cover
Contact Name
April Gunawan Malau
Contact Email
p3mstip@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
fahrudinuin@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta utara,
Dki jakarta
INDONESIA
Meteor STIP Marunda
ISSN : 19794746     EISSN : 26854775     DOI : -
Meteor STIP Marunda merupakan jurnal ilmiah nasional berkala sebagai media untuk mempublikasikan hasil penelitian bagi para akademisi, peneliti maupun praktisi di bidang pelayaran pada umumnya. Berdasarkan fokus dan ruang lingkup jurnal maka artikel yang dapat di muat dalam Jurnal ini meliputi 5 hal (termasuk bidang lain yang masih ada kaitannya dalam pelayaran) yaitu : 1) Nautika; 2) Permesinan Kapal; 3) Ketatalaksanaan dan Kepelabuhanan; 4) Pendidikan Kepelautan; 5) Diklat Kepelautan.
Arjuna Subject : -
Articles 147 Documents
Kajian Tingkat Keselamatan Kapal Tradisional Jakarta - Kepulauan Seribu Sadjiono, Imam; Malisan, Johny; Ari Wibowo, Titis; Sugiyanto
Meteor STIP Marunda Vol 10 No 2 (2017): Desember
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) STIP Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36101/msm.v10i2.66

Abstract

Kapal tradisional banyak saat ini telah banyak beroperasi untuk rute jakarta-Kep.Seribu. Harapan masyarakat adalah pelayanan yang diberikan semakin membaik dan meletakkan aspek keselamatan dan keamanan sebagai prioritas utama. Saat ini juga banyak terjadi anolami cuaca sehingga menimbulkan keraguan dalam melakukan perjalanan lewat laut dan karena itulah menjadi kewajiban bagi operator dan awak kapal untuk mengimplementasikan aturan-aturan keselamatan pelayaran. Armada kapal tradisional yang oleh sebagian besar masyarakan Jakarta-Kep.Seribu menyebutnya kapal ojek memiliki kapasitas yang relatif kecil dibanding armada lain, namun dirasakan sangat membantu kelancaran aktivitas dan mobilitas masyarakat wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu. Oleh karena pentingnya sarana ini dan seringnya diberitakan kejadian kecelakaan kapal, maka penelitian ini menjadi penting dilakukan. Dengan metode deskriptif dan kuantitatif maka diperoleh hasil bahwa sesungguhnya kapal ini layak dioperasikan dan satbilitasnya baik jika patuh pada persyaratan yang ditentukan. Kelemahan yang terjadi adalah kurang pahamnya terhadap aturan karena tingkat kompetensinya rendah, belum memiliki kualifikasi yang disayaratkan. Disamping itu, Nilai CSI sebesar 64,89% menunjukkan kepuasan konsumen terhadap kinerja operasional kapal dalam kategori poor. Oleh karena itu, beberapa pelayanan yang diberikan pihak operator perlu ditingkatkan untuk memenuhi tingkat kepuasan pengguna jasa
Kajian Potensi Pengembangan Pelayaran Rakyat Sebagai Sarana Angkutan Barang Dalam Rangka Mendukung Tol laut Di Kawasan Indonesia Timur Malisan, Johny; Sadjiono, Imam; Ari Wibowo, Titis; Djulis, Sukmanofith
Meteor STIP Marunda Vol 10 No 1 (2017): Juni
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) STIP Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36101/msm.v10i1.67

Abstract

Transportasi laut efektif sebagai media penghubung seluruh pulau sehingga untuk angkutan massal lewat perairan lebih menguntungkan. Akan tetapi pada kenyataannya masih banyak daerah di Indonesia yang belum terjangkau oleh kapal-kapal khususnya untuk daerah tertinggal, terbelakang, terisolir dan perbatasan (3TP). Hal ini disebabkan oleh sistem pendistribusian barang yang tidak merata, dan dari aspek ekonomi belum menguntungkan untuk dikunjungi kapal-kapal komersial terutama di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Hal ini merupakan konsekuensi dari adanya keleluasaan yang diberikan oleh pemerintah dalam menciptakan persaingan usaha dan bagi perusahaan pelayaran nasional bebas memilih rute pelayaran yang diinginkan. Akibatnya semakin berkurang pangsa untuk pelayaran rakyat (pelra) yang umumnya merupakan usaha kelompok UMKM. Berkaitan dengan hal ini, tim penulis mencoba melakukan analisis terahadap kemungkinan pengoperasian kapal pelra untuk melayani kebutuhan pokok masyarakat yang didistribusikan oleh kapal-kapal tol laut, sehingga masyarakat didaerah 3TP dapat merasakan pembangunan yang dilakukan Pemerintah. Konsekuensi dari kemungkinan ini adalah perlunya perubahan bentuk, kapasitas dan kecepatan kapal disesuaikan dengan kerakat inginan pasar tanpa meninggalkan ciri tradisionalnya.
Pelabuhan Tarakan Sebagai Pusat Konsoidasi Barang untuk Wilayah Kalimantan Timur Malisan, Johny; Sadjiono, Imam; C., Iwan Heru; Istidjab, Bambang
Meteor STIP Marunda Vol 10 No 1 (2017): Juni
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) STIP Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36101/msm.v10i1.68

Abstract

Pelabuhan Tarakan dan beberapa pelabuhan lain dibawah pengelolaan PT Pelindo IV akan dikembangkan menjadi pelabuhan tempat alih moda yang berhadapan dengan kawasan Asia Pasifik. Untuk mewujudkan pelabuhan Tarakan sebagai pusat konsolidasi muatan (container dan general cargo), dilakukan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data opini responden dianalisis dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode analisis IPA (Importance Performance Analysis). Opini tersebut selanjutnya disandingkan dengan perkembangan data kinerja olerasiobal bongkar muat general cargo dan kontainer untuk mendapatkan gambaran riil tentang kondisi yang diharapkan agar pelabuhan mampu memberikan pelayanan kepada pengguna jasa yang efisien dan efektif. Hasil analisi dan evaluasi menunjukkan bahwa terdapat gap yang perlu perbaikan dalam aspek sarana, prasarana dan SDM. Hal ini perlu menjadi perhatian manajemen/ pimpinan di pelabuhan Tarakan untuk mempersiapkan seluruh jajarannya dan meningkatkan kapasitas fasilitas dan memperbaiki kelemahan pada ketiga aspek tersebut di atas secara sistematis dan berkelanjutan sehingga mampu menghadapi persaingan di bidang kepelabuhanan, dan dapat menekan biaya logistik yang di Indonesia masih termasuk tinggi.
Analisis Kompetensi Anak Buah Kapal Dalam Penanganan Limbah Sesuai Dengan Implementasi MARPOL 73/78 Priadi, Antoni Arif; Tristanti; Sunaryanto; M. Hasan Habli
Meteor STIP Marunda Vol 10 No 2 (2017): Desember
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) STIP Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36101/msm.v10i2.69

Abstract

Penanganan limbah adalah salah satu isu penting dalam keselamatan pelayaran. Sebagai contoh penanganan limbah terkait dengan resiko kecelakaan kapal yang mengakibatkan tumpahan minyak di laut. Kecelakaan kapal tanker, misalnya, sangat beresiko menumpahkan minyak dalam jumlah yang besar yang dapat mencemari lingkungan perairan. Kompetensi pelaut/ ABK sangat dibutuhkan dalam mencegah dan mengendalikan resiko pencemaran limbah baik dalam keadaan normal maupun darurat. Tinjauan utama penelitian ini adalah untuk meneliti sejauhmana pelaut telah memahami, memiliki keterampilan, dan mampu mengimplementasikan regulasi terkait penanganan limbah. Disamping itu, penelitian ini juga menggali faktor-faktor lain dalam sistem penanganan limbah yang berpengaruh pada efektifitas pelaksanaan prosedur dan ketentuan terkait. Dengan demikian bila di kapal dan pelabuhan sebagai lingkungan kerja pelaut ada persoalan, sejauhmana pelaut bersikap dan mengantisipasinya. Sehingga dapat diteliti lebih lanjut, apakah faktor kompetensi menjadi faktor utama dalam penanganan limbah di kapal dan pelabuhan, ataukah faktor lain menyangkut peralatan, manajemen perusahaan, atau prosedur yang ditetapkan dan diimplementasikan otoritas pelabuhan terkait penanganan limbah di kapal.
Analisis Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Untuk Melanjutkan Pendidikan Formal Dan Pengakuan Disetarakan Dengan Kualifikasi KKNI Tertentu Di STIP Jakarta Simatupang, Desamen; Sugiyanto; Suparman, Jaja; Cahyono, Ferry Budi
Meteor STIP Marunda Vol 10 No 2 (2017): Desember
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) STIP Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36101/msm.v10i2.70

Abstract

Pembangunan nasional di bidang pendidikan merupakan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kualitas manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki wawasan pengetahuan yang luas, trampil, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian mantap, Mandiri, bertanggung jawab, bermasyarakat dan berbangsa, serta berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.Kondisi geografis Indonesia yang terletak diantara dua benua dan dua samudra, serta warisan historis Bangsa Indonesia sebagai bangsa maritim dengan jumlah penduduk yang besar yang terdiri dari 17.508 pulau, merupakan salah satu negara maritim terbesar. Indonesia adalah Negara Kepulauan (Archipelogic State) berdasarkan UNCLOS bahkan terbesar di dunia dengan 2/3 wilayah perairan. Transportasi, khususnya laut sangat dominan sebagai penunjang pembangunan ekonomi nasional dan memperkokoh Negara Kesatuan. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran dengan empat pilar adalah Penyelenggaraan dan pengembangan sumber daya manusia di bidang pelayaran dilaksanakan dengan tujuan tersedianya sumber daya manusia yang profesional, kompeten, disiplin, dan bertanggung jawab serta memenuhi standart nasional dan internasional.
Kesadaran Gender Pelajar Perempuan Dalam Industri Pelayaran Lumban Batu, Purnama Nancy; Puspitasari Anggraini, Laila; Pujiningsih; Kusumaningrum, Sari
Meteor STIP Marunda Vol 10 No 2 (2017): Desember
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) STIP Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36101/msm.v10i2.71

Abstract

Dalam beberapa tahun belakangan terjadi peningkatan dalam jumlah peminat perempuan untuk dididik menjadi calon pelaut di STIP – khususnya pada Jurusan Nautika, karena Jurusan Teknika sama sekali tertutup bagi perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa industry maritime semakin menarik minat kaum perempuan. Sebelum diterima menjadi taruni calon pelaut, mereka harus lulus serangkaian tes, tanpa menghiraukan jenis kelaminnya. Namun ternyata dalam dunia kerja, masih ada tantangan-tantangan yang muncul dikarenakan keberadaanya sebagai perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana sikap dan kesadaran mereka tentang isu-isu gender dalam dunia pelayaran, yang adalah masa depannya. Penelitian ini dilaksanakan di STIP dengan melibatkan seluruh taruni calon pelaut sebagai partisipan, mulai dari tingkat satu sampai tingkat empat (akhir). Dengan demikian, maka partisipan dibagi dalam dua kategori, yaitu belum pernah bekerja di atas kapal dan yang sudah pernah. Data diperoleh dengan wawancara terstruktur yang berisi pertanyaan tertutup dan terbuka, kemudian dianalisis dengan metode kualitatif. Hasilnya adalah, bahwa taruni yang belum pernah bekerja di atas kapal tidak menyadari akan adanya isu-isu terkait gender yang mungkin akan mereka alami ketika bekerja di atas kapal. Sebaliknya, taruni yang sudah pernah bekerja di atas menyadari adanya masalah terkait statusnya sebagai perempuan di atas kapal, bahkan sejak mendapat tugas di kapal yang telah ditentukan.
Kajian Suhu Ruang Pendingin Makanan Dalam Menunjang Kelancaran Operasional Kapal MV. Hanjin Port Kamsar Irianto S. Siregar, Pande; Edi Purnomo, Winarto; Habli, M. Hasan; Ari Wibowo, Titis
Meteor STIP Marunda Vol 10 No 2 (2017): Desember
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) STIP Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36101/msm.v10i2.72

Abstract

Dengan seiring kemajuan jaman dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini moda transportasi juga mengalami banyak kemajuan baik transportasi darat, udara dan laut, dalam hal pengiriman barang dalam jumlah besar transportasi laut masih menjadi primadona bagi perusahaan-perusahaan dalam maupun luar negeri dalam hal import dan eksport barang dalam bentuk jadi maupun mentah, oleh karena itu moda transportasi laut harus terus berkembang untuk memenuhi besarnya permintaan transportasi angkutan dalam bidang pelayaran. Pelayaran akan dapat mencapai tujuannya dengan sukses, tepat waktu, aman dan selamat apabila seluruh prasarana dan komponen pendukung yang ada tercukupi dengan baik. Komponen-komponen pendukung tersebut dapat berupa prasarana yang langsung berhubungan dengan alat operasional bongkar muat, navigasi, permesinan dan juga dapat berupa penunjang kesejahteraan dan kesehatan anak buah kapal. Salah satu penunjang yang sangat vital dan berhubungan dengan kesejahteraan dan kesehatan adalah kualitas dan kuantitas bahan makanan. Bahkan makanan itu harus tetap berkualitas meskipun dalam penyimpanan yang lama. Bahan makanan itu tidak banyak yang rusak atau busuk. Apabila kebutuhan akan bahan makanan itu terpenuhi berapa lama kita akan berlayar, kita tak perlu khawatir akan kelaparan di atas kapal. Dan juga bila makanan tercukupi, kita akan punya tenaga dan kemampuan untuk tetap bekerja dengan baik.
Analisis Perbandingan Pelayanan Pendidikan Jurusan Nautika Di STIP Jakarta Dan POLTEKPEL Surabaya Chalid Pasyah, A.; Suhartini; Rr. Retno S. Wulandari; Ernis
Meteor STIP Marunda Vol 10 No 1 (2017): Juni
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) STIP Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36101/msm.v10i1.73

Abstract

Masa depan bangsa Indonesia tidak dapat dilepaskan dari letak geografisnya. Negara dengan kepulauan terbesar di dunia yang memiliki posisi geografis yang unik sekaligus strategis. Terletak diantara dua benua dan dua samudera sekaligus memiliki perairan yang menjadi salah satu urat nadi hubungan perdagangan internasional. Oleh karena itu, salah satu aspek memajukan bangsa yaitu melalui pendidikan dengan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, memiliki kompetensi , berkarakter dan profesional dari sebuah lembaga pendidikan khusus pelayaran. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubunga, di bawah naungan Kementerian Perhubungan memiliki beberapa sekolah tinggi di bidang kepelautan yang menyelenggarakan pendidikan vokasi, yaitu pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan ilmu pelayaran maksimal setara dengan pogram sarjana. Sekolah tersebut diantaranya adalah Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta, Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar dan Politeknik Pelayaran Surabaya. Masing-masing program pendidikan vokasi di atas menyelenggarakan 3 program studi, yaitu Nautika, Teknika dan Ketatalaksanaan Angkutan Laut dan Kepelabuhanan. Salah satu masalah yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dalam bidang pendidikan diantaranya adalah rendahnya mutu pendidikan. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan salah satunya adalah proses pemberian layanan pendidikan yang masih jauh dari harapan.
Analisis Kepuasan Penumpang Terhadap Pelayaran Di Terminal Penumpang Pelabuhan Tenau Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur Simatupang, Sahattua P.; Gunawan Malau, April; Frans Kalangie, Theo J.; Larsen Barasa
Meteor STIP Marunda Vol 10 No 1 (2017): Juni
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) STIP Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36101/msm.v10i1.74

Abstract

Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan provinsi yang masuk dalam pengembangan kawasan strategis Pariwisata Nasional. Oleh karena itu kesiapan pelabuhan dan fasilitas pelayanan penumpang serta sarana angkutannya haruslah diperhatikan, baik kenyamanan, keselamatan dan jangkauan pelayanannya. Penelitian ini mengkaji tentang tingkat kepuasan penumpang dalam hal pelayanan di terminal penumpang pelabuhan Tenau Kupang dan hal-hal apa yang memberikan pengaruh signifikan terhadap kinerja pelayanannya. Dari hasil penelitian diperoleh Nilai Customer Satisfaction Index Pelayanan Keselamatan, Keamanan dan Ketertiban sebesar 65,84%, sehingga kepuasan penumpang masih belum baik. Hal-hal yang perlu dilakukan diantaranya Ketersediaan informasi untuk pengaduan gangguan keamanan di pelabuhan, peralatan dan pendukung keamanan, Informasi dan fasilitas kesehatan. Untuk Pelayanan kehandalan, keteraturan dan kenyamanan sebesar 58,68% sehingga sangat kurang. Peningkatan pelayanan yang perlu dilakukan adalah penyediaan fasilitas ruang kesehatan, pengatur suhu/pendingin, ketersediaan toilet, area merokok, gate/koridor boarding, kecukupan kapasitas ruang tunggu, dan kualitas kebersihan fasilitas toilet di terminal penumpang. Terkait pemberian kemudahan bagi penumpang sebesar 59,43% yang berarti sangat kurang, sehingga perlu peningkatan dalam sistem informasi pelabuhan, bagasi penumpang, dan penyediaan trolley. Untuk pelayanan kesetaraan sebesar 51,75%, yang berarti masih sangat kurang, sehingga perlu peningkatan kenyamanan dan kebersihannya ruang ibu menyusui, fasilitas penyandang difable dan pemeriksaan tiket hingga proses naik ke atas kapal.
Analisis Menurunnya Kinerja Fresh Water Generator Guna Memenuhi kebutuhan Air Tawar Diatas Kapal MV. Pan Clover Irianto S. Siregar, Pande; M. Hasan Habli; M. Ridwan; Budi Cahyono, Ferry
Meteor STIP Marunda Vol 10 No 1 (2017): Juni
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) STIP Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36101/msm.v10i1.75

Abstract

Air adalah kebutuhan makhluk hidup di muka bumi ini. Penyediaan air tawar di atas kapal sangat besar manfaatnya antara lain untuk kebutuhan awak kapal, juga sebagai penunjang operasional kapal, misalnya sebagai pendingin mesin induk, pendingin mesin bantu, dan pembersihan tangki serta kegiatan lain diatas kapal. Pada umumnya kebutuhan air tawar dipenuhi oleh supply dari darat, dan tentunya memerlukan biaya yang cukup besar untuk bunker air tawar dan memerlukan waktu yang cukup lama. Kapal-kapal modern biasanya dilengkapi dengan pesawat atau alat yang dapat merubah air laut menjadi air tawar, pesawat inilah yang disebut Fresh Water Generator, berfungsi untuk mengubah air laut menjadi air tawar melalui proses penguapan atau evaporasi dan proses pendinginan atau kondensasi. Sistem kerja Fresh Water Generator secara garis besar dapat digambarkan dengan singkat yaitu air laut dipompa kedalam evaporator, air laut tersebut dipanaskan dengan suhu antara 75º C sampai dengan 80º C, suhu panas ini berasal dari keluaran air tawar pendingin mesin induk dengan kevakuman antara 90% sampai dengan 95 % sehingga air laut akan menguap, uap air laut yang panas akan didinginkan di kondensor sehingga membentuk butir-butir air, selanjutnya butir-butir air tersebut akan ditampung oleh demister kemudian dihisap oleh pompa destilasi dan dialirkan kedalam tangki air tawar.

Page 3 of 15 | Total Record : 147