cover
Contact Name
Jurnal Admmirasi
Contact Email
admmirasi@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
admmirasi@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Jurnal Admmirasi
ISSN : 24776947     EISSN : 26858142     DOI : -
Core Subject : Economy,
ISSN: 2685-8142 (Online) ISSN: 2477-6947 (cetak). JURNAL ADMMIRASI berfokus pada penelitian dan tinjauan penelitian terkait dengan manajemen rumah sakit yang relevan untuk pengembangan teori dan praktik manajemen rumah sakit di Indonesia dan Asia Tenggara. JURNAL ADMMIRASI mencakup berbagai pendekatan penelitian, yaitu: metode kuantitatif, kualitatif dan campuran.
Arjuna Subject : -
Articles 73 Documents
PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENILAIAN AKSESIBILITAS KUNJUNGAN PASIEN DIARE DI PUSKESMAS DLINGO I DAN II Ana Dewi Lukita Sari; Hendra Rohman; Dewi Tri Astuti
Jurnal Admmirasi Vol 6 No 2 (2021): December
Publisher : Assosiasi Dosen Muhammadiyah Magister Administrasi Rumah Sakit Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47638/admmirasi.v6i2.226

Abstract

Diare adalah penyakit dengan buang air besar lembek atau cair bahkan dapat berupa air saja yang frekuensinya 3 kali atau lebih dalam sehari. Diare masih menjadi child killer peringkat pertama di Indonesia. Semua kelompok usia dapat terkena diare, baik balita, anak dan dewasa. Guna mengurangi tingkat kesakitan dan kematian karena diare maka harus tersedia fasilitas pelayanan kesehatan yang mudah diakses oleh masyarakat. Kecamatan Dlingo memiliki dua puskesmas yaitu Puskesmas Dlingo I dan II. Jarak antara kedua puskesmas sekitar 5 km yang terbagi dalam dua wilayah kerja. Sebagian masyarakat memilih berobat ke Puskesmas Dlingo II dikarenakan akses kendaraan ke fasilitas kesehatan tersebut lebih mudah dijangkau karena Puskesmas Dlingo II terletak di tepi jalan yang menghubungkan Jalan Raya Jogja-Wonosari. Perbedaan kemudahan akses menuju Puskesmas Dlingo I dan Dlingo II, mengakibatkan banyaknya warga yang berobat di luar wilayah kerjanya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kunjungan pasien yang berobat di luar wilayah kerja Puskesmas Dlingo I dan II, dan faktor penyebab pasien berobat di luar wilayah kerja Puskesmas Dlingo I dan Puskesmas Dlingo II. Jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan sampel dengan metode sampel jenuh. Hasil, data kunjungan pasien terkomputerisasi di SIMPUS, pada tahun 2016 di Puskesmas Dlingo I terdapat 16.153 pasien dan Dlingo II yaitu 39.445 pasien. Jumlah kunjungan pasien yang berobat di luar wilayah kerja Puskesmas Dlingo I yaitu 955 pasien dan Dlingo II sebesar 152 pasien. Penyebab pasien berobat di luar wilayah kerja adalah tentang akses, fasilitas kesehatan, pelayanan, kesinambungan pengobatan dan terapi pasien tidak menetap. Kesimpulan, jumlah kunjungan pasien berobat ke luar wilayah Puskesmas Dlingo I sebesar 5,91% dan Dlingo II sebesar 0,39%.
Penyimpanan Obat High-alert di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X Jakarta Utara Agustin Wijayanti; Farisya Nurhaeni; Liya Kusumawati; Yuli Puspito Rini
Jurnal Admmirasi Vol 7 No 1 (2022): June
Publisher : Assosiasi Dosen Muhammadiyah Magister Administrasi Rumah Sakit Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47638/admmirasi.v7i1.229

Abstract

Obat High-alert adalah obat yang beresiko tinggi dan dapat menimbulkan efek yang serius (sentinel event) pada pasien dan menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse outcome) apabila tidak digunakan dengan tepat dan benar. Obat High-alert wajib disimpan secara terpisah dari penyimpanan obat lain dan diberi penandaan khusus agar tidak terjadi kesalahan saat pengambilan obat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran penyimpanan obat High-alert di Rumah Sakit X Jakarta Utara serta melihat kesesuaian dengan Standar Prosedur Operasional rumah sakit. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan observasional. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh obat High-alert di instalasi Farmasi Rumah Sakit X Jakarta Utara meliputi Unit Farmasi, IGD, ICU, Kamar bersalin, OK, Hemodialisa dan Rawat Inap. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar checklist. Data yang diperoleh selanjutnya dilakukan analisa secara deskriptif dan dilihat kesesuaiannya terhadap Standar Prosedur Operasional Rumah Sakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyimpanan obat High-alert 75% telah sesuai dengan Standar Prosedur Opersional Rumah Sakit X Jakarta Utara. Ketidak sesuaian yang terjadi karena adanya obat yang belum diberi logo High-alert dalam penyimpanannya serta penyimpanan obat High-alert tersebut digabungkan dengan obat lain diluar daftar obat High-alert. Hal ini terjadi pada obat-obat High-alert yang fast-moving.
Pengaruh Kemampuan Membayar Iuran (Ability to Pay) Terhadap Kemauan Membayar Iuran (Willingness to Pay) Peserta BPJS Kesehatan di RSO Dr. Soeharso Surakarta Sri Nurul Kur'aini; Nella Tri Surya; Frieda Ani Noor; Intan Nurcahyaningsih; Pri Handini Setyoningsih
Jurnal Admmirasi Vol 7 No 2 (2022): December
Publisher : Assosiasi Dosen Muhammadiyah Magister Administrasi Rumah Sakit Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47638/admmirasi.v7i2.210

Abstract

Salah satu misi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan adalah memperluas kepesertaan JKN mencakup seluruh warga Negara Indonesia paling lambat 1 Januari 2019 melalui peningkatan kemitraan dengan seluruh pemangku kepentingan dan mendorong partisipasi masyarakat serta meningkatkan kepatuhan kepesertaan. Masyarakat yang belum menjadi peserta JKN dihimbau agar mendaftarkan dirinya sebagai peserta JKN agar tujuan Universal Health Coverage dapat tercapai. Pemerintah menetapkan kembali Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan, dimana per tanggal 1 Juli 2020 akan diberlakukan kenaikan iuran Kelas I menjadi Rp. 150.000, iuran Kelas II menjadi Rp. 100.000, dan iuran Kelas III menjadi Rp. 35.000. Dengan meningkatnya iuran memicu respon dari peserta JKN baik dari Non PBI maupun peserta yang membayar iuran secara mandiri dalam kemampuan dan kemauan membayar secara rutin. Kenaikan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di masyarakat selalu mendapatkan perhatian serius. Kemampuan masyarakat dalam pembayaran iuran akan berhubungan dengan rendahnya tingkat kepatuhan peserta JKN dalam pemabayaran rutin iuran JKN secara individu dan kolektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan membayar iuran terhadap kemauan membayar iuran peserta BPJS Kesehatan. Jenis penelitian yang digunakan adalah mixed methods dengan desain Cross Sectional. Populasi sebanyak 222.46.000 jiwa. Sampel ditarik secara Purposive Sampling yaitu sebanyak 100 orang. Analisis data menggunakan metode analisis univariat dan bivariat. Analisis hubungan akan dilakukan menggunakan tabulasi silang dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kemampuan membayar iuran (p=0,001) dengan kemauan membayar iuran peserta BPJS Kesehatan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah semakin besarnya kemampuan membayar (ability to pay) maka semakin meningkat pula kemauan membayar responden.
The Influence of Service Quality and Doctor Communication on Patient Satisfaction and Loyalty in RSUD Dr. Soeroto Ngawi Fiany Calista Wahyudiana; Nuryakin .; Nur Hidayah
Jurnal Admmirasi Vol 7 No 2 (2022): December
Publisher : Assosiasi Dosen Muhammadiyah Magister Administrasi Rumah Sakit Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47638/admmirasi.v7i2.220

Abstract

Service quality assessment is critical because low service quality is supposed to cause low patient satisfaction. A doctor's communication and presence that is not on time is considered a factor that causes the low quality of service to outpatients. This attitude creates the impression of unresponsiveness in serving patients' needs and reducing patient loyalty. This study aims to identify the influence of service quality and doctor's communication partially and simultaneously on patient satisfaction and loyalty. This research is quantitative research with a cross-sectional approach. The sampling technique was purposive sampling with a sample of 40 outpatients who had made return visits at least twice. The data analysis technique started with univariate and bivariate analysis using multiple linear regression and hypothesis testing. The results of this study revealed that, individually, the service quality and doctor's communication variables significantly affect patient satisfaction and loyalty; concurrently, the variables of service quality and doctor's communication also significantly influence patient satisfaction and loyalty.
Implementation of Telemedicine in Health Services during the COVID-19 Pandemic in Developing Countries: Literature Review Atika Puspa Irawati; Winny Setyonugroho
Jurnal Admmirasi Vol 7 No 2 (2022): December
Publisher : Assosiasi Dosen Muhammadiyah Magister Administrasi Rumah Sakit Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47638/admmirasi.v7i2.222

Abstract

Background: Coronavirus disease (COVID-19) is an infectious disease caused by the SARS-CoV-2 virus. This disease originated in Wuhan, China and continues to spread widely to other regions of the world. An important factor in slowing the transmission of the virus is limiting the social distancing possible by reducing person-to-person contact. The use of telemedicine technology is a twenty-first century approach. There are various advantages to using telemedicine technology, especially in non-emergency/routine care and in cases where the service does not require direct doctor-patient interaction. Objective: This study aims to determine the implementation of telemedicine in health services during the COVID-19 pandemic. Methods: The type of research is Literature review. Researchers searched data sources from various databases such as PubMed, SAGE journals , ScienceDirect and Mendeley. Article search in English and year of publication 2019-2022. The main keywords are using telemedicine, COVID-19, and developing countries . We summarize the articles included in the study in narrative form. There are 3 articles that meet the inclusion criteria. Result: The implementation of telemedicine in developing countries has several supporting and inhibiting factors. Factors supporting the sustainability of telemedicine implementation include easy access to health services for patients in areas that are difficult to reach conventional services, increased patient satisfaction, patient experience using telemedicine before, saving time for patients and health workers, saving costs from the patient side, improving service quality. The inhibiting factor is seen from the aspect of health workers, facilities/infrastructure, and patients. The telemedicine modalities discussed in the articles studied are smartphone-based and web-based telemedicine. Conclusion: The COVID-19 pandemic has encouraged the use of telemedicine in health services in many developing countries. The successful implementation of telemedicine in health services is influenced by supporting and inhibiting factors that require cooperation from various parties so that the implementation of telemedicine services can be even better.
Factors Influencing Hospital Information System User Acceptance Based on UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology) Model Lidhah Sutramanden Astriaka; Firman Pribadi; Winny Setyonugroho
Jurnal Admmirasi Vol 7 No 2 (2022): December
Publisher : Assosiasi Dosen Muhammadiyah Magister Administrasi Rumah Sakit Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47638/admmirasi.v7i2.223

Abstract

Background: The success of implementing a hospital information system depends on its users’ acceptance. The UTAUT model can help identify the factors that determine the intentions and attitudes of information system users. Objective: To identify and analyze the factors influencing the acceptance of hospital information system users based on the UTAUT model. Methods: This study is a literature review by searching through the Pubmed and Sciencedirect electronic databases using a combination of keywords in articles published in 2013-2022, analyzing the acceptance factors of the hospital information system with the UTAUT model, speaking English and meeting the inclusion criteria. The review process is based on the Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analysis (PRISMA) guidelines. Results: Ten articles showed mixed findings. The influence of the four critical constructs of performance expectancy, effort expectancy, social influence, and facilitating conditions on behavioral intention and use behavior/actual use can be different because it is determined by the research location, respondent demographics, and the way the UTAUT model is applied. Conclusion: The UTAUT model can explain the factors that affect the acceptance of hospital information system users.
PENGARUH KECEMASAN PANDEMI COVID-19 TERHADAP KUNJUNGAN ULANG PASIEN DI PUSKESMAS SRAGEN Totok Sundoro; Elsa Putri Handayani
Jurnal Admmirasi Vol 7 No 2 (2022): December
Publisher : Assosiasi Dosen Muhammadiyah Magister Administrasi Rumah Sakit Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47638/admmirasi.v7i2.224

Abstract

Latar Belakang : Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan tentang perkembangan penyakit Coronavirus disease 2019 (Covid-19) menjadi emergensi kesehatan penduduk diseluruh dunia, sehingga timbul rasa kekhawatiran serta menjadi pusat perhatian kepedulian Internasional. Covid-19 memiliki risiko penyebaran yang sangat tinggi dan hampir diberbagai belahan negara yang ada diseluruh dunia sudah terjangkiti virus Covid-19 yang berdampak pada kecemasan masyarakat di dunia khususnya Negara Indonesia. Pada masa pandemic Covid-19, kunjungan pasien tahun 2019 sd 2021 di Puskesmas Sragen terjadi penurunan jumlah pasien dari 36.213 menjadi 25.276 lalu di tahun 2021 menjadi 20.568. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh kecemasan pandemi Covid-19 terhadap kunjungan ulang pasien di Puskesmas Sragen tahun 2022. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode survey analitik dengan melakukan dinamika korelasi menggunakan desain rancangan cross sectional dengan uji chi square. Hasil: Dari hasil analisis data menyatakan bahwa factor-faktor kecemasan yang berpengaruh terhadap kunjungan ulang pasien untuk berobat, peran keluarga paling tinggi pengaruh terhadap kunjungan ulang pasien untuk berobat (P 0,006< α 0,05) diikuti pengalaman dan pengetahuan (P 0,019< α 0,05), selanjutnya usia dan perkembangan (P 0,036< α 0,05) dan paling rendah pengaruhnya adalah lingkungan (P 0,046< α 0,05). Simpulan: Faktor-faktor yang mendasari adanya pengaruh kecemasan Pandemi Covid-19 terhadap kunjungan ulang pasien di Puskesmas Sragen meliputi peran keluarga, pengalaman dan pengetahuan, usia dan perkembangan serta lingkungan.
ANALISIS INFORMASI KESEHATAN PEMETAAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANTUL TAHUN 2021 Hery Setiyawan; Ibnu Mardiyoko; Novalia Amalinda sunarto
Jurnal Admmirasi Vol 7 No 1 (2022): June
Publisher : Assosiasi Dosen Muhammadiyah Magister Administrasi Rumah Sakit Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47638/admmirasi.v7i1.230

Abstract

Peningkatan jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terus terjadi. Berdasarkan data Kementrian Kesehatan hingga 14 Juni 2021 total kasus DBD diIndonesia mencapai 16.320 kasus.Jumlahinimeningkatsebanyak 6.417 kasus, jika dibandingkan total kasus DBD pada 30 Mei yanghanya 9.903 kasus. Jumlah kematian akibat DBD pun meningkat dari 98 kasus pada akhir Mei hingga menjadi 147 kasus pada 14 Juni 2021. Hingga kini dilaporkan jumlah Kabupaten/Kota yang terjangkit terus bertambah menjadi 387 di32 Provinsi.Adapun kasus DBD tertinggi berada pada kelompok umur 15-44 tahun. Kasus DBD di Wilayah Bantul Pada tahun 2020 sampai maret tercatat di Dinas Kesehatan mencapai 416 dan belum ada kasus kematian.Tahun 2021 terdapat 410 dilaporkan 1 meninggal dunia dan kasus tertinggi ada pada Kecamatan Kasihan. Tujuan Penelitian :1) Mengetahui persebaran penderita penyakit DBD di wilayah Kabupaten Bantul., 2) Mengetahui gambaran pemetaan persebaran kasus penyakit DBD di wilayah Kabupaten Bantul.,3) Mengetahui jumlah penderita DBD berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur diwilayah Kabupaten Bantul.,4) Mengetahui factor penyebab terjadinya kasus DBD diwilayah Kabupaten Bantul. Penelitian ini menggunakan deskriptif dengan pendekatan kualitatif rancangan penelitian menggunakan rancangan cross sectional. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa kasus DBD pada tahun 2021 di Wilayah Bantul berdasaran jumlah kasus tertinggi berada di Kecamatan Kasihan dan kasus terendah berada di Kecamatan Srandakan.Kesimpulan : Berdasarkan hasil pemetaan bahwa kasus DBD di Wilayah Bantul Tahun 2021 mengalami penurunan , berdasarkan jumlah kasus DBD tertinggi berada di Kecamatan Kasihan, Banguntapan dan Imogiri. Untuk pengelompokkan kasus DBD berdasarkan jenis kelamin di Wilayah Bantul kasus paling banyak adalah kasus jenis kelamin laki-laki.Untuk pengelompokkan kasus DBD berdasarkan kelompok umur di Wilayah Bantul kasus paling banyak adalah kelompok umur 14 tahun.Faktor penyebab DBD yang di Wilayah Bantul adalah faktor curah hujan, faktor suhu, faktor elembaban, faktor ketinggian tempat dan faktor kepadatan penduduk.
PEMETAAN DATA PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT DI PUSKESMAS SEMIN 1 Ana Dewi Lukita Sari; Hendra Rohman; Himawan Adventayudha
Jurnal Admmirasi Vol 4 No 2 (2019): Desember
Publisher : Assosiasi Dosen Muhammadiyah Magister Administrasi Rumah Sakit Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47638/admmirasi.v4i2.231

Abstract

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) atau Acute Respiratory Infection (ARI) merupakan salah satu penyakit yang dipengaruhi oleh lingkungan. Jumlah pasien dengan penderita ISPA di tahun 2017 sebanyak 2.314 orang. Namun di Puskesmas Semin I data tersebut hanya sebatas tabel, sehingga untuk memudahkan dalam mengetahui persebaran penyakit, maka akan lebih mudah jika dilakukan pemetaan terhadap pasien penderita penyakit ISPA berdasarkan wilayah, usia, jenis kelamin. Tujuan, menganalisis data kesehatan pasien ISPA rawat jalan untuk dasar sebagai pemetaan data demografi penyakit ISPA di Puskesmas Semin I tahun 2017. Jenis penelitian deskritif. Hasil, ISPA yang tinggi berada pada wilayah Desa Semin yang ditandai dengan warna merah dengan jumlah 1.179, tingkat rendah di tandai dengan warna hijau terdapat pada desa Kalitekuk, Kemejing, Pundungsari, Bulurejo dan Bendung. Dari enam desa di Kecamatan Semin sebagai wilayah kerja Puskesmas Semin I jumlah pasien perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Dimana usia 46-55 tahun lebih banyak dari pada kelompok usia di bawah atau di atas umur 46-55 tahun. Dengan demikian 6 desa di Kecamatan Semin yang menjadi pasien ISPA paling banyak di umur 46-55 tahun. Kesimpulan, pengumpulan data kesehatan ISPA kunjungan pasien rawat jalan di Puskesmas Semin I Gunungkidul dilakukan secara semi komputerisasi. Pasien tertinggi berasal dari Desa Semin dengan warna merah, diikuti dengan tingkat ISPA rendah di Kalitekuk, Kemejing, Pundungsari, Bendung dan Bulurejo dengan warna hijau. Laki-laki dengan warna biru tua dan perempuan dengan warna merah tua, untuk pasien perempuan lebih banyak dari pada laki-laki. Total pasien terbanyak pada kelompok umur 46-55 tahun, dimana di seluruh Kelularan/Desa dengan usia 46-55 tahun dengan total keseluruhan adalah 542 pasien.
PEMETAAN DATA PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH MERGANGSAN TAHUN 2016 Hery Setiyawan; Hendra Rohman; Denny Noor Septyawan
Jurnal Admmirasi Vol 6 No 2 (2021): December
Publisher : Assosiasi Dosen Muhammadiyah Magister Administrasi Rumah Sakit Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47638/admmirasi.v6i2.212

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang jumlah penderitanya cenderung meningkat dan penyebarannya semakin luas. Penyakit ini merupakan penyakit menular yang terutama menyerang anak-anak. Data DBD di Puskesmas Mergangsan yaitu 89 pasien yang tercatat dalam tabel. Guna memudahkan mengambil informasi maka dibuatkan pemetaan tentang persebaran penyakit DBD berdasarkan wilayah Mergangsan. Tujuan penelitian ini menggambarkan data penyakit DBD di wilayah kecamatan Mergangsan tahun 2016. Jenis penelitian kuantitatif. Data DBD yaitu 47 pasien di wilayah Mergangsan tahun 2016. Analisis spasial menggunakan Quantum GIS. Teknik pengumpulan dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Hasil, proses pengelompokkan pasien DBD di Puskesmas Mergangsan dengan cara manual dan komputer (aplikasi SIMPUS). Di wilayah Mergangsan pasien DBD dengan kategori tinggi berada di Kelurahan Brontokusuman yaitu 35 pasien dan tertinggi berada pada usia 5-12 tahun, persentase laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan di semua kelurahan. Hasil analisa uji korelasi menunjukan bahwa p=0,00< 0,05 maka berkorelasi, dan r=0,971 merupakan korelasi yang sempurna, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa H0 ditolak dan ada hubungan antara jenis kelamin dengan pasien DBD. DBD masih sering terjadi karena kesadaran masyarakat akan hidup bersih masih rendah dan kurangnya perhatian dari upaya promosi kesehatan dari pihak terkait. Pentingnya kesadaran akan hidup bersih sangat berpengaruh dalam menanggulangi penyakit DBD.