrial
Arsir Vol 5, No 2 (2021): Arsir
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v5i2.3659

Abstract

This light on earth is needed by mankind to carry out every activity every day, be it activities during the day or at night. Natural lighting mostly comes from the sun which is influenced by the condition of the celestial sphere, in buildings of course it is influenced by large window openings. Meanwhile, artificial lighting comes from lamps which are influenced by the type of lamp, placement and distance. A space planning will of course pay attention to lighting, of course, especially for rooms with special functions that require very high accuracy. The standard of comfort for a room is regulated in SNI 03-6179-2011 stated for classroom lighting requires 15 W / m2, drawing space requires 20 w / m2. This study uses a descriptive analysis method with an architectural approach, the results obtained from the primary data can be used as input simulations with the ecotect radiance 5.6 program. From the simulation results with ecotect radiance, it is found that the need for strong bright light when adjusted to the function of the classroom as a place for teaching and learning is still lacking or below standard, which is below 300 lux.
Desain Biofilik pada Gedung Sekretariat dan Laboratorium Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai Idedhyana, Ida Bagus; Rijasa, Made Mariada; Saidi, Agus Wiryadhi
Arsir Vol 5, No 2 (2021): Arsir
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v5i2.3764

Abstract

Emerging from concerns about the increasing work stress (occupational disease) that has an impact on mental health, nature needs to play a bigger role in the built environment, referred to as "biophilic design." The word 'design' in question is a creative process to create or design architectural works. Biophilia is contained in the third point in the Tri Hita Karana concept which is the basis of the vision and mission of Ngurah Rai University, this concept is used as a basic concept in the development of the Ngurah Rai University Faculty of Saint and Technology building, so it is very interesting to be an object of research. The purpose of this study was to determine the relationship between Tri Hita Karana and biophilia, the application of biophilic design in the development of this building, and to find new contributions in the application of biophilic design. The method used is a qualitative method, by establishing a relationship between empirical phenomena and theory in solving research problems. The results showed three biophilic categories: nature in the space; natural analogues; and the nature of the space, which is described into fourteen biophilic design patterns, has generally been successfully applied. The presence of nature can be felt as a string of images that move from entry to workspaces. The application of biomorphic shapes and patterns with natural materials and a touch of traditional Balinese architecture is a new contribution in the application of biophilic design in this FST building.

Page 9 of 13 | Total Record : 127