Articles
303 Documents
PENGARUH LATIHAN LINGKARAN PINBALL TEHADAP KETEPATAN PASSING DATAR DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER DI SMK YPS PRABUMULIH
Mikkey Anggara Suganda
JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN Vol 16, No 1 (2017): Jurnal Ilmu Keolahragaan
Publisher : Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24114/jik.v16i1.6452
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan lingkaran pinball terhadap ketepatan passingdatar dalam permainan sepakbola pada siswa ekstrakulikuler di SMK YPS Prabumulih. Metode yang digunakan dalam peneltian ini adalah pre eksperiment dengan desain pre test and post test one group. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga permainan sepak bola di SMK YPS Prabumulih dengan jumlah 30 siswa. Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara siswa menendang bola kearah dinding yang telah tersedia jarak, ukuran dan sasaran selama 10 detik yang mana jumlah mereka dapat langsung dimasukkan kedalam data. Teknik analisis data yang digunakan dalam peneltian ini adalah tehnik analisis data menggunakan uji t. Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh latihan lingkaran pinball terhadap ketepatan passingdatar dalam permainan sepakbola pada siswa ekstrakulikuler di SMK YPS Prabumulih dapat diterima kebenarannya. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata menendang bola ke dinding pada saat melakukan pre test yang belum diberikan perlakuan latihan lingkaran pinball adalah terkecil 7 dan yang terbesar 14, sedangkan rata-rata yang passing bola kedinding post test yang sudah diberikan perlakuan latihan selama 14 kali pertemuan adalah jumlah passing terkecil 8 dan yang terbesar mencapai 16. Jadi dapat kita lihat dengan adanya program latihan lingkaran pinball bahwa sangat berpangaruh dalam meningkatkan passing datar.
PROTEIN DALAM NUTRISI OLAHRAGA
Novita Sari Harahap
JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN Vol 13, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24114/jik.v13i2.6095
Sistem kekebalan sangat dipengaruhi oleh olahraga. Dimana respon kekebalan ditingkatkan dengan olahraga biasa, ia bisa ditekan setelah olahraga dengan intensitas tinggi atau durasi yang lama. Tekanan sementara dari sistem kekebalan ini bisa bertahan dari 6 hingga 48 jam dan mempengaruhi individu terhadap peningkatan resiko infeksi. Pengkonsumsian suplemen cair protein dan karbohidrat langsung setelah olahraga terbukti memberikan restorasi glikogen dengan lebih efektif, menstimulasikan jumlah sintesa protein yang lebih tinggi dan hormon anabolik selain juga mencegah penekanan kekebalan akibat olahraga. Strategi yang sederhana ini dapat juga meningkatkan performa dalam dampak latihan berulang hingga 24%. Protein dapat menopang kekuatan imunitas selama latihan olahraga, meningkatkan performa aerobik (daya tahan), meningkatkan kapasitas anaerobik, kecepatan dan tenaga dalam olahraga berbasis kekuatan, mengoptimalkan pemulihan setelah latihan, membangun massa otot, meningkatkan komposisi tubuh, performa olahraga dan peran glutathione (gsh), pemulihan lebih baik.
MELATIH KONSENTRASI DALAM OLAHRAGA
Maemun Nusufi
JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN Vol 15, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24114/jik.v15i2.6139
Konsentrasi adalah kemampuan seseorang untuk memusatkan perhatian pada rangsang yang dipilih (satu objek) dalam waktu tertentu. Artinya, proses terjadinya konsentrasi selalu didahului oleh adanya perhatian seseorang terhadap satu objek yang dipilih. Dengan demikian konsentrasi merupakan perhatian dalam rentang waktu yang lama, sehingga selama dalam aktivitas olahraga yang diperlukan adalah konsentrasi. Pembina olahraga masih terlalu focus pada pembinaan yang mengarah pada keterampilan teknik dan peningkatan kualitas fisik, sedangkan pembinaan di bidang potensi psikologis masih terabaikan. Padahal prestasi olahraga merupakan infestasi akumulasi dari hasil latihan potensi fisik, dan potensi psikologis. Untuk itu dalam proses latihannya aspek fisik dan psikis tentunya perlu mendapatkan porsi yang seimbang agar prestasi optimal dapat tercapai dan mampu bertahan dalam waktu relatif lama.
PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SEKOLAH
Hariadi Hariadi
JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN Vol 12, No 2 (2013): JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN
Publisher : Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24114/jik.v12i2.9711
Dengan diberlakukannya kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2013/2014 maka aspek penilaian merupakan aspek yang esensial dalam pembelajaran. Penilaian tidak saja berorientasi pada hasil belajar tetapi juga pada input dan proses. Dengan demikian melalui penilaian guru dapat menjadi masukan apakah pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan berhasil dengan baik. Oleh karena itu dalam delapan standar nasional pendidikan, penilaian termasuk salah satu aspek yang diwajibkan penrapannya. enilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Mengingat penilaian dan pembelajaran adalah merupakan dua hal yang saling berkaitan, maka penilaian merupakan bagian integral dalam proses pembelajaran. Penilaian otentik merupakan salah satu bentuk penilaian yang dapat dipergunakan untuk kepentingan tersebut karena menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap) dalam prosesnya. Penilaian otentik tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan pada apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (Penjasorkes).
PERAN PERMAINAN TRADISIONAL DALAM MEMBANTU PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN GERAK ANAK SECARA MENYELURUH
Suprayitno Suprayitno
JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN Vol 13, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24114/jik.v13i2.6089
Bermain bukanlah suatu kegiatan yang tidak ada artinya, terutama bagi upaya membekali anak-anak dengan kemampuan tertentu agar dapat bertahan hidup dalam lingkungannya. Dengan ‘bermain’ anak-anak , atau generasi baru suatu spesies akan memperoleh berbagai kemampuan, ketrampilan dan pengetahuan yang sangat penting untuk keberlangsungan hidup spesies mereka, tanpa harus merasa jemu ketika berada dalam proses mempelajari ketrampilan dan diajari pengetahuan baru tersebut. Pendidikan jasmani adalah wahana untuk mendidik anak, dan para ahli sepakat, bahwa pendidikan jasmani merupakan “alat” untuk membina anak muda agar kelak mereka mampu membuat keputusan terbaik tentang aktivitas jasmani yang dilakukan dan menjalani pola hidup sehat di sepanjang hayatnya. Tujuan ini akan dicapai melalui penyediaan pengalaman langsung dan nyata berupa aktivitas jasmani. Aktivitas jasmani itu dapat berupa permainan atau olahraga yang terpilih. Olahraga tradisional sering dijadikan sebagai jenis permainan yang memakai ciri kedaerahan asli serta disesuaikan dengan tradisi budaya setempat.
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENAHAN BOLA LONG PASS MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM SISWA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING DI KELAS VIII SMP NEGERI 2 STABAT T.P. 2014/2015
Iwan Saputra;
Ahmad Tajuddin Siregar
JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN Vol 15, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24114/jik.v15i1.6123
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan metode penemuan terbimbing dapat meningkatkan kemampuan menahan bola long pass menggunakan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola di kelas VIII SMP Negeri 2 Stabat T.P. 2014/2015. Banyak siswa yang diteliti yaitu 44 orang. Hasil penelitian pada saat pre test, rata-rata kelas yang diperoleh siswa sebesar 61,1 dimana 17 siswa (38,63%) memperoleh ketuntasan, 27 siswa (61,36%) belum tuntas. Pada siklus I rata-rata kelas meningkat menjadi 75,75 dimana 31 orang siswa (70,46%) memperoleh ketuntasan, 13 siswa (29,54) yang belum tuntas. Selanjutnya pada siklus II rata-rata kelas mengalami peningkatan sebesar 88,75 dimana 38 siswa (86,36%) memperoleh ketuntasan, 6 siswa (13,64%) yang belum tuntas. Dari peningkatan ketuntasan klasikal yang diperoleh siswa dapat disimpulkan bahwa dengan metode penemuan terbimbing dapat meningkatkan kemampuan menahan bola long pass menggunakan kaki bagian dalam pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Stabat Tahun Pelajaran 2014/2015.
PENGARUH PEMBERIAN SANGOBION TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN SETELAH MELAKUKAN AKTIFITAS FISIK MAKSIMAL PADA MAHASISWA IKOR
Zulfachri Zulfachri
JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN Vol 12, No 1 (2013): Jurnal Ilmu Keolahragaan
Publisher : Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24114/jik.v12i1.9242
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang Pengaruh Pemberian Sangobion Setelah Melakukan Aktifitas Fisik Maksimal terhadap Kadar Hemoglobin pada Mahasiswa Ikor 2009. Penelitian dilakukan di Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan pada tanggal 20 Agustus 2012 sampai dengan 23 Agustus 2012 dengan metode eksperimen dengan pengambilan data pre test dan post test. Populasi dalam penelitian ini adalah 57 orang dengan sampel penelitian berjumlah 30 orang yang ditetapkan berdasarkan purposive sampling. Selanjutnya dibagi menjadi dua kelompok dengan teknik matching pairing yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dari hasil perhitungan pemeriksaan kadar hemoglobin antara data post-test pada kelas eksperimen dengan hasil post-test pada kelas kontrol diperoleh harga t sebesar 8,86. Bila harga t dibandingkan dengan nilai t pada α = 0,05 dengan n = 30 (dk = 28) adalah 2,05 dengan demikian t > t (8,86> 2,05 ) yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, terdapat perbedaan kadar haemoglobin pada kelas eksperimen (diberi Sangobion) dengan kelas kontrol (tidak diberi Sangobion). Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada Pengaruh pemberian sangobion terhadap kadar haemoglobin setelah melakukan aktifitas fisik maksimal diterima secara signifikan α = 0,05 dan teruji kebenarannya dalam penelitian ini. Kata kunci: Pengaruh aktifitas fisik maksimal, Sangobion
ANALISIS TINGKAT KECEMASAN (ANXIETY) DALAM MENGHADAPI PERTANDINGAN ATLET SEPAK BOLA KABUPATEN BANYUASIN PADA PORPROV 2017
HENGKI KUMBARA;
YOGI METRA;
ZULPIKAR ILHAM
JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN Vol 17, No 2 (2018): JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN
Publisher : Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24114/jik.v17i2.12299
Kecemasan menjadi situasi yang tergambar sangat jelas saat menjelang pertandingan, kecemasan tentu menjadi alasan terhadap buruknya performa atlet dilapangan, situasi demikian terjadi pada atlet sepak bola Kabupaten Banyuaisn menjelang Porprov 2017 di Palembang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan munculnya kecemasan (Anxiety), berapa besar tingkat kecemasan (anxiety) atlet sebelum bertanding. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif. Sampel penelitian berjumlah 20 orang. Teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan observasi, kuisioner dan dokumentasi. Teknik analisis data penelitian menggunakan deskripsi persentase. Berdasarkan analisa hasil yang telah di bahas maka penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa kecemasan disebabkan oleh kompetitif anxiety, kognitif anxiety dan somatic anxiety. Sebesar 63% atlet mengalami kecemasan sebelum bertanding dan 37% siswa tidak mengalami kecemasan sebelum bertanding baik dari aspek kompetitif anxiety, kognitif anxiety dan somatic anxiety.
LATIHAN OLAHRAGA DALAM PERMAINAN TRADISIONAL
Muhammad Ishak
JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN Vol 14, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24114/jik.v14i2.6113
Saat ini segala sesuatu dapat diselesaikan dengan cara-cara yang praktis. Manusia sudah sangat dimanjakan oleh perkembangan teknologi yang dapat membantu pekerjaan manusia menjadi lebih mudah, yang pada akhirnya mengurangi kerja fisik manusia. Anak juga juga mulai kehilangan aktivitas fisiknya, hampir seluruh anak sangat suka dengan permainan game online dan sejenisnya, yang dengan memainkan permainan itu maka kebutuhan anak akan kegiatan bermain sudah terpenuhi. Padahal ada sisi lain yang tidak didapatkan dari memainkan permainan games online tersebut. Permainan tradisional pun ini perlahan tapi pasti ditinggalkan. Bahkan, anak-anak banyak yang tidak tahu beragam permainan tradisional yang dulu diwarisan turun menurun yang sudah menjadi budaya masyarakat Indonesia. Padahal dalam permainan tradisional banyak nilai-nilai terandung didalamnya seperti kejujuran, kerjasama, kepemimpinan, disiplin, dan lain sebagainya. Nilai -nilai karakter inilah yang sangat dibutuhkan oleh anak,untuk kemudian menjadi karakter yang melekat sampai mereka dewasa. Disamping itu manfaat lain yang tidak kalah penting dari permainan tradisional adalah untuk mengembangkan kemampuan fisik anak. Permainan tradisional yang dilakukan oleh anak secara langsung berpengaruh terhadap keterampilan motorik anak. Secara tidak langsung anak sudah mulai melakukan aktivitas latihan olahraga yang bersumber dari permainan tradisional.
KAJIAN INDEKS KESEGARAN JASMANI PESERTA DIDIK DI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
Hasan Jumareng;
Muhammad Rusli
JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN Vol 16, No 2 (2017): JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN
Publisher : Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24114/jik.v16i2.8311
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks kesegaran jasmani peserta didik di Provinsi Sulawesi Tenggara. Lokasi penelitian adalah: kabupaten/kota yaitu Kabupaten Muna, Kabupaten Kolaka dan Kota Kendari. Sebagai variabel independen adalah peserta didik sedangkan variabel dependen adalah indeks kesegaran jasmani. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: indeks kesegaran jasmani Kabupaten Muna 0.350 (kategory sedang), Kabupaten Kolaka 0.288 (kategori rendah), dan Kota Kendari 0.287 (kategori rendah). Sedangkan indeks kesegaran jasmani peserta didik di Sulawesi Tenggara adalah sebesar 0.308 merupakan akumulasi rata-rata indeks kesegaran jasmani Kabupaten/Kota di Sulawesi Tenggara. Sebagai perbandingan, maka dikemukakan indeks kesegaran jasmani nasional; tahun 2004 sebesar 0.540 (kategori sedang), tahun 2005 sebesar 0.352 (kategori rendah), tahun 2006 sebesar 0.335 (kategori rendah). Acuan penentuan besaran indeks menggunakan norma indeks kesegaran jasmani nasional; 0.800-1.000= tinggi, 0.500-0.799= sedang, 0.000-0.499= rendah. Berdasarkan hasil penelitian, rekomendasi yang perlu dilakukan adalah (1) meningkatkan indeks kesegaran jasmani peserta didk secara terencana dan terprogram, (2) meningkatkan kesegaran jasmani dengan meperioritaskan perbaikan proses pembelajaran pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi yang mendukung peningkatan kesegaran jasmani peserta didik.