cover
Contact Name
Jurnal Artefak
Contact Email
jurnalartefaksejarah@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalartefaksejarah@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. ciamis,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Artefak
Published by Universitas Galuh
ISSN : 23555726     EISSN : 25800027     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal ARTEPAK, diterbitkan olah Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Galuh. Jurnal ini memuat hasil penelitian atau kajian teoritis yang berkaitan dengan pengembangan dan peningkatan profesi guru IPS, kajian Sejarah Lokal & Nasional, Kebudayaan, dan Pendidikan. Diterbitkan secara berkala Dua kali dalam setahun yaitu pada Bulan April dan September.
Arjuna Subject : -
Articles 216 Documents
IMPLEMENTASI APLIKASI MODEL PEMBELAJARAN “JELAJAH SITUS AIR MALANG RAYA” UNTUK MENUMBUHKAN KESADARAN SEJARAH LOKAL DAN UPAYA PELESTARIAN SITUS SEJARAH BAGI SISWA SMKN 2 SINGOSARI Wahyu Djoko Sulistyo; Moch Nurfahrul Lukmanul Khakim; Najib Jauhari; Maharani Arya Dewanti; Achmad Dicky Setyawan
Jurnal Artefak Vol 8, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (801.904 KB) | DOI: 10.25157/ja.v8i1.4124

Abstract

Wilayah Batu, Kota Malang dan Kabupaten Malang yang dikategorikan sebagai kawasan Malang Raya menyimpan kekayaan jejak sejarah yang luar biasa. Kekayaan jejak sejarah ini sangat berpotensi untuk mendukung penghayatan dengan cara mengintegrasikan sejarah lokal pada matapelajaran sejarah. Sayangnya, sejarah lokal sebagai salah satu cabang tema dalam sejarah sering kali belum didayagunakan secara optimal pada pembelajaran sejarah, tak terkecuali di SMKN 2 Singosari. SMKN 2 Singosari merupakan sekolah kejuruan yang lokasinya tidak jauh dari beberapa situs air. Dalam pembelajaran sejarah, SMKN 2 Singosari juga memiliki problematika tidak optimalnya antusias siswa dalam pembelajaran. Berdasarkan pada data tersebut, pemanfaatan peninggalan sejarah lokal berupa situs air yang disinergikan dengan aplikasi digial JESIAMAR, menjadi upaya untuk meningkatkan ketertarikan dan penghayatan siswa terhadap sejarah yang terkemas pada agenda implementasi masyarakat. Kegiatan implementasi ini terbagi menjadi pra pelaksanaan, pelaksanaan kegiatan, dan pasca pelaksanaan. Hasil dari implementasi ini diukur dengan kuesioner yang menunjukkan jawaban yang memuaskan yaitu penilaian mengenai kesadaran sejarah lokal sebesar 85,6%. Berdasarkan hasil evaluasi ini maka dapat dinyatakan bahwa aplikasi JESIAMAR sangat efektif untuk diimplementasikan dalam pembelajaran.The Batu region, Malang City, and Malang Regency which is categorized as Malang Raya areas hold a wealth of extraordinary historical traces. The richness of historical traces has the potential to support appreciation by integrating local history into historical subjects. Unfortunately, local history as a branch of the theme in history has often not been optimally utilized in history learning, including at SMKN 2 Singosari. SMKN 2 Singosari is a vocational school which is located not far from several water sites. In history learning, SMKN 2 Singosari also has the problem of not optimal student enthusiasm in learning. Based on these data, the use of local historical relics in the form of water sites in synergy with the JESIAMAR digital application is an effort to increase students' interest and appreciation of history which is packaged in the community service agenda. This service activity is divided into pre-implementation, activity implementation, and post-implementation. The results of this service are measured by a questionnaire which shows a satisfactory answer, namely an assessment of local historical awareness of 85.6%. Based on the results of this evaluation, it can be stated that the JESIAMAR application is very effective to be implemented in learning.
PERKEMBANGAN DAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN DI ZAMAN KOLONIAL BELANDA DI INDONESIA ABAD 19-20 Zofrano Ibrahimsyah Magribi Sultani; Yasinta Putri Kristanti
Jurnal Artefak Vol 7, No 2 (2020): September
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (784.31 KB) | DOI: 10.25157/ja.v7i2.3518

Abstract

Artikel ini memiliki tujuan agar dapat memahami berbagai macam pelaksanaan pendidikan zaman kolonial Belanda di Indonesia setelah Politik Etis diberlakukan. Pendidikan pada zaman kolonial Belanda memiliki banyak sekali sistem pengajaran dan pembelajaran yang dibangun Belanda berdasarkan kelompok sosial seperti sekolah untuk pribumi, Belanda/Eropa, dan Timur Asing. Politik yang dijalankan oleh Belanda yaitu Politik Etis merupakan ujung tombak terciptanya pendidikan-pendidikan modern di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan metode penelitian kepustakaan. Hasil dari pendidikan zaman kolonial Belanda yaitu munculnya pembelajaran dengan pendidikan modern yang menumbuhkembangkan nasionalisme dan pengajaran berbasis soft skill dalam memenuhi kebutuhan tenaga terampil. Dengan demikian, perkembangan dan pelaksanaan pendidikan di zaman kolonial Belanda di Indonesia memiliki tujuan meningkatkan martabat bangsa dan mencerdaskan kehidupan bangsa.This article has the aim of understanding various types of education in the Dutch colonial era in Indonesia after the Ethical Policy was put in place. Education in the Dutch colonial era had many teaching and learning systems built by the Netherlands based on social groups such as schools for pribumi (natives peoples), Dutch/European, and Foreign East. The politics that is run by the Dutch, namely Ethical Politics is the spearhead of the creation of modern education in Indonesia. The research method used is library research methods. The result of Dutch colonial education is the emergence of learning with modern education that fosters nationalism and soft skill-based teaching in meeting the needs of skilled workers. Thus, the development and implementation of education in the Dutch colonial era in Indonesia had the aim of enhancing the nation's dignity and educating the nation's life.
ASSESSING THE BENEFITS AND VALUES IN IMPLEMENTING THE TRADITION OF ALMIGHTY EARTH FROM THE VIEW OF FUNCTIONALISM THEORY Martin Rizaldi; Anin Lailatul Qodariyah
Jurnal Artefak Vol 8, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.865 KB) | DOI: 10.25157/ja.v8i1.4951

Abstract

This article aims to understand the benefits of values in the implementation of the earth alms tradition from the point of view of functionalism theory. The method of preparing this article uses the heirloom study method, which uses reference sources from books and journals. In Indonesia, there are many kinds of traditions, one of which is the earth alms tradition, which is a tradition in the form of traditional celebrations aimed at the earth as a form of public gratitude for the salvation given by the Almighty Creator. In the earth alms tradition, there are various ritual activities that are carried out, and there are benefits and values that can be studied with functionalism theory such as faith values, worship values, social values, cultural values, and philosophical values.
MENJAGA MAKNA DARI NILAI ADAT COKAIBA DI TENGAH-TENGAH ARUS MODERENITAS MASYARAKAT PATANI Agus Hi Jamal; Amrulla Umar
Jurnal Artefak Vol 7, No 2 (2020): September
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.519 KB) | DOI: 10.25157/ja.v7i2.3868

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik masyarakatnya dan perkembangan desa terutama dalam hal pemanfaatan budaya Cokaiba serta menjaga kelestariannya dari pengaruh zaman sehingga budaya coka iba bisa di modifikasi, dengan baik. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan Deskriptif, yaitu dengan cara mengambil data-data pengamatan langsung terhadap lingkungan masyarakat ketika Hajatan Cokaiba itu dilakukan masyarakat, wawancara, dan dokumentasi. Teknik Analisi dengan cara data yang diperoleh kemudian diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek yang diteliti sesuai dengan kebutuhan penelitian kemudian menganalisis data penelitian sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa di tengah-tengah pengaruh mederenitas dan perkembanagn zaman seperti sekarang ini, Cokaiba, merupakan adat dan kebudayaan, masyarakat Patani yang di laksanakan ketika kelahiran Nabi Muhammad SAW, Lalu sampai saat ini masi tetap ada, pada malam Maulid Nabi itu. sehingga harus dapat mempertahankan nilai yang terkandung didalamnya, karena warisan leluhur ini memiliki makna filosofi yang mendalam sehingga menjadi kekuatan sosial dan eksistensi, roh dari peradaaban masyarakat Patani, budaya unik ini dibawakan oleh sawdagar Arab yang menyiarkan agam Islam di Zazirah, Al-Moluk Ternate dan Tidore, secara pendekatan Historiografis patani berdekat lagsung dengan Tidore sahingga istilah Cokaiba pun berasal dari bahasa Tidore yang artinya bermuka setan. Lalu kemudian budaya ini memiliki makna nilai budaya seni, yang mendalam, di tengah-tengah masyarakat itu, namun seiring dengan perkembangan zaman budaya ini mulai pupus nilainya.The purpose of this study is to determine the characteristics of the community and the development of the village, especially in terms of utilizing the Cokaiba culture and preserving it from the influence of the times so that the culture of compassion can be modified properly. The method in this research is qualitative with a descriptive approach, namely by taking direct observation data on the community environment when the Cokaiba celebration is carried out by the community, interviews, and documentation. Analysis technique by means of the data obtained is then classified based on the aspects studied according to the needs of the research then analyzes the research data according to the actual situation. The results of this study indicate that in the midst of the influence of modernity and the development of times like today, Cokaiba, is a custom and culture, the Patani community which was carried out at the birth of the Prophet Muhammad SAW. so that it must be able to maintain the value contained therein, because this ancestral heritage has a deep philosophical meaning so that it becomes a social force and existence, the spirit of the civilization of the Patani people, this unique culture was brought by the Arab sawdagar who broadcast Islam in the Zazirah, Al-Moluk Ternate and Tidore, in the historiographical approach, patani is closely related to Tidore, so that the term Cokaiba also comes from the Tidore language which means devil-faced. Then then this culture has a profound meaning of artistic cultural value in the midst of that society, but along with the development of this cultural age its value begins to disappear.
KAJIAN IKONOGRAFI DAN IKONOLOGI: RAGAM HIAS PADA BANGUNAN BALE RANTE DI KOMPLEKS MAKAM SUNAN DRAJAT Angga Fajar Ramadhan; Djuli Djatiprambudi; I Nyoman Lodra
Jurnal Artefak Vol 8, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1049.975 KB) | DOI: 10.25157/ja.v8i1.4725

Abstract

Kompleks makam Sunan Drajat merupakan warisan budaya yang memiliki hubungan dekat dengan periode kehiduan Sunan Drajat. Salah satu bangunan yang menarik dan memiliki konsep filosofis di kompleks makamnya yaitu bangunan bale rante. Bale rante digunakan oleh para Wali Songo untuk berkumpul dan bermusyawarah. Bangunan tersebut berbahan material kayu, berbetuk joglo, beratap limas, berhias ukiran ragam hias dan berasal dari kerajaan Majapahit. Bentuk ragam hias yang menghiasi bangunannya unik dan berbeda dengan bentuk ragam hias pada bangunan kompleks makam lainnya. Tujuan: mendeskripsikan makna ragam hias yang ada pada bangunan bale rante. Metode penelitian: penelitian ini menggunakan metode ikonografi dan ikonologi Erwin Panofsky, dengan tahapan: (1) tahap pra ikonografi, dilakukan dengan mengkaji bentuk penyusun ragam hias pada bangunan bale rante berdasarkan makna faktual dan makna ekspresionalnya. (2) Tahap analisis ikonografi, dilakukan dengan mengidentifikasi makna sekunder yang telah dikaji sebelumnya dengan mengaitkan pada tema dan konsep penciptaan sesuai peristiwa atau sejarah ragam hias tersebut diciptakan. (3) Tahap interpreasi ikonologi, melakukan intuisi sintesis untuk mengungkap makna yang terkandung dalam simbol yang ada dalam ragam hias. Hasil penelitian: Bentuk rantai menyimbolkan kesatuan dan pengayoman. Daun ukel menyimbolkan sumber kehidupan dan kebaikan hati. Pohon hayat dan bunga teratai menyimbolkan keabadian dan penyatuan manusia dengan Allah.The grave complex of Sunan Drajat is a cultural heritage that has a close relationship with the life period of Sunan Drajat. One of the interesting buildings and has a philosophical concept in the tomb complex is the Bale Rante building. Bale rante is used by the Wali Songo for gathering and deliberation. The building is made of wood material, in the form of a joglo, with a pyramid roof, decorated with ornate carvings and comes from the Majapahit kingdom. The forms of decoration that decorate the building are unique and different from the decorative forms in other tomb complex buildings. Purpose: to describe the meaning of the existing decorative styles in the bale rante building. Research method: this study uses Erwin Panofsky's iconography and iconology methods, with the following stages: (1) pre-iconography stage, carried out by examining the decorative forms of the bale rante building based on factual and expressive meanings. (2) The iconographic analysis stage is carried out by identifying secondary meanings that have been previously studied by linking to the themes and concepts of creation according to the events or history of the decorative motifs being created. (3) The iconological interpretation stage involves synthesizing intuition to reveal the meaning contained in symbols that exist in decorations. Result of research: The form of a chain symbolizes unity and protection. Ukel leaves symbolize the source of life and kindness. The tree of life and the lotus flower symbolize the immortality and union of man with Allah.
RANCANG BANGUN DOKUMENTASI BUDAYA TENTANG SITUS BUMI ALIT KABUYUTAN DALAM BENTUK BOOKLET DESIGN OF CULTURE DOCUMENTATION ABOUT “SITUS BUMI ALIT KABUYUTAN” IN THE FORM OF A BOOKLET Yunus Winoto
Jurnal Artefak Vol 7, No 2 (2020): September
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (912.985 KB) | DOI: 10.25157/ja.v7i2.3525

Abstract

Konteks pelestarian budaya salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dalam bentuk cultural experience yakni dengan terjun ke dalam sebuah pengalaman kultural. Bentuk kegiatan yang dilakukan dalam penelitian adalah dengan membuat rancangan dokumentasi budaya dalam bentuk booklet. Metode yang digunakan adalah metode action riset atau penelitian tindakan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara, observasi serta melalui studi kepustakaan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa situs bumi alit kabuyutan mejadi ikon dari situs budaya yang ada di Desa Lebakwangi-Batukarut karena menjadi tempat dilaksanakannya upacara ngarumat pusaka yang dilaksanakan setiap acara maulid Nabi Muhammad SAW. Dalam rancangan dokumentasi budaya tentang situs bumi yang dianggap cocok yaitu dalam bentuk booklet hal ini dikarenakan selain bentuknya kecil praktis dibawa oleh pengunjung, juga penyajiannya sudah menggunakan bahasa Indonesia mudah dipahami masyarakat yang tidak mengerti Bahasa Sunda. Selain itu juga booklet ini dibuat dalam bentuk tercetak dan dalam sofccopy yang telah diupload dalam internet sehingga bisa dengan mudah diakses oleh masyarakat yang membutuhkan informasi yang terkait dengan situs bumi alit kabuyutan serta upacara ngarumat pusaka.The context of cultural preservation is one way that can be done is in the form of cultural experience, namely by plunging into a cultural experience. The form of activities carried out in the research is to design cultural documentation in the form of a booklet. The method used is the method of action research or action research. Data collection techniques in this study were carried out through interviews, observation and through literature study. Based on the results of the research, it is known that the alit Kabuyutan earth site has become an icon of the cultural sites in Lebakwangi-Batukarut Village because it is the place for the heirloom ngarumat ceremony which is carried out every Prophet Muhammad SAW's birthday. In the design of cultural documentation about earth sites that are considered suitable, namely in the form of a booklet, this is because in addition to being small, practically carried by visitors, the presentation is also in Indonesian which is easily understood by people who do not understand Sundanese. In addition, this booklet is also made in printed form and in soft copy which has been uploaded on the internet so that it can be easily accessed by people who need information related to the Alit Kabuyutan Earth site and the heirloom ngarumat ceremony.
MELESTARIKAN NASKAH KUNO MELALUI KEGIATAN PRESERVASI BAHAN PUSTAKA (Studi tentang kegiatan preservasi naskah kuno “Sanghyang Raga Dewata” di Museum Sri Baduga Provinsi Jawa Barat) Yunus Winoto; Rakanda Ibrahim
Jurnal Artefak Vol 8, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.717 KB) | DOI: 10.25157/ja.v8i1.4842

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengkaji tentang kegiatan pelestarian naskah kuno. Lokasi penelitian dilakukan di Museum Negeri Sri Baduga Provinsi Jawa Barat. Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah naskah kuno yang bernama  Sangyhyang Raga Dewata yakni suatu naskah yang menceritakan mengenai kosmologis penciptaan alam semesta menurut masyarat Sunda. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi serta melalui studi kepustakaan. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dalam membuat kebijakan pelestarian naskah kuno khususnya naskah Sanghyang Raga Dewata ada perlakuan khusus dalam melakukan tindakan yang bersifat preventif yakni dalam perawatannya tidak meggunakan minyak sereh maupun kemiri eperti pada jenis naskah kuno lainnya. Hal ini dikarenakan naskah kuno Sanghyang Raga Dewata terbuat dari daun nipah dan tinta, sehingga sangat rentan terhadap kerusakan jika menggunakan minyak sereh atau kemiri. Sedangkan untuk tindakan yang bersifat kuratif pihak musium Sri Baduga  telah melakukan tiga kali tindakan kuratif yang berupa teknik enkapsulasi serta teknik yang berupa alih media.The study aims to examine the preservation of ancient texts. The location of the study was conducted at the Sri Baduga Maharaja Museum, West Java Province. The object of this research is an ancient text called Sangyhyang Raga Dewata, a text that tells the cosmological creation of the universe according to the Sundanese masses. The method used in this study is a qualitative method with data collection techniques in the form of interviews, observation and through library research. Based on the results of the study it can be seen that in making the preservation of ancient manuscripts, especially the Sanghyang Raga Dewata manuscript, there is a special treatment in carrying out preventive actions, namely in the treatment not using citronella oil or candlenut as in other types of ancient manuscripts. This is because the Sanghyang Raga dewata is made of nipah leaves and ink, so it is very vulnerable to damage if using citronella or candlenut oil. Whereas for curative actions the museum Sri Baduga has carried out three curative actions in the form of encapsulation techniques and techniques in the form of media transfer.
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT KUTA DALAM MEMBENTUK KARAKTER WARGA NEGARA BERWAWASAN LINGKUNGAN Bali Widodo; Egi Nurholis
Jurnal Artefak Vol 8, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.627 KB) | DOI: 10.25157/ja.v8i1.5127

Abstract

Perusakan lingkungan sebagai akibat ulah manusia dapat mengancam kehidupan manusia itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengembangan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang berbasis kearifan lokal masyarakat Kuta dalam membentuk karakter warga negara yang berwawasan lingkungan. Penelitian ini adalah penelitian konseptual dengan metode library research, yakni mengumpulkan data-data dari laporan penelitian, artikel ilmiah atau sumber lain yang relevan dengan topik. Analisis dari pembahasan ini menjelaskan bahwa kearifan lokal masyarakat Kuta yang secara turun temurun menjaga kelestarian hutan adat atau Leuweung Gede dapat membentuk karakter yang peduli akan lingkungan hidup yang baik dan bersih. Maka untuk membentuk karakter peduli lingkungan peserta didik perlu dilakukan upaya: 1) revitalisasi epistemologi Pendidikan Kewarganegaraan; 2) penanaman nilai keadaban masyarakat lokal terhadap lingkungan dalam proses pembelajaran; Upaya ini kemudian diterapkan dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sehingga dapat menguatkan karakter peduli lingkungan peserta didik sebagai warga negara.Environmental destruction as a result of human activity can threaten human life itself. This study aims to examine the development of Citizenship Education learning based on the local wisdom of the Kuta community in shaping the character of citizens with an environmental perspective. This research is conceptual research using the library research method, which collects data from research reports, scientific articles, or other sources relevant to the topic. The analysis of this discussion explains that the local wisdom of the Kuta community which has been hereditary to preserve the customary forest or Leuweung Gede can form a character that cares about a good and clean environment. So to form a character that cares about the environment, students need to make efforts: 1) revitalizing the epistemology of Citizenship Education; 2) inculcating the value of the local community's civility towards the environment in the learning process; This effort is then applied in Citizenship Education learning so that it can strengthen the character of caring for the environment of students as citizens.
GERAK LAJU SEJARAH DALAM PANDANGAN FILSAFAT KARL MARX Suparman Arif; Rinaldo Adi Pratama; Yusuf Perdana
Jurnal Artefak Vol 7, No 2 (2020): September
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.081 KB) | DOI: 10.25157/ja.v7i2.3203

Abstract

In Karl Marx’s view, the economic activity of society is the basis as a driving factor for historical movement. Marx revealed that the historical movement occurred because of the conflict of social classes in society. The social class is a pattern of historical movement. The method used is a historical method that includes heuristics, critics, interpretation and historiography. This article addressed three main problems, the movement of human activity as a pattern of historical movement, the basic foundation of philosophy as a driving force, and the ultimate goal of historical movement.
PEMANFAATAN SITUS SEJARAH PAHLAWAN MARI LONGA SEBAGAI MEDIADALAM PEMBELAJARAN SEJARAH PADA SISWA KELAS XI SMAN 1 ENDE Fransiskus Xaverius Rema; Karolus Charlaes Bego; Damianus Rikardo Sumbi Wasa
Jurnal Artefak Vol 8, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.233 KB) | DOI: 10.25157/ja.v8i1.3840

Abstract

Penelitian ini mengacu pada proses pembelajaran tentang pemanfaatan situs Sejarah Pahlawan Marilonga Sebagai Media dalam pembelajaran sejarah yang banyak tersebar di kabupaten Ende dan di Watunggere khususnya. Adapun tujuan penelitian ini adalah 1) Mengetahui perencanaan pembelajaran sejarah pemanfaatan media situs Sejarah Pahlawan Marilonga kelas XI SMAN 1 Ende, 2) Mengetahui pelaksanaan pembelajaran pemanfaatan media situs Sejarah Pahlawan Marilonga kelas XI SMAN 1 Ende, 3) Mengetahui dampak pembelajaran sejarah pemanfaatan media situs Sejarah Pahlawan Marilonga kelas XI SMAN 1 Ende. Jenis penelitian yang digunakan berupa penelitian kualitatif deskriptif menuju arah studi kasus tunggal terpancang (embedded case study research). Hasil penelitian menjelaskan bahwa situs sejarah pahlawan Marilonga merupakan salah satu warisan sejarah di daerah yang dapat digunakan dalam pembelajaran sejarah sesuai denganlangkah-langkah kurikulum 2013. Relevansi pembelajaran dengan memanfaatkan media situs Sejarah Pahlawan Marilonga dengan kegiatan belajar mengajarmelaui perencanaan pembelajaran, pelaksanaan, dan dampak pembelajaran. Setiap tahap pelaksanaan pembelajaran membutuhkan keterlibatan aktif, ketelitian guru dalam menyusun, menyampaikan, dan memfasilitasi aktivitas belajar agar siswa dapat memahami secara baik proses pembelajaran.This research refers to the learning process about the utilization of the Historical Site of the Marilonga Heroes as a Media in learning history which is widely spread in Ende district and in Watunggere in particular. The purpose of this study is 1) Knowing the learning planning history of the use of media sites of the History of Marilonga Heroes class XI 1ND Ende, 2) Knowing the learning implementation of the use of media sites of the Heroes of Marilonga History class XI SMAN 1 Ende, 3) Knowing the impact of historical learning on the use of media sites History Heroes of Marilonga in class XI of SMAN 1 Ende. This type of research is descriptive qualitative research leading to a single embedded case study (embedded case study research). The results of the study explained that the historical site of the Mari Longa hero was one of the historical legacies in the area that could be used in historical learning in accordance with the 2013 curriculum steps. The relevance of learning by using the Marilonga Heroes History media site with learning activities through learning planning, implementation, and impact of learning. Each stage of the implementation of learning requires active involvement, the accuracy of the teacher in compiling, delivering, and facilitating learning activities so that students can understand the learning process well.

Page 11 of 22 | Total Record : 216