cover
Contact Name
Dinno Mulyono
Contact Email
bertiup@yahoo.com
Phone
-
Journal Mail Official
bertiup@yahoo.com
Editorial Address
-
Location
Kota cimahi,
Jawa barat
INDONESIA
Tunas Siliwangi : Jurnal Program Studi Pendidikan Guru PAUD STKIP Siliwangi Bandung
ISSN : 24769789     EISSN : 25810413     DOI : -
Core Subject : Education,
Tunas Siliwangi Journal publishes original research or theoretical papers about teaching and Preschool Education study program of STKIP Siliwangi Bandung on current science issues, namely: -Teacher of Early Childhood Education Programs. -Observers and Researchers of Early Childhood Education Programs. -Educational decisions maker on regional and national level
Arjuna Subject : -
Articles 283 Documents
PENGEMBANGAN PROGRAM PELATIHAN UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM MEMFASILITASI KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS ANAK USIA DINI Witarsa, Ramdhan
Tunas Siliwangi Vol 1 No 1 (2015): Edisi Oktober 2015
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v1i1p46-62.91

Abstract

National Education Standards Agency (BSNP 2010) the Paradigm of National Education 21st Century stated that the strategy of educational attainment in the future one is to apply the methods of teaching and learning creative adhered to the principle that every individual isunique and has the talent of each, then teaching and learning methods should also pay attention to the diversity of "learning style" of each individual. The method used is the research and development of education (Education Research and Development) Borg & Gal (1991) to the stages develop products through the systematic procedures and conducted field tests, evaluation, and revision to obtain a certain quality criteria or reach certain standards. From the results of questionnaire analysis of critical thinking skills of teachers on aspects of science membelajarkan obtained a description that early childhood teachers as much as nine teachers from 12 teachers who fill in the questionnaire (75%) say that the subject matter of early childhood science is nothing difficult and nothing is easy. A total of two teachers (16.67%) said that the subject matter of early childhood science is not difficult, and as a teacher (8.33%) did not know. The efforts undertaken teachers in the face of adversity to the materials sciencedifficult, as follows: study themselves subject matter subject matter of science ECD (seven teachers), asking colleagues (eight teachers), looking for teaching materials more understand and be understood (one teacher), science reference books (three teachers), searching formaterial on the internet (seven teachers). On research and development has produced: (1) product PPMSBKBKKMRTM with its characteristics, and after implementation PPMSBKBKKMRTM may actually enhance critical thinking skills of teachers, (2) the abilityof teachers in preparing RPH-based critical thinking skills, and (3) the ability of teachers in implementing the learning science-based critical thinking skills. educational institutions or education activist groups that will carry out the in-service program by adopting PPMSBKBKMRTM need to prepare a Human Resources (HR) be it human, infrastructure and ingredients, the program implemented consistently and to a minimum in order to reduce the constraints that exist. Keywords: Training Program, Teachers Competence, Critical Thinking Skills.
PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MEMAHAMI BAHASA INGGRIS MELALUI BERNYANYI PADA ANAK USIA DINI Windarsih, Chandra Asri
Tunas Siliwangi Vol 1 No 1 (2015): Edisi Oktober 2015
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v1i1p63-72.92

Abstract

Pendidikan anak usia dini dilaksanakan sesuai dengan karakteristik dan aspek perkembangan anak agar anak usia dini dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya secara maksimal. Hal ini diangkat sehubungan dengan kurang maksimalnya proses belajar mengajar di TAAM/RA ASSakinah dengan metode yang ada sekarang terutama bahasa Inggris untuk anak usia dini. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Metode pembelajaran interaktif bagaimana yang dapat meningkatkan pemahaman bahasa Inggrismelalui bernyanyi dirumahnya ataupun dilingkungannya bagi anak usia dini”. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perencanaan, penerapan pembelajaran intraktif dalam memahami bahasa Inggris untuk anak usia dini, menetahui pendekatan ketrampilan faktor pendukung dan penghambat serta mengetahui evaluasi pembelajaran interaktif dalam bahasa Inggris melalui bernyanyi pada anak usia dini. Landasan teari yang dijadikan dasar dalam penelitian ini yaitu teori pembelajaran dari Djudju Sudjana: Pedoman Teknis Penyelenggaraan Direktorat PADU, 2001:10 dan Depdikbud, 1998:10 : Undang-Undang Republik Indonesianomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pertanyaan penelitian adalah 1). Bagaimana perencanaan pembelajaran interaktif untuk memahami bahasa Inggris untuk anak usia dini? 2). Bagaimana penerapan pembelajaran interaktif untuk memahami bahasa inggrisuntuk anak usia dini? 3). Bagaimana pendekatan ketrampilan berbicara bahasa inggris, faktor pendukung dan faktor penghambat, dan 4). Bagaimana sistem evaluasi pembelajaran interaktif dalam bahasa inggris melalui bernyanyi pada anak usia dini ?. adapun metode yang digunakannya adalah metode kualitatif dengan studi kasus. Perencanaan yang dilaksanakan di TAAM/RA ASSakinah menggunakan kurikulum yang mengacu pada KTSP yang disesuaikandengan produk pengelola, dan Depag. Penerapannya ada empat tahapan yaitu persiapan, tahap pelaksanaan, penutup, dan follow up. Pendekatan ketrampilan adalah dengan ketrampilan menyimak dan berbicara, sedangkan faktor pendukungnya sumber daya manusia yang mumpuni, materi yang mudah dimengerti, lagu yang gampang diingat, ruang belajar, sumber belajar, media, fasilitas yang mendukung. Faktor penghambat kemampuan guruyang terbatasa,kurangnya waktu, sarana dan prasarana yang mesti ditingkatkan, terbatasnya lagu sederhana untuk anak berbahasa inggris, belum tersedianya laboratorium bahasa di tempat tersebut,sedangkan sistem evaluasi dengan evaluasi harian, evaluasi akhir, pretest dan post test. Kata Kunci: Pembelajaran interaktif, bahasa inggris, bernyanyi
PENGARUH PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING & LEARNING (CTL) TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI Jumiatin, Dedah
Tunas Siliwangi Vol 1 No 1 (2015): Edisi Oktober 2015
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v1i1p73-81.93

Abstract

Pada usia 4-6 tahun kemampuan sosial anak anak berkembang sejalan dengan rasa ingin berteman dan mengenal lingkungan. Keterampilan sosial merupakan bagian dari proses belajar anak untuk menyesuaikan diri dengan norma kelompok, moralitas, dan tradisi; berinteraksi dengan lingkungan, saling berkomunikasi, dan bekerjasama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran dan menganalisa perbedaan hasil keterampilan sosial pada anak-anak TK yang mendapat pembelajaran Contextual Teaching & Learning (CTL), dengan mereka yang tidak mendapatkan pembelajaran serupa. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen, yaitu Nonequivalent Control Group Design. Di sini terdapat dua kelompok yang diteliti, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Lokasi penelitian di Taman Kanak-kanak Daarut Tauhiid Bandung. Subyek penelitian ialah anak TK Kelompok B yang berusia 5-6 tahun. Data diperoleh dari hasil observasi berupa pernyataan-pernyataan yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data-data yang diperoleh selanjutnya diolah dengan program hitung statistik SPSS versi 17. Kesimpulan dari penelitian ini, terdapat perbedaan keterampilan sosial pada anak yang mendapatkan pembelajaran Contextual Teaching & Learning (CTL) dengan anak yang tidak mendapatkannya. Respon anak terhadap pembelajaran CTL juga memperlihatkan respon positif, karena metode ini menitik-beratkan pada upaya menghadirkan dunia nyata dalam pembelajaran, sehingga ia lebih produktif dan bermakna. Di dalam CTL terkandung unsur mengalami (experiencing), menerapkan (applying), kerjasama (cooperative), dan mentransfer (transfering) sebagai satu kesatuan. Hasil dari penelitian ini memberikan rekomendasi, bahwa penerapan Contextual Teaching & Learning (CTL) efektif untuk meningkatkan keterampilan berbicara dan keterampilan sosial anak usia dini, khususnya pada anak Kelompok B TK Daarut Tauhiid Bandung. Kata Kunci: Kecerdasan Interpersonal, CTL
MODEL PEMBELAJARAN SENI BUROK BAGI GURU-GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) Santana, Fifiet Dwi Tresna
Tunas Siliwangi Vol 1 No 1 (2015): Edisi Oktober 2015
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v1i1p82-91.94

Abstract

Penelitian ini terfokus pada pembelajaran Seni Burok pada PAUD di Kabupaten Cirebon. Terkait dengan topik penelitian tersebut dikemukakan permasalahan sebagai berikut: bagaimana pelaksanaan model pembelajaran Seni Burok?, dan bagaimana desain model pembelajaran Seni Burok?. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan sebuah konsep etnopedagogik melalui model pembelajaran Seni Burok, dan desain model pembelajaran SeniBurok di PAUD Kab. Cirebon. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, peneliti mengamati fenomena yang terjadi pada pembelajaran Seni Burok. Adapun untuk memaparkan hasil penelitian digunakan metode deskriptif analisis. Sementara itu untuk menguraikan dan menganalisis mengenai konsep pembelajaran, materi pembelajaran, metode/strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru seni tari dalam mengangkat nilai-nilai tradisi di Cirebon ke dalam pembelajaran Seni Burok, dianalisis menggunakan pendekatanetnokoreologi. Hasil temuan berdasarkan pengamatan peneliti, guru-guru PAUD di Kabupaten Cirebon berhasil dalam melaksanakan pembelajaran seni melalui pendekatan etnopedagogik melalui seni tradisi yang mengangkat kearifan lokal. Indikasi keberhasilannya dapat ditilik dari: (1) minat siswa yang cukup tinggi dalam mengikuti pembelajaran, tanpa merasa terbebani dengan kerumitan materi, (2) potensi seni siswa dapat dikembangkan melalui pembelajaran,dan (3) pemahaman siswa terhadap nilai-nilai tradisi Cirebon mengalami peningkatan. Konsep etnopedagogik dalam pembelajaran Seni Burok menghasilkan aspek-aspek nilai budaya Sundayaitu : Cageur, Waras, Ludeung, Silih Asah, Silih Asih, dan Silih Asuh. Selain itu desain model pembelajaran yang dilakukan oleh guru sudah jelas dan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran, karakteristik siswa dan bahan ajar yang digunakan. Evaluasi yang digunakandalam proses pembelajaran ini yaitu mengembangkan aspek kognitif, afektif dan psikomotor siswa secara seimbang melalui kegiatan berkreasi Seni Burok.Kata kunci : pembelajaran, Seni Burok, PAUD
PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI Zahro, Ifat Fatimah
Tunas Siliwangi Vol 1 No 1 (2015): Edisi Oktober 2015
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v1i1p92-111.95

Abstract

Pendidikan anak usia dini memiliki prinsip dalam pembelajaran yaitu bermain sambil belajar sehingga penilaian yang dilakukan harus memiliki kekhususan tersendiri, berbeda dengan penilaian untuk sekolah dasar dan menengah, yang perlu dilaksanakan secara cermat dan hati-hati. Pada tataran aplikasi, seringkali guru melaksanakan penilaian dalam sebuah program pendidikan hanya dijadikan formalitas, sekedar memenuhi aturan administrasi lembaga atau menjawab keingintahuan orangtua akan perkembangan anaknya. Sehingga guru tidak memperhatikan fungsi adanya penilaian untuk anak dengan tidak melihat kepada dampak psikologis anak. Proses penilaian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran dan bersifat menyeluruh (holistik) yang mencakup semua aspek perkembangan anak didik baik aspek sikap, ilmu pengetahuan maupun keterampilan. Agar tujuan penilaian tersebut tercapai, guru hendaknya memiliki pengetahuan berbagai metode dan teknik penilaian sehingga memiliki keterampilan memilih dan menggunakan dengan tepat metode dan teknik yang dianggap paling sesuai dengan tujuan dan proses pembelajaran, serta pengalaman belajar yang telah ditetapkan.Kata Kunci: Penilaian, pembelajaran, anak usia dini
EFEKTIVITAS METODE TALAQQI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL AL-QUR’AN ANAK USIA DINI Susianti, Cucu
Tunas Siliwangi Vol 2 No 1 (2016): VOL 2 NO 1, APRIL 2016
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v2i1p1-19.305

Abstract

The purpose of the national education is mainly to mould a religious and God-fearing generation of human. One of the ways to achieve this is through the introduction of Al-Qur‟an during early childhood. Every Muslim is required to memorize the verses in Al-Qur‟an, at least some of the shorter Al-Qur‟an surah in Juz‘Amma, which is the 30th juz in Al-Qur‟an, because those are the surahs which is used during the prayer. Memorizing Al-Qur‟an is an activity that is very closely related to the work of memory in the brain. Therefore the methode used in memorizing Al-Qur‟an for children should be using methods appropriate for early childhood development. The purpose of this article is to discover the effectiveness of the talaqqi method in enhancing the ability to memorize Al-Qur‟an for early childhood. The relevance of this article lies in the importance of implementing Al-Qur‟an memorizing learning program which is suitable to the differentadolescent age groups. The method used in this article is literature study through examining a variety ofreading sources. This article will demonstrate the positive effect of the talaqqi method in enhancing theability to memorize Al-Qur‟an for adolescent.Keywords: Talaqqi method, Memorizing Al-Qur’an, Early childhood.
APLIKASI TEORI UMPAN BALIK (FEEDBACK) DALAM PEMBELAJARAN MOTORIK PADA ANAK USIA DINI Windarsih, Chandra Asri
Tunas Siliwangi Vol 2 No 1 (2016): VOL 2 NO 1, APRIL 2016
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v2i1p20-29.306

Abstract

Children every day grow by magic, physically and mentally. Children in the process of learning motormovement skills need serious attention, it is because this is the forerunner of further development, for the future, for the motor development of children in the future until he becomes an adult. Motor development if honed and directed would be optimal. Motor development means development that involves the physical movement of a person related to muscles and senses. Physical development of the child's motor will be able to develop properly if given stimulation and good nutrition factor. The development of a child would be maximized if there are aspects of his supporters, one aspect of the supporters was the feedback (feedback) either intrinsic (from within the child himself / private) or by extrinsic (external factors as support). Motor development of children if given feedback (feedback) ektrinsik itself intrinsic feedback will arise and have a relationship that is not unexpected. Children will learn to correct itself with the help of mentors so that the achievement of motor learning will be optimal.Keywords: motor learning, application, feedback, early childhood 
MENGEMBANGKAN KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL (Studi Kasus Di TK AL-akhyar Purwakarta kelompok B) Ningsih, Silvia
Tunas Siliwangi Vol 2 No 1 (2016): VOL 2 NO 1, APRIL 2016
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v2i1p30-47.307

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kasus-kasus yang terjadi akibat pengaruh dari permainan game online atau videogame yang menyebabkan kecerdasan interpersonal anak kurang berkembang karena hampir seluruh permainan berteknologi canggih menuntut anak lebih individualis sehingga tidak melakukan interaksi dan komunikasi dengan teman-temannya. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya dan strategi untuk mendorong anak lebih mampu melakukan pertemanan, berinteraksi dan bersosialisasi dengan baik salah satunya melalui permainan tradisional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi empiris tentang permainan tradisional mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan penilaian yang dilaksanakan di TK Al-akhyar Purwakarta. Desain penelitian ini adalah desain penelitian kualitiatif dengan metode studi kasus pada kelompok B Ulul Azmi TK Al-akhyar Purwakarta. Berdasarkan hasil penelitian didapat informasi bahwa perkembangan kecerdasan interpersonal anak berkembang baik. Kemampuan menunjukkan (1) sikap mampu bermain bersama, (2) Sikap mampu membedakan teman yang bersedih, marah dan senang, (3) Sikap mau bermain bersama dan berinteraksi dengan teman sebayanya,(4) Sikap menunjukkan minat atau kemauanterhadap permainan yang berkelompok atau bertim, (5) Sikap memerima teman dengan jenis kelamin yang berbeda, (6) Sikap memerima keadaan fisik teman, (7) Dapat mandiri dan terlepas dari orangtua, (8)Menunjukkan respon simpatik kepada teman maupun oranglain, (9) Memahami akibat jika melakukan pelanggaran dan beranitanggungjawab, (10) Berbicara serta mendengarkan pembicaraan oranglain terlebih dahulu, (11) Menunjukkan senang membantu teman-temannya. Sikap tersebut muncul pada saat anak melakukan permainan tradisional mulai dari permainan gagendongan, oray-orayan, ngala hui, anjanganjangan, galah panto, ucing sumput, hayam jeung careuh, engrangbatok, dan tam-tam buku.Kata kunci: Anak, Permainan Tradisional dan kecerdasan Interpersonal. 
RANCANGAN PROGRAM PELATIHAN UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN PENGASUH TENTANG PERAN KETERLIBATAN DALAM KEGIATAN BERMAIN SOSIAL ANAK USIA 2 – 4 TAHUN (Studi kasus pada Pengasuh di TPA “X”) Fitriani, Fitriani
Tunas Siliwangi Vol 2 No 1 (2016): VOL 2 NO 1, APRIL 2016
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v2i1p48-58.308

Abstract

Peran keterlibatan pengasuh dalam kegiatan bermain sosial anak merupakan aspek penting untukmengembangkan keterampilan interaksi sosial anak melalui kegiatan bermain sosial, dimana sebagian besarinteraksi anak di TPA terjadi melalui bermain sosial. Berdasarkain hasil asesment peneliti tertarik untuk melakukan perancangan program pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pengasuh tentang peran keterlibatan dalam kegiatan bermain sosial anak usia 2-4 tahun. Rancangan penelitian dalam uji coba program pelatihan ini menggunakan desain pre test – post test Study. Subjek dalam uji coba ini adalah semua pengasuh di TPA “X” yang berjumlah 2 orang. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan kuesioner pengetahuan pengasuh tentang peran keterlibatan dalam kegiatan bermain sosial anak usia 2-4 tahun. Pengolahan data penelitian menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan analisis kualitatif, dimana pada subjek 1 terdapat peningkatan pengetahuan dari 59% menjadi 68%. Peningkatan terjadi pada 4 dimensi, yaitu pengetahuan tentang bermain secara umum pada anak, bermain sosial, strategi memperkaya bermain anak dan pada dimensi pentingnya keterlibatan pengasuh. Sementara pada Subjek 2, terjadi peningkatan pengetahuan dari 44% menjadi 71%. Peningkatan terjadi pada semua dimensi, yaitu pengetahuan tentang bermain secara umum pada anak, bermain sosial, ciri anak usia 2-4 tahun, pentingnya keterlibatan pengasuh, strategi memperkaya bermain anak dan pada dimensi cara menentukan peran keterlibatan pengasuh. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa rancangan program pelatihan peran keterlibatan pengasuh dalamkegiatan bermain sosial anak usia 2-4 tahun dapat meningkatkan pengetahuan pengasuh untuk kedua subjek uji coba. Kata Kunci : Bermain Sosial, Taman Penitipan Anak (TPA), pengasuh TPA, peran keterlibatan pengasuh, pelatihan peran keterlibatan pengasuh. 
PENGEMBANGAN NILAI-NILAI KARAKTER MELALUI PENDIDIKAN PENCAK SILAT UNTUK ANAK USIA DINI (Studi Kasus di Paguron Pencak Silat Galura Panglipur Bandung) Nuraida, Nia
Tunas Siliwangi Vol 2 No 1 (2016): VOL 2 NO 1, APRIL 2016
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v2i1p59-77.309

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pendidikan karakter untuk anak usia dini melalui pendidikan pencak silat mengingat kian maraknya fenomena negatif yang terlihat dalam kehidupan sehari-hari pada anak, dapat dijumpai kasus-kasus kekerasan pada anak yang salah satunya terjadi karena anak terlalu lemah serta tidak memiliki keberanian untuk sekedar melindungi dirinya dan melalakukan perlawanan ketika menerima kekerasan, maka dari itu anak perlu dibekali suatu keterampilan untuk melindungi dirinya, diharapkan dengan pencak silat anak dapat memiliki karakter “taqwa, tangguh, trengginas, tanggap dan tanggon”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui program pendidikan pencak silat, implementasi program pendidikan pencak silat, proses penilaian, profil nilai karakter serta kendala yang dihadapi dalam menerapkan pencak silat untuk anak usia dini di Paguron Pencak Silat Galura Panglipur Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, karena peneliti ingin mendeskripsikan dan menggambarkan kondisi nyata program pendidikan pencak silat di Paguron Galura Panglipur. Sumber data yakni adalah anak-anak usia dini yang dibawah umur delapan tahun, Ketua Paguron, pelatih, orangtua anak usia dini. Data penelitian berupa data deskriptif yang diperoleh melalui observasi, wawancara serta studi dokumentasi. Hasil penelitian dianalisis untuk selanjutnya dikaji berdasarkan teori, dan kajian kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan: (1) Perencanaan program pendidikan pencak silat ditujukan untuk mengembangkan lima nilai karakter, (2) Implementasi pendidikan pencak silat mencakup pemberian empat jurus ibingan yakni jurus ibingan tepak tilu, jurus pareredan, jurus padungdung dan jurus ibingan tepak dua, (3) Penilaian pencak silat yang mengandung tiga unsur yakni “wiraga, wirahma dan wirasa”, (4) Profil nilai karakter yang dikembangkan di Paguron Galura Panglipur yakni “taqwa, tangguh, trengginas, tanggap dan tanggon”, dan (5) Kendala yang dihadapi oleh pelatih yakni media pembelajaran dan konsentrasi anak usia dini dalam pencak silat yang sering terganggu. Rekomendasi diberikan kepada: (1) Ketua dan pelatih di Paguron Galura Panglipur Bandung, (2) Program studi Pendidikan Anak Usia Dini Sekolah Pascasarjana UPI, (3) Orang tua yang hendak membekali anaknya dengan pendidikan pencak silat, (4) Bagi penelitian lain yang berkenaan dengan pengembangan nilai karakter melalui pendidikan pencak silat.Keywords: pendidikan pencak silat untuk anak usia dini, pengembangan nilai-nilai karakter. 

Filter by Year

2015 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 11 No 1 (2025): VOL 11 N0 1, APRIL 2025 Vol 10 No 1 (2024): VOL 10 N0 1, APRIL 2024 Vol 10 No 2 (2024): VOL 10 NO 2, OKTOBER 2024 Vol 9 No 2 (2023): VOL 9 NO 2, OKTOBER 2023 Vol 9 No 1 (2023): VOL 9 NO 1, APRIL 2023 Vol 9, No 1 (2023): VOL 9 NO 1, APRIL 2023 Vol 8 No 2 (2022): VOLUME 8 NO 2, OKTOBER 2022 Vol 8, No 2 (2022): VOLUME 8 NO 2, OKTOBER 2022 Vol 8 No 1 (2022): VOL 8 NO 1, APRIL 2022 Vol 8, No 1 (2022): VOL 8 NO 1, APRIL 2022 Vol 7 No 2 (2021): VOL 7 NO 2, OKTOBER 2021 Vol 7, No 2 (2021): VOL 7 NO 2, OKTOBER 2021 Vol 7, No 1 (2021): VoL 7 NO 1, APRIL 2021 Vol 7, No 1 (2021): VoL 7, NO 1 APRIL 2021 Vol 7 No 1 (2021): VoL 7 NO 1, APRIL 2021 Vol 6, No 2 (2020): VOL 6 NO 2, OKTOBER 2020 Vol 6 No 2 (2020): VOL 6 NO 2, OKTOBER 2020 Vol 6, No 2 (2020): VOL 6, NO 2 OKTOBER 2020 Vol 6, No 1 (2020): Vol 6 No 1, APRIL 2020 Vol 6 No 1 (2020): Vol 6 No 1, APRIL 2020 Vol 5, No 2 (2019): VOL 5 NO 2, OKTOBER 2019 Vol 5 No 2 (2019): VOL 5 NO 2, OKTOBER 2019 Vol 5 No 1 (2019): Vol 5 No 1 APRIL 2019 Vol 5, No 1 (2019): VOL 5 NO 1, APRIL 2019 Vol 4 No 2 (2018): VOL 4 NO 2, OKTOBER 2018 Vol 4, No 2 (2018): VOL 4 NO 2, OKTOBER 2018 Vol 4, No 1 (2018): VOL 4 NO 1, APRIL 2018 Vol 4 No 1 (2018): VOL 4 NO 1, APRIL 2018 Vol 4, No 1 (2018): Vol 4 No 1 April 2018 Vol 3, No 2 (2017): VOL 3 NO 2, OKTOBER 2017 Vol 3 No 2 (2017): VOL 3 NO 2, OKTOBER 2017 Vol 3, No 1 (2017): VOL 3 NO 1, APRIL 2017 Vol 3 No 1 (2017): VOL 3 NO 1, APRIL 2017 Vol 3, No 1 (2017): Edisi April 2017 Vol 2 No 2 (2016): VOL 2 NO 2, OKTOBER 2016 Vol 2, No 2 (2016): VOL 2 NO 2, OKTOBER 2016 Vol 2, No 1 (2016): VOL 2 NO 1, APRIL 2016 Vol 2 No 1 (2016): VOL 2 NO 1, APRIL 2016 Vol 1, No 1 (2015): VOL 1 NO 2, OKTOBER 2015 Vol 1 No 1 (2015): Edisi Oktober 2015 More Issue