cover
Contact Name
M. Arifki Zainaro
Contact Email
m.arifkiz@yahoo.com
Phone
+6285366376666
Journal Mail Official
manuju@malahayati.ac.id
Editorial Address
Jalan Pramuka No 27 Kemiling, Kota Bandar Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Manuju : Malahayati Nursing Journal
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 26552728     EISSN : 26554712     DOI : 10.3324
Core Subject : Health,
MANUJU : Malahayati Nursing Journal merupakan jurnal yang memiliki fokus utama pada hasil penelitian dan ilmu-ilmu di bidang kesehatan yang dikembangkan dengan pendekatan interdispliner dan multidisiplin. Proses penerimaan naskah selalu terbuka setiap waktu, naskah yang sudah disubmit oleh penulis akan direview oleh reviewer yang ahli dalam bidang keperawatan dan kesehatan
Articles 25 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 8 (2022): Volume 4 Nomor 8 2022" : 25 Documents clear
Perilaku Sadari pada Wanita Usia Subur (Wus) di Rt 16 Kelurahan 36 Ilir Kecamatan Gandus Palembang Tafdhila Tafdhila; Sintiya Halisya Pebriani; Zuhana Zuhana
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 8 (2022): Volume 4 Nomor 8 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v4i8.6820

Abstract

ABSTRACT Breast cancer (ca mammae) is a major health problem in the world and in Indonesia and is one of the malignant diseases and causes death in women. Basically, breast cancer can be detected early by carrying out routine examinations of the breast, namely by breast self examination (BES). This study aims to determine the relationship between knowledge and attitudes of reproductive aged woman about breast self-examination to breast self-examination practice.This type of research uses quantitative descriptive with a cross sectional approach. The research population is all women of childbearing age in rt 16 kelurahan 36 ilir, gandus subdistrict, Palembang and a sample of 65 respondents using purposive sampling technique. Data collection by using a questionnaire. Data analysis using chie-square. The results showed that the majority of respondents had sufficient knowledge, namely 39 (60%) respondents and a positive attitude, namely 34 (52.3%). The results of the statistical test showed that there was a relationship between knowledge (ρ value = 0.013) and attitude (ρ value = 0.020) towards reproductive aged woman action of breast self-exaination practice. It can be concluded that there is a significant relationship between breast self-examination knowledge and attitudes and breast self-examination practice. It is recommended to the public to increase knowledge about breast self-examination so that they are able to apply it regularly to detect breast abnormalities early. Keywords: Reproductive Aged Woman, Ca Mammae, Breast Self-exam ABSTRAK Kanker payudara (Ca Mammae) merupakan masalah kesehatan utama di dunia maupun Indonesia dan merupakan salah satu penyakit ganas dan menimbulkan kematian pada wanita. Kanker payudara pada dasarnya dapat dideteksi secara dini dengan melakukan pemeriksaan rutin pada payudara yaitu dengan cara periksa payudara sendiri (SADARI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap wanita usia subur tentang SADARI terhadap tindakan SADARI. Jenis penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian yaitu seluruh wanita usia subur di RT 16 Kelurahan 36 Ilir Kecamatan Gandus Palembang dan sampel sebanyak 65 responden dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan  chie-square. Hasil penelitian didapatkan mayoritas responden memiliki pengetahuan yang cukup yaitu 39 (60%) responden dan Sikap yang positif yaitu 34 (52,3%). Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan antara pengetahuan (ρ  value= 0,013) dan sikap (ρ  value= 0,020) terhadap tindakan WUS melakukan SADARI. Dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap SADARI dengan tindakan SADARI. Disarankan kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan tentang SADARI sehingga mampu mengaplikasikanya secara rutin guna mendeteksi secara dini kelainan pada payudara. Kata Kunci: Wanita Usia Subur, Kanker Payudara, SADA
Pengaruh Terapi Relaksasi Benson dengan Perubahan Saturasi Oksigen Pada Pasien Tb Paru Elen Madala Handayani Ndruru; Leo Nardo Dicaprio Lase; Netti Vera Simanjuntak; Venty Putri Kristari Larosa; Elis Anggeria
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 8 (2022): Volume 4 Nomor 8 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v4i8.6736

Abstract

ABSTRACT Tuberculosis is a deficiency of bacterial contamination caused by Mycobacterium tuberculosis. Benson relaxation therapy is a relaxation therapy that combines deep breathing therapy techniques and relaxation of religion or belief which has a double benefit in generating calm in humans. Oxygen saturation is the percentage of the total amount of oxygen carried through hemoglobin to the heart as measured using pulse oximetry with the infrared absorption method. This study aims to determine the effect of Benson's relaxation therapy on changes in oxygen saturation in pulmonary TB patients.  This type of research uses quantitative methods with a quasi-experimental design through a one-group pre-test post-test design approach. The population is all respondents with pulmonary TB who experience changes in oxygen saturation. The sampling technique used is saturated sampling, so the sample required is 24 people. Bivariate analysis using the Wilcoxon test. The study showed that most were aged 53-66 years, with males. The results of the data obtained before the intervention were the majority of severe hypoxia. After the intervention the majority of mild hypoxia. Based on the results of changes in oxygen saturation in pulmonary TB patients, it shows a sig (2-tailed) value of 0.00. This means that there is a difference in oxygen saturation before and after the procedure. Keywords: Pulmonary TB, Oxygen Saturation, Benson Relaxation Therapy  ABSTRAK Tuberculosis merupakan defesiensi kontaminasi bakteri yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Terapi relaksasi Benson adalah suatu terapi relaksasi yang menggabungkan teknik terapi nafas dalam dan relaksasi agama atau kepercayaan dimana memiliki manfaat dobel dalam membangkitkan ketenangan pada manusia. Saturasi oksigen merupakan presentase jumlah total oksigen yang dibawa melalui hemoglobin menuju jantung yang diukur menggunakan alat pulse oximetry dengan metode absorbsi sinar infra merah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi relaksasi Benson terhadap perubahan saturasi oksigen pada pasien TB paru. Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain eksperimen semu melalui pendekatan one group pre-test post-test design. Populasinya adalah seluruh responden penderita TB paru yang mengalami perubahan saturasi oksigen. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh, sehingga sampel yang dibutuhkan sebanyak 24 orang. Analisis bivariat menggunakan uji Wilcoxon. Penelitian didapatkan mayoritas berusia 53-66 tahun, dengan jenis kelamin laki-laki. Hasil data yang diperoleh sebelum dilakukan intervensi adalah mayoritas hipoksia berat. Setelah dilakukan intervensi mayoritas hipoksia ringan. Berdasarkan hasil terjadinya penurunan kram otot pada pasien hemodialisa menunjukkan nilai sig (2-tailed) 0,00 Terdapat perbedaan saturasi oksigen sebelum dan setelah dilakukan. Kata Kunci: TB Paru, Saturasi Oksigen, Terapi Relaksasi Benson
Hubungan Kesejahteraan Spiritual dengan Kemampuan Resiliensi pada Penderita Diabetes Millitus Tipe 2 di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Tingkat II Moh. Ridwan Meuraksa Naryati Naryati; Yuni Setiawati
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 8 (2022): Volume 4 Nomor 8 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v4i8.6936

Abstract

ABSTRACT Diabetes mellitus is a serious chronic disease that occurs because the pancreas does not produce enough or when the body cannot effectively use the insulin it produces. One of the supporters of spiritual resources is the fulfillment of spiritual well-being so that sufferers tend to have high resilience skills. Research objectives to analyze the relationship of spiritual well-being with resilience ability in people with type 2 diabetes mellitus in the Hospital Level II Moh. Ridwan Meuraksa in 2022. Method this research uses quantitative research with analytical descriptive design and a cross-sectional approach. The number of samples involved as many as 88 respondents using probability sampling techniques with proportional stratified random sampling method. The results of the study used Chi Square analysis with a confidence level of 95% (a = 0.05). Results obtained aged 46-55 years amounted to 49 respondents (22.7%), Female gender is 48 respondents (54.5%), highly educated which is 51 respondents (58.0%), work is 48 respondents (54.5%), Duration suffered ≤ 3 years which is 50 respondents (56.8%). Good spiritual well-being was 82 respondents (93.2%), high resilience ability was 84 respondents (95.5%). Conclusion there is a relationship between spiritual well-being and resilience in people with type 2 diabetes mellitus in the moh level II hospital inpatient room. Ridwan Meuraksa in 2022 (Pv = 0.012). This research is expected to be an input in improving health services related to holistic services that include bio-psycho-socio-spiritual and as input or reference sources of scientific development where students can be taught dimensions on spiritual well-being. Keywords: Spiritual Well-being, Resilience Ability, Work  ABSTRAK Diabetes Mellitus merupakan penyakit kronis serius yang terjadi karena pankreas tidak menghasilkan cukup atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkannya. Peningkatan kejadian pasien diabetes mellitus berdampak terhadap kualitas hidup, adanya perubahan psikologis. Salah satu pendukung sumber daya spiritual adalah terpenuhinya kesejahteraan spiritual sehingga penderita cenderung memiliki ketrampilan resiliensi yang tinggi. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan kesejahteraan spiritual dengan kemampuan resiliensi pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di ruang rawat inap rumah sakit Tingkat II Moh. Ridwan Meuraksa tahun 2022. Metode Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriftif analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang dilibatkan sebanyak 88 responden dengan menggunakan teknik pengambilan sampel probability sampling dengan metode proportional stratified random sampling. Hasil penelitian menggunakan analisis Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95% (a=0,05). Hasil diperoleh usia 46-55 tahun berjumlah 49 responden (22,7%), Jenis kelamin perempuan yaitu 48 responden (54,5%), berpendidikan tinggi yaitu 51 responden (58,0%), bekerja yaitu 48 responden (54,5%), Lamanya menderita ≤ 3 tahun yaitu 50 responden (56,8%). kesejahteraan spiritual baik yaitu 82 responden (93,2%), kemampuan resiliensi tinggi yaitu 84 responden (95,5%). Kesimpulan ada hubungan antara kesejahteraan spiritual dengan kemampuan resiliensi pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di ruang rawat inap Rumah Sakit Tingkat II Moh. Ridwan Meuraksa tahun 2022 (Pv= 0,012). Dari penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan terkait layanan holistik yang mencakup bio-psiko-sosio-spiritual serta sebagai masukan atau referensi sumber pengembangan ilmu pengetahuan dimana mahasiswa dapat diajarkan dimensi pada kesejahteraan spiritual. Kata Kunci: Kesejahteraan Spiritual, Kemampuan Resiliensi, Pekerjaan 
Hubungan Umur, Pekerjaan, Pendidikan dan Pendapatan terhadap Perilaku Orang Tua dalam Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi Usia 0-1 Tahun pada Masa Pandemi Covid-19 Ni Putu Riza Kurnia Indriana
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 8 (2022): Volume 4 Nomor 8 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v4i8.7166

Abstract

ABSTRACT Parents in compliance with monitoring growth and development are influenced by their education, age, level of knowledge, socioeconomic level, skills and intensity of interaction with health workers. Based on the 2013 Riskesdas data, 34.3% of parents did not monitor their growth and development, higher than in 2007 which was 25.5%. This shows that there are still many parents who have not monitored the growth and development of their children. Parents can monitor the baby's growth and development every month by taking the baby to the posyandu. During the Covid-19 pandemic, parents were reluctant to take their babies to the posyandu due to parental concerns about Covid 19. The purpose of this study was to analyze the relationship between age, occupation, education and income with parental behavior in monitoring the growth and development of infants aged 0-1 years during the Covid-19 pandemic. This research is a quantitative research with a cross sectional design. The research was conducted at UPTD. Health Center I of the South Denpasar District Health Office. The research sample is parents who come to the puskesmas with their babies aged 0-1 years to conduct an examination at the UPTD. Puskesmas I, Denpasar Selatan District Health Office, which met the inclusion and exclusion criteria. The sampling technique used convenience sampling with the number of samples calculated using a large sample formula of 95 respondents. The data collection tool was in the form of a questionnaire containing the identity of the respondents (age, education, occupation, monthly income as well as a questionnaire regarding the behavior of parents in monitoring the growth and development of aged infants). 0-1 years during the Covid 19 pandemic. Bivariate analysis using chi square. Based on the results of statistical analysis tests with the chi square test, it shows that there is a significant relationship between age of parents (p-value = 0.04), occupation (p-value = 0.000), education (p-value = 0.016) and income (p-value=0.013) of parents with parental behavior in monitoring the growth and development of infants aged 0-1 years during the Covid-19 pandemic. Age, occupation, education and income are related to the behavior of parents in monitoring the growth and development of infants aged 0-1 years during the Covid-19 pandemic. It is hoped that parents can monitor their child's growth and development every month at the posyandu in order to detect early developmental abnormalities. Keywords: Characteristics, Behavior, Growth and Development of Babies   ABSTRAK Orang tua dalam kepatuhan melakukan pemantauan tumbuh kembang dipengaruhi oleh pendidikannya, umur, tingkat pengetahuan, tingkat sosial ekonomi, keterampilan dan intensitas interaksi dengan petugas kesehatan. Berdasarkan data Riskesdas 2013 terdapat 34,3% orang tua tidak melakukan pemantauan tumbuh kembang, lebih tinggi dari tahun 2007 sejumlah 25,5%. Hal ini menunjukkan masih banyak orang tua belum melakukan pemantauan tumbuh kembang anaknya. Pemantauan tumbuh kembang bayi dapat dilakukan orang tua setiap bulannya yaitu dengan mengajak bayinya ke posyandu. Selama masa pandemi Covid-19, orang tua enggan mengajak bayinya ke posyandu terkait adanya kehawatiran orang tua terhadap Covid-19. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan umur, pekerjaan, pendidikan dan pendapatan dengan perilaku orang tua dalam pemantauan tumbuh kembang bayi usia 0-1 tahun selama masa pandemi Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan di UPTD. Puskesmas I Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Selatan. Sampel penelitian yaitu orang tua yang datang ke puskesmas bersama bayinya berumur 0-1 tahun untuk melakukan pemeriksaan di UPTD. Puskesmas I Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Selatan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling dengan jumlah penghitungan sampel menggunakan rumus besar sampel sebanyak 95 responden. Alat pengumpulan data berupa kuesioner yang berisi tentang identitas responden (umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan per bulan serta kuesioner mengenai perilaku orang tua dalam pemantauan tumbuh kembang bayi usia 0-1 tahun pada masa pandemi Covid-19. Analisis bivariat menggunakan chi square. Berdasarkan hasil uji analisis statistik dengan uji chi square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara umur orang tua dengan  (p-value=0.04), pekerjaan (p-value=0.000),  pendidikan (p-value=0.016) dan pendapatan (p-value=0.013) orang tua dengan perilaku orang tua dalam pemantauan pertumbuhan dan perkembangan bayi usia 0-1 tahun pada masa pandemi Covid-19. umur, pekerjaan, pendidikan dan pendapatan berhubungan dengan perilaku orang tua dalam pemantauan pertumbuhan dan perkembangan bayi usia 0-1 tahun pada masa pandemi Covid-19. Diharapkan orang tua bisa memantau tumbuh kembang anaknya setiap bulan diposyandu guna mendeteksi secara dini timbulnya kelainan tumbuh kembang. Kata Kunci: Karakteristik, Perilaku, Tumbuh Kembang Bayi
Hubungan Pengetahuan Masyarakat Tentang Perilaku Pencegahan Covid-19 dengan Kejadian Covid-19 di Pekon Lembasung Kabupaten Way Kanan Beatrice Perangin Angin; tusy Triwahyuni; Zulhafis Mandala; Mala Kurniati
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 8 (2022): Volume 4 Nomor 8 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v4i8.6716

Abstract

ABSTRACT Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) is an infectious disease caused by Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Knowledge about preventing the COVID-19 outbreak is very important so as not to cause an increase in the number of COVID-19 cases too quickly. Public knowledge about COVID-19 can be interpreted as the result of knowing about this disease, understanding this disease, and how to prevent it. To know the relationship between public knowledge about COVID-19 prevention behavior with the incidence of COVID-19 in Pekon Lembasung, Way Kanan Regency. This type of research uses descriptive analytic method with a cross sectional approach. The population in this study is the community in Pekon Lembasung with a number of samples selected as many as 277 respondents with random sampling technique. Collecting data using a questionnaire sheet and processing data using rank spearman analysis. The frequency distribution of respondent’s characteristics is mostly with the age of 26-45 years by 57.04%, female gender (62.09%), and secondary education (59.57%), the level of public knowledge about COVID-19 prevention behavior is mostly with sufficient knowledge (47.65%), the incidence of COVID-19 was 89 respondents (32.13%). There is a relationship between public knowledge about COVID-19 prevention behavior and the incidence of COVID-19 in Pekon Lembasung, Way Kanan Regency with p value: 0.015. There is a relationship between public knowledge about COVID-19 prevention behavior and the incidence of COVID-19 in Pekon Lembasung, Way Kanan Regency.  Keywords: Knowledge, COVID-19, Infectious Disease                                                   ABSTRAK Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Pengetahuan mengenai pencegahan wabah COVID-19 merupakan hal sangat penting agar tidak menimbulkan peningkatan jumlah kasus COVID-19 yang terlalu cepat. Pengetahuan masyarakat mengenai COVID-19 dapat diartikan sebagai hasil tahu mengenai penyakit ini, memahami penyakit ini, dan cara pencegahannya. tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan masyarakat tentang perilaku pencegahan COVID-19 dengan kejadian COVID-19 di Pekon Lembasung Kabupaten Way Kanan. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah masyarakat di Pekon Lembasung dengan jumlah sampel yang terpilih sebanyak 277 responden dengan teknik random sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar kuisioner dan pengolahan data menggunakan analisa rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan distribusi frekuensi karakteristik responden sebagian besar dengan umur 26-45 tahun sebesar 57,04%, jenis kelamin perempuan (62,09%), dan pendidikan Menengah (59,57%), tingkat pengetahuan masyarakat tentang perilaku pencegahan COVID-19 sebagian besar dengan pengetahuan cukup (47,65%), angka kejadian COVID-19 sebanyak 89 responden (32,13%). Ada hubungan pengetahuan masyarakat tentang perilaku pencegahan COVID-19 dengan kejadian COVID-19 di Pekon Lembasung Kabupaten Way Kanan dengan p value: 0,015. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara pengetahuan masyarakat tentang perilaku pencegahan COVID-19 dengan kejadian COVID-19 di Pekon Lembasung Kabupaten Way Kanan Kata Kunci: Pengetahuan, COVID-19, Penyakit Menular
Pengaruh Terapi Akupresur terhadap Peningkatan Produksi Asi pada Ibu Post Partum: Systematic Literature Review Servasia Karolin Ene; Selasih Putri Isnawati Hadi; Lia Ayu Kusumawardani
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 8 (2022): Volume 4 Nomor 8 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v4i8.6425

Abstract

ABSTRACT The World Health Organization (WHO) and the United Nations Children's Fund (UNICEF) recommend that infants only be given breast milk for at least 6 months, and breastfeeding continues until the child is two years old. Based on WHO data, only 44% of newborns in the world were breastfed within the first hour of birth, there were only a small number of infants under the age of 6 month who had exclusive breastfeeding. Indonesia has reached the target of exclusive breastfeeding coverage, but there wre still 2 provinces that did not meet the target, namely West Papua (34%) and Maluku (37.2%). Insufficient breast milk production will eventually have a negative impact on the infant since he or she will be susceptible to disease and infection which further may lead to infant mortality or stunting as well as decreased intelligence in the future stage of life. One of the efforts that can be performed to increase breast milk production is acupressure technique. To determine the effect of acupressure therapy on breast milk production among postpartum women through the Systematic Literature Review method. The current study applied the Sytematic Literature Review method. The databases involved literatures published in Pubmed, Google Scholar, Science Direct in accordance with the inclusion and exclusion criteria. Of 14 journals published, most of them were published in 2019 as many as 6 journals (42.85), 8 journals (57.15%) were published Nationally, 11 journals (78.55%) applied a Quasi-experimental design and most of respondents aged 20-35 years and most of respondents were primiparous women. Before the acupressure therapy, all women experienced insufficient breast milk and after the acupressure therapy there was a significant increase in the breast milk production. Acupressure technique was performed gently at the Shangzhong (CV-17), Shaoze (SI-1), Ying Chuang (ST 16), Ru Gen (ST 18), He Ku (LI 4), Cu San Li (ST 36), dan San Yin Chiao (SP 6) meridians during 5-10 minutes regularly, once a day. Acupressure was very influential on the increase in breast milk production since it can increase the levels of the prolactin and oxytocin hormones. Keywords: Acupressure, Postpartum, Breast milk Production      ABSTRAK Word Health Organization (WHO) dan United Nations Children’s Fund (UNICEF) merekomendasikan bayi hanya diberikan Air Susu Ibu (ASI) paling sedikit 6 bulan, dan pemberian ASI dilanjutkan sampai bayi berumur dua tahun. Berdasarkan data WHO, bahwa hanya 44% dari bayi yang baru lahir di dunia yang mendapatkan ASI dalam waktu satu jam pertama sejak lahir, masih sedikit juga bayi di bawah usia 6 bulan menyusui secara eksklusif. Indonesia telah mencapai target cakupan ASI eklusif, akan tetapi masih ada 2 lagi Provinsi yang tidak memenuhi target yaitu Papua Barat (34%) dan Maluku (37,2%). ASI tidak cukup akan berdampak buruk pada bayi ibu yaitu bayi ibu akan mudah terkenah penyakit dan infeksi akibatnya bayi bisa meninggal dan di kemudian hari bayi ibu bisa stunting dan penurunan kecerdasan otak bayi. Salah satu upaya yang dapat digunakan untuk meningkatkan produksi ASI yaitu menggunakan teknik akupresur. Mengetahui pengaruh terapi akupresur terhadap produksi ASI pada ibu nifas dengan metode Sytematic Literature Review. Penelitian ini menggunakan metode Sytematic Literature Review, dengan databased yang digunakan Pubmed, Google Scholar, Science Direct yang sudah sesuai dengan sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusif. dalam 14 jurnal tahun terbit terbanyak di tahun 2019 sebanyak 6 jurnal (42.85), publikasih jurnal dan Bahasa yang digunakan Nasional 8 jurnal (57.15%), dengan desain Quasi eksperimen 11 jurnal (78.55%) dan karakteristik responden semuanya berusia 20-35 tahun dengan primipara terbanyak yang sebelum di lakaukn terapi akupresur semua ibu mengalami ketidakcukupan ASI dan sesudah di lakuakan terapi akupresur ada peningkatan yang signifikan pada produksi ASI ibu, teknik akupresur yang dilakukan dengan lembut pada titik merdian Shangzhong (CV-17), Shaoze (SI-1), Ying Chuang (ST 16), Ru Gen (ST 18), He Ku (LI 4), Cu San Li (ST 36), dan San Yin Chiao (SP 6) selama 5-10 menit secara rutin 1 x sehari. Akupresur sangat berpegaruh terhadap peningkatan produksi ASI karena akupresur dapat meningkatkan kadar hormon prolaktin dan oksitosin. Kata kunci: Akupresur, Postpartum, Produksi ASI
Pengaruh Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (Seft) terhadap Penurunan Kecemasan pada Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Tigo Baleh Kota Bukittinggi Engla Rati Pratama; Silvia Intan Suri; Siska Damaiyanti
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 8 (2022): Volume 4 Nomor 8 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v4i8.6738

Abstract

ABSTRACT Continuously high blood pressure can cause serious complications, so that patients can experience anxiety because the various illnesses they suffer do not go away and even get worse, so that the hope for recovery is very thin, moreover, the pessimism of the hypertension victims makes these sufferers feel anxious. and give in to the situation. To overcome the patient's anxiety so that it does not worsen, the patient is expected to always be in a relaxed state and surrender to God for the illness he is suffering from, this can be done with SEFT relaxation therapy. The purpose of this study was to determine the effect of SEFT therapy on reducing anxiety in hypertension sufferers in the Tigo Baleh Public Health Center, Bukittinggi City in 2021. This study was a quantitative study using a quasi-experimental design that was One Group Pretest-Posttest. The population in this study were all patients with hypertension in the working area of the Tigo Baleh Health Center, Bukittingi City with a total sample of 27 people. The results of the study showed that there was an effect of SEFT therapy on reducing anxiety in patients with hypertension in the working area of Tigo Baleh Public Health Center, Bukittinggi City with p = 0.000 (p <0.05). It can be concluded that there is an effect of SEFT therapy on reducing anxiety in hypertension sufferers in the working area of Tigo Baleh Public Health Center, Bukittinggi City. In this study, it is recommended for Puskesmas nurses to be able to apply SEFT therapy to hypertensive patients to reduce anxiety. Keywords: Hypertension, SEFT, Anxiety              ABSTRAK Tingginya tekanan darah secara terus menerus dapat menimbulkan komplikasi yang serius, sehingga pasien bisa mengalami kecemasan karena berbagai penyakit yang diderita tidak kunjung sembuh bahkan semakin memburuk, sehingga harapan untuk sembuh menjadi sangat tipis, terlebih lagi rasa pesimistis dari para korban hipertensi menjadi penderita tersebut merasa cemas dan menyerah dengan keadaan. Untuk mengatasi kecemasan pasien agar tidak memburuk, penderita diharapkan selalu dalam keadaan rileks dan berserah diri kepada Allah terhadap penyakit yang diderita, hal ini bisa dilakukan dengan Terapi relaksasi SEFT. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui pengaruh terapi SEFT Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Tigo Baleh  Kota Bukittinggi Tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain quasi eeksperimental yang bersifat One Group Pretest-Posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Tigo Baleh Kota Bukittingi dengan jumlah Sampel 27 orang. Hasil penelitian menunnjukkan bahwa terdapat pengaruh terapi SEFT terhadap penurunan kecemasan penderita Hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Tigo Baleh Kota Bukittinggi dengan p=0,000 (p<0,05). Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terapi SEFT terhadap penurunan kecemasan penderita Hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Tigo Baleh Kota Bukittinggi. Dalam penelitian ini direkomendasikan kepada Perawat Puskesmas untuk dapat menerapkan terapi SEFT kepada pasien hipertensi untuk menurunkan kecemasan. Kata Kunci : Hipertensi, SEFT, Kecemasan
Pengaruh Edukasi dan Perawatan Kaki terhadap Pencegahan Luka Kaki Diabetik Rizki Hidayat; Pradana Soewondo; Dewi Irawaty
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 8 (2022): Volume 4 Nomor 8 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v4i8.7113

Abstract

ABSTRACT Diabetic foot ulcer (DFU) is classified as an incurable chronic wound that causes skin irritation with a long and frustrating healing process. DFU can be prevented and the frequency of lower extremity amputations can be reduced by 49-87% by preventing the development of DFU. Evidence in the literature suggests that early detection and treatment of diabetic foot complications can reduce the prevalence of ulceration by 44% to 85%. Foot care, especially diabetes, is becoming a new standard of care and the mainstay of therapy in preventing the development of DFU. To See The Effect Of The Combination Of Education And Foot Care Model On The Prevention Of Diabetic Foot Wounds. Systematic Review, through systematic searches on 9 databases (Hindawi, Pubmed, Researchgate, Science Direct, Journal of diabetes & metabolism, National Public Health Journal, American Journal of Nursing Science, & International Journal of Foot and Ankle). published since 2010, Of the 30 references that have been identified, 30 references have been examined in detail, of that number, 12 research references meet the inclusion and exclusion criteria, all of which contain instruments relevant to the variables in this systematic review. From 12 References Used The Results Show Foot Education and Care Affect the Healing Process of Diabetic Foot Wounds. Diabetic foot ulcers are a complication of diabetes mellitus and have complex problems so that the wound is difficult or delays wound healing, prevention with education and foot care is very helpful to avoid this condition, especially in reducing the risk in wound prevention. Keywords:  Diabetic Foot Wound, Education, Foot Care, Wound Prevention  ABSTRAK Diabetic foot ulcer (DFU) diklasifikasikan sebagai luka kronis yang tidak dapat disembuhkan yang menyebabkan gangguan pada kulit dengan proses penyembuhan yang lama dan frustrasi. DFU dapat dicegah dan frekuensi amputasi ekstremitas bawah dapat diturunkan hingga 49-87% dengan mencegah perkembangan DFU. Bukti dalam literatur menunjukkan bahwa deteksi dini dan pengobatan komplikasi kaki diabetik dapat mengurangi prevalensi ulserasi sebesar 44% hingga 85% (Wirsing, 2015). Perawatan kaki khususnya diabetes menjadi standar perawatan baru dan terapi andalan dalam mencegah perkembangan DFU. Untuk Melihat Pengaruh Model Kombinasi Edukasi Dan Perawatan Kaki Terhadap Pencegahan Luka Kaki Diabetik. Sistematika Review, melalui penelusuran secara sistematis pada 9 database (Hindawi, Pubmed, Researchgate, Science Direct, Jurnal Of diabetes & metabolism, National Public Health Jurnal, American Journal Of Nursing Science,  & International Jurnal Of Foot and Ankle). yang dipublikasikan sejak tahun 2010, Dari 30 jumlah referensi yang telah diidentifikasi, ada 30 referensi yang diperiksa dengan detail, dari jumlah tersebut, terdapat 12 referensi penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi , dimana seluruhnya memuat instrument yang relevan dengan variabel pada sistematika review ini . Dari 12 Referensi Yang Digunakan  Hasil Nya Menunjukkan Edukasi dan perawatan kaki Mempengaruhi Proses Penyembuhan Luka Kaki Diabetik. Luka kaki diabetic merupakan Kompilkasi dari diabetes militus serta mengalami kompleksitas masalah sehingga luka sulit atau mengalami penundaan penyembuhan luka, pencegahan dengan edukasi dan perawatan kaki  sangat membantu untuk menghindari kondisi tersebut, terutama dalam menurunkan resiko dalam pencegahan luka. Keyword: Luka Kaki Diabetic, Edukasi, Perawatan Kaki, Pencegahan Luka.
Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala Ruang dan Self Efficacy Perawat di Ruang Rawat Inap Rsud Dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Tri Sumarni; Arni Nur R; Wasis Eko K
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 8 (2022): Volume 4 Nomor 8 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v4i8.6783

Abstract

ABSTRACT Self-efficacy influences nurses' motivation to care, thinking and decision-making processes, prioritizing interventions and encouraging them to continue caring for patients despite difficulties and failures. Self-efficacy is developed in four ways, which include the experience of success, the experience of others, emotional management and verbal persuasion. The head of the room can provide an increase in nurse self-efficacy through verbal persuasion in the hospital. The purpose of this study was to analyze the relationship between transformational leadership style and nurses' self-efficacy. This research is a descriptive correlational study with a cross sectional approach. The sample size in this study was calculated based on the Slovin formula. The number of samples in this study were 92 nurses who were taken by purposive sampling technique. The instruments in this study were the Global Transformational Leadership (GTL) and New General Self-Efficacy (NGSE) questionnaires. The GTL AND NGSE questionnaires were measured in the form of a Likert scale, 5 points ranging from 1 strongly disagree to 5 strongly agree. Data analysis using Spearman Rank statistical test. The average transformational leadership style is 25.54, the average self-efficacy is 34.14, there is a relationship between transformational leadership style and self-efficacy (r=0.76, p=0.000).  There is a relationship between transformational leadership style and nurses' self-efficacy. Transformational leadership pays attention to the needs of subordinates, inspires subordinates' motivation and advances their skills. These behaviors have a positive impact on the self-efficacy of subordinates. Keywords: Self Efficacy; Transformational Leadership Style  ABSTRAK Self efficacy mempengaruhi motivasi perawat untuk merawat, proses berpikir dan pengambilan keputusan, memprioritaskan intervensi dan mendorong untuk terus merawat pasien meskipun mengalami kesulitan dan kegagalan. Self-efficacy dikembangkan dalam empat cara, yang meliputi pengalaman keberhasilan, pengalaman orang lain, pengelolaan emosi dan persuasi verbal. Kepala ruang dapat memberikan peningkatan self-efficacy perawat melalui adanya persuasi verbal di rumah  sakit. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis hubungan gaya kepemimpinan transformasional dengan self efficacy perawat.  Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Besar sampel pada penelitian ini dihitung berdasarkan rumus Slovin. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 92 perawat pelaksana yang diambil dengan teknik purposive sampling. Instrumen dalam penelitian ini yaitu kuesioner Global Transformational Leadership (GTL) dan  New General Self-Efficacy (NGSE). Kuesioner GTL DAN NGSE diukur dalam bentuk skala likert, 5 point mulai dari 1 sangat tidak setuju sampai 5 sangat setuju. Analisis data menggunakan uji statistik Spearman Rank.    Rata-rata gaya kepemimpinan transformasional 25,54, rata-rata self efficacy 34,14 ada hubungan gaya kepemimpinan transformasional dengan self efficacy (r=0,76, p=0,000). Terdapat hubungan antara gaya kepemimpinan transformasional dengan self efficacy perawat.  Kepemimpinan transformasional memperhatikan kebutuhan bawahan, menginspirasi motivasi bawahan dan memajukan keterampilan mereka. Perilaku-perilaku tersebut memiliki dampak positif pada efikasi diri bawahan. Kata kunci: Self Efficacy; Gaya Kepemimpinan Transformasional
Gambaran Sikap Siswa terhadap Perilaku Bullying di SMPN 2 Tarogong Kidul Kabupaten Garut Fita Rizkiyani; Iwan Shalahuddin; Indra Maulana; Theresia Eriyani
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 8 (2022): Volume 4 Nomor 8 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v4i8.6701

Abstract

ABSTRACT The problem of bullying delinquency in Indonesia is an event that can have a bad influence, especially on perpetrators and victims. Incidents of bullying occur because the formation of attitudes that have not been perfect so that bullying behavior often occurs. In Indonesia, the incidence of bullying is getting higher and most of them are in junior high school teenagers. In the Garut Regency area in 2018, there was an incident of bullying at SMP Negeri 2 Tarogong Kidul. This bullying incident causes the victim to have a bad impact. Therefore, to prevent bullying behavior, it is necessary to know the attitude of teenagers regarding bullying. The purpose of this study was to determine the description of students' attitudes toward bullying behavior. The research method used descriptive quantitative. The variable used was the attitudes of the students. The population in the study were 255 7th grade students who contained 7 classes, then the sample used was total sampling with a total of 255 respondents. The instrument in this study was questionnaire sheet consisting of 25 statements using Likert scale. The validity and reliability test had been tested by previous researchers, namely Wijaya & Khusnal (2019) with the result of the validity of 0.05 with 95% confidence level and the reliability of the Cronbach alpha coefficient of 0.908. The data analysis used was univariate. The data collection technique was using questionnaire because of the covid 19 outbreak, the researchers collected data using online questionnaire through G-FORM. The time and location of the research were at SMP Negeri 2 Tarogong Kidul and the research was carried out in July 2020. Results: The result of the study showed that in student's attitudes toward bullying behavior, 132 people (52.2%) had a positive attitude, and 121 people (47.8%) had a negative attitude. Based on these data, it can be concluded that students' attitudes toward bullying behavior can instill a good attitude not to do the bullying, but the attitudes of students must be monitored to avoid negative attitudes toward bullying behavior. Keywords: Bullying, Attitude, Student ABSTRAK Masalah kenakalan bullying di Indonesia merupakan kejadian yang dapat memberikan pengaruh yang tidak baik terutama kepada pelaku dan korban. Kejadian bullying terjadi karena pembentukan sikap yang belum sempurna sehinnga perilaku bullying sering terjadi.  Di Indonesia kejadian bullying sudah semakin tinggi dan terbanyak yaitu pada remaja SMP. Pada daerah Kabupaten Garut tahun 2018 pernah terjadi kejadian bullying yaitu di SMP Negeri 2 Tarogong Kidul. Kejadian bullying ini menyebabkan sang korban memiliki dampak buruk. Oleh karena itu untuk mencegah perilaku bullying maka harus mengetahui sikap para remaja terkait bullying. untuk mengetahui gambaran dari sikap remaja SMP Negeri 2 Tarogong Kidul dalam kejadian bullying. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis kuantitatif. Selanjutnya variabel dalam penelitian adalah sikap terhadap bullying di SMP Negeri 2 Tarogong Kidul. Populasi pada penelitian adalah 255 siswa kelas 7 yang terdapat 7 kelas, kemudian sampel yang digunakan adalah total sampling dengan jumlah 255 responden. Instrument pada penelitian ini adlaah lembar kuesioner yang terdiri dari 25 pernyataan dengan menggunakan Skala Likert. Uji validitas dan reabilitas sudah diujikan oleh peneliti sebelumnya yaitu Wijaya & Khusnal (2019) dengan hasil validitas 0,05 dengan taraf kepercayaan 95% dan reabilitas koefisien alpha cronbach 0,908. Analisis data yang digunakan menggunakan univariat. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan kuesioner karena wabah covid 19 maka peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan kuesioner online melalui G-FORM. Waktu dan lokasi penelitian berada di SMP Negeri 2 Tarogong Kidul dan dilaksanakan penelitian pada bulan Juli tahun 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam sikap siswa terhadap perilaku bullying, 132 orang (52,2%) memiliki sikap positif, dan 121 orang (47,8%) memiliki sikap negatif. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa sikap siswa terhadap perilaku bullying dapat menanamkan sikap yang baik untuk tidak melakukan tindakan bullying, namun sikap siswa harus dipantau untuk menghindari sikap negatif terhadap perilaku bullying. Kata kunci: Bullying, Remaja, Sikap 

Page 1 of 3 | Total Record : 25


Filter by Year

2022 2022


Filter By Issues
All Issue Vol 7, No 12 (2025): Volume 7 Nomor 12 (2025) Vol 7, No 11 (2025): Volume 7 Nomor 11 (2025) Vol 7, No 10 (2025): Volume 7 Nomor 10 (2025) Vol 7, No 9 (2025): Volume 7 Nomor 9 (2025) Vol 7, No 8 (2025): Volume 7 Nomor 8 (2025) Vol 7, No 7 (2025): Volume 7 Nomor 7 (2025) Vol 7, No 6 (2025): Volume 7 Nomor 6 (2025) Vol 7, No 5 (2025): Volume 7 Nomor 5 (2025) Vol 7, No 4 (2025): Volume 7 Nomor 4 (2025) Vol 7, No 3 (2025): Volume 7 Nomor 3 (2025) Vol 7, No 2 (2025): Volume 7 Nomor 2 (2025) Vol 7, No 1 (2025): Volume 7 Nomor 1 (2025) Vol 6, No 12 (2024): Volume 6 Nomor 12 (2024) Vol 6, No 11 (2024): Volume 6 Nomor 11 (2024) Vol 6, No 10 (2024): Volume 6 Nomor 10 (2024) Vol 6, No 9 (2024): Volume 6 Nomor 9 (2024) Vol 6, No 8 (2024): Volume 6 Nomor 8 (2024) Vol 6, No 7 (2024): Volume 6 Nomor 7 2024 Vol 6, No 6 (2024): Volume 6 Nomor 6 2024 Vol 6, No 5 (2024): Volume 6 Nomor 5 2024 Vol 6, No 4 (2024): Volume 6 Nomor 4 2024 Vol 6, No 3 (2024): Volume 6 Nomor 3 2024 Vol 6, No 2 (2024): Volume 6 Nomor 2 2024 Vol 6, No 1 (2024): Volume 6 Nomor 1 2024 Vol 5, No 12 (2023): Volume 5 Nomor 12 2023 Vol 5, No 11 (2023): Volume 5 Nomor 11 2023 Vol 5, No 10 (2023): Volume 5 Nomor 10 2023 Vol 5, No 9 (2023): Volume 5 Nomor 9 2023 Vol 5, No 8 (2023): Volume 5 Nomor 8 2023 Vol 5, No 7 (2023): Volume 5 Nomor 7 2023 Vol 5, No 6 (2023): Volume 5 Nomor 6 2023 Vol 5, No 5 (2023): Volume 5 Nomor 5 2023 Vol 5, No 4 (2023): Volume 5 Nomor 4 2023 Vol 5, No 3 (2023): Volume 5 Nomor 3 2023 Vol 5, No 2 (2023): Volume 5 Nomor 2 2023 Vol 5, No 1 (2023): Volume 5 Nomor 1 2023 Vol 5, No 1 (2023): Volume 5 Nomor 1 Januari 2023 Vol 4, No 12 (2022): Volume 4 Nomor 12 2022 Vol 4, No 11 (2022): Volume 4 Nomor 11 2022 Vol 4, No 10 (2022): Volume 4 Nomor 10 2022 Vol 4, No 9 (2022): Volume 4 Nomor 9 2022 Vol 4, No 8 (2022): Volume 4 Nomor 8 2022 Vol 4, No 7 (2022): Volume 4 Nomor 7 2022 Vol 4, No 6 (2022): Volume 4 Nomor 6 2022 Vol 4, No 5 (2022): Volume 4 Nomor 5 2022 Vol 4, No 4 (2022): Volume 4 Nomor 4 2022 Vol 4, No 3 (2022): Volume 4 Nomor 3 2022 Vol 4, No 2 (2022): Volume 4 Nomor 2 2022 Vol 4, No 1 (2022): Volume 4 Nomor 1 2022 Vol 4, No 1 (2022): Volume 4 Nomor 1 Januari 2022 Volume 3 Nomor 4 Tahun 2021 Volume 3 Nomor 3 Tahun 2021 Volume 3 Nomor 2 Tahun 2021 Volume 3 Nomor 1 Tahun 2021 Volume 2 Nomor 4 Tahun 2020 Volume 2 Nomor 3 Tahun 2020 Volume 2 Nomor 2 Tahun 2020 Volume 2 Nomor 1 Tahun 2020 Volume 1 Nomor 2 Tahun 2019 Volume 1 Nomor 1 Tahun 2019 More Issue