cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota jambi,
Jambi
INDONESIA
Jurnal Agroecotania : Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian
Published by Universitas Jambi
ISSN : 26212846     EISSN : 26212854     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Agroecotania adalah jurnal ilmiah publikasi nasional ilmu budidaya pertanian yang diterbitikan oleh Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Jambi dan digunakan sebagai media diseminasi hasil penelitian dalam bentuk full research article mengenai aspek-aspek Ilmu Budidaya Tanaman.
Arjuna Subject : -
Articles 78 Documents
THE DETECTION OF THE TIME OF CONVERSION FROM VEGETATIVE TO REPRODUCTIVE GROWTH IN Swainsona formosa (FABACEAE) Zulkarnain Zulkarnain
Jurnal Agroecotania : Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian Vol. 1 No. 1 (2018): Jurnal Agroecotania: Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian
Publisher : Jambi University, Fakultas Pertanian, Program Studi Agroekoteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.979 KB) | DOI: 10.22437/agroecotania.v1i1.5312

Abstract

The induction of chromosome doubling using antimitotic chemical will only be effective when the substance is applied at vegetative growth phase, as it works only during mitotic division within cells of actively growing tissues. Therefore, this investigation was carried out to determine the precise conversion time from vegetative into reproductive growth stage, that in turn can be used as a reliable reference for the application of antimitotic chemicals in doubling the chromosome number in Swainsona formosa. The conversion from vegetative to reproductive growth in Swainsona formosa was successfully determined with particular emphasis on the effect of different photoperiods. Although photoperiod affected the time required for first flower initiation, the number of nodes before the plant entering the reproductive stage was not affected by photoperiod and presumed to be set genetically. It was found that under artificial photoperiods of 16, 12 and 8 hours the 12th and 11th nodes were the critical nodes for the main and side stems, respectively. Meanwhile the 10th and 8th nodes were found to be critical for main and side stems of plants grown under natural photoperiods ranging from 12 to 16 hours during their life cycle. Histological examination indicated that when the plants were grown under 12 – 16 hours photoperiods the first floral bud formation was initiated within 56 – 60 days after germination, thus this period was considered as the critical time for the conversion from vegetative to reproductive growth in S. formosa. Keywords: Sturt’s desert pea, legume, ornamental plant, plant breeding.
PENGENDALIAN PENYAKIT BLAS (Pyricularia oryzae) PADA BEBERAPA VARIETAS PADI GOGO MENGGUNAKAN MIKORIZA INDIGENOUS DAN NON INDIGENOUS Suriani Suriani; Fikrinda Fikrinda; Marlina Marlina
Jurnal Agroecotania : Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian Vol. 1 No. 1 (2018): Jurnal Agroecotania: Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian
Publisher : Jambi University, Fakultas Pertanian, Program Studi Agroekoteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.122 KB) | DOI: 10.22437/agroecotania.v1i1.5313

Abstract

Suatu untuk pengendalian penyakit blas pada padi gog telah dilaksanakan di dalam Rumah Kasa Kebun Percobaan, Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman, dan Laboratorium Biologi Tanah Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Band Aceh. Pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan November 2017 sampai Februari 2018. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri atas 2 faktor dengan ulangan sebanyak 3 kali. Faktor pertama yaitu perlakuan mikoriza yang terdiri atas M1: Mikoriza Indigenous, M2: Mikoriza non Indigenous. Sedangkan faktor kedua yaitu varietas/padi gogo yang terdiri atas : varietas Situ Patenggang (V1), galur Unsyiah 01 Simeulu (V2), galur Unsyiah 05 Sibahak (V3), dan galur Unsyiah 07 Sibabus (V4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikoriza indigenous dan non indigenous tidak berpengaruh terhadap masa inkubasi dan persentase tanaman terserang penyakit blas pada varietas padi Situ Patenggang dan galur Unsyiah 01 Simeulu, Unsyiah 05 Sibahak, dan Unsyiah 07 Sibabus. 2). Mikoriza indigenous dapat menekan keparahan penyakit blas pada varietas Situ Patenggang dan galur Unsyiah 07 Sibabus. Sedang mikoriza non indigenous dapat menekan keparahan penyakit pada galur Unsyiah 01 Simeulu dan galur Unsyiah 05 Sibahak.
POTENSI Bacillus spp. DARI RIZOSFER TANAMAN KEDELAI UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT REBAH KECAMBAH (Sclerotium rolfsii Sacc.) Poppy Oktania; husda marwan; Asniwita Asniwita
Jurnal Agroecotania : Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian Vol. 1 No. 1 (2018): Jurnal Agroecotania: Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian
Publisher : Jambi University, Fakultas Pertanian, Program Studi Agroekoteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.233 KB) | DOI: 10.22437/agroecotania.v1i1.5333

Abstract

Bacillus merupakan rizobakteri yang dapat menghambat patogen tanaman dengan mekanisme antagonis berupa antibiosis. Bacillus spp. dapat mengendaliakan penyakit rebah kecambah yang disebabkan oleh Sclerotium rolfsii pada tanaman kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan isolat bakteri Bacillus spp. dari rizosfer tanaman kedelai untuk mengendalikan penyakit rebah kecambah pada tanaman kedelai. Pelaksanaan pengujian bakteri dilakukan secara in vitro dan in planta. Pengujian secara in planta menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 14 perlakuan terdiri atas 2 perlakuan kontrol (sehat dan sakit), 1 perlakuan menggunakan fungisida, dan 11 perakuan menggunakan isolat bakteri Bacillus spp. Hasil pengujian menunjukan bahwa perlakuan bakteri Bacillus spp. berpengaruh nyata terhadap persentase rebah kecambah. Terdapat beberapa isolat mampu menekan penyakit rebah kecambah sebelum muncul kepermukaan tanah dan semua bakteri Bacillus spp. mampu menekan penyakit rebah kecambah setelah muncul kepermukaan tanah pada tanaman kedelai. Kata kunci : rizobakteri, Bacillus spp., penyakit rebah kecambah, Sclerotium rolfsii
RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KARET (Hevea brasiliensis Muell.Arg) SATU PAYUNG KLON PB 260 TERHADAP PEMBERIAN DECANTER SOLID PADA MEDIA TANAH BEKAS TAMBANG BATU BARA DI POLYBAG akhir sabri harahap; Sarman sarman; Rinaldi Rinaldi
Jurnal Agroecotania : Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian Vol. 1 No. 1 (2018): Jurnal Agroecotania: Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian
Publisher : Jambi University, Fakultas Pertanian, Program Studi Agroekoteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.074 KB) | DOI: 10.22437/agroecotania.v1i1.5335

Abstract

The management of the umbrella rubber plant of a clone PB 260 in the former mine is considered to be one of the main alternative solutions to overcome the unproductive lands with the provision of a solid decanter. This research was conducted at Teaching and Research Farm Faculty of Agriculture, University of Jambi from June to September 2017 with the aim to know the best decanter dose of rubber seed growth on the former land of coal mine in polybag. This research used a Completely Randomized Design (RAL) with 6 levels of treatment (a0) Without the solid decanter, (a1) 400 g/polybag, (a2) 500 g/polybag, (a3) 600 g/polybag, (a4) 700 g/polybag, (a5) 800 g/polybag. Each treatment consisted of 4 replications, and each replication consisted of 4 plants and 2 plants used as samples.Based on the result of this research, it can be concluded that the provision of solid decanter to the growth of rubber seedlings (Hevea brasiliensis Muell. Arg) one umbrella with soil media used for coal mining area gives better growth to diameter, number of leaf, dry weight of crown, and root dry weight than seed rubber without a solid decanter and generally a solid decanter treatment with a dose of 500 g / polybag showed improved rubber seed growth better than other treatments. Keyword: rubber seedlings the first umbrella,coal mine, solid decanter.
KARAKTER AGRONOMI PADI RATUN (ORIZA SATIVA. L) VARIETAS LOKAL PASANG SURUT TANJUNG JABUNG TIMUR Mapegau Mapegau; Asrizal Paiman; Marlina Marlina
Jurnal Agroecotania : Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian Vol. 1 No. 1 (2018): Jurnal Agroecotania: Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian
Publisher : Jambi University, Fakultas Pertanian, Program Studi Agroekoteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.112 KB) | DOI: 10.22437/agroecotania.v1i1.5336

Abstract

Penelitian lapangan yang bertujuan untuk mempelajari karakter agronomi ratun dari beberapa varietas padi lokal pasang surut Tanjung Jabung Timur(Tanjabtim) telah dilaksanakan di lahan petani Desa Lambur Luar Kecamatan Sabak Timur, Kabupaten Tanjabtim. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) tiga ulangan. Lima varietas padi lokal pasang surut berupa tanaman induk yang digunakan sebagai perlakuan adalah: Temon, Dawi, Sere, Minang, dan Pulo. Bibit padi yang telah berumur 3 minggu dipersemaian ditanam pada petakan berukuran 3 x 2 m dengan jarak tanam 30 x 25 cm. Tinggi pemotongan rumpun tanaman induk 20 cm dari permukaan tanah.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ratun tertinggi diperoleh dari tanaman induk varietas Pulo (101,07 cm) dan varietas Minang (87,60 cm). Ratun dengan tinggi terendah diperoleh dari tanaman induk varietas Sere (51,23 cm). Jumlah anakan ratun tertinggi diperoleh pada tanaman induk Varietas Sere yaitu 58,04 batang/rumpun, tetapi yang produktif 27,28 batang/rumpun atau 47%. Tanaman induk Variets Pulo menghasilkan ratun dengan jumlah anakan 40,87 batang/rumpun dan yang produktif sebanyak 37,98 batang/rumpun atau 92,93%, sedangkan tanaman induk Varietas Minang menghasilkan anakan ratun sebanyak 45,33 batang/rumpun dan yang produktif 40,22 batang/rumpun atau 88,73%. Malai terpanjang diperoleh pada ratun dari varietas Minang dan Pulo masing-masing 22,61 cm dan 22,20 cm. Sedangkan malai terpendek diperoleh pada ratun dari tanaman induk varietas Sere (15,58 cm). Jumlah gabah per malai tertinggi diperoleh pada varietas Pulo (161,45 butir) dan yang berisi sebanyak 92,12 butir (57,06%). Varietas Minang menghasilkan gabah per malai 154,13 butir dan yang berisi 106,13 (68,86%), varietas Sere 100,54 butir per malai yang berisi 14,87 butir (14,79%). Jumlah gabah per malai varietas Dawi adalah sebanyak 107,68 butirdan yang berisi 77,68 butir (72,14%), varietas Temon 105,10 butir per malai dan yang berisi 50,10 butir (47,67%). Ratun dari tanaman induk Varietas Minang dan Pulo lebih mampu mempertahankan kehijauan daun dan pangkal batang dan bentuk sudut daun yang lebih tegak. Kata kunci: Ratun, karakter agronomi, padi pasang surut.
PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA JENIS MIKORIZA (Glomus sp) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merill.) DI POLYBAG Gandhi Ihza Fadli; Rainiyati Rainiyati; Mukhsin Mukhsin
Jurnal Agroecotania : Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian Vol. 1 No. 1 (2018): Jurnal Agroecotania: Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian
Publisher : Jambi University, Fakultas Pertanian, Program Studi Agroekoteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.599 KB) | DOI: 10.22437/agroecotania.v1i1.5337

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh beberapa jenis mikoriza terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai di polybag dan untuk mendapatkan jenis mikoriza yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai di polybag. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium dan Teaching and Research Farm Fakultas Pertanian Universitas Jambi, Desa Mendalo Indah, Kecamatan Jambi Luar Kota, Muaro Jambi selama 4 bulan yaitu dari 26 Agustus sampai dengan bulan 28 Desember 2017. Perlakuan yang di uji yaitu Glomus sp1, Glomus sp2, Glomus sp3, Glomus sp4, Glomus sp5, dan gabungan Glomus sp1 sampai sp5 dengan pemberian dosis sebanyak 20 g per tanaman dan disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan empat ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh jenis Mikoriza (Glomus sp) terhadap beberapa parameter pengamatan, yaitu pada parameter jumlah polong pertanaman dan jumlah polong berisi pertanaman, pada parameter bobot tajuk, bobot akar, bobot 100 biji, hasil per tanaman, infeksi akar dan serapan P tanaman belum ditemukan pengaruh yang signifikan pada tanaman kedelai. Pemberian jenis Glomus sp2 dan Glomus sp3 memberikan pengaruh terbaik pada pertumbuhan tanaman kedelai.
PENGARUH FORMULA PEMBENAH TANAH ORGANIK GRANUL TERHADAP SIFAT KIMIA TANAH DAN PERTUMBUHAN TANAMAN PADA LAHAN KERING MASAM Igm Subiksa
Jurnal Agroecotania : Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian Vol. 1 No. 2 (2018): Jurnal Agroecotania: Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian
Publisher : Jambi University, Fakultas Pertanian, Program Studi Agroekoteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.348 KB) | DOI: 10.22437/agroecotania.v1i2.6336

Abstract

Lahan kering masam perlu dikelola secara intensif untuk mengatasi kendala inheren sifat fisik dan kimia tanahnya. Penelitian pengaruh formula pembenah tanah organik granul terhadap sifat kimia tanah dan pertumbuhan tanaman pada tanah kering masam telah dilakukan di rumah kaca Balai Penelitian Tanah. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas formula pembenah tanah organik granul yang telah diperkaya senyawa humat sebagai pengganti kapur untuk memperbaiki sifat kimia tanah dan pertumbuhan tanaman. Penelitian dilakukan dengan percobaan pot menggunakan rancangan acak kelompok dengan 10 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuannya adalah 3 jenis pembenah tanah yaitu kapur, formula pukan ayam plus dan formula pukan sapi plus, masing-masing dengan 3 level dosis. Tanaman kacang hijau digunakan sebagai indikator yang ditanam dalam pot masing-masing dengan 3 tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembenah tanah kapur pertanian dengan cepat meningkatkan pH tanah dan menurunkan Al- dd. Sedangkan formula pembenah tanah pukan ayam plus lebih unggul dalam peningkatan karbon organik tanah. Pembanah organik pukan ayam plus juga dapat meningkatkan pH tanah dan menurunkan kadar Al-dd, namun intensitasnya lebih rendah dari kapur. Formula pembenah tanah pukan sapi plus, kurang berpengaruh terhadap peningkatan pH dan menetralisir Al-dd. Pembenah tanah pukan ayam plus dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kacang hijau. Produksi biomas kacang hijau meningkat 60% dan produksi biji meningkat 56% dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Pertumbuhan dan produksi kacang hijau dari perlakuan pukan ayam plus lebih baik dibandingkan dengan perlakuan kapur. Dapat disimpulkan bahwa pembenah tanah pukan ayam plus dan pukan sapi plus dapat dipakai sebagai pembenah tanah pengganti kapur pada lahan kering masam.
Pengendalian Penyakit Hawar Daun Bakteri pada Padi Sawah Menggunakan Fungi Mikoriza Seri Yanti; Marlina Marlina; Fikrinda Fikrinda
Jurnal Agroecotania : Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian Vol. 1 No. 2 (2018): Jurnal Agroecotania: Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian
Publisher : Jambi University, Fakultas Pertanian, Program Studi Agroekoteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (674.253 KB) | DOI: 10.22437/agroecotania.v1i2.6337

Abstract

Penyakit hawar daun bakteri yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae pv oryzae (Xoo) merupakan salah satu penyakit utama yang membatasi produksi padi sawah. Penyakit ini menginfeksi padi sejak fase vegetatif hingga fase generatif dan dapat menurunkan hasil padi sawah 30-40%. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan, Laboratorium Penyakit Tanaman, dan Laboratorium Biologi Tanah Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh fungi mikoriza (FMA) dalam mengendalikan penyakithawar daun bakteri pada tanaman padi sawah. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dalam pola faktorial. Faktor pertama adalahFMA, terdiri atas empat taraf dosis, yakni 0 g , 10 g , 15 g, dan 20 g tanaman-1. Sedangkan faktor ke dua adalah Varietas padi sawah yang terdiri dari Ciheurang ,Inpari 10, dan Inpari 13. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikoriza dapat memperlambat masa inkubasi penyakit hawar daun bakteri pada padi sawah, menekan perkembangan lesio, dan intensitas penyakit hawar daun bakteri. Secara umum ketahanan varietas padi sawah Ciheurang, Impari 10, dan Impari 13 terhadap penyakit bakteri hawar daun relatif sama. Akan tetapi dari ketiga varietas ini, varietas Impari 10 ketahanannya relatif lebih rendah.
PENGARUH PEMUPUKAN NPK DAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PADI DI LAHAN SAWAH IRIGASI PROVINSI JAMBI Jumakir Jumakir
Jurnal Agroecotania : Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian Vol. 1 No. 2 (2018): Jurnal Agroecotania: Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian
Publisher : Jambi University, Fakultas Pertanian, Program Studi Agroekoteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.82 KB) | DOI: 10.22437/agroecotania.v1i2.6338

Abstract

Pengkajian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemupukan NPK dan pupuk organik terhadap produktivitas padi serta pendapatan petani dilahan sawah irigasi Provinsi Jambi. Pengkajian ini dilaksanakan di lahan sawah irigasi Desa Sri Agung Kecamatan Batang Asam Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi pada bulan Maret – Juni 2015. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan lima perlakuan dan lima ulangan. Pengkajian dilaksanakan di lahan petani seluas 2,5 ha dengan melibatkan lima petani sebagai ulangan dan setiap petani melaksanakan lima perlakuan dengan luas setiap perlakuan 0,1 ha. Adapun perlakuan pemupukan adalah : P1 = 200 kg/ha Urea + 200 kg/ha SP36 + 0 kg/ha KCl + 0 kg/ha pukan, P2 = 200 kg/ha Urea + 150 kg/ha SP36 + 50 kg/ha KCl + 1000 kg/ha pukan, P3 = 150 kg/ha Urea + 150 kg/ha SP36 + 0 kg/ha KCl + 1000 kg/ha pukan, P4 = 150 kg/ha Urea + 100 kg/ha SP36 + 50 kg/ha KCl + 1000 kg/ha pukan, P5 = 0 kg/ha Urea + 0 kg/ha SP36 + 0 kg/ha KCl + 1000 kg/ha pukan. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa pemberian pupuk NPK dan pukan terlihat pertumbuhan dan hasil padi lebih baik dibanding tanpa pemupukan NPK. Pemberian pupuk 200 kg/ha Urea + 150 kg/ha SP36 + 50 kg/ha KCl + 1000 kg/ha pukan (P2) memberikan tinggi tanaman, jumlah anakan dan hasil tertinggi dibanding perlakuan lainnya. Hasil padi tertinggi dengan pemberian pupuk 200 kg/ha Urea + 150 kg/ha SP36 + 50 kg/ha KCl + 1000 kg/ha pukan yaitu 7,90 t/ha (P2) sedangkan hasil padi terendah dengan pemberian pupuk 0 kg/ha Urea + 0 kg/ha SP36 + 0 kg/ha KCl + 1000 kg/ha pukan yaitu 3,20 t/ha (P5). Pemupukan 150 kg/ha Urea + 100 kg/ha SP36 + 50 kg/ha KCl + 1000 kg/ha pukan diperoleh hasil 7,24 t/ha (P4), Pemupukan 150 kg/ha Urea + 150 kg/ha SP36 + 0 kg/ha KCl + 1000 kg/ha pukan dengan hasil 6,56 t/ha (P3) dan pemberian pupuk 200 kg/ha Urea + 200 kg/ha SP36 + 0 kg/ha KCl + 0 kg/ha pukan (P1) hasilnya 5,24 t/ha. Pemberian pupuk NPK dan pukan dapat meningkatkan hasil padi sebesar 4,04 t/ha – 4,70 t/ha (55,80 % – 59,49 %) dibandingkan hanya menggunakan pukan. Analisis usahatani dari lima perlakuan tersebut, pemberian pupuk 200 kg/ha Urea + 150 kg/ha SP36 + 50 kg/ha KCl + 1000 kg/ha pukan (P2) memberikan pendapatan tertinggi yaitu Rp 15.074.300 per ha (R/C ratio 2,75) sedangkan pendapatan terendah yaitu Rp 4.329.600 per ha (R/C ratio 1,82) dengan pemberian pupuk 0 kg/ha Urea + 0 kg/ha SP36 + 0 kg/ha KCl + 1000 kg/ha pukan (P5).
EKSPLORASI Bacillus spp. DARI RIZOSFER TANAMAN KARET (Hevea brasilliensis) DAN POTENSINYA SEBAGAI AGENS HAYATI JAMUR AKAR PUTIH (Rigidoporus sp.) Riris Butarbutar; Husda Marwan; Sri Mulyati
Jurnal Agroecotania : Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian Vol. 1 No. 2 (2018): Jurnal Agroecotania: Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian
Publisher : Jambi University, Fakultas Pertanian, Program Studi Agroekoteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.339 KB) | DOI: 10.22437/agroecotania.v1i2.6339

Abstract

Bacillus merupakan rizobakteri yang dapat menghambat patogen tanaman dengan mekanisme antagonis berupa antibiosis. Bacillus spp. dapat mengendaliakan penyakit jamur akar putih yang disebabkan oleh Rigidoporus sp. pada tanaman karet. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan isolat bakteri Bacillus spp. dari rizosfer tanaman karet dan potensinya sebagai agens hayati dalam mengendalikan penyakit jamur akar putih pada tanaman karet. Isolasi bakteri dilakukan dari rizosfer pertanaman karet sehat dan selanjutnya untuk mengetahui kemampuan agens hayati dilakukan uji antagonis terhadap Rigidoporus sp.. Pelaksanaan pengujian bakteri dilakukan secara in vitro dan dilakukan juga uji karakterisasi bakteri. Hasil isolasi dari rizosfer pertanaman karet diperoleh 108 isolat bakteri, 106 isolat bakteri negatif hipersensitif, dan 71 isolat bakteri yang memiliki kemampuan menghambat koloni jamur akar putih secara in vitro. Isolat bakteri rizosfer mampu menekan pertumbuhan Rigidoporus sp. sebesar 21,86 % sampai 46,05 %. Hasil pengamatan menunjukkan Bacillus sp. yang diperoleh mampu menghasilkan enzim kitinase, menambat nitrogen, dan melarutkan fosfat, sehingga bakteri ini mampu berkompetisi mendapatkan nutrisi yang akhirnya mengimbas tanaman sehingga tahan terhadap jamur akar putih.