cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota madiun,
Jawa timur
INDONESIA
Widyabastra : Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
ISSN : 23016078     EISSN : 2579471X     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 157 Documents
NILAI SOSIAL BUDAYA DAN NASIONALISME DALAM NOVEL BURUNG-BURUNG MANYAR KARYA YB. MANGUNWIJAYA Estuning Dewi Hapsari; Dwi Rohman Soleh
Widyabastra : Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.962 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan: (1) mendeskripsikan nilai sosial budaya apa saja yang terkandung dalam novel “Burung-Burung Manyar” karya YB. Mangunwijaya ditinjau dari pendekatan sosiologi sastra (2) mendeskripsikan nilai nasionalisme dalam novel “Burung-Burung Manyar” karya YB. Mangunwijaya (3) mendeskripsikan hubungan antara nilai sosial budaya dan nasionalisme dalam novel “Burung-Burung Manyar” karya YB. Mangunwijaya dengan kehidupan masyarakat. Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel. Sumber data penelitian dibagi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer berupa data tentang nilai sosial budaya, dan nasionalisme dalam novel serta hubungan antara nilai sosial budaya dan nasionalisme dengan kehidupan masyarakat. Data sekunder berupa data penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik analisis konten. Uji validitas data dengan teknik triangulasi teori dan sumber, sedangkan analisis data dengan menggunakan teknik analisis interaktif. Berdasarkan hasil penlitian dapat disimpulkan: (1) Wujud nilai sosial budaya dalam novel Burung-Burung Manyar ada tiga, yaitu ideas, activitis, dan artifact. Ideas berupa norma-norma yang hidup dalam masyarakat berupa menghormati orang yang lebih tua, menghormati wanita, menghormati suami, dan dianjurkan untuk tidak melanggar adat yang sudah ada di dalam masyarakat. Activitis mempunyai dua wujud. Pertama  berwujud aktivitas tindakan berpola manusia dalam masyarakat. Kedua, aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi, berhubungan, serta bergaul satu dengan yang lain berdasarkan adat tata kelakuan. Artifact, merupakan wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. (2) Wujud nasionalisme dalam novel Burung-Burung Manyar adalah  jiwa semangat dan nilai-nilai yang mampu membentuk kepribadian, watak, serta budi pekerti luhur. (3) Hubungan nilai sosial budaya dan nasionalisme dengan kehidupan masyarakat saat ini berkaitan dengan perilaku mengisi kemerdekaan. Perilaku lain dalam mengisi kemerdekaan berupa memerangi  masalah kemiskinan, pola hidup rakyat, pejabat, serta penyelewengan yang dilakukan dalam bentuk korupsi, kolusi, dan nepotisme.
ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA BALIHO KAMPANYE PEMILU DI KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 Dwi Nur Prasetyo; V. Teguh Suharto; Ermi Adriani Meikayanti
Widyabastra : Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.572 KB)

Abstract

Kampanye pemilu identik dengan penggunaan bahasa yang beragam dan menarik perhatian. Untuk itulah, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan diksi dan gaya bahasa pada baliho kampanye pemilu di Kabupaten Magetan tahun 2018. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan melalui kata-kata pada data yang diperoleh berdasarkan fokus dan tujuan dari penelitian ini. Hasil  penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut, penggunaan diksi yang ditemukan yaitu pemakaian kata bersinonimi dan berhomofon, pemakaian kata bermakna denotasi dan konotasi, pemakaian kata umum dan kata khusus, pemakaian istilah asing, pemakaian kata abstrak dan konkret, pemakaian kata populer dan kata kajian, pemakaian jargon, kata percakapan dan slang, dan pemakaian bahasa prokem. Pada penggunaan gaya bahasa, terdapat jenis gaya bahasa perbandingan, yang ditemukan adalah personifikasi, pleonasme, dan antisipasi. Pada jenis gaya bahasa pertentangan ditemukan hiperbola, litotes, ironi, dan paronomasia. Penggunaan jenis gaya bahasa pertautan ditemukan metonimia, eufemisme, asindenton, dan polisindenton. Berikutnya yaitu jenis gaya bahasa perulangan ditemukan aliterasi, asonansi, epizeukis, dan anafora.
EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN LEARNING COMMUNITY DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI KRANGGAN 01 KEC. GEGER MADIUN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Sri Utami
Widyabastra : Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.087 KB)

Abstract

Membaca merupakan salah satu dari keterampilan berbahasa yang harus dikuasai dengan baik oleh siswa. Dengan membaca seseorang dapat mengungkapkan perasaan, ide, dan gagasan. Membaca merupakan media untuk berkomunikasi  seseorang kepada orang lain. Model pembelajaran kooperatif dengan aspek Learning Community (LC), yaitu pembelajaran dengan menciptakan suasana kelas menjadi masyarakat belajar. Secara spesifik metode Learning Community dapat terjadi komunikasi dua arah atau lebih, semua anggota kelompok diupayakan terbuka, bebas berbicara dan saling aktif berkomunikasi antar teman sehingga dapat memotivasi belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatkan kemampuan membaca  dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif model Learning Community pada siswa kelas III SDN Kranggan 01 Kec. Geger Madiun. Meode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Tahap-tahap pelaksanaan penelitian tindakan terdiri dari perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), observasi (obseving), dan refleksi (relecting). Model pembelajaran learning community dapat meningkatan kemampuan membaca siswa III SDN Kranggan 01 Kec. Geger Madiun tahun pelajaran 2015/2016. 
KONTROL NILAI RELIGIUS DAN HUMANISTIS DALAM PENDIDIKAN KARAKTER Muhammad Binur Huda
Widyabastra : Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.855 KB)

Abstract

Pengembangan nilai-nilai beragama dalam kehidupan sehari-hari sangatlah besar fungsinya. Manusia yang tidak memahami fungsi dan arti dari nilai religius itu sendiri akan bertindak di luar batas kontrol dalam norma yang telah ditentukan. Kaitannya dengan hubungan bermasyarakat, pendidikan karakter bisa memberikan semacam pengaruh untuk mendorong masyarakat agar berlaku layaknya makhluk sosial yang bersifat humanis. Karena disadari atau tidak, manusia tidak bisa hidup sendiri di muka bumi ini. Pendidikan karakter adalah sarana menuju proses pengembangan nilai religius dan humanistis. Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap,perasaan,perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat. 
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA TEMA HIBURAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING COMMUNITY SISWA KELAS III SD NEGERI KRANGGAN 01 KECAMATAN GEGER KABUPATEN MADIUN TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Susita Susita
Widyabastra : Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.11 KB)

Abstract

Menulis merupakan salah satu dari keterampilan berbahasa yang harus dikuasai dengan baik oleh siswa. Dengan menulis seseorang dapat mengungkapkan perasaan, ide, dan gagasan. Menulis merupakan media untuk berkomunikasi  seseorang kepada orang lain. Pengertian menulis lebih banyak dikaitkan dengan suatu aktivitas penulisan cerita fiksi seperti cerpen, puisi, novel, maupun drama. Padahal kegiatan menulis atau mengarang sebenarnya mencakup pengertian yang luas, yakni bagaimana seseorang menuangkan gagasan, pikiran, atupun idenya secara terstruktur dan terarah dalam bentuk tulisan. Tulisan secara umum dapat dikembangkan dalam beberapa bentuk atau jenis, antara lain narasi, eksposisi, deskripsi, dan argumentasi. Model pembelajaran kooperatif dengan aspek Learning Community (LC), yaitu pembelajaran dengan menciptakan suasana kelas menjadi masyarakat belajar. Pada konteks itu terjadi interaksi informasi dari siswa satu ke-siswa yang lain, siswa yang berkemampuan tinggi ke-siswa berkemampuan rendah atau sebaliknya, lebih lanjut diharapkan dari proses pembelajaran LC hasilnya dapat dirasakan merata oleh semua siswa baik yang lemah maupun yang kuat dalam kemampuan dan menjadikan proses belajar yang menyenangkan. Secara spesifik metode Learning Community dapat terjadi komunikasi dua arah atau lebih, semua anggota kelompok diupayakan terbuka, bebas berbicara dan saling aktif berkomunikasi antar teman sehingga dapat memotivasi belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatkan kemampuan menulis pengumuman dengan bahasa yang baik dan benar serta memperhatikan penggunaan ejaan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif model Learning Community pada siswa kelas III SD Negeri Kranggan 01 Kecamatan Geger Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2017/2018.
DOMINASI LAKI-LAKI ATAS PEREMPUAN TERHADAP KEHIDUPAN SEKSUAL DALAM NOVEL LELAKI HARIMAU KARYA EKA KURNIAWAN Chichik Try Wijayanti; Panji Kuncoro Hadi; Yunita Furinawati
Widyabastra : Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.364 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dominasi laki-laki atas perempuan dalam novel Lelaki Harimau karya Eka Kurniawan dalam perspektif feminis. Kritik sastra yang digunakan adalah kritik sastra feminis ideologis yang melibatkan wanita sebagai pembaca dan yang menajadi pusat perhatian pembaca wanita adalah citra stereotipe wanita dalam karya sastra. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa kutipan-kutipan langsung dari novel Lelaki Harimau karya Eka Kurniawan. Teknik pengumpulan data meliputi teknik studi pustaka, analisis isi (content analysis), dan observasi secara tekstual. Hasil temuan yang diperoleh sebagai berikut, dominasi laki-laki atas perempuan dalam kehidupan seksual meliputi pelecehan seksual laki-laki terhadap perempuan dan pemerkosaan tokoh laki-laki terhadap tokoh perempuan.
VARIASI BAHASA PADA PEMENTASAN DRAMA CIPOA DAN SIDANG PARA SETAN MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA TAHUN 2017 Lina Nuryani; Agus Budi Santoso; Dhika Puspitasari
Widyabastra : Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.294 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan Variasi Bahasa Pada Pementasan Drama Cipoa dan Sidang Para Setan Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Tahun 2017. Selain itu, untuk mengetahui kesan Pemain Drama terhadap penggunaan variasi bahasa pada pementasan tersebut. Penelitian ini dilakukan pada Pementasan Drama yang dilakukan oleh Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2015 yang dipentaskan pada tahun 2017. Metode Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Tempat penelitian ini di Universitas PGRI Madiun yang dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli tahun 2018. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini berupa observasi, dokumen, dan wawancara. Instrumen penelitian yang digunakan berupa handy camp, alat perekam suara, dan daftar pertanyaan wawancara. Teknik analisis data menggunakan content analisis  melalui tahap reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan penggunaan variasi bahasa yang meliputi: (a) Variasi bahasa dari segi penutur yang terdiri dari: (1) Dialek; (2) Kronolek; (3) Sosiolek, mencakup akrolek, basilek, vulgar, slang, jargon, kolokial, dan ken;  (b) Variasi bahasa dari segi keformalan yang terdiri dari; (1) Ragam Beku/Frozen; (2) Ragam Resmi/Formal; (3) Ragam Usaha/Konsultatif; (4) Ragam Santai/Casual; dan (5) Ragam Akrab/Intim. Kesan pemain drama meliputi: (1) Gaya bahasa menarik; (2) Belajar logat dari beberapa bahasa (dialek); dan (3) Bertambah kosakata dan pengetahuan mengenai variasi bahasa.
NILAI PENDIDIKAN RELIGIUS DAN GAYA BAHASA PERULANGAN DALAM KUMPULAN “60 PUISI INDONESIA TERBAIK 2009” Diani Febriasari
Widyabastra : Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.989 KB)

Abstract

Dalam sebuah karya sastra, pembaca dapat mendekatkan diri dengan Tuhan melalui nilai pendidikan religius yang dituliskan oleh pengarang. Begitu juga dengan jenis karya sastra puisi, pengarang akan lebih bebas menuangkan idenya dan memilih kata yang menarik sehingga memunculkan rasa penasaran pembaca dengan menggunakankan berbagai majas. Penelitian ini memiliki tujuan mengetahui nilai pendidikan religius dan gaya bahasa perulangan yang terdapat dalam kumpulan “60 Puisi Terbaik 2009”. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Datanya adalah kata dan bait dalam kumpulan puisi “60 Puisi Indonesia Terbaik 2009” yang diterbitkan PT Gramedia. Sumber data penelitian ini adalah puisi (1) “Gendari Memasuki Kegelapan (2) “Kidung Sekelompok Asap (3) “Mantra Pengusir Hantu” (4) “Kutulis Puisi di Pasirmu” (5) “Rumah” (6) “Ajal” (7) “Litani Kecemasan” (8) “Menatap”. Dari delapan puisi ini ditemukan empat nilai pendidikan religius dan enam belas gaya bahasa perulangan. Dalam nilai pendidikan religius terdapat satu nilai religius yang baik dan tiga nilai religius yang tidak baik. Gaya bahasa perulangan yang terdapat dalam kumpulan puisi ini terdiri dari dua asonansi, dua tautotes, enam anaphora, satu epistrofa, dua simploke, satu mesodiplosis, dan satu epanalepsis.
KONTEKS DAN IMPLIKATUR DALAM WACANA KAMPANYE POLITIK PILKADA CALON WALIKOTA DAN CALON WAKIL WALIKOTA MADIUN PERIODE 2019-2024 Maulina Jelita Pertiwi; Bambang Eko Hari Cahyono; Dhika Puspitasari
Widyabastra : Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.335 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi mengenai wacana pilkada serentak di Kota Madiun yang dilaksanakan pada tahun 2018. Para pasangan calon memiliki strategi berkomunikasi dalam berkampanye untuk menarik perhatian masyarakat, dengan menggunakan bahasa yang berbeda-beda dan mengandung makna implisit sendiri-sendiri dengan  berdasarkan konteks yang melatarbelakangi tuturan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan konteks dan implikatur dalam tuturan para pasangan calon dalam pilkada Kota Madiun Periode 2019-2014. Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitataif. Adapun sumber data dari penelitian ini adalah gambar dan video yang berisikan gambar-gambar mengenai program unggulan para pasangan Calon Walikota Madiun. Teknik data dalam penelitian ini adalah dengan teknik dokumen. Teknik analisis data penelitian ini adalah dengan teknik analisis isi. Adapun hasil penelitian yakni tedapat unsur-unsur konteks yakni,latar peristiwa, peserta tuturan, hasil, cara, sarana, norma. Berdasarkan 24 data, terdapat 3 data tindak tutur ilokusi, dengan implikatur yang bertujuan untuk melakukan sesuatu yakni dengan memilih pasangan calon dalam pemilihan pilkada Kota Madiun. Adapun 21 data merupakan tindak tutur perlokusi, yakni implikaturnya untuk mempengaruhi lawan tutur dengan janji program untuk memilih pasangan calon dalam pemilihan pilkada Kota Madiun.
RELEVANSI MODEL SUPERVISI KLINIS PADA BIMBINGAN PPL DI LPTK Teguh Suharto; Dwi Setiyadi; Elly’s Mersina Mursidik; Ermi Adriani Meikayanti
Widyabastra : Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.523 KB)

Abstract

Pendidik wajib menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis. Karena itu, pendidik harus memiliki keterampilan mengajar, kompetensi pedagogis, dan profesional yang memadai. Kompetensi pedagogis berkaitan dengan kemampuan merumuskan tujuan instruksional dan indikator-indikator terukur, organisasi materi, pemilihan  metode, media, dan teknik evaluasi. Kompetensi profesional berkaitan dengan kemampuan mengimplementasikan desain instruksional yang telah dibuat pada praktik pembelajaran di kelas. Untuk memenuhi kompetensi keguruan di atas, LPTK perlu mengembangkan program pelatihan calon guru yang efektif, efisien, sistematis dan berkesinambungan baik melalui PPL. Pada PPL mahasiswa berlatih mengajar dan nonmengajar untuk pengembangan diri siswa. Bimbingan pembelajaran mikro dapat dilensakan dengan berbagai model dan cara, diantaranya ialah dapat menggunakan model supervisi klinis. Supervisi klinis merupakan bentuk bimbingan profesional yang diberikan kepada praktikan berdasarkan kebutuhannya melalui siklus yang  sistematis dengan segera setelah praktek mengajar untuk memperkecil jurang antara perilaku mengajar nyata dengan perilaku mengajar yang ideal. Supervisi klinis relevan dengan karakteristik dan langkah pada pembelajaran mikro. Dengan demikian, diharapkan model supervisi klinis dapat efektif untuk menyiapkan calon pendidik dengan lebih optimal.

Page 7 of 16 | Total Record : 157