cover
Contact Name
Doni Septian
Contact Email
doni.septian@stainkepri.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
doni.septian@stainkepri.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. bintan,
Kepulauan riau
INDONESIA
Perada: Jurnal Studi Islam Kawasan Melayu
ISSN : 26567202     EISSN : 26556626     DOI : -
Jurnal Perada fokus pada kajian keislaman di kawasan Melayu. Kajian utama jurnal Perada meliputi: Studi Islam di Melayu: meliputi kajian Alquran dan tafsir, hadis, syariah, tarbiyah, dakwah, sosiologi agama, sejarah serta disiplin ilmu lain yang terkait kajian kawasan Melayu. Pemikiran Islam: meliputi kajian tentang pemikiran tokoh-tokoh Islam di Melayu. Kajian Kemelayuan: meliputi adat istiadat, sejarah, khazanah dan lainnya yang berkembang di Melayu.
Arjuna Subject : -
Articles 115 Documents
ANALISIS MASHLAHAH DALAM PRAKTIK PERNIKAHAN USIA MUDA DI RUBARU SUMENEP Ummi Kulsum
PERADA Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/perada.v4i2.430

Abstract

Penelitian ini menjelaskan tentang fenomena perkawinan di usia muda yang masih berulang dan terjadi di tengah-tengah masyarakat. Fenomena tersebut masih terjadi hingga saat ini, baik di pedesaan maupun perkotaan di berbagai daerah di Indonesia. Seperti yang terjadi di Desa Pakondang Kecamatan Rubaru Kabupaten Sumenep. Pernikahan di usia muda seringkali menunjukkan sesuatu yang jauh dari harapan masyarakat. Berdasarkan hasil observasi peneliti bahwa banyak anak muda yang menikah di usia muda di Desa Pakondang berdasarkan beberapa faktor. Ada yang hanya dengan momen cinta. Ada juga pernikahan yang diatur oleh kedua belah pihak keluarga. Ada pula karena keadaan ekonomi. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena sosial sedalam mungkin melalui pengumpulan data. Oleh karena itu, yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah fenomena dan aktivitas sosial suatu kelompok yaitu kelompok masyarakat di Kecamatan Rubaru Kabupaten Sumenep dengan judul Analisis Mashlahah Pada Praktik Pernikahan Dini. Adapun hasil penelitian ini adalah pertama, faktor-faktor yang melatarbelakangi pelaksanaan perkawinan usia muda, antara lain: 1) perjodohan, 2) tradisi, 3) rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan orang tua. Kedua, analisis mashlahah; Perkawinan di usia muda dapat menghambat pola pikir manusia (hifz al-'aql). Sedangkan secara psikologis, perkawinan pada usia muda berdampak pada ketidaksiapan mental untuk menata, membangun, dan memelihara keharmonisan rumah tangga, serta tidak mencapai tujuan kemaslahatan yaitu melindungi jiwa (hifz al-nafs). This reseach describes the phenomenon of marriage at a young age which is still repeated and occurs in the midst of society. This phenomenon still occurs today, both in rural and urban areas in various regions in Indonesia. As happened in Pakondang Village, Rubaru District, Sumenep Regency. Marriage at a young age often shows something that is far from society's expectations. Based on the results of researchers' observations that many young people marry at a young age in Pakondang Village based on several factors. Some are only with moments of love. There are also marriages arranged by both sides of the family. There is also the economic situation. This study uses qualitative research, namely research that aims to explain social phenomena as deeply as possible through data collection. Therefore, what will be studied in this study is the phenomenon and social activity of a group, namely community groups in Rubaru District, Sumenep Regency with the title Mashlahah Analysis in Early Marriage Practices. The results of this study are first, the factors behind the implementation of young marriage, among others: 1) matchmaking, 2) tradition, 3) low level of education and knowledge of parents. Second, mashlahah analysis; Marriage at a young age can inhibit the human mindset (hifz al-'aql). While psychologically, marriage at a young age has an impact on mental unpreparedness to organize, build, and maintain household harmony, and does not achieve the benefit goal of protecting the soul (hifz al-nafs). Kata Kunci : mashlahah, pernikahan usia muda
Sejarah Pewahyuan Al-Qur’an: Kajian atas Pendekatan Historis-Fenomenologis William Montgomery Watt erika123 aulia kamdani
PERADA Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/perada.v4i1.418

Abstract

Kajian studi Islam yang dilakukan orientalis bukanlah sebagai momok bagi umat Islam. Pandangan orientalis tentang Islam tidak selalu negatif karena hanya didasarkan penelitian historis semata. William Montgomery Watt mengenalkan pendekatan ganda dalam memahami studi Islam, agar mendapatkan hasil yang utuh. Artikel ini memaparkan pandangan W. Montgomery Watt dalam studi Al-Qur’an yang dikhususkan pada konsep pewahyuan. Penulisan artikel ini menggunakan metode deskriptif. Kesimpulannya Watt dalam mengkaji Islam dengan menggabungkan dua pendekatan. Watt mengakui al-Qur’an sebagai kitab yang diturunkan Allah melalui Muhammad. Proses pewahyuan al-Qur’an menurut Montgomery Watt terbagi dalam dua rumusan, yaitu: wahyu itu perintah untuk bicara dan proses bicara yang dilakukan Muhammad itu mengandung isyarat (bayang-bayang).
RADIKALISME BERAGAMA DALAM TINJAUAN AL-QURAN DAN REALITAS Nurzen, Kopri
PERADA Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/perada.v4i2.425

Abstract

The world is still preoccupied with issues of radicalism and terrorism. Islam is the religion that is most often the target of accusations of various acts of terrorism and radicalism that occur in the community. Referring to the Al-Quran as its main source, Islam is a religion that is actually far from the shadow of radicalism and terrorism. Islam teaches that there is no compulsion in religion and being religious people comfortably. However, according to the narration conveyed by the Prophet Muhammad, he once prophesied about the existence of a group of people who were appear from His people who were physically good in religion, but his extreme attitude made him able to bounce from religion quickly. Not only Islam, all religious people basically have the same opportunity to be exposed to the disease of religious radicalism.
PERKEMBANGAN KAJIAN TEORITIS DAN TIPOLOGI TAFSIR DI MESIR Muhammad Mudzakkir
PERADA Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/perada.v4i2.426

Abstract

The development of interpretation from time to time has a long history and different styles and has its own characteristics so that it reaches its shape as we can see today. Egypt is one of the countries that has become a reference in terms of scholarship, including the study of interpretation after the collapse of Baghdad. This paper uses library research using descriptive analysis methods to uncover and describe the formation of interpretations, the methods used in interpretation and to find a typology of interpretation. By preodic If we group the development of interpretation from the beginning of Islam to the modern era, especially in the area of ​​Egypt, we can divide it into three periodicals; compilation, classification, and updating. From these three stages of process, various interpretations emerge and develop over time; in the early phase of the study of interpretation, it was still oriented to the riwâyah aspect which was oriented to the interpretation of Abdullah bin Abbas; then in the next phase, namely the development stage of interpretation, it has begun to elaborate on the riwâyah aspect with dirâyah which makes language studies the main focus and in the third phase is the renewal of the study of interpretation so that perspectives emerge through more objective methods and become a reference for any social problems that plague the Ummah. Islam. This is where the development of the next interpretation begins.
SEJARAH DAN KARAKTERISTIK METODOLOGI TAFSIR AL-QUR'AN Muhamad Rezi
PERADA Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/perada.v4i2.427

Abstract

Artikel ini berutujuan untuk mengeksplorasi perkembangan metode tafsir dan penafsiran terhadap Al-Qur’an yang telah berkembang hingga saat ini. Metode penulisan tafsir yang selama ini berkembang ialah ijmali (umum), maudhui (tematik), tahlili (terperinci) dan muqoran (perbandingan). Dalam perkembangannya para mufasir juga banyak menghasilkan metode penafsiran dalam upaya mengunggap pesan yang terkandung dalam Al-Qur’an. Sebagaimana yang dijelaskan dalam artikel ini, bahwa penafsiran terhadap al-Qur’an merupakan sebuah upaya untuk mengaktualisasikan kandungan dalam Al-Qur’an dalam realitas kehidupan saat ini. Oleh sebab itu, lahirnya teori-teori tafsir yang baru tidak lepas dari upaya menafsirkan Al-Qur’an sesuai dengan konteks dan realitas saat ini. Bahkan, variasi metode dan keberagaman corak menjadi bukti kemajuan dan fleksibilitas pemikiran umat Islam dalam merelevansikan ajaran Agama dengan tuntutan zaman dan kondisi masyarakat. Dengan realita semakin jauhnya umat dari pemahaman agama dan berkembangnya berbagai pengaruh ideologi luar, ulama dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menyampaikan syari’at Islam dengan tetap menjaga keaslian dan validitas sumber ajarannya. This article aims to explore the development of the method of interpretation and interpretation of the Qur'an that has developed to date. The methods of writing commentary that have been developed so far are ijmali (general), maudhui (thematic), tahlili (detailed) and muqoran (comparison). In its development, the commentators also produced many methods of interpretation in an effort to reveal the message contained in the Qur'an. As explained in this article, the interpretation of the Qur'an is an attempt to actualize the content in the Qur'an in the reality of today's life. Therefore, the birth of new interpretation theories cannot be separated from efforts to interpret the Qur'an in accordance with the current context and reality. In fact, the variety of methods and the variety of styles are evidence of the progress and flexibility of Muslim thought in relevating religious teachings to the demands of the times and conditions of society. With the reality that people are getting farther away from religious understanding and the development of various external ideological influences, scholars are required to be more creative and innovative in conveying Islamic law while maintaining the authenticity and validity of the source of their teachings.
PEMBENTUKAN PERATURAN ADAT PADA MASYARAKAT MANDAILING NATAL (STUDI KASUS DESA PIDOLO DOLOK) Liantha Adam Nasution
PERADA Vol 5 No 1 (2022)
Publisher : STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/perada.v5i1.513

Abstract

ABSTRAK Masyarakat Mandailing sangat kental dengan peraturan adat yang melekat di dalam kehidupan masyarakatnya. Begitu juga segala peraturan yang ada di dalam masyarakat tidak terlepas dengan hukum dan norma adat. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui segala bentuk peraturan adat yang hidup di dalam masyarakat Mandailing, serta cara pembentukan peraturan adat Mandailing, dengan menggunakan Normatif dan Empiris dengan penelitian yang dilakukan di Desa Pidoli Dolok dengan metode pengamatan, survei lapangan dan juga wawancara. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diketahui bahwa pembentukan peraturan adat dilakukan oleh raja dengan persetujuan dari mora, kahanggi dan anak boru. Dimana peraturan dibuat untuk memberikan kehidupan yang teratur dalam masyarakatnya terkhusus desa Pidoli Dolok. Pemerintahan adat mempunyai hak prerogatif bagi masyarakat yang mematuhi semua peraturan yang berlaku dalam peraturan adat Mandailing Natal. Selain itu, walaupun seorang raja yang berkuasa di daerah tersebut dan juga sudah menjadi pusat kekuasaan dalam pemerintahan, raja selalu melibatkan hukum positif yang berlaku di dalam masyarakat serta melibatkan pandangan hukum dari para ulama yang berada di daerah tersebut ABSTRACT The Mandailing community is very thick with customary regulations inherent in the lives of its people. Likewise, all regulations in society are inseparable from customary laws and norms. The purpose of this paper is to find out all forms of customary regulations that live in the Mandailing community, as well as how to form mandailing customary regulations, by using field research, namely research conducted in Huta Siantar Village and Pidoli Dolok Village by observation methods, field surveys and also interviews. Based on the research conducted it is known that the formation of customary regulations was carried out by the king with the consent of the mora, kahanggi and anak boru. Where rule is debated to provide an orderly life in its community, especially the villages of Huta Siantar and Pidoli Dolok. The customary government has a prerogative right for people who comply with all the regulations applicable in the Mandailing Natal customary regulations.
KRITIK TERHADAP ISRAILIYYAT DALAM PENAFSIRAN AYAT-AYAT TERKAIT KISAH NABI ADAM Rizkhan Frianda
PERADA Vol 5 No 1 (2022)
Publisher : STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/perada.v5i1.518

Abstract

Artikel ini menjelaskan sumber israiliyyat terkait kisah Nabi Adam dalam kitab-kitab tafsir. Israiliyyat itu telah dikutip dari ahli kitab tanpa disaring kemudian diriwayatkan secara turun-temurun seperti dalam kitab Tafsir Muqatil, Tafsir Ibnul ‘Arabi, Tafsir As-Sa’labi, Tafsir ath-Thabari, Tafsir al-Bagawi, Tafsir al-Khazin, dan Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim. Israiliyyat itu mendistorsi substansi makna ayat serta menanamkan doktrin yang berbahaya bagi aqidah dan pemikiran umat Islam sehingga perlu ditinjau ulang. Artikel ini juga memberikan kritik dan sebuah pemikiran sebagai antitesis terhadap israiliyyat tersebut berdasarkan al-Qur’an dan hadis sahih. Untuk melihat masalah itu digunakan metode deskriptif analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa israiliyyat terkait kisah Nabi Adam tidak dapat lagi diteruskan dan disampaikan ke masyarakat serta ayat-ayat terkait kisah Nabi Adam perlu direinterpretasikan agar dapat menjadi jawaban dari pertanyaan dasar manusia di zaman ini dan masa yang akan datang, seperti siapa mereka, kenapa merekka ada di bumi, apa yang harus mereka lakukan di bumi dan apa hikmah Nabi Adam melanggar larangan Allah. Dengan demikian tampak bahwa al-Qur’an adalah petunjuk dan jawaban bagi seluruh umat manusia sepanjang masa.
PEMILAHAN SAMPAH SEBAGAI SOLUSI PENCEMARAN LINGKUNGAN DALAM NAUNGAN KONSEP AL-SYATHIBI MENGENAI MAQASHID SYARI’AH Muhammad Labib
PERADA Vol 5 No 1 (2022)
Publisher : STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/perada.v5i1.524

Abstract

Humans as the caliph of Allah on earth are obliged to guard against mafsadah on the earth they live in. The accumulation of garbage at this time has become one of the mafsadah that needs immediate attention. This is due to population growth, economic growth and changes in people's consumption patterns. One of the problems it causes is the effect of greenhouse gases, which has become a global problem today, in addition to health problems and flooding. In this paper the author will analyze these problems through the concept of maqashid sharia according to Shatiby, where it is concluded that sorting waste is a solution to the problem of environmental pollution caused by landfills. Waste sorting is seen as a form of compassion for the earth and the environment. Without waste sorting, there will be mafsadah, namely the accumulation of waste without being able to be processed instantly even though the final disposal order cannot accommodate more waste. In the end, improper waste management can lead to illness, flooding and even death. This reflects the value of hifdz nafs and hifdz mal. Meanwhile, hifdz din is also found in waste sorting because waste sorting includes ihsan towards the earth, where al-Syathibi stated that ihsan is a form of hifdz din.
KEWENANGAN FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TERHADAP LABEL KOSMETIK DI INDONESIA Mega Ayu Ningtyas; Safarudin Harefa
PERADA Vol 5 No 1 (2022)
Publisher : STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/perada.v5i1.525

Abstract

Issued by the director of POM RI (director of pharmaceutical development and food supervision of the republic of indonesia) require food producers to attach additional labels with information on food ingredients, the authority of mui to handle the process of monitoring the circulation of products labeled as halal, mui plays an important role in increasing consumer confidence who enjoys cosmetics. Halal and produce legal certainty and benefits. From manufacturing to product release, we need a competent body to determine which products are on the market. In this case, mui on behalf of indonesian muslims plays a very important and much needed role in determining which products entering the indonesian market are halal products. In addition, the government's role in assessing and monitoring the performance of the mui in deciding halal-labeled products is very important. In this case, the existence of halal-labeled cosmetics really requires significant intervention from the authorities to determine it. Otherwise, society itself is the victim, and when people are victimized, it has an effect. It is not easy to even paralyze the indonesian cosmetic market. Therefore, the function and authority of the mui as a representative in general is very important for all indonesian people, especially on behalf of the voice of muslims
KONSEP MANAJEMEN PENDIDIKAN MENURUT QURAISH SHIHAB DALAM TAFSIR AL-MISBAH Zamzami Zamzami; Muhammad Nurman; Maisaratul Husna
PERADA Vol 5 No 1 (2022)
Publisher : STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/perada.v5i1.529

Abstract

Di dalam al-Quran seluruh pedoman dalam kehidupan dunia telah Allah firmankan baik secara tersurat maupun tersirat. Salah satunya tentang pendidikan, mulai dari manusia diberikan roh dalam kandungan hingga ahir hayat. Banyak sekali bahasan terkait pendidikan termasuk manajemen pendidikan itu sendiri, sehingga hari ini ada bidang ke ilmuan khususpun terkait manajemen. Banyak pakar keilmuan dunia bicara tentang manajemen dan dibagi-bagi menjadi beragam manajemen, di antaranya manajemen bisnis dan manajemen pendidikan. Tulisan ini terfokus pada manajemen pendidikan dilatarbelakangi bagaimana al-Qur’an membahas tentang manajemen Pendidikan menurut Quraish Shihab dalam tafsir Al-Misbah. Dengan Menggunakan Metode Library Reseach melalui pendekatan kualitatif Analisis terhadap ayat-ayat al-Qur’an dengan persfektif tafsir al-Misbah. Sehingga dapat disimpulkan melalui penelitian ini sesungguhnya pendidikan itu sangat penting dalam kehidupan sebagai bekal seorang hamba sebagai makhluk ciptaan Allah. Dalam menjalani pendidikan tentu saja akan ada rintangan dan halangan , namun sebagai manusia kita dilarang untuk berputus asa. Ketika menjalankan pendidikan haruslah disertai niat yang ikhlas dan kesungguhan hati dalam memahami,menghayati dan mempelajari keilmuan sehingga pendidikan bisa menjadikan manusia menjadi lebih bermartabat.

Page 7 of 12 | Total Record : 115