cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jl Prof Soedarto, SH Kampus Tembalang, Semarang 50275
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 26210525     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Arjuna Subject : -
Articles 191 Documents
Pengaruh Kombinasi Ekstrak Daun Binahong dan Temulawak dalam Pakan Terhadap total Eritrosit dan Gejala Klinis Ikan Lele (Clarias sp.) yang Diinfeksi Aeromonas hydrophila Nida Qolbi Salma Rochani; Sarjito Sarjito; Desrina Desrina
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 5, No 2 (2021): SAT edisi September
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v5i1.7131

Abstract

Permasalahan yang ditemukan pada budidaya ikan air tawar, salah satunya adalah penyakit Motile Aeromonas Septicemia (MAS) yang disebakan oleh bakteri Aeromonas hydrophila. Upaya pencegahan MAS dengan memanfaatkan ekstrak tumbuhan herbal karena tidak menimbulkan efek resisten terhadap ikan sehingga cocok untuk akuakultur berkelanjutan. Ekstrak daun binahong dan temulawak terbukti dapat menghambat pertumbuhan bakteri A. hydrophila. Diduga penggunaan kombinasi ekstrak lebih efektif dibandingkan dengan ekstrak tunggal untuk mencegah infeksi bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh kombinasi ekstrak daun binahong dan temulawak pada pakan terhadap total eritrrosit dan gejala klinis ikan lele yang diinfeksi bakteri A. hydrophila. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 6 perlakuan dan 3 ulangan. Ikan lele uji yang digunakan memiliki panjang 7-9 cm dengan kepadatan 1 ekor/L dan dipelihara pada akuarium berisi air 10 L. Dosis ektrak daun binahong dan temulawak yang digunakan, yaitu 2500 ppm dan 900 ppm dengan perbandingan A (0%:0%), B (100%:0%), C (75%:25%), D (50%:50%), E (25%:75%) dan F (0%:100%). Pakan uji diberikan selama 14 hari, kemudin pada hari berikutnya dilakukan infeksi bakteri A. hydrophila secara intramuscular sebanyak 106 CFU/mL. Variabel pengamatan meliputi total eritrosit, gejala klinis dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total eritrosit berbeda nyata setelah ikan diberi pakan uji dan setelah dilakukan infeksi. Gejala klinis yang ditunjukkan ikan yang terinfeksi bakteri A. hydrophila, yaitu menurun nafsu makannya, terdapat bercak merah, luka dan hemoragi serta warna tubuh memucat. Kata kunci: Ikan lele, Aeromonas hydrophila, Daun Binahong, Temulawak
Efektivitas Larutan Daun Mengkudu (Morinda citrifolia) dalam Pengendalian Infestasi Parasit Trichodina sp. pada Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Yutika Ayu Wardani; Slamet Budi Prayitno; Sarjito Sarjito
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 5, No 2 (2021): SAT edisi September
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v5i2.12089

Abstract

Salah satu permasalahan dalam budidaya perikanan adalah adanya infeksi parasit. Bahan kimia secara umum telah digunakan dan cukup efektif untuk mengendalikan parasit. Namun, pendekatan penggunaan bahan alam telah mulai banyak digunakan, karena lebih ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penggunaan larutan daun mengkudu (Morinda citrifolia) dalam mengendalikan infestasi parasit Trichodina sp.  Benih ikan Nila (Oreochromis niloticus) ukuran 4,99±1,05 cm yang terinfeksi Trichodina (29 ekor/ikan) digunakan sebagai ikan uji. Rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan digunakan dalam penelitian ini. Hewan uji (5 ekor/akuarium) di rendam dalam larutan mengkudu selama 5 menit dalam konsentrasi (A) 0 g/l; (B) 0,25 g/l; (C) 0,5 g/l; (D) 0,75 g/l dan perlakuan (E) 1 g/l. Uji pendahuluan dilakukan untuk mengetahui range finding test (RFT) dan toksisitas daun mengkudu. Hewan uji dipelihara selama 7 hari untuk mengetahui jumlah Trichodina sp. dan kelulushidupan sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan hingga akhir pemeliharaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa range finding test berkisar antara 3-12 g/l. Sedangkan toksisitas LC50-48 jam terjadi pada konsentrasi 7,52 g/l. Perendaman larutan daun mengkudu dibawah nilai LC50 menunjukkan bahwa larutan daun mengkudu mampu mengendalikan infestasi parasit Trichodina sp. Konsentrasi terbaik adalah 0,75 g/l dengan jumlah parasit hanya 4,02±0,23 individu/ekor dan kelulushidupan mencapai 73,3%+11,55. Selama pemeliharaan, kualitas air seperti suhu (27-27,8oC); pH (7,26-7,69) dan DO (3,44-4,2 mg/l) masih dalam kisaran yang baik untuk budidaya ikan.Kata kunci: Trichodina sp.; daun mengkudu; ikan nila; kelulushidupan
Pengaruh Metode Budidaya dan Asal Bibit terhadap Pertumbuhan Gracilaria verrucosa Yang Dibudidayakan Di Tambak Desa Kaliwungu, Kabupaten Brebes Dinda Puspitarini; Sri Rejeki; Ttitik Susilowati
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 5, No 2 (2021): SAT edisi September
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v5i2.10913

Abstract

Gracilaria verrucosa is one of the seaweeds with good economic value that can be cultivated in ponds. The demand for Gracilaria is increasing as an ingredient for food, beverage, cosmetic, pharmaceutical manufacturing industries. The factors that determine the success of Gracilaria culture: cultivation methods include the seeds quality and source.This study aims to determine the effect of different Gracilaria seeds sources and its culture methods on its growth, to determine the interaction between methods and seed sources. This study aims to determine the effect of different Gracilaria seeds sources and its culture methods on its growth, to determine the interaction between methods and seed sources The research was conducted in October-November 2020 in Kaliwlingi Village, Brebes District, Brebes Regency, Central Java. The experimental used was factorial design with 2 factors: Factor 1: seed sources (A): A1 = Seed from Semarang; A2 = seed from Brebes; A3 seeds from Demak. Factor 2: cultivation method (B): B1 = longline; B2 = off-bottom; B3: broadcast. So there were 9 treatment combinations: A1B1, A2B1, A3B1; A2B1, A2B2, A2B3; A3B1, A3B2, A3B3, each treatment with 3 replications. The data collected include: growth of gracilaria during 60 days. The Specific Growth Rate (SGR) analyzes using ANOVA. The results showed the origin of seedlings and cultivation methods have a very real effect (P<0.05) on SGR Gracilaria. The highest SGR was at treatment A1B1 (Semarang seeds longline method) = 1.84±0.17%/day, and the lowest was treatment A3B3 (Demak seedlings broadcast method) of 0.25±0.13%/day. The water quality measurement results obtained indicate that the water quality at the research location is in a tolerable range for the growth of seaweed. Keywords: Gracilaria, seed source, longline, broadcast, off-bottom.
The Effects of Stocking Density on Growth and Survival rate of Beong (Hemibagrus nemurus) Wildah Faizati; Sri Hastuti; Ristiawan Agung Nugroho; Tristiana Yuniarti; Fajar Basuki; Dewi Nurhayati
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 5, No 2 (2021): SAT edisi September
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v5i2.3561

Abstract

Beong are one of endogenous fish in Indonesia and still rely on catches from nature. The level of growth and survival rate in culture of beong is still low, so it is necessary to do cultivation efforts for conservation of beong, so that the beong can be cultivated intensively. One effort that can be do is biological manipulation in the form of stocking density. This study aims to determine the effect of shocking density on growth and survival rate and find out the best amount too. The study was conducted in April-May 2018 at UPT BBI Sawangan, Magelang, Central Java. The method used in this study was experiment method and Completely Randomized Design (CRD) for 4 treatments, 3 replicates with stocking dencities of A (10 fish/m2), B (30 fish/m2), C (50 fish/m2)and D (70 fish/m2). The results showed that different stocking densities gave a significant effect (Sig.> 0.05) on TKP, FCR, SGR and SR. This is allegedly due to feed competition, space competition and cannibalism in Beong fish. Treatment B gave the best results at TKP, FCR, SGR and SR with a value of 1.36 ± 0.01 gr / individual, 1.15 ± 0.11, 4.58 ± 0.22% / day and 83.33 ± 3,34%.
Pengaruh Salinitas yang Berbeda Terhadap Efektivitas Penyerapan Nitrat dan Pertumbuhan (Gracilaria verrucosa) Dari Air Limbah Budidaya Ikan Kerapu Sistem (Epinephelus) Sistem Intensif Dhimas Andreyan; Sri Rejeki; Restiana Wisnu Ariyati; Lestari L. Widowati; Rosa Amalia
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 5, No 2 (2021): SAT edisi September
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v5i2.7282

Abstract

Rumput laut merupakan salah satu komoditi perikanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi, karena pemanfaatannya yang demikian luas, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia industri. Salinitas merupakan faktor kimia yang mempengaruhi sifat fisik air, diantaranya adalah tekanan osmotik yang ada pada rumput laut dengan cairan yang ada dilingkungan. Nitrat merupakan salah satu unsur yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan (G.verrucosa) sangat sensitif terhadap konsentrasi nitrogen yang rendah.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh salinitas yang berbeda terhadap pertumbuhan rumput laut (G. verrucosa) yang memberikan pertumbuhan terbaik dan penyerapan laju nitrat.. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-April 2019 di PT Indmira Yogyakarta. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 pengulangan, dimana A (20 ppt), B (25 ppt), C (30 ppt), D (35 ppt). Nilai laju pertumbuhan spesifik (SGR) dan laju penyerapan nitrat ditentukan setelah 42 hari pemeliharaan. Nilai SGR dianalisis menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan Uji Duncan. Berdasarkan hasil penelitian, laju pertumbuhan spesifik (SGR) tertinggi adalah perlakuan A sebesar 2,78±0,08%/hari, sedangkan nilai laju penyerapan nitrat yang terbaik pada perlakuan B sebesar 0,0105±0,001 mg/g dan puncak laju penyerapan nitrat tertinggi saat 21 hari awal masa pemeliharaan rumput laut sebesar 0,6 mg/l. Hasil pengukuran kualitas air yang diperoleh menunjukkan bahwa kualitas air pada lokasi penelitian berada dalam kisaran yang masih dapat ditoleransi oleh rumput laut.
The Influence of Different Curcuma zanthorrhiza Dosage To The Growth and Survival Rate Of Nile Tilapia (Oreochromis niloticus) Linayati Linayati; Muhammad Bahrus Syakirin; Hayati Soeprapto
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 5, No 2 (2021): SAT edisi September
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v5i2.11941

Abstract

The research was held in 14th July  – 20th August 2018. Located in Brackish water Laboratory, Fisheries Faculty of Pekalongan University. The aim of this research is to find out the impact of curcuma to increase the growth and survival rate of Nile Tilapia. The treatment that be implemented was extending dosage of curcuma flour (gram)  in 1 kg of artificial  fish feed, such as followed : treatment A 0 ml ( control), B  9 g  of curcuma, C 12 g  curcuma and D 15 g curcuma. The method used was the Completely Randomized Design Method consisting of 4 treatments and 3 replications. The result which had given from the research was treatment D showed the highest growth.  The average of weight of fish which can be reached by every treatment A, B, C, D as described 3,31 g, 4,77 g, 6,8 g, and 8.04 g, The analysis of result showed that all treatments have different effects for growth of fish. The water quality during the research such as temperature between 27-290 C, pH revolve 7,1-7,3 and the salinity was 16-17 ppt which mean all parameters was supported to fish growth.
Pertumbuhan dan konsumsi pakan ikan nila (Oreochromis niloticus) yang dipelihara dengan sistem bioflok Ardana Kurniaji; Yunarty Yunarty; Anton Anton; Zainal Usman; Eriyanti Wahid; Kristomy Rama
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 5, No 2 (2021): SAT edisi September
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v5i2.11824

Abstract

Teknologi bioflok merupakan sistem pemanfaatan limbah nitrogen anorganik dengan bantuan bakteri probiotik untuk efisiensi pakan dan meminimalkan limbah. Penelitian ini bertujuan untuk laju mengukur pertumbuhan dan konsumsi pakan ikan nila yang dipelihara pada sistem bioflok. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh kepadatan berbeda terhadap pertumbuhan, laju konversi pakan, kelangsungan hidup, kualitas air dan kadar flok pada kegiatan budidaya ikan nila menggunakan sistem bioflok. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT). Ikan uji yang digunakan adalah benih ikan nila ukuran 20 gram/ekor. Perlakuan yang digunakan adalah kepadatan 100 ekor/m3 (P-100) dan 120 ekor.m3 (P-120). Hasil penelitian menunjukkan bahwa P-120 memiliki pertumbuhan mutlak lebih tinggi yakni 44,14 g dibanding P-100 yakni 23,74 g. Efisiensi pakan terbaik pada P-120 sebesar 99,36% dibandingkan P-100 yakni 61,99%. Feed convertion ratio (FCR) terendah pada P-120 yakni 1,07 dan tertinggi pada P-100 1,34. Nilai kelulushidupan atau survival rate (SR) yang diperoleh 97,8% pada P-100 dan 97,16% pada P-120. Kadar bioflok yang diperoleh pada kedua perlakuan berkisar antara 2-12 mL/L dan kualitas air dalam kisaran normal. Ikan nila yang dipelihara dengan bioflok pada kepadatan 120 ekor/m3 merupakan perlakuan terbaik.
Pengaruh rasio n:p dalam media kultur terhadap pola pertumbuhan dan kandungan protein Thalassiosira sp. Abdur Rasyid Fadila; Suminto Suminto; Subandiyono Subandiyono; Diana Chilmawati
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 5, No 2 (2021): SAT edisi September
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v5i2.11478

Abstract

Thalassiosira sp. merupakan salah satu spesies diatom laut yang digunakan untuk pakan alami larva udang. Pertumbuhan diatom ini dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah ketersedian dan proporsi nutrien dalam media. Nitrogen dan fosfor merupakan makronutrien yang membatasi pertumbuhan diatom dan produktivitas primer. Nitrogen merupakan nutrisi utama untuk pertumbuhan diatom dan fosfor berperan dalam metabolisme sel. Nutrien N dan P dengan rasio tertentu diperlukan untuk mendukung pertumbuhan diatom secara optimum. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji pengaruh rasio N:P terhadap pola pertumbuhan dan kandungan protein Thalassiosira sp. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Matahari Cipta Sentosa, Yogyakarta pada bulan Agustus hingga September 2020. Metode eksperimental penelitian ini adalah dengan menerapkan 5 perlakuan dan 4 ulangan, yaitu masing-masing perlakuan A (tanpa N dan P), B (rasio N:P=4:1), C (rasio N:P=8:1), D (rasio N:P=12:1) dan E (rasio N:P=16:1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio N:P berpengaruh nyata (P≤0,05) terhadap pola pertumbuhan Thalassiosira sp. Rasio N:P juga memberikan pengaruh terhadap kandungan protein Thalassiosira sp. Rasio 12:1 dan 16:1 menghasilkan pola pertumbuhan terbaik yaitu nilai waktu lag phase -1,756 ± 0,048 hingga -1,712 ± 0,041 hari; laju pertumbuhan 0,610 ± 0,006 hingga 0,623 ± 0,011 hari; kepadatan sel maksimum 5,215 ± 0,012hingga 5,247 ± 0,022log sel/ml dan kepadatan sel akhir 4,700 ± 0,048 hingga 4,805 ± 0,032log sel/ml. Rasio 4:1 menghasilkan nilai kandungan protein tertinggi sebesar 42,11 %.Kata kunci: Thalassiosira, pakan alami, pola pertumbuhan, kandungan protein, rasio N:P
Performa Reproduksi Induk Ikan Nilem (Osteochilus hasselti) yang Disuntik Hormon Sintetis sGnRH-a dan Anti Dopamin dengan Dosis Berbeda Ana Rosyida; Fajar Basuki; Ristiawan Agung Nugroho; Tristiana Yuniarti; Sri Hastuti
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 5, No 2 (2021): SAT edisi September
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v5i2.7505

Abstract

Ikan nilem (Osteochilus hasselti) memiliki nilai ekonomis tinggi dan potensi besar untuk dikembangkan menjadi komoditas unggulan. Ikan nilem termasuk ikan yang memijah hanya pada saat musim penghujan yang mengakibatkan benih tidak tersedia secara kontinyu. Musim penghujan dan kemarau memiliki kondisi lingkungan yang berbeda. Hal ini mengakibatkan ikan-ikan yang memijah pada saat musim penghujan akan mengalami kondisi kurang optimal pada saat sedang berlangsungnya musim kemarau sehingga ikan tidak mampu memproduksi hormon reproduksi secara optimal. sGnRH-a dan anti dopamin dapat merangsang hormon gonadotropin meningkat sehingga pemijahan dapat dilakukan diluar musim pemijahan ikan nilem. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh sGnRH-a dan anti dopamin terhadap performa reproduksi ikan nilem dan mengetahui dosis terbaiknya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni di LPKIL Muntilan, Magelang-Jawa Tengah. Hewan uji yang digunakan yaitu induk ikan nilem dengan bobot ikan betina ± 250 gr dan jantan ± 200 gr. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan yakni Perlakuan A (NaCl fisiologis 0,2 ml/kg induk), Perlakuan B (0,3 ml/kg nduk), Perlakuan C (0,4 ml/kg induk), dan Perlakuan D (0,5 ml/kg induk). Data yang diamati meliputi waktu laten, derajat pembuahan, derajat penetasan, derajat kelulushidupan dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan B menghasilkan performa reproduksi yang lebih baik dengan nilai waktu laten yaitu 9 jam, derajat pembuahan (FR) sebesar 88.50±5.29%, derajat penetasan (HR) 84.67±4.65% dan derajat kelulushidupan (SR) 68.54±5.90%. Hasil pengukuran kualitas air variabel suhu adalah 22,6ºC – 27,7ºC, DO 4,7 – 5,8 ppm dan pH 7 – 7,9. Disimpulkan bahwa penyuntikan sGnRH-a dan anti dopamin dengan dosis 0.3 ml/kg dapat meningkatkan performa reproduksi induk ikan nilem. Kata kunci: sGnRH-a dan anti dopamin, performa reproduksi, induk, Ikan nilem
Tinjauan indikator kesiapan produksi udang putih Litopenaeus vannamei (Boone, 1931) di sistem intensif Romi Novriadi; Hatim Albasri; Christian Maikel Eman
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 5, No 2 (2021): SAT edisi September
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v5i2.12209

Abstract

Abstrak            Pertumbuhan populasi global yang disertai dengan perubahan menuju gaya hidup sehat menjadikan permintaan terhadap organisme akuatik, khususnya udang putih Litopenaeus vannamei, terus mengalami peningkatan. Namun, optimalisasi produksi udang vannamei di sistem intensif memiliki hambatan dengan tidak konsistennya hasil produksi dan fluktuasi nilai ekonomi dari produk yang dihasilkan. Hal ini utamanya disebabkan oleh faktor degradasi kualitas lingkungan dan keberadaan penyakit yang dapat menurunkan tingkat kelulushidupan udang dan hasil produksi serta tidak menggunakan data kebutuhan pasar sebagai dasar pelaksanaan produksi. Untuk itu, perlu dilakukan tinjauan terhadap indikator kesiapan produksi udang vannamei melalui data pasar sebagai input utama pelaksanaan produksi kemudian dilanjutkan dengan penentuan lokasi untuk sistem produksi yang tepat disertai dengan implementasi sistem produksi yang efektif dan efisien, meliputi rancangan kolam produksi, teknis operasional produksi termasuk didalamnya pengelolaan pakan, air dan pengelolaan kesehatan udang yang diintegrasikan dengan implementasi teknologi dan standarisasi. Analisa kelayakan ekonomi sistem produksi intensif juga disertakan untuk melihat jangka waktu efektif pengembalian semua modal investasi. Dari hasil penilaian indikator kesiapan yang tepat, produksi udang yang dilakukan di sistem intensif diharapkan dapat menjadi lebih berkelanjutan, terukur dengan mengedepankan prinsip keseimbangan ekologi dan ekonomi.Kata kunci: Indikator, Intensif, Udang Litopenaeus vannamei, Sistem Produksi, Berkelanjutan Abstract            The growth of global population accompanied by the changes into healthy life style makes the demand for aquatic organisms, especially Pacific white shrimp Litopenaeus vannamei, continues to increase. However, the optimization of Vannamei production cultured in intensive system has constraints with inconsistent yields and fluctuation in the economical value of the products. This is mainly due to the degradation of environmental quality and the presence of diseases that can reduce the survival rate and biomass of shrimp as well as not using the market demand data as the baseline for carrying out the production. Therefore, it is necessary to review the readiness indicators for Vannamei shrimp production system through the market data as the primary input for the production, then proceed with determining location for proper production system accompanied by the implementation of an effective and efficient production system, including the design of production ponds, operational protocol including feed, water and shrimp health management system integrated with technology and standardization system. Economical feasibility study of intensive production system also included to evaluate the effective payback period for all investment capital. From the proper assessment of readiness indicator, shrimp production in intensive system could be more sustainable, measurable by prioritizing the principle of ecological and economical balance. Keywords: Indicator, Intensive, Shrimp Litopenaeus vannamei, Production system, sustainable

Page 8 of 20 | Total Record : 191