E-Prodenta Journal of Dentistry
E-Prodenta Journal of Dentistry is a journal published by Faculty of Dentistry Universitas Brawijaya Malang. This journal is published periodically every six months. The E-Prodenta Journal of Dentistry presents the latest articles/manuscripts of knowledge, information and development on dental and oral health which are the results of research, review articles, and case reports to support the advancement of science, education, and practice of dentistry.
Articles
127 Documents
ESTIMASI USIA DENGAN ORTHOPANTOMOGRAM PADA PASIEN RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT PENDIDIKAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Swastirani, Astika;
Utomo, Haryono;
MAR, Myeke Sylvia
E-Prodenta Journal of Dentistry Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi UB
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (190.989 KB)
|
DOI: 10.21776/ub.eprodenta.2018.002.01.4
ABSTRAKGigi merupakan indikator yang kuat khususnya untuk estimasi usia karena keunikan dan kekuatannya. Estimasi usia kronologis dapat dilakukan dengan melihat tahap pertumbuhan dan perkembangan gigi dari orthopantomogram. Tujuan: menganalisis adanya perbedaan usia kronologis dan estimasi usia dengan orthopantomogram. Metode: sampel terdiri dari 100 rekam medis, 100 orthopantomogram digital milik 50 pasien laki-laki dan 50 pasien perempuan dari Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Universitas Airlangga. Orthopantomogram dicocokkan dengan atlas London. Hasil dari sampel laki-laki dan perempuan masing-masing dianalisis dengan uji pair t – test. Hasil: hasil uji pair t-test pada sampel laki-laki (p-value 0.002, p<0.05) dan pada sampel perempuan (p-value 0.605, p>0.05). Kesimpulan: terdapat perbedaan antara usia kronologis dan estimasi usia dengan orthopantomogram pada sampel laki-laki dan tidak ada perbedaan antara usia kronologis dan estimasi usia dengan orthopantomogram pada sampel perempuan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Universitas Airlangga. Kata kunci : usia kronologis, estimasi usia, orthopantomogram   ABSTRACTTeeth are strong indicators for identification especially for age estimation because of their uniqueness and strength. Chronological age estimation can be done by looking at the stage of growth and development of teeth from orthopantomogram. Objectives: To analyze the difference between chronological age and age estimation using orthopantomogram. Methods: Sample consisted of 100 medical records, 100 orthopantomograms digital belongs to 50 male and 50 female patients of Airlangga University Hospital of Dentistry. Orthopantomogram were matched with London atlas. The result from each sample in male and female was analyzed by pair t-test. Results: Result of the pair t-test in male (p-value 0.002, p<0.05) and in female (p-value 0.605, p>0.05). Conclusions: There is the difference between chronological age and age estimation using orthopantomogram in male and there is no difference between chronological age and age estimation using orthopantomogram in a female in Airlangga University hospital of dentistry.  Keywords: chronological age, age estimation, orthopantomogram.
PENGARUH PEMBERIAN LIMBAH CAIR TAHU SEBAGAI ISOFLAVON TERHADAP JUMLAH SEL OSTEOKLAS PADA TULANG MANDIBULAR TIKUS WISTAR (RATTUS NORVEGICUS) PASCA OVARIEKTOMI
Devitaningtyas, Nungky;
Permatasari, Nur;
Sidharta, Rudhanton
E-Prodenta Journal of Dentistry Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi UB
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (215.158 KB)
|
DOI: 10.21776/ub.eprodenta.2018.002.02.3
Menopause pada wanita akan menyebabkan terjadinya defisiensi hormon estrogen. Hormon estrogen memiliki peran dalam pembentukan dan remodeling tulang termasuk tulang alveolar dengan mempertahankan keseimbangan kerja osteoblas dan osteoklas. Penurunan hormon ini mengakibatkan proses remodeling tulang terganggu. Fitoestrogen dapat merangsang aktivitas osteoblastik dan menghambat osteoklas. Limbah cair tahu merupakan salah satu produk sampingan olahan kedelai yang masih memiliki kandungan fitoestrogen. Tujuan: untuk membuktikan efektivitas pemberian limbah cair tahu sebagai sumber fitoestrogen terhadap penurunan jumlah sel osteoklas pada tulang mandibula pasca ovariektomi. Metode: Penelitian ini menggunakan tikus wistar dengan 6 kelompok, yaitu K1 (tidak diovariektomi dan tidak diberi limbah cair tahu), K2 (ovariektomi 4 minggu dan tidak diberi limbah cair tahu), K3 (ovariektomi 8 minggu dan tidak diberi limbah cair tahu), K4 (ovariektomi + 1,2 ml/kgBB limbah cair tahu), K5 (ovariektomi + 6 ml/kgBB limbah cair tahu), K6 (ovariektomi + 12 ml/kgBB limbah cair tahu). Pemberian limbah cair tahu melalui sonde 3 kali sehari selama 4 minggu. Penurunan jumlah osteoklas diamati secara mikroskopis. Hasil: Uji Oneway anova, (p<0) terdapat perbedaan jumlah sel osteoklas tikus Wistar antar kelompok. Uji Post Hoc Multiple Comparison, K6 terdapat perbedaan signifikan dibandingkan K4 dan K5 dimana jumlah sel osteoklas K6 paling sedikit. Kesimpulan: Pemberian limbah cair tahu dengan dosis 12 mg/kgBB  dapat menurunkan jumlah sel osteoklas pada mandibula tikus pasca ovariektomi. Kata kunci: limbah cair tahu, fitoestrogen, sel osteoklas, ovariektomi
PENGARUH BAHAN BLEACHING HIDROGEN PEROKSIDA 35% TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN RESIN KOMPOSIT NANOHYBRID
Kumala, Yuliana Ratna;
Faidah, Faidah;
Harsari, Sita Silvia
E-Prodenta Journal of Dentistry Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi UB
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (131.29 KB)
|
DOI: 10.21776/ub.eprodenta.2019.003.01.4
Teknik in office bleaching merupakan salah satu teknik pemutihan gigi yang dilakukan olehdokter gigi ditempat praktek. Aplikasi bahan in office bleaching tidak hanya mempunyai efek terhadapjaringan gigi, tetapi juga mempunyai efek pada tumpatan gigi, seperti resin komposit nanohybrid.Tujuan: untuk meneliti pengaruh bahan in office bleaching hidrogen peroksida 35% terhadapkekasaran permukaan resin komposit nanohybrid dengan berat matriks yang berbeda. Metode: yangdigunakan adalah true experimental design menggunakan 32 sampel resin komposit yang dibagimenjadi 2 kelompok, yaitu kelompok A dan kelompok B. Kelompok A merupakan resin kompositnanohybrid dengan berat matriks 22,5 wt % dan kelompok B merupakan resin komposit nanohybriddengan berat matriks 19 wt%. Setiap kelompok terdiri dari 16 sampel. Kedua kelompok tersebutdirendam dalam saliva buatan dan dimasukkan kedalam inkubator dengan suhu 37ºC selama 24 jam.Kemudian kedua sampel tersebut diaplikasikan bahan bleaching hidrogen peroksida 35% selama 30menit. Kekasaran permukaan resin komposit nanohybrid diukur menggunakan Surface RoughnessTester. Uji statistik yang digunakan adalah uji normalitas, uji homogenitas, uji Paired T-Test dan ujiIndependent T-Test. Hasil: analisis data dengan uji statistik Paired T-Test menunjukkan adapengaruh yang signifikan pada kekasaran permukaan resin komposit nanohybrid sebelum dansesudah aplikasi bahan in office bleaching hidrogen peroksida 35% pada kelompok A (p = 0,000) dankelompok B (p = 0,000). Kesimpulan: dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh aplikasi bahan inoffice bleaching hidrogen peroksida 35% terhadap kekasaran permukaan resin komposit nanohybriddengan berat matriks yang berbeda.
Hubungan Perilaku Ibu Hamil dengan Kebersihan Gigi dan Mulut (OHI-S) Masa Kehamilan di Puskesmas Pandanwangi Malang
Pra Setya Wati, Ditta Ika;
Prasasti, Anggani;
Widodorini, Trining
E-Prodenta Journal of Dentistry Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi UB
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (81.938 KB)
|
DOI: 10.21776/ub.eprodenta.2017.001.01.4
ABSTRAKPerilaku ibu hamil didefinisikan sebagai suatu kegiatan atau aktivitas selama masa kehamilan. Dalam penelitian ini perilaku terdiri dari pengetahuan, sikap dan tindakan. Pada masa kehamilan terjadi beberapa perubahan pada bagian tubuh termasuk gigi dan mulut. Salah satu penyebab gangguan kesehatan gigi dan mulut adalah ada atau tidaknya faktor lokal (debris dan calculus). Kebersihan gigi dan mulut diukur dengan menggunakan Oral Hygiene Index-Simplified (OHI-S). Tujuan: untuk membuktikan adanya hubungan perilaku ibu hamil dengan kebersihan gigi dan mulut (OHI-S) selama masa kehamilan. Metode: consecutive sampling dilakukan pada ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Pandanwangi Kota Malang dan memenuhi kriteria pada bulan Agustus sampai bulan September selama 30 hari dengan pendekatan cross sectional, sehingga didapatkan sampel sebanyak 50 ibu hamil. Hasil: uji korelasi Rank Spearman menunjukkan adanya hubungan signifikan antara pengetahuan ibu hamil dengan OHI-S dengan korelasi r=-0.711, adanya hubungan signifikan antara sikap ibu hamil dengan OHI-S dengan korelasi r=-0.707, serta adanya hubungan signifikan antara tindakan ibu hamil dengan OHI-S dengan korelasi r=-0.525. Kesimpulan: terdapat hubungan perilaku ibu hamil dengan kebersihan gigi dan mulut (OHI-S) selama masa kehamilan di Puskesmas Pandanwangi Kota Malang. Kata Kunci: Perilaku Ibu Hamil, Pengetahuan, Sikap, Tindakan, OHI-S
EFEKTIFITAS MEDIA POSTER DENGAN FLANELGRAF TERHADAP PENGETAHUAN KESGILUT IBU HAMIL DESA KLAMPOK SINGOSARI MALANG
tanjungsari, annisa rizky;
Palupi, Dyah Nawang;
Widyastomo, Joko Widyastomo
E-Prodenta Journal of Dentistry Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi UB
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (165.624 KB)
|
DOI: 10.21776/ub.eprodenta.2019.003.01.2
Saat ini perhatian pemerintah ditujukan pada kesehatan gigi dan mulut ibu hamil karena terdapat hubungan antara penyakit periodontal dan masalah kehamilan seperti kelahiran prematur, bayi dengan berat lahir rendah (BBLR), dan preeklampsia. Penyuluhan dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang kesehatan gigi dan mulut sehingga akhirnya dapat menurunkan angka kejadian BBLR dan preeklampsia. Tujuan : untuk membandingkan efektifitas antara penyuluhan dengan media poster dan flanelgraf terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil Desa Klampok. Metode : Dalam penelitian ini, penyuluhan diberikan dengan media poster dan flanelgraf. Penelitian ini menggunakan metode penelitian one group pretest-postest. Sampel dipilih dengan teknik sampel terjangkau, kemudian dibagi menjadi dua kelompok dengan teknik sample random sampling, yaitu kelompok poster dan flanelgraf. Variabel yang diteliti adalah peningkatan pengetahuan yang diukur dengan kuesioner pre-test dan post-test. Hasil : Berdasarkan hasil uji marginal homogeneity, diketahui bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara nilai pre-test dan post-test pada masing-masing kelompok yaitu kelompok media poster (p<0,001) dan media flanelgraf (p<0,001), menunjukkan bahwa kedua media penyuluhan ini mampu meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang kesehatan gigi dan mulut. Kesimpulan : media penyuluhan poster dan flanelgraf secara signifikan mampu meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil di Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
PERBEDAAN POLA RUGA PALATAL PADA MAHASISWA KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS AIRLANGGA
ardy, okky marita
E-Prodenta Journal of Dentistry Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi UB
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21776/ub.eprodenta.2019.003.02.4
Palatal rugoscopy merujuk pada studi tentang identifikasi seseorang melalui ruga palatal. Letak rugapalatal sangat ideal karena terlindungi dari cedera eksternal dan internal. Ruga palatal dapat menjadipendukung bukti pada identifikasi gigi forensik, utamanya pada kasus dengan rahang edentulous. Tujuan:mengetahui apakah terdapat perbedaan pola ruga palatal pada mahasiswa Kedokteran Gigi UniversitasAirlangga. Metode: sampel terdiri dari 64 mahasiswa Kedokteran Gigi Universitas Airlangga angkatan 2010-2012 yang terbagi rata pria dan wanita. Pencetakan rahang atas menggunakan bahan cetak irreversiblehydrocolloid / alginate dan hasil cetakkannya diisi dengan bahan dental stone tipe III. Hasil cetakan rahangatas diamati pola ruga palatalnya dengan bantuan pensil, jangka, penggaris, dan kaca pembesar untukdianalisa sesuai dengan klasifikasi Thomas dan Kotze (1983). Klasifikasi stersebut meliputi panjang, bentuk,dan unifikasi dari ruga palatal. Hasil: hasil uji independent t-test antara jenis kelamin terhadap ruga primer(5-10 cm) (p-value 0.89). Hasil uji Mann-Whitney antara jenis kelamin terhadap ruga primer (>10 cm), rugasekunder, dan ruga fragmentaris dengan p-value masing-masing 0.142, 0.402, 0.383. Hasil uji Chi Squareantara jenis kelamin dengan bentuk ruga palatal (p-value 0.754). Hasil uji Chi Square antara jenis kelaminterhadap unifikasi ruga palatal (p-value 0.291). Kesimpulan: tidak terdapat perbedaan pola ruga palatalberdasarkan jenis kelamin pada mahasiswa Kedokteran Gigi Universitas Airlangga, baik panjang, bentuk,maupun unifikasi ruga palatal karena minimnya variasi genetik sehingga tidak dapat dijadikan sebagai saranadeterminasi jenis kelamin di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga.
GAMBARAN TINGKAT KEPARAHAN MALOKLUSI PADA PASIEN ORTHODONTI ANTARA TAHUN 2012-2015 DAN 2015-2018 DI RS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MENGGUNAKAN INDEKS ICON
Damaryanti, Endah;
Indrawati, Ernani;
Firdausi, Adnexa
E-Prodenta Journal of Dentistry Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi UB
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
LatarBelakang: Perawatan ortodonti bertujuan untuk mengkoreksi oklusi abnormal atau maloklusi.Indeks maloklusi merupakan alat bantu dalam menilai beberapa hal menyangkut keparahan maloklusi.Rumah Sakit Universitas Brawijaya merupakan Rumah Sakit pendidikan tempat dokter gig muda menempuhpendidikan profesi dan mereka dituntut untuk mengerjakan minimal satu kasus maloklusi yang bias dirawatdengan menggunakan peranti ortodonti lepasan. Pasien yang akan dirawat, diseleksi berdasarkan usia dankeparahan kasus. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran tingkat keparahan maloklusi pasien yang dirawatdi RS Universitas Brawijaya antara tahun 2012-2015 dengan tahun 2015-2018 menggunakan indeks ICON.Metode: Sampel penelitian ini menggunakan 35 model studi sebelum perawatan pada pasien ortodontiyang dirawat antara tahun 2012 sampai awal tahun 2015 dan 35 model studi sebelum perawatan padapasien ortodonti yang dirawat antara akhir tahun 2015-2018 dengan rentang usia 8-13 tahun. Hasil: Hasilpenelitian menunjukkan, dari 35 pasien yang dirawat antara tahun 2012-2015 didapatkan tingkat keparahanmaloklusi: 13 pasien (37.14%) termasuk kategorimudah, 16 pasien (45.71%) termasuk kategori ringan, 3pasien (8.57%) kategori sedang, 1 pasien (2.86%) kategor isulit, dan 2 pasien (5.71%) termasuk dalamkategori sangat sulit. Sedangkan dari 35 pasien yang dirawat antara tahun 2015-2018 didapatkan tingkatkeparahan maloklusi: 10 pasien (28.57%) termasuk kategori mudah, 20 pasien (57.14%) termasuk kategoriringan, 4 pasien (11.43%) termasuk kategori sedang, 1 pasien (2.86%) termasuk kategori sulit dan 0 pasien(0%) termasuk dalam kategori sangat sulit. Kesimpulan: Dalam seleksi kasus, terjadi perubahan tingkatkesulitan maloklusi antara pasien yang dirawat antara tahun 2012-2015 dengan pasien yang dirawat tahun2015-2018. Kasus yang dipilih adalah kasus ringan-sedang dan mengurangi kasus maloklusi kategori mudah,sulit dan sangat sulit untuk dirawat menggunakan peranti ortodonti lepasan.
Effect of Casein Phospopeptide-Amorphous Calcium Phospate (CPP-ACP) on Demineralized Deciduous Enamel.
rachmawati, dini;
Kurniawati, Chandrasari;
Hakim, Lukman;
Roeswahjuni, Neny
E-Prodenta Journal of Dentistry Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi UB
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21776/ub.eprodenta.2019.003.02.5
Casein Phophopeptide-Amorphous Calcium Phospahte (CPP-ACP) is a material in the field of dentistry that contains casein in the form of Casein Phosphopeptide (CPP), a high level of calcium and phosphate that’s capable to slow down demineralization. CPP-ACP is able to localized calcium ion and phosphate on tooth surface to help maintain neutral condition on dental enamel so buffer process by saliva is secured and remineralization process happened which can been seen through several factors such as dental enamel hardness, dental enamel morphology structure, and enamel translucency. Objective: the purpose of this study is to understand the remineralization effect of CPP-ACP on demineralized enamel of deciduous teeth. Methods: This study is experimental study with pre- and post-test control group using 2 maxillary incisive groups. Control group is soaked in mineral water for 14 days, and treatment group is soaked in soft drinks for 14 days, then CPP-ACP is applicated for 14 days. Result: Shown that CPP-ACP application increase calcium and phosphate levels on demineralized maxillary deciduous incisive teeth. Conclusion CPP-ACP can be used as alternative remineralization material on deciduous teeth.Keywords: CPP-ACP, Remineralization, Demineralization
EKSPRESI BMP-2 PADA PEMBERIAN HYDROXIAPATITE XENOGRAFT DAN HYDROXIAPATITE TOOTH-DERIVED BONE GRAFT MATERIAL PADA SOKET MARMUT
Fauzia, Malianawati;
Wibisono, Poernomo Agoes;
Maduratna, Ernie
E-Prodenta Journal of Dentistry Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi UB
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Latar Belakang: hydroxyapatite telah menujukkan kemampuan untuk memicu regenerasi tulang padafungsinya sebagai scaffold sekaligus sebagai pembawa BMP-2 lokal. Hydroxyapatite toothgraft memiliki rasioCa/P lebih tinggi dibanding hydroxyapatite xenograft sehingga lebih banyak jumlah BMP-2 yang dapatdiserap. Tujuan: untuk membandingkan jumlah ekspresi BMP-2 antara hydroxyapatite toothgraft denganhydroxyapatite xenograft. Metode: sebanyak 33 ekor marmut jantan dilakukan ekstraksi pada gigi insisifmandibula kiri, kemudian dibagi dalam tiga grup. Grup A (n=11): soket post ekstraksi diisi denganhydroxyapatite xenograft, grup B (n=11): soket post ekstraksi diisi dengan hydroxyapatite toothgraft, dangrup C (n =11): soket post ekstraksi tidak diisi bahan graft. Setelah 14 hari marmut dikorbankan kemudiansample dianalisis menggunakan kit IHC. Hasil: Data dianalisis menggunakan Krukal-Wallis test untukmembandingkan masing-masing grup (α = 0,05). Mean ekspresi BMP-2 pada hydroxyapatite xenograftadalah 15,73±2.649, pada hydroxyapatite toothgraft adalah 23,55±3.236, dan pada grup kontrol adalah 9,18 ±2,272. Kesimpulan: ekspresi BMP-2 pada hydroxyapatite toothgraft lebih banyak dibandinghydroxyapatite xenograft.
PERBEDAAN KADAR KALSIUM DAN FOSFOR GIGI SULUNG PADA ANAK DENGAN DEF-T RENDAH DAN TINGGI
Hartami, Edina;
Irmawati, Irmawati;
Herawati, Herawati
E-Prodenta Journal of Dentistry Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi UB
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Kualitas gigi atau host adalah salah satu faktor yang mempengaruhi potensi terjadinya karies gigi. Kualitas gigi dipengaruhi oleh kadar mineral yang dapat meningkatkan ketahanan gigi terhadap karies. Kalsium dan fosfor merupakan mineral yang penting dalam pembentukan dan perkembangan gigi. Tujuan: untuk mengetahui perbedaan kadar mineral kalsium dan fosfor gigi sulung pada anak dengan def-t rendah dan def-t tinggi. Metode:Â penelitian quasy eksperimental menggunakan gigi sulung anterior yang telah diekstraksi dari 14 anak usia 5-7 tahun, yang terbagi menjadi 2 grup yaitu anak dengan indeks karies rendah dan tinggi. Kadar mineral kalsium dan fosfor diukur menggunakan X-ray fluorescence. Hasil: rerata kalsium (def-t rendah 0,369; def-t tinggi 0,355) dan rerata mineral fosfor (def-t rendah 0,162; def-t tinggi 0,152). Terdapat perbedaan kadar mineral kalsium dan fosfor yang signifikan antar kelompok (Independent t-test, p<0,05). Kesimpulan: ada perbedaan kadar mineral kalsium dan fosfor gigi sulung pada anak dengan def- t rendah dan anak def-t tinggi.Kata kunci: kalsium, fosfor, gigi sulung, def-t