cover
Contact Name
Kadek Suranata
Contact Email
kadek.suranata@undiksha.ac.id
Phone
+6281915723813
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jl. Udayana No. 11, Singaraja, Banjar Tegal, Kec. Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali 81116, Indonesia
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha
ISSN : 26139634     EISSN : 26139642     DOI : -
Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh jurusan bimbingan konseling pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha. Jurnal ini bertujuan untuk mewadahi artikel-artikel hasil penelitian dan hasil pengabdian masyarakat dibidang pendidikan dan pembelajaran tentang bimbingan dan konseling. Pada akhirnya Jurnal ini dapat memberikan deskripsi tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pendidikan bagi masyarakat akademik.
Articles 447 Documents
PENERAPAN KONSELING BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK DESENSITISASI SISTEMATIS UNTUK MEREDUKSI KECEMASAN BERKOMUNIKASI DALAM MENGIKUTI PROSES PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 3 SINGARAJA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ., Putu Marantini; ., Dra. Ni Nengah Madri Antari, M.Erg.; ., Prof. Dr. Nyoman Dantes
Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan konseling behavioral dengan teknik desensitisasi sistematis untuk mereduksi kecemasan berkomunikasi siswa kelas VII C SMP Negeri 3 Singaraja tahun pelajaran 2013/2014. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling. Prosedur penelitian dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap identifikasi, diagnosis, prognosis ,konseling/treatment, evaluasi/follow up, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah 10 orang siswa kelas VII C SMP Negeri 3 Singaraja. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, observasi dan wawancara. Data yang diperoleh dari responden diolah dengan analisis deskriptif, dengan target keberhasilan pencapaian minimal 65% Hasil penelitian dari pra siklus diperoleh rata-rata pencapaian persentase skor kecemasan berkomunikasi dalam proses pembelajaran terhadap 10 orang siswa sebesar 63,07 % dengan kategori tinggi. Siklus I diperoleh peningkatan 7 orang siswa yang mencapai kriteria diatas 65% dengan rata-rata peningkatan 4,65%, sedangkan 3 orang siswa masih dibawah kriteria 65%. Siklus II 3 orang siswa yang belum mencapai kriteria 65% pada siklus I, mengalami peningkatan diatas 65% dengan rata-rata peningkatan 14,4% pada siklus II. Artinya siswa sudah bisa mereduksi kecemasan berkomunikasi yang ada dalam dirinya. Data tersebut diperkuat dari lembar pemantauan setiap siklusnya.Hasil penelitian ini diharapkan siswa dapat mengaplikasikan teknik desensitisasi sistematis dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat mengatasi kecemasan yang dialami dari tingkat kecemasan yang rendah sampai yang tinggi. Kata Kunci : konseling behavioral, desensitisasi sistematis, kecemasan berkomunikasi This study aims to determine the application of behavioral counseling with systematic desensitization techniques to reduce anxiety communicating class VII C 3 Singaraja SMP academic year 2013/2014. This type of research is action research Counseling. Research procedures conducted in two cycles. Each cycle consists of the identification, diagnosis, prognosis, counseling / treatment, evaluation / follow-up, and reflection. The subjects were 10 students of class VII C SMP Negeri 3 Singaraja. Data collection methods used were questionnaires, observations and interviews. Data obtained from respondents processed with analyzed descriptively in which the success indicator was 65%. The result of pre-cycle obtained the average score of anxiousness in the process of learning through 10 students was 63,07 % which categorized as high. On cycle I, 7 students reached score above 65% in which the average improvement was 4.65%, meanwhile 3 students were still below 65%. There were 3 students on cycle II who did not achieve the criteria of 65%. The students? improvement was above 65% with the average improvement 14,4% on cycle II. It meant that the students could reduce their anxiety in communication. The data were optimized by the observation list in every cycle. From the result of this study, it is recommended for the students to apply Systematic Desensitization technique since this technique could reduce anxiety from low level of anxiousness until high level. keyword : Counseling Behavioral, Systematic Desensitization technique, Anxiety in Communication
KONSELING BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK MODELING UNTUK MENINGKATKAN SELF ACHIEVEMENT Cahyuni, Nurul Ardhia; Tirka, I Wayan; Suranata, Kadek
Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha Vol 10, No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jibk.v10i2.23278

Abstract

This study aims to determine the effectiveness of behavioral counseling with modeling techniques to improve self achievement in class VII I Junior High School 3 Singaraja. This type of research is quasi-experimental with pre-test and post-test control group design. These samples included 68 students (male 34 and female 34, average age 12.5 years). Through random sampling, 34 students were placed in the experimental group who received treatment with behavioral counseling and modeling techniques, 34 students as a control group not received treatment. The results of the data analysis are the value of thit 2.978 > ttab 2.021 so that Ho is rejected and Ha is accepted. So there are significant differences. It can be concluded that behavioral counseling with modeling technique is effective for increasing self achievemet in class VII I Junior High School 3 Singaraja.Keywords: Behavioral Counseling, modeling, self achievement
PENGARUH PENDEKATAN KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK PENGUATAN POSITIF DAN TEKNIK MODELING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP LAB UNDIKSHA SINGARAJA ., Ni Komang Adelia Wijaya; ., Prof. Dr. Gede Sedanayasa,M.Pd; ., Dr. I Ketut Gading,M.Psi
Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha Vol 5, No 1 (2016): JIBK Special Issue
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Pendekatan Konseling Behavioral Teknik Penguatan Positif dan Teknik Modeling Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Laboratorium Undikhsa Singaraja. Desain penelitian yang digunakan adalah ?Prettest-Posttest Control Group? Design merupakan model eksperimen. Metode analisis data yang digunakan adalah t-test. Metode pengambilan sampel yang dipakai pada penelitian ini menggunakan sampling purposive (purposive sampling). Pengumpulan data hanya dilakukan pada kelompok subjek yang memiliki karakteristik sesuai dengan tujuan penelitian yaitu siswa yang memiliki motivasi belajar yang rendah. Hasil penelitian mengatakan bahwa terdapat perbedaan pengaruh konseling behavioral teknik peguatan positif dan teknik modeling terhadap siswa kelas VIII SMP Laboratorium Undiksha Singaraja karena berdasarkan nilai t pada table di atas maka diperoleh nilai thitung sebesar 0,783 dengan df=18 (N-1)+(N+1) = 18 dan taraf signifikansi 5 % maka diperoleh nilai ttabel sebesar 2.10. Karena thitung lebih kecil dari ttabel pada taraf signifikansi 5% berarti H0 diterima maka Ha ditolak. Dari hasil analisis uji hipotesis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa? penggunaan konseling behavioral dengan teknik modeling lebih efektif dari pada teknik penguatan positif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Laboratorium Undiksha SingarajaKata Kunci : Konseling Behavioral, Teknik Penguatan Positif, Teknik Modeling The purposes of this study are to determine the effect of counseling Behavioral Approaches Positive Reinforcement Technique and Modeling Techniques Against Student Motivation of VIII Class of SMP Laboratory UndikhsaSingaraja. The study design that used was "Pretest-Posttest Control Group" Design is an experimental model. Data analysis method that used was t-test. The sampling method used in this study using purposive sampling (purposive sampling). Collecting data is only performed on a group of subjects that have characteristics consistent with the purpose of research that students who have a low learning motivation. Research suggests that there are differences influence behavioral counseling reinforcement positive techniques and modeling techniques to the students of class VIII of SMP Laboratory UndikshaSingaraja because it is based on the value of t in the table above, the values obtained tcount of 0.783 with df = 18 (N-1) + (N + 1) = 18 and a significance level of 5%, the obtained value ttabelis 2.10. Because tcalculation smaller than ttable at significance level of 5% means that H0 accepted, Ha rejected. From the analysis of hypothesis testing proficiency level it can be concluded that the "use of behavioral counseling with modeling technique is more effective than positive reinforcement techniques to improve students' motivation in class VIII SMP Laboratory UndikshaSingarajakeyword : Behavioral Counseling, Positive Reinforcement Engineering, Mechanical Modeling
PENERAPAN TEORI KONSELING BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK RELAKSASI UNTUK MENINGKATKAN SELF ABASEMENT SISWA KELAS X-2 SMA LAB. UNDIKSHA SIGARAJA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ., I Ketut Bayu Dharma Putra; ., Prof. Dr. I Ketut Dharsana,M.Pd; ., Dra. Made Sulastri, M.Pd.
Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan Bimbingan Konseling (Action Research In Counseling) yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan self abasement siswa kelas X-2 SMA Lab. Undiksha Singaraja setelah diterapkan teori konseling behavioral dengan teknik relaksasi. Subjek penelitian ini sebanyak 27 orang siswa kelas X-2 SMA Lab. Undiksha Singaraja. Penelitian ini terdiri dari 4 siklus dimana masing-masing siklus melalui tahap identifikasi, diagnosa, prognosa, treatment, evaluasi, dan refleksi. Proses pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, buku harian dan kuesioner self abasement pola skala linkert dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan self abasement siswa kelas X-2 setelah dilakukan treatment, siklus I (bimbingan klasikal) siswa yang termasuk kategori sanagat tinggi 4 orang (14%), kategori tinggi 10 orang (37%), kategori sedang 9 orang (33%), kategori rendah 4 orang (14%). Sedangkan siklus II (bimbingan kelompok) siswa yang termasuk kategori sanagt tinggi 10 orang (37%), kategori tinggi 9 orang (33%), kategori sedang 8 orang (29) dan tidak ada siswa kategori rendah. Lalu siklus III (konseling kelompok) siswa yang termasuk kategori sangat tinggi 14 orang (51%), kategori tinggi 9 orang (33%), kategori rendah 4 orang (14%), tidak ada siswa yang masuk kategori rendah dan siklus IV (konseling individu) siswa yang termasuk kategori sangat tinggi 17 orang (62%) kategori tinggi 10 orang (37%) dan tidak ada siswa yang masuk kategori sedang dan rendah. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa sudah terjadi peningkatan yang signifikan jadi penerapan teori konseling behavioral dengan teknik relaksasi dapat meningkatkan self abasement siswa kelas X-2 SMA Lab. Undiksha Singaraja. Kata Kunci : konseling behavioral, relaksasi, self abasement This study is an action research Counseling (Action Research In Counseling) which aims to determine the increase in self-abasement class X-2 SMA Lab. Undiksha Singaraja after application of the theory of behavioral counseling with relaxation techniques. Subjects of this study as many as 27 students of class X-2 SMA Lab. Undiksha Singaraja. The study consisted of four cycles in which each cycle through the stages of identification, diagnosis, prognosis, treatment, evaluation, and reflection. The retrieval of data in this study using the method of observation, interviews, diaries and questionnaires self abasement linkert scale patterns and analyzed descriptively. The results showed an increase in self-abasement class X-2 after treatment, the first cycle (classical guidance) students belonging to the category of very high 4 people (14%), high category 10 people (37%), moderate category 9 (33 %), low category 4 people (14%). While the second cycle (group counseling) students belonging to the category of very high 10 people (37%), high category 9 people (33%), moderate category 8 (29) and no lower category students. Then the third cycle (group counseling) students including very high category 14 people (51%), high category 9 people (33%), low category 4 people (14%), no students were in the category of low and cycle IV (counseling people) of students are very high category 17 people (62%) of high category 10 people (37%) and no students were in the category of medium and low. Based on these results it can be concluded that there had been a significant increase so the application of the theory of behavioral counseling with relaxation techniques can improve the self-abasement class X-2 SMA Lab. Undiksha Singaraja.keyword : behavioral counseling , relaxation , self- abasement
PENERAPAN KONSELING KARIR TRAIT DAN FAKTOR DENGAN TEKNIK MODELING UNTUK MENINGKATKAN PILIHAN KARIR SISWA KELAS X TKBB1 SMK NEGERI 3 SINGARAJA ., Gusti Agung Biomantara; ., Prof. Dr. I Ketut Dharsana,M.Pd; ., Kadek Suranata, S.Pd.
Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan konseling karir trait dan faktor teknik modeling untuk meningkatkan pilihan karir siswa kelas X TKBB1 SMK Negeri 3 Singaraja. Subjek penelitan berjumlah 30 siswa, yaitu 27 siswa laki laki dan 3 siswa perempuan, yang memiliki pilihan karir rendah. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan bimbingan konseling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, observasi, dan analisis data. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari identifikasi, diagnosa, prognosa, konseling, evaluasi dan refleksi. Berdasarkan hasil analisis skor awal diperoleh 9 siswa yang memiliki pilihan karir rendah. Pencapaian peningkatan disiplin diri siswa pada siklus I terhadap 9 siswa. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil kuesioner persentase penyebaran awal yaitu 69% meningkat menjadi 78%. Rata-rata peningkatannya adalah 15%. Dari hasil tersebut, 4 siswa belum memenuhi kriteria ketuntasan 80% sehingga perlu melanjutkan konseling ke siklus II. Pada siklus II siswa yang sudah mengalami peningkatan pilihan karir diikut sertakan dalam siklus II yang bertujuan memberikan motivasi pada siswa yang masih memiliki pilihan karir yang rendah . Pada siklus II peningkatan pilihan karir siswa yaitu 78% menjadi 83 %. Rata-rata peningkatan siklus II 6% terhadap 9 siswa.Temuan ini menunjukkan bahwa penerapan teknik modeling dapat meningkatkan pilihan karir siswa. Kata Kunci : konseling karir trait dan faktor, teknik modeling, pilihan karir The study aimend know implementation of counseling career trait and factor technique in improving self choice career of students. The subject of this studi was 30 students, 27 male and 3 female who had low career choice. This study is an action counseling method. The data collected use were: questionnaire, observation and data analysis. The studi was done two cycles. Each cycle has identification, diagnosis, prognosis, counseling, evaluation, and reflection. Based on the data analysis the first score gathered is 9 students have low career choice. In achieving the improvement of career choice to the students at cycle I to 9 students. The improvement can be seen from the result of the questionnaire from percentage of first given that is 69% increasing to be 78%. The mean improvement is 15%. From that result 4 students are not passing the standard achievement of 80%, so then it should continue to the counseling cycling II. At cycle II, students are already achieving the improvement of career choice which has been joined in cycle II to give motivation to the students who have low career choice. In cycle II the improvement of students? career choice is 78% to be 82% The mean improvement in cycle II is 6% to 9 students. These findings show that the implementation of counseling model technique can improve students? career choice. keyword : Trait and factor counseling, Modeling technique, career choice.
PENGARUH KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK IMPLOSIF DAN TEKNIK DESENSITISASI SISTEMATIS TERHADAP KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN KELAS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SINGARAJA ., Prof. Dr. Ni Ketut Suarni,MS; ., Prof. Dr. Nyoman Dantes; ., Komang Desi Puspa Ariani
Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha Vol 5, No 1 (2016): JIBK Special Issue
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konseling behavioral teknik implosif dan teknik desensitisasi sistematis terhadap kecemasan berbicara di depan kelas siswa kelas vii smp negeri 1 singaraja. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain penelitian Pretest Posttest Control Group Design. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling. Sampel penelitian ini berjumlah 20 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner kecemasan berbicara dan observasi, data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis t-burney dan uji Kruskal Wallis. Semua pengujian hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian ini yaitu kelompok eksperimen I menghasilkan thitung>ttabel (3,46>2,26). Kelompok eksperimen II menghasilkan thitung>ttabel (7,52>2,26). Konseling behavioral teknik implosif dan konseling behavioral teknik desensitisasi sistematis memiliki perbedaan skor R1>R2 atau 148,5>88, hasil hipotesis menunjukkan (47,39>3,841). Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa 1) terdapat pengaruh konseling behavioral dengan teknik implosif terhadap kecemasan berbicara di depan kelas siswa kelas VII SMP Negeri 1 Singaraja, 2) Terdapat pengaruh konseling behavioral dengan teknik desensitisasi sistematis terhadap kecemasan berbicara di depan kelas siswa kelas VII SMP Negeri 1 Singaraja, 3) terdapat perbedaan pengaruh konseling behavioral teknik implosif dan teknik desensitisasi sistematis terhadap kecemasan berbicara di depan kelas siswa kelas VII SMP Negeri 1 Singaraja.Kata Kunci : Implosif, Desensitisasi Sistematis, Kecemasan Berbicara This research aims to determine the effect of behavioral counseling implosif techniques and systematic desensitization technique to speak to the class anxiety graders vii smp 1 singaraja country. The research is a quasi-experimental research design pretest posttest control group design. The samples in this study was done by using purposive sampling. The research sample included 20 students. Data collection methods used were speaking anxiety questionnaire and observation, the collected data were analyzed by t-Burney analysis techniques andKruskal Wallis test. All hypothesis testing was done on a significance level of 5%. The results of this study is the first experimental group produces t> t table (3.46> 2.26). The experimental group II produces t> t table (7.52> 2.26). Behavioral counseling and behavioral counseling techniques implosif systematic desensitization technique has a different score R 1> R 2 or 148.5> 88, the results of hypothesis shows (47,39> 3,841). From these results, it can be concluded that 1) there are significant behavioral counseling techniques implosif to anxiety to speak in front of the class students of class VII SMP Negeri 1 Singaraja, 2) There is the influence of behavioral counseling techniques systematic desensitization to anxiety to speak in front of the class students of class VII SMP Negeri 1 Singaraja, 3) there are differences influence behavioral counseling techniques and techniques implosif systematic desensitization to anxiety speak to the class students of class VII SMP Negeri 1 Singaraja.keyword : Implosi, Systematic Desensitization, Speaking Anxiety
PENERAPAN TEORI BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK MODELING UNTUK MENSTABILISASI SELF SUCCORANCE SISWA KELAS VII A4 SMP NEGERI 1 SINGARAJA ., Ayuk Padma Wirati; ., Dra. Ni Nengah Madri Antari, M.Erg.; ., Prof. Dr. I Ketut Dharsana,M.Pd
Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitianinimerupakanjenispenelitiantindakan (Action Research In Counseling) yang bertujuanuntukmengetahuipenurunandanmenstabilisasiSelf SuccorancesiswakelasVII A4 SMP Negeri 1 Singarajasetelahdilaksanakanpenerapankonseling behavioral denganteknik modeling. Subjekpenelitianiniadalahsiswakelas VII A4.Penelitianiniterdiridari 4 siklusdimanamasing-masingsiklusmelaluitahapidentifikasi, diagnosa, prognosa, konseling/treatment, evaluasi/follow up, danrefleksi.Proses pengambilan data dalampenelitianinimenggunakankuesionerSelf Succorancepolaskalalinkertdandianalisissecaradeskriptifsertamenggunakanbukuharian. Berdasarkanhasilanalisis, ditemukanbahwakategoriSelf Succorancesiswapadasiklus I (BimbinganKlasikal)adalahkatagorisangatbaik 8 orang (26%), kategori baik17orang (57%), kategoricukupbaik 2 orang (6%), kategorikurangbaik 3 orang (10%), dantidakadasiswa yang memilikikategorisangatkurangbaik. JikadibandingkandengankategoriskorSelf Succorancesiswapadasiklus II(BimbinganKelompok)sebagaiberikutsiswadengankategorisangatbaik 10 orang (33%), kategoribaik 15 orang (55%), kategoricukupbaik 5 orang (17%) dantidakadasiswa yangmemilikikategorikurangbaik, dansangatkurangbaik. JikadibandingkandengankategoriskorSelf Succorancesiswapadasiklus III (KonselingKelompok) sebagaiberikut, siswa yang dengankatagorisangatbaik 15 orang (55%), kategoribaik 16 (57%), kategoricukupbaik 5 orang (25%), dantidakadasiswa yang memilikikatogorikurangbaik, kemudianjikadibandingkandengankategoriskorSelf Succorancesiswapadasiklus IV (KonselingIndividu) sebagaiberikut, siswadengankategorisangatbaik 20 orang (32%), kategoribaik 8 orang (26%) dantidakadasiswa yang memilikikategoricukupbaikdankurangbaikInimenunjukkanbahwaSelf Succorancesiswasudahstabilsecarasignifikan. Jadidapatdisimpulkanbahwakonselingbehavioral denganteknik modeling efektifdigunakanuntukmenstabilisasiSelf Succorancesiswakelas VII A4 SMP Negeri 1 SingarajaKata Kunci : behavioral, teknik modeling, Self Succorance. This study is an action research (Action Research In Counseling) which aims to determine the decline and stabilize Self Succorance A4 seventh grade students of SMP Negeri 1 Singaraja after the application of behavioral counseling use by modeling techniques. The subjects were students of class VII A4. The study consisted of four cycles in which each cycle through the stages of identification, diagnosis, prognosis, counseling / treatment, evaluation / follow-up, and reflection. The retrieval of data in this study using a questionnaire Self Succorancelinkert scale patterns and analyzed descriptively and using a diary. Based on the analysis, it was found that the category of Self Succorance students in the first cycle (Guidance Classical) is a very good category 8 people (26%), baik17 categories of people (57%), good enough category 2 (6%), unfavorable category 3 people (10%), and no students who have a very unfavorable category. When compared with the score category Self Succorance students in the second cycle (Guidance Group) as follows students with excellent category 10 people (33%), both categories of 15 people (55%), good enough category 5 people (17%) and no students who have unfavorable category, and very poorly. When compared with the score category Self Succorance students in the third cycle (Counselling) as follows, students with excellent category 15 people (55%), both categories 16 (57%), good enough category 5 people (25%), and no student who has katogori less good, then when compared to a score category Self Succorance students in cycle IV (Individual Counseling) as follows, students with excellent category 20 people (32%), both categories 8 people (26%) and not there are students who have a good enough category and unfavorable This indicates that the Self Succorance students have stabilized significantly. So it can be concluded that behavioral counseling with an effective modeling technique used to stabilize Self Succorance A4 seventh grade students of SMP Negeri 1 Singarajakeyword : behavioral counseling, modeling techniques, Self Succorance
PENERAPAN BIMBINGAN BELAJAR BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS X.I SMA BHAKTIYASA SINGARAJA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ., Rian Rosadi; ., Dra. Made Sulastri, M.Pd.; ., Prof. Dr. Gede Sedanayasa,M.Pd
Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa kelas X.I SMA Bhaktiyasa Singaraja semester genap tahun pelajaran 2013/2014 melalui bimbingan belajar berbantuan media audiovisual. Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Layanan Bimbingan Konseling. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X.1 SMA Bhaktiyasa Singaraja sebanyak 8 orang yang memiliki minat belajar rendah. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan minat belajar siswa setelah diberikan bimbingan belajar berbantuan media audiovisual. Hal ini dilihat dari peningkatan hasil evaluasi dengan menggunakan kuesioner yang dilakukan sebelum tindakan dan sesudah tindakan. Peningkatan minat belajar bisa dilihat dari kondisi awal ke siklus I terjadi peningkatan rata-rata minat belajar dari 53,42% menjadi 74,67% dengan peningkatan 21,25% dan dari siklus I ke siklus II peningkatan rata-rata dari 74,67% menjadi 86,83% dengan peningkatan 12,17%. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan minat belajar setelah diberikan tindakan berupa bimbingan belajar berbantuan media audiovisual pada siklus 1 dan juga pada siklus II. Berdasarkan hal tersebut disarankan kepada: (1) Siswa untuk lebih meningkatkan minat belajar dalam rangka mencapai hasil belajar yang maksimal, (2) Guru BK agar lebih aktif memanfaatkan media yang ada seperti media audiovisual dalam menjalankan layanan BK sehingga siswa akan lebih bersemangat dalam mengikuti layanan yang diberikan, (3) Kepada wali kelas sebaiknya agar terus memantau perkembangan siswa, dan terus berkoordinasi dengan guru BK berkaitan dengan permasalahan-permasalahan yang dialami siswa. (4) Kepada kepala sekolah agar menyediakan media yang memadai berupa LCD yang dapat menunjang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan layanan BK di sekolah dengan efektif dan efisien.Kata Kunci : bimbingan belajar , media audiovisual, minat belajar This research aimed at finding out the learning interest improvement of the Xth grade students of SMA Bhaktiyasa Singaraja even semester 2013/2014 through the application of aided tutoring with Audiovisual Media. The type of this research was an action research of guidance and counseling service. The subject of this research was the Xth grade students of SMA Bhaktiyasa Singaraja in which there were 8 students who have low learning interest. The method of data gethering was questioner. The result of this research showed that there was an improvement of students' learning interest after aided tutorial with audiovisual media is applied. It can be seen from the improvement of the result of evaluation test with questioner which was done before and after the action. The improvement of students' learning interest can be seen from the first condition to the first cycle, there was an improvement of average students' learning interest from 53,42% to 74,67% with improvement 21,25% and from the first cycle to the second cycle the improvement average was from 74,67% to 86,83% with improvement 12,17%. It showed that there was an improvement of students' learning interest after the application of aided tutorial with audiovisual media in the first cycle and also in the second cycle. Based on that result it was recommended to: (1) The students should improve their learning interest to reach the maximum result of study, (2) Counseling teacher should be more active in utilizing the available media like audiovisual media to run their program and service in order to improve the students' enthusiasm in following the service given. (3) The homeroom teacher should always monitoring the improvement of the students and communicate it to the counseling teacher regarding the problems faced by the students. (4) The headmaster should provide the adequate medias such as LCD that will support the efficiency and effectiveness of teaching learning activity and counseling service in school. keyword : tutoring, audiovisual media, learning interest
PENERAPAN KONSELING BEHAVIORAL DENGAN STRATEGI SELF MANAGEMENT UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN SISWA X5 SMA NEGERI 2 SINGARAJA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SETIAWAN, GEDE DANU; SEDANAYASA, GEDE SEDANAYASA; SURANATA, KADEK SURANATA
Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Konseling yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian dalam mengambil keputusan siswa yang rendah dengan penerapan konseling Behavioral dengan strategi Self Management. Subyek dalam penelitian ini sebanyak 4 orang siswa kelas X5 SMA Negeri 2 Singaraja tahun pelajaran 2012/2013 yang memiliki kemandirian dalam mengambil keputusan yang rendah. Hasil tersebut diperoleh dari data  primer atau data utama yaitu kuesioner dari pra siklus sampai siklus II. Metode observasi dan wawancara juga digunakan sebagai metode komplementer yang mendukung  data primer tersebut. Data primer dalam bentuk kuesioner yang diperoleh dari responden dikumpulkan dan dioleh dengan teknik deskriptif analisis. Hasil penelitian dari pra siklus diperoleh rata-rata pencapaian kemandirian dalam mengambil keputusan terhadap 4 orang siswa sebesar  54,41 % dengan kategori rendah. Pada siklus I terjadi peningkatan dengan rata-rata sebesar 18,93%  dengan hasil 2 orang siswa yang dikategorikan sangat tinggi dan 2 orang siswa yang dikategorikan sedang sehingga perlu melanjutkan treatmen pada siklus II. Pada siklus II terjadi peningkatan dengan rata-rata peningkatan sebesar  15,40% dengan kategori sangat tinggi . Artinya siswa sudah bisa mengeksplorasi diri, dapat mengambil keputusan sesuai dengan potensi yang dimiliki, dan lainnya. Data tersebut diperkuat dari catatan harian (log sheet) yang dibuat oleh siswa setiap siklusnya.  Hasil penelitian ini diharapkan siswa dapat mengaplikasikan strategi self management  dari tahap pantau diri sampai tahap pemeliharaan dalam kehidupan sehari-hari, agar siswa dapat mengambil keputusan sesuai dengan potensi yang dia miliki.
*EFEKTIFITAS KONSELING GESTALT DENGAN TEKNIK BERKELILING UNTUK MENINGKATKAN PERCAYA DIRI DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS XI MIA 4 SMA NEGERI 1 SINGARAJA TAHUN AJARAN 2016/2017* ., Arief Munandar; ., Prof. Dr. Nyoman Dantes; ., Drs. Wayan Tirka,M.Pd
Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha Vol 8, No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas konseling gestalt dengan teknik berkeliling untuk meningkatkan percaya diri dalam proses pembelajaran pada siswa kelas XI MIA 4 SMA Negeri 1 Singaraja tahun ajaran 2016/2017. Jenis penelitian ini adalah pra-eksperimental dengan rancangan one group pretest-posttest design. Sampel penelitian sebanyak 6 siswa yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan angket percaya diri yang telah dihitung validitas dan reliabilitasnya. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI MIA 4 yang memiliki percaya diri rendah. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis statistik t-test. Hasil analisis, ditemukan bahwa konseling gestalt dengan teknik berkeliling dapat meningkatkan percaya diri. Disimpulkan dari hasil analisis, thitung> ttabel dengan taraf signifikansi 5% (4,38 > 2,015). Hasil analisis ini menunjukan bahwa hipotesis yang di ajukan dalam penelitian ini dapat diterima. Sebagai implikasi penelitian ini diharapkan dapat menjadi alternatif sebagai salah satu model pelatihan bagi guru pembimbing di sekolah ? sekolah untuk meningkatkan percaya diri siswa.Kata Kunci : Konseling Gestalt, Teknik Berkeliling, Percaya Diri This study aims to determine the effectiveness of gestalt counseling with the technique around to improve confidence in the learning process in students of class XI MIA 4 SMA Negeri 1 Singaraja academic year 2016/2017. This type of research is pre-experimental with one group pretest-posttest design. Samples of research were 6 students selected through purposive sampling technique. Methods of data collection using a confident questionnaire that has been calculated the validity and reliability. The subjects of the study were students of class XI MIA 4 who had low self-esteem. Data analysis technique used is t-test statistical analysis technique. The results of the analysis, found that gestalt counseling with the technique of traveling can increase confidence. It is concluded from the analysis result, t count> ttable with significance level 5% (4,38> 2,015). The results of this analysis show that the hypothesis proposed in this study can be accepted. As the implications of this research is expected to be an alternative as one of the training models for teachers in schools to improve students' self-confidence.keyword : Gestalt Counseling, Walking Technique, Confidence