cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jartika.rekarta@gmail.com
Editorial Address
https://journal-litbang-rekarta.co.id/index.php/jartika
Location
Kab. lombok barat,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Riset Teknologi dan Inovasi Pendidikan (Jartika)
ISSN : 26222159     EISSN : 26224763     DOI : https://doi.org/10.36765/jartika
Jurnal Riset Teknologi dan Inovasi Pendidikan (JARTIKA | ISSN 2622-2159 (Online) | ISSN 2622-4763 (Print) )adalah Jurnal Kajian, Penelitian, dan Pengembangan Kependidikan diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Rekarta Mataram bekerjasama dengan UNW Mataram, UIN Mataram, dan UM Mataram. Adapun cakupan publikasi JARTIKA adalah hasil penelitian atau kajian kritis di bidang kependidikan, meliputi (1) matematika dan ilmu alam (fisika, kimia, biologi, sains, ICT, dan aplikasinya); (2) ilmu sosial, sejarah, geografi, budaya, dan ekonomi; (3) bahasa dan sastra, dan (4) pendidikan dasar. JARTIKA terbit dua kali setahun pada bulan Januari dan Juli.
Arjuna Subject : -
Articles 105 Documents
SOFTWARE QUALITY ASSURANCE PADA PERUSAHAAN PENGEMBANG PERANGKAT LUNAK SKALA KECIL DAN MENENGAH Hariyanto; Teduh Dirgahayu; Hanson Prihantoro P
Jurnal Riset Teknologi dan Inovasi Pendidikan (JARTIKA) Vol 3 No 2 (2020): Juli
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Rekarta Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (690.835 KB) | DOI: 10.36765/jartika.v3i2.265

Abstract

Abstrak: Semakin banyaknya perusahaan perangkat lunak yang tumbuh di Indonesia maka harus selaras oleh kualitas hasil produk yang dihasilkan (software quality). Perusahaan pengembang yang hanya berorientasi pada hasil akhir dan kecepatan pekerjaan terkadang tidak memperhatikan pengujian sebuah perangkat lunak. Penelitian ini dilakukan untuk melihat proses penerapan SQA (Software Quality Assurance) pada perusahaan pengembang perangkat lunak skala kecil dan menengah. Penelitian dilakukan pada beberapa perusahaan berbeda baik dari skala dan lokasi perusahaan secara geografis. Tujuannya adalah melihat penerapan SQA dari perspektif skala perusahaan yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metodologi CMMI (Capability Maturity Model Integration) untuk menggambarkan kondisi pada perusahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang meliputi wawancara dengan pihak yang berkepentingan dan studi dokumen terkait SQA. Model pertanyaan wawancara mengambil 5 proses area pada CMMI yang dipilih berdasarkan product roadmap CMMI. Kelima proses area tersebut terdiri dari requirement management, measurement and analysis, project monitoring and control, project planning dan process and product quality assurance. Hasil dari penelitian ini terbukti menunjukkan bahwa perusahaan skala kecil dan menengah yang ada telah melakukan SQA dan mempunyai standar tertentu untuk metode pengembangan perangkat lunak. Namun kapasitas sumber daya yang ada masih berpengaruh dengan kualitas hasil akhir dari sebuah perangkat lunak yang dihasilkan. Abstract: Increasing number growing software companies in Indonesia it must be aligned by the quality of the resulting product (software quality).  Development companies that are only oriented to the final result and speed of work sometimes do not pay attention to testing a software. This research was conducted to see the process of implementing SQA (Software Quality Assurance) in small and medium scale software development companies. The research was conducted on several different companies both from the scale and geographical location of the company. The aim is to look at the application of SQA from the perspective of different company scales. This study uses the CMMI (Capability Maturity Model Integration) methodology to describe the conditions of the company. The method used in this research is qualitative which includes interviews with interested parties and study of documents related to SQA. The interview question model takes 5 process areas in the chosen CMMI based on the CMMI product roadmap. The five process areas consist of requirements management, measurement and analysis, project monitoring and control, project planning and process and product quality assurance. The results of this study show that the existing small and medium scale companies have carried out SQA and have certain standards for software development methods. But the capacity of existing resources still influences the quality of the final results of the software produced.
SMARTPHONE UNTUK PEMBELAJARAN DI KELAS: PERSPEKTIF MAHASISWA DAN DOSEN PADA PERGURUAN TINGGI Rizki Setyo Nugroho; Teduh Dirgahayu
Jurnal Riset Teknologi dan Inovasi Pendidikan (JARTIKA) Vol 3 No 2 (2020): Juli
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Rekarta Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (717.717 KB) | DOI: 10.36765/jartika.v3i2.266

Abstract

Abstrak: Pemanfaatan smartphone dalam proses pembelajaran di perguruan tinggi dapat dipandang dari dua sisi yang bertolak belakang. Pada sisi positif, smartphone dapat mempermudah mahasiswa mengakses materi pembelajaran online. Pada sisi negatif, smartphone dianggap dapat mengganggu proses pembelajaran ketika mahasiswa menggunakannya untuk mengakses konten yang tak relevan. Perbedaan karakteristik generasi antara mahasiswa dan dosen menentukan pembentukan perspektif masing-masing terhadap pemanfaatan perangkat TI, khususnya smartphone, untuk pembelajaran di kelas. Penelitian ini berfokus pada program studi yang berkaitan dengan pemanfaatan smartphone dalam pembelajaran di kelas, dengan memperhatikan pengetahuan tentang mobile learning, fitur-fitur pada smartphone serta hambatan penguunaan smartphone untuk proses belajar. Hasil penelitian menunjukan pada Dosen terdapat perbedaan signifikan antara Program studi Ekonomi dengan pendidikan dan Konseling dalam menilai apakah smartphone dapat memotivasi Mahasiswa dalam belajar, dan juga perbedaan pandangan tentang penggunaan fitur menonton video untuk pembelajaran di kelas pada program studi Komputer dan Pendidikan. Pada mahasiswa terjadi perbedaan pandangan antara prodi Ekonomi dan Pendidikan dalam menilai apakah smartphone dapat menghemat waktu belajar. Dosen dan Mahasiswa yang kurang pengetahuan tentang teknologi cenderung akan merasa khawatir tentang penggunaan smartphone dalam pembelajaran di kelas. Abstract: The use of smartphones in the learning process in higher education can be viewed from two opposing sides. On the positive side, smartphones can make it easier for students to access online learning materials. On the negative side, a smartphone is considered to be able to disrupt the learning process when students use it to access irrelevant content. The difference in generation characteristics between students and lecturers determines the formation of their respective perspectives on the use of IT devices, especially smartphones, for classroom learning. This research focuses on study programs related to the use of smartphones in classroom learning, taking into account the knowledge of mobile learning, features on smartphoen and barriers to the use of smartphones for learning. The results showed the lecturers there were significant differences between the Economics and Education study programs and counseling in assessing whether smartphones can motivate students to learn, and also differences in views about the use of video watching features for classroom learning in Computer and Education study programs. In students there are differences of views between Economics and Education study programs in assessing whether smartphones can save time studying. Lecturers and Students who lack knowledge about technology are likely to feel worried about using smartphones in classroom learning.
KURIKULUM PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN DI INDONESIA ABAD 21 Mustafa, Pinton Setya; Dwiyogo, Wasis Djoko
Jurnal Riset Teknologi dan Inovasi Pendidikan (JARTIKA) Vol 3 No 2 (2020): Juli
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Rekarta Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.315 KB) | DOI: 10.36765/jartika.v3i2.268

Abstract

Tujuan dari artikel ini membahas tentang kurikulum pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan (PJOK) di Indonesia abad 21. Kurikulum merupakan rancangan berupa isi untuk mewujudkan tujuan pendidikan. PJOK bagian dari integral pendidikan secara keseluruhan yang menjadi peran dalam mencetak sumber daya manusia yang unggul. Kurikulum di Indonesia selalu mengalami perubahan karena menyesuaikan perkembangan zaman yang terus dinamis. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa dalam PJOK isi kurikulum tidak hanya tentang keterampilan gerak dan kesehatan jasmani saja, namun peserta didik dituntut untuk mampu berpikir kritis, kreatif, dan mampu berkolaborasi, Perubahan yang paling menonjol dalam kurikulum pendidikan jasmani abad 21 itu yaitu dalam pembelajaran jasmani tidak hanya melibatkan perlengkapan olahraga saja, namun sumber belajar yang berasal dari kemasan teknologi modern perlu diberikan. Jadi kurikulum pendidikan jasmani disusun agar menghasilkan manusia yang memiliki kesehatan dan keterampilan yang baik dalam tantangan global di abad 21. Selain itu juga diperlukan guru PJOK yang profesional untuk memahami dan mengimplementasikan kurikulum PJOK. The purpose of this article discusses the curriculum of physical education, sports, and health (PESH) in 21st century Indonesia. The curriculum is a design in the form of content to realize educational goals. PESH is an integral part of overall education which plays a role in producing superior human resources. The curriculum in Indonesia is always changing because it adapts to the development of a dynamic era. The results of this study indicate that in PESH the curriculum content is not only about physical skills and physical health, but students are required to be able to think critically, creatively, and be able to collaborate, the most prominent changes in the 21st century physical education curriculum that is not in physical learning only involves sports equipment, but learning resources derived from the packaging of modern technology need to be provided. So the physical education curriculum is structured to produce people who have good health and skills in the global challenges of the 21st century. In addition, professional PESH teachers are needed to understand and implement the PESH curriculum.
PERSEPSI KESESUAIAN PENEMPATAN PEGAWAI DALAM MENUNJANG PENINGKATAN KINERJA BBPK CILOTO TAHUN 2020 Siswanto, Eddy
Jurnal Riset Teknologi dan Inovasi Pendidikan (JARTIKA) Vol 3 No 2 (2020): Juli
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Rekarta Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.996 KB) | DOI: 10.36765/jartika.v3i2.269

Abstract

Abstrak: Salah satu bentuk pembinaan pegawai adalah dengan melakukan penempatan sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan organisasi. Namun demikian, BBPK Ciloto belum pernah melakukan kajian mengenai penempatan pegawai bila dihubungkan dengan persepsi yang bersangkutan yang didasarkan pada kompetensi dasar yang dimilikinya. Kajian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data secara cross sectional. Kerangka konsep terkait kajian ini menggunakan pendekatan sistem, yaitu menggunakan bagan input-proses-output. Sementara pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan susunan pernyataan yang merunut pada teori Health Belief Model. Data yang terkumpul kemudian diolah secara deskriptif baik untuk deskripsi persepsi responden, maupun kesesuaian penempatan pegawai. Terdapat 136 responden yang menanggapi 7 pernyataan dengan lengkap atas kuesioner yang diberikan. Pernyataan no. 5 ditanggapi positif oleh 18 responden. Artinya begitu banyak pegawai yang merasakan kesenjangan kompetensi terhadap tugas dan beban kinerja pada posisi/ penempatan saat ini. Sekitar 14 responden tidak memberikan tanggapan yang positif atas penempatan/ posisinya saat ini di tempatnya bekerja. Sebanyak 4 responden (2,94%) menyatakan ketidaksesuaian penempatan pegawai ini diakibatkan karena kesenjangan/ ketidaksesuaian kompetensi yang dimiliki dengan sasaran kinerja di posisinya saat ini. Sementara sisanya, sebanyak 10 responden (7,35%) merasakan perlunya dipindahkan dari tempat tugasnya yang sekarang, dengan alasan pengembangan kompetensi. Abstract: Civil servants were not only to just working in stated workplaces, but they should develop their competencies to increase their work capacities. The most popular technique to coach them was to conduct employee?s re/placement program. This program was based on competence need for each job, in each placement, in the institution. BBPK Ciloto had arranged employee?s placement program but it hadn?t researched further, according to employee?s perception of their job and their competencies. Descriptive method was conducted in this study. Data was collected by using cross sectional technique. The conceptual framework of this study was built based on systemic approach, e.g. Input ?Process ? Output framework. Collecting data used questionnaires which was contained several statements, based on Health Belief Model. Collected Data were analyzed descriptively. It will describe participant?s perception, especially regarding with staff placement. It?s around 136 of 146 participants who responded to all statements completely. The statement which had smallest positive responds was the statement number 5. It?s shown that around 18 of 136 staffs, who felt competence discrepancies related to their job in their workplace. It?s around 14 respondents who didn?t give positive respond according to their placement. Four of them (2,94%) stated their displacement according to competence discrepancy. And 10 others (7,35%) need to be replaced to another workplace, regarding with their competency development. Human resource development in BBPK Ciloto should overcome this result by reconfirmed to 14 respondents, then made some replacements for those staffs. Or it should give some competency development programs for those staffs.
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Tarjo
Jurnal Riset Teknologi dan Inovasi Pendidikan (JARTIKA) Vol 3 No 2 (2020): Juli
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Rekarta Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.291 KB) | DOI: 10.36765/jartika.v3i2.271

Abstract

Abstrak: Penelitian dilakukan bertujuan menganalisis pengaruh budaya organisasi motivasi kerja, kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan. Metode penelitian dengan pendekatan survei, populasi dan sampel karyawan jumah sampel sebanyak 83 responden dengan tehnik pengambian sampel simpel random sampling dengan rumus slovin. Analisis data regresi liner berganda dengan software SPSS versi. 20. Hasil penelitian H1: diterima pengaruh budaya organisai sig. 0.022 < 0.05 dan thitung > ttabel (2.342 > 1.990). H2: diterima pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan sig. 0.000 < 0.05 dan thitung > ttabel (3.792 > 1.990). H3: ditolak pengaruh kepuasan Kerja terhadap kineja karyawan sig. 0.278 > 0.05 dan thitung < ttabel (1.093 < 1.990). H4: diterima pengaruh komitmen organisasi terhadap kineja karyawan sig. 0.045 < 0.05 dan thitung > ttabel (2.093 > 1.990). H5: diterima secara simultan pengaruh X1, X2, X3 dan X4 terhadap kinerja karyawan sig. 0.000 < 0.05 dan fhitung > ftabel (40.154 > 2.49). Abstract: The study was conducted aimed at analyzing the influence of organizational culture on work motivation, job satisfaction and organizational commitment on employee performance. The research method is by survey approach, population and sample number of sample employees are 83 respondents with simple random sampling sampling method with slovin formula. Analysis of multiple linear regression data with SPSS software version. 20. H1 research results: accepted influence of organizational culture sig. 0.022 < 0.05 and tcount > t table (2,342 > 1,990). H2: accepted the influence of work motivation on employee performance sig. 0,000 < 0.05 and tcount > ttable (3,792 > 1,990). H3: rejected the effect of Job satisfaction on employee performance sig. 0.278 > 0.05 and t < t table (1.093 < 1.990). H4: the effect of organizational commitment is accepted on employee performance sig. 0.045 < 0.05 and tcount > t table (2.093 > 1.990). H5: Simultaneously accepted the influence of X1, X2, X3 and X4 on employee performance sig. 0,000 < 0.05 and fcount > ftabel (40154 > 2.49).
SISTEM PENDIDIKAN JARAK JAUH BERBASIS E-LEARNING PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN MATEMATIKA I: STUDI KASUS DI UNIVERSITAS TERBUKA Anam, Khaerul; Raden Sudarwo; Gunawan Wiradharma
Jurnal Riset Teknologi dan Inovasi Pendidikan (JARTIKA) Vol 3 No 2 (2020): Juli
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Rekarta Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.966 KB) | DOI: 10.36765/jartika.v3i2.276

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan tutorial online berbasis e-learning dalam sistem pendidikan jarak jauh pada mata kuliah Pendidikan Matematika 1 di Universitas Terbuka. Penerapan yang dimaksud di sini adalah bagaimana perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, serta apa saja kendala yang dihadapi selama kegiatan tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasilnya penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Perencanaan Tutorial di sediakan langsung dari UT pusat, tutor tinggal melaksanakan; (2) Pelaksanaan tutorial dimulai dengan membuat video sapaan pada setiap inisiasi, kemudian memantau dan menanggapi dari  pertanyaan atau tanggapan mahasiswa terhadap diskusi atau permasalahan yang disajikan, selanjutnya memeriksa dan memeberikan feedback terhadap tugas-tugas mahasiswa pada pertemuan ke 3, 5 dan 7; (3) Evaluasi dilihat dari kehadiran sebesar 20%, keaktifan mahasiswa dalam diskusi 30% dan tugas tutorial sebesar 50%. Nilai tutorial online akan berkontribusi jika nilai Ujian Akhir Semester lebih dari 30%; (4) Kendala yang dialami yaitu keterbatasan akses, tutor maupun mahasiswa masih kurang aktif, penulisan simbol-simbol Matematika. Abstract: Distance Education System Based E-learning in Mathematics Education I) This study aims to find out how to apply e-learning-based online tutorials in the distance education system in Mathematics Education 1 course at Universitas Terbuka. The application referred in this study is the planning, implementation, evaluation, and the constraints encountered during the activity. The research method used in this study is the qualitative method with a case study approach.The results of this study indicate that (1)The planning is provided directly from the UT centre, the tutor only have to carry out the plan; (2)The tutoring begins by making a greeting video at each initiation, then monitoring and responding students' questions or responses on the discussions or issues presented, providing enrichment, then examining student assignments at the 3rd, 5th and 7th meeting; (3)Evaluation is seen from the attendance by 20%, the activeness of students in discussions by 30% and tutorial assignments by 50%. The value of online tutorials will contribute if the value of the Final Semester Examination is more than 30%; (4)The constraints experienced are as follows: The access is limited, the tutors and students are still less active, Mathematical symbols writing, the RAT SAT is not in accordance with the assignments or material in online tutorial activities.
PERBANDINGAN KEHADIRAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN DARING MENGGUNAKAN WHATSAPP GROUPDAN WEBINAR ZOOM BERDASARKAN SUDUT PANDANG PEMBELAJAR PADA MASA PANDEMIC COVID-19 Eko Yulianto; Putri Dwi Cahyani; Sofia Silvianita
Jurnal Riset Teknologi dan Inovasi Pendidikan (JARTIKA) Vol 3 No 2 (2020): Juli
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Rekarta Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.436 KB) | DOI: 10.36765/jartika.v3i2.277

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kehadiran sosial dalam pembelajaran daring menggunakan whatsapp groupdan webinar Zoom, serta mengetahui preferensi mahasiswa terhadap kedua media pembelajaran tersebut. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrument non tes dalam bentuk kuisioner dengan skala likert yang diadaptasi dari Tantri, 2018 untuk mengukur 2 (dua) aspek kehadiran sosial yaitu aspek keterhubungan dan aspek pembelajaran. Data diperoleh dari 50 mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa program studi akuntansi yang mengambil mata kuliah Bank dan Lembaga keuangan lainnya dan telah mengikuti perkuliahan sesuai jadwal menggunakan whatsapp groupmaupun webinar Zoom selama masa pandemi Covid-19. Data penelitian dianalisis menggunakan statistika deskriptif yaitu: mean (rata-rata) dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek keterhubungan dan aspek pembelajaran pada pembelajaran daring menggunakan whatsapp groupmenurut sudut pandang mahasiswa lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan webinar Zoom. Selain itu, 98% mahasiswa lebih memilih menggunakan whatsapp groupuntuk digunakan dalam pembelajaran daring pada masa pandemi Covid-19. Abstract: The purpose of this study was to compare social attendance in online learning using the Whatsapp groupand Zoom webinar and determine student preferences for the two learning media. In this study, data collection uses non-test instruments in the form of questionnaires with a Likert scale adapted from Tantri (2018), to measure 2 (two) aspects of social presence, namely aspects of connectedness and learning aspects. Data obtained from 50 Sarjanawiyata Tamansiswa University undergraduated students who took accounting courses in Banks and other financial institutions and attended classes on a schedule using WhatsApp groups or Zoom webinar during the Covid-19 pandemic. The research data were analyzed using descriptive statistics, namely: mean (average) and percentage. The results showed that the connectedness and learning aspects of online learning using the Whatsapp groupaccording to the student's point of view were higher than using Zoom webinar. Also, 98% of students prefer WhatsApp groups to be used in online learning during the Covid-19 pandemic.
KAITAN AKSES INTERNET DAN PENYELESAIAN TUGAS SEKOLAH BERDASARKAN REGRESI KUANTIL MENUJU MASYARAKAT 5.0 Parwodiwiyono, Suparna
Jurnal Riset Teknologi dan Inovasi Pendidikan (JARTIKA) Vol 3 No 2 (2020): Juli
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Rekarta Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (721.6 KB) | DOI: 10.36765/jartika.v3i2.283

Abstract

Abstrak: Bagi generasi pasca milenial penggunaan internet sangat akrab tetapi dengan berbagai tujuan penggunaan. Penelitian ini ingin melihat keterkaitan penggunaan internet oleh penduduk yang sedang sekolah untuk kepentingan penyelesaian tugas sekolah di Indonesia untuk mendapatkan hasil belajar yang baik. Analisis berdasarkan data sekunder dari Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2018. Hanya saja data yang didapatkan tidak simetris dengan adanya pencilan. Regresi kuantil digunakan untuk meminimumkan pengaruh dari pencilan yang ada. Penelitian mendapatkan hasil bahwa terdapat kaitan yang erat antara akses internet dari penduduk yang sedang sekolah dengan penyelesaian tugas sekolah.  Hasil regresi kuantil menunjukkan bahwa proporsi akses internet untuk penyelesaian tugas sekolah berbeda antar golongan proporsi penggunaan internet. Proporsi penggunaan internet yang tinggi akan digunakan untuk penyelesaian tugas sekolah yang lebih tinggi pula. Abstract: For the post millennial generation the use of the internet is very familiar but with various purposes of use. This study wants to look at the relationship between the use of the internet by residents who are currently in school for the sake of completing school work in Indonesia to get good learning outcomes. Analysis based on secondary data from the 2018 National Socio-Economic Survey. It's just that the data obtained is not symmetrical with outliers. Quantile regression is used to minimize the effect of outliers. The study found that there was a close relationship between internet access from residents who were in school and completion of school work. The quantile regression results show that the proportion of internet access for completing school work differs between groups of proportions of internet use. A high proportion of internet use will be used for completing higher school work.
PENGARUH PEMBELAJARAN DARING BERBANTUAN LABORATORIUM VIRTUAL TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF FISIKA Dewa, Egidius; Maria Ursula Jawa Mukin; Oktavina Pandango
Jurnal Riset Teknologi dan Inovasi Pendidikan (JARTIKA) Vol 3 No 2 (2020): Juli
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Rekarta Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.302 KB) | DOI: 10.36765/jartika.v3i2.288

Abstract

Abstrak: Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran daring berbantuan laboratorium virtual terhadap minat belajar fisika peserta didik dan mengetahui pengaruh pembelajaran daring berbantuan laboratorium virtual terhadap hasil belajar kognitif fisika peserta didik. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain eksperimen one group pretest posttest. Sampel penelitian ini adalah peserta didik kelas X MIPA 1 yang berjumlah 33 orang yang ditentukan dengan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar kognitif dan angket minat belajar peserta didik. Hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pembelajaran daring berbantuan laboratorium virtual terhadap minat belajar peserta didik dengan nilai sig (2-tailed) lebih kecil dari 0,05 (0,0063 < 0,05) dan ada pengaruh pembelajaran daring berbantuan laboratorium virtual terhadap hasil belajar kognitif peserta didik dengan nilai sig (2-tailed)  lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) Abstract: This article aims to determine the influence of online learning with virtual labs on the learning interest of students ' physics and to know the influence of online learning with virtual labs on cognitive learning outcomes of student physics. This type of research is a quasi experiment with the experimental design of one group Pretests posttest. This research sample is a student of class X MIPA 1 which amounted 33 people determined with simple random sampling technique. The instruments used in this study are cognitive learning results test and Angket learning interest learners. Data analysis results can be concluded that there is a virtual lab-assisted online learning influence to the learning interest of learners with a value of sig (2-tailed) smaller than 0.05 (0.0063 < 0.05) and there is a virtual lab-assisted online learning influence to the outcome of the students ' cognitive learning with a sig (2-tailed) value smaller than 0.05 (0.000 < 0.05).
SIMULASI PHET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER PADA MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MAHASISWA Ama Ki`i, Oktavianus; Egidius Dewa
Jurnal Riset Teknologi dan Inovasi Pendidikan (JARTIKA) Vol 3 No 2 (2020): Juli
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Rekarta Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.36 KB) | DOI: 10.36765/jartika.v3i2.294

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengintegrasikan simulasi interaktif PhET pada model pembelajaran Teams Games Tournament untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika mahasiswa pada materi listrik dinamis. Penelitian ini menggunakan desain one group pretest-posttest. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan hasil belajar fisika mahasiswa dengan rata-rata test awal dan tes akhir masing-masing adalah 53 dan 84. Faktor gain sebesar 0,66 menunjukkan bahwa hasil belajar fisika siswa meningkat dengan kriteria sedang. Penggunaan simulasi PhET pada model pembelajaran Teams Games Tournament dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika mahasiswa. Abstract: This study aims to integrate the PhET interactive simulations on the Teams Games Tournament learning model to enhancement the student physics learning activities and outcomes on dynamic electric material. This study uses the one group pretest-posttest design. The results showed an increase in student physics learning outcomes with the means of pretest and posttest is 53 and 84, respectively. The gain factor of 0.66 shows that the student physics learning outcomes, increase by medium criteria. The use of PhET simulations on the Teams Games Tournament learning model can improve student physics learning activities and outcomes.

Page 10 of 11 | Total Record : 105