cover
Contact Name
Hedrikson Marnes Ander
Contact Email
pppm.polnustar@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
pppm.polnustar@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. kepulauan sangihe,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Tatengkorang
ISSN : 25958905     EISSN : 2655285X     DOI : 10.54484
Tulisan yang diangkat dari hasil pengabdian masyarakat dibidang perikanan dan kebaharian, kesehatan, teknik komputer dan komunikasi.
Arjuna Subject : -
Articles 137 Documents
PENGGUNAAN WARNA CAHAYA LAMPU PADA PANCING CUMI DI KAMPUNG BENTUNG KECAMATAN TABUKAN SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Kaim, Mukhlis Abdul; Lungari, Fitria Fresty
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v5i2.363

Abstract

Kampung Bentung terletak di wilayah pesisir yang memiliki penduduk dengan mata pencarian sebagai petani dan nelayan. Masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan, secara khusus nelayan yang umumnya hanya mengenal teknik penangkapan cumi dengan menggunakan pancing cumi, dimana konstruksinya menggunakan lampu blits (warna cahaya) sebagai alat bantu penangkapan. Hasil penelitian menunjukkkan bahwa warna lampu memberikan pengaruh terhadap hasil tangkapan cumi. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini akan dilakukan dengan mengadakan penyuluhan tentang pentingnya menjaga ekosistem terumbu karang dalam pengoperasian alat tangkap, sehingga operasi penangkapan ikan/biota laut lainnya di Kampung Bentung menjadi penangkapan ikan yang mengarah pada perikanan tangkap bertanggungjawab dan berkelanjutan, serta membuat dan memberikan bahan untuk 10 unit alat tangkap pancing cumi. Melalui kegiatan ini nelayan penangkap ikan dapat melakukan penangkapan ikan secara benar dan tidak berdampak buruk terhadap lingkungannya khususnya terhadap kondisi terumbu karang disekitarnya, dengan demikian usaha ini dapat menjadi sumber meningkatkan taraf hidup bagi kesejahteraan masyarakat nelayan itu sendiri. Bentung village is located in a coastal area that has residents with livelihoods as farmers and fishermen. People who work as fishermen, especially fishermen, generally only know the technique of catching squid by using squid fishing rods, where the construction uses blits (light colors) as a fishing aid. The results showed that the color of the lights had an effect on the catch of squid. This community service activity will be carried out by holding outreach on the importance of maintaining the coral reef ecosystem in the operation of fishing gear, so that fishing operations/ other marine biota in Bentung village become fishing that leads to responsible and sustainable capture fisheries, as well as making and providing materials for 10 units of fishing gear for squid. Through this activity, fishermen can catch fish properly and do not have a negative impact on the environment, especially on the condition of the surrounding coral reefs, thus this effort can be a source of increasing the standard of living for the welfare of the fishing community itself.
TEKNOLOGI PENANGANAN DAN PENGAWETAN DI ATAS KAPAL PADA NELAYAN KABUPATEN ACEH BARAT Ukhty, Nabila; Ikhsanul Khairi; Nurul Najmi; Mira Mauliza Rahmi; Heriansyah; Samsul Bahri; Yasrizal
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v5i2.415

Abstract

Teknik penanganan dan pengawetan ikan merupakan hal penting yang harusdilakukan dalam indsutri perikanan. Tujuan dari penanganan dan pengawetan ini yaitu menjagakualitas ikan hingga ke tangan konsumen. Kegiatan penanganan harus dilaksanakan dari huludan hilir, yaitu dari kegiatan penangkapan hingga ke pengolahan menjadi produk. Penanganandan pengawetan yang tepat dan baik dapat menghasilkan komoditas yang prima, nilai jual yangtinggi, dan dapat memperluas akses pasar. Hal ini secara tidak langsung berpotensimeningkatkan pendapatan nelayan. Kegiatan sosialiasi dilaksanakan di aula Dinas Kelautandan Perikanan (DKP) Kabupaten Aceh Barat. Tujuan kegiatan ini dilaksanakan yaitu untukmemberikan pemahaman kepada nelayan terkait cara penanganan ikan yang baik di atas kapaldan teknik pengawetan yang bisa dilakukan di atas kapal. Sosialisasi dilaksanakan dua sesi.Sesi pertama memaparkan teknologi penanganan di atas kapal dan sesi kedua teknologipengawetan di atas kapal. Kegiatan sosialisasi ditutup dengan sesi diskusi bersama paranelayan, pada sesi ini banyak informasi-informasi yang diterima dari neayan terkait kondisi dilapangan (laut), sehingga dapat menjadi masukan untuk kami dalam mencari solusi terbaikuntuk para nelayan di Aceh Barat. Salah satu solusi yang diberikan yaitu, mendesign ulangruang palka dengan dengan menambahkan alufo pada bagian insulator palka sehingga bisadimanfaatkan secara optimal dan lebih memperhatikan rasio jumlah es dan ikan selamapenyimpanan di atas kapal sehingga dapat mempertahankan mutu ikan hingga ikan didaratkan. Fish handling and preservation techniques are important things that must be applied in thefisheries industry. The purpose of this handling and preservation is to maintain the quality ofthe fish until it reaches the consumer. Handling activities must be carried out from upstreamand downstream, namely from fishing activities to processing into products. Proper and goodhandling and preservation could produce prime commodities, high selling value, and expandmarket access. This indirectly has the potential to increase fishermen’s income. Thesocialization activity was carried out in the hall of the Department of Marine Affairs andFisheries (DKP) of West Aceh Regency. The purpose of this activity is to provide fishermenwith an understanding of how to properly handle fish on board and preservation techniquesthat can be applied on board. The socialization was held in two sessions. The first sessionpresented onboard handling technology and the second session preservation technology on board. The socialization activity was closed with a discussion session with the fishermen, inthis session a lot of information was received from fishermen regarding conditions in the field,so that it could be input in finding the best solution for fishermen in West Aceh. One solutiongiven is to redesign the hatch space by adding aluminum foil to the insulator of the hatch sothat it can be used optimally and pay more attention to the ratio of the amount of ice and fishduring storage on the boat so that it can maintain the quality of the fish until the fish is landed.
PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT STIMULUS KAMPANYE PROTOKOL KESEHATAN KELUARGA DALAM MENCEGAH PENYEBARAN COVID-19 DI KELUARGA KELURAHAN LESA LINGKUNGAN III Mahihody, Astri; Hinonaung, Jelita; Tinungki, Yeanneke; Wuaten, Grace; Pramardika, Dhito; Kawengian, Youdy
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v5i2.425

Abstract

sebagian besar kasus penyebaran covid-19 terjadi dalam klaster keluarga. Klaster keluarga berkaitan erat dengan klaster kantor, klaster pasar yang dapat berpotensi bertemunya di dalam keluarga sehingga klaster keluarga sulit dihindari. Data kasus Covid-19 di Kabupaten Sangihe mengalami peningkatan pada bulan Februari tahun 2021. Adapun berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Sangihe pada 8 Februari 2021, jumlah kasus covid-19 di Kecamatan Tahuna Timur, kasus Covid-19 mengalami peningkatan dan ditemukan sebanyak 6 kasus pasien yang terkonfirmasi positif covid-19. Berdasarkan hasil observasi, warga di Lingkungan 3 Kelurahan Lesa belum mematuhi protokol kesehatan covid-19, yaitu menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak pada saat di luar rumah. Dengan demikian, hal ini dapat berpotensi penyebaran covid-19 ketika kembali ke rumah. Pengabdian ini bertujuan memberikan pemahaman bagi masyarakat mengenai penerapan protokol kesehatan covid-19 di lingkungan keluarga serta memberikan kesadaran bagi masyarakat dalam berprilaku sesuai dengan protokol kesehatan covid-19. Metode pelaksanaan terdiri dari penjajakan, penetapan pelaksanaan PKMS, pelaksanaan PKMS, dan evaluasi. Hasil Kegiatan dilakukan dengan memberikan penyuluhan kesehatan berupa protokol kesehatan keluarga dalam mencegah penyebaran covid-19 di lingkungan keluarga, mendemontrasikan cara menggunakan masker dengan benar, membagkan selebaran, membagikan masker, dan memasang poster di lokasi RT 5. Adapun pada saat kegiatan warga menyimak semua materi yang diberikan, menggunakan masker dengan benar, serta yang sebelumnya belum menggunakan masker saat ke luar rumah tampak sudah menggunakan masker. Background: Most cases of the spread of covid-19 occur in family clusters. Family clusters are closely related to office clusters, market clusters that can potentially meet within the family so that it is difficult to avoid family clusters. Data on Covid-19 cases in Sangihe Regency increased in February 2021. Based on a report from the Sangihe District Health Office on February 8, 2021, the number of Covid-19 cases in Tahuna Timur District, Covid-19 cases had increased and 6 cases were found. which was confirmed positive for Covid-19. Based on theresults of observations, residents in Neighborhood 3 of Lesa Village have not complied with the Covid-19 health protocol, namely using masks, washing hands, and maintaining distance when outside the home. Thus, this could have the potential for the spread of covid-19 when returning home. This service aims to provide understanding for the public regarding the implementation of the Covid-19 health protocol in the family environment and to provide awareness for the public in behaving by following the Covid-19 health protocol. Method of implementation: Consists of an assessment, determination of PKMS implementation, PKMS implementation, and evaluation. Results: The activity was carried out by providing health education in the form of family health protocols in preventing the spread of covid-19 in the family environment, demonstrating how touse masks correctly, distributing leaflets, distributing masks, and putting up posters at RT 5 locations. listening to all the material provided, using a mask properly, and those who had not previously used a mask when they left the house seemed to have used a mask.
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERILAKU SEKSUAL BERISIKO HIV/AIDS PADA REMAJA Silalahi, Veronica
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v5i2.432

Abstract

Perilaku seksual pada remaja perlu diperhatikan karena rasa ingin tahu remaja pada halhal baru sangat tinggi, dan ini sangat berisiko saat remaja mulai mencoba untuk melakukan hubungan seksual tanpa mengetahui akibatnya di waktu yang akan datang. Kelompok remaja merupakan kelompok yang rentan terkena HIV/AIDS karena mereka memiliki kecenderungan untuk mencoba dan mencari tahu kegiatan apa yang dilakukan oleh orang dewasa, termasuk kegiatan yang berhubungan dengan seksualitas. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk memberikan edukasi kepada remaja dan meningkatkan pengetahuan tentang perilaku seksual beresiko HIV/AIDS pada remaja katolik di Gereja Sakramen Maha Kudus Surabaya. Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan secara online melalui zoom meeting kepada remaja katolik, yang dilakukan pada tanggal 26 Juni 2021 pada 30 remaja. pemberian pretestposttest dan evaluasi kegiatan. Hasil kegiatan ini didapatkan sebelum diberikan pendidikan kesehatan 47 persen pengetahuan cukup, 33 persen pengetahuan kurang, dan 20 persen pengetahuan baik. Setelah diberikan pendidikan kesehatan didapatkan 100 persen pengetahuan baik. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyatakat dalam bentuk pemberian pendidikan kesehatan dilakukan untuk memberikan informasi kesehatan dan kegiatan ini meningkatkan pengetahuan remaja tentang perilaku seksual beresiko HIV/AIDS. Sexual behavior in adolescents needs to be considered because adolescent curiosity about new things is very high, and this is very risky when teenagers begin to try to have sexual intercourse without knowing the consequences in the future. Teenagers are vulnerable to HIV/AIDS because they tend to try and figure out what activities adults are doing, including activities related to sexuality. The purpose of this community service is to provide education to adolescents and improve understanding/knowledge about sexual behavior at risk of HIV / AIDS in Chatolic Teenagers At Sakramen Mahakudus Church Surabaya. This activity is carried out by providing health education online through zoom meetings to catholic youth that held on June 26 Juni, 2021 on 30 teenagers, and pretest-posttest giving, and evaluation of activities. The results of this activity were obtained before being given health education 47 percent average knowledge, 33 percent poor knowledge, and 20 percent good knowledge. After being given health education obtained 100 percent good knowledge. The implementation of community service activities in the form of providing health education is carried out to provide health information and this activity improves the knowledge and understanding of adolescents about sexual behaviors risk of HIV/AIDS.
PELATIHAN PEMBUATAN ECO- ENZYME DARI SAMPAH ORGANIK BAGI IBU DI WILAYAH RW3 KEBRAON SURABAYA Lestarina, Ni Nyoman Wahyu
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v5i2.433

Abstract

Salah satu permasalahan yang terjadi dikota besar adalah masalah pengelolahan sampah. Hal ini terjadi akibat kurangnya lahan pembuangan sampah serta kurang efektifnya pemilahan dan pengolahan sampah. Apabila masalah sampah ini tidak diatasi dengan baik maka akan mengakibatkan pencemaran lingkungan baik udara, tanah serta dapat menimbulkan masalah penyakit karena sampah. Eco- enzyme dibuat dari sampah organic yang dihasilkan di rumah tangga sehingga sampah organik yang dibuang di TPA dapat berkurang. Di wilayah RW 3 Kebraon Surabaya belum ada pelopor yang mampu menggerakkan warga sekitar untuk dapat melakukan pemilahan dan pengolahan sampah terutama eco- enzyme ini. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan ibu untuk dapat mengolah sampah organik menjadi bahan yang dapat dipergunakan lagi sehingga nantinya dapat mengurangi sampah yang dibuang ke TPA dan mencegah pencemaran lingkungan. Kegiatan dilakukan dalam bentuk 3 kegiatan yaitu penyuluhan Kesehatan, demonstrasi pembuatan eco- enzyme dan pendampingan. Setelah dilakukan penyuluhan, sebanyak 70 persen ibu mempunyai pengetahuan yang baik mengenai pengolahan sampah organic dengan eco- enzyme. Kegiatan demonstrasi pembuatan eco- enzyme dilakukan secara langsung di salah satu rumah warga. Kegiatan yang terakhir adalah pendampingan, yaitu dilakukan selama 1 minggu menggunakan media Whatsapp untuk berdiskusi mengenai kesulitan selama membuat eco- enzyme ini. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat berjalan dengan lancar dan mendapatkan respon positif dari mitra. Pengetahuan serta ketrampilan ibu untuk mengolah sampah organic menjadi meningkat. Saran untuk kegiatan selanjutnya yaitu mengadakan pengolahan sampah dalam bentuk lain sehingga lingkungan di sekitar RW 3 Kebraon Surabaya dapat terjaga dengan. One of the problems that occur in big cities is the problem of waste management. This is due to the lack of land for waste disposal and the ineffectiveness of sorting and processing waste. If this waste problem is not handled properly, it will cause environmental pollution, both air, and soil, and can cause disease problems due to waste. Eco-Enzyme is made from organic waste produced in households so that organic waste disposed of in landfill can be reduced. In the area of ​​RW 3 Kebraon Surabaya, no pioneer can mobilize residents to be able to sort and process waste, especially this Eco-Enzyme. This community service activity aims to increase the knowledge and skills of mothers to be able to process organic waste into materials that can be used again so that later they can reduce waste that is thrown into the landfill and prevent environmental pollution. The activity was carried out in the form of 3 activities, namely health education, demonstration of making Eco-Enzymes, and mentoring. After counseling, as many as 70 percent of mothers had good knowledge about processing organic waste with Eco-Enzymes. The demonstration activity of making Eco-Enzyme was carried out directly in one of the residents' houses. The last activity is mentoring, which is carried out for 1 week using Whatsapp media to discuss the difficulties during making this Eco-Enzyme. This community service activity can run smoothly and get a positive response from partners. Mothers' knowledge and skills to process organic waste are increasing. Suggestions for the next activity are holding waste processing in other forms so that the environment around RW 3 Kebraon Surabaya can be maintained properly.
PELATIHAN KESEHATAN DENGAN PENDEKATAN HEALTH BELIEF MODEL MENINGKATKAN PENGETAHUAN WANITA MENOPAUSE TENTANG RESIKO OSTEOPOROSIS Widjayanti, Yhenti
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v5i2.434

Abstract

Menopause adalah salah satu periode pada kehidupan setiap wanita. Penurunan estrogen pada masa menopause menurunkan kepadatan tulang yang mengakibatkan osteoporosis. Salah satu upaya pencegahan osteoporosis adalah senam osteoporosis. Namun banyak Wanita menopause yang tidak memahami resiko osteoporosis dan tidak melakukan upaya pencegahan dengan senam osteoporosis. Tujuan dari kegiatan pengabdian kesehatan masyarakat (PKM) ini meningkatkan pengetahuan Wanita menopause tentang resiko osteoporosis dan keterampilan kader kesehatan dalam mengajarkan senam osteoporosis. Sasaran PKM adalah kader kesehatan dan wanita menopause. Metode pelaksanaan PKM meliputi pembuatan media pendidikan kesehatan berupa leaflet dan video senam osteoporosis, pelatihan kader secara online dan pendidikan kesehatan dengan pendekatan health belief model. Hasil PKM adalah peningkatan pengetahuan wanita menopause tentang resiko osteoporosis dan peningkatan keterampilan kader kesehatan untuk mengajarkan senam osteoporosis. Rekomendasi bagi para kader kesehatan untuk selalu memotivasi para wanita menopause untuk melakukan senam guna mencegah terjadinya osteoporosis pada masa menopause. Menopause is a period in every woman's life. The decrease in estrogen during menopause reduces bone density, resulting in osteoporosis. One of the efforts to prevent osteoporosis is osteoporosis exercise. However, many postmenopausal women did not understand the risk of osteoporosis and did not had efforts to prevent osteoporosis. The purpose of this community health service activity was to increase the knowledge of menopausal women about the risk of osteoporosis and the skills of health cadres in teaching osteoporosis exercises. Activity’s target were health cadres and postmenopausal women. The method of this activity was making health education media in the form of leaflets and videos of osteoporosis exercises, online cadre training, and health education with a health belief model approach. The results of this activity were increasing knowledge of postmenopausal women about the risk of osteoporosis and skills of health cadres to teach osteoporosis exercise. Recommendations for health cadres to always motivate menopausal women to do exercise to prevent osteoporosis.
PENGURANGAN RISIKO BENCANA DI SDN INPRES BEHA KECAMATAN TABUKAN UTARA Pramardika, Dhito Dwi; Lalombo, Agneta Sartika; Kasaluhe, Meityn Disye
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v5i2.436

Abstract

Sekolah merupakan komunitas kecil yang dapat dijadikan sebagai wadah memberikan efek tular informasi dari siswa kepada keluarga dan masyarakat pada umunya dalam upaya pengurangan risiko terhadap bencana alam dan non alam. SDN Inpres Beha Kecamatan Tabukan Utara mempunyai potensi menghadapi bencana alam dikarenakan letaknya tidak jauh dari gunung Awu yang merupakan gunung berapi aktif di Indonesia dan termasuk wilayah dengan intensitas gempa yang sering terjadi dan risiko bencana non alam berupa risiko tertular COVID-19. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi risiko bencana alam dan non alam pada siswa di SDN Inpres Beha. Kegiatan yang dilakukan berupa dukungan dan edukasi. Kegiatan ini dilaksanakan hari Sabtu, 28 Agustus 2021 yang dihadiri 24 siswa dengan penerapan protokol pencegahan Covid-19. Dari hasil evaluasi peluang risiko bencana alam telah dikurangi baik itu yang bersumber geofisika dalam hal ini gempa bumi dan bencana non alam yang bersumber biologis seperti pandemic COVID-19 dibuktikan dengan tersedianya sarana pencegahan bencana alam dan peningkatan pengetahuan dan keterampilan siswanya dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Target luaran yang dihasilkan pada kegiatan ini berupa publikasi media massa online SastalPos.com pada tanggal 28 Agustus 2021 dan artikel ilmiah di jurnal Tetengkorang serta video di youtube chanel P3M POLNUSTAR. Schools are small communities that can be used as a place to transmit information from students to families and the community in general to reduce disaster risk. SDN Inpres Beha, Tabukan Utara District, has the potential to face disasters because it is located not far from Mount Awu, which is an active volcano in Indonesia and includes areas with frequent earthquakes. This activity aims to reduce natural disaster risk at SDN Inpres Beha and the risk of non-natural disasters in the form of the risk of contracting COVID-19. Activities carried out are in the form of support and education. This activity was held on Saturday, August 28, 2021, which was attended by 24 students with the implementation of the Covid-19 prevention protocol. From the results of the evaluation of disaster risk, both natural disasters such as earthquakes and non-natural disasters such as the COVID-19 pandemic have been proven by the availability of disaster prevention facilities and increasing students' knowledge and skills in disaster preparedness. The output targets for this activity are the publication of online mass media SastalPos.com on August 28, 2021, and scientific articles in the Tetengkorang journal and videos on the P3M POLNUSTAR YouTube channel.
PENINGKATAN KAPASITAS IBU DALAM DETEKSI DINI DAN PENCEGAHAN STUNTING DI KAMPUNG PINTARENG KECAMATAN TABUKAN SELATAN TENGGARA Simanjorang, Chandrayani; Patras, Mareike Doherty
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v5i2.442

Abstract

Salah satu intervensi bidang kesehatan untuk menurunkan prevalensi stunting di Indonesia adalah dengan intervensi gizi spesifik. Di antaranya dengan memberikan edukasi kepada Ibu yang memiliki balita terkait stunting. Strategi ini dapat diperkuat melalui peran perguruan tinggi dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Ibu dalam deteksi dini dan pencegahan stunting. Semua anak balita dari Ibu yang menjadi sasaran penyuluhan mendapatkan makanan tambahan berupa susu dan biskuit. Kegiatan pengabdian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Pintareng pada Maret-Agustus 2021. Metode yang dilakukan dalam pengabdian ini adalah memberikan penyuluhan kepada Ibu yang memiliki balita tertkait stunting dan deteksi dini stunting. Penyuluhan dilakukan dari rumah ke rumah dengan menerapkan protokol kesehatan yang baik. Dengan meningkatnya pengetahuan Ibu maka diharapkan dapat menjadi salah satu upaya menurunkan prevalensi stunting di wilayah kerja Puskesmas Pintareng. Selain penyuluhan dilakukan juga pemberian makanan tambahan berupa susu dan biscuit. Hasil kegiatan ditemukan bahwa terdapat 7 orang anak stunting sementara 3 orang lainnya masuk kategori normal. Berdasarkan wawancara terdapat faktor risiko stunting pada anak diantanya faktor ekonomi, faktor pengasuhan yang kurang baik, anak sering sakit infeksi, dan anak tidak mau makan. Sebanyak 10 orang Ibu dan 1 orang petugas kesehatan mendapatkan penyuluhan terkait stunting dan deteksi dini stunting. Sebelum dilakukan penyuluhan, mayoritas tingkat pengetahuan ibu masih kurang (90 persen) dan hanya 1 orang Ibu (1 persen) yang memiliki pengetahuan baik terkait stunting. Setelah penyuluhan, pengetahuan ibu menjadi meningkat meskipun pengukurannya dilakukan secara kualitatif (wawancara) dengan demikian kapasitas Ibu dalam deteksi dini stunting juga semakin meningkat. Proses pendidikan kesehatan merupakan proses yang harus dilakukan secara terus menerus sehingga disarankan kepada Puskesmas untuk menyisipkan kegiatan penyuluhan terkait stunting dalam posyandu rutin. One of the interventions in the health sector to reduce the prevalence of stunting in Indonesia is specific nutrition interventions. Among them by providing education to mothers who have toddlers who stunting. This strategy can be strengthened through the role of universities in community service activities. Therefore, this activity aims to increase the capacity of mothers in the early detection and prevention of stunting. All children under five from mothers who were the target of counseling received additional food in the form of milk and biscuits. Service activities are carried out in the work area of ​​the Pintareng Health Center. The method used is to provide counseling to mothers who have toddlers related to stunting and early detection of stunting. Counseling is carried out from door to door by implementing good health protocols. With the good knowledge of mothers, it is hoped that it can be one of the efforts to reduce the prevalence of stunting in ​​the Pintareng Health Center. In addition to counseling, additional food was also provided in the form of milk and biscuits. The results of the activity found that there were 7 stunting children while 3 others were in the normal category. Based on interviews, there are risk factors for stunting in children including economic factors, poor parents, children often getting infections, and children don't want to eat. A total of 10 mothers and 1 health worker received counseling related to stunting and early detection of stunting. Before the counseling was carried out, the majority of mothers' knowledge levels were still lacking (90 percent) and only 1 mother (1 percent) had good knowledge regarding stunting. After counseling, the mother's knowledge increased even though the measurement was done qualitatively (interview). The process of health education is a process that must be carried out continuously so it is recommended to the Puskesmas to insert the outreach activities in Health Center.
PENYULUHAN TENTANG VAKSINASI COVID-19 DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN DI KAMPUNG BUNGALAWANG KECAMATAN TABUKAN TENGAH Wuaten, Grace Angel; Hinonaung, Jelita Siska Herlina; Mahihody, Astri Juwita
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v5i2.463

Abstract

Kegiatan Pengabdian Kemitraan Masyarakat Stimulus tentang vaksinasi COVID-19 dan pemeriksaan kesehatan telah dilaksanakan di Kampung Bungalawang Kecamatan Tabukan Tengah menggunakan metode penyuluhan dan pemeriksaan kadar asam urat, kolestrol, dan gula darah. Kegiatan penyuluhan dihadiri oleh 60 peserta. Pemberian materi penyuluhan antara lain tentang apa saja program pemerintah dalam menanggulangi penyebaran COVID-19, pengertian vaksin, vaksinasi, imunitas dan imunisasi, menjelaskan tentang manfaat vaksin, apakah vaksin adalah obat atau bukan, menjelaskan apa yang dimaksud dengan Herd Immunity, bagaimana cara kerja vaksin, kandungan vaksin, sasaran vaksinasi, bagaimana prosedur kegiatan vaksinasi dan gejala yang mungkin muncul setelah di vaksin. Pemeriksaan kesehatan meliputi pemeriksaan asam urat, kolestrol dan gula darah. Kesimpulan masyarakat di Kampung Bungalawang telah mengikuti dan memahami penyuluhan kesehatan tentang vaksinasi. Selain itu, diketahuinya kadar kolesterol, gula darah dan asam urat sehingga masyarakat bisa segera menjalani pemeriksaan lanjutan di Fasilitas Kesehatan sebelum dilakukan vaksinasi. Stimulus Community Partnership Service Activities regarding COVID-19 vaccination and health checks have been carried in Bungalawang Village, Tabukan Tengah District using counseling methods and checking uric acid, cholesterol, and blood sugar levels. The counseling activity was attended by 60 participants. The provision of counseling materials includes, among other things, government programs in tackling the spread of COVID-19, understanding vaccines, vaccinations, immunity, and immunizations, explaining the benefits of vaccines, whether vaccines are drugs or not, explaining what is meant by Herd Immunity, how vaccines work. Remember, vaccine content, vaccination targets, how the procedure for vaccination activities, and symptoms that may appear after being vaccinated. Health checks include checking uric acid, cholesterol, and blood sugar. The conclusion is the community in Bungalawang Village has followed and understood health education about vaccination. In addition, the level of cholesterol, blood sugar, and uric acid were known so that the public immediately undergo a follow-up examination at the Health Facility before being vaccinated.
PKMS KELOMPOK NELAYAN PINTAR PERTOLONGAN PERTAMA PADA KONDISI DARURAT KESEHATAN LAUT DI KECAMATAN NUSA TABUKAN, PROVINSI SULAWESI UTARA Welembuntu, Meistvin; Gobel, Iswanto; Aatjin, Herjumes
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v6i2.437

Abstract

Pulau Nipa merupakan salah satu pulau terluar di Kabupaten Kepulauan Sangihe tepatnya berada pada wilayah Kec. Nusa Tabukan dimana sebagian besar masyarakat dipulau tersebut berprofesi sebagai nelayan, akses transportasi ke kabupaten ataupun antar kecamatan bahkan antar kampung hanya dapat ditempuh dengan jalur laut sehingga ketika cuaca buruk melanda daerah tersebut sering terisolir. Karakteristik wilayah yang telah disebutkan diatas tak heran bila masyarakat sering mengalami masalah kesehatan yang berhubungan dengan laut antara lain gigitan binatang laut, penyakit dekompresi bahkan sampai terjadinya henti jantung dan apabila cuara buruk akan mengakibatkan korban lambat dalam mendapatkan tindakan pertama. Tujuan dari kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini yaitu peningkatan pengetahuan pada kelompok nelayan dengan metode workshop tentang tindakan pertama dalam kondisi darurat dilaut sehingga diharapkan ketika terjadi kondisi darurat maka pihak keluarga atau masyarakat dapat langsung memberikan tindakan tersebut ditempat kejadian. Kegiatan pengabmas dilaksanakan pada hari senin, 26 Juli 2021 bertempat di Aula Kecamatan Nusa Tabukan, dan yang menjadi peserta yakni perwakilan kelompok nelayan yang berada 5 desa/pulau antara yang berjumlah 21 orang. Pengetahuan peserta di ukur sebelum dan sesudah kegiatan penyuluhan, hasil nya menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat dimana rerata nilai berada pada poin 8 (53,33 persen) dengan kategori cukup meningkat menjadi rerata 14 (93,33 persen) dengan kriteria baik. Setelah kegiatan ini dilaksanakan masyarakat yang mengikuti kegiatan memiliki pengetahuan yang baik mengenai pertolongan pertama kecelakan laut. Diharapkan para peserta bisa menyebarkan pengetahuan yang telah diperoleh kepada tetangga atau sahabat mereka, dan dapat meningkatkan pengetahuan pribadi secara aktif lewat media elektronik. Nipa Island is one of the outermost islands in the Sangihe Islands Regency, precisely in the Kec. Nusa Tabukan where most of the people on the island work as fishermen, transportation access to districts or between sub-districts and even between villages can only be reached by sea so when bad weather hits the area is often isolated. The characteristics of the area mentioned above do not be surprised if people often experience health problems related to the sea, including marine animals, decompression sickness, even cardiac arrest, and bad things that will cause delays in getting action. The purpose of this Community Service activity is to increase knowledge in fishing groups with the workshop method on the first action in an emergency at sea so that it is hoped that when an emergency occurs, the family or community immediately provides such action at the scene. The community service activity was carried out on Monday, July 26, 2021, at the Nusa Tabukan District Hall, and the participants were representatives of fishermen groups in 5 villages/islands which operated 21 people. The knowledge of participants before and before the extension activities, the results showed an increase in public knowledge where the average value was at point 8 (53.33 percent) with the moderate category increasing to an average of 14 (93.33 percent) with good criteria. After this activity was carried out, the community participated in the activity who had good knowledge of first aid for marine accidents. It is hoped that the participants will be able to spread the knowledge gained to their neighbors or friends, and can actively increase their knowledge through electronic media.

Page 9 of 14 | Total Record : 137