cover
Contact Name
Andreas Christian Louk
Contact Email
andreas.louk@staf.undana.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalfisika@undana.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota kupang,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
ISSN : 25035274     EISSN : 26571900     DOI : https://doi.org/10.35508/fisa
Jurnal Fisika – Fisika Sains dan Aplikasinya diterbitkan oleh Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Teknk - Universitas Nusa Cendana secara berkala (setiap 6 bulan) yaitu setiap bulan April dan Oktober, dengan tujuan untuk menyebarluaskan hasil penelitian, pengkajian, dan pengembangan bidang Fisika beserta dengan terapan ilmu fisika. Artikel yang dipublikasi dalam Jurnal FiSA dapat berupa Artikel Penelitian maupun Artikel Konseptual (non-penelitian).
Arjuna Subject : -
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya" : 13 Documents clear
SISTEM KONTROL SUHU PADA PENGERING IKAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 Fredy M. Baitanu; Ali Warsito; Jonshon Tarigan
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/fisa.v5i2.903

Abstract

Abstrak Telah dirancang sebuah sistem kontrol secara loop tertutup pada unit pengeringan ikan menggunakan sensor LM35, mikrokontroler ATmega8535, seven segment serta beberapa komponen elektronika yang tesedia dipasaran. Sistem dikendalikan oleh mikrokontroler ATmega8535 untuk pengambilan data suhu menggunakan sensor LM35 dan menampilkan data suhu melalui seven segment, serta mengontrol pemanas melalui aktuator. Hasil pengukuran nilai suhu akan dibandingkan dengan nilai setpoint, sehingga diperoleh selisih nilai yang akan digunakan sebagai indikator untuk melakukan proses pengontrolan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pengontrolan bekerja dengan baik dalam merespon setiap perubahan suhu udara. Ketika suhu di bawah setpoint 53°C maka aktuator akan berada dalam kondisi on sehingga pemanas aktif, sebaliknya jika suhu berada di atas setpoint 53°C maka aktuator akan berada dalam kondisi off untuk mematikan heater. Hasil pengeringan selama 4 jam menunjukkan bahwa pengeringan ikan pada massabasah ikan 200 gram, yaitu pada keadaan ventilasi atas kotak pengeringan terbukaakan menghasilkan massa kering90 gram. Pengujian selama 4 jam pada keadaan ventilasi kotak pengeringan tertutup akan menghasilkan massa kering 130 gram. Selain itu, pengeringan secara tradisional selama 12 jam dengan massa basah ikan 200-gram akan menghasilkan massa kering 90 gram.Kata Kunci: Suhu, pengeringan ikan; mikrokontroler Atmega8535; seven segment; aktuator Abstract A closed-loop control system of temperatures in fish drying unit using LM35 sensor, ATmega8535 microcontroller, seven segment and also some of the available electronic market components has been designed. The system is controlled by a microcontroller ATmega8535 for temperature data collection using LM35 sensor and temperature data is displayed on seven segments, as well as heating control via actuators. The measurement results will be compared with the value of the temperature set point value in order to obtain the difference in value to be used as an indicator for process control. The results show that the control works well in response to any changes in air temperature. If the setpoint temperature below 53°C, the actuator will in on condition that the heating is on, otherwise if the temperature is above 53°C setpoint then the actuator will on condition to turn the heater off. Drying for 4 hours results show that the drying fish on the fish wet mass of 200 grams, which is the state of the top vents open drying box will produce a dry mass of 90 grams. Testing for 4 hours in a drying box vents closed state will produce 130 grams of dry mass. In addition, traditional drying for 12 hours with 200 grams of fish wet mass will produce 90 grams of dry mass.Keywords: Temperature; drying fish; ATmega8535 microcontroller; seven segments; actuators.
RANCANG BANGUN LEMARI PENGERING DAUN MARUNGGA (Moringa Oleifera) Ben Vasco Tarigan; Jefri S. Bale; Matheus M. Dwinanto; Muhamad Jafri; Daud P. Mangesa; Dominggus G. H. Adoe
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/fisa.v5i2.1760

Abstract

Abstrak Pohon Marungga merupakan salah satu tumbuhan yang memiliki manfaat yang besar. Untuk daunnya sendiri dapat dijakdikan menjadi suplemen gizi dan juga sebagai bahan dasar kosmetik. Daun Marungga sendiri dapat dijadikan bubuk untuk selanjutnya diproses ke dalam berbagai kebutuhan. Sebelum dijadikan bubuk, sebelumnya daun tersebut harus dikeringkan. Pengeringan manual selama ini membutuhkan waktu yang panjang dan tidak higienis. Pada penelitian ini diperoleh hasil, proses pengeringan selama 19 jam diperolehhasil penurunan kelembaban tidak bisa dilakukan secara cepat. Hal ini disebabkan karena temperatur dalam ruangan tidak mampu memanaskan udara sekitar dengan cepat sehingga proses pengeringan cenderung lebih lambat. Dengan beban pengeringan 20 kg daun Marungga mentah, diperoleh sekitar 3 kg daun kering.Kata kunci: marungga; perpindahan panas; lemari Abstract Marungga tree is one of the plants that have great benefits. The leaves themselves can be transformed into nutritional supplements and also as a cosmetic base ingredient. Marungga leaves themselves can be used as a powder for further processing into various needs. Before being made into powder, the leaf must be dried beforehand. Manual drying so far requires a long time and is not hygienic. In this study the results were obtained, the drying process for19 hours obtained the result of humidity reduction could not be done quickly. This is because the temperature in the room is not able to heat the surrounding air quickly so the drying process tends to be slower. With a drying load of 20 kg of raw Marungga leaves, about 3 kg of dried leaves are obtained.Keywords: marungga; heat transfer; cabinets
IDENTIFIKASI ASPEK GELOMBANG BUNYI KELUARAN ALAT MUSIK SASANDO TRADISIONAL DAN SASANDO ELEKTRIK Martince Aryani Jusuf Kaba; ali warsito; laura A.S lapono
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/fisa.v5i2.1960

Abstract

ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang identifikasi aspek gelombang bunyi alat musik sasando tradisional dan sasando elektrik. Subjek penelitian ini adalah bunyi alat musik sasando tradisional dan sasando elektrik yang bertipe sasando biola dengan jumlah dawai 32. Bunyi alat musik sasando direkam dengan mikrofon Havit Straight M-80 dan dianalisis menggunakan perangkat lunak Wavepad sound editor. Aspek gelombang bunyi ditentukan dengan menggunakan metode Fast Fourier Transform (FFT). Sampel original bunyi sasando tradisional dan sasando elektrik dengan rentang frekuensi dari 86 Hz sampai 1206 Hz dan 97 Hz sampai 1077 Hz. Rentang intensitas dari sasando tradisional dan sasando elektrik secara berturut-turut (-45,95398906) dB sampai (-12,38564365) dB dan (-33,44661942) dB sampai (-9,780729931) dB. Kemudian dengan perangkat lunak excel diperoleh grafik data bunyi sasando tradisional dan sasando elektrik berupa grafik intensitas, frekuensi dan noise. Setelah dilakukan filter terhadap sampel original bunyi sasando tradisional dan sasando elektrik, yang mempengaruhi kualitas gelombang bunyi adalah adalah rentang noise pada sampel bunyi dari pengolahan data -2 dB sampai 0 dB dan -4,22 dB sampai -0,14 dB dengan persentase noise 0 % sampai 8,27 % dan 0,57 % sampai 22,76 %. Sebagian besar persentasi noise berpengaruh pada bunyi asli. Kata Kunci: Sasando, sampel original, mikrofon Havit Straight M-80, Wavepad sound editor, metode Fast Fourier Transform (FFT), frekuensi, intensitas, noise. ABSTRACT Research has been conducted on the identification of aspects of the sound waves of traditional Sasando musical instruments and Sasando electric. The subject of this research is the sound of traditional Sasando musical instruments and Sasando electric type of Sasando violin with 32 strings. The sounds of Sasando musical instruments were recorded with the Havit Straight M-80 microphone and analyzed using Wavepad sound editor software. Sound wave aspects are determined using the Fast Fourier Transform (FFT) method. Original samples of traditional Sasando sound and Sasando electric range in frequency from 86 Hz to 1206 Hz and 97 Hz to 1077 Hz. The intensity ranges from traditional Sasando and Sasando electric are (-45,95398906) dB to (-12,38564365) dB and (-33,44661942) dB to (-9,780729931) dB. Then with Excel software obtained data graphs of traditional Sasando sound and Sasando electric in the form of graphs of intensity, frequency and noise. After filtering the original samples of traditional Sasando sound and Sasando electric, what affects the sound wave quality is the range of noise in the sound sample from data processing of -2 dB to 0 dB and -4.22 dB to -0.14 dB with a percentage of noise 0 % to 8.27% and 0.57% to 22.76%. Most of the noise percentage affects the original sound. Keywords: Sasando, original sample, Havit Straight M-80 microphone, Wavepad sound editor, Fast Fourier Transform (FFT) method, frequency, intensity, noise.
OPTIMALISASI PENERIMAAN INTENSITAS CAHAYA MATAHARI PADA PERMUKAAN PANEL SURYA (SOLAR CELL) MENGGUNAKAN CERMIN Soni A Kaban; Muhamad Jafri; Gusnawati Gusnawati
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/fisa.v5i2.2243

Abstract

Abstrak Energi surya merupakan salah satu energi yang bias dikonversi menjadi energi listrik dengan menggunakan panel surya (photovoltaic solar). Pada penelitian ini, dirancang panel surya dengan cermin datar sebagai reflektor scanning dengan empat buah reflektor pada empat sisi panel surya. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mendapatkan keluaran panel surya yang optimal menggunakan cemin sebagai media reflektornya dan mendapatkan konfigurasi penempatan cermin untuk meningkatkan keluaran arus dan tegangan panel surya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan melakukan percobaan terhadap objek bahan penelitian dengan kemiringan reflektor cermin 30o, 45o, dan 60o. Dengan penambahan reflector cermin pada panel surya menyebabkan peningkatan keluaran panel surya pada pukul 12.00 Wita. Panel tanpa reflektor mengahasilkan Arus 2,1 Ampere, Tegangan 6,52 Volt. Panel reflektor 30o menghasilkan Arus 1,89 Ampere, Tegangan 6,25 Volt, Panel reflektor 45o, Arus 2,33 Ampere, Tegangan 6,15 Volt dan Panel reflektor Arus 3,02 Ampere, dan Tegangan 6,41 Volt.Kata kunci: Energi; fotovoltaik; panel surya; cermin. Abstract Solar energy is one of the energies that can be converted into electrical energy using solar panels (photovoltaic solar). In this study, a solar panel with a flat mirror as a scanning reflector was designed with four reflectors on the four sides of the solar panel. The objectives to be achieved in this study are to obtain optimal solar panel output using the mirror as a reflector medium and obtain a mirror placement configuration to increase the current and voltage output of the solar panels. The method used in this research is an experimental method by conducting experiments on the object of the research material with a mirror reflector tilt of 30o, 45o, and 60o. With the addition of a mirror reflector on the solar panel, it causes an increase in the output of the solar panel at 12.00 GMT+08. The panel without a reflector produces a current of 2.1 Ampere, a voltage of 6.52 volts. The 30o-reflector panel produces a current of 1.89 Amperes, a Voltage of 6.25 Volts, a 450 Reflector Panel, a Current of 2.33 Amperes, a Voltage of 6.15 Volts and a Current 3.02 Amperes of Reflector Panel, and a Voltage of 6.41 Volts. Keywords: Energy; photovoltaic; solar panel; mirror
INTERPRETASI POLA PENYEBARAN BATUAN DAN DAERAH TERAKUMULASI AIR TANAH MENGGUNAKAN METODE MAGNETIK DESA OEMATNUNU KABUPATEN KUPANG Oktavianus Kette; Hadi I. Sutaji; Bernandus Bernandus
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/fisa.v5i2.2284

Abstract

Abstrak Telah dilakukan penelitian interpretasi pola penyebaran batuan dan daerah terakumulasi air tanah menggunakan metode magnetik di Desa Oematnunu Kabupaten Kupang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola sebaran batuan dan daerah terakumulasinya air tanah serta membuat pemetaannya. Akuisisi data dilakukan dengan Proton Precession Magnetometer (PPM) tipe GSM–19T dan data yang diperoleh berupa nilai medan magnet total serta variasi harian yang diolah serta diinterpretasikan secara kualitatif dan kuantitatif. Interpretasi kualitatif menunjukkan nilai anomali medan magnet total berkisar -250 nT sampai 450 nT dan terbagi atas anomali medan magnet rendah pada kisaran -250 nT sampai -10 nT, anomali medan magnet sedang dengan kisaran nilai -10 nT sampai 110 nT serta anomali medan magnet tinggi di kisaran 110 nT sampai 450 nT. Untuk interpretasi kuantitatif menunjukkan struktur batuan yang diduga berupa batu pasir (aquifer) berada di bagian utara hingga barat laut dengan kedalaman sekitar 0 m - 100 m. Kata kunci: Metode magnetic; suspeptibilitas; akuifer; Oematnunu Abstract Interpretation of rock distribution patterns and areas groundwater accumulation using magnetic methods in Oematnunu Village Kupang District. The purpose of this research was to determine the pattern distribution of rocks and areas of groundwater accumulation and to make the mapping. The acquisition data was carried out by using the GSM-19T Proton Precession Magnetometer (PPM) and the data obtained in the form of total magnetic field values and daily variations were processed and interpreted qualitatively and quantitatively. The qualitative interpretation shows the total magnetic field anomaly values ranging from -250 nT to 450 nT and is divided into low magnetic field anomalies in the range -250 nT to -10 nT, moderate magnetic field anomalies with values ranging from -10 nT to 110 nT, and high magnetic field anomalies. in the range 110 nT to 450 nT. For quantitative interpretation, it shows the rock structure which is thought to be sandstone (aquifer) in the north to the northwest with a depth of about 0 m - 100 m.Keywords: Magnetic method; suspension; aquifer; Oematnunu
ANALISIS POLA HUJAN DAN DISTRIBUSI HUJAN BERDASARKAN KETINGGIAN TEMPAT DI PULAU FLORES Elisabet Marlin Lesik; Hery Leo Sianturi; Apolinaris S Geru; Bernandus Bernandus
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/fisa.v5i2.2451

Abstract

Abstrak Telah dilakukan analisis pola dan distribusi hujan berdasarkan ketinggian tempat di pulau Flores. Data rata-rata bulanan untuk mendapatkan pola curah hujan, data curah hujan harian ke dasarian untuk mendapatkan data curah hujan dan data periode curah hujan selama musim hujan. Penelitian ini menggunakan software Geographic Information System (GIS) untuk membuat peta distribusi curah hujan dan di analisis menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) untuk mendeteksi perbedaan nilai tengah variabel pengamatan pada elevasi yang berbeda. Berdasarkan grafik pola hujan yang ada di pulau Flores adalah pola hujan monsunal. Hasil dari perhitungan menggunakan RAL, diperoleh nilai populasi pengamatan P1 pada ketinggian tempat (0-300 m dpl) dengan curah hujan rata-rata 851,75 mm dan periode musim hujan rata-rata 10,50 dasarian. P2 pada ketinggian tempat (301-600 m dpl) memiliki curah hujan rata-rata 1367,75 mm dan periode musimhujan rata-rata 13,75 dasarian. P3 pada ketinggian tempat (601-900 m dpl) memiliki curah hujan rata-rata 1875,25 mm dan periode musim hujan rata-rata 15,75 dasarian. P4 pada ketinggian tempat (901-1200 m dpl) memiliki curah hujan rata-rata 3164,50 mm dan periode musim hujan rata-rata 22,25 dasarian. Hal ini menunjukan ketinggian tempat memiliki pengaruh terhadap curah hujan dan periode musim hujan di pulau Flores.Kata Kunci: Pola hujan; curah hujan; periode musim hujan; Geographic Information System (GIS); Rancangan Acak Lengkap (RAL). Abstract An analysis of rainfall patterns and distribution based on altitude on the island of Flores has been done. Monthly average data to get rainfall patterns, daily to basic rainfall data to get rainfall data, and rainfall period data during the rainy season. This study used Geographic Information System (GIS) software to create rainfall distribution maps and is analyzed using the Completely Randomized Design (CRD) method to detect differences in mean values of observational variables at different elevations. Based on a chart of rain patterns on Flores island is a monsoonal rain pattern. The results of calculations using RAL, observational population obtained values P1 at altitude (0-300 m asl) with an average rainfall of 851.75 mm and an average rainy season period of 10.50 dasarian. P2 at altitude (301-600 m asl) has an average rainfall of 1367.75 mm and an average rainy season period of 13.75 dasarian. P3 at altitude (601-900 m above sea level) has an average rainfall of 1875.25 mm and an average rainy season period of 15.75 dasarian. P4 at altitude (901-1200 m asl) has an average rainfall of 3164.50 mm and an average rainy season period of 22.25 dasarian. This shows that altitude has an influence on rainfall and the rainy season period on Flores Island. Keywords: Rain patterns; rainfall, periods of the rainy season; Geographic Information System (GIS); Completely Randomized Design (CRD).
PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI MESIN PRES BIJI KELOR DENGAN PUTARAN MESIN 1400 RPM Rima Nindia Selan; Defmit. Riwu; Jack Pah
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/fisa.v5i2.2967

Abstract

Abstrak Mesin pres biji kelor termasuk jenis mesin hidrolik dengan mekanisme tekan horizontal. Cara kerja mesin pres biji kelor dengan meneruskan daya putaran dari poros melalui media penghantar (fluida) menjadi daya tekan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem transmisi mesin pres biji kelor dengan putaran mesin 1400 rpm, daya 1 Hp dan kapasitas awal 100 gram. Metode penelitian berupa analisis numeric dengan variabel yang disesuaikan. Perancangan system transmisi menggunakan bahan S30C dengan kekuatan tarik 58 kg/mm2 dan tegangan geser diizinkan 4,83 kg/mm2 Mesin pres biji kelor menghasilkan kecepatan transmisi 18,70m/s dengan perkiraan waktu pemerasan 2,18 detik. Mesin pengepress biji kelor dengan mekanisme tekan horizontal memiliki hasil perasan yaitu sekitar 15,6% (100 g biji kelor = 16 ml minyak kelor) dengan gaya tarik transmisi 267,54 N. Kata kunci: Sistem transmisi, putaran mesin, daya, mesin pres Abstract Moringa seed press is a type of hydraulic machine with a horizontal pressing mechanism. The moringa seed press works by passing the rotational power from the shaft through the conveying medium (fluid) to become compressive power. This study aims to design a transmission system for the moringa seed pressing machine with an engine speed of 1400 rpm, 1 hp power, and an initial capacity of 100 grams. The research method is numerical analysis with adjusted variables. The design of the transmission system uses S30C material with tensile strength () 58 kg/mm2 and allowed shear stress () 4.83 kg/mm2. The moringa seed pressing machine produces a transmission speed of 18.70m/s with an estimated squeeze time of 2.18 seconds. The moringa seed pressing machine with a horizontal pressing mechanism has a yield of about 15.6% (100 g of moringa seeds = 16 ml of Moringa oil) with a transmission pulling force of 267.54 N.Keywords: Transmission system, engine speed, power, pressing machine
A QUADRATIC-QUARTIC-QUINTIC (QQQ) PERTURBATION ON HARMONIC OSCILLATOR: HAMILTONIAN MATRIX REPRESENTATION Herry F. Lalus
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract This paper discusses a one-dimensional harmonic oscillator system subjected to simultaneous quadratic-quartic-quintic perturbation. The main objective of this paper is to calculate the matrix representation of its Hamiltonian. To keep more generally, these three perturbation terms use different small parameters. The method used in this paper is the standard algebraic method using Dirac notation with the bases that have also been shown. The results of the analysis that has been carried out, it is obtained in the form of the Hamiltonian matrix representation of this system which contains the three different small parameters. If the three parameters are chosen to be zero (without perturbation), the matrix form will be reduced to a standard harmonic oscillator matrix.Keywords: QQQ perturbation; harmonic oscillator, Hamiltonian matrix representation.
KAJIAN AWAL SIFAT OPTIK GRAPHENE OXIDE BERBAHAN DASAR ARANG SEKAM PADI DENGAN METODE LIQUID PHASE EXFOLIATION MENGGUNAKAN ALAT BANTU BLENDER DAN ULTRASONIC CLEANER Intan Riani Solo; Minsyahril Bukit; Albert Z. Johannes; Redi K. Pingak
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian tentang kajian awal sifat optik Graphene Oxide (GO) berbahan dasar arang sekam padi dengan metode Liquid Phase Exfoliation (LPE) menggunakan alat bantu blender dan Ultrasonic Cleaner telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh variasi waktu sintesis GO menggunakan blender, ultrasonifikasi, dan blender yang dilanjutkan dengan ultrasonifikasi pada sifat optik GO, berdasarkan pada hasil karakterisasi UV-Vis. Dengan menggunakan alat bantu tersebut dilakukan variasi waktu 1 jam, 2 jam, dan 3 jam. Larutan didiamkan semalam, diambil bagian yang terangkat ke permukaannya dan dipisahkan. Kemudian bagian yang dipisahkan tersebut diencerkan dengan menggunakan aquades. Hasil tersebut dikarakterisasi menggunakan Spektrometer UV-Vis untuk mendapatkan spektrum serapannya. Berdasarkan hasil analisis spektrum dari ketiga perlakuan diperoleh jangkauan spektrum berada dalam range 200 nm sampai 400 nm. Nilai puncak serapan maksimum pada perlakuan blender 1 jam, 2 jam dan 3 jam secara berturut – turut adalah 3,319; 3,333dan 3,983 pada masing – masing panjang gelombang 223 nm; 222 nm dan 223 nm. Nilai puncak serapan maksimum pada perlakuan ultrasonifikasi 1 jam, jam dan 3 jam secara berturut – turut adalah 2,466; 2,115 dan 1,877 pada masing – masing panjang gelombang 223 nm; 223 nm dan 224 nm. Nilai puncak serapan maksimum pada perlakuan blender yang dilanjutkan dengan ultrasonifikasi 1 jam, 2 jam dan 3 jam secara berturut – turut adalah 2,777; 1,838; dan 1,961 pada masing – masing panjang gelombang 224 nm; 223 nm dan 224 nm. Berdasarkan nilai puncak serapan dan rentang panjang gelombang yang diperoleh dari hasil karakterisasi spektrometer UV-Vis, dapat disimpulkan bahwa material GO berhasil disintesis dalam penelitian ini. Dari hasil perbandingan spektrum ketiga perlakuan di atas, sintesis GO dengan metode LPE dengan alat bantu blender menghasilkan GO dengan konsentrasi yang paling tinggi dan waktu mempengaruhi jumlah konsenterasi GO yang dihasilkan.Kata kunci: GO; LPE, blender; ultrasonifikasi; blender-ultrasonifikasi. AbstractA preliminary study on the optical properties of Graphene Oxide (GO) from rice husk charcoal with the Liquid Phase Exfoliation (LPE) method using a blender and ultrasonic cleaner treatment has been done. The purpose of this research is to determine the influence of the time variation of GO synthesis using a blender, ultrasonication, and blender followed by ultrasonication on the optical properties of GO, based on the results of UV-Vis characterization. With the use of the treatment tools, we made 1 hour, 2 hours, and 3 hours’ time variations respectively. The solution was left overnight, then the raised portion on the surface was separated from the solution. The separated parts were diluted using equates and then characterized using the UV-Vis spectrometer to obtain its absorption spectrum. Based on the results of the spectrum analysis of the three treatments, spectrum coverage is obtained in the range of 200 nm to 400 nm. The maximum absorption coefficients from the 1 – hour, 2 – hour, and 3 – hour blender treatment were 3.319; 3.333, and 3.983 at 223 nm, 222 nm, and 223 nm respectively. The corresponding values from ultrasonication treatment were 2.466; 2.115 and 1.877 at 223 nm, 223 nm, and 224 nm respectively, and those from the blender treatment followed by ultrasonication were 2.777; 1.838 and 1.961 at 224 nm, 223 nm, and 224 nm respectively. Based on the absorption coefficients and the wavelength range obtained from UV-Vis spectrometer characterization results, it can be concluded that the GO material was successfully synthesized in this research. From the comparisons of the three treatments, GO synthesized using the LPE method with the blender treatment yields GO with the highest concentration, and time affects the number of GO concentrations produced.Keywords: GO, LPE, Blender, Ultrasonication, Blender- ultrasonication.
Front Matter Vol 5, No. 2 - Oktober 2020 Andreas Christian Louk
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Page 1 of 2 | Total Record : 13