cover
Contact Name
Radinal Mukhtar
Contact Email
jurnalidrak.stitrh@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalidrak.stitrh@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Idrak: Journal of Islamic Education
ISSN : 2655254x     EISSN : 26549239     DOI : -
Core Subject : Education,
Idrak: Journal of Islamic Education adalah jurnal berkala ilmiah yang diterbitkan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Ar-Raudlatul Hasanah, Medan, sejak 01 Desember 2018. Jurnal ini mengkaji ilmu-ilmu yang terkait dengan Pendidikan Islam dan Pondok Pesantren. Jurnal ini bertujuan sebagai media pertukaran ide dan gagasan di antara para dosen, pengamat maupun peneliti mengenai dua lingkup studi tersebut. Idrak: Jorunal of Islamic Education menerima karya tulis baik berupa artikel ilmiah, hasil penelitian atau review buku, dan dijadwalkan terbit setiap bulan Juni dan Desember setiap tahun.
Arjuna Subject : -
Articles 52 Documents
PEMANFAATAN MEDIA RUBU’ AL-MUJAYYAB PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH Setiawan, Hasrian Rudi; Rakhmadi, Arwin Juli; Hidayat, Muhammad
Idrak: Journal of Islamic Education Vol 2, No 2 (2020): Sedang Proses
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Ar-Raudlatul Hasanah, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (876.08 KB)

Abstract

Rubu? Al-Mujayyab adalah instrumen astronomi klasik berbentuk seperempat lingkaran dengan desain yang sederhana. Alat ini berfungsi secara spesifik sebagai penentu ketinggian dan pengukur waktu. Dalam artikel ini, dideskripsikan pemanfaatan alat klasik tersebut dalam membantu siswa dalam memahami hubungan antara ilmu yang dipelajarinya dengan alam sekitar. Secara khusus, ia diformat untuk membantu siswa mempelajari, memahami dan meningkatkan hasil pembejaran matematika di sekolah, yang secara khusus dipergunakan pada materi Trigonometri dan Kesebangunan. Dengannya, diharapkan muncul peningkatan kemampuan matematika khususnya pada pokok bahasan kesebangunan pada pembelajaran di sekolah. 
PEMBELAJARAN TAHFIZH DI HOME SCHOOLING GROUP (HSG) SEKOLAH DASAR KHOIRU UMMAH 20 MALANG Anggreni, Anggreni
Idrak: Journal of Islamic Education Vol 2, No 2 (2020): Sedang Proses
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Ar-Raudlatul Hasanah, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.176 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendekripsikan dan menganalisis metode pembelajaran Tahfizh di HSG SD Khoiru Ummah 20 Malang serta metode yang digunakan guru tahfizh dalam meningkatkan motivasi menghafal Alquran siswa di sekolah tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang pengumpulan datanya dilakukan dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Dalam penelitian ini peneliti menemukan beberapa temuan hal yang meningkatkan motivasi menghafal Alquran siswa yaitu; (1) Metode pembelajaran Tahfizh yang diterapkan di HSG SD Khoiru Ummah 20 Malang dilakukan dengan metode murâja?ah, metode talaqqi (setor hafalan) dan metode ?iqâb (hukuman), sedangkan metode tahfizh yang digunakan siswa di rumah adalah metode wahdah dan metode simâ?i; (2) Metode guru tahfizh dalam meningkatkan motivasi menghafal Alquran siswa adalah dengan dua metode yaitu metode umum dan metode khusus. Yang termasuk umum yaitu apersepsi berupa tausiyah/nasihat dan video motivasi; metode yang dipakai; serta reward dan punishment. Adapun yang termasuk khusus yang digunakan untuk meningkatkan motivasi menghafal Alquran siswa yaitu dengan adanya mini-parenting; Musabaqah Hifzhil Qur?an (MHQ); dan Penjamin Mutu Tahfizhul Qur?an. Berdasarkan keseluruhan analisis data tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran Tahfizhul Qur?an yang diterapkan di Home Schooling Group (HSG) Sekolah Dasar Khoiru Ummah 20 Malang dapat meningkatkan motivasi menghafal Alquran siswa.
PARADIGMA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA MILENIAL Tazali, Imam
Idrak: Journal of Islamic Education Vol 2, No 2 (2020): Sedang Proses
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Ar-Raudlatul Hasanah, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.657 KB)

Abstract

Tujuan penulisan artikel ini adalah mengelaborasi paradigma pendidikan agama Islam. Hal itu perlu dilakukan karena ancaman dan tantangan perubahan begitu cepat terjadi di era milineal. Meskipun terdapat berbagai macam definisi pendidikan yang diungkapkan oleh beberapa pakar, namun secara kesimpulan awal, pendidikan merupakan suatu proses penyiapan generasi muda untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan efesien. Hasil penelusuran teoritis yang dilakukan adalah bahwa penerapan akhlak menjadi paradigm penting dalam dunia pendidikan Islam. Paradigma itu selaras dengan tujuan yang berstandar islami sebagai upaya mengadakan perubahan perilaku seseorang baik dari buruk menjadi lebih baik.  Dengan paradigma tersebut moralitas dan karakter menjadi perhatian penting. Oleh karena itu, paradigma pendidikan agama Islam penting untuk digali dan dikaji lebih mendalam.  
Idham Chalid di Nahdlatul Ulama Nur Hidayatullah
Idrak: Journal of Islamic Education Vol. 1 No. 1 (2018): Idrak
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Ar-Raudlatul Hasanah, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nahdlatul Ulama is an Islamic organization in Indonesia, which until now exist in the middle of the community, and has branches in several countries. NU interest many people because of its universal fikrah; founded by Hadratus Sheikh KH. Hasyim Asy’ari since before the independence of the Republic of Indonesia, 1926. Its existence until now of course after going through colorful political system at that time, beginning from the physical revolution, the old order (orde lama), the new order (orde baru), up to the present democratic era. NU was led by Chairman of the NU, one of the chairmen is KH. Dr. Idham who contribute many things and successful lead within a period of 28 years (1956-1984) at times critical, such as receiving a guided democracy, Nasakom and periods of 1959 decree. There are many progress and struggles of Idham Chalid toward NU, both in the field of education, economic, political, social and religious; NU gait also in the state and nation, as well as his contribution to the international world. Idham’s role as a leader of Islamic organizations and also as a statesman who concurrently various legislative and executive positions, from the old order to new order, giving a conclusion that religion and state should be hand in hand and mutually reinforcing.
Muhammad Ali Pasha: Inovasi Pendidikan Islam Radinal Mukhtar Harahap
Idrak: Journal of Islamic Education Vol. 1 No. 1 (2018): Idrak
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Ar-Raudlatul Hasanah, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

History, although in basic understanding seems to talk about something that has passed, actually save a lot of lessons. This paper departs from a character's study of Muhammad Ali Pasha who made many innovations in the field of Islamic education. He was found as a person who has a unique side, namely his personality who has no history of education in childhood because of the pressure of life but grew as a leader who made many innovations. Some innovations that can be called are its policy of putting the government as the center that develops education itself. Another innovation is the ongoing traditional and modern educational activities together so that the scientific scope is separated from the dichotomous aspects. Muhammad Ali Pasha was also noted as a leader who paid attention to the development and expansion of the education area so as to bring in European teachers to be able to take their expertise and practice in the Egyptian region, besides sending Egyptian youth to study in other regions to become cadres in the realm he wanted to grow and develop. Even so, it does not mean that Muhammad Ali Pasha's contribution and contribution in educational innovation can be swallowed up to be realized in Islamic educational institutions. More in-depth assessment of aspects, content and impacts that have been carried out to take what is needed and leave what is not needed.
Pendidikan Inklusif dari Pesantren Anwari Nuril Huda
Idrak: Journal of Islamic Education Vol. 1 No. 1 (2018): Idrak
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Ar-Raudlatul Hasanah, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Since the last decade, the Indonesian education system has undergone a significant orientation change, namely from segregation education towards towards inclusive education that strives to provide education services for people with disabilities in regulareducation institutions (non-SLB). In many public education institutions, the implementation of inclusive education experiences paradigmatic and technical constraints, which has implications for the low process of transforming institutions into an inclusive education system. On the other hand, Indonesia has an Pesantren as institution that has proven to be able to play a strategic role in the history of education. The institution also holds a lot of potential that can be used as a basic material for building inclusive education. Through its wealth, pesantren can design inclusive education quickly, distinctively and classically.
Pendidikan Multikulturalisme Berbasis Alquran Akmal Rizki Gunawan Hasibuan
Idrak: Journal of Islamic Education Vol. 1 No. 1 (2018): Idrak
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Ar-Raudlatul Hasanah, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu problematika masyarakat postmodern adalah euforia perbedaan. Ketika arus multikulturalisme itu mencapai eksremitasnya, akan lahir rasisme, yaitu puncak individu atau kelompok meneguhkan perbedaannya sehingga tidak bisa dipertemukan. Wacana ini sangat bertentangan dengan penjelasan Alquran (al-Hujarat: 13), yang mengindikasikanbahwasanya seluruh bangsa adalah kawan, seluruh manusia adalah sahabat, dan tujuan yang paling akhir adalah perdamaian. Dengan pendekatan library research, kajian ini menyimpulkan bahwa konsep pendidikan multikultural berbasis Alquran dalammembangun karakter kebangsaan penting dielaborasi, yang meliputi: Ketauhidan Kemanusiaan, Persatuan, Permusyawaratan, dan Keadilan. Hal ini berdasarkan deskripsi Alquran mengenai interkoneksi dan interaksi harmonis antara manusia dengan Allah(habl ma’a Allah), manusia dengan dirinya sendiri (habl ma’a nafsih ) manusia dengan manusia (habl ma’a al-nas). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tafsir maudu’i dan metode historis-kritis-kontekstual. Dari itu, diperoleh bahwa sesungguhnya konsep pendidikan multikultural berbasis Alquran dapat membangun karakter kebangsaan dengan empat langkah, yaitu; penerapan pendidikan multikultural bersandarkan akidah, pengembangan potensi intelektual manusia, pengembangan akhlak baik terhadap sesama, penerapan menyerukan kedamaian.
Kontribusi Pendidikan Islam Syaikh Ali Hasan Ahmad Ad-Dary Zainal Abidin
Idrak: Journal of Islamic Education Vol. 1 No. 1 (2018): Idrak
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Ar-Raudlatul Hasanah, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper describe the contribution of Syaikh Ali Hasan Ahmad Ad-Dary (scholars of hadis) on Islamic Education in North Sumatra. This research is the study of figures using library research. Islamic education activities in North Sumatra were initially held in the residences of preachers/ ulama and in various mosques as centers of Islamic activities as practiced Syaikh Hasan Ma’shum (1884-1937) in Medan, Syaikh Ja’far Abdul Qodir Al Mandily (1894-1958) and his younger brother Syaikh Muhammad Ya’kub Abdul Qodir Al Mandily (1914-1984) in Panyabungan, Madina. Then Islamic education developed and institutionalized with the founding of the establishment of the Musthafawiyah Islamic Boarding School in Purbabaru, Madina, Madrasah Maslurah (1912) and the Aziziyah Madrasah (1923) in Tanjung pura, Langkat, Maktab Islamiyah Tapanuli in Medan (1918) then the establishment of Islamic colleges and universities. In addition, the development of Islamic education in North Sumatra was also driven by several leaders/ scholars such as Syaikh Mustafa Husein, Syaikh Abdul Halim Khatib, Syaikh M. Arsyad Thalib Lubis and Syaikh Ali Hasan Ahmad Ad-Dary. Syaikh Ali Hasan Ahmad Ad-Dary's contribution in Islamic Education in North Sumatra is writing several Islamic education textbooks as a guide for students in the teaching and learning process, publishing and printing several Islamic education textbooks through his publishers Penerbit Al-Mahfuzh Budi, established several Islamic schools, madrasas anduniversities in North Sumatra. Syaikh Ali Hasan Ahmad Ad-Dary also participated in establishing the North Sumatra State Islamic Institute (IAIN SU).
Materi Pendidikan Akhlak Terpuji Kitab Al-Minah Al-Saniyyah karangan Abd. Wahhab Al-Sya'rani Fikriansyah
Idrak: Journal of Islamic Education Vol. 1 No. 2 (2019): Idrak
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Ar-Raudlatul Hasanah, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Noble character is a mirror of someone's personality, besides that noble character will be able to deliver someone to high dignity. One of the attention of the Messenger of All?h Muhammad sawis to make his peopleto have good personality. A noble character can be trained by individuals so that they become characters in themselves, one of the place which can train individual to doing good morality is by education. Islamic boarding school education is an educational institution that highly upholds the morals of itsstudents.Islamic boarding school education in perpetuating moral teaching always comes from classic books, one of which is the book is Al-Minah al-Saniyyah written by Abd al-Wahhab al-Sya'rani which is a direct description of the Prophet Muhammad, who was directly nuked by author of his hadiths. Some types of akhak in it are repentance, sincerity, resignation, dzikrullah, generous and honest.
Manajemen Pendidikan Islam Perspektif Alquran Ahmad Zaki Muntafi
Idrak: Journal of Islamic Education Vol. 1 No. 2 (2019): Idrak
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Ar-Raudlatul Hasanah, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan Islam dalam kenyataanya telah memberikan banyak pengaruh dalam membumikan insan Muslim yang berbudi Islami sebagai corak yang bersifat distingtif dan bernuansa teologis. Hal ini merupakan bukti nyata adanya keberhasilan akan tujuanyang tercapai dalam manifestasi nilai-nilai qurani yang direpresentasikan dalam pendidikan Islam. Dalam konteks ini, Alquran merupakan instrumen penting yang telah menjadi pijakan utama dalam mengimplementasikan pendidikan Islam. Selain itu, dalam persoalan manajerial, Alquran juga telah menjadi pijakan penting. Esensi nilai-nilai qurani yang tersemai dalam manajemen pendidikan Islam akan mampu memberikan instrumen teologis sebagai pondasi penting dari pendidikan Islam itu sendiri. Pada dasarnya, implementasi manajemen pendidikan Islam dalam perspektif Alquran akan berimplikasi pada penyelesaian jalan keluar atas problematika dalam pendidikan Islam.