cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota jambi,
Jambi
INDONESIA
Jurnal Agroecotania : Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian
Published by Universitas Jambi
ISSN : 26212846     EISSN : 26212854     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Agroecotania adalah jurnal ilmiah publikasi nasional ilmu budidaya pertanian yang diterbitikan oleh Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Jambi dan digunakan sebagai media diseminasi hasil penelitian dalam bentuk full research article mengenai aspek-aspek Ilmu Budidaya Tanaman.
Arjuna Subject : -
Articles 78 Documents
Pertumbuhan Dan Hasil Biji Okra (Abelmoschus esculentus L.) dengan Pemberian Pupuk Nitrogen dan Kalium pada Tanah Ultisol Irianto Irianto; Budiyati Ichwan; Sosiawan Nusifera; An'gun Dhuha Dive Putra
Jurnal Agroecotania : Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian Vol. 3 No. 1 (2020): Jurnal Agroecotania: Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian
Publisher : Jambi University, Fakultas Pertanian, Program Studi Agroekoteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Okra (Abelmoschus esculentus L.) termasuk jenis sayuran yang memiliki nilai gizi dan ekonomi tinggi, sehingga sangat potensial dikembangkan di Indonesia. Mengingat masih terbatasnya ketersediaan benih okra maka perlu adanya upaya peningkatan produksi biji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemupukan nitrogen dan kalium terhadap pertumbuhan dan hasil biji okra, serta mendapatkan dosis yang memberikan pertumbuhan dan hasil biji okra tertinggi. Percobaan disusun dalam RAK dengan pola faktorial. Faktor I adalah dosis pupuk Urea (N 46%): 0 kg ha (0 gram per tanaman), 150 kg ha-1 (15,0 gram per tanaman). Faktor II adalah dosis pupuk KCl (K2O 60%): 0 kg ha (7,5 gram per tanaman), 300 kg ha-1 (2,5 gram per tanaman), 100 kg ha -1 (0 gram per tanaman), 50 kg ha-1 (10,0 gram per tanaman). Setiap perlakuan terdiri dari 6 tanaman dengan 2 tanaman sebagai sampel, dan masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan dan hasil biji okra tidak dipengaruhi oleh interaksi pemberian pupuk nitrogen dan kalium, namun masing-masing faktor tunggalnya berpengaruh terhadap beberapa variabel pertumbuhan dan hasil biji okra. Dosis pupuk nitrogen 15 g per tanaman memberikan jumlah daun, jumlah buah per tanaman, bobot biji per tanaman, dan jumlah biji kecil tertinggi, serta mempercepat umur tanaman berbunga. Dosis pupuk kalium 7,5 g per tanaman memberikan tinggi tanaman dan diamater batang tertinggi, sedangkan dosis pupuk kalium 10 g per tanaman memberikan bobot biji per tanaman dan jumlah biji besar per tanaman tertinggi, serta mempercepat umur berbunga tanaman.
Cover, dewan redaksi dan daftar isi Redaksi
Jurnal Agroecotania : Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian Vol. 3 No. 1 (2020): Jurnal Agroecotania: Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian
Publisher : Jambi University, Fakultas Pertanian, Program Studi Agroekoteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bagian ini memuat cover, dewan redaksi dan daftar isi
Tingkat Kerusakan Beberapa Varietas Tanaman Jagung (Zea Mays) Yang Diserang Hama Ulat Grayak Ayu Sholihat; Ratna Rubiana; Araz Meilin
Jurnal Agroecotania : Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian Vol. 4 No. 1 (2021): Jurnal Agroecotania: Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian
Publisher : Jambi University, Fakultas Pertanian, Program Studi Agroekoteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/agroecotania.v4i1.20430

Abstract

Ulat grayak Spodoptera frugiperda yang dikenal dengan nama Fall Armyworm (FAW) merupakan hama asli daerah tropis dari Amerika, namun pada bulan Maret 2019 hama ini telah masuk dan menyerang pertanaman jagung yang ada di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kerusakan beberapa varietas tanaman jagung (Zea mays) yang diserang hama ulat grayak (Spodoptera frugiperda J.E. Smith). Lokasi penelitian dilakukan di Laboratorium Hama Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kota Jambi selama bulan Juli 2019 hingga Agustus 2019. Bahan yang digunakan yaitu tanaman jagung varietas Nasa 29, Bisi 2, Srikandi Kuning, Sukmaraga, Bisma, dan Lamuru umur 2 minggu setelah semai. Larva FAW instar 3. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan. Setiap varietas tanaman jagung diinfestasikan 1 larva dan diamati tingkat kerusakannya setiap hari selama larva berada pada fase instar 3. Hasil penelitian kerusakan tanaman jagung pada semua varietas yang diinfestasi ulat grayak S. frugiperda menunjukkan tidak berpengaruh nyata, namun pada jagung varietas Bisi 2 menyebabkan kerusakan paling parah dibandingkan dengan varietas lain dengan tingkat kerusakan sebesar 49,13 %. Varietas Srikandi Kuning memiliki persentase kerusakan 38,06%, Nasa 29 sebesar 28,99 %, Bisma sebesar 28,90%, Lamuru sebesar 38,58% dan varietas yang persentase kerusakan terendah adalah Sukmaraga dengan 27,51%.
Respons Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma Cacao L.) Terhadap Kompos Kulit Buah Kakao Ririn Angrainy; Anis Tatik Maryani; Helmi Salim
Jurnal Agroecotania : Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian Vol. 4 No. 1 (2021): Jurnal Agroecotania: Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian
Publisher : Jambi University, Fakultas Pertanian, Program Studi Agroekoteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/agroecotania.v4i1.20431

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai dosis kompos kulit buah kakao dan mengetahui dosis pemberian kompos kulit buah kakao terbaik untuk pertumbuhan bibit kakao (Theobroma cacao L.) di polybag. Penelitian dilaksanakan di Lokasi Teaching And Research Farm, Fakultas Pertanian Universitas Jambi, Desa Mendalo Indah, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi pada bulan Februari sampai bulan April tahun 2020. Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 1 faktor yaitu dosis kompos kulit buah kakao (p) dengan 5 taraf sebagai berikut : Urea 2,5 gram; TSP 3,5 gram; KCl 2 gram (p0), 100 gram kompos + Urea 2,5 gram; TSP 3,5 gram; KCl 2 gram (p1), 150 gram kompos + Urea 2,5 gram; TSP 3,5 gram; KCl 2 gram (p2), 200 gram kompos + Urea 2,5 gram; TSP 3,5 gram; KCl 2 gram (p3), dan 250 gram kompos + Urea 2,5 gram; TSP 3,5 gram; KCl 2 gram (p4). Variabel pengamatan meliputi pertambahan tinggi bibit, pertambahan diameter batang, pertambahan jumlah daun, luas daun total, berat kering tajuk, berat kering akar, dan rasio tajuk akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kompos kulit buah kakao tidak berbeda nyata terhadap variabel berat kering tajuk, berat kering akar, dan rasio tajuk akar bibit kakao. Namun, berbeda nyata terhadap variabel pertambahan tinggi, pertambahan diameter batang, pertambahan jumlah daun, dan luas daun total bibit kakao. Dosis kompos kulit buah kakao terbaik untuk pertumbuhan bibit kakao yaitu 150 gram/bibit.
Status Kepadatan Dan Agregat Andisol Pada Konversi Perkebunan Teh Menjadi Perkebunan Kopi Hasriati Nasution; Yusfaneti Yusfaneti
Jurnal Agroecotania : Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian Vol. 4 No. 1 (2021): Jurnal Agroecotania: Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian
Publisher : Jambi University, Fakultas Pertanian, Program Studi Agroekoteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/agroecotania.v4i1.20432

Abstract

Suatu pemelitian lapang yang bertujuan untuk mengetahui status sifat fisik Andisol pada konversi tanaman teh di perkebunan menjadi tanaman kopi telah dilaksanakan . Penelitian ini mengunakan tanah Andisol yang berada pada ketinggian 1600 m dari permukaan laut. Di kacamtan Kayu Aro Kabupaten Kerinci. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan pada tahun 2020. Analisis tanah dilakukan di laboratorium Tanah Fakultas Pertanian Universitas Jambi Pengambilan sampel tanah dilakukan pada kedalaman 0 – 30 cm pada tanaman teh dan tanaman kopi. Sampel tanah yang diambil di bawah tanaman teh diambil yang sudah berproduksi begitu juga pada tanaman kopi yang sudah berbuah panen. Lokasi pengambilan sampel terlebih dahulu mempertimbangkan dari jenis tanah yang sama, kemudian dari lereng yang sama dan curah hujan yang sama. Sampel tanah diambil sebanyak 16 kali ulangan dengan rentang kelerengan tanah 8 % sampai 30 % kemiringan pada tanaman teh dan tanaman kopi. Parameter sifat fisik tanah yang diamati adalah kadar bahan organik tanah, berat volume tanah, persentase total ruang pori tanah, persentase agregat terbentuk dan kemantapan agregat tanah Andisol . Data tersebut dianalisis dengan Uji Nilai Tengah Tidak Berpasangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa konversi perkebunan teh menjadi tanaman perkebunan kopi pada beberapa parameter status sifat fisik memberikan gambaran yang sama walaupun pengantian tanaman kopi ini baru dilakukan selama 6 tahun penanaman pada tanah Andisol
Pertumbuhan Dan Hasil Kacang Tanah Terhadap Pemberian Pupuk Kompos Kotoran Kambing Farid Armanda; Tiur Hermawati; Rinaldi Rinaldi
Jurnal Agroecotania : Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian Vol. 4 No. 1 (2021): Jurnal Agroecotania: Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian
Publisher : Jambi University, Fakultas Pertanian, Program Studi Agroekoteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/agroecotania.v4i1.20433

Abstract

Tanaman kacang tanah merupakan jenis tanaman yang berasal dari daerah tropis yang termasuk dalam suku polong-polongan (biji –bijian) yang kaya karbohidrat proteindan lemak. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kompos kotoran kambing terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah, dan mendapatkan dosis terbaik pupuk kompos kotoran kambing terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor yang terdiri dari 6 perlakuan, yaitu Tanpa Pemberian Pupuk Kompos Kotoran Kambing (K0), 5 ton/ha Kompos Kotoran Kambing (K1), 10 ton/ha Kompos Kotoran Kambing (K2), 15 ton/ha Kompos Kotoran Kambing (K3), 20 ton/ha Kompos Kotoran Kambing (K4), dan 25 ton/ha Kompos Kotoran Kambing (K5). Setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali, dengan demikian terdapat 24 satuan percobaan, dan masing-masing satuan percobaan terdiri dari 75 tanaman. Setiap satuan percobaan terdapat 12 tanaman sampel, sehingga didapatkan tanaman sampel sebanyak 288 tanaman. Adapun variabel yang diamati tinggi tanaman, umur berbunga, jumlah polong per tanaman, jumlah polong berisi, jumlah polong hampa, bobot 100 biji, dan hasil per hektar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman kacang tanah yang diberikan kompos kotoran kambing dengan dosis 5 ton/ha menunjukkan pertumbuhan dan hasil terbaik dapat dilihat pada variabel hasil seperti jumlah polong berisi dan hasil per hektar.
Dinamika Simpanan Karbon dan Kepadatan Tanah Setelah Pengolahan Tanah Henny Husni; Windi Septiani; Fitri Tamzi
Jurnal Agroecotania : Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian Vol. 4 No. 1 (2021): Jurnal Agroecotania: Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian
Publisher : Jambi University, Fakultas Pertanian, Program Studi Agroekoteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/agroecotania.v4i1.20434

Abstract

Tanah yang gembur setelah diolah hanya sementara dan mempengaruhi proses dekomposisi bahan organik di dalam tanah sekaligus simpanan karbon dan kepadatan tanah. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Jambi, Desa Mendalo Darat, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi. Analisis tanah di LaboratoriumKimiadanKesuburanTanahFakultasPertanianUniversitasJambi. Penelitian menggunakan Metode Eksploratif-deskriptif pada lahan yang dibedakan menjadi enam petakan sesuai perlakuan (tidak diolah, diolah dengan cangkul, bajak piring dan bajak rotari menggunakan traktor mini). Data yang dihimpun (sebelum dan sesudah diolah) menggunakan contoh tanah utuh dan contoh tanah komposit pada kedalaman 0-40 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah di areal penelitian bertekstur lempung liat berpasir dengan C-organik rendah. Kandungan C-organik dan simpanan karbon tanah yang tidak diolah relatif tidak berubah hingga empat minggu. Namun pengolahan tanah baik menggunakan cangkul dan bajak dengan traktor menyebabkan penurunan C-organik dan simpanan karbon tanah yang jauh lebih besar akibat pengolahan sempurna (primary dan secondary tillage) masing-masing 36.94 % dan 41.62 % empat minggu setelah pengolahan tanah. Akibatnya kepadatan tanah juga meningkat sejalan dengan penurunan kandungan bahan organik tanah.
Respons Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sorgum Terhadap Pupuk Kandang Sapi Viddy Adhari Rahman; Tiur Hermawati; Buhaira Buhaira
Jurnal Agroecotania : Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian Vol. 4 No. 1 (2021): Jurnal Agroecotania: Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian
Publisher : Jambi University, Fakultas Pertanian, Program Studi Agroekoteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/agroecotania.v4i1.20435

Abstract

Sorgum merupakan salah satu jenis tanaman serelia yang memiliki potensi untuk dikembangkan di Indonesia karena tanaman ini mempunyai adaptasi yang luas. Sorgum juga cukup toleran terhadap tanah yang kurang subur atau tanah kritis, sehingga lahan- lahan yang kurang subur dan kurang produktif bisa ditanami sorgum. Ultisol merupakan tanah yang memiliki masalah kemasaman (pH rendah), kandugan bahan organik yang rendah dengan kandungan dan ketersedian unsur yang rendah. Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah tersebut adalah pemberian pupuk kandang sapi. Untuk mengetahui dosis pupuk kandang sapi yang memberikan pengaruh terbaik dan hasil tertinggi pada Sorgum dilakukan penelitian. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Jambi kampus Mendalo selama lebih kurang 4 bulan, yaitu dari bulan Agustus sampai bulan November 2019. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan pemberian pupuk kandang sapi pada 6 taraf dosis, yaitu : P0 = Tanpa pupuk kandang sapi, P1 = 5 ton/ha, P2 = 10 ton/ha, P3 = 15 ton/ha, P4 = 20 ton/ha, dan P5 = 25 ton/ha. Ulangan dilakukan sebanyak 5 kali. Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, umur berbunga, panjang malai, bobot 1000 biji, berat biji per malai, dan hasil per hektar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang sapi tidak melihat berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, umur berbunga dan panjang malai. Namun demikian berpengaruh terhadap komponen hasil dan hasil dengan hasil tertinggi tertinggi didapatkan pada dosis pemberian 20 ton/ha.
Pengaruh Plant Growth Promoting Rhizobacteria Alami dan Pupuk Kandang Ayam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Cabai Merah Budiyati Ichwan; Rinaldi Rinaldi; Hema Malini
Jurnal Agroecotania : Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian Vol. 4 No. 2 (2021): Jurnal Agroecotania: Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian
Publisher : Jambi University, Fakultas Pertanian, Program Studi Agroekoteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/agroecotania.v4i2.20436

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh kombinasi konsentrasi Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) alami dan dosis pupuk kandang ayam (PKA) terhadap pertumbuhan dan hasil cabai merah, dan mendapatkan kombinasi konsentrasi PGPR dan dosis pupuk kandang ayam yang memberikan pertumbuhan dan hasil cabai merah terbaik. Penelitian dilaksanakan di Teaching and Research Farm, Fakultas Pertanian Univeristas Jambi, Mendalo, dengan ketinggian tempat lebih kurang 35 m dpl. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan satu faktor yaitu kombinasi konsentrasi PGPR alami dandosisPKAyaitu:3mLL-1PGPR +10tonha-1PKA; 3mLL-1PGPR +20tonha-1PKA;3mLL-1PGPR +30tonha-1 PKA;5mLL-1PGPR +10ton ha-1 PKA;5mLL-1 PGPR +20tonha-1 PKA;5mLL-1PGPR +30tonha-1 PKA;10mLL-1PGPR +10ton ha-1 PKA; 10 mL L-1 PGPR + 20 ton ha-1 PKA;10 mL L-1 PGPR + 30 ton ha-1 PKA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai kombinasi konsentrasi PGPR alami dan dosis pupuk kandang mampu meningkatkan pertumbuhan, namun belum mampu meningkatkan hasil cabai merah, walaupun demikian pemberian PGPR dan pupuk kandang ayam dapat memperbaiki kesuburan media tanam dengan meningkatkan pH, kandungan N, P dan K media tanam. Pemberian 5 mL L-1 PGPR + 20 ton ha-1 pupuk kandang ayam memberikan pertumbuhan cabai merah yang lebih baik dibandingkan dengan konsentrasi PGPR dan dosis pupuk kandang lainnya.
Pengaruh Pupuk Organik Fermentasi Padat Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil KedelaI (Glycine max (L) Merrill) Nurul Hidayah; Akmal Akmal; Ardiyaningsih Puji Lestari
Jurnal Agroecotania : Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian Vol. 4 No. 2 (2021): Jurnal Agroecotania: Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian
Publisher : Jambi University, Fakultas Pertanian, Program Studi Agroekoteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/agroecotania.v4i2.20437

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pupuk organik fermentasi padat terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai serta mengetahui dosis pupuk organik fermentasi padat yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil kedelai. Penelitian dilaksanakan di Teaching and Research Farm Fakultas Pertanian Universitas Jambi. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari lima perlakuan yaitu tanpa pupuk organik fermentasi padat, pupuk organik fermentasi padat 5 ton/ha, 10 ton/ha, 15 ton/ha dan 20 ton/ha. Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah bintil akar, jumlah bintil akar efektif, bobot kering akar, bobot kering tajuk, jumlah cabang primer, jumlah polong per tanaman, jumlah polong berisi per tanaman, bobot 100 biji dan hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemberian pupuk organik fermentasi padat pada dosis yang berbeda memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah bintil akar efektif, bobot kering akar dan bobot 100 biji. Sedangkan pada variabel tinggi tanaman, jumlah bintil akar, bobot kering tajuk, jumlah cabang primer, jumlah polong per tanaman, jumlah polong berisi per tanaman dan hasil kedelai pengaruhnya tidak nyata. Tanaman kedelai yang diberikan pupuk organik fermentasi padat dengan dosis 10 ton/ha menghasilkan bobot 100 biji terbaik.