cover
Contact Name
M. Arifki Zainaro
Contact Email
m.arifkiz@yahoo.com
Phone
+6285366376666
Journal Mail Official
jka@malahayati.ac.id
Editorial Address
Jalan Pramuka No 27 Kemiling, Kota Bandar Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Kreativitas PKM
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 26150921     EISSN : 26226030     DOI : 10.3324
Core Subject : Health,
Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) merupakan jurnal yang bertaraf nasional yang memiliki fokus utama pada pengaplikasian hasil penelitian dan ilmu-ilmu di bidang kesehatan yang dilakukan pada masyarakat dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Lingkup bidang pengabdian kepada masyarakat antara lain meliputi pelatihan, penyuluhan, pendidikan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat berisi berbagai kegiatan penanganan dan pencegahan berbagai potensi, kendala, tantangan, dan masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Pelaksanaan kegiatan pengabdian juga melibatkan partisipasi masyarakat dan mitra. Kegiatan pengabdian tersebut disusun dalam suatu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan kesehatan masyarakat. Tujuan dari publikasi jurnal ini adalah untuk menyebarluaskan pemikiran konseptual atau ide-ide yang telah dicapai di bidang kesehatan.
Articles 30 Documents
Search results for , issue "Volume 3 Nomor 1 April 2020" : 30 Documents clear
KOMPRES HANGAT JAHE UNTUK MENGURANGI NYERI RHEUMATOID ARTHRITIS PADA WARGA DUSUN BONGOR DESA TAMAN AYU KECAMATAN GERUNG KABUPATEN LOMBOK BARAT Istianah Istianah; Hapipah Hapipah; Elisa Oktaviana Oktaviana
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 3 Nomor 1 April 2020
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v3i1.2480

Abstract

Jumlah penderita Rheumatoid Artritis di dunia saat ini telah mencapai angka 355 juta jiwa, artinya 1 dari 6 penduduk bumi menderita penyakit Rheumatoid Arthritis (WHO. 2010). Di Indonesia prevalensi nyeri Rheumatoid Artritis 23,3%-31,6% dari jumlah penduduk Indonesia. Pada tahun 2007 lalu, jumlah pasien ini mencapai 2 juta orang, dengan perbandingan pasien wanita tiga kali lebih banyak dari pria. Diperkirakan angka ini trus meningkat hingga tahun 2025 dengan indikasi lebih dari 25%  akan mengalami kelumpuhan (Zen, 2010). Nyeri sendi banyak dikeluhkan oleh lansia dibagian lutut, kaki dan panggul sehingga mereka merasakan terganggu dalam melakukan aktifitas akibat rasa nyeri yang dirasakan (Damaiyanti & Siska dalam Hasim & Relawati, 2017). Nyeri merupakan masalah utama pada pasien dengan Rheumatoid Artritis maka penatalaksannan penyakit ini berfokus pada upaya mengurangi rasa nyeri. Terapi nonfarmakologi menjadi upaya pertama dalam manajemen nyeri pada  Rheumatoid Artritis. Tujuan Pengabdian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagaimana tekhnik menurunkan nyeri secara non farmakologi melalui kompres hangat jahe kepada warga Dusun Bongor Desa Taman Ayu  Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah mengajarkan kompres hangat jahe untuk menurunkan nyeri Rheumatoid Artritis dengan metode demonstrasi. Terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat tentang tekhnik non farmakologi untuk mengurangi nyeri pada pasien Rheumatoid Artritis dengan kompres hangat jahe.Kata Kunci: Rheumatoid Artritis, kompres hangat jahe, NyeriABSTRACTThe number of Rheumatoid Arthritis sufferers in the world today has reached 355 million, meaning that 1 in 6 earth population suffer from Rheumatoid Arthritis (WHO. 2010). In Indonesia the prevalence of Rheumatoid Arthritis pain is 23.3% -31.6%. In 2007, the number of patients reached 2 million, with a ratio of three times more female patients than men. The estimated of that number will increase until 2025 with an indication that more than 25% will experience paralysis (Zen, 2010). Joint pain is often complained of by the elderly in the knees, legs and pelvis so that they feel disturbed in carrying out activities due to the perceived pain (Damaiyanti & Siska in Hasim & Relawati, 2017). Pain is a major problem in patients with Rheumatoid Arthritis, so the management of this disease focuses on reducing pain. Nonpharmacological therapy is the first attempt at pain management in Rheumatoid Arthritis. The purpose of this service is expected to provide information on how to reduce pain in a non-pharmacological way through warm compresses of ginger to residents of Bongor Village, Taman Ayu, Gerung District, West Lombok. The activity carried out is to teach ginger warm compresses to reduce Rheumatoid Arthritis pain with demonstration methods. An increase in public knowledge about non-pharmacological techniques to reduce pain in patients with Rheumatoid Arthritis with warm compresses of ginger. Keywords: Rheumatoid Arthritis, ginger warm compresses, Pain
ULAR TANGGA STUNTING Di TK BUAH HATI KENAGARIAN KASANG KABUPATEN PADANG PARIAMAN Zulfita Zulfita; Yaumil Refti; Suci Wahyu Busta; Ulfa Yulastri
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 3 Nomor 1 April 2020
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v3i1.2370

Abstract

ABSTRAKPrevalensi ( Stunting ) di Indonesia mencapai 37,2%. Sedangkan batasan yang ditetapkan WHO adalah < 20%. Hal ini berarti pertumbuhan yang tidak maksimal di alami oleh sekitar 8,9 juta anak di Indonesia, atau 1 dari 3 anak Indonesia mengalami stunting. Lebih dari 1/3 anak berusia d bawah 5 tahun di Indonesia tingginya berada di bawah rata - rata. Tujuan pengabdian masyarakat adalah Mampu meningkatkan pengetahuan ibu balita melalui media permainan ular tangga, mampu mencegah kejadian stunting pada anak balita dan memberikan kesempatan pada ibu balita untuk berbagi pengalaman dengan ibu lainnya, mampu meningkatkan kemampuan ibu balita dalam memberikan gizi yang baik pada anak balita untuk mencegah kejadian stunting. Metode yang dilakukan ada 3 tahap yaitu tahap Persiapan Kegiatan seperti mengadakan pertemuan dengan aparat terkait, menyiapkan peralatan, tahap  Pelaksanaan seperti menyampaikan informasi tentang stunting dan membuat kesan yang menyenangkan, tahap evaluasi Kegiatan seperti penyampaian informasi tentang stunting melalui permainan ular tangga pada kelompok ibu balita ini memperoleh kemajuan dan mencapai tujuan maka dilakukan evaluasi,langkah evaluasi yang dilakukan yaitu pertemuan dengan aparat terkait, pertemuan dengan ibu-ibu yang memiliki bayi dan balita dan pelaksanaan pemberian informasi tentang stunting melalui permainan ular tangga pada kelompok ibu balita.Kata Kunci : Stunting, ular tanggaABSTRACTPrevalence (Stunting) in Indonesia reaches 37.2%. While the limits set by WHO are <20%. This means that growth that is not optimal is experienced by around 8.9 million children in Indonesia, or 1 in 3 Indonesian children experiencing stunting. More than 1/3 children under 5 years old in Indonesia are below average. The purpose of community service is to be able to increase the knowledge of mothers of children under five through snake ladder media, able to prevent stunting in children under five and provide opportunities for mothers of toddlers to share experiences with other mothers, able to improve the ability of mothers to provide good nutrition for children under five to prevent the incidence of stunting. The method is carried out in 3 stages, namely the Activity Preparation stage, such as holding meetings with relevant officials, preparing equipment, implementing stages such as conveying information about stunting and making pleasant impressions, evaluating activities such as delivering information about stunting through snakes and ladders in the toddler's mother group gaining progress and achieving the objectives then evaluating, the evaluation step taken is the initial activity, namely meeting with related officials, evaluating the second activity meeting with mother
SENAM HIPERTENSI PADA LANSIA DESA ROMANGLOE KECAMATAN BONTOMARANNU KABUPATEN GOWA Hasbullah Hasbullah; Masniati Arafah; Nurhalimah Nurhalimah; Nurun Salaman Al Hidayat
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 3 Nomor 1 April 2020
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v3i1.2582

Abstract

Lansia merupakan proses yang mengalami kemenduran fisik maupun sistem organ tubuh akibat proses penuaan. Masalah kesehatan yang dialami lansia hipertensi menjadi factor risiko utama panyakit kardiovaskuler menjadi penyebab kematian tertinggi setiap Negara yang berkembang. Berdasarkan profil kesehatan Indonesia, pada tahun 2011 jumlah lansia yang menderita hipertensi sebanyak 640.862 dari 18.312.055 orang, pada tahun 2012 jumlah lansia yang menderita hipertensi sebanyak 765.324 dari 18.584.905 orang. Jumlah lansia di Sulawesi Selatan yang menderita hipertensi pada tahun 2011 sebesar 3.829 dari 1.653.438 orang dan pada tahun 2012 jumlah lansia yang menderita hipertensi sebesar 4.697 dari 1.755.635 orang. Tujuan setelah senam, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang senam hipertensi 2020. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa pelatihan dengan metode demostrasi kemudian peserta memperagakan kembali.
PROGRAM PENINGKATAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMK “X” TANGERANG RAYA Ira Marti Ayu; Nadiyah Nadiyah; Decy Situngkir; Mayumi Nitami
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 3 Nomor 1 April 2020
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v3i1.2412

Abstract

Remaja merupakan suatu periode yang kritis, periode perubahan dari masa kanak-kanak ke dewasa, serta dimulainya eksplorasi terhadap hal-hal yang berkaitan dengan seksual dan romantisme. Ada banyak masalah kesehatan reproduksi yang terjadi pada remaja dimana berkaitan dengan perilaku seksual. Berdasarkan hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) pada remaja tahun 2018 terlihat bahwa wanita dan pria yang tahu tentang masa subur hanya 33% dan 37%. Sebanyak 81% remaja wanita dan 84% remaja pria telah berpacaran dan sekitar 45% remaja wanita dan 44% remaja pria mulai berpacaran pada umur 15-17 tahun. Tujuan dari kegiatan yaitu agar terjadi peningkatan pengetahuan siswi berkaitan dengan kesehatan reproduksi. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan menggunakan slide dari Power point (ppt). Hasil kegiatan ini yaitu terjadi peningkatan pengetahuan mahasiswa tentang kesehatan reproduksi pada point terjadi peningkatan pengetahuan mahasiswa tentang kesehatan reproduksi pada point batasan usia remaja, alasan masa remaja penting bagi kesehatan reproduksi, penyakit yang diakibatkan berhubungan seksual di usia remaja, umur menikah perempuan, alasan hubungan seks pra nikah dan dampak seks pranikah bagi masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat berupa penyuluhan kesehatan dengan media power point dapat digunakan meningkatkan pengetahuan. Melalui kegiatan ini disarankan agar pemberian informasi kesehatan reproduksi dapat dilakukan secara terus menerus kepada para siswi
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI SMA NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG Usastiawaty Cik Ayu Saadiah Isnainy; M. Arifki Zainaro; Linawati Novikasari; Lidya Ariyanti; Prima Dian Furqoni
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 3 Nomor 1 April 2020
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v3i1.2588

Abstract

ABSTRAKUpaya masyarakat mengatasi penyakit menular, masih berorientasi pada penyembuhan penyakit, hal ini dirasa kurang efektif karena banyak mengeluarkan biaya. Upaya yang lebih efektif adalah memelihara dan meningkatkan kesehatan dengan berperilaku hidup sehat. Namun, hal ini ternyata belum disadari sepenuhnya oleh masyarakat. PHBS adalah sebuah rekayasa sosial yang bertujuan menjadikan sebanyak mungkin anggota masyarakat sebagai agen perubahan agar mampu meningkatkan kualitas perilaku sehari – hari dengan tujuan hidup bersih dan sehat. Terdapatlangkah – langkah berupa edukasi melalui pendekatan pemuka atau pimpinan masyarakat, pembinaan suasana dan juga pemberdayaan masyarakat dengan tujuan kemampuan mengenal dan tahu masalah kesehatan yang ada di sekitar terutama pada tingkatan rumah tangga sebagai awal untuk memperbaiki pola dan gayahidup agar lebih sehat. Tujuan setelah penyuluhan, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan siswa SMA Negeri 13 Bandar Lampung tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan menggunakan leaflet dan lembar balik. Terdapat peningkatan pengetahuan pada siswa di SMP Negeri 13 Bandar Lampung terhadap perilaku hidup bersih dan sehat. Dengan demikian, pemberian penyuluhan pada siswa tentang perilaku hidup bersih dan sehat sangat bermanfaat untuk siswa. Kata Kunci: PHBS, Siswa, Penyuluhan  ABSTRACTCommunity efforts to overcome infectious diseases, are still oriented towards healing diseases, this is considered less effective because it costs a lot. A more effective effort is to maintain and improve health by living a healthy life. However, this has not been fully realized by the public. PHBS is a social engineering that aims to make as many members of the community as possible agents of change in order to be able to improve the quality of daily behavior with the aim of clean and healthy living. There are steps in the form of education through community leaders or leaders approach, atmosphere development and also community empowerment with the aim of being able to recognize and know the health problems around especially at the household level as a start to improve patterns and lifestyle to be healthier. The aim after counseling is expected to increase the knowledge of SMA Negeri 13 Bandar Lampung students about clean and healthy living behavior. The activities carried out in the form of counseling using leaflets and leaflets. There is an increase in students' knowledge at SMP Negeri 13 Bandar Lampung on clean and healthy living behavior. Thus, giving counseling to students about clean and healthy living behavior is very beneficial for students. Keywords: PHBS, Students, Counseling
PENYULUHAN KESEHATAN ORIENTASI TANGGAP TUA (OTT) LANSIA Sri Sakinah; Meriem Meisyaroh; Asnuddin Asnuddin; Sulkifli Nurdin; Hasrul Hasrul; Murtini Murtini
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 3 Nomor 1 April 2020
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v3i1.2652

Abstract

ABSTRAK Setiap orang pasti ingin memiliki masa tua yang bahagia tetapi keinginan tidaklah selalu dapat menjadi nyata. Di kehidupan nyata banyak sekali lansia-lansia yang menjadi depresi, stress dan menderita penyakit kronis. Manusia kadang lupa betapa pentingnya kesehatan apalagi diusia lansia. Dewasa ini manusia melalaikan pentingnya menjaga kesehatan khususnya secara jasmani. Tujuan setelah penyuluhan, diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit degenerative. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan kesehtan, senan lansia dan pemeriksaan kesehatan. Terdapat peningkatan pengetahuan pada masyarakat lansia dalam pencegahan penyakit degenerative pada masyarakat lansia kelurahan Wala. Dengan demikian, pemberian penyuluhan pada masyarakat lansia tentang pencegahan penyakit dan terapi pengobatan dengan senam lansia. Kata Kunci : Orientasi Tanggap Tua, PenyuluhanAbstract Everyone would want to have a happy old age but desires can not always be real. In real life there are many elderly people who become depressed, stressed and suffer from chronic diseases. Humans sometimes forget how important health is especially in the elderly. Today humans neglect the importance of maintaining health, especially physically. The purpose after counseling, is expected to improve health and prevent degenerative diseases. The activities carried out in the form of health counseling, senan elderly and health checks. There is an increase in knowledge in the elderly community in the prevention of degenerative diseases in the elderly community of Wala village. Thus, providing counseling to the elderly community about disease prevention and treatment therapy with elderly exercise.
PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN DALAM PENERAPAN SELF-CARE MANAGEMENT DIABETEST MELITUS DI DESA CILELES KECAMATAN JATINANGOR KABUPATEN SUMEDANG Eka Afrima Sari; Titis Kurniawan; Sri Hartati Pratiwi
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 3 Nomor 1 April 2020
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v3i1.2558

Abstract

Diabetes mellitus merupakan masalah yang serius dan mengalami peningkatan setiap tahunnya dengan diikuti peningkatan komplikasi, baik akut maupun kronis. Sehingga diperlukan pengendalian yang baik guna mencegah komplikasi akut dan mengurangi risiko komplikasi dalam jangka panjang. Salah satu upaya pengendalian yang dilakukan adalah self-care management yang bertujuan untuk mencapai pengontrolan gula darah secara optimal serta mencegah terjadinya komplikasi sehingga meningkatkan kualitas hidup pasien. Untuk mencapai kerberhasilan dalam pengendalian penyakit diabetes mellitus ini, diperlukan keterlibatan dari berbagai unsur masyarakat salah satunya kader kesehatan. Kader kesehatan dapat berperan serta dalam mendampingi dan men-support pasien dengan diabetes mellitus dan keluarga dalam self-care management diabetes mellitus. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader kesehatan mengenai self-care management diabetes melitus dan meningkatkan kemampuan kader kesehatan dalam melakukan skrining risiko diabetes melitus pada masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berupa pelatihan mengenai self-care management diabetes melitus dan risiko diabetes melitus. Metode yang digunakan adalah ceramah, simulasi, dan diskusi dengan menggunakan media berupa modul pelatihan. Setelah dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, terdapat peningkatan pengetahuan kader kesehatan setelah dilakukan kegiatan pelatihan dan sebagian besar kader kesehatan mampu mengisi formulir pengkajian risiko diabetes melitus dengan benar. Dengan demikian kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kader kesehatan mengenai self-management dan skrining risiko diabetes melitus. Sehingga diharapkan kegiatan pelatihan ini perlu dilanjutkan secara berkesinambungan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan kader kesehatan mengenai self-care diabetes melitus serta perlu adanya monitoring yang dilakukan oleh perawat/tim kesehatan mengenai self-care management diabetes melitus. 
PENYULUHAN PENTINGNYA PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN PENYAKIT DIABETES MELLITUS GANG MAWAR KEMILING BANDAR LAMPUNG WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEMILING BANDAR LAMPUNG Eka Yudha Chrisanto; Rika Yulendasari; Dessy Hermawan; Andoko Andoko
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 3 Nomor 1 April 2020
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v3i1.2540

Abstract

Kasus ternjadinya penyakit Diabetes Melitus mengalami kenaikan setiap tahunya, kenaikanya pun meningkat sekitar 415 juta orang terutama dinegara berkembang. Kasus ini akan diperkirakan  meningkat menjadi 425 kasus pada tahun 2020. Pemahaman penyakit serta pencegahan ini pun belum terlalu dimengerti dalam lingkup masyarakat sehingga perlu diadakan Penyuluhan untuk mengurangi resiko Diabates melitus dan juga komplikasi lainya. Tujuan kegiatan ini diharapkan warga dapat mengerti tentang pentingnya pencegahan dan pengobatan Diabates Melitus. Kegiatan ini telah dilaksankan pada hari Sabtu tanggal 01 Februari 2020. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan kepada Bapak dan ibu-ibu serta para lansia tentang pentingnya pencegahan dan pengobatan Diabates Melitus di Gang Mawar Kemiling  Bandar Lampung Wilayah Kerja Puskesmas Kemiling Bandar Lampung dengan metode penyuluhan menggunakan leaflet. Terdapat pengaruh signifikan pada pengetahuan Bapak, ibu serta lansia sebelum dan sesudah penyuluhan pencegahan dan pengobatan Diabetes Melitus. Dengan demikian, pemberian edukasi dapat memberikan peningkatan pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan pencegahan dan pengobatan Diabaetes Melitus.Kata kunci: Diabates Melitus, tingkat pengetahuan, penyuluhan ABSTRACTThe occurrence of Diabetes Mellitus cases has increased every year, the increase also increased by 415 million people, especially in developing countries. This case will be estimated to increase to 425 billion cases by 2020. Even this understanding of diseases and prevention has not been understood in the community so that counseling is needed to reduce the risk of Diabetes Mellitus such as stroke and other complications. The aim of this activity is expected to enable the community to understand the importance of prevention and treatment of Diabetes Mellitus. This activity has been carried out on Saturday, February 01, 2020. The activities carried out in the form of counseling to Mr. and Mrs. and the elderly about the importance of prevention and treatment of Diabetes Mellitus in Gang Mawar Bandar Lampung Working Area of Kemiling Health CenterBandar Lampung with extension methods using leaflets. There is a significant influence on your knowledge before and after counseling on the prevention and treatment of Diabetes Mellitus. Thus, the provision of education can provide increased knowledge, especially those relating to the prevention and treatment of Diabetes MellitusKeywords: Diabetes Mellitus, Knowledge, Counseling
OPTIMALISASI PERAN KELUARGA SEBAGAI PENGAWAS MENELAN OBAT PADA PASIEN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NANGGALO PADANG Ria Desnita; Zulham Efendi; Lenni Sastra; Weny Amelia; Fitria Alisa; Mira Andika; Lola Despitasari
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 3 Nomor 1 April 2020
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v3i1.2289

Abstract

ABSTRAKPengendalian TB paru di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo belum terintegrasi dengan pelaksanaan perawatan kesehatan masyarakat sehingga angka kejadian TB paru masih tinggi di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo. Hambatan yang ditemukan dalam upaya pengendalian TB Paru adalah pengobatan tidak adekuat (dosis, jenis, jumlah obat dan jangka waktu), belum tersedianya informasi yang adekuat tentang TB Paru pada klien dan keluarga. Pelibatan keluarga dalam perawatan pasien TB Paru menentukan keberhasilan pengobatan. Salah satu peran keluarga adalah sebagai pengawas menelan obat. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah untuk meningkatkan peran keluarga sebagai pengawas menelan obat. Kegiatan dilakukan di Puskesmas Nanggalo Kota Padang pada bulan November 2019. Metode yang dilakukan adalah memberikan edukasi melalui kegiatan penyuluhan dan roleplay, serta memberikan booklet. Hasil dari kegiatan didapatkan terdapat peningkatan pengetahuan pasien dan keluarga tentang TB Paru dan peran keluarga sebagai pengawas menelan obat. 
PEMBERIAN MASASE KEPALA DALAM MENURUNKAN NYERI KEPALA PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA DASAN TERENG NARMADA Sopian Halid; Baik Heni Rispawati; Ernawati Ernawati; Supriyadi Supriyadi
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 3 Nomor 1 April 2020
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v3i1.2622

Abstract

Dari Word Organization (WHO, 2014) menunjukkan Satu dari tiga orang dewasa di seluruh dunia menderita hipertensi. Hipertensi disebut sebagai silent killer karena pada sebagian besar kasus tidak menunjukkan tanda dan gejala apapun, sehingga penderita tidak mengetahui jika dirinya terkena hipertensi (Kowalski, 2015). Tujuan setelah  pemberian masase kepala diharapkan  dapat  meningkatkan  pengetahuan Lansia cara mengatasi nyeri kepala tanpa menggunakan obat . Adapun kegiatan yang dilakukan adalah  melakukan pengukuran tekana darah pada lansia selanjutnya melakukan masase pada kepala. Terdapat pengetahuan warga tentang hipertensi dan cara masase kepala terhadap penurunan nyeri kepala pada penderita hipertensi di desa dasan tereng narmada. Dengan demikian program kesehatan ini sangat mendukung dan sangat efektif untuk dilakukan khususnya kegiatan masase kepala agar dapat dijadikan program rutin seperti sosialisasi, program kesehatan. Kata kunci            : Terapi Non Farmakologi (Masase), Nyeri, Hipertensi.  ABSTRACT From the Word Organization (WHO, 2014) shows one in three adults throughout the world suffer from hypertension. Hypertension is called a silent killer because in most cases it does not show any signs and symptoms, so the patient does not know if he is affected by hypertension (Kowalski, 2015). The aim after giving head massage is expected to increase the knowledge of the elderly how to deal with headaches without using drugs. The activity carried out is to measure blood pressure in the elderly and then do massage on the head. There is a knowledge of citizens about hypertension and how to massage the head against the reduction of headache in patients with hypertension in the village of Dasan Tereng Narmada. Thus this health program is very supportive and very effective to be carried out especially the head massage program so that it can be used as a routine program such as socialization, health program. Keywords: Non farmacological therapy, massage, pain, hypertension

Page 3 of 3 | Total Record : 30


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol 8, No 11 (2025): Volume 8 No 11 (2025) Vol 8, No 10 (2025): Volume 8 No 10 (2025) Vol 8, No 9 (2025): Volume 8 No 9 (2025) Vol 8, No 8 (2025): Volume 8 No 8 (2025) Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025) Vol 8, No 6 (2025): Volume 8 No 6 (2025) Vol 8, No 5 (2025): Volume 8 No 5 (2025) Vol 8, No 4 (2025): Volume 8 No 4 (2025) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025) Vol 8, No 2 (2025): Volume 8 No 2 (2025) Vol 8, No 1 (2025): Volume 8 No 1 (2025) Vol 7, No 12 (2024): Volume 7 No 12 (2024) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024) Vol 7, No 10 (2024): Volume 7 No 10 (2024) Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024) Vol 7, No 8 (2024): Volume 7 No 8 (2024) Vol 7, No 7 (2024): Volume 7 No 7 2024 Vol 7, No 6 (2024): Volume 7 No 6 2024 Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024 Vol 7, No 4 (2024): Volume 7 No 4 2024 Vol 7, No 3 (2024): Volume 7 No 3 2024 Vol 7, No 2 (2024): Volume 7 No 2 2024 Vol 7, No 1 (2024): Volume 7 No 1 2024 Vol 6, No 12 (2023): Volume 6 No 12 2023 Vol 6, No 11 (2023): Volume 6 No 11 2023 Vol 6, No 10 (2023): Volume 6 No 10 2023 Vol 6, No 9 (2023): Volume 6 No 9 2023 Vol 6, No 8 (2023): Volume 6 No 8 2023 Vol 6, No 7 (2023): Volume 6 No 7 2023 Vol 6, No 6 (2023): Volume 6 No 6 Juni 2023 Vol 6, No 5 (2023): Volume 6 No 5 Mei 2023 Vol 6, No 4 (2023): Volume 6 No 4 April 2023 Vol 6, No 3 (2023): Volume 6 No 3 Maret 2023 Vol 6, No 2 (2023): Volume 6 No 2 Februari 2023 Vol 6, No 1 (2023): Volume 6 No 1 Januari 2023 Vol 5, No 12 (2022): Volume 5 No 12 Desember 2022 Vol 5, No 11 (2022): Volume 5 No 11 November 2022 Vol 5, No 10 (2022): Volume 5 No 10 Oktober 2022 Vol 5, No 9 (2022): Volume 5 No 9 September 2022 Vol 5, No 8 (2022): Volume 5 No 8 Agustus 2022 Vol 5, No 7 (2022): Volume 5 No 7 Juli 2022 Vol 5, No 6 (2022): Volume 5 No 6 Juni 2022 Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022 Vol 5, No 4 (2022): Volume 5 No 4 April 2022 Vol 5, No 3 (2022): Volume 5 No 3 Maret 2022 Vol 5, No 2 (2022): Volume 5 No 2 Februari 2022 Vol 5, No 1 (2022): Volume 5 No 1 Januari 2022 Volume 4 Nomor 6 Desember 2021 Volume 4 Nomor 5 Oktober 2021 Volume 4 Nomor 4 Agustus 2021 Volume 4 Nomor 3 Juni 2021 Volume 4 Nomor 2 April 2021 Volume 4 Nomor 1 Februari 2021 Volume 3 Nomor 2 Oktober 2020 Volume 3 Nomor 1 April 2020 Volume 2 Nomor 2 Oktober 2019 Volume 2 Nomor 1 April 2019 Volume 1 Nomor 2 Oktober 2018 Volume 1 Nomor 1 April 2018 More Issue