cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Sukma: Jurnal Pendidikan
Published by Yayasan Sukma
ISSN : 25485105     EISSN : 25979590     DOI : -
Core Subject : Education,
SUKMA: Jurnal Pendidikan is an academic journal bi-annually published in Indonesia. It covers issues related to education in general: teacher, student, school management, curricula, teaching methods, teaching evaluations, education best practices, learning materials, et cetera.
Arjuna Subject : -
Articles 94 Documents
Adult Attachment for Reconstructing Adolescents’ Learning Identity and Awareness Dewi, Ratna Sari; Nurhayati, Nurhayati
Sukma: Jurnal Pendidikan Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Yayasan Sukma Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.059 KB) | DOI: 10.32533/03101.2019

Abstract

This study explored how adolescents reconstructed their roles as learners through learning identity and awareness by adult involvement in Sukma Bangsa Pidie (SBP) School. In order to monitor students’ attitudes and learning aspects’ progress, this research employed several observations and interviews (groups and individuals) either by videotaping or voice recording, also students’ database records from school information system (called SISTO). The previous findings advocated that there were variations in the way adolescents performed their learning identity that might encourage them to achieve different degrees of motivation, self-perceptions (self-efficacy, self-concept, and self-esteem), autonomy, and self-development towards their identity as learners. In the other study, the authors also found that students in SBP School were in various categories regarding their levels of learning awareness. It was exhibited by how students dealt with their own learning approaches and how high their existing willingness to learn was. The different levels of learning awareness were survival, establishing stability, approval, and loving to learn. Both learner identity and learner awareness level were almost similar in the way that adolescents experienced. As argued by previous well-known researchers, the child would grow as a good learner with positive improvement of self-concept and self-esteem. Also, the formation of positive self-esteem in adolescence became a bridge towards their success as demanding learners. Furthermore, adult (in this case teachers and parents) involvement with adolescents’ learning approaches may embolden the learners to become less or more autonomous people. Positive adult attachment therefore is pivotal to moderate students who have either low willingness to study or low self-conception. This study ultimately confirmed that there was a reciprocal relationship between learner identity (motivation, self-perceptions, autonomy, self-development) and learner awareness (survival, establishing stability, approval, loving to learn), then further will support the integrated effects on learner autonomy.
Dunia Pendidikan dan Pengembangan Daya Kreatif Fachruddin, Fuad
Sukma: Jurnal Pendidikan Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Yayasan Sukma Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.438 KB) | DOI: 10.32533/03104.2019

Abstract

Arus global memberi pengaruh kuat terhadap kebijakan, praktik, dan kelembagaan pendidikan. Pendidikan dihadapkan kepada tuntutan fleksibilitas dan adaptasiuntuk menyahuti tuntutan dan kesempatan dunia kerja. Kegiatan kelas (pembelajaran) hendaknya   memberi  peserta didik bekal yang diperlukan untuk hidup berdampingan dengan mereka yang berlatarbelakang sosio-kultural, politik, ideologi dan agama yang beragam. Daya Kreatif (creatrive power) yang mencakup berpikir kreatif, sikap kreatif (creative behavior) dan amaliah kreatif merupakan anugrah Tuhan kepada setiap individu  yang diperlukan dalam menghadapi kehidupan. Pengaktualan daya kreatif sangat dipengaruhi banyak faktor seperti pendekatan dan model pendidikan yang diberikan.  Pengembangan kreatifitas dalam kelas (pembelajaran) akan menghasilkan peserta didik kreatif dan peserta didik kreatif pada umumnya memiliki kemampuan lebih tinggi  dan tangguh dibanding peserta didik biasa [tidak kreatif]. Kemampuan berfikir kreatif sebagai komponen kreatif akan menghasilkan pembelajaran efektif atau lebih jauh mengembangkan daya nalar tinggi yang dapat digunakan untuk mengatasi persoalan pembelajaran. Pengembangan potensi kreatif peserta didik akan menghasilkan superior learning. Hal tersebut akan terwujud mankala  (a) guru-pendidik dibekali dengan kompetensi mengajar kreatif, (b)  Pemimpin sekolah memberi peluang atau kebebasan dan restu kepada warga masyarakat sekolah (guru, peserta didik, staf) mengekspresikan kreatifitasnya, (c) lingkugan fisik dan sosial  dan fasilitas sarana yang mendukung terhadap penumbuhan daya kreatif peserta didik.
Hubungan Antara Motivasi Belajar dan Cooperative Learning terhadap Prestasi Belajar di SD Muhammadiyah Sokonandi Yogyakarta Wasito, Wasito
Sukma: Jurnal Pendidikan Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Yayasan Sukma Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.168 KB) | DOI: 10.32533/03103.2019

Abstract

Motivasi dan penerapan metode belajar dalam pembelajaran dapat membantu banyak hal diantaranya berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Salah satu metode tersebut adalah metode kooperatif. Metode ini merupakan suatu metode yang menggunakan pendekatan komunikatif dalam bentuk kelompok-kelompok kecil, yang terdiri antara 4-5 orang dalam setiap kelompok. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menguji apakah ada pengaruh metode pembelajaran kooperatif (cooperative learning) dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa Sekolah Dasar. Hipotesis dalam penelitian ini adalah bahwa motivasi belajar dan pembelajaran kooperatif berperan positif terhadap prestasi belajar. Subjek penelitian adalah 38 siswa kelas IV di Sekolah Dasar Muhammadiyah Sokonandi Yogyakarta, yang terdiri dari 17 laki-laki dan 21 perempuan. Hasil penelitian berdasarkan analisis regresi 2 prediktor, nilai koefisien korelasi (R) dikonversi dalam nilai F sebesar 0.225 dengan p=0.799 (p>0.05), hasilnya menunjukkan bahwasannya tidak ada hubungan antara motivasi belajar dan pembelajaran kooperatif terhadap prestasi belajar siswa. Sehingga dapat dikatakan bahwa prestasi belajar tidak dapat diprediksi dari motivasi belajar dan metode pembelajaran kooperatif. Dengan kata lain, siswa yang mempunyai motivasi belajar dengan metode belajar kooperatif tidak dapat meningkatkan atau menurunkan prestasi belajar.
Aktualisasi Wacana Critical Pedagogy Menuju Pendidikan Inklusif Irwansyah, Yadri
Sukma: Jurnal Pendidikan Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Yayasan Sukma Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.536 KB) | DOI: 10.32533/03102.2019

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana jika wacana critical pedagogy di aktualisasikan dapat membentuk satu model pendidikan baru yang lebih inklusif sekaligus anti diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang sulit mendapat akses pendidikan karna keterbatasan biaya dan mereka yang memiliki kebutuhan khusus secara fisik. Penelitian ini merupakan penelitian literatur dengan mengumpulkan dan mengkaji sumber-sumber referensi buku dan tulisan-tulisan lain yang relevan terhadap penelitian ini. Dengan jalan menganalisis dan meyimpulkan antara teori dan temuan fakta di lapangan. Hasil penelitian ini meyimpulkan bahwa critical pedagogy adalah satu konsep kritis dalam pendidikan yang menginginkan semua unsur yang terlibat dalam institusi pendidikan dari mulai penyelenggara administrasi pendidikan, pendidik dan peserta didik dosen-mahasiswa, guru – murid harus memiliki pemahaman tentang critiqal pedagogy agar mampu membaca dan melihat fenomena-fenomen yang terjadi di dunia pendidikan kita pada hari ini, tidak hanya berdiam diri dan berpangku tangan terhadap masalah-masalah pendidikan saat ini, agar praktek-praktek eksklusi terhadap peserta didik bisa di tekan. Hasil dari rekomendasi pemahaman tersebut adalah kebijakan-kebijakan yang terukur terhadap mereka yang kekurangan biaya dan kelompok yang memiliki kebutuhan khsusus.
The Relation of Care-Giver Language and Children’s Knowledge Construction: It’s Impact on Literacy Achievement Siregar, Evy I.
Sukma: Jurnal Pendidikan Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Yayasan Sukma Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.79 KB) | DOI: 10.32533/03202.2019

Abstract

Literacy is a skill that develops along with the nurtured development of a person. For most school children in Indonesia this is a skill that is rarely encouraged, and yet this is the basic skill, the based foundation for academic growth. This paper looks at literacy development through child language development, its interaction with the carers and his/her environment. This is an attempt to look at the problem of the lack of literacy skills faced by Indonesians children and try to argue its stunted development through child language development, linked to their language development. Subsequently, it also attempt to place this issue through an argument that link this early development with the schooling process at the primary level, and how it might impact children’s literacy development.
Motivational Factors to Learn English among University Students in An Urban Area Adara, Reza Anggriyashati
Sukma: Jurnal Pendidikan Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Yayasan Sukma Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.796 KB) | DOI: 10.32533/03203.2019

Abstract

Motivation can be considered as one of influential factors in foreign language (FL) learning as it helps to sustain learner’s interest during long and tedious learning process of FL. According to Deci and Ryan (2000), motivation can be categorized into two types; intrinsic and extrinsic motivation. The present study aims to investigate intrinsic and extrinsic motivational factors of a group of university students in an urban area to learn English. The present study applied a mixed method approach by administering a set of questionnaires and interviews. In addition to a relatively high level of motivation among the participants, the findings of present study show an interest in English language skills and positive attitudes to native speakers of English, English speaking countries, and English learning as intrinsic motivational factors to learn English. On the other hand, the chances of getting better jobs and personal development as extrinsic factors which motivate students to learn English. The present study recommends English teachers as well as educational institutions to provide teaching and learning materials which suited to improve students’ motivation.
Penggunaan Kata dan Istilah Bahasa Inggris pada Promosi Penjualan Online di Instagram Husna, Nurul Fadzilatul; Azizah, Siva Nur; Yahya, Mokh
Sukma: Jurnal Pendidikan Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Yayasan Sukma Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32533/03204.2019

Abstract

This study aims to find out diction errors in online sales promotions on Instagram. Twenty sentences have been taken from six accounts established in Solo, Central Java, as the samples.  Analysis is focused on the inappropriate use of English words and terms. The results of this study are as follows. First, some forms of language errors found in Instagram accounts includes diction and terms errors. Second, the factors of language errors in sales promotions are (1) English is more popular, (2) English is more concise, (3) English looks more prestigious, and (4) English seems more persuasive.
Book Review: Pedagogi Cinta Fachruddin, Fuad
Sukma: Jurnal Pendidikan Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Yayasan Sukma Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.175 KB) | DOI: 10.32533/03206.2019

Abstract

Title: Love as PedagogyAuthor: Tim LoremanPublication: Sense Publishers, Rotterdam, 2012Pages: 120 halaman
IDENTIFIKASI SIKAP RASA INGIN TAHU SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN FISIKA DI MAN 1 BATANGHARI Fadilah, Irma; ST, Kartini,
Sukma: Jurnal Pendidikan Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Yayasan Sukma Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.108 KB) | DOI: 10.32533/03205.2019

Abstract

Pada abad 21 ini dibutuhkan sebuah pendidikan karakter guna membentuk siswa-siswa yang tidak hanya cerdas pengetahuan namun juga cerdas budi pekerti. Terdapat 18 karakter budaya bangsa yang telah dicetuskan pemerintah, salah satu karakter tersebut rasa ingin tahu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sikap  rasa ingin tahu siswa pada pembelajaran fisika di MAN 1 Batanghari. Subjek penelitian adalah 35 siswa kelas X IPA di MAN 1 Batnghari. hasil penelitian ini yaitu terdapat 9 siswa yang memperoleh nilai baik dengan persentase 25.7% dan 26 siswa yang memperoleh nilai sangat baik dengan persentase 74.3% . Hal ini menunjukkan bahwa sikap rasa ingin tahu yang ada pada siswa kelas X IPA di MAN 1 Batanghari tergolong kuat, dibuktikan juga dengan adanya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan siswa pada saat observasi.
Kebijakan Kurikulum dan Dinamika Penguatan Pendidikan Karakter di Indonesia Ariandy, Mohammad
Sukma: Jurnal Pendidikan Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Yayasan Sukma Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.407 KB) | DOI: 10.32533/03201.2019

Abstract

Artikel ini intens menyoroti hal-hal yang melatarbelakangi kebijakan kurikulum pendidikan, khususnya pendidikan karakter dalam bingkai Program ‘penguatan pendidikan karakter’ (PPK). Hal tersebut tentunya tidak lepas dari inovasi kebijakan kurikulum yang dikawinkan dengan gagasan-gagasan pemerintah, yang dibalut dalam sebuah gerakan dengan label “revolusi mental” yang terintegrasi dalam sebuah kurikulum nasional yang sedang berjalan. Persoalan yang akhirnya menjadi pokok perhatian dalam artikel ini, yakni bagaimana aktor-aktor tertentu memanfaatkan konstruksi pengetahuan tentang dinamika perubahan kurikulum dan urgensitas pendidikan karakter dalam pendidikan nasional. Proses di mana pengetahuan tentang kurikulum nasional dan skema penyelesaian huru-hara implementasi kebijakan kurikulum dikonstruksi, menggambarkan bagaimana aktor-aktor menjalankan kekuasaan. Teori governmentality Michel Foucault secara efektif menunjukkan wacana yang hanya menjadi medium mengantarkan kekuasaan. Kekuasaan justru akan semakin efektif jika berhasil menggerakkan serta mengarahkan individu-individu untuk bertingkah laku secara sukarela. Keadaan sebisa mungkin dibuat normal-normal saja, dengan begitu, akan tercipta masyarakat yang berdisiplin, taat regulasi, dan membatasi diri pada aturan-aturan yang telah diciptakan. Kekuasaan bukan lagi sekadar mengontrol, ia bahkan didukung oleh individu-individu yang merasa menjadi bagian darinya, sehingga masing-masing dari mereka mengambil sikap “etis” terhadap persoalan-persoalan atau wacana-wacana yang dihadapi.

Page 4 of 10 | Total Record : 94