cover
Contact Name
M. Arifki Zainaro
Contact Email
m.arifkiz@yahoo.com
Phone
+6285366376666
Journal Mail Official
jka@malahayati.ac.id
Editorial Address
Jalan Pramuka No 27 Kemiling, Kota Bandar Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Kreativitas PKM
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 26150921     EISSN : 26226030     DOI : 10.3324
Core Subject : Health,
Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) merupakan jurnal yang bertaraf nasional yang memiliki fokus utama pada pengaplikasian hasil penelitian dan ilmu-ilmu di bidang kesehatan yang dilakukan pada masyarakat dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Lingkup bidang pengabdian kepada masyarakat antara lain meliputi pelatihan, penyuluhan, pendidikan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat berisi berbagai kegiatan penanganan dan pencegahan berbagai potensi, kendala, tantangan, dan masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Pelaksanaan kegiatan pengabdian juga melibatkan partisipasi masyarakat dan mitra. Kegiatan pengabdian tersebut disusun dalam suatu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan kesehatan masyarakat. Tujuan dari publikasi jurnal ini adalah untuk menyebarluaskan pemikiran konseptual atau ide-ide yang telah dicapai di bidang kesehatan.
Articles 41 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 4 (2022): Volume 5 No 4 April 2022" : 41 Documents clear
Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak (SDIDTK) Pada Anak Usia 54-72 Bulan di Tk Cikal Cendikia Cileungsi Kab.Bogor Imelda Diana Marsilia; Nurulicha Nurulicha; Dina Martha Fitri; Yulita Nengsih; Eka Maulana Nurzanah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 4 (2022): Volume 5 No 4 April 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i4.5704

Abstract

 ABSTRAK Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) sangat perlu dilakukan terutama pada usia dibawah lima tahun karena akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat kali ini, semua balita dan anak pra sekolah mendapatkan pelayanan stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang sesuai dengan usianya. Deteksi Dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak ini bertujuan dalam mendeteksi bayi pada pertumbuhan dan perkembangannya, sehingga akan dilakukan  stimulasi apabila ditemukan adanya penyimpangan dalam pertumbuhan dan perkembangan pada bayi tersebut. Dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dihadiri oleh 28 anak usia dini yang berasal dari TK Cikal Cendikia Cileungsi. Stimulasi yang dilakukan menggunakan KPSP (Kuisioner Pra Skrining Perkembangan). Pada kegiatan ini juga dilakukan penimbangan BB, pengukuran TB dan lingkar kepala. Hasil pemeriksaan pada anak usia dini TK Cikal Cendikia adalah Pertumbuhan anak-anak pada batas normal yaitu pemeriksaan terdiri dari berat badan, panjang badan, lingkar kepala. Perkembangan anak-anak hasil KPSP anak sesuai perkembangan, tes daya lihat 10% anak mengalami kesulitan melihat Huruf E pada baris ke tiga. Tes daya dengar dengan hasil normal anak-anak melakukan instruksi dengan baik dan benar. Kata Kunci:  Perkembangan anak, SDIDTK, KPSP  ABSTRACT Development is an increase in the structure and function of the body which is more complex in the ability of gross motion, fine motion, speech and language as well as socialization and independence. Stimulation, Detection and Early Intervention on Growth and Development (SDIDTK) really need to be done, especially at the age of under five years because it will influence and determine the next child's development. In this community service activity, all toddlers and pre-school children receive stimulation, detection and early intervention services for growth and development deviations according to their age. Early Detection and Intervention on Child Development aims to detect infants in their growth and development, so that stimulation will be carried out if deviations are found in the growth and development of the baby. The implementation of this community service was attended by 28 early childhood children from Cikal Cendikia Kindergarten, Cileungsi. The stimulation was carried out using the KPSP (Pre-screening Development Questionnaire). This activity also carried out weight weighing, TB measurements and head circumference. The results of the examination in early childhood at Cikal Cendikia Kindergarten were that the child's growth was within normal limits, namely examination of weight, body length, head circumference. children's development results KPSP children according to development, vision test 10% of children have difficulty seeing the letter E on the third row. Hearing test with normal results the children carried out the instructions properly and correctly. Key Word : Child growth, SDIDTK, KPSP
Mengatasi Kecemasan pada Ibu Hamil Selama Pandemi Covid-19 di Kelurahan Cibunigeulis, Kota Tasikmalaya Eneng Daryanti; Maria Ulfah Jamil; Asep Mulyana; Rikky Gita; Hilman Mulyana
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 4 (2022): Volume 5 No 4 April 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i4.4764

Abstract

ABSTRAK Perubahan psikologis positif pada ibu hamil diantaranya adalah ibu hamil akan merasa senang dan penasaran tentang perubahan pada dirinya dan perkembangan janin secara umum. Namun ternyata banyak juga perubahan psikologi yang bersifat negative diantaranya adalah rasa cemas. Berdasarkan Penelitian  menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 memiliki dampak psikologis yang parah pada 53% ibu hamil. Studi tersebut menyatakan bahwa ibu hamil dapat merasa stres dan cemas, dimana hal tersebut dapat menyebabkan efek buruk seperti intra uterine growth retardation (IUGR), kematian janin atau kelainan janin. Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh ibu hamil untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan fisik dan mentalnya adalah dengan cara ANC. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan terhadap 59 orang ibu hamil dan 14 kader posyandu. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengertian kepada ibu hamil dan kader posyandu tentang menghindari rasa cemas menghadapi kehamilannya dimasa pandemic covid-19 melalui kegiatan penyuluhan secara bertahap di posyandu dengan memperhatikan protokoler kesehatan. Adapun materi yang disampaikan adalah  tentang perubahan psikologis pada ibu hamil dan cara mendapatkan pelayanan kehamilan di masa pandemi Covid-19. Penyuluhan yang dilakukan menggunakan media lembar balik. Metode yang dilakukan dengan cara ceramah dan tanya jawab. Ibu hamil dan kader sangat antusias menanggapi penyuluhan yang berikan ditandai dengan banyaknya pertanyaan yang mereka sampaikan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini memberikan manfaat yang cukup luar biasa  mampu meningkatkan pengetahuan dan memberikan pengalaman terhadap para responden. Ibu hamil yang sudah terlanjur hamil dimasa pandemic-19 ini diharapkan tidak cemas berlebihan dan tetap menjaga protokoler kesehatan serta rutin memeriksakan kehamilannya supaya kesehatan ibu dan janinnya optimal. Kata kunci: Pandemi covid-19, perubahan psikologi cemas ibu hamil, Pemeriksaan Kehamilan      ABSTRACT Positive psychological changes in pregnant women include pregnant women feeling happy and curious about changes in themselves and fetal development in general. But it turns out that there are also many negative psychological changes, including anxiety. Research shows that the Covid-19 pandemic has a severe psychological impact on 53% of pregnant women. The study states that pregnant women can feel stressed and anxious, which can cause adverse effects such as intra uterine growth retardation (IUGR), fetal death or fetal abnormalities. One of the efforts that pregnant women can do to maintain and improve their physical and mental health is through ANC. This community service activity was carried out for 59 pregnant women and 14 Voluntary Community cadres. This activity aims to provide understanding to pregnant women and posyandu cadres about avoiding anxiety about their pregnancy during the COVID-19 pandemic through gradual counseling activities at the posyandu by paying attention to health protocols. The material presented was about psychological changes in pregnant women and how to get ante natal care during the Covid-19 pandemic. Counseling is carried out using flipchart media. The method is done by lecture and question and answer. Pregnant women and cadres were very enthusiastic in responding to the counseling given by the many questions they asked. This community service activity provides quite extraordinary benefits. Keywords: Covid-19 pandemic, psychological changes in pregnant women, Ante Natal Care
Pemanfaatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dalam Mengurangi Kejadian Stunting yang Berwawasan Agronursing di Kawasan Pesisir Desa Watuprapat Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan Dwining Handayani; Erik Kusuma; R.A Helda Puspitasari; Ayu Dewi Nastiti
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 4 (2022): Volume 5 No 4 April 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i4.5392

Abstract

ABSTRAK Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh multi factorial dan bersifat antar generasi. Di Indonesia masyarakat sering menganggap tumbuh pendek sebagai factor keturunan. Persepsi yang salah dimasyarakat membuat masalah ini tidak mudah diturunkan dan membutuhkan upaya besar dari pemerintah dan berbagai sektor terkait. Pendidikan dan pengetahuan ibu yang rendah juga berpengaruh besar terhadap kejadian stunting pada balita. Prevalensi stunting di Kabupaten Pasuruan dipengaruhi oleh jumlah balita stunting yang ada di setiap desa, salah satu desa yang angka prevalensi stunting masih tinggi adalah desa Watuprapat, dimana jumlah balita yang mengalami stunting sebanyak 21 balita dan merupakan salah satu desa yang termasuk fokus penanganan stunting di Kabupaten Pasuruan.  Tujuan dari edukasi kepada kader kesehatan dan guru PAUD diharapkan dapat menambah wawasan dan kemampuan dalam mencegah dan mengurangi stunting dengan memanfaatkan hasil pekarangan di sekitar rumah dalam menambah nilai gizi pada balita. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan tentang pemahaman umum stunting, penyebab terjadinya stunting, ciri-ciri penderita stunting dan cara pencegahannya  menggunakan leaflet dan demonstrasi membuat lauk berupa nugget dari daun kelor dan udang. Terdapat peningkatan pengetahuan kader tentang stunting dan kemampuan mengolah bahan makanan dari hasil pekarangan di rumah dengan hasil rendah 10%, cukup 10% dan baik 80%. Hasil penyuluhan ini diharapkan dapat disosialisasikan kepada masyarakat dalam upaya mencegah dan mengurangi kejadian stunting di desa Watuprapat kecamatan Nguling Kabupaten pasuruan. Kata Kunci : Stunting, KRPL, Balita   ABSTRACT Stunting is a chronic nutritional problem caused by multi-factorial and intergenerational. In Indonesia, people often consider growing short as a hereditary factor. The wrong perception in the community makes this problem not easy to solve and requires great efforts from the government and various related sectors. Mother's low education and knowledge also has a big influence on the incidence of stunting in toddlers. The prevalence of stunting in Pasuruan Regency is influenced by the number of stunting toddlers in each village, one of the villages where the stunting prevalence rate is still high is Watuprapat village, where the number of toddlers experiencing stunting is 21 toddlers and is one of the villages that includes the focus of stunting handling in the District Pasuruan. The purpose of education for health cadres and PAUD teachers is expected to be able to add insight and abilities in preventing and reducing stunting by utilizing the results of the yard around the house in increasing nutritional value for toddlers. The activities carried out were in the form of counseling on general understanding of stunting, the causes of stunting, the characteristics of stunting sufferers and how to prevent it using leaflets and demonstrations of making side dishes in the form of nuggets from Moringa leaves and shrimp. There is an increase in the knowledge of cadres about stunting and the ability to process food ingredients from the results of the yard at home with low yields of 10%, 10% sufficient and 80% good. The results of this counseling are expected to be socialized to the community in an effort to prevent and reduce stunting rates in Watuprapat village, Nguling sub-district, Pasuruan Regency. Keywords: Stunting, KRPL, Toddler
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Meningkatkan Akses Informasi Kesehatan Dan Status Gizi Pada Penderita TB Paru Melalui Media Digitalisasi Sobat TB Dan N-TB Di Desa Wonorejo, Kecamatan Gondangrejo, Kab. Karanganyar Oliva Virvizat Prasastin; Arwin Muhlishoh
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 4 (2022): Volume 5 No 4 April 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i4.4359

Abstract

ABSTRAK Incidence case penyakit Tuberkulosis (TB) masih menempati urutan pertama dalam klasifikasi penyakit menular pada beberapa Puskesmas di Surakarta selama 4 tahun terakhir. Sementara dalam 4 tahun  terakhir sudah dilakukan upaya-upaya dalam meningkatkan pelayanan kesehatan TB Paru, mulai dari case detection, akses dalam mendapatkan pelayanan sampai dengan pengobatan. Salah satu tindakan early prevention dalam penanganan program TB  salah satunya melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk bisa lebih mengenal dan paham terkait penyakit TB Paru, khususnya dalam mengakses pelayanan Kesehatan TB Paru dan penanganan status gizi pada penderita TB. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap penyakit TB Paru dan implementasi monitoring status gizi pada penderita TB Paru. Metode kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan metode ceramah, diskusi, tanya jawab, tutorial dan evaluasi.  terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman berdasarkan evaluasi melalui pre-test dan post-test  dengan nilai selisih 14 dari nilai rata-rata 72 menjadi 86. Kesimpulan : Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul “Pemberdayaan Masyarakat dalam Meningkatkan Akses Informasi Kesehatan dan Status Gizi pada Penderita TB Paru Melalui Media Digitalisasi Sobat TB dan N-TB di desa Wonorejo, Kecamatan Gondangrejo, Kab. Karanganyar”memberikan hasil yang efektif secara berbasis online yang ditunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman secara signifikan. Kata Kunci : Digitalisasi, Akses Informasi Kesehatan, dan TB Paru ABSTRACT Incidence case of Tuberculosis (TB) still ranks first in the classification of infectious diseases at several health centers in Surakarta for the last 4 years. Meanwhile, in the last 4 years, efforts have been made to improve pulmonary TB health services, starting from case detection, access to services, and treatment. One of the early prevention actions in handling the TB program is through community empowerment activities to be able to know and understand more about pulmonary TB disease, especially in accessing pulmonary TB health services and handling nutritional status in TB patients. This community service aims to increase public knowledge of pulmonary TB disease and the implementation of monitoring nutritional status in patients with pulmonary TB. This community service methode uses the mini lecture, discussion, question and answer, tutorial and evaluation methods. There was an increase in knowledge and understanding based on evaluation through pre-test and post-test with a difference of 14 from the average value of 72 to 86. The community service of "Community Empowerment for  Improving Access of Health Information and Nutritional Status in Pulmonary TB Patients Through TB Sobat and N-TB Digitizing Media  in Wonorejo village, Gondangrejo district, Karanganyar” provides effective results based online which are indicated by a significant increase in knowledge and understanding. Keywords: Digitalization, Access of Health Information, and Pulmonary TB
Pelatihan Konselor “Ayo, Cegah Stunting!” di Minahasa Selatan, Sulawesi Utara Marissa Chitra Sulastra
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 4 (2022): Volume 5 No 4 April 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i4.4790

Abstract

ABSTRAK Terdapat periode emas pertumbuhan dan perkembangan manusia yang dikenal dengan 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK). Periode ini terjadi sejak di dalam kandungan hingga usia 2 tahun setelah dilahirkan. Untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan 1000 HPK, diperlukan pemberian nutrisi dan stimulasi intensif kepada janin dan bayi. Saat terjadi kekurangan nutrisi dan stimulasi yang parah, maka akan terjadi stunting atau kondisi gagal tumbuh kembang. Masih banyak masyarakat Sulawesi Utara yang belum memahami stunting dan cara pencegahannya. Terlihat dari jumlah kasus stunting sebanyak 21,2% menurut Pemantauan Status Gizi (PSG) (Kemenkes, 2018). Perlu ada pendekatan khusus untuk membantu meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai stunting dan pencegahannya. Pendekatan ini dilakukan melalui kerjasama lintas ilmu, yaitu kedokteran dan psikologi. Dari sudut pandang psikologi, terdapat pendekatan konseling yang bisa membantu terjadinya komunikasi efektif antara pemberi pesan (konselor) dan penerima pesan (masyarakat) melalui proses menyimak (Corey, 2018). Masyarakat yang dimaksud adalah masyarakat Desa Radey dan sekitarnya yang rentan terhadap stunting. Berdasarkan hal tersebut, pengabdi bekerja sama dengan Yayasan Cakrawala Kesehatan (Frontiers for Health), Rotary Club Indonesia dan PT SASA Inti melakukan pengabdian masyarakat untuk pelatihan konseling “Ayo, Cegah Stunting!” kepada konselor di Desa Radey, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, Indonesia. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman peserta mengenai stunting, cara konseling, gizi, dan perkembangan 1000 HPK.  Hasil uji t-test menunjukkan bahwa terjadi perubahan pemahaman yang signifikan antara pre-test dan post-test (t = 2,03; p = 0,02 < 0,05). Artinya, pelatihan yang dilakukan secara aefektif mampu meningkatkan pemahaman peserta mengenai materi yang diberikan. Kata kunci: Stunting, Konseling, 1000 Hari Pertama Kehidupan, Pengasuhan  ABSTRACT There is a golden period of human growth and development known as the First 1000 Days of Life (1000 HPK). This period occurs from the womb until the age of 2 years after birth. To support the growth and development of 1000 HPK, it is necessary to provide nutrition and intensive stimulation to the fetus and baby. When there is a lack of nutrition and severe stimulation, stunting or a condition of failure to thrive will occur. There are still many North Sulawesi people who do not understand stunting and how to prevent it. It can be seen from the number of stunting cases as much as 21.2% according to the Nutrition Status Monitoring (PSG) (Kemenkes, 2018). There needs to be a special approach to increase public understanding of stunting and its prevention. This approach is carried out through interdisciplinary collaboration: medicine and psychology. From a psychological point of view, there is counselling approach that can help to create effective communication between sender (counsellor) and receiver (people) by listening process (Corey, 2018). People in this context are the people of Radey Village and its surroundings who are vulnerable to stunting. Based on this, the service team collaborated with Yayasan Cakrawala Kesahatan (Frontiers for Health), Rotary Club Indonesia and PT SASA Inti to carry out community service for counseling training "Ayo, Cegah Stunting!" to a counselor in Radey Village, South Minahasa, North Sulawesi, Indonesia. The purpose of this activity is to increase participants' understanding of stunting, counselling methods, nutrition, and the development of 1000 HPK. The results of the t-test showed that there was a significant change in understanding between the pre-test and post-test (t = 2.03; p = 0.02 < 0.05). That is, the training that is carried out effectively can increase the participants' understanding of the material provided. Keywords: Stunting, Counselling, First 1000 Days of Life, Parenting
Pelatihan Kader Kesehatan Mengenai Penatalaksanaan dan Faktor-Faktor Resiko yang Mempengaruhi Terjadinya Dimensia pada Lansia di Desa Tambakasri Wilayah Kerja Puskesmas Tajinan Kabupaten Malang Nanik Dwi Astutik; Berliany Venny Sipollo
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 4 (2022): Volume 5 No 4 April 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i4.5198

Abstract

ABSTRAK Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat mengenai pelatihan kader kesehatan tentang penatalaksanaan dan faktor-faktor resiko yang mempengaruhi terjadinya dimensia pada lansia bertujuan untuk meningkatkan kesehatan lansia dan masyarakat di desa tambaksasri wilayah kerja puskesmas tajinan kabupaten malang. Kegiatan ini diawali dengan menghubungi tokoh masyarakat dan petugas Puskesmas untuk mengetahui kondisi dan permasalahan kesehatan di Desa Tambakasri. Hasil survey dan penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar lansia menderita hipertensi dan memiliki fungsi kognitif yang mengalami penurunan. Selain itu, ditemukan juga permasalahan bahwa masyarakat dan kader kesehatan masih banyak yang belum memahami mengenai penatalaksanaan dan faktor-faktor resiko yang mempengaruhi terjadinya dimensia pada lansia. Oleh karena itu, kami mengadakan pelatihan kepada kader kesehatan di Desa Tambakasri Dusun Kalimeri Kabupaten Malang agar kesehatan para warga khususnya lansia dapat termonitor sehingga derajat kesehatan masyarakat terutam dapat meningkat. Metode kegiatan pelatihan ini dilakukan secara daring dan luring sebanyak 3x pertemuan. Karena bersamaan dengan masa PPKM akibat pandemik covid 19, pertemuan ke 1 dan ke 2 dilaksanakan secara daring melalui media zoom sedangkan pertemuan yang ke 3 dilakukan secara luring sekaligus melakukan evaluasi terhadap hasil pelatihan dan penutupan. Kesimpulan dari hasil dari evaluasi diperoleh pemahaman kader mengenai faktor resiko dimensia pada lansia dan penatalaksanaan dimensia secara non farmakologis meningkat. Guna menindaklanjuti kegiatan ini selanjutnya akan dilakukan pelatihan kader Pokjakes dan pelatihan ini dapat dilakukan secara berkala. Rencana kegiatan pelatihan selanjutnya adalah memberikan pelatihan kepada kader kesehatan khususnya kader yang mengelola posyandu lansia mengenai screening dimensia pada lansia menggunakan mini mental state examination (MMSE). Kata Kunci: Pelatihan, Kader Kesehatan, Lansia, Penatalaksanaan Dimensia       ABSTRACT Community Partnership Program activities regarding training of health cares on management and risk factors that affect the occurrence of dementia in the older adults to improve the health of the older adults and the community in the Tambaksasri village, the working area of the Tajinan Public Health Center, Malang Regency, began by contacting community leaders and Peripheral Hospital officers to find out health conditions and problems. in Tambakasri Village. The results of surveys and studies show that most of the older adults suffer from hypertension and have decreased cognitive function. In addition, it was also found that there were still many problems in the community and care giver who did not understand the management and risk factors that influence the occurrence of dementia in the older adults. Therefore, we held training for care giver in Tambakasri Village, Kalimeri, Malang, so that the health of the residents, especially the older adults, can be monitored so that the health status of the community can improve.This training activity was carried out in 3 meetings. Because it coincided with the social distancing period due to the covid 19 pandemic, the 1st and 2nd meetings were held online via zoom media, while the 3rd meeting was held offline while evaluating the results of the training and closing. The results of the evaluation showed that the understanding of cares regarding risk factors for dementia in the older adults and non-pharmacological management of dementia increased. In order to follow up this activity, care giver training will be conducted and this training can be carried out periodically. The next training activity plan is to provide training to care giver, especially care giver who manage the older adults health department regarding dementia screening in the older adults using a mini mental state examination (MMSE). Keywords: Training, Health Care, Elderly, Management of Dementia
Pelatihan Pengelolaan Kasus Berdasarkan Berpikir Kritis dengan Pendekatan Proses Keperawatan di Santosa Hospital Bandung Central (SHBC) Hemi Fitriani; Asep Badrujamaludin; Fauziah Rudhiati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 4 (2022): Volume 5 No 4 April 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i4.5535

Abstract

ABSTRAK  Pelatihan praktek langsung merupakan upaya yang sangat strategis dalam meningkatkan kompetensi perawat untuk berpikir kritis dalam pengelolaan kasus menggunakan proses keperawatan. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah mengidentifikasi proses pengelolaan kasus yang didasarkan pada berpikir kritis dengan pendekatan proses keperawatan di SHBC  Bandung dengan cara observasi dan pemberian pelatihan berfikir kritis dan terlibat langsung di lapangan SHBC. Maka diadakan pelatihan berfikir kritis terkait dengan kasus dengan pendekatan 3S (Standar Diagnosa keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran keperawatan Indonesia (SLKI) dan Standar Intervensi keperawatan Indonesia (SIKI). Pelatihan hybrid learning yaitu dengan Online dn Offline. Pelatihan pengabdian ini di fasilitasi oleh Fakultas Ilmu dan Tekhnologi Kesehatan, UNJANI, Departemen keperawatan SHBC dan Diklat SHBC. Pelatihan ini melibatkan 34 orang, terdiri dari KaUnit, CI Unit, Penanggung Jawab Shift dan Perawat pelaksana di lingkungan SHBC dengan melibatkan mereka didapatkan hasil yang signifikan dalam proses berfikir kritis dalam mengelola asuhan keperawatan berdasarkan 3S. Langkah praktis dalam pelatihan ini dengan pemberian materi terkait berfikir kritis, kemudian Pre test dan post test  terkait pengetahuan dan pemaparan 3 Kasus yang di Kelola oleh perawat di ruangan masing masing. Dari hasil pengabdian masyarakat ini terkait  pelatihan ini didapatkan hasil yang baik terkait pengetahaun berfikir kritis dari 50 % menjadi 80 %, 3S dan aplikasi penggunaan 3S dalam pengelolaan asuhan keperawatan, juga peningkatan terkait pengetahuan berfikir Kritis. Kata Kunci : Berfikir kritis, Standar 3S, Pengabdian Masyarakat  ABSTRACT  Direct practical training is a very strategic effort in improving the competence of nurses to think critically in case management using the nursing process. The purpose of this community service is to identify the case management process based on critical thinking with the nursing process approach at SHBC Bandung by observing and providing critical thinking training and being directly involved in the SHBC field. Then a critical thinking training was held related to cases with a 3S approach (Indonesian Nursing Diagnosis Standards (SDKI), Indonesian Nursing Outcomes Standards (SLKI), and Indonesian Nursing Intervention Standards (SIKI). Hybrid learning training, namely Online and Offline. This service training was facilitated by the Faculty of Health Science and Technology, The University of Jenderal Achmad Yani Cimahi, SHBC Nursing Department, and SHBC Training and Education. This training involved 34 people, consisting of Heads of Units, CI Units, Shift Managers, and Nurse Practitioners in the SHBC environment. By involving them, significant results were obtained in the critical thinking process in managing nursing care based on 3S. Practical steps in this training are by providing material related to critical thinking, then pre-test and post-test related to knowledge and exposure of 3 cases managed by nurses in their respective rooms. From the results of this community service related to this training, the results obtained well for pe knowledge of critical thinking from 50% to 80%, 3S and the application of using 3S in the management of nursing care, as well as improvements related to critical thinking knowledge. Keywords: critical thinking, 3S Standard, community service
Pendidikan Gizi Dalam Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Pola Makan Serta Body Image Pada Siswa Remaja Di SMK Hampar Baiduri Maulinda Setyaningrum; Endang Budiati; William Arisandi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 4 (2022): Volume 5 No 4 April 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i4.4937

Abstract

ABSTRAK Permasalahan gizi banyak dijumpai pada usia remaja, diantaranya gizi lebih, obesitas, gizi kurang, anemia, pola makan yang salah dan sebagainya. Data Kecamatan Kalianda memiliki prevalensi 1,2% sangat kurus, 8,9% kurus, 88,5 normal, dan 1,4% gemuk. SMK Hampar Baiduri Kalianda dapatkan dari 125 siswi diketahui 47,2% remaja putri berstatus gizi kurus, 30,4% berstatus gizi normal, dan 22,4% remaja putri berstatus gizi overweight, informasi bahwa delapan siswi dari sepuluh orang siswa sulit menerima kondisi tubuh mereka. Tujuan penelitian diketahui Pengaruh Pendidikan Gizi Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Pola Makan Serta Body Image Pada Siswa Remaja Di SMK Hampar Baiduri Kalianda Tahun 2021. Penelitian ini menggunakan jenis metode pendekatan one group pretest-posttest, kegiatan ini telah di lakukan di SMK Hampar Baiduri Kalianda pada bulan Mei-Juni tahun 2021. Jumlah peserta  adalah 33 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Diketahui rata-rata pengetahuan sebelum diberikan pendidikan kesehatan adalah 59,90 dan sesudah adalah 83,07. Rata-rata sikap sebelum diberikan pendidikan kesehatan adalah 51,84 sikap sesudah adalah 72,50. Rata-rata body image sebelum diberikan pendidikan kesehatan adalah 34,35 dan body image sesudah adalah 50,16. Saran Pihak sekolah bekerja sama dengan instansi kesehatan terkait misalnya Puskesmas untuk memberikan penyuluhan tentang gizi dan kesehatan khususnya tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi bagi siswi SMK Hampar Baiduri. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap Pola Makan, Body Image, Siswa Remaja, Pendidikan Kesehatan    ABSTRACT Nutritional problems that are often encountered in adolescents include overnutrition, obesity, malnutrition, anemia, wrong diet, and so on. Data from Kalianda Regency has a prevalence of 1.2% very thin, 8.9% thin, 88.5 normal, and 1.4% obese. Hampar Baiduri Kalianda Vocational School was obtained from 125 students, it was known that 47.2% of adolescent girls were undernourished, 30.4% had normal nutritional status, and 22.4% of adolescent girls were overweight, information that eight students out of ten students found it difficult to accept their body condition. they. The purpose of the study was to determine the effect of nutrition education on knowledge and attitudes towards diet and body image among adolescent students of SMK Hampar Baiduri Kalianda in 2021. This study used a one-group pretest-posttest approach, this activity was carried out at SMK Hampar Baiduri Kalianda in May -June 2021. The number of participants is 33 people. Collecting data using a questionnaire. It is known that the average knowledge before being given health education is 59.90 and after it is 83.07. The average attitude before being given health education was 51.84 the attitude after that was 72.50. The average body image before being given health education was 34.35 and after body image was 50.16. Suggestions The school cooperates with related health offices such as the Puskesmas to provide counseling about nutrition and health, especially about factors related to nutritional status for students of SMK Hampar Baiduri. Keywords: Knowledge, Attitude of Eating Patterns, Body Image, Adolescent Students, Health Education
Pelatihan Masyakarat Desa Gebang Tulungagung dalam Pembuatan Sediaan Serum Jerawat Daun Sirih Hijau dan Buah Belimbing Wuluh Dara Pranidya Tilarso
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 4 (2022): Volume 5 No 4 April 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i4.4847

Abstract

ABSTRAK Berdasarkan potensi kandungan flavonoid dalam daun sirih dan buah belimbing wuluh, kemudahan untuk dibudidayakan pada lahan perkebunan dan pertanian oleh masyarakat, tanaman daun sirih dan buah belimbing wuluh ini dapat dimanfaatkan ke dalam bahan yang berkhasiat dalam suatu sediaan kosmetika. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai keamanan kosmetik dan pelatihan singkat pembuatan sediaan kosmetika serum dengan bahan alam berkhasiat daun sirih dan belimbing wuluh. Pelatihan dilakukan dengan metode praktik pembuatan serum yang diikuti oleh warga. Kegiatan pelatihan pembuatan kosmetika memberikan pengaruh positif dalam bentuk wawasan dan kreatifitas masyarakat dalam pemanfataan bahan alam sebagai bahan berkhasiat kosmetika. Masyarakat tertarik untuk membudidayakan tanaman daun sirih dan buah belimbing wuluh yang dapat dimanfaatkan dalam penggunaan sehari-hari dalam pengatasan kulit yang berjerawat di lingkungan Desa Gebang, Kecamatan Tulungagung. Kata Kunci: Pelatihan, Serum, Daun Sirih Hijau, Buah Belimbing Wuluh  ABSTRACT Based on the potential flavonoid content in betel leaf and wuluh starfruit, the ease with which it can be cultivated on plantation and agricultural land by the community, this betel leaf, and wuluh starfruit plant can be utilized as a nutritious ingredient in a cosmetic preparation. This activity aims to increase public knowledge about cosmetic safety and brief training in the manufacture of serum cosmetic preparations with natural ingredients efficacious betel leaf and wuluh starfruit. The training was carried out using the practical method of making serum which was followed by the residents. Cosmetics-making training activities have a positive influence in the form of insight and creativity of the community in the use of natural ingredients as cosmetic ingredients. The community is interested in cultivating betel leaf plants and wuluh starfruit which can be used in daily use in treating acne-prone skin in Gebang Village, Tulungagung District. Keywords: Training, Serum, Green Betel Leaf, Wuluh Starfruit
Pemberdayaan Keluarga dalam Memberikan Dukungan Fungsi Keluarga pada Penderita Kanker Payudara Lilis Novitarum; Mestiana Karo; Indra Perangin-angin
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 4 (2022): Volume 5 No 4 April 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i4.4673

Abstract

 ABSTRAK Kanker payudara pada wanita menempati urutan pertama jenis kanker dengan jumlah kasus terbanyak sebesar 48.988 dan menempati urutan kedua sebagai penyebab kematian terbanyak akibat kanker di Indonesia sebesar 21,4 persen. Rangkaian terapi kanker payudara membutuhkan waktu yang panjang, mulai dari pembedahan, kemoterapi, radioterapi dan kontrol ulang. Hal ini membutuhkan pendampingan keluarga yang adekuat. Keberadaan keluarga membuat pasien merasa lebih tenang dan nyaman dalam menjalani pengobatan. Tujuan setelah pelatihan singkat, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan keluarga dalam mendukung penderita kanker payudara komunitas Hope Family Cancer Care (HFCC). Adapun kegiatan yang dilakukan berupa pelatihan singkat menggunakan booklet. Terdapat peningkatan pemahaman keluarga (92%) dalam memberikan dukungan kepada penderita kanker payudara di komunitas HFCC. Kata Kunci: Pemberdayaan, Dukungan Fungsi Keluarga, Kanker Payudara  ABSTRACT Breast cancer in women ranks first type of cancer with the highest number of cases at 48,988 and ranks second as the most common cause of cancer death in Indonesia at 21.4 percent. The series of breast cancer therapy takes a long time, starting from surgery, chemotherapy, radiotherapy and re-control. This requires adequate family assistance. The presence of the family makes the patient feel more calm and comfortable in undergoing treatment. The goal after a short training is to increase the ability of families to support breast cancer sufferers in the Hope Family Cancer Care (HFCC) community. The activities carried out are in the form of short training using booklets. There is an increasing understanding of families (92%) in providing support to breast cancer sufferers in the HFCC community. Keywords: Empowerment, Family Function Support, Breast Cancer

Filter by Year

2022 2022


Filter By Issues
All Issue Vol 8, No 11 (2025): Volume 8 No 11 (2025) Vol 8, No 10 (2025): Volume 8 No 10 (2025) Vol 8, No 9 (2025): Volume 8 No 9 (2025) Vol 8, No 8 (2025): Volume 8 No 8 (2025) Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025) Vol 8, No 6 (2025): Volume 8 No 6 (2025) Vol 8, No 5 (2025): Volume 8 No 5 (2025) Vol 8, No 4 (2025): Volume 8 No 4 (2025) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025) Vol 8, No 2 (2025): Volume 8 No 2 (2025) Vol 8, No 1 (2025): Volume 8 No 1 (2025) Vol 7, No 12 (2024): Volume 7 No 12 (2024) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024) Vol 7, No 10 (2024): Volume 7 No 10 (2024) Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024) Vol 7, No 8 (2024): Volume 7 No 8 (2024) Vol 7, No 7 (2024): Volume 7 No 7 2024 Vol 7, No 6 (2024): Volume 7 No 6 2024 Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024 Vol 7, No 4 (2024): Volume 7 No 4 2024 Vol 7, No 3 (2024): Volume 7 No 3 2024 Vol 7, No 2 (2024): Volume 7 No 2 2024 Vol 7, No 1 (2024): Volume 7 No 1 2024 Vol 6, No 12 (2023): Volume 6 No 12 2023 Vol 6, No 11 (2023): Volume 6 No 11 2023 Vol 6, No 10 (2023): Volume 6 No 10 2023 Vol 6, No 9 (2023): Volume 6 No 9 2023 Vol 6, No 8 (2023): Volume 6 No 8 2023 Vol 6, No 7 (2023): Volume 6 No 7 2023 Vol 6, No 6 (2023): Volume 6 No 6 Juni 2023 Vol 6, No 5 (2023): Volume 6 No 5 Mei 2023 Vol 6, No 4 (2023): Volume 6 No 4 April 2023 Vol 6, No 3 (2023): Volume 6 No 3 Maret 2023 Vol 6, No 2 (2023): Volume 6 No 2 Februari 2023 Vol 6, No 1 (2023): Volume 6 No 1 Januari 2023 Vol 5, No 12 (2022): Volume 5 No 12 Desember 2022 Vol 5, No 11 (2022): Volume 5 No 11 November 2022 Vol 5, No 10 (2022): Volume 5 No 10 Oktober 2022 Vol 5, No 9 (2022): Volume 5 No 9 September 2022 Vol 5, No 8 (2022): Volume 5 No 8 Agustus 2022 Vol 5, No 7 (2022): Volume 5 No 7 Juli 2022 Vol 5, No 6 (2022): Volume 5 No 6 Juni 2022 Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022 Vol 5, No 4 (2022): Volume 5 No 4 April 2022 Vol 5, No 3 (2022): Volume 5 No 3 Maret 2022 Vol 5, No 2 (2022): Volume 5 No 2 Februari 2022 Vol 5, No 1 (2022): Volume 5 No 1 Januari 2022 Volume 4 Nomor 6 Desember 2021 Volume 4 Nomor 5 Oktober 2021 Volume 4 Nomor 4 Agustus 2021 Volume 4 Nomor 3 Juni 2021 Volume 4 Nomor 2 April 2021 Volume 4 Nomor 1 Februari 2021 Volume 3 Nomor 2 Oktober 2020 Volume 3 Nomor 1 April 2020 Volume 2 Nomor 2 Oktober 2019 Volume 2 Nomor 1 April 2019 Volume 1 Nomor 2 Oktober 2018 Volume 1 Nomor 1 April 2018 More Issue