cover
Contact Name
Arif Rahman
Contact Email
pasirlaut.msdp@gmail.com
Phone
+6224-76404447
Journal Mail Official
pasirlaut.msdp@gmail.com
Editorial Address
Program Magister Manajemen Sumberdaya Perairan, Departemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Jalan Prof. Soedarto, SH Gedung J Lt. 3 Tembalang Semarang Kode Pos 50275
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Pasir Laut
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 18581684     EISSN : 27470776     DOI : https://doi.org/10.14710/pasirlaut
Core Subject : Social,
The articles on the Pasir Laut Journal are the result of scientific research in coastal and marine resources management that have never been previously published. Article scope: (a)Coastal and fisheries resources, (b) Aquaculture, (c) Post Harvest Technology, (e) Resource Exploitation Fisheries, (f) Socio-Economic and Policy Fisheries, (g) Maritime Anthropology, (h) Oceanography Fisheries (i) Coastal Environment and Habitat and (j) Marine biotechnology to support management coastal and marine resources.
Articles 96 Documents
Tingkat Sensitivitas Ekosistem Terumbu Karang oleh Buangan Limbah Tambak Udang (Litopenaeus vannamei) di Pesisir Pantai Legon Boyo, Karimunjawa Nugroho, David; Afiati, Norma; Purnomo, Pujiono Wahyu; Ayuningrum, Diah; Jati, Oktavianto Eko
Jurnal Pasir Laut Vol 8, No 2 (2024): September
Publisher : Master Program of Aquatic Resources Management, Department of Aquatic Resources, Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpl.2024.65553

Abstract

Ekosistem karang dan pesisir Pulau Karimunjawa berpotensi terdampak akibat buangan limbah budidaya udang (Litopenaeus vannamei). Setidaknya telah tercatat sejak 2017 hingga Maret 2023 terdapat 33 titik lokasi, terdiri dari 238 petak tambak dengan total luasan sekitar 42 hektare. Penelitian ini bertujuan menghitung tingkat sensitivitas terumbu karang dan mengidentifikasi dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan budidaya tambak udang terhadap ekosistem karang di Pantai Legon Boyo, Kepulauan Karimunjawa. Penelitian ini menggunakan metode eksploratif meliputi: teknik pengumpulan data karang menggunakan metode underwater photo transect (UPT), teknik purposive sampling untuk pengumpulan data kualitas perairan dan teknik pengolahan data citra satelit. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer yang dimaksud adalah data ekosistem terumbu karang dan kualitas perairan di lokasi penelitian. Data sekunder meliputi status perlindungan kawasan, kelimpahan ikan dan data kualitas perairan. Sumber data sekunder diperoleh dari hasil penelitian terdahulu yang sesuai dengan topik bahasan dalam penelitian serta publikasi dari instansi terkait. Parameter dalam memperkirakan tingkat sensitivitas karang (S) antara lain: persentase tutupan, tipe pertumbuhan terumbu karang, kerapatan karang, kelandaian, status perlindungan, keberadaan spesies dilindungi dan kelimpahan ikan. Pengolahan data terumbu karang menggunakan software CPCe. Hasil perhitungan tingkat sensitivitas karang sebesar 3,14 yang mengindikasikan status sensitivitas tingkat sedang serta dampak kegiatan limbah buangan budidaya belum berdampak langsung terhadap ekosistem terumbu karang.
Optimasi Konsentrasi Primer dan Suhu Annealing untuk Deteksi Gen PKS-I Pada Bakteri Asosiasi Mangrove Avicennia Marina Asal Pantai Tirang, Semarang Rosari, Arinda; Sabdaningsih, Aninditia; Ayuningrum, Diah; Jati, Oktavianto Eko
Jurnal Pasir Laut Vol 8, No 2 (2024): September
Publisher : Master Program of Aquatic Resources Management, Department of Aquatic Resources, Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpl.2024.66027

Abstract

Mangrove hidup di wilayah ekstrem yang memiliki mekanisme unik dalam beradaptasi yang mengarah pada jalur metabolisme dan berpengaruh terhadap proses produksi metabolit sekundernya. Bakteri asosiasi mangrove memiliki sifat yang mirip dengan inangnya. Pemanfaatan bakteri asosiasi dinilai lebih berkelanjutan, karena proses penelitian menjadi lebih cepat, mudah dan terjangkau. Senyawa metabolit sekunder disintesis oleh gen penyandi seperti PKS ( poliketida sintetase ). Gen penyandi menjadi kunci dalam produksi senyawa metabolit sekunder. Produk metabolit sekunder di kalangan industri sedang banyak dicari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi keberadaan gen penyandi metabolit sekunder PKS-I pada isolat bakteri. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Kelautan Tropis . Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil deteksi gen PKS-I ditemukan pada 7 sampel isolat menggunakan optimasi konsentrasi primer 10μM dan suhu annealing 50°C.
Analisis Pola Pemanfaatan Ruang dan Implikasinya terhadap Pencemaran Sungai Babalan, Kabupaten Demak Chiesa, Francesco Te; Purnomo, Pujiono Wahyu; Afiati, Norma
Jurnal Pasir Laut Vol 9, No 1 (2025): Februari
Publisher : Master Program of Aquatic Resources Management, Department of Aquatic Resources, Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpl.2025.69482

Abstract

Sungai Babalan yang terletak di Kabupaten Demak merupakan salah satu sumber daya perairan yang dikelilingi oleh berbagai pemanfaatan lahan seperti pemukiman, pertambakan, dan hutan mangrove. Pemanfaatan lahan tersebut menyebabkan masuknya limbah domestik dan organik ke dalam badan air dan berpotensi terhadap menurunnya kualitas air sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pola pemanfaatan ruang di daerah sempadan Sungai Babalan terhadap kualitas air dan beban pencemarannya. Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitas air dengan variabel TSS, BOD, COD, nitrat, dan fosfat yang diukur pada 5 stasiun pengamatan selama 2 periode, yaitu bulan Mei dan Juli 2024. Hasil analisis multivariate menunjukkan bahwa pemanfaatan ruang berpengaruh signifikan terhadap pencemaran TSS, BOD, dan COD, dengan nilai α < 0,05. Nilai beban pencemaran Sungai Babalan selama 2 kali pengulangan yaitu TSS sebesar 23741,18 kg/hari dan 24688,08 kg/hari, BOD sebesar 4396,95 kg/hari dan 9307,93 kg/hari, COD sebesar 10260,64 kg/hari dan 10722,78 kg/hari, nitrat sebesar 12,97 kg/hari dan 16,96 kg/hari, fosfat sebesar 14,05 kg/hari dan 20,36 kg/hari. Beban pencemaran TSS, BOD dan COD sudah melampaui kapasitas asimilasinya, sedangkan beban pencemaran nitrat dan fosfat masih berada di bawah kapasitas asimilasinya. Status mutu air Sungai Babalan termasuk dalam kategori tercemar sedang dengan nilai Indeks Pencemaran sebesar 5,08 pada Mei 2024 dan 5,13 pada Juli 2024. Saran yang diberikan dari penelitian ini adalah perlu menata pemanfaatan lahan sempadan Sungai Babalan terkait pemukiman dan pertambakan dengan tetap melestarikan mangrove, yang didasarkan pada daya dukung ekosistem berupa beban pencemaran dan kapasitas asimilasi.
Komposisi Hasil Tangkapan Udang Padatrap Net di Desa Babalan, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak Pratiwi, Galuh Alia; Hartoko, Agus; Muskananfola, Max Rudolf
Jurnal Pasir Laut Vol 9, No 1 (2025): Februari
Publisher : Master Program of Aquatic Resources Management, Department of Aquatic Resources, Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpl.2025.65907

Abstract

Udang Putih dan Udang Tenger adalah hasil tangkapan udang yang tertangkap trap net di Sungai Lepasan Babalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi dan distribusi ukuran hasil tangkapan udang dengan trap net, serta aspek biologi udang yang terdiri dari tingkat kematangan gonad dan hubungan panjang berat di Sungai Lepasan Babalan. Penelitian dilaksanakan di bulan April-Mei 2024. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling dan metode pengumpulan data dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Hasil tangkapan utama trap net di Sungai Lepasan Babalan adalah udang putih (P. merguiensis) dan udang tenger (M. ensis). Modus ukuran panjang karapas udang putih berkisar 35,36 – 40,96 mm, sedangkan modus ukuran panjang karapas udang tenger berkisar 27,24 – 29,04 mm. Udang putih memiliki 44 ekor betina dengan tingkat kematangan gonad TKG I, sementara udang tenger memiliki 46 ekor betina dengan tingkat kematangan gonad TKG II. Hubungan antara panjang dan berat udang putih dan udang tenger berbeda-beda: udang putih jantan memiliki W = 0,0000501L3,253 dan betina dengan W = 0,0000405L3,319, sementara udang tenger jantan memiliki W = 0,000293L2,781 dan betina dengan W = 0,000155L2,975. Nilai CPUE tertinggi berada pada bulan Juli 2023 dengan jumlah 11,084 kg/trip.
Analisis Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Telomoyo Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah Mahaka, Titan Yuri; Haeruddin, Haeruddin; Rudiyanti, Siti
Jurnal Pasir Laut Vol 9, No 1 (2025): Februari
Publisher : Master Program of Aquatic Resources Management, Department of Aquatic Resources, Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpl.2025.69127

Abstract

Sungai Telomoyo dimanfaatkan masyarakat untuk kegiatan pertanian, perikanan, industri, dan pemukiman penduduk yang berpotensi menjadi sumber pencemaran sehingga menyebabkan penurunan kualitas perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian hasil uji variabel kualitas air dengan baku mutu air sungai kelas II menurut Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 dan menghitung daya tampung beban pencemaran Sungai Telomoyo berdasarkan variabel suhu, TSS, pH, DO, BOD5, dan COD. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli – Agustus 2024 dan uji variabel kualitas air dilakukan di UPTD Laboratorium Lingkungan, Kabupaten Kebumen. Pengambilan data dilakukan secara langsung di Sungai Telomoyo pada bulan Agustus 2024. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode survei dengan pendekatan kuantitatif. Pengambilan sampel menggunakan metode grab sample pada tiga stasiun dengan karakteristik berbeda. Analisis data dilakukan untuk penentuan status mutu air dengan Indeks Pencemaran dan daya tampung beban pencemaran sungai. Variabel kualitas air yang memenuhi baku mutu air sungai kelas II yaitu suhu, TSS, pH, dan DO, namun untuk BOD5 dan COD sudah melampaui baku mutu. Hasil perhitungan nilai IP menunjukkan bahwa Sungai Telomoyo termasuk kategori tercemar ringan. Beban pencemaran tertinggi berasal dari COD dengan rata-rata sebesar 353.573,32 kg/hari dan beban pencemaran terendah berasal dari BOD5 dengan rata-rata sebesar 44.179,04 kg/hari. Rata – rata nilai daya tampung beban pencemaran terhadap TSS yaitu sebesar 419.169,60 kg/hari dan nilai tersebut masih sesuai dengan baku mutu dan belum melebihi daya tampung sungai. Sedangkan rata-rata nilai daya tampung beban pencemaran terhadap BOD5 dan COD yaitu sebesar 25.150,18 kg/hari dan 209.584,80 kg/hari, dimana nilai tersebut sudah melampaui daya tampung sungai.
Dampak Kualitas Air Terhadap Sumber Daya Ikan di Sungai Seklenting, Kabupaten Demak Putra, Muchamad Iqbal Widiansyah; Afiati, Norma; Purnomo, Pujiono Wahyu
Jurnal Pasir Laut Vol 9, No 1 (2025): Februari
Publisher : Master Program of Aquatic Resources Management, Department of Aquatic Resources, Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpl.2025.69495

Abstract

Sungai Seklenting terletak di Kecamatan Wedung, Demak merupakan salah satu sungai yang dimanfaatkan oleh berbagai aktivitas manusia seperti pertanian, pertambakan, pemukiman, dan hutan mangrove. Aktivitas tersebut menyebabkan pembuangan limbah domestik dan organik masuk ke dalam perairan yang berpengaruh terhadap kemunduran kualitas air yang dapat mempengaruhi kehidupan organisme akuatik di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh kondisi kualitas air di Sungai Seklenting terhadap keragaman dan kelimpahan organisme akuatiknya. Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitas air menggunakan variabel temperatur, kecerahan, pH, DO, BOD, nitrat, total fosfat, klorofil-a, nitrit, dan ammonia yang diukur pada 4 stasiun selama 2 periode, yaitu bulan Mei dan Juli 2024. Perhitungan Indeks Pencemaran menunjukkan bahwa status mutu air Sungai Seklenting termasuk kategori tercemar sedang dengan nilai 8,78 pada bulan Mei 2024 dan 8,8 pada bulan Juli 2024. Perhitungan Trophic Level Index menunjukkan bahwa status kesuburan perairan Sungai Seklenting termasuk kategori eutrofik dengan nilai 4,57 pada bulan Mei 2024 dan 4,69 pada bulan Juli 2024. Analisis potensi sumber daya ikan di Sungai Seklenting berdasarkan keragaman dan kelimpahan hasil tangkapan nelayan yaitu, pada bulan Mei 2024 sebanyak 598 ekor, bulan Juli 2024 sebanyak 586 ekor. Variabel kualitas air mempengaruhi jumlah hasil tangkapan di Sungai Seklenting. Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah perlunya edukasi kepada masyarakat terhadap pengelolaan kualitas air untuk meminimalisir pencemaran serta monitoring secara rutin, agar keanekaragaman biota akan tetap terjaga.
Analisis Kesuburan Perairan dengan Menggunakan Metode Trophic Index (TRIX) di Waduk Jatibarang, Semarang Haikal, Faqilliansi; Haeruddin, Haeruddin; Muskananfola, Max Rudolf
Jurnal Pasir Laut Vol 9, No 1 (2025): Februari
Publisher : Master Program of Aquatic Resources Management, Department of Aquatic Resources, Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpl.2025.69044

Abstract

Sungai menjadi salah satu penyedia air yang bermanfaat bagi kehidupan manusia di berbagai kegiatan. Limbah hasil dari aktivitas manusia yang masuk ke perairan dapat mempengaruhi tingkat kesuburan perairan tersebut. Penelitian ini dilakukan di Waduk Jatibarang, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tentang bagaimana status kesuburan di perairan Waduk Jatibarang, dan juga untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kondisi kualitas perairan di Waduk Jatibarang. Metode yang digunakan pada penelitian kali ini yaitu metode deskriptif kuantitatif dengan penentuan lokasi pengambilan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Parameter yang digunakan pada penelitian kali ini meliputi parameter biologi, fisika, dan kimia. Parameter tersebut diambil secara langsung di lapangan kemudian dianalisis di laboratorium Pengelolaan Sumberdaya Ikan dan Lingkungan, hasilnya dihitung dengan rumus Giovanardi dan Vollenweider sehingga diperoleh nilai TRIX dari perairan di Waduk Jatibarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai dari setiap parameter tidaklah terlalu rendah ataupun tinggi, yang mana dapat disimpulkan bahwa nilai parameter pada perairan Waduk Jatibarang masih tergolong baik untuk organisme perairan tumbuh dan berkembang. Nilai dari tiap parameter ini bervariasi, yang mana disebabkan oleh aktivitas manusia yang terdapat dari masing masing stasiun berbeda. Berdasarkan pengukuran dan perhitungan yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa nilai TRIX di perairan Waduk Jatibarang berkisar antara 2,4-2,78 yang berarti terdapat peningkatan kadar N dan P, namun kondisinya masih dalam batas toleransi dan masih tergolong baik untuk organisme perairan tumbuh dan berkembang.
Valuasi Ekonomi Sumber Daya Perikanan di Kawasan Ekosistem Mangrove Desa Babalan Kabupaten Demak Jefryco, Siahaan; Purwanti, Frida; Prakoso, Kukuh
Jurnal Pasir Laut Vol 9, No 1 (2025): Februari
Publisher : Master Program of Aquatic Resources Management, Department of Aquatic Resources, Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpl.2025.69487

Abstract

Ekosistem mangrove merupakan salah satu ekosistem penting di wilayah pesisir dengan manfaat ekologi dan ekonominya yang beragam. Fungsi hutan mangrove berperan dalam mendukung sektor perikanan, yang merupakan sumber penghidupan bagi masyarakat pesisir salah satunya di Desa Babalan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi nelayan tentang fungsi hutan mangrove serta menghitung nilai ekonomi pemanfaatan sumber daya perikanan di ekosistem hutan mangrove Desa Babalan. Penelitian dilakukan dari bulan April – Mei 2024. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik pendekatan Effect on Production (EOP), yang mengukur kontribusi ekosistem mangrove terhadap produktivitas perikanan tangkap dan tambak. Data diperoleh melalui wawancara dengan 30 orang nelayan tangkap dan 30 orang petani tambak. Persepsi nelayan tangkap lebih tinggi dibandingkan petani tambak terkait fungsi ekologis mangrove kecuali untuk spawning ground. Persepsi kedua kelompok tersebut masih rendah untuk fungsi mangrove sebagai penyerap bahan pencemar. Nilai ekonomi ekosistem hutan mangrove dari kegiatan perikanan tangkap sebesar Rp252.473.749 per tahun dan dari kegiatan tambak sebesar Rp27.771.070 per tahun, sehingga nilai ekonomi total ekosistem mangrove di Desa Babalan mencapai Rp280.244.819 per tahun.
Analisis Spasial Daerah Penangkapan Ikan Dengan Trammel Net di Perairan Morodemak Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, Jawa Tengah Yullita, Ilma; Hartoko, Agus; Haeruddin, Haeruddin
Jurnal Pasir Laut Vol 9, No 1 (2025): Februari
Publisher : Master Program of Aquatic Resources Management, Department of Aquatic Resources, Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpl.2025.66672

Abstract

Trammel net merupakan alat menangkap ramah lingkungan yang beroperasi secara pasif di dasar perairan yang digunakan adalah nelayan Desa Morodemak dengan kapal berukuran 2 GT. Nelayan Morodemak dalam menentukan daerah penangkapan masih menggunakan naluri dan kebiasaan. Iklim yang sering berubah-ubah mengakibatkan nelayan Morodemak mengalami kesulitan dalam menentukan daerah penangkapan sehingga operasi penangkapan menjadi kurang efektif terutama mengenai bahan bakar dan waktu operasi. Oleh karena itu, diperlukan peta daerah penangkapan menggunakan trammel net agar operasi penangkapan menjadi lebih akurat dengan memanfaatkan koordinat GPS dan SIG (data spasial). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persebaran daerah penangkapan ikan menggunakan trammel net, komposisi hasil tangkapan berdasarkan kedalaman. Dan hubungan antara hasil tangkapan dengan kedalaman, klorofil-a, dan suhu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Pengambilan data lapangan dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah pembuatan analisis menggunakan software Er Mapper dan analisis deskriptif menggunakan software Microsoft Excel. Hasil penelitian terdiri atas 64 titik koordinat dari logbook nelayan trammel net Morodemak (Kelompok Bintang Samudro) tahun 2023 dan data lapangan tahun 2024 untuk analisis pemetaan. Titik penangkapan dominan berkisar dari 16 sampai dengan 17 juta. Spesies tangkapan dominan kedalamannya adalah spesies udang putih ( Penaeus merguiensis ).
Morfologi dan DNA Barcoding Ikan Bilih (Mystacoleucus padangensis Bleeker, 1852) di Danau Singkarak, Sumatera Barat Lestari, Yumna; Hartoko, Agus; Rahman, Arif
Jurnal Pasir Laut Vol 9, No 1 (2025): Februari
Publisher : Master Program of Aquatic Resources Management, Department of Aquatic Resources, Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpl.2025.70413

Abstract

Danau Singkarak merupakan danau yang berada di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi spesies ikan bilih secara konvensional dan molekuler, morfometri pertumbuhan, dan dugaan jenis pakannya serta mempelajari hubungan kekerabatan ikan bilih dengan ikan lain yang berada di Danau Singkarak berdasarkan data sekunder (GenBank). Metode yang digunakan adalah pengenalan konvensional dan molekuler. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Juli 2024 dan Desember 2024. Sampel berupa ikan bilih dan air Danau Singkarak. Pengambilan sampel dilakukan di Danau Singkarak. Berdasarkan morfologinya, ikan bilih memiliki bentuk tubuh yang pipih ( terkompresi ) dan lonjong dengan bentuk mulut terminal. Bentuk ekor ikan bilih bercagak dua ( bercabang ) dan berwarna keperakan pada bagian badan serta warna oranye pada bagian ekor. Sampel ikan bilih ( Mystacoleucus padangensis ) memiliki panjang total rata – rata 5,452 – 9,13 cm dengan pola pertumbuhan alometrik positif terhadap bobotnya. Setelah dilakukan identifikasi molekuler diperoleh hasil bahwa sekuens tersebut memiliki persen kemiripan sebesar 100% dengan spesies Mystacoleucus padangensis . Ditemukan fitoplankton, zooplankton, dan potongan – potongan Crustacea pada usus ikan bilih. Ikan bilih tergolong sebagai ikan zooplanktivorous yaitu ikan omnivora yang cenderung karnivora. Hubungan kekerabatan ikan bilih dengan ikan yang terdapat di Danau Singkarak menunjukkan hubungan genetik yang dekat yaitu sebesar < 2% terhadap ikan yaitu ikan kapiek ( Baronymus schwanendeldii ), ikan bagiek ( Hampala macrolepidota ), ikan turiak ( Cyclocheilichthys sp.), dan ikan wader ( Mystacoleucus marginatus ).

Page 9 of 10 | Total Record : 96