Claim Missing Document
Check
Articles

KURIKULUM PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN DI INDONESIA ABAD 21 Mustafa, Pinton Setya; Dwiyogo, Wasis Djoko
Jurnal Riset Teknologi dan Inovasi Pendidikan (JARTIKA) Vol 3 No 2 (2020): Juli
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Rekarta Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.315 KB) | DOI: 10.36765/jartika.v3i2.268

Abstract

Tujuan dari artikel ini membahas tentang kurikulum pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan (PJOK) di Indonesia abad 21. Kurikulum merupakan rancangan berupa isi untuk mewujudkan tujuan pendidikan. PJOK bagian dari integral pendidikan secara keseluruhan yang menjadi peran dalam mencetak sumber daya manusia yang unggul. Kurikulum di Indonesia selalu mengalami perubahan karena menyesuaikan perkembangan zaman yang terus dinamis. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa dalam PJOK isi kurikulum tidak hanya tentang keterampilan gerak dan kesehatan jasmani saja, namun peserta didik dituntut untuk mampu berpikir kritis, kreatif, dan mampu berkolaborasi, Perubahan yang paling menonjol dalam kurikulum pendidikan jasmani abad 21 itu yaitu dalam pembelajaran jasmani tidak hanya melibatkan perlengkapan olahraga saja, namun sumber belajar yang berasal dari kemasan teknologi modern perlu diberikan. Jadi kurikulum pendidikan jasmani disusun agar menghasilkan manusia yang memiliki kesehatan dan keterampilan yang baik dalam tantangan global di abad 21. Selain itu juga diperlukan guru PJOK yang profesional untuk memahami dan mengimplementasikan kurikulum PJOK. The purpose of this article discusses the curriculum of physical education, sports, and health (PESH) in 21st century Indonesia. The curriculum is a design in the form of content to realize educational goals. PESH is an integral part of overall education which plays a role in producing superior human resources. The curriculum in Indonesia is always changing because it adapts to the development of a dynamic era. The results of this study indicate that in PESH the curriculum content is not only about physical skills and physical health, but students are required to be able to think critically, creatively, and be able to collaborate, the most prominent changes in the 21st century physical education curriculum that is not in physical learning only involves sports equipment, but learning resources derived from the packaging of modern technology need to be provided. So the physical education curriculum is structured to produce people who have good health and skills in the global challenges of the 21st century. In addition, professional PESH teachers are needed to understand and implement the PESH curriculum.
IMPLEMENTATION OF BEHAVIORISM THEORY-BASED TRAINING LEARNING MODEL IN PHYSICAL EDUCATION IN CLASS VII JUNIOR HIGH SCHOOL FOOTBALL GAME MATERIALS Mustafa, Pinton Setya
COMPETITOR: Jurnal Pendidikan Kepelatihan Olahraga Vol 13, No 1 (2021): February
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/cjpko.v13i1.18131

Abstract

This article aims to provide information about learning based on behaviorism learning theory through a drill learning model in football game material in grade VII Junior High School. Behaviorism learning theory, which has the principle of providing a stimulus that results in a response. The stimulus is given by the teacher in the form of material that needs to be done by students, resulting in students responding by doing assignments from the material. Physical education, sports, and health (PESH) learning activities involve moving activities to achieve competence. The game of football is one of the materials used in learning PESH movements. The principle of learning PESH is to involve students to move happily. The drill learning model is an alternative that can be used in soccer learning for seventh-grade students of junior high school. The exercise learning model is repeating movements in sports techniques that have been compiled by the teacher. In conclusion, with a variety of exercise learning models, students can learn PESH material to achieve better and more active sports movements and feel happy. Teachers need to innovate continuously to design learning models that are following the characteristics of students.
Upaya Mempromosikan Aktivitas Fisik dan Pendidikan Jasmani via Sosio-Ekologi Ardiyanto, Dedi; Mustafa, Pinton Setya
Jurnal Pendidikan : Riset dan Konseptual Vol 5 No 2 (2021): Volume 5, Nomor 2, April 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.443 KB) | DOI: 10.28926/riset_konseptual.v5i2.331

Abstract

Model sosio-ekologi sangat penting untuk memeriksa tingkat multipel faktor yang mungkin menjadi penentu aktivitas fisik dan pendidikan jasmani. Model sosio-ekologi berfokus pada hubungan timbal balik antara individu dan sosial, lingkungan fisik dan kebijakan. Mempromosikan pendidikan jasmani dan aktivitas fisik melalui sosio-ekologi menjadi sangat penting karena dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berinteraksi dengan lingkungan. Sehingga jika kegiatan promosi dilakukan melalui rancangan lingkungan fisik di sekitar maka akan lebih mudah tersampaikan. Dalam pendekatan sosio-ekologi di bidang pendidikan dan pembelajaran memberikan peluang bagi siswa untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar secara optimal. Diharapkan dengan adanya model sosial-ekologi dapat menjadikan individu terutama anak-anak lebih efektif dalam melakukan aktivitas fisik maupun dalam pendidikan jasmani disekolah. Supaya tingkat kesehatan anak-anak terjaga dengan baik.
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM AKTIVITAS BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN DI SMK NEGERI 4 MALANG Mustafa, Pinton Setya; Winarno, Mashuri Eko
JURNAL PENJAKORA Vol 7, No 2 (2020): September 2020
Publisher : Undiksha Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengevaluasi penerapan pendekatan saintifik dalam aktivitas belajar pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan (PJOK) pada kurikulum 2013 di SMK Negeri 4 Malang yang meliputi aspek: perencanaan, proses pembelajaran, dan penilaian. Model penelitian evaluasi yang digunakan adalah kesenjangan kemudian dianalisis dengan metode deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data dan instrumen yang digunakan meliputi: dokumentasi, observasi, dan kuesioner. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan pada aspek perencanaan pembelajaran tergolong sangat baik, sedangkan pada aspek proses pembelajaran dan penilaian hasil belajar masih dalam kategori baik. Berdasarkan hasil secara keseluruhan mengenai penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PJOK termasuk kriteria baik. Secara umum saran yang diberikan yaitu hendaknya perencanaan yang telah disusun perlu diselaraskan dengan pelaksanaan selama kegiatan belajar mengajar dan penilaian.
Implikasi Pola Kerja Telensefalon dan Korteks Cerebral dalam Pendidikan Jasmani Mustafa, Pinton Setya
Media Ilmu Keolahragaan Indonesia Vol 10, No 2 (2020): December 2020
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/miki.v10i2.24901

Abstract

Tujuan dari artikel ini membahas tentang pola kerja telensefalon dan korteks cerebral dan implikasinya dalam pendidikan jasmani. Telensefalon berperan berbagai proses, yaitu: penentuan kecerdasan, penentuan kepribadian, menginterpretasi rangsang berbagai indra. Sedangkan Korteks cerebral berperan sebagai pusat integrasi untuk informasi sensorik dan regio pengambil keputusan bagi berbagai jenis output motorik. Dengan demikian korteks cerebral memiliki sumbang asih pada pembelajaran gerak, khususnya dalam pendidikan jasmani. Selain itu perkembangan korteks cerebral juga dapat dibentuk melalui pembelajaran gerak yang tepat.The purpose of this article discusses the work patterns of telencephalon andr brain cortex and their implications in physical education. Telencephalon won various processes, namely: intelligence, personality selection, interpreting the various sensory stimuli. While the Cortex acts as an information center for sensory and requests decisions for various types of motor. Thus the brain cortex has a contribution to the learning of motion, specifically in physical education. In addition, the development of the brain cortex can also be built through the learning of appropriate motion.
PENGEMBANGAN VARIASI LATIHAN SERVICE ATAS UNTUK PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SMK NEGERI 4 MALANG Pinton Setya Mustafa; M. E. Winarno; Asim Asim
Jurnal Pendidikan Jasmani Vol 26, No 1: April
Publisher : Fakultas Ilmu Keolahragaan UM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.608 KB) | DOI: 10.17977/pj.v26i1.7740

Abstract

Abstract: In the game of volleyball it is necessary to start the service techniques. Overhand service is one type of service with the technique of hitting the ball with one hand and impact the ball with your hands over the front of the head. Based on observations made on extracurricular volleyball at SMK Negeri 4 Malang, namely: the process of training service on only done with the drill in the service area. This research aims to develop a variety of training service on volleyball. Research and development using procedural models of Borg and Gall were modified to 7 steps. Product development services on a variety of exercises is valid and practical to use for participants extracurricular volleyball at SMK Negeri 4 Malang. Product development consists of nine product specifications.Keywords: variations in training, overhand service, extracurricular volleyball.Abstrak: Dalam memulai permainan bolavoli diperlukan teknik service. Service atas adalah salah satu jenis service dengan teknik memukul bola dengan satu tangan dan perkenaan bola dengan tangan berada di atas depan kepala. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada ekstrakurikuler bolavoli di SMK Negeri 4 Malang, yaitu: proses latihan service atas hanya dilakukan dengan drill di area service. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan variasi latihan service atas bolavoli. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan model prosedural dari Borg and Gall yang dimodifikasiĀ  menjadi 7 langkah. Produk pengembangan variasi latihan service atas ini valid dan praktis digunakan untuk peserta ekstrakurikuler bolavoli di SMK Negeri 4 Malang. Produk pengembangan ini terdiri dari 9 spesifikasi produk.Kata kunci: variasi latihan, service atas, ekstrakurikuler bolavoli.
Penerapan Kajian dan Praktik Lapangan Pada Mahasiswa Pendidikan Olahraga di Universitas Negeri Malang (Mata Kuliah: Pembelajaran Tenis Meja dan Metodologi Penelitian) Pinton Setya Mustafa
Biormatika : Jurnal ilmiah fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Vol. 6 No. 02 (2020): Biormatika : Jurnal ilmiah fakultas keguruan dan ilmu pendidikan
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35569/biormatika.v6i02.791

Abstract

Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah mengungkap fenomena yang terjadi secara kualitatif selama kegiatan kajian dan praktik lapangan (KPL) berlangsung dengan memberikan materi perkuliahan kepada mahasiswa S1 jurusan pendidikan jasmani dan kesehatan (PJK) di Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Malang (UM) dengan mengajar mata kuliah pembelajaran tenis meja (perwakilan mata kuliah praktik) dan metodologi penelitian (perwakilan mata kuliah teori). Metode deskriptif kualitatif digunakan, dengan peneliti sendiri sebagai instrumen pengumpulan data kemudian data dianalisis dengan: (1) data reduction, (2) data display, dan (3) verification. Hasil menunjukkan selama KPL berlangsung pada mata kuliah praktik dan teori dapat berjalan dengan baik meskipun terdapat beberapa hambatan. Hambatan yang terjadi secara umum pada mata kuliah praktik adalah mahasiswa kadang kurang terkontrol, sedangkan pada mata kuliah teori penyusunan tugas masih belum memenuhi harapan. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah KPL berjalan dengan baik dan dapat memberikan pengalaman untuk mengatasi permasalahan yang terjadi selama memberikan perkuliahan.
Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan dalam Pendidikan Jasmani Pinton Setya Mustafa; Ndaru Kukuh Masgumelar
Biormatika : Jurnal ilmiah fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Vol. 8 No. 1 (2022): Biormatika : Jurnal ilmiah fakultas keguruan dan ilmu pendidikan
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35569/biormatika.v8i1.1093

Abstract

Penilaian adalah pengumpulan informasi dari hasil belajar peserta didik. Secara umum penilaian hasil belajar dibagi menjadi tiga aspek, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Instrumen penilaian yang digunakan guru sangat beragam sesuai kondisi lapangan yang dirasakan oleh guru tersebut. Tujuan dari artikel ini adalah membahas tentang pengembangan penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam pendidikan jasmani. Penelitian ini menggunakan pendekatan kajian kepustakaan, dengan analisis data melalui pendekatan kualitatif menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penilaian sikap adalah nilai dari budi pekerti peserta didik baik secara individu maupun sosial selama mengikuti pelajaran di sekolah. Penilaian Pengetahuan merupakan hasil nilai kompetensi peserta didik dalam menggunakan akal pikiran mereka dalam menyerap materi yang diajarkan oleh guru. Penilaian keterampilan didefinisikan nilai yang diperoleh dari unjuk kerja, baik berbasis proses maupun produk, dalam pendidikan jasmani biasanya hasil kemampuan gerakan olahraga. Dalam mengembangkan instrumen penilaian dalam pembelajaran, syarat utamanya minimal adalah valid, reliabel, dan objektif. Dengan instrumen yang baik, maka nilai yang diperoleh peserta didik mencerminkan kemampuan mereka yang sesungguhnya, sehingga mudah untuk memberikan tindak lanjut maupun umpan baik setelah pembelajaran.
KETERAMPILAN MOTORIK PADA PENDIDIKAN JASMANI MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK SEUMUR HIDUP Pinton Setya Mustafa; Sugiharto Sugiharto
Jurnal Sporta Saintika Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Sporta Saintika Edisi September Volume 5 Nomor 2 Tahun 2020
Publisher : Jurusan Kesehatan Dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/sporta.v5i2.133

Abstract

Gerak merupakan aktivitas yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Dengan memiliki keterampilan motorik yang baik, maka dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Tujuan artikel ini adalah membahas tentang karakteristik keterampilan motorik pada manusia. Keterampilan motorik dapat terjadi karena faktor pertumbuhan dan keadaan individu yang mengharuskan untuk bergerak. Dalam masa pertumbuhan dan perkembangan keterampilan motorik cenderung dieksplorasi dan ditingkatkan melalui pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah. Guru pendidikan jasmani menjadi agen yang penting dalam membentuk keterampilan motorik yang baik pada peserta didiknya. Oleh karena itu pemahaman dan implementasi untuk memberikan layanan kepada peserta didik dalam meningkatkan keterampilan motorik sangat penting. Setelah manusia tumbuh dewasa maka keterampilan motorik salah satu faktor yang dapat menunjang kehidupannya.
Penilaian Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan pada Sekolah Menengah Pertama Negeri Kota Malang Pinton Setya Mustafa; M. E. Winarno; Supriyadi Supriyadi
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 4, No 10: Oktober 2019
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v4i10.12845

Abstract

Abstract: The purpose of this study was to evaluate the implementation of the assessment of knowledge and skills PESH in Junior High School Malang City. This study uses an evaluation approach using the model discrepancy. The results of this study on the implementation of the assessment of knowledge and skills can be said to be good. This is because the assessment document is not necessarily the same as the material in the Lesson Plan. Recommendations for the assessment of knowledge should the knowledge assessment rubric be arranged clearly, practically, qualifying questions with a high level of thinking and varied. Recommendations for skills assessment should be clear assessment rubrics, according to student characteristics, practical, and varied.Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi pelaksanaan penilaian pengetahuan dan keterampilan PJOK pada Sekolah Menengah Pertama Negeri Kota Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan evaluasi dengan menggunakan discrepancy model. Hasil penelitian ini pada pelaksanaan penilaian pengetahuan dan keterampilan dapat dikatakan baik. Akan tetapi, dokumen penilaian belum tentu sama dengan materi pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Rekomendasi untu penilaian pengetahuan sebaiknya rubrik penilaian pengetahuan disusun dengan jelas, praktis, soal berkualifikasi berlevel kognitif tinggi dan bervariasi. Rekomendasi untuk penilaian keterampilan sebaiknya rubrik penilaian jelas, sesuai karakteristik siswa, praktis, dan bervariasi.