cover
Contact Name
Hedrikson Marnes Ander
Contact Email
pppm.polnustar@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
pppm.polnustar@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. kepulauan sangihe,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Tatengkorang
ISSN : 25958905     EISSN : 2655285X     DOI : 10.54484
Tulisan yang diangkat dari hasil pengabdian masyarakat dibidang perikanan dan kebaharian, kesehatan, teknik komputer dan komunikasi.
Arjuna Subject : -
Articles 137 Documents
PSIKOEDUKASI PADA MASYARAKAT PENERIMA VAKSIN COVID-19 DI KAMPUNG TALOARANE KECAMATAN MANGANITU Surudani, Conny Juliana; Makahaghi, Yenny Budiman; Pangandaheng, Nansy Delia
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v6i2.439

Abstract

Vaksinasi Covid-19 di saat pandemi merupakan upaya yang dilakukan pemerintah untuk mempercepat penurunan pandemi melalui vaksin covid 19. Pemberian psikoedukasi dapat melalui penyuluhan kesehatan pada seseorang yang mengalami gangguan psikis dengan tujuan masalah yang dihadapi dapat teratasi. Tujuan PKMS ini yaitu meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang vaksin covid 19. Kegiatan penyuluhan dilakukan dari rumah ke rumah hal ini dilakukan karena pandemi Covid-19, dimana tim pengabdian mengunjungi rumah-rumah masyarakat kampung Taloarane Kecamatan Manganitu, kemudian menemui masyarakat yang belum menerima vaksin covid-19 kemudian diberikan penyuluhan tentang vaksin covid-19, edukasi menghilangkan kecemasan dan pemeriksaan tekanan darah. Psikoedukasi sangat penting dilakukan kepada masyarakat penerima vaksin covid-19 melalui penyuluhan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat kampung Taloarane dapat menambah pengetahuan tentang pentingnya mengikuti vaksin untuk mengurangi penularan dan melindungi orang-orang sekitar kita agar terhindar dari covid-19. Covid-19 vaccination during a pandemic is an effort made by the government to accelerate the decline of the pandemic through the covid 19 vaccine. The provision of psychoeducation can be through health education to someone who has a psychological disorder with the aim of solving the problems faced. The purpose of this PKMS is to increase public knowledge about the covid 19 vaccine. Counseling activities are carried out from the house to house this is done because of the Covid-19 pandemic, where the service team visits the homes of the people of Taloarane village, Manganitu sub-district, then meets people who have not received the COVID-19 vaccine. 19 were then given counseling about the covid-19 vaccine, education on relieving anxiety, and checking blood pressure. Psychoeducation needs to be carried out for the recipients of the covid-19 vaccine through health counseling given to the people of the Taloarane village to increase knowledge about the importance of taking vaccines to reduce transmission and protect the people around us to avoid covid-19.
HANDLINE IKAN DEMERSAL BAGI KELOMPOK NELAYAN DI KAMPUNG BENGKETANG KECAMATAN TABUKAN UTARA KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Kumaseh, Eunike Irene; Sarapil, Costantein Imanuel
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v6i2.441

Abstract

Sebagian besar nelayan di Kecamatan Tabukan Utara merupakan nelayan sambilan tambahan, artinya nelayan yang sebagian kecil pendapatannya berasal dari perikanan. Kampung Bengketang termasuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Tabukan Utara. Sebagian besar penduduk di Kampung Bengketang memiliki pekerjaan sebagai nelayan sebesar 44 persen, dan menggunakan alat tangkap pancing ulur (Handline). Pengadaan Hand line ikan demersal ini merupakan salah satu upaya bagi nelayan untuk meningkatkan hasil tangkapan nelayan. Metode pengabdian yang dilakukan yaitu memberikan penyuluhan, pendampingan, dan monitoring serta evaluasi bagi kelompok nelayan di Kampung Bengketang. Alat tangkap ikan demersal umumnya disebut Sasalensing bagi masyarakat lokal. Hasil tangkapan nelayan seperti ikan Kerapu (Goropa), ikan Kuwe (Bobara), ikan Kurisi, serta ikan Cakalang, dimana merupakan ikan ekonomis penting. Ada yang dijual dan ada juga yang digunakan untuk kebutuhan konsumsi keluarga sehari – hari. Kegiatan PKMS ini telah membantu meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakat pesisir. Most of the fishermen in North Tabukan District are additional part-time fishermen, meaning that most of the fishermen's income comes from fishing. Bengketang Village is included in the administrative area of ​​North Tabukan District. Most of the population in Bengketang Village have jobs as fishermen by 44 percent, and use handline fishing gear. The procurement of this demersal fish hand line is one of the efforts for fishermen to increase fisherman catches. The service method used is to provide counseling, assistance, and monitoring and evaluation for groups of fishermen in Bengketang Village. Demersal fishing gear is generally called Sasalensing for local people. The catches include grouper (Goropa), Kuwe fish (Bobara), Kurisi fish, and skipjack tuna, which are economically important fish. Some are sold and some are used for daily family consumption needs. This PKMS activity has helped improve the economic life of coastal communities.
PENINGKATAN KUANTITAS PANCING ULUR “NANNUNGA” SEBAGAI STIMULUS BAGI NELAYAN NELAYAN KAMPUNG BENGKETANG KECAMATAN TABUKAN UTARA Lungari, Fitria Fresty; Tamarol, Joneidi; Kaim, Mukhlis Abdul
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v6i2.443

Abstract

Kampung Bengketang merupakan kampung dipesisir kecamatan Tabukan Utara yang sebagian masyaraktnya menggantungkan diri dari hasil laut, seperti menangkap ikan dasaran. Salah satu alat tangkap yang sering digunakan adalah pancing ulur dasar “nannunga”. Alat tangkap ini penggunaannya menjadi salah satu alat tangkap yang banyak diandalkan nelayan dan umumnya berbahan baku tali damyl Indonesia. Seiring dengan pemakaian yang hampir setiap hari, tentunya membuat kekuatan dari tali semakin hari semakin menurutn. Nelayan kampung Bengketang mulai berinovasi dengan menggant tali dolphin philipin.Tentunya hal ini menjadi tantangan baru, karena harganya jauh lebih mahal. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan stimulus bagi nelayan kampung Bengketang untuk meningkatkan produktivitas dalam penggunaan pancing ulur “nannunga” sebagai salah satu cara meningkatkan taraf hidup. Metode yang digunakan yaitu Partisipatory Rural Apprasial.Hasil yang diperoleh yaitu setelah pemberian stimulus bagi nelayan Bengketang, terlihat ada peningkatan jumlah hasil tangkapan dari dua kali melaut pasca pengabdian yang dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian stimulus, konsisten memberikan dampak positif bagi nelayan Bengketang yang menjadi mitra. Bengketang Village is a coastal village in the North Tabukan sub-district, where most of the people depend on marine products, such as fishing for bottom fish. One of the fishing gear that is often used is the "nannunga" bottom hand line. This fishing gear is used as one of the fishing gear that many fishermen rely on and is generally made from Indonesian damyl rope. Along with almost daily use, of course, the strength of the rope is getting more and more obedient. Fishermen from Bengketang village started to innovate by changing the dolphin ropes from the Philippines. Of course this is a new challenge, because the price is much more expensive. This service aims to provide a stimulus for Bengketang village fishermen to increase productivity in the use of the "nannunga" bottom hand line as a way to improve their standard of living. The method used is Participatory Rural Appraisal. The results obtained are that after the provision of a stimulus for Bengketang fishermen, it appears that there is an increase in the number of catches from going to sea twice after the service is carried out. This shows that the provision of stimulus consistently has a positive impact on Bengketang fishermen who are partners.
DETEKSI DINI INGATAN (MEMORI) PADA LANSIA DENGAN MENGGUNAKAN SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONNAIRE (SPMSQ) DI KAMPUNG BELENGAN KECAMATAN MANGANITU Pangandaheng, Nansy Delia; Medea, Gitalia Putri
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 6 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v6i1.444

Abstract

Perkembangan memori pada lansia dapat mengalami kemunduran terutama dalam perkembangan kemampuan mental, termasuk kehilangan memori, disorientasi dan kebingungan. Penurunan fungsi kognitif yang terjadi pada lanjut usia dapat berlanjut menjadi gangguan demensia vaskuler maupun alzheimer disease apabila tidak ditangani dengan baik. Tujuan PKMS ini yaitu mengetahui fungsi kognitif pada lanjut usia. Kegiatan penyuluhan dilakukan dari rumah ke rumah hal ini dilakukan karena pandemi Covid-19, dimana tim pengabdian mengunjungi rumah-rumah lansia yang tinggal dikampung Belengan Kecamatan Manganitu. Deteksi dini ingatan dilakukan dengan menggunakan Short Portable Mental Status Questionnaire dan penyuluhan kesehatan resiko terjadinya demensia pada lansia. Dari 10 orang lansia yang dilakukan pemeriksaan melalui SPMQ terdapat 7 orang lansia memiliki kemampuan mengingat dengan baik, 2 orang mengalami gangguan mengingat ringan dan 1 orang lansia mengalami gangguan mengingat sedang. The development of memory in the elderly can experience a decline, especially in the development of mental abilities, including memory loss, disorientation, and confusion. The decline in cognitive function that occurs in the elderly can progress to vascular dementia and Alzheimer's disease if not treated properly. The purpose of this PKMS is to know cognitive function in the elderly. Counseling activities were carried out from the house to house, this was done because of the Covid-19 pandemic, where the service team visited the homes of the elderly who lived in Belengan village, Manganitu District. Early detection of memory is carried out using the Short Portable Mental Status Questionnaire and health education on the risk of dementia in the elderly. Of the 10 elderly people who were examined through SPMQ, 7 elderly people had good memory skills, 2 people had mild memory problems and 1 elderly had moderate memory problems.
GERAKAN LANJUT USIA SADAR COVID-19 DI POSYANDU LANSIA DESA PEMPALARAENG KECAMATAN KENDAHE KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Kalengkongan, Detty Jeane; Tinungki, Yeanneke Liesbeth
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 6 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v6i1.448

Abstract

Dalam UU Kesehatan. No 23 tahun 1992, pasal 19ayat 1 tentang Kesehatan manusia usia lanjut perlu mendapatkan perhatian khusus dengan tetap dipelihara dan ditingkatkan agar selama mungkin dapat hidup secara produktif sesuai dengan kemampuannya sehingga dapat ikut serta berperanaktif dalam pembangunan. Dengan adanyan pandemic Covid-19 yang merupakan ancaman bagi keselamatan lansia sebab efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lansia, ibu hamil, orang yang memiliki penyakit tertentu, perokok atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah. Upaya untuk mencegah penyebaran virus Corona adalah untuk mematuhi protokol kesehatan, namun hal ini belum memasyarakat sampai di wilayah pedesaan termasuk lansia. Tujuan kegiatan pelaksanaan pengabdian adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang Covid-19, termasuk cara penularannya serta manfaat dari pemberian vaksinasi. Metode yang digunakan yaitu penyuluhan/sosialisasi, dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan berupa pemeriksaan fisik, pemeriksaan tekanan darah, Saturasi Oksigen, pemeriksaan kimia darah yang terdiri dari Cholesterol, Asam Urat dan Gula darah. Hasil yang dicapai pada pengabdian ini yaitu lansia dapat mengerti dan memahami tentang materi yang disampaikan. Dari jumlah lansia yang hadir sebanyak 26 orang semuanya dilakukan pemeriksaan dan hasil pemeriksaan yang tidak normal diedukasi untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut disarana kesehatan. In the Health Act. 23 of 1992, article 19 paragraph 1 concerning the health of elderly people, it is necessary to pay special attention to the health of the elderly by maintaining and improving them so that as long as possible they can live productively according to their abilities so that they can take an active role in development. The Covid-19 pandemic is a threat to elderly safety because the effects will be more dangerous or even fatal if it occurs in the elderly, pregnant women, people who have certain diseases, smokers, or people whose immune systems are weak. Efforts to prevent the spread of the Coronavirus adhere to health protocols, but this has not yet been popular in rural areas, including among the elderly. The purpose of the service implementation activity is to increase knowledge about Covid-19, including how it is transmitted and the benefits of giving vaccinations. The method used is counseling/socialization, followed by health checks in the form of physical examinations, blood pressure checks, oxygen saturation, and blood chemistry test consisting of cholesterol, uric acid, and blood sugar. The results achieved in this service are that the elderly can understand the material that has been presented. Of the number of elderly who attended as many as 26 people, were examined and the results of abnormal examinations were educated to carry out further examinations in health facilities.
PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT PEMBUATAN NUGGET IKAN DI KAMPUNG BENGKETANG KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE, SULAWESI UTARA Ansar, Novalina Maya Sari; Mandeno, Jefri Anthonius; Tanod, Wendy Alexander; Cahyono, Eko
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v6i2.449

Abstract

Pengolahan hasil perikanan di Kabupaten Kepulauan Sangihe masih terbilang bersifat tradisional karena dilakukan berdasarkan kebiasaan secara turun temurun. Pada umumnya produk yang dihasilkan hanya terbatas pada ikan asin atau ikan asap, belum ada pengolahan dengan menerapkan diversifikasi produk perikanan. Nugget ikan merupakan salah satu produk diversifikasi perikanan dari olahan daging ikan yang digiling halus dan dicampur dengan bahan pengikat, dengan menambahkan bahan dari sayuran untuk dapat melengkapi nilai gizi nugget serta diberi bumbu dan dikukus yang kemudian dicetak menjadi bentuk tertentu selanjutnya dilakukan pembaluran dengan tepung roti, pegemasan dan yang terakhir pembekuan. Tujuan dari Program Kemitraan Masyarakat Stimulus ini yaitu dapat memberikan nilai tambah bagi produk perikanan yang melimpah di Kampung Begketang. Metode yang digunakan meliputi diskusi, tanya jawab serta praktek pembuatan nugget ikan. Hasil yang diperolah dari kegiatan ini yakni masyarakat khususnya Ibu-ibu pengolah dan ibu-ibu kader Posyandu sangat memahami pentingnya mengkonsumi ikan serta dapat memanfaatkan hasil perikanan yang melimpah untuk dapat diolah menjadi produk yang lebih beranekaragam seperti nugget ikan. Nugget ikan secara umum dapat dibuat dari berbagai macam jenis ikan atau hasil perikanan dengan syarat dagingnya mudah didapat atau di ambil. Processing fishery products in the Sangihe Islands Regency is still considered traditional because it is carried out based on habits passed down from generation to generation. Generally, the products produced are only limited to salted or smoked fish. There is no processing by applying fishery product diversification. Fish nuggets are fishery diversification products from processed fish meat that are finely ground and mixed with binders. Nugget products are also added with ingredients from vegetables to complement the nutritional value of nuggets, seasoned, steamed, and molded into specific shapes. Then fish nuggets are covered with breadcrumbs, packaging, and finally freezing. The purpose of the Stimulus Community Partnership Program is to provide added value for the abundant fishery products in Begketang Village, Sangihe Islands. The methods used include discussions and the practice of making fish nuggets. The results showed that the Bengketang community, especially fish processing women and Posyandu cadres, understand the importance of consuming fish and can take advantage of the abundant fishery products to be processed into more diverse products such as fish nuggets. Fish nuggets, in general, can be made from various types of fish or fishery products, provided the meat is easy to get or take.
PANCING SASAHAMIA BAGI NELAYAN PENANGKAP IKAN DI PULAU BEBALANG KECAMATAN MANGANITU SELATANKABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Bawias, Ishak; Wuaten, Julius Frans; Tatontos, Yuliana Varala
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v6i2.452

Abstract

Pulau Bebalang termasuk dalam wilayah Kecamatan Manganitu Selatan Kabupaten Kepulauan Sangihe. Pulau Bebalang memiliki potensi untuk dikembangkan khususnya potensi ikan karang karena banyak terdapat terumbu karang yang merupakan habitat dari berbagai jenis ikan karang atau demersal. Ada dua spesies ikan demersal yang memiliki nilai jual yang tinggi dipasaran yaitu ikan kurisi yang dikenal oleh masyarakat di Sangihe dikenal dengan nama sahamia dan bembu yang dalam bahasa latinnya dinamakan Etelis carbunculus dan Pristipomoides typus. Alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan sahamia dan ikan bembu yaitu pancing (handline) yang oleh masyarakat Pulau Bebalang dan sekitarnya dinamakan Sasahamia sesuai dengan nama ikan yang menjadi tujuan penangkapan dari alat tangkap ini. Namun demikian terbatasnya sarana alat tangkap pancing sahamia yang digunakan dan sarana pendukung lainnya berupa tempat penampungan sementara hasil tangkapan ikan diatas perahu, menjadikan pendapatan nelayan dari hasil tangkapan tidak maksimal dan kualitas ikan yang ditangkap tidak bertahan lama dan cepat membusuk dikarenakan tidak memiliki tempat penampung ikan diatas perahu yang memadai. Berdasarkan permasalahan yang ada di Mitra maka solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan pada nelayan di Pulau Bebalang ini adalah sebagai berikut : 1) Introduksi penerapan ketrampilan teknik pembuatan alat tangkap ikan yang ramah lingkungan; 2) Penerapan metode/teknik penanganan ikan diatas perahu penangkap ikan; 3) Penyuluhan tentang pentingnya mempertahankan kesegaran ikan hasil tangkapan nelayan sebagai produk yang bisa dijual dengan harga tinggi untuk meningkatkan ekonomi keluarga nelayan penangkap ikan. Bebalang Island is included in the South Manganitu District, Sangihe Islands Regency. Bebalang Island has the potential to be developed, especially the potential of reef fish because there are many coral reefs which are the habitat of various types of reef fish or demersal. There are two species of demersal fish that have a high selling value in the market, namely Kurisi fish which is known by the people in Sangihe known as Sahamia and Bembu which in Latin is called Etelis carbunculus and Pristipomoides typus. The fishing gear used to catch Sahamia and Bembu fish is a fishing line (handline) which the people of Bebalang Island and its surroundings call Sasahamia according to the name of the fish that is the purpose of catching this fishing gear. However, the limited means of fishing gear used for fishing rods and other supporting facilities in the form of temporary shelters for fish caught on boats, makes fishermen's income from the catch not maximized and the quality of the fish caught does not last long and rots quickly due to not having a fish holder above. adequate boat. Based on the problems that exist in Partners, the solutions offered to overcome the problems for fishermen on Bebalang Island are as follows: 1) Introduction of the application of skills in making environmentally friendly fishing gear; 2) Application of methods/techniques for handling fish on fishing boats; 3) Counseling on the importance of maintaining the freshness of fish caught by fishermen as a product that can be sold at high prices to improve the economy of fishing families.
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PEMBESARAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) SISTEM INTENSIF DI KELOMPOK PEMBUDIDAYA ‘LUMBENA” KAMPUNG KUMA 1 KECAMATAN TABUKAN TENGAH Manganang, Yessi; Saselah, Jetti Treslah; Melupite, Bili
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 6 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v6i1.454

Abstract

Permintaan kebutuhan ikan air tawar khususnya ikan nila (Oreochromis niloticus) mengalami kenaikan diiringi oleh peningkatan tingkat konsumsi ikan. Kampung Kuma 1 adalah kampung yang terletak di Wilayah Kecamatan Tabukan Tengah, merupakan salah satu kampung yang melakukan kegiatan usaha budidaya ikan nila. Budidaya yang dilakukan masih menerapkan sistem konvensional, sehingga untuk meningkatkan hasil produksi, salah satu cara adalah dengan menerapkan budidaya ikan secara intensif. Pemeliharaan ikan dapat dilakukan dengan padat tebar tinggi dan menggunakan pakan dengan protein tinggi. Kegiatan PKMS dilakukan untuk memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat tentang teknik budidaya ikan nila sistem intensif. Peserta kegiatan adalah masyarakat pembudidaya ikan “Lumbena” dan pemerintah Kampung. Pelaksanaan kegiatan pada bulan juli-Agustus 2021 dengan metode partisipasi aktif dari pembudidaya dan pendampingan tim PKMS. Materi kegiatan meliputi teknik pembesaran ikan meliputi penyiapan wadah, penyiapan benih ikan, pengontrolan kualitas air, pemantauan hama dan penyakit ikan, pemberian pakan, pemanenan. Masyarakat sangat antusias mengikuti kegiatan ini dan dari kegiatan ini masyarakat bisa memperoleh tambahan pengetahuan dan ketrampilan dalam melakukan kegiatan budidaya ikan. The demand for freshwater fish such as tilapia (Oreochromis niloticus) in the Sangihe Islands has increased along with an increase in fish consumption. Located in the Central Tabukan district, Kampung Kuma I was one of the villages whose community had been actively engaged in tilapia fish farming for years. However, to increase tilapia production in the village, an intensive fish farming method, in place of the currently applied conventional technique, was urgently needed. The fish rearing could be achieved by using high stocking density and fish feed containing high protein. This community service (known also as PKMS) aimed to provide counseling and training on intensive techniques in tilapia cultivation to the community in the village. The participants of the PKMS were a fish farming community named "Lumbena" and members of the local/village government. The PKMS was conducted from July to August 2021 through mentoring by the PKMS team and active participation from the local fish farmers. The counseling and mentoring topics for the community service covered a wide range of fish rearing techniques such as preparation of fish containers, fish seeds, water quality control, fish pest, and disease monitoring, fish feeding, and fish harvesting. The community actively participated in community service and gained the knowledge and skills required for fish farming.
PENGUATAN USAHA PENGASAPAN IKAN MELALUI TEKNOLOGI PENGEMASAN PRODUK Rieuwpassa, Frets; Berhimpon, Siegried; Pumpente, Obyn Imhart
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 6 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v6i1.458

Abstract

Masalah utama yang sering dihadapi oleh pengolah ikan asap “Kelompok Berkat” di kampung Petta adalah produk yang dihasilkan tidak dapat bertahan lama atau memiliki umur simpan yang rendah yaitu hanya 3 hari. Hal ini disebabkan karena produk tersebut belum dikemas sehingga produk mudah dihinggapi lalat dan kontaminan lainnya baik dari pekerja maupun peralatan yang digunakan. Keadaan ini menyebabkan nilai jual produk rendah, dan makin lama disimpan harganya makin menurun. Karena itu dirasa sangat perlu dilakukan penyuluhan dan pelatihan tentang cara pengemasan produk ikan asap. Tujuan dari pengabdian ini ialah melakukan penyuluhan tentang 1. fungsi wadah kemasan untuk menjaga kualitas, keamanan, dan masa simpan produk serta menambah daya tarik produk 2. memperkenalkan jenis-jenis wadah kemasan, dan 3. pemasaran produk yg sudah dikemas secara online berbasis media sosial. Tahapan pelaksanaannya meliputi: survey, penyuluhan dan pelatihan tentang pengemasan produk, pemberian bantuan, pendampingan dan evaluasi. Pemberian materi pengemasan diikuti dengan baik oleh kelompok berkat. Kelompok sangat antusias untuk menerima materi yang diberikan. Bantuan yang diberikan serta demo penggunaan alat vakum sealer diikuti dengan baik dan benar oleh kelompok. Kegiatan ini juga telah dipublikasikan pada media online (sastalpos.com). The main problem that is often faced by the "kelompok Berkat" smoked fish processor in Petta village is that their products cannot last long or has a short shelf life of only 3 days. This is because the product has not been packaged so that the product is easily infested by flies and other contaminants from both the workers and the equipment used. This situation causes the selling value of the product to be low, and the longer it is stored, the lower the price. Therefore, it is necessary to conduct training on how to package smoked fish products. The purpose of this service is to provide training about 1. the function of packaging containers to maintain product quality, safety, and shelf life and increase product attractiveness 2. introduce types of packaging containers, and 3. marketing products that have been packaged by online based on social media. The stages of implementation include: surveys, counseling and training on product packaging, providing assistance, mentoring and evaluation. The distribution of packaging materials was well followed by the kelompok Berkat. The group was very enthusiastic to receive the material given. The assistance provided as well as a demonstration of the use of the vacuum sealer tool were followed properly and correctly by the group. This activity has also been published on online media (sastalpos.com).
PKMS PELATIHAN PENGGUNAAN TENSIMETER DAN PEMERIKSAAN JANTUNG DALAM UPAYA PENGENDALIAN HIPERTENSI DAN KOMPLIKASINYA PADA MASYARAKAT PESISIR DI KAMPUNG BENGKETANG KECAMATAN TABUKAN UTARA KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA Tinungki, Yeanneke Liesbeth; Kalengkongan, Detty Jeane
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 6 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v6i1.459

Abstract

Hipertensi merupakan silent killer dimana gejalanya sangat bermacam-macam pada setiap individu. Salah satu upaya promotif dan preventif adalah melakukan deteksi dini hipertensi yang memerlukan pelatihan pengukuran tekanan darah, menggunakan tensimeter dan pemeriksaan EKG. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini memberikan edukasi kesehatan dan motivasi kepada masyarakat untuk dapat memanfaatkan layanan kesehatan agar hipertensi dapat dicegah dan komplikasi dapat dideteksi. Metode pelaksanaan meliputi tahap persiapan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Tahapan pelaksanaan meliputi tahap penyuluhan kesehatan, pelatihan penggunaan tensimeter, pemeriksaan jantung (EKG). Hasil PKMS menunjukkan bahwa tahapan pelaksanaan, tahapan penyuluhan kesehatan, pelatihan penggunaan tensimeter dan pemeriksaan EKG semuanya berjalan baik dan lancar. PKMS dilaksanakan satu hari yakni tanggal 29 Juli 2021. Jumlah peserta 24 orang, yang memiliki hipertensi berjumlah 15 orang. Pemeriksaan jantung ada 17 orang, berirama sinus 5 orang, sinus takikardia 3 orang, sinus bradikardia berjumlah 8 orang, sinus Takikardia AV Node Junctional berjumlah 1 orang. Kesimpulan pelaksanaan PKMS terlaksana dengan baik. Hypertension is a silent killer where the symptoms vary greatly in each individual. One of the promotive and preventive efforts is to carry out early detection of hypertension requires training in measuring blood pressure using a sphygmomanometer and ECG examination. The purpose of this community service is to provide health education and motivate the community to take advantage of the health services provided so that recurrences due to hypertension can be prevented and complications can be detected. Implementation of the health education stage, training stage were used sphygmomanometer, and the heart examination (EKG so all went well and smoothly. PKMS was held a day on July 29, 2021. The number of participants was 24 people and 15 people have hypertension. 17 people heart examination, 5 people sinus rhythm, 3 people sinus tachycardia, 8 people sinus bradycardia, 1 person AV Node Junctional sinus tachycardia. The conclusion of PKMS implementation was well done.

Page 10 of 14 | Total Record : 137