cover
Contact Name
Yan Hendrika
Contact Email
yan.hendrika@univrab.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jops@univrab.ac.id
Editorial Address
Jl. Riau Ujung No. 73 Pekanbaru Riau Telp.(0761) 38762
Location
Kota pekanbaru,
Riau
INDONESIA
JOPS (Journal Of Pharmacy and Science)
Published by Universitas Abdurrab
ISSN : 26229919     EISSN : 26151006     DOI : https://doi.org/10.36341/jops
Core Subject : Health, Science,
JOPS is Journal Of Pharmacy and Science with Scopes of Science : 1) Pharmacy 2) Food Chemistry 3) Biotechnology 4) Pharmacology 5) Microbiology 6) Food Analysis JOPS adalah Jurnal Farmasi dan Sains dengan Ruang Lingkup keilmuan : 1) Farmasi 2) Kimia makanan 3) Bioteknologi 4) Farmakologi 5) Mikrobiologi 6) Analisa Makanan
Articles 130 Documents
KARAKTERISASI FISIKOKIMIA NANOKRISTAL EKSTRAK HERBA SELEDRI ( Apium graveolens L.) DENGAN PERBEDAAN KONSENTRASI POLOXAMER188 Henni Rosaini; Rina Wahyuni; Boyke Panata Sinaga; Wahyu Margi Sidoretno
JURNAL FARMASI DAN MAKANAN Vol 4 No 1 (2020): Journal Of Pharmacy and Science
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jops.v4i1.1578

Abstract

Celery (Apium graveolens L) is a plant of Apiaceae family which contains flavonoids, saponins, tannins, essential oils, apiin, apigenin, choline, asparagine, vitamin A, B, C. Apigenin contained in celery included in the BCS (Biopharmaceutics Classification System) class II, which has low solubility and high permeability drugs. One method for increasing solubility is the nanocrystal method. Where the purpose of this study was to see the effect of differences in the concentration of poloxamer 188 on the characterization of nanocrystal. The results of the particle size analyzer (PSA) showed particle size distribution in formula 1 the concentration of poloxamer 188 40% 6 hour grinding time of 1648.5 nm with a potential zeta value of -11.2. While the formula 2 concentration of poloxamer 188 50% and formula 3 the concentration of poloxamer 188 60% with a 5 hour grinding time of 1049.6 and 1483.2 with a potential zeta value of -12.5 and -8.9. From the FT-IR analysis shows the presence of clusters in formulas 1, 2, and 3 which are not found in apigenin which is a celery marker compound, on the contrary there are groups on apigenin which are not found in formulas 1, 2, and 3.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI DAUN BIDURI (Calotropis gigantea) TERHADAP Staphylococcus aureus Nurul Hidayah; Choirul Huda; Dara Pranidya Tilarso
JURNAL FARMASI DAN MAKANAN Vol 4 No 1 (2020): Journal Of Pharmacy and Science
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jops.v4i1.1456

Abstract

Staphylococcus aureus adalah bakteri Gram positif yang berbentuk menggerombol. Bakteri Staphylococcus aureus merupakan penyebab utama infeksi nosokomial, keracunan makanan, dan sindrom syok toksik. Infeksi Staphylococcus aureus dapat terjadi ketika sistem imun melemah. Salah satu penanganan infeksi adalah menggunakan antibiotik, namun penggunaan antibiotik yang tidak tepat akan menimbulkan resistensi, sehingga terapi menggunakan obat tradisional menjadi pilihan alternatif. Obat tradisional yang berasal dari tanaman memiliki efek samping yang jauh lebih rendah tingkat bahayanya dibandingkan obat-obatan kimia. Salah satu tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat adalah tanaman biduri (Calotropis gigantea L.). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas fraksi Aquadestilata, etil asetat dan n-heksan dari ekstrak daun biduri sebagai antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Daun biduri diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan menggunakan pelarut 70% dan difraksinasi menggunakan pelarut Aquadestilata, etil asetat dan n-heksan. Uji aktivitas antibakteri fraksi daun biduri menggunakan metode difusi cakram dengan seri konsentrasi 10%, 20% dan 30%. Analisis statistik yang digunakan yaitu one way ANOVA yang bertujuan untuk mengetahui berpengaruh atau tidaknya variasi konsentrasi fraksi daun biduri terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa fraksi Aquadestilata dan etil asetat mempunyai aktivitas antibakteri. Fraksi Aquadestilata merupakan fraksi teraktif dalam menghambat aktivitas bakteri Staphylococcus aureus karena mengandung senyawa flavonoid, tanin dan saponin. Konsentrasi optimum fraksi daun biduri dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus adalah 10% dengan rata-rata zona hambat sebesar 6,33 mm.
UJI POTENSI TABIR SURYA EKSTRAK ETANOL DAUN TENGGEK BURUNG (Euodia redlevi) SECARA IN VITRO musyirna rahmah nasution; Afrida Yeti; Bella Ardhiyati
JURNAL FARMASI DAN MAKANAN Vol 4 No 2 (2021): Journal Of Pharmacy and Science
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jops.v4i2.1764

Abstract

Daun tenggek burung (Euodia redlevi) secara tradisional digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, melancarkan peredaran darah, mencegah penuaan dini, mengobati diabetes mellitus serta memberikan efek kebugaran.Daun tenggek burung merupakan salah satu tumbuhan obat yang mengandung diketahui mengandung senyawa fenolik yang berpotensi sebagai tabir surya.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui aktivitas tabir surya pada ekstrak etanol daun tenggek burung dengan metode spektrofotometri.Pengujian aktivitas tabir surya dilakukan dengan menentukan nilai persentase Transmisi eritema (%Te), Transmisi pigmentasi (%Tp), dan Sun Protection Factor (SPF) menggunakan microplate reader. Berdasarkan hasil pengujian ekstrak etanol daun tenggek burung (Euodia redlevi) menunjukan aktivitas tabir surya yang baik pada konsentrasi 250 ppm dengan nilai %Te sebesar 0,4252% (Sunblock), nilai %Tp sebesar 0,3150% (Sunblock) dan nilai Sun Protection Factor (SPF) 21,624 (proteksi ultra).
FORMULASI SEDIAAN LILIN AROMATERAPI DARI EKSTRAK KECOMBRANG (ETLINGERA ELATIOR), SEREH WANGI (CYMBOPOGON NARDUS L.),DAN CENGKEH (SYZYGIUM AROMATICUM) Hilmarni Hilmarni; Suci Fauzana; Riki Ranova
JURNAL FARMASI DAN MAKANAN Vol 4 No 2 (2021): Journal Of Pharmacy and Science
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jops.v4i2.1877

Abstract

Aromaterapi merupakan suatu metode pengobatan alternatif yang berasal dari bahan tanaman yang mudah menguap/ minyak atsiri. Aromaterapi dapat memberikan efek menenangkan, menyegarkan, menstabilkan jiwa dan raga serta menjaga kecantikan. Komponen kimia dalam Kecombarang, Sereh Wangi dan Cengkeh dapat digunakan sebagai bahan baku untuk berbagai produk seperti produk aromaterapi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat formula lilin dari ekstrak Kecombrang, sereh wangi dan cengkeh sebagai lilin aromaterapi. Pembuatan sediaan lilin dilakukan dengan penambahan ekstrak yang diperoleh dari proses perkolasi dan sokletasi kedalam campuran basis lilin parafin padat dan asam stearat. Hasil penelitian diperoleh lilin dengan ekstrak Kecombrang, Sereh Wangi dan Cengkeh dapat dijadikan sediaan lilin aromaterapi karena memenuhi syarat evaluasi fisik yaitu uji organoleptis, uji waktu bakar, uji titik leleh dan uji hedonik.
PEMBENTUKAN MULTIKOMPONEN KRISTAL PIPERIN DAN KUERSETIN Adhitya Jessica; Rifka Naura; Uswatul Hasanah; Erizal Zaini; Lili Fitriani
JURNAL FARMASI DAN MAKANAN Vol 4 No 2 (2021): Journal Of Pharmacy and Science
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jops.v4i2.1881

Abstract

Penggunaan klinis piperin masih terbatas karena memiliki kelarutan rendah di dalam air. Kuersetin dikenal sebagai bioenhancer yang dapat meningkatkan bioavailibilitas senyawa lain. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kelarutan piperin dengan memodifikasinya menjadi bentuk multikomponen kristal bersama kuersetin. Pembentukan multikomponen kristal piperin-kuersetin dilakukan menggunakan metode solvent drop grinding (SDG). Multikomponen dikarakterisasi dengan Differential Scanning Calorimetry (DSC), Powders X-Ray Diffraction (PXRD) dan spektroskopi FTIR.Evaluasi multikomponen dilakukan dengan uji kelarutan dan hasilnya dianalisis menggunakan KCKT.Termogram DSC menunjukkan tidak adanya puncak endotermik baru yang berbeda nyata dari kedua komponen. Pola difraksi sinar-X multikomponen kristal piperin-kuersetin menunjukkan difraktogram yang serupa dengan komponen penyusun, yang mengindikasikan tidak terbentuknya fase kokristalin. Karakterisasi menggunakan FTIR menunjukkan hampir tidak ada pergeseran puncak serapan gugus fungsi piperin pada multikomponen kristal. Uji kelarutan dilakukan terhadap senyawa tunggal piperin, campuran fisik piperin-kuersetin dan multikomponen piperin-kuersetin (1:1) yang dibuat dengan metode SDG. Campuran fisik dan multikomponen piperin-kuersetin yang dibuat dengan metode SDG meningkatkan kelarutan piperin sebesar 1,475 kali lipat dan 1,389 kali lipat jika dibandingkan dengan piperin murni.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT GARCINIA MANGOSTANA L. PADA VARIASI SUHU PENGERINGAN Annisa Fauzana; Rohmawati Rohmawati; Muhammad Azhari Herly
JURNAL FARMASI DAN MAKANAN Vol 4 No 2 (2021): Journal Of Pharmacy and Science
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jops.v4i2.1884

Abstract

Kulit buah G. Mangostana kaya akan senyawa antioksidan yang dapat menghambat radikal bebas. Terdapat hubungan antara pemanasan dan aktivitas antioksidan suatu bahan alam, dikarenakan pengaruhnya terhadap komposisi senyawa bioaktif antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh suhu pengeringan terhadap aktivitas antioksidan kulit buah G. Mangostana. Pengeringan dilakukan pada suhu 30, 60 dan 900C selama 72 jam. Pengukuran aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH dan hasil pengamatan dianalisis menggunakan ANOVA dua arah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu pengeringan berpengaruh nyata terhadap aktivitas antioksidan kulit buah G. Mangostana (P < 0,05). Kulit buah G. Mangostana perlakuan terbaik adalah pengeringan pada suhu 300C. Dengan nilai IC50 20,349 µg/mL.
REVIEW : KARAKTERISASI DAN PEMANFAATAN BAKTERI ENDOFIT YANG BERASAL DARI FAMILIA Zingiberaceae DI BIDANG FARMASI Prayoga Prayoga; Soni Muhsinin; Lia Marliani
JURNAL FARMASI DAN MAKANAN Vol 4 No 2 (2021): Journal Of Pharmacy and Science
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jops.v4i2.1885

Abstract

Permasalahan kesehatan pada manusia akibat penyakit infeksi merupakan masalah yang serius. Timbulnya mikroorganisme patogen yang resisten dan penggunaan obat antimikroba sintesis secara terus menerus dapat menyebabkan resistensi, maka dibutuhkan pencarian senyawa baru dengan efektivitas yang lebih baik. Tanaman familia zingiberaceae mengandung metabolit sekunder yang bermanfaat untuk pengobatan, selain bisa didapatkan langsung dari tanaman cara lain mendapat metabolit sekunder adalah pemanfaatan bakteri endofit. Kemampuan bakteri endofit dalam memproduksi metabolit sekunder yang sama dengan inangnya merupakan potensi besar sebagai bahan pembuatan obat yang berasal dari bahan alam. Tujuan penulisan review artikel ini untuk memberikan informasi ilmiah terkait bakteri endofit yang menginang pada tanaman familia zingiberaceae serta potensinya di bidang farmasi. Metode penulisan artikel review ini menggunakan pendekatan literatur review, literatur didapatkan secara online dari internet berasal dari jurnal terakreditasi baik secara nasional atau internasional berdasarkan kriteria inklusi yang ditentukan. Berdasarkan hasil studi literatur literatur yang dilakukan didapatkan bahwa bakteri endofit yang berasal dari bagian tanaman familia zingiberaceae dapat diisolasi pada media nutrien agar setelah dilakukan sterilisasi dengan teknik sterilisasi permukaan, hasil identifikasi karakteristik bakteri menunjukan hasil beragam tergantung dari spesies tanaman inangnya dan kondisi lingkungan tempat tanaman tumbuh, hasil isolat bakteri endofit menunjukan aktivitas farmakologi seperti antibakteri dan antifungi yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan baku pembuatan obat.
REVIEW: PRODUKSI, KARAKTERISASI DAN APLIKASI SELULOSA BAKTERI DI BIDANG FARMASI claudio Ananda Boby; Soni Muhsinin; Asep Roni
JURNAL FARMASI DAN MAKANAN Vol 4 No 2 (2021): Journal Of Pharmacy and Science
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jops.v4i2.1887

Abstract

Selulosa bakteri merupakan polimer yang memiliki aplikasi yang luas dan menjanjikan dalam berbagai bidang medis. Tujuan dari penelitian tinjauan pustaka ini adalah untuk melakukan penelusuran pustaka untuk mengetahui apakah substrat dan kondisi fermentasi mempengaruhi kualitas selulosa yang dihasilkan dan penggunaannya di bidang farmasi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melakukan studi kepustakaan dengan menggunakan kata kunci pencarian: produksi dan aplikasi selulosa bakteri. Artikel ini diulas dalam 10 tahun terakhir yang membahas tentang produksi, karakterisasi, dan aplikasi selulosa bakteri dalam bidang farmasi. Artikel tersebut didapat dari berbagai penelitian yang telah dilakukan melalui mesin pencari seperti Google Scholar, PubMed, dan Science Direct. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa substrat, konsentrasi starter, suhu, pH, waktu fermentasi dan proses pemurnian sangat mempengaruhi kualitas selulosa yang dihasilkan. Studi karakterisasi yang dilakukan meliputi SEM, TGA, kadar air dan sifat mekanik. Dalam aplikasi farmasi, selulosa bakteri dapat digunakan untuk membuat pembalut luka, pembawa obat, dan bahan masker wajah, serta stabilisator emulsi dan rekayasa jaringan.
REVIEW: ANALISIS ZAT BERBAHAYA PADA KOSMETIK KRIM PEMUTIH DENGAN METODE AAS DAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Baiq Rimala Purnawija; Anne Yuliantini; Winasih Rachmawati
JURNAL FARMASI DAN MAKANAN Vol 5 No 1 (2021): Journal Of Pharmacy and Science
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jops.v5i1.1923

Abstract

Menggunakan kosmetik yang terdapat bahan-bahan berbahaya bisa terjadi iritasi pada kulit misalnya terjadi kemerahan atau rasa terbakar, kulit menjadi terkelupas, otak akan terjadi kerusakan secara permanen, dan gangguan pada ginjal dan kanker. Review jurnal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai keberadaan zat berbahaya yang dilarang oleh BPOM dalam kosmetik terutama krim pemutih. Review dimulai dengan penelusuran jurnal ilmiah pada database Pubmed, Google Scholar, dan Science Direct yang dipublikasikan pada tahun 2010-2020. Diikuti dengan skimming terhadap judul dan abstrak dan penelaahan jurnal secara utuh melalui Pubmed, Google Scholar, dan Science Direct. Metode analisis AAS dan Spektrofotometri UV-VIS merupakan metode yang umum digunakan dalam analisis zat berbahaya pada krim pemutih. Pengukuran dengan metode AAS yaitu memiliki selektivitas dan sensitivitas yang lumayan baik untuk analisis merkuri total dalam sampel sedangkan pengukuran dengan metode spektrofotometri UV-VIS tergolong mudah dengan kinerja yang cepat jika dibanding dengan pengukuran metode lain. Hasil dari zat berbahaya pada kosmetik terutama krim pemutih yaitu terdapat merkuri, hidrokuinon dan asam retinoat sebagai komponen utamanya. Bahan-bahan tersebut masih banyak digunakan untuk krim pemutih walaupun dilarang oleh BPOM. Kata kunci :Analisis, kosmetik, zat berbahaya, krim pemutih, merkuri, hidrokuinon dan asam retinoat.
AKTIVITAS INHIBISI α-GLUKOSIDASE INFUSA KAYU MANIS (Cinnamomum verum J.Presl), KUNYIT (Curcuma domestica Val) DAN KOMBINASINYA Wulan Desmar Utari; Musyirna Rahmah Nasution
JURNAL FARMASI DAN MAKANAN Vol 5 No 1 (2021): Journal Of Pharmacy and Science
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jops.v5i1.2145

Abstract

Pengobatan diabetes melitus khususnya tipe 2 biasanya diatasi menggunakan obat akarbose yang akan menginhibisi aktivitas enzim α-glukosidase, enzim α-glukosidase dalam proses pencernaan akan menghidrolisis amilum menjadi glukosa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat potensi aktivitas inhibisi enzim α-glukosidase secara in vitro infusa tunggal dari kedua tanaman kayu manis (Cinnamomum verum J.Presl) dan Kunyit (Curcuma domestica Val) dan melihat apakah ada aktivitas sinergis terhadap kombinasi dari kedua infusa. % inhibisi infusa terhadap aktivitas glukosidase ditentukan menggunakan substrat p-nitrofenil-α-D-glukopiranosida (p-NPG). Absorbansi hasil reaksi diukur menggunakan microplate reader pada panjang gelombang 410 nm. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pada formula kombinasi infusa kayu manis dan kunyit memiliki efek sinergis dalam menginhibisi enzim α-glukosidase, akan tetapi tidak lebih baik dibanding dengan formula I infusa tunggal kayu manis yaitu % inhibisi sebesar 97,21 %, serta analisis one way ANOVA terhadap aktivitas enzim α-glukosidase dari semua formula memiliki perberbedan yang sangat nyata (p<0,05).

Page 5 of 13 | Total Record : 130