cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Bionatura
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Cikal bakal jurnal ilmiah di Unpad adalah Majalah Unpad. Majalah Unpad pada tahun 1999 dipecah menjadi dua berdasarkan bidangnya yaitu eksak dan sosial. Untuk bidang eksak diterbitkan Jurnal Bionatura sedangkan untuk bidang sosial diterbitkan Jurnal Sosiohumaniora.
Arjuna Subject : -
Articles 260 Documents
ESTERIFIKASI MINYAK KEMIRI SUNAN (Aleurites trisperma) DALAM PEMBUATAN BIODIESEL Djenar, N.S -; Lintang, N. -
Bionatura Vol 14, No 3 (2012): Bionatura Nopember 2012
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.306 KB)

Abstract

Biodiesel yang dibuat dari minyak nabati merupakan bahan bakar alternatif terbarukan yang prospektifuntuk dikembangkan. Dalam penelitian ini, minyak nabati yang digunakan berasal dari tanaman kemiriSunan. Tujuan dari penelitian ini adalah esterifikasi dilanjutkan dengan transesterifikasi minyak kemiriSunan untuk menghasilkan biodiesel, serta menganalisis sifat kimia dan fisika dari biodiesel yangdihasilkan. Pada esterifikasi minyak digunakan metanol dengan katalis asam sulfat pada suhu reaksi60 oC selama 60 menit. Perbandingan volume antara minyak dengan metanol adalah 4:1. Minyakhasil esterifikasi menghasilkan bilangan asam sebesar 10,31 mgKOH/g dengan massa jenis (40 oC)0,9098 g/cm3. Tahap selanjutnya dilakukan transesterifikasi pada suhu 50 oC selama 30 menit. Biodieselyang dihasilkan ditentukan karakteristiknya dan diperoleh bilangan asam 1,41 mgKOH/g, viskositaskinematik (40 oC) 6,87 cSt, massa jenis 0,9002 g/cm3, heating value 36.915 J/g, flash point 125 oC danbilangan iodium 76,66 g iod/100 g. Hasil analisis GC-MS diketahui bahwa komposisi kimia terbesardari biodiesel adalah 29,97% metil palmitat, 38,03% metil oleat dan 27,55% metil linoleat. Berdasarkandata-data tersebut, maka biodiesel yang dibuat dari minyak kemiri Sunan yang terlebih dahulu melaluiesterifikasi sudah mendekati Standar Mutu Biodiesel Indonesia. Namun demikian untuk menentukankelayakannya sebagai bahan bakar harus dilakukan pengujian lebih lanjut pada mesin penggerak diesel.Kata Kunci: Esterifikasi, minyak kemiri Sunan, transesterifikasi, biodiesel
PENGARUH GENETIK DAN LINGKUNGAN TERHADAP SIFAT KARKAS SAPI JEPANG COKLAT Sri Rachma Aprilita -
Bionatura Vol 11, No 2 (2009): Bionatura Juli 2009
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.344 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan di propinsi Kumamoto Jepang menggunakan 21.086 ekor sapi jantan muda dan 7.151 ekor sapi betina muda dari bangsa sapi Jepang coklat dengan mengukur sifat karkas yaitu M.longissimus dorsi (MLD), tebal lemak subkutan (TLS), tebal tulang rusuk (TTR) dan marbling score (MS). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan tambahan informasi tentang pengaruh genetik dan lingkungan terhadap kualitas dan kuantitas daging sapi Jepang coklat sebagai salah satu informasi saat proses seleksi. Hasil yang diperoleh adalah seluruh sifat karkas sangat nyata dipengaruhi oleh faktor pejantan, jenis kelamin dan tahun penggemukan. Ukuran MLD dan MS pada sapi jantan muda lebih besar (1,4 cm2) dan lebih baik (0,05) dibandingkan dengan sapi betina muda. Sapi yang mulai digemukkan saat musim dingin cenderung memiliki ukuran MLD yang lebih besar, nilai MS yang lebih tinggi namun ketebalan TLS dan TTR yang lebih tipis dibandingkan dengan musim yang lain. Rentang dugaan nilai heritabilitas untuk sifat karkas adalah 0,22–0,36. Korelasi genotip dan fenotip antar sifat karkas adalah positif dan berkisar antara 0,05-0,62 dan antara 0,03-0,32 kecuali korelasi antara MLD dengan TLS adalah negatif (-0,14 dan -0,03).Kata Kunci : Sifat Karkas, Korelasi Genotip, Korelasi Fenotip, Sapi Jepang Coklat,
MINERAL PLASMA DAN RESPONS ANTIBODI PASCA CEKAMAN TRANSPORTASI PADA DOMBA DENGAN RANSUM YANG DISUPLEMENTASI SENG DAN MINYAK IKAN Iman Hernaman; Toto Toharmat; Simson Tarigan
Bionatura Vol 5, No 3 (2003): Bionatura Nopember 2003
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.959 KB)

Abstract

Seng sangat penting di dalam sistem kekebalan tubuh. Akan tetapi,kandungannya di dalam bahan pakan di Indonesia secara umum rendah. Ternakbanyak mengeluarkan seng melalui urine bila mengalami cekaman transportasi,oleh karena itu kebutuhan seng mungkin meningkat. Penelitian ini bertujuanuntuk melihat mineral plasma dan respons antibodi setelah mengalami cekamantransportasi. Enam belas domba ekor tipis jantan dialokasikan ke dalamRancangan Acak Lengkap dengan menggunakan ransum basal yang memilikikandungan Zn sebesar 22.8 ppm. Perlakuan terdiri atas; ransum basal (R1), R1 +36 ppm Zn (R2), R1 + minyak ikan 1.5% (R3) dan R1 + 36 ppm Zn + minyak ikan1.5% 1.5% (R4). Ternak domba diberi makan dua kali pada jam 08.00 dan 16.00.Masing masing domba divaksinasi dengan Clostridium perfringens pada 41 dan 3hari sebelum transportasi. Ketika ternak mengalami cekaman transportasidiperoleh kondisi fisiologis sebagai berikut : (1) Seng plasma menurun untuksemua perlakuan (2) Kalium dan Mg plasma menurun dan kembali normal padajam ke-88 setelah transportasi (3) Natrium plasma meningkat pada perlakuan Zn+ minyak ikan pada jam ke-40 (4) Suplementasi Zn meningkatkan responsantibodi. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa suplementasi Znmeningkatkan kekebalan tubuh dan kadar seng mungkin perlu ditingkatkan lagidalam ransum setelah ternak mengalami cekaman transportasi.
KAJIAN POTENSI IKAN DI LAHAN GAMBUT TASIK BETUNG, RIAU Gema Wahyudewantoro -
Bionatura Vol 12, No 2 (2010): Bionatura Juli 2010
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilaksanakan survey ikan di lahan gambut di Tasik Betung, Siak-Propinsi Riau. Penelitian bertujuan mengkaji jenis-jenis ikan berdasarkan keragaman, kekayaan jenis dan potensinya. Jenis ikan yang terkoleksi 30 jenis, yang termasuk dalam 14 famili dan 21 genus. Cyprinidae merupakan famili dengan jenis terbanyak (9 jenis), kemudian Belontiidae (4 jenis) dan Channidae (3 jenis). Sebagian besar jenis adalah ikan hias (43%), konsumsi (40%) dan potensi ganda (17%).Kata kunci: Ikan, lahan gambut, Tasik Betung, keragaman
STUDI PENGEMBANGAN JALUR HIJAU DI KAWASAN CENGKARENG DAN JALUR SUNDA KELAPA - BLOK M JAKARTA Mahfud Arifin; Herman Soeriaatmadja
Bionatura Vol 4, No 2 (2002): Bionatura Juli 2002
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.895 KB)

Abstract

Konsep penataan jalur hijau di kawasan Cengkareng dan jalur Sunda Kelapa–Blok M selama ini masih belum mencapai sasaran yang ideal. Terdapat keinginanPemerintah DKI Jakarta agar kawasan ini ditanami tanaman hias berbunga untukmemberikan kesan yang impresif bagi turis yang berkunjung ke Jakarta. Suatustudi telah dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi fisik lingkungan lahan/tanah,kualitas udara, iklim, dan inventarisasi jenis dan kondisi tanaman yang sudahada. Studi juga menginventarisasi jenis tanaman potensial yang sesuai dengantujuan penggunaan dan kesesuaian kondisi lingkungan kawasan tersebut. Hasilstudi menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor penghambat bagipenanaman jalur hijau dengan tanaman hias, yaitu berupa tekstur tanah, tingkatkesuburan, pH tanah, dan tingkat pencemaran tanah oleh unsur logam berat Pb.Pencemaran kualitas udara oleh NOx dan SOx juga sudah mencapai tingkat yangdapat mengganggu tanaman, sedangkan hasil survey terhadap tanaman yangsudah ada menunjukkan bahwa lebih dari 50 % tanaman berbunga kondisipertumbuhan bunganya kurang baik.Kata kunci : Jalur hijau
Prediksi Aktivitas Antikanker Payudara Senyawa Fevicordin dari Biji Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl. pada ERĄ Melalui Hubungan Kuantitatif Struktur dan Aktivitas metode Multiple Linear Regression Analysis dan Partial Component Analysis Muchtaridi -; A. Mutalib -; Jutti Levita -; A. Diantini -; Ida Musfiroh -
Bionatura Vol 13, No 1 (2011): Bionatura Maret 2011
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.97 KB)

Abstract

In this study fevicordin is proposed to be used for anti breast-cancer. The development of this compound was based on Quantitative Structure Activity Relationship (QSAR) study of 37 estrogen analogues using MLRA (Multiple Linier Regression Analysis) and PCA (Partial Component Analysis). QSAR equations resulted from MLRA and PCA techniques are:Log Ki = -16.5348 + 9.4000 Ovalitas - 0.0472 Molar Volume - 1.3985 Dipole Energy + 0.4891 Dipole Length + 0.0000 Torsion Energy + 0.0113 Total Areaand Log Ki = -16.8273 – 1.4970 Homo – 0.0214 Area Polar + 0.4940 Dipol – 0.0131 Total Area, respectively.The models were used to predict fevicordin’s Ki value, which had been studied using radioligand binding assay by Nakata and his colleagues, and resulted 6.13-15M (in Tris buffer using 3H-estradiol as competitor) and 2.60.10-14M (in Hepes buffer using [125I]estradiol as competitor), respectively.Keywords : Fevicordin, Breast cancer, ERá, Ki, QSAR
KAJIAN PENAMBAHAN KHAMIR Kluyveromyces lactis, Candida curiosa DAN Brettanomyces custersii ASAL DADIH TERHADAP KONSENTRASI ASAM-ASAM AMINO, LEMAK, ORGANIK DAN KARBOHIDRAT SUSU KERBAU FERMENTASI (DADIH). Yurliasni -; Zakaria, Y. -
Bionatura Vol 15, No 1 (2013): Bionatura Maret 2013
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.024 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruhpenambahan khamir pada komposisi susu kerbauselama fermentasi untuk menghasilkan dadih. Khamiryang digunakan adalah Candida curiosa, Brettanomycescustersii, dan Kluyveromyces lactis asal dadih. Penelitiantelah dilaksanakan di Laboratorium Sekolah IlmuTeknologi Hayati ITB dan Laboratorium TeknologiHasil Ternak, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan selkamir dalam pembuatan dadih nyata berpengaruhterhadapi komposisi susu kerbau fermentasi (dadih)seperti asam-asam amino, lemak, orgaik dan karbohidrat,masing-masing Kluyveromyces lactis, (9,17%,4,88%, 1,01 ppm dan 85%); Brettanomyces custersii(6%, 8,41%, 0,45 ppm dan 73%) dan Candida curiosa(1,5%, 3,82%, 0,48 ppm dan 46%). Kluyveromyceslactis menggunakan asam amino, asam organik, dankarbohidrat lebih tinggi dibandingkan yang lain, yaitumasing-masing 9,15%, 1,01 ppm, 85% sedangkan penggunaanasam lemak lebih rendah dari Brett custersiiyaitu 4,88% dibanding 8,41%.
RESPONS TANAMAN BENGKUANG BUDIDAYA (Pachyrrhizus erosus L. Urban) TERHADAP PEMANGKASAN REPRODUKTIF UNTUK KARAKTER HASIL DAN KUALITAS UBI Sosiawan Nusifera -; Agung Karuniawan -
Bionatura Vol 11, No 1 (2009): Bionatura Maret 2009
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Percobaan yang bertujuan mengevaluasi respons dari 27 genotip bengkuang (Pachyrrhizus erosus L. Urban) terhadap pemangkasan sink reproduktif telah dilakukan di musim kemarau di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Unpad, Jatinangor. Percobaan lapang dilakukan mulai Februari hingga Agustus 2006. Percobaan terdiri dari dua set yang masing-masing set disusun dalam rancangan acak kelompok dengan 27 genotip bengkuang yang dikoleksi dari berbagai wilayah Indonesia and genotip leluhurnya dari Amerika Tengah dan selatan sebagai perlakuan dan diulang dua kali. Dua set percobaan tersebut dibedakan dengan perlakuan pemangkasan sink reproduktif. Karakter yang diamati adalah bobot ubi (g), bahan kering ubi (%), kadar pati ubi (%) dan kadar protein ubi (%). Data dianalisis dengan ANOVA dilanjutkan dengan uji gugus Scott-Knott, dan uji t-student. Hasil menunjukkan, bahwa tidak terdapat perbedaan antara 27 genotip bengkuang untuk semua karakter yang diamati pada populasi tanpa pemangkasan reproduktif. Sedangkan perbedaan respons 27 genotip pada populasi dengan pemangkasan hanya terlihat pada karakter bobot ubi. Perlakuan pemangkasan reproduktif hanya berpengaruh nyata terhadap bobot ubi.Kata kunci : Ubi, bengkuang, pemangkasan reproduktif
KONSEPSI PENGELOLAAN LAHAN TERLANTAR BERKELANJUTAN UNTUK PENGEMBANGAN AGRIBISNIS DI JAWA BARAT Ramdhon Bermanakusumah
Bionatura Vol 5, No 2 (2003): Bionatura Juli 2003
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.909 KB)

Abstract

Lahan terlantar di propinsi Jawa Barat masih sangat luas dan merupakanmasalah utama ditinjau dari aspek teknis dan sosial ekonomi. Sebagian lahanterlantar dikuasai oleh perusahaan swasta, yang akan digunakan sebagaikawasan industri, pemukiman atau perkebunan. Masyarakat yang tinggal disekitar lahan tersebut hidup dalam kemiskinan dan mereka memerlukan lahanuntuk ditanami dengan tanaman pangan. Tetapi, para pemegang hak atas tanahtelah membiarkan lahannya dalam keadaan tidak produktif. Studi ini bertujuanuntuk mengevaluasi berbagai peraturan pemerintah yang ada sebagai dasaruntuk mengembangkan konsep pengelolaan lahan terlantar secara berkelanjutansehingga dapat membantu pengentasan kemiskinan masyarakat di sekitarnya.
EFFECT OF ULTRAVIOLET RADIATION ON THE FORMATION OF ERGOCALCIFEROL (VITAMIN D2) IN Pleurotus ostreatus Ruslan, K -; Reza, R.A -; Damayanti, S. -
Bionatura Vol 13, No 3 (2011): Bionatura Nopember 2011
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.947 KB)

Abstract

Naturally the content of ergocalciferol (vitamin D2) in mushrooms is small, but they are rich of ergosterol which is known as its precursor. Ergosterol converted to vitamin D2 by UV light irradiation following by heat reaction. The aim of the study is to observe formation of ergocalciferol from its precursor in the Pleurotus ostreatus using UV radiation at 254 and 366 nm. Crude samples were irradiated for 15, 30, 60, 90, and 120 minutes. The samples were then extracted using reflux for one hour. Ergocalciferol content was determined using spectrophotodensitometer. The results show that the content of ergocalciferol after 15, 30, 60, 90, 120 mins radiation under UV 254 nm are 24.12 ± 3.46; 28.15 ± 1.43; 38.22 ± 2.11; 48.19 ± 3.68; and 14.81 ± 3.41 μg/g respectively, whereas under UV 366 nm in similar duration the content are 9.59 ± 5.35; 20.6 ± 5.58; 27.67 ± 4.5; 10.62 ± 2.81; 8.76 ± 0.32 μg/g, respectively. No ergocalciferol is found in the control. It is concluded that the ergocalciferol was formed in mushroom after irradiating with ultraviolet light. The highest ergocalciferol content was found in sample irradiated under UV light 254 nm for 90 minutes.Keywords: Ergocalciferol, ergosterol, duration, irradiated, Pleurotus ostreatus spectrophotodensitometer, ultraviolet light

Page 11 of 26 | Total Record : 260