cover
Contact Name
Maria Tuntun Siregar
Contact Email
Maria Tuntun Siregar
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal_ak@poltekkes.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. lampung selatan,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Analis Kesehatan
ISSN : 22523553     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Analis Kesehatan particularly focuses on the main problems in the development of the sciences of medical areas. It covers the parasitology, bacteriology, virology, haematology, clinical chemistry, toxicology, food and drink chemistry.
Arjuna Subject : -
Articles 179 Documents
Peningkatan Kestabilan Enzim Protease dari Bacillus subtilis ITBCCB148 dengan Amobilisasi Menggunakan Kalsium Alginat NURHAENI NURHAENI
Jurnal Analis Kesehatan Vol 5, No 1 (2016): JURNAL ANALIS KESEHATAN
Publisher : Department of Health Analyst, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jak.v5i1.447

Abstract

Protease adalah biokatalis yang dapat menghidrolisis protein menjadi asam amino dan banyak digunakan dalam industri.  Agar dapat digunakan dalam proses industri, maka enzim harus dapat bekerja pada suhu ekstrim.  Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan proses produksi, isolasi, pemurnian, dan amobilisasi enzim hasil pemurnian. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan stabilitas enzim protease dari isolat bakteri lokal Bacillus subtilis ITBCCB148 melalui proses amobilisasi  menggunakan Ca-alginat.  Hasil penelitian menunjukkan aktivitas spesifik enzim hasil pemurnian sebesar 999,372 U/mg, meningkat kemurniannya 17,54 kali dibandingkan ekstrak kasar enzim.  Enzim ini memiliki suhu optimum 55ºC dan suhu optimum enzim amobil 60ºC.  Uji stabilitas termal pada suhu 60ºC selama 70 menit untuk enzim hasil pemurnian masih memiliki aktivitas sisa 4,513%, t1/2 = 15,538 menit, ki = 0,0446 menit-1 dan ΔGi = 98,678 kJ mol-1 sedangkan enzim amobil masih memiliki aktivitas sisa 43,5341%, t1/2 = 55,887 menit, ki = 0,0124 menit-1 dan ΔGi = 105,362 kJ mol-1. Berdasarkan penurunan nilai ki  terjadi peningkatan stabilitas termal hingga 3,6 kali.
Aktivitas SGOT Dan SGPT Pada Penderita Malaria Falciparum Dan Malaria Vivax Di Puskesmas Hanura Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran Iwan Sariyanto
Jurnal Analis Kesehatan Vol 7, No 1 (2018): JURNAL ANALIS KESEHATAN
Publisher : Department of Health Analyst, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jak.v7i1.913

Abstract

Penyakit Malaria bersifat endemik  di  daerah tropis dan subtropis. Plasmodium falciparum dan plasmodium vivax merupakan penyebab malaria terbanyak  di Indonesia. Plasmodium falciparum  menginvasi sel darah merah hingga mencapai 50%. Pembesaran hati lebih sering ditemukan dari pada pembesaran limpa. Sedangkan pada  plasmodium vivax  menginveksi retikulosit, sehingga parasitemia biasanya terbatas sekitar 2-5%, dapat terjadi  relaps, karena maturasi hipnozoit yang tertinggal dalam hati.  Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT)  dan Serum Glutamic  pyruvic transferase (SGPT) merupakan enzim yang dapat digunakan  untuk menilai cedera hati.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas enzim SGOT dan SGPT pada penderita malaria falcipaum dan malaria vivax di puskesmas Hanura kecamatan Teluk Pandan Kabupaten pesawaran. Penelitian ini bersifat observasional analitik untuk  membandingkan aktivitas enzim SGOT dan SGPT pada 50 penderita malaria falciparum dan 50 penderita malaria vivax yang diambil dengan cara consecutive sampling. Dianalisa menggunakan uji independen T-test. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata aktivitas enzim SGOT pada penderita malaria falciparum lebih tinggi (36,70 U/L) dibandingkan dengan penderita malaria vivax  (26.31 U/L), dan terdapat perbedaan yang bermakna dengan p-value = 0,000. Didapatkan rata-rata aktivitas enzim SGPT pada penderita malaria falciparum lebih tinggi (25,26 U/L) dibandingakan dengan penderita malaria vivax(17,77 U/L) dan terdapat perbedaan yang bermakna dengan p-value = 0,011.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Pelayanan Gigi Di Puskesmas Way Laga Kota Bandar Lampung Avoanita Yosa; Sri Wahyuni
Jurnal Analis Kesehatan Vol 4, No 2 (2015): Jurnal Analis Kesehatan
Publisher : Department of Health Analyst, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.85 KB) | DOI: 10.26630/jak.v4i2.275

Abstract

Tingginya permasalahan gigi berlubang di Indonesia belum bisa meningkatkan jumlah kunjungan masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan di BP gigi Puskesmas Way Laga serta belum sesuai dengan target yaitu minimal sekali dalam 6 bulan .Penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan jumlah kunjungan pelayanan kesehatan gigi di BP Gigi Puskesmas Way Laga Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung. Pendekatan cross sectional dilakukan dengan sampel 62 orang yang memanfaatkan BP Gigi Puskesmas Way Laga yang diperoleh dengan teknik quota sampling dengan variabel  jarak, sosial ekonomi masyarakat dan kepuasan masyarakat terhadap tingkat kunjungan masyarakat. Hasil uji statistik menggunakan chi square (tingkat kepercayaan 95 %)  menunjukkan bahwa jarak (p = 0,204) dan kepuasan masyarakat (p = 0,40) tidak berhubungan dengan tingkat kunjungan masyarakat ke BP Gigi Puskesmas Way Laga. Dari hasil penelitian disimpulkan yang berhubungan dengan tingkat kunjungan pada pelayanan gigi di BP Gigi Puskesmas Way Laga adalah sosial ekonomi masyarakat (p=0,02) dimana dalam mengakses Puskesmas Way Laga memerlukan biaya untuk transportasi. Saran dalam penelitian ini Puskesmas Way Laga dianjurkan untuk melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berkunjung ke pelayanan kesehatan gigi serta membuka akses pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas Pembantu untuk meningkatkan jumlah kunjungan ke BP Gigi. 
Uji Daya Hambat Air Rebusan Cacing Tanah (Lumbricus Rubelles) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Salmonella typhosa Siti Aminah; Misbahul Huda; Yela Cristia Ningsih
Jurnal Analis Kesehatan Vol 6, No 1 (2017): JURNAL ANALIS KESEHATAN
Publisher : Department of Health Analyst, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jak.v6i1.796

Abstract

Cacing tanah Lumbricus rubellus dapat mengobati penyakit tifoid karena mengandung zat aktif yang Lumbricin 1 yang dapat digunakan sebagai obat untuk demam  typhoid.  Mekanisme  yang  dilakukan  oleh  Lumbricin  1  yang  dimiliki cacing tanah Lumbricus rubellus yaitu dengan membuat pori pada dinding sel bakteri yang menyebabkan sitoplasma sel bakteri terpapar dan mengganggu aktivitas dalam sel bakteri dan menyebabkan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi air rebusan cacing tanah Lumbricus yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhosa dan besar daya hambat pada masing-masing konsentrasi air rebusan cacing tanah Lumbricus terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhosa. Penelitian ini di bidang Bakteriologi dan bersifat eksperimental, dengan variabel bebasnya adalah air rebusan cacing tanah Lumbricus rubellus konsentrasi 20%, 40%, dan 60%, 80%dan 100% dan variabel terikatnya adalah pertumbuhan bakteri Salmonella typhosa dengan jumlah pengulangan 5 kali menggunakan metode Difusi Agar Kirby Bauer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa air rebusan cacing  tanah Lumbricus rubellus   dengan konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100% tidak mampu menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhosa.
Karakterisasi Dan Aplikasi Antibodi Monoklonal WDSSB5 Untuk Deteksi Virus Dengue Pada Sel C6/36 Dengan Metode Imunositokimia NURMINHA NURMINHA; SITI RAHMAH UMNIYATI; WAYAN T. ARTAMA
Jurnal Analis Kesehatan Vol 2, No 1 (2013): JURNAL ANALIS KESEHATAN
Publisher : Department of Health Analyst, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.403 KB) | DOI: 10.26630/jak.v2i1.425

Abstract

Virus Dengue tersebar di seluruh dunia yang terdiri dari 4 serotype Dengue 1, 2, 3 dan 4 masih endemis di Indonesi. Isolasi virus Dengue menggunakan kultur sel C6/36 merupakan baku emas untuk menegakkan diagnosis infeksi virus Dengue. Team Dengue UGM telah berhasil memproduksi antibodi monoklonal  terhadap virus Dengue-3 antara lain yang berasal dari sel hibrid DSSC7, DSSE10 dan WDSSB5. Deteksi antigen virus Dengue pada organ nyamuk Ae.aegypti dan pada sediaan apus darah manusia dengan metode imunositokimia SBPC menggunakan antibodi primer DSSC7 mempunyai sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi, sedangkan sel hibrid WDSSB5 belum dikarakterisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan karakterisasi dan mengaplikasi antibodi monoklonal WDSSB5 sebagai antibodi primer untuk mendeteksi virus Dengue dari serum pasien   yang positif mengandung virus Dengue yang diisolasi pada sel C6/36 dengan metode imunositokimia SBPC. Desain penelitian ini adalah eksperimental. Hasil penelitian didapatkan antibodi monoklonal WDSSB5 termasuk klas IgG dan sub klas IgG1. Kadar antibodi monoklonal WDSSB5 terkecil yang dapat  mendeteksi antigen Dengue pada sel C6/36  adalah 2,2 µ g/µ l. Antibodi monoklonal WDSSB5 sensitif dan spesifik mampu mendeteksi antigen Dengue 1, 2, 3, 4 pada sel C6/36 dengan metode imunositokimia SBPC.
PENGARUH LENDIR BEKICOT (Achantina fulica) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI GRAM POSITIF DAN BAKTERI GRAM NEGATIF MISBAHUL HUDA; Marhamah Marhamah
Jurnal Analis Kesehatan Vol 5, No 2 (2016): JURNAL ANALIS KESEHATAN
Publisher : Department of Health Analyst, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jak.v5i2.461

Abstract

Bekicot (Achantina fulica) merupakan hewan yang dianggap menjijikkan karena memiliki lendir. Ternyata lendir tersebut memiliki kandungan protein Achasin yang  tinggi berfungsi sebagai anti bakteri. Lendir bekicot dapat dimanfaatkan sebagai pengganti obat, karena kandungan Achasin dapat menghambat pertumbuhan bakteri Gram Positif dan Gram Negatif. Pemanfaatan lendir bekicot dimaksudkan juga sebagai pengganti obat-obatan kimia yang harganya relatif mahal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh  lendir bekicot (Achantina fulica) terhadap  pertumbuhan bakteri Gram Positif (Staphylococcus aureus) dan bakteri Gram Negatif (Salmonella typhosa). Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan analisis sidik ragam  multivariat dengan dua species bakteri dan dilanjutkan dengan uji Duncans pada taraf kepercayaan 95%. Kemudian dilanjutkan dengan uji t untuk melihat perbedaan daya hambat terhadap kedua bakteri tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh lendir bekicot(Achantina fulica) terhadap pertumbuhan bakteri Gram Positif (Staphylococcus aureus) dan bakteri Gram Negatif (Salmonella typhosa). Konsentrasi efektif lendir bekicot (Achantina fulica) terhadap Staphylococcus aureus adalah 90% sampai 100% dan terhadap Salmonella typhosa adalah 60% sampai 100%.
Resistensi Bakteri Gram Negatif Terhadap Antibiotik Di UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Lampung Tahun 2012-2014 MISBAHUL HUDA
Jurnal Analis Kesehatan Vol 5, No 1 (2016): JURNAL ANALIS KESEHATAN
Publisher : Department of Health Analyst, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jak.v5i1.452

Abstract

Resistensi bakteri terhadap suatu antibiotik mempunyai arti klinis yang amat penting. Suatu bakteri yang awalnya peka terhadap antibiotik, setelah beberapa tahun kemudian dapat menjadi resisten, dan berakibat pada sulitnya proses pengobatan karena sulitnya memperoleh antibiotik yang dapat membunuh bakteri tersebut (Jawetz, 2005). Jenis Penelitian ini adalah deskriftif, yaitu pengumpulan data di laboratorium Mikrobiologi UPTD Balai Laboratorium  Kesehatan Provinsi Lampung, dengan variabel penelitian  bakteri Gram Negatif dan antibiotik. Populasi dan sampel adalah data hasil uji sensitivitas bakteri Gram Negatif terhadap antibiotik yang terdapat di UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Lampung. Analisa data univariat yaitu untuk memperoleh persentase resistensi dan sensitivitas bakteri Gram Negatif terhadap antibiotik di UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Lampung tahun 2012 sampai dengan 2014, yang dilalkukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan bulan Juni 2015. Setelah dilakukan penelitian resistensi bakteri Gram Negatif terhadap antibiotik di UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Lampung tahun 2012-2014, maka didapatkan hasil bahwa bakteri Gram Negatif yang resisten terhadap antibiotik adalah bakteri Enterobacter, Klebsiella sp, Pseudomonas sp, Escherichia coli, Proteus sp, Alcomonas aligenes, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella, dan Aeromonas sp. Ada beberapa antibiotik yang merupakan  antibiotik  yang  cendrung tinggi yaitu : Ampicilin,  Trimetrofin, Amoxiciline, Cefradoxil, Erytromycine, Amocyclave, Ofloxacine, Cefadroxil, Sulphamethoxazole, Zeprozoine,  Tetracycline, Cefuroxime, Sulfonamides, Ceftriaxone, Cefuroxime, Ciprofloxacine, Co-trimoxazol, Norflaxacine, Zoltrimetropin dan Netilmiein.
Hubungan Konstruksi Sumur Dan Jarak Sumber Pencemaran Terhadap Total Coliform Air Sumur Gali Di Dusun 3A Desa Karang Anyar Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan Siti Aminah; Septiya Wahyuni
Jurnal Analis Kesehatan Vol 7, No 1 (2018): JURNAL ANALIS KESEHATAN
Publisher : Department of Health Analyst, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jak.v7i1.921

Abstract

Dusun 3A Desa Karang Anyar Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan mayoritas masyarakatnya paling banyak memiliki sumur gali sebagai sumber air bersih dan memiliki hewan ternak.Letak sumur gali banyak yang berdekatan dengan kandang ternak dan septic tank yang jaraknya < 11 meter dan kondisi konstruksi sumur gali yang tidak memenuhi syarat konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kontruksi sumur dan jarak sumber pencemaran terhadap total coliform air sumur gali.Pengujian air bersih untuk menentukan total coliform menggunakan metode MPN (Most Probable Number). Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisa univariat. Penelitian pada 60 sampel sumur gali didapatkan hasil konstruksi sumur gali yang tidak memenuhi syarat konstruksi sebanyak 100 % (60 sumur), jarak sumur gali dengan sumber pencemaran yang tidak memenuhi syarat SNI-03-2916-1992 sebanyak 100 % (60 sumur) dan total coliform yang tidak memenuhi syarat Permenkes RI No.416/Menkes/Per/IX/1990 yaitu ≤ 50/100 ml sampel sebanyak 100 % (60 sumur). Berdasarkan penelitian diperoleh hasil 100% tidak memenuhi syarat disimpulkan ada  hubungan antara konstruksi sumur terhadap total coliform dan ada  hubungan antara jarak sumber pencemaran terhadap total coliform.
Gambaran Jamur Aspergillus flavus pada Bumbu Pecel instan dalam Kemasan Tanpa merek yang dijual di Pasar Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Faria Resmita Agnis; Sri Wantini
Jurnal Analis Kesehatan Vol 4, No 2 (2015): Jurnal Analis Kesehatan
Publisher : Department of Health Analyst, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jak.v4i2.294

Abstract

Aspergillus flavus adalah jamur berbentuk benang dan sporanya selalu ada di udara. Jamur ini umumnya mengkontaminasi berbagai jenis bahan makanan yang mengalami penyimpanan. Selain dapat menyebabkan kerusakan pada bahan pangan, Aspergillus flavus juga memproduksi senyawa metabolik bersifat racun yang disebut aflatoksin. Aflatoksin dapat mengakibatkan kerusakan hati. Apabila aflatoksin dikonsumsi dalam jumlah yang sedikit tetapi kontinyu dapat menyebabkan kanker hati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya jamur Aspergillus flavus pada bumbu pecel instan dalam kemasan tanpa merek dan persentase bumbu pecel instan dalam kemasan tanpa merek  yang tercemar jamur Aspergillus flavus dijual di Pasar Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran. Bidang kajian penelitian ini adalah Mikologi yang bersifat deskriptif. Sampel diambil dari semua pedagang yang menjual bumbu pecel instan tanpa merek yang dijual di Pasar Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran yang diketahui berjumlah 9 pedagang. Penelitian dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Lampung. Identifikasi dilakukan dengan dua metode pemeriksaan, yaitu makroskopis dan mikroskopis. Analisis data yang dilakukan dengan analisis univariat. Hasil penelitian didapatkan bahwa 3 dari 9 bumbu pecel positif tercemar jamur Aspergillus flavus dengan persentase  33,33 %.
Gambaran Kadar Low Density Lipoprotein (LDL) Cholesterol Dan Creatine Kinase-Myocardial Band (CK-MB) Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner (PJK) SRI UJIANI
Jurnal Analis Kesehatan Vol 3, No 1 (2014): JURNAL ANALIS KESEHATAN
Publisher : Department of Health Analyst, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jak.v3i1.441

Abstract

Analisis enzim jantung dalam plasma atau serum merupakan bagian dari profil untuk membantu diagnostik Penyakit Jantung Koroner (PJK). Jumlah enzim yang sangat berlebih dalam serum digunakan secara klinis sebagai bukti adanya kerusakan organ. CK dibebaskan ke dalam sirkulasi pada hampir semua keadaan iskemia, cedera atau peradangan otot. Penelitian ini bertujuan melihat gambaran kadar Low Density Lipoprotein (LDL) Cholesterol dengan CK–Myocardial Band (CK-MB)  pada pasien PJK. Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan rancangan penelitian yaitu crosssectional. Penelitian ini bertempat di RSUD Abdoel Moeloek Bandar Lampung pada bulan Mei - Agustus 2013. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien rawat inap dengan riwayat PJK, diagnosa klinis (EKG, tekanan darah, berat badan) di RSUD Abdoel Moeloek Bandar Lampung. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dengan menggunakan persentase. Hasil penelitian menunjukkan, pasien PJK yang mempunyai kadar LDL tinggi 25,87 % dan   normal 74,13 %, dengan rata-rata kadar LDL adalah 128,73 mg/dL, kadar tertinggi 361 mg/dL dan kadar terendah 16 mg/dL. Pasien PJK dengan kadar CK-MB yang tinggi sebanyak 42,66 %, sedangkan yang normal sebanyak 57,34 %, rata-rata kadar CKMB 43,69 u/L, dengan kadar tertinggi 476 u/L dan kadar terendah 9 u/L.

Page 2 of 18 | Total Record : 179