cover
Contact Name
Treny Hera
Contact Email
jurnalsitakaraupgripalembang@gmail.com
Phone
+6285357344704
Journal Mail Official
jurnalsitakara@univpgripalembang.ac.id
Editorial Address
Street. Jendral A. Yani Lorong Gotong Royong 9/10 Ulu Palembang South Sumatera
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Sitakara
ISSN : 25026240     EISSN : 26203340     DOI : https://dx.doi.org/10.31851/sitakara
Core Subject : Education, Art,
Sitakara Journal provides a forum to publish original research-based articles related to art education dan culture. Those scientific articles are the ones which discusses culture art and philosophy of art, curriculum, methodology, teaching and learning media, learning approaches, comparison, character education, teachers/lecturers, students, evaluation in art education, and the relationship between art and culture in human.
Articles 189 Documents
BENTUK PERTUNJUKAN GURITAN PADA TRADISI PERNIKAHAN DI KOTA PAGARALAM Dedy Firduansyah; Abi Karoma Batubara
Jurnal Sitakara Vol 4, No 2 (2019): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v4i2.3251

Abstract

ABSTRAK Guritan adalah salah satu jenis sastra daerah masyarakat Besemah yang ditampilkan dalam bentuk teater tutur, artinya ia dituturkan secara monolog oleh seorang penutur cerita dalam bahasa Besemah dengan lagu atau syair tertentu, lebih jauh guritan mempunyai bentuk dalam pertunjukannya yang masi dipakai pada masyarakat kota Pagaralam dalam acara pernikahan, adapun struktur yang pertama yaitu penutur guritan dari kalangan orang tua, syair guritan mempunyai nada tersendiri dan mempunyai struktur pembuka isi penutup, tempat pentas dilakukan pada tradisi pernikahan,adapun kostum yang digunakan yaitu pakaian telok belango dan memakai kopiah andam, dan penonton didalam pertunjukan guritan pada saat ini lebih banyak dari kalangan orang tua.
APLIKASI SIBELIUS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENULIS NOTASI MUSIK BERMAS Dedy Firmansyah; Nugroho Notosutanto Arhon Dhony
Jurnal Sitakara Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v6i1.5285

Abstract

Bermas merupakan sebuah syair yang dilantunkan tanpa menggunakan notasi musik sebagai pedoman atau acuan dalam menyelaraskan nada, oleh seseorang atau beberapa tokoh dengan diiringi musik yang ada di dalam pertunjukan teater dul muluk, disampaikan di awal pertunjukan dan diakhir pertunjukan sebagai salam pembuka dan salam penutup. Bermas juga merupakan salam penghormatan kepada penonton baik sebagai penanggap atau yang punya hajat juga kepada tamu undangan yang datang. Hal tersebut menarik untuk dilakukan penelitian karena belum terdapat notasi musik bermas dengan struktur yang lengkap. Tujuan penelitian agar lagu bermas dibuat notasi musiknya secara lengkap melalui media aplikasi Sibelius.
STRUKTUR PENYAJIAN SASTRA TUTUR GURITAN PADA MASYARAKAT TRANS MUARA DUA KECAMATAN GUMAY ULU KABUPATEN LAHAT Nofroza Yelli; Juliana Tata Parista
Jurnal Sitakara Vol 2, No 2 (2017): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v2i2.1198

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur penyajian sastra tutur guritan pada masyarakat Trans Padang Muara Dua Kecamatan Gumay Ulu Kabupaten Lahat. Metode penelitian yang digunakan yakni metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa guritan merupakan salah satu seni tutur yang berkembang di daerah lahat dimana dalam penyajian guritan tidak ada ritual khusus yang dilakukan penggurit sebelum menggurit, hanya saja penggurit harus paham cerita yang disampaikan, paham sejarah kedaerahan. Pada umumnya lirik guritan menceritakan sejarah daerah dan keadaan sosial masyarakat yang berisi nasehat. Dalam penyajiannya kesenian ini ditampilkan dalam acara pernikahan yang berfungsi sebagai hiburan masyarakat. Kata Kunci: Struktur Penyajian, Guritan.
FUNGSI TARI MAPAK ADAT MUARA KUANG SEBAGAI TARI SAMBUT Nadia Rahma Aprilia; Dessy Wardiah; Treny Hera
Jurnal Sitakara Vol 5, No 2 (2020): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v5i2.4779

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Fungsi Tari Mapak Adat Muara Kuang Pada Kecamatan Muara Kuang Kabupaten Ogan Ilir. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengambilan dan Pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil Penelitian ini ditemukan tiga fungsi tari Mapak Adat Muara Kuang pada Kecamatan Muara Kuang Kabupaten Ogan Ilir, yaitu : (1) Fungsi tari Mapak Adat Muara Kuang sebagai upacara selamatan rumah, didalam rangkaian upacara tersebut terdapat pertunjukan tari Mapak Adat Muara Kuang sebagai pelengkap yang ditampilkan pada saat pembukaan upacara. (2) Fungsi kedua sebagai tontonan yaitu tari Mapak Adat Muara Kuang di adakan pada acara penyambutan tamu agung atau tamu kehormatan yang datang ke Kelurahan Muara Kuang Kecamatan Muara Kuang Kabupaten Ogan Ilir yang mana biasanya ucapan selamat datang disimbolkan dengan pemberian Tepak sirih oleh penari kepada tamu yang datang. (3) Fungsi ketiga sebagai hiburan yaitu tari Mapak Adat Muara Kuang yang biasa ditampilkan pada acara perkawinan, khitanan dan pesta rakyat. Kata Kunci : Fungsi Tari , Tari Mapak Adat Muara Kuang
TARI GAJAH MENUNGGANG DALAM PERSPEKTIF SOSIO-KULTURAL MASYARAKAT SUKU SAWANG BELITUNG Efita Elvandari
Jurnal Sitakara Vol 2, No 2 (2017): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v2i2.1189

Abstract

ABSTRAKSuku Sawang adalah suku asli pulau Belitung, dimana mereka adalah orang-orang nomaden yang hidup di atas perahu dan mengembara di kawasan perairan di wilayah Bangka terutama Belitung. Mereka biasanya hidup dalam kelompok kecil dimana satu perahu ditempati oleh satu keluarga terdiri dari 5-6 orang anggota keluarga. Masyarakat suku Sawang, merupakan  pelaut, perenang, dan penyelam yang handal yang membuat perahunya sendiri serta melengkapinya dengan alat-alat menangkap ikan sederhana seperti panah, tombak, pancing, jala. Mereka mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari dari laut, baik untuk dikonsumsi sendiri maupun untuk ditukar dengan kebutuhan lain (sembako) (Salim Y.A.H. dalam Renaldhi, 2012:32). Sebagai “orang laut”, begitulah suku ini dikenal, suku Sawang mempunyai kedekatan dengan alam laut tempat mereka menyandarkan kehidupannya, mereka mengenal adanya mitos Gaja Mina, sebagai bentuk legitimasi hubungan antara suku Sawang dengan laut itu sendiri. Dari mitos Gaja Mina ini terbentuklah tari Gajah Menunggang, yang merupakan salah satu tari tradisi suku Sawang, sebagai bentuk ekspresi mereka yang berbudaya maritim. Berdasarkan budaya maritim yang dianut oleh suku Sawang, tulisan ini bertujuan untuk mengkaji tari Gajah Menunggang dari perspektif sosio-kultural masyarakatnya (suku Sawang), dengan menggunakan teori Raymond Williams yang menganalisis sosio-kultural masyarakat dari sisi lembaga budaya, isi budaya dan efek budaya (masyarakatnya).Kata kunci: Tari Gajah Menunggang, Sosio-Kultural, Suku Sawang
PERTUNJUKAN MUSIKSOLIS MARIMBA DALAMKOMPOSISIRONDO ALLATURCA, TALEMANGKO DAN BACARAI KASIAHJURUSAN MUSIK MINAT PERTUNJUKAN MUSIK Deria Sepdwiko
Jurnal Sitakara Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v4i1.2555

Abstract

ABSTRAK  Perbedaan dari masing–masing gaya musik yang ditampilkan seperti musik di zaman baroq, modern (populer) dan music melayu, di butuhkan suatu pendekatan secara keilmuan dibidang “teori”. Adapun pendukung teori tersebut yakni, seperti buku sejarah musik, buku istilah musik untuk mengetahui tentang pengertian dari simbol yang terdapat di dalam repertoar. Dirumuskan bahwa, Zaman Baroq dengan ciri-ciri bentuk tema dan variasi yang sangat menonjol dan banyak menggunakan ornament atau nada–nada hias, Musik zaman Barok biasanya tidak pernah lari dari tempo dan pada umumnya bersifat polifoni. Musik Barok lazimnya hanya mencerminkan satu jenis emosi saja. Dibandingkan dengan music zaman Romantik, Musik Barok jarang mempunyai modulasi atau rubato. Musik Melayu memiliki gaya musik yang khas pada pemakaian nada–nada hias (cengkok atau garinyiak) yang disebut dalam istilah musik melayu. Mempunyai tempo yang bervariasi, misalnya langgam, zapin, senandung, joget dan patam–patam.  Kata Kunci, Musik Zaman Baroq, Modern (populer), Melayu. 
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PADA SMP NEGERI 2 PALEMBANG Yus Vernandes Uzer
Jurnal Sitakara Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v5i1.3525

Abstract

Abstrak Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh model pembelajaran artikulasi terhadap kemampuan menuliskan kembali pokok-pokok berita yang didengarkan siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Palembang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran artikulasi terhadap kemampuan menuliskan kembali pokok-pokok berita yang didengarkan siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Palembang.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII yang berjumlah 130 siswa dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 66 siswa yang terdiri atas dua kelas, yaitu kelas eksperimen berjumlah 34 siswa dan kelas kontrol berjumlah 32 siswa yang diambil menggunakan teknik random sampling. Berdasarkan hasil penelitian pada kesimpulan, dinyatakan bahwa menulis pokok berita kelas eksperimen yang diajarkan menggunakan model artikulasi lebih baik dari hasil belajar siswa kelas kontrol yang diajarkan dengan metode ceramah yang dilihat melalui pengujian hipotesis karena terbukti bahwa nilai  lebih besar dari nilai  sebesar 6,48  2,00 atau dilihat dari nilai rata-rata kelas eksperimen 74,5 lebih besar dibandingkan nilai rata-rata kelas kontrol 63,1. Hal tersebut menunjukkan adanya pengaruh model pembelajaran artikulasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pada materi menulis pokok-pokok berita siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Palembang.    Kata Kunci: Model Pembelajaran Artikulasi, Kemampuan Menulis Pokok Berita
KONSEP MANDALA DALAM TARI SRIMPI KADANG PREMATI Rully Rochayati
Jurnal Sitakara Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v1i1.711

Abstract

ABSTRAK            Tari merupakan bagian dari kebudayaan yang dibentuk oleh manusia. Dapat dikatakan tari merupakan kebudayaan yang paling tua dalam sejarah kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan materi dasar tari adalah gerak. Tari sebagai objek penelitian sangat menarik dan selalu memiliki keragaman dari sudut pandang penelitinya. Tari sebagai bagian dari karya manusia yang dalam setiap perkembangannya selalu ada yang baru, berbeda sesuai dengan keadaan jamannya. Tari Srimpi Kadang Premati dijadikan objek penelitian karena dalam isi (content) terdapat konsep mandala. Konsep mandala yang dalam tarian tersebut dibahas melalui ide gagasan, landasan penciptaan yang terbagi atas keseimbangan gerak dan keseimbangan pola lantai, penari, tata busana dan area pentas.                Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dimana tugas peneliti tidak hanya mencari data tetapi juga menganalisa data yang tersedia. Data-data yang didapat tidak saja dari hasil observasi  atau pengamatan, tetapi juga dapat berupa data-data yang bersumber dari buku-buku yang dipakai sebagai acuan hingga jika dilakukan pendokumentasian dan wawancara. Untuk penulisan ini data-data yang digunakan adalah buku-buku yang digunakan sebagai acuan dalam penulisan dan tari Srimpi Kadang Premati sebagai materinya.
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL DENGAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 31 PALEMBANG Tri Maetasari
Jurnal Sitakara Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v3i2.2339

Abstract

ABSTRAK Permasalahan   dalam   penelitian   ini   adalah   apakah   penggunaan   metode   demonstrasi   denganmedia   audio   visual   memberikan  pengaruh  terhadap  pembelajaran tari Sigeh Penguten kepada siswa kelasVIII   SMP   Negeri   31   Palembang. Tujuan  penelitian  ini  adalah  untuk  mengetahui   pengaruh  penggunaan metode demonstrasi dengan media audio visual terhadap pembelajaran tari Sigeh Penguten kepada siswa kelas VIII SMP Negeri 31 Palembang. Populasi   dalam   penelitian  ini   adalah   seluruh   siswa   kelas   VIII   di   SMP  Negeri   31  Palembang.Sampel  dalam penelitian ini adalah  siswa kelas VIII.1 yan g berjumlah  31 orang   siswa  SMP  Negeri  31Palembang.  Hipotesis   dalam  penelitian  ini  adalah  ada  pengaruh  penggunaan  metode  demonstrasi dengan media audio visual terhadap pembelajaran tari Sigeh Penguten kepada siswa kelas VIII SMP Negeri 31 Palembang. Metode yang digunakan adalah eksperimen. Pada pengumpulan data menggunakan tes kerja. Teknik analisis data berbentuk deskriptif kuantitatifmenghitung dengan statistik. Teknik analisis data adalah tes unjuk kerja dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui hasil belajar siswa, kemudian hasil tes unjuk kerja akan dianalisis oleh peneliti guna mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan metode demonstrasi dengan media audio visual terhadap pembelajaran tari Sigeh Penguten terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 31 Palembang Kata Kunci: Pengaruh, Demonstrasi, Audio Visual, Sigeh Penguten
PEMBELAJARAN ALAT MUSIK GAMOLAN LAMPUNG MENGGUNAKAN METODE LATIHAN PADA EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 9 METRO Hendra Permana
Jurnal Sitakara Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v6i2.6369

Abstract

Alat musik Gamolan diajarkan di sekolah pada saat pembelajaran ekstrakurikuler. Gamolan Lampung merupakan salah satu alat musik pukul yang terbuat dari bambu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan “Pembelajaran Alat Musik Gamolan Lampung Menggunakan Metode Latihan Pada Ekstrakurikuler. Metode yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada metode kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang didapat melalui observasi, wawancara dan dokumentasi dilapangan. Hasil penelitian merujuk pada : Pertama, Gamolan awalnya merupakan salah satu jenis instrumen tunggal yang dimainkan untuk menemani seorang mekhanai tuha atau “bujang lapuk namun seiring dengan perkembangan zaman alat musik jenis ini mulai dipelajari dan dimainkan pada saat pagelaran seni pertunjukan. Kedua, teknik permainan alat musik Gamolan adalah dengan cara dipukul menggunakan stik pemukul. Kegunaan pemukultangan kiri berfungsi sebagai tempo/ritme sedangkan pada bagian tangan kanan berfungsi sebagai melodi. Pembelajaran alat musik Gamolan Lampung dengan menggunakan metode latihan pada ekstrakurikuler sangat membantu siswa dalam proses pembelajaran teori maupun praktek.

Page 10 of 19 | Total Record : 189