cover
Contact Name
Jurnal Artefak
Contact Email
jurnalartefaksejarah@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalartefaksejarah@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. ciamis,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Artefak
Published by Universitas Galuh
ISSN : 23555726     EISSN : 25800027     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal ARTEPAK, diterbitkan olah Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Galuh. Jurnal ini memuat hasil penelitian atau kajian teoritis yang berkaitan dengan pengembangan dan peningkatan profesi guru IPS, kajian Sejarah Lokal & Nasional, Kebudayaan, dan Pendidikan. Diterbitkan secara berkala Dua kali dalam setahun yaitu pada Bulan April dan September.
Arjuna Subject : -
Articles 216 Documents
PENGARUH PENETRASI BARAT DALAM PEREDARAN KOMODITAS CANDU DI INDONESIA ABAD KE-17 HINGGA KE-20 Arafah Pramasto; Baroqah Meyrynaldy
Jurnal Artefak Vol 7, No 2 (2020): September
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.996 KB) | DOI: 10.25157/ja.v7i2.3805

Abstract

Candu / opium merupakan salah satu tanaman utama dalam pembuatan narkoba yang memiliki nama Latin Papaver Somniferum yang dapat menyebabkan ketergantungan dengan memberi efek relaksasi pada tingkat tertentu hingga penggunanya tidak sadarkan diri. Metode sejarah yang dipakai dalam penelitian ini. Penelitian ini membuktikan bahwa candu telah menjadi barang dagangan monopoli Verenigde Oost-Indische Compagnie sejak 1650-an, dan bahkan kongsi dagang ini membentuk ‘Societeyt van den Amphioen’ atau dikenal sebagai Yayasan Amphioen untuk menangani penjualan candu ilegal. East Indian Company dibawah Inggris yang menguasai Bengkulu juga membentuk Bencoolen Opium Society pada 1760 menyerupai yayasan bentukan Belanda. Yayasan Amphioen dibubarkan pada tahun 1794 yang diganti dengan pacht opium dengan sistem lelang hak dagang yang berakibat pada kemunculan bandar-bandar tol di bawah para pedagang Tionghoa selama dasawarsa 1820-an. Perusahaan Nederlandsche Handels Maatschappij milik Kerajaan Belanda lalu mengambil alih semua pacht opium serta memperoleh semua keuntungan perdagangan besar maupun kecil sejak 1827. Pemerintah kolonial kemudian menerapkan opium regie pada 1902 sehingga perdagangan opium berada di bawah pengawasan langsung Departemen Keuangan Pemerintah Hindia Belanda. Dinamika sejarah candu dalam periode ini menunjukkan bahwa hampir semua sistem yang diterapkan oleh bangsa-bangsa Barat bersifat monopolistik, berorientasi pada keuntungan, dan tidak bertujuan mengurangi konsumsi candu.Opium / opium is one of the main plants in the manufacture of drugs which has the Latin name Papaver Somniferum which can cause dependence by giving a relaxing effect to a certain level until the user is unconscious. The historical method used in this research. This research proves that opium has been a monopoly merchandise of the Verenigde Oost-Indische Compagnie since the 1650s, and even this trading partnership formed the 'Societeyt van den Amphioen' or known as the Amphioen Foundation to handle the illegal opium sales. The East Indian Company under the British which controlled Bengkulu also formed the Bencoolen Opium Society in 1760 resembling a Dutch-formed foundation. The Amphioen Foundation was dissolved in 1794 which was replaced by an opium pacht with a system of trade rights auction which resulted in the emergence of toll booths under Chinese traders during the 1820s decade. The Nederlandsche Handels Maatschappij company belonging to the Kingdom of the Netherlands then took over all the opium ships and obtained all the profits from large and small trade since 1827. The colonial government then implemented the opium regie in 1902 so that the opium trade was under the direct supervision of the Ministry of Finance of the Dutch East Indies Government. The historical dynamics of opium in this period show that almost all systems implemented by Western nations are monopolistic, profit-oriented, and do not aim to reduce the consumption of opium.
ANALISIS PEMBELAJARAN IPS DARING PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI SMP NEGERI 2 TARIK SIDOARJO Izzatul Fajriyah; Vici Biantami Putri Itaqullah
Jurnal Artefak Vol 8, No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.59 KB) | DOI: 10.25157/ja.v8i2.6120

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana proses pembelajaran pada masa pandemi covid-19 yang dilakukan secara online (dalam jaringan). Penelitian ini juga menjelaskan faktor-faktor dalam proses pembelajaran IPS daring di SMP Negeri 2 Tarik Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pada penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Subjek yang digunakan adalah guru IPS dan beberapa siswa SMP Negeri 2 Tarik Sidoarjo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran IPS daring dilakukan dengan beberapa aplikasi. Aplikasi yang digunakan yaitu google classroom, google meet, dan whatsapp group. Dalam hal ini dibutuhkan kreativitas seorang guru untuk pencapaian tujuan pembelajaran. Kendala yang dialami siswa yaitu tentang pemahaman materi dan keterbatasan akses internet. Upaya pemecahannya adalah dilakukan kerjasama antara guru dan orang tua siswa dalam pembelajaran IPS daring di SMP Negeri 2 Tarik Sidoarjo.This study aims to analyze how the learning process during the covid-19 pandemic was carried out online (in the network). This study also explains the factors in the online social studies learning process at SMP Negeri 2 Tarik Sidoarjo. This study uses a qualitative method. In this study, the data collection methods used were observation and interviews. The subjects used were social studies teachers and several students of SMP Negeri 2 Tarik Sidoarjo. The results showed that online social studies learning was carried out with several applications. The applications used are google classroom, google meet, and whatsapp group. In this case, teacher's creativity is needed to achieve learning objectives. Constraints experienced by students are about understanding the material and the limitations of internet access. The solution is to collaborate between teachers and parents in online social studies learning at SMP Negeri 2 Tarik Sidoarjo.
NILAI FILOSOFIS BUSANA PENGANTIN ADAT KEPRABON INTEN KADATON GALUH Anisa Nurazizah Yahya; Yat Rospia Brata; Agus Budiman
Jurnal Artefak Vol 8, No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (715.135 KB) | DOI: 10.25157/ja.v8i2.6392

Abstract

Busana pengantin adat Keprabon Inten Kadaton Galuh merupakan busana pengantin daerah khas Kabupaten Ciamis yang telah dipatenkan dan dibakukan secara nasional pada tanggal 14 Februari 2001. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data mengenai asal-usul busana, pakem pemakaiannya dan nilai filosofis yang terkandung di pakaiannya sehingga dapat menjadi salah satu sumber untuk mengenalkan busana pengantin adat Keprabon Inten Kadaton Galuh secara luas khususnya untuk masyarakat di Kabupaten Ciamis sendiri. Metode dalam penelitian ini menggunakn metode penelitian sejarah dengan mengguakan dua teknik penelitian yaitu teknik observasi dan teknik wawancara disertai dokumentasi yang dibutuhkan. Teknik observasi dan wawancara digunakan untuk mengamati pakem pemakaian busana pengantin adat Keprabon Inten Kadaton Galuh serta mengetahui bagaimana nilai filosofis yang terkandung di dalamnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa busana pengantin adat Keprabon Inten Kadaton Galuh merupakan hasil rekonstruksi busana melalui penelitian sejarah, babad, naskah hingga dokumentasi pernikahan khususnya penggalian mengenai kebesaran Prabu Siliwangi untuk menghadirkan nuansa keagungan, kemegahan dan syarat akan berbagai makna dan siloka. Busana pengantin adat Keprabon inten Kadaton Galuh diilhami dari bentuk-bentuk riasan cirebon-Sumedan-Sukapura yang dikombinasikan. Secara keseluruhan busana ini memiliki banyak filosofis tentang kehidupan untuk kedua mempelai sebagai bekal hidup, namun sayangnya busana ini baru dipakai sebatas untuk pagelaran baik ditingkat nasional maupun asia, dan belum pernah dipakai di daerahnya sendiri yaitu di Kabupaten Ciamis dalam sebuah upacara pernikahan sehingga hampir tidak dikenali oleh masyarakat.Fashion custom wedding Keprabon Inten Kadaton Galuh is a bridal fashion distinctive region of Ciamis District that had been patented and standardized nationally on February 14, 2001. This study aims to obtain data about the origins of fashion, pakem use and philosophical values contained in the clothes so it can be one of the sources to introduce the bridal fashion custom Keprabon Inten Kadaton Galuh widely, especially to the community in the District of Ciamis own. The method in this research uses the method of historical research uses two research techniques, namely observation techniques and interview techniques accompanied by the required documentation. Observation and interview techniques used to observe the grip the use of fashion custom wedding Keprabon Inten Kadaton Galuh as well as knowing how philosophical values contained in it. The results showed that the bridal fashion custom Keprabon Inten Kadaton Galuh is the result of the reconstruction of fashion through historical research, the chronicle, the script to the documentation of the wedding in particular the excavation of the greatness of the King Siliwangi to bring the feel of the majesty, the splendor and the terms will be a variety of meanings and siloka. Fashion custom wedding Keprabon inten Kadaton Galuh inspired from the forms of makeup cirebon-Sumedan-Sukapura combined. Overall this dress has a lot of philosophical about life to both the bride as a provision for life, but unfortunately this fashion new used merely for performances at both national and asia, and has never been used in their own area in the District of Ciamis in a wedding ceremony so that it is almost not recognizable by the public.
KONVENSI INTERNASIONAL CEDAW: KIPRAH PBB DALAM MENGHAPUS DISKRIMINASI WANITA & DUKUNGAN INDONESIA MELALUI RATIFIKASI Enik Setyowati
Jurnal Artefak Vol 8, No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.483 KB) | DOI: 10.25157/ja.v8i2.6277

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kiprah PBB dalam menghapus diskriminasi wanita melalui Konvensi Internasional CEDAW serta bagaimana peran Indonesia dalam mendukung dan meratifikasinya. Jenis metode dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan. Dari penelitian ini, penulis mendapatkan hasil bahwa Organisasi internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam rangka menghapus segala bentuk diskriminasi wanita mengeluarkan instrumen berupa Konvensi Internasional CEDAW (Convention on Elimination of All Form of Discrimination Against Women). Dalam upaya menghapus segala bentuk diskriminnasi terhadap wanita, Indonesia menjadi salah satu negara yang meratifikasi Konvensi Internasional CEDAW. Indonesia sepakat mengimplementasikan pilar-pilar konvensi ini ke dalam UU RI No. 7 Tahun 1984 dengan penuh kesiapan untuk menjalankan seluruh kebijakan yang telah diatur didalamnya.This study aims to determine the work of the United Nations in to eliminating discrimination against women through the CEDAW International Convention and how Indonesia's role in supporting and ratifying it. The type of method in this research is literature study. From this research, the authors get the results that the international organization of the United Nations (UN) in order to eliminate all forms of discrimination against women issued an instrument in the form of the CEDAW International Convention (Convention on Elimination of All Form of Discrimination Against Women). In an effort to eliminate all forms of discrimination against women, Indonesia has become one of the countries that has ratified the CEDAW International Convention. Indonesia agreed to implement the pillars of this convention in the Republic of Indonesia Act No. 7 of 1984 with full readiness to carry out all the policies that have been set in it.
PENGEMBANGAN MEDIA E-BOOKLET BERBASIS SEJARAH LOKAL PEMERINTAHAN KOTA BLITAR (1906-1945) UNTUK PEMBELAJARAN SEJARAH INDONESIA PADA PESERTA DIDIK KELAS XI DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 KOTA BLITAR Raisa Rahmawati; Marsudi Marsudi; Zofrano Ibrahimsyah Magribi Sultani
Jurnal Artefak Vol 8, No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1583.266 KB) | DOI: 10.25157/ja.v8i2.5839

Abstract

Tujuan penelitian dan pengembangan adalah untuk mengembangkan dan menghasilkan produk media e-booklet dengan materi sejarah lokal pemerintahan Kota Blitar (1906-1945) untuk pembelajaran sejarah Indonesia pada peserta didik kelas XI di MAN 1 Kota Blitar. Pembelajaran sejarah yang terjadi di dalam SMA/MA berpusat pada pembelajaran sejarah nasional. Sejalan dengan hal tersebut, pembelajaran sejarah lokal belum mendapat perhatian dalam pembelajaran sejarah yang dilaksanakan di sekolah. Minimnya pengetahuan peserta didik terhadap sejarah lokal, keterbatasan media dan sumber belajar bagi peserta didik khususnya di Kota Blitar menjadi suatu permasalahan. Oleh karena itu, peneliti mengembangkan media pembelajaran sejarah berupa e-booklet. Metode penelitian menggunakan research and development (R & D). Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran e-booklet layak digunakan sebagai media pembelajaran sejarah lokal.The purpose of research and development is to develop and produce e-booklet media products with the material of the local history of Blitar City government (1906-1945) for the learning of Indonesian history for class XI students at MAN 1 Blitar City. History learning that occurs in SMA/MA is centered on national history learning. In line with this, local history learning has not received attention in history learning that is carried out in schools. The lack of students' knowledge of local history, limited media, and learning resources for students, especially in Blitar City, is a problem. Therefore, the researcher develops history learning media in the form of e-booklets. The research method uses research and development (R & D). The research results showed that the e-booklet learning media was suitable for use as a medium for local history learning.
PENGEMBANGAN BUKU SUPLEMEN UNTUK MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI DENGAN MATERI DOKTER SOETOMO DI SMA NEGERI 2 NGANJUK Nadhiva Amalia Frihatna; Joko Sayono; Moch Nurfahrul Lukmanul Khakim
Jurnal Artefak Vol 8, No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1381.206 KB) | DOI: 10.25157/ja.v8i2.6047

Abstract

Artikel ini merupakan paparan proses dan hasil penelitian tentang pengembangan buku suplemen untuk mata pelajaran sejarah kelas XI dengan materi dokter Soetomo di SMA Negeri 2 Nganjuk. Penelitian dan pengembangan ini dilatarbelakangi oleh keterbatasan materi yang memuat tentang kajian biografi tokoh terutama peranan dan nilai keteladanan yang dapat diambil oleh siswa, sehingga penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk buku suplemen Dokter Soetomo dan mengetahui kelayakannya. Model yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah model ADDIE (Analysis, Design. Development, Implementation, Evaluation) dengan modifikasi, dengan instrumen penelitian yang digunakan yaitu angket serta lembar kritik dan saran dalam validasi. Berdasarkan hasil validasi, buku suplemen Teladan Dokter Soetomo memperoleh hasil 87% oleh ahli materi dan 90% oleh ahli sumber belajar. Dengan demikian, buku suplemen Teladan Dokter Soetomo sangat layak digunakan dalam pembelajaran Sejarah Indonesia sebagai penunjang buku teks untuk memenuhi tuntutan kurikulum.This article is an explanation of the process and results the development of supplementary book for history subject grade XI with material about doctor Soetomo on Senior High School 2 Nganjuk. This research and development is motivated by the limitations of the material that contains the study of biographies of figures that contain the role and value of exemplary that can be taken by students, so this research aims to produce a supplement book product of Doctor Soetomo and find out its feasibility. The model used in this research and development is the ADDIE model (Analysis, Design. Development, Implementation, Evaluation) with modification, and the instrument used is questionnaire and critics and suggestion sheet for validation proccess. Based on validation result, the supplementary book “Teladan Dokter Soetomo” gets 87% from material expert and 90% from learning resource expert. Thus, the supplementary book “Teladan Dokter Soetomo” was suitable to be used in learning Indonesian History as a complement for the textbook learning to complete the curriculum demands.
COLONIAL TOWN PONTIANAK: PROSES TERBENTUK DAN PERKEMBANGANYA PADA MASA VEREENIGDE OOST-INDISCHE COMPAGNIE (VOC) TAHUN 1779-1791 Haris Firmansyah
Jurnal Artefak Vol 8, No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.181 KB) | DOI: 10.25157/ja.v8i2.5454

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana proses awal terbentuknya kota kolonial dan perkembanganya di Pontianak pada masa Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) yang berlangsung dari tahun 1779-1791. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian ini sebagai berikut: Proses awal terbentuknya Colonial Twon yang dibangun VOC bukanlah di tanah yang kosong sehingga mereka selalu membuat perjanjian politik dengan penguasa tradisional, di Pontianak VOC membuat perjanjian politik yang disebut Acte Van Investiture pada 5 Juli 1779, semenjak saat itu VOC mendapat wilayah seluas 1000x1000 m untuk dijadikan pusat administrasi mereka. Daerah yang dikelola oleh VOC itu disebut ‘Duizen Vierkanten Paal”. Pasca perjanjian politik itu kemudian pontianak dapat dibagi menjadi dua wilayah kekuasaan, antara Kesultanan yang berada di sebalah utara yang disebut dengan kawasan Tradisional Town dan VOC sebalah selatan yang disebut dengan Colonial Town. Dua kawasan tersebut dipisahi oleh sungai Kapuas. Di Duizen Vierkanten Paal inilah VOC mulai membangun Kota Kolonial yang berlangsung dari tahun 1779-1791. VOC melihat potensi Pontianak sebagai daerah yang stratgeis untuk pusat perdagangan sehingga dengan cepat daerah ini berkembang. Orang-orang dari berbagai daerah pun berdatangan untuk bermukim di Pontianak. Pasca bubarnya VOC asetnya yang dimilikinya termasuk yang terdapat di kota colonial Pontiank diambil alih oleh Inggris melalui Rafles pada tahun 1811-1815 namun tidak terlalu berpengaruh pada pembangunan dan perkembangan Kota Kolonial. Pada tahun 1819 kemudian asset-aset VOC diambil alih oleh Pemerintah Hindia Belanda.This research aims to find out how the initial process of the formation of the colonial city and its development in Pontianak during the Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) period that took place from 1779-1791. The research method used in this study is a historical research method consisting of heuristics, criticism, interpretation and historiography. The results of this study are as follows: The initial process of the formation of Colonial Twon built by the VOC was not in vacant land so they always made political agreements with traditional rulers, in Pontianak the VOC made a political agreement called Acte Van Investiture on July 5, 1779, since then the VOC got an area of 1000x1000 m to be their administrative center. The area managed by the VOC was called 'Duizen Vierkanten Paal". After the political agreement, Pontianak could then be divided into two territories, between the Sultanate in the north called the Traditional Town area and the VOC as the south called Colonial Town. The two areas are separated by the Kapuas river. It was in Duizen Vierkanten Paal that the VOC began to build the Colonial City which lasted from 1779-1791. The VOC sees the potential of Pontianak as a stratgeist area for the center of trade so that it quickly develops. People from various regions also came to live in Pontianak. After the dissolution of the VOC its assets including those in the colonial city of Pontiank were taken over by the British through Rafles in 1811-1815 but had little effect on the development and development of the Colonial City. In 1819 voc assets were taken over by the Dutch East Indies Government.
VISUALISASI MATERI PEMBERONTAKAN PETA BLITAR DALAM MATAPELAJARAN SEJARAH UNTUK PEMBELAJARAN DARING DI SMAN NGORO Vira Herlinda; Joko Sayono; Wahyu Djoko Sulistyo
Jurnal Artefak Vol 8, No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (778.47 KB) | DOI: 10.25157/ja.v8i2.5559

Abstract

Tujuan artikel ini adalah untuk memaparkan proses dan hasil penelitian pengembangan tentang video visualisasi materi pemberontakan PETA Blitar untuk pembelajaran daring kelas XI IPS di SMAN Ngoro. Analisis awal yang dilakukan di sekolah untuk matapelajaran sejarah menunjukkan bahwa adanya kebutuhan berupa media pembelajaran untuk matapelajaran sejarah yang dapat digunakan untuk proses pembelajaran daring di SMAN Ngoro. Pengembangan dilakukan dengan menggonakan model penelitian ADDIE dengan lima tahapan yaitu analyze, design, development, implementation dan evaluation. Hasil yang didapatkan pada penelitian pengembangan adalah media pembelajaran yang dibuat dinyatakan layak untuk digunakan. Media visualisasi materi yang telah dibuat memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah dapat memvisualisasikan materi pelajaran meskipun siswa harus belajar secara individu. Sedangkan, kekurangannya terdapat pada bagian waktu transisi dalam video masih terlalu cepat.The purpose of this article is to describe the process and results of development research on video visualization of the PETA Blitar rebellion material for online learning for class XI IPS at SMAN Ngoro. Preliminary analysis conducted in schools for history subjects shows that there is a need in the form of learning media for history subjects that can be used for the online learning process at SMAN Ngoro. The development was carried out using the ADDIE research model with five stages, namely analyze, design, development, implementation and evaluation. The results obtained in development research are learning media that are made declared feasible to be used. Media visualization of the material that has been made has advantage and disadvantage. The advantage was that it can visualize the subject matter even though students have to study individually. Meanwhile, the drawback was that the transition time in the video is still too fast.
PERAN STRATEGIS NAHDLATUL ULAMA DALAM PENGUATAN NASIONALISME KEMANUSIAAN UNTUK MENANGKAL RADIKALISME Abdul Rahman; Ahmadin Ahmadin; Rifal Rifal
Jurnal Artefak Vol 8, No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.366 KB) | DOI: 10.25157/ja.v8i2.5555

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran Nahdlatul Ulama (NU) dalam menangkal radikalisme di Indonesia melalui penguatan nasionalisme kemanusiaan. Tujuan tesebut dijabarkan dalam tiga permasalahan pokok yaitu: bagaimana konsep nasionalisme kemanusiaan yang dikembangkan oleh NU, bagaimana upaya NU dalam mewujudkan nasionalisme kemanusiaan, dan bagaimana cara NU mengimplementasikan nasionalisme kemanusiaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yaitu: pemilihan topik, heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nasionalisme kemanusiaan yang dikembangkan oleh NU ialah paham kebangsaan yang memberikan pengakuan kepada seluruh elemen bangsa yang terdiri atas suku, agama, ras, dan antar golongan yang berbeda untuk berpartisipasi aktif dalam melaksanakan hak dan kewajiban berdasarkan Pancasila. Nasionalisme kemanusiaan diwujudkan melalui kegiatan dakwah dan pendidikan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dalam meneguhkan dan menyebarkan pemahaman aswaja sebagai pilar penguatan adpatasi, integrasi, pencapaian tujuan dan pemeliharaan tatanan sebagai bangsa yang berdaulat. Dalam mengimplementasikan nasionalisme kemanusiaan, NU menerapakan prinsip dasar yaitu tawazun (keseimbangan), tasamuh (toleran), tawasut (moderat), dan i’tidal (adil) dalam berbagai sektor kehidupan berbangsa dan bernegara.This paper aims to describe the role of Nahdlatul Ulama (NU) in counteracting radicalism in Indonesia through strengthening humanitarian nationalism. These objectives are described in three main problems, namely: how is the concept of humanitarian nationalism developed by NU, how NU's efforts to realize humanitarian nationalism, and how NU implements humanitarian nationalism in the life of the nation and state. This study uses historical methods, namely: topic selection, heuristics, criticism, interpretation and historiography. The results show that the humanitarian nationalism developed by NU is a nationalism that gives recognition to all elements of the nation consisting of ethnicity, religion, race, and between different groups to actively participate in exercising rights and obligations based on Pancasila. Humanitarian nationalism is manifested through preaching and education activities to produce superior human resources in strengthening and spreading the understanding of aswaja as pillars of strengthening adaptation, integration, achieving goals and maintaining order as a sovereign nation. In implementing humanitarian nationalism, NU applies the basic principles of tawazun (balance), tasamuh (tolerant), tawasut (moderate), and i'tidal (fair) in various sectors of the life of the nation and state.
ANALISIS POTENSI DAN PENGEMBANGAN WISATA SITUS GUNUNG MARAPI UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN EKONOMI MASYARAKAT (Studi Kasus di Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis) Wulan Sondarika; Yadi Kusmayadi; Dewi Ratih
Jurnal Artefak Vol 8, No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.122 KB) | DOI: 10.25157/ja.v8i2.5944

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi pengembangan wisata situs Gunung Marapi untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Populasi penelitian adalah pemerintahan Desa Tanjungsari. Hasil dari penelitian ini yaitu situs Gunung Marapi ini adalah situs bangunan keagamaan yang bersifat suci. Keberadaan situs memberi dampak positif dengan adanya perubahan yang besar dalam kehidupan masyarakat, baik itu dalam bidang ekonomi maupun dalam bidang sosial. Dengan demikian, maka perlu dikembangkan karena memiliki potensi besar untuk wisata sejarah budaya. Dalam upaya pengembangan wisata situs Gunung Marapi perlu dikembangkan budaya lokal, home indutri, publikasi keindahan alam, pembuatan booklet, pembuatan iklan situs Gunung Marapi, penulisan sejarah situs.This study aims to analyze the potential for tourism development of Gunung Marapi site to improve the economic welfare of the community. The research population is the government of Tanjungsari Village. The result of this research is that the site of Gunung Marapi is a sacred religious building site. The existence of the site has a positive impact with major changes in people's lives, both in the economic and social fields. Thus, it needs to be developed because it has great potential for cultural history tourism with. In an effort to develop tourism on the Gunung Marapi site, it is necessary to develop local culture, home industry, publication of natural beauty, making booklets, making advertisements for Gunung Marapi sites, writing site history.