cover
Contact Name
Dr. Supian, S.Ag., M.Ag.
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jurnaltitian.fib@unja.ac.id
Editorial Address
Gedung G, LT. III, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jambi, Mendalo, Jambi
Location
Kota jambi,
Jambi
INDONESIA
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora
Published by Universitas Jambi
ISSN : 26153440     EISSN : 25977229     DOI : -
Titian merupakan jurnal ilmiah akademik dalam bidang kajian ilmu Humaniora (budaya) yang diterbitkan oleh Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi. Penerbitan jurnal ini dimaksudkan untuk mempublikasikan berbagai artikel hasil penelitian, studi kepustakaan, studi lapangan, gagasan konseptual, kajian penerapan teori dalam bidang ilmu humaniora. Jurnal ini dapat ditulis dalam bahasa Indonesia, Inggris, maupun Arab. Jurnal ini mengutamakan pendekatan lintas disiplin yang menggabungkan ilmu bahasa (linguistik), ilmu sastra (Daerah, Indonesia, Inggris, Arab), Sejarah, Arkeologi, Seni, Sosiologi, Antropologi, Etnografi dan Agama. Jurnal Titian terbit secara berkala dua kali setahun pada bulan Juni dan Desember.
Articles 225 Documents
EVALUASI KONSERVASI PERAHU KUNO PUNJULHARJO DAN PENGEMBANGAN OBJEK DI MASA DEPAN DALAM PERKUATAN IDENTITAS Asyhadi Mufsi Sadzali
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 2 No. 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.798 KB) | DOI: 10.22437/titian.v2i1.5215

Abstract

Indonesia dikelilingi lautan yang luas sepanjang 3000 mil laut dari Sabang sampai Merauke dengan jumlah pulau lebiih dari 17.500. Wilayah seluas itu tidak mengherankan bila menjadikan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Teristimewa letak geografisnya yang berada pada persilangan dua benua dan dua samudera yang merupakan jalur lintas laut internasional yang sejak awal masa klasik telah ramai dilalui para penjelajah samudera dan pedagang yang mencari hasil-hasil alam untuk diperdagangkan di seluruh dunia. Penemuan situs perahu kuno Punjulhrajo, yang secara administratif terletak disebelah utara bagian Timur Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan hasil pemetaan, “secara astronomis lokasi tempat penemuan perahu ini terletak pada 111°,24' 30.7” BT dan 06° 41' 35.3” LS”. paradigma arkeologi abad 21 yang menekankan kepada arkeologi publik yang dalam muatannya terdapat poin pelestarian, pemanfaatan, dan pengembangan. Sehingga dalam kajian ini muncul satu pertanyaan mendasar, bagaimana hasil konservasi Perahu kuno Punjulharjo dan rekomendasi pengembangan dimasa mendatang?. Tindakan evaluasi seyogyanya penting untuk dilakukan dalam setiap penelitian, terutama dalam bidang konservasi yakni untuk memantapkan metode yang lebih efektif dan aman bagi situs dan lingkungan.
GROWING IN THE MIDDLE OF COMMUNIST AND ABANGAN (HISTORY OF MUHAMMADIYAH TULUNGAGUNG) SHUBHI MAHMASHONY HARIMURTI
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 2 No. 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.073 KB) | DOI: 10.22437/titian.v2i1.5216

Abstract

Sejarah Muhammadiyah di Tulungagung selalu luput dari peneliti. Jangankan berbicara tentang persyarikatan, nama kabupaten yang dilewati Sungai Brantas ini saja masih kurang familiar. Data dan fakta terkait sejarah Muhammadiyah di Tulungagung wajib diteliti. Karena di wilayah ini sangat kental nuansa abangan di masa kini dan komunis pada era sebelum 1965. Riset ini menggunakan metode penelitian literatur. Meskipun kenyataannya sumber tertulis mengenai Muhammadiyah di Tulungagung cukup sulit ditemukan. Untuk menutupi kekurangan dalam hal literatur maka dimanfaatkan juga metode wawancara. Hanya orang-orang dengan kapasitas yang sesuai dengan bidang penelitian ini lah yang diminta untuk menjadi responden. Hasil riset dapat dijadikan pelajaran berharga bagi semua orang. Baik akademisi, warga Muhammadiyah, umat Islam, ataupun masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Dikarenakan terdapat ibrah berharga. Ketika seseorang atau komunitas terkena tekanan bukan malah semakin kecil nyalinya. Namun sebaliknya. Justru lebih semangat dan menunjukkan berbagai prestasi membanggakan. Muhammadiyah Tulungagung patut diapresiasi di bidang keagamaan, pendidikan, seni budaya, dan politik.
ISLAM DAN BUDAYA (NILAI-NILAI ISLAM DALAM PROSES PERNIKAHAN MASYARAKAT BUGIS) yunus yunus
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 2 No. 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.682 KB) | DOI: 10.22437/titian.v2i1.5217

Abstract

Masyarakat Bugis di Malangke sangat kental sifat kebersamaan dan rasa solidaritasnya, jika di suatu kampung ada yang melakukan acara perkawinan, maka semua masyarakat turun ikut andil agar acara tersebut berjalan dengan lancar tanpa ada halang rintangan. Di dalam proses pelamaran hanya diwakili oleh orang-orang yang dituakan bukan orang tuanya, dan bahasanya aga’ sindiran misalnya perempuan di ibaratkan bunga yang mekar di taman dan laki-lakinya sabagai kumbang yang menghampiri bunga tersebut. Kegiatan yang dibayangkan, bahkan dipercayai sebagai perwujudan ideal hubungan cinta antara dua individu dan telah menjadi urusan banyak orang atau institusi, mulai dari orang tua, keluarga besar, institusi agama sampai negara. Perkawinan tidak hanya menjadi aktivitas sosial saja tetapi juga memiliki nilai-nilai sakral. Perkawinan merupakan ikatan sosial atau ikatan perjanjian hukum antar pribadi yang membentuk hubungan kekerabatan dan yang merupakan suatu pranata dalam budaya setempat yang meresmikan hubungan pribadi. Dalam pernikahan masyarakat Bugis banyak nilai-nilai Islam diantara nilai kekerabatan, tolong menolong bahkan ada tentang mengingatkan kepada kejujuran dan Nabi Muhammad saw yang terdapat dalam mappaci. Masyarakat Bugis langsung mengajarkan dan membimbing kepada mempelai wanita tentang makna dan simbol yang terkandung dalam acara pernikahan masyarakat Bugis di Kecamatan Malangke Kabupaten Luwu Utara.
SURAU DAN SEKOLAH; DUALISME PENDIDIKAN DI BUKITINGGI 1901-1942 Irhas Fansuri Mursal
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 2 No. 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.633 KB) | DOI: 10.22437/titian.v2i1.5218

Abstract

Studi ini bertujuan untuk menelusuri penyelenggaraan dualisme pendidikan tradisional dan modern serta dampaknya terhadap masyarakat Bukittinggi pada paru pertama abad ke-20. Surau merupakan lembaga pendidikan tradisional, tempat anak-anak Bumiputra belajar norma adat, etika, sopan santun dan agama Islam. Sekolah formal yang dibangun oleh pemerintah kolonial di Bukittinggi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pegawai rendah. Antusiasme masyarakat Minangkabau terhadap sekolah mengakibatkan kota Bukittinggi menjadi salah satu tujuan untuk mengakses pendidikan modern. Pendidikan dualistik mengakibatkan munculnya intelektual baru Minangkabau yang disebut sebagai “Kaum Muda”. Sejak kehadiran mereka, surau mengalami pembaharuan menjadi model pendidikan semi-modern yang disebut madrasah. Di samping itu, fungsi surau sebagai salah satu alat kelengkapan adat di setiap nagari perlahan-lahan mulai hilang. Antusiasme masyarakat Minangkabau terhadap pendidikan dualistik mendorong lahirnya lembaga-lembaga pendidikan partikelir untuk memenuhi tingginya minat masyarakat Bumiputera terhadap sekolah modern. Tokoh-tokoh Intelektual Religius asal Minangkabau muncul sejak pendidikan dualistik yang dinamis tersebut diselenggarakan.
PENGARUH DRAMA KOREA DENGAN RASA SYUKUR DAN KEPERCAYAAN DIRI MUHAMMAD FAUZY EMQI
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 2 No. 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.034 KB) | DOI: 10.22437/titian.v2i1.5219

Abstract

Drama Korea yang hingga sekarang masih teras melanda indonesia sejak tahun 2010 merupakan fenomena yang meberikan banyak dampak kepada anak muda. Penulis memilih tema tersebut karena akan dikaitkan dengan kepercayaan diri serta rasa syukur yang merupakan hal yang berpengaruh dalam agama islam Studi literatur ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh rasa kepercayaan diri serta rasa syukur setelah melihat drama korea. Studi ini menggunakan literatur sebagai sumber seperti buku, internet, serta teori dari berbagai ahli. Berdasarkan dari hasil studi, anak muda, terutama yang muslim banyak melakukan hal yang sangat bertentangan dengan agama serta merugikan dirinya sendiri, yang diakibatkan karena kurangnya rasa percaya diri dan rasa syukur.
THE INFLUENCE OF BIGGER THOMAS’ HATRED TOWARD THE WHITE AS REFLECTED THROUGH HIS ATTITUDE AS SEEN IN NATIVE SON BY RICHARD WRIGHT Yelnim Yelnim
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 2 No. 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.811 KB) | DOI: 10.22437/titian.v2i1.5220

Abstract

Native Son adalah novel yang ditulis oleh seorang penulis laki-laki kulit hitam yaitu Richard Wright. Novel ini menceritakan tentang kebencian dari seorang anak laki-laki kulit hitam yang bernama Bigger Thomas terhadap orang kulit putih. Kebencian itu diungkapkan melalui sikap brutal dan kecurigaannya. Rasa benci ini disebabkan oleh kecemburuan atas kemakmuran dan kebahagian orang kulit putih. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kebencian itu mempengaruhi sejauh mana kebencian itu mempengaruhi sikap seorang anak kulit hitam, serta keberadaan kebencian dan juga akibat-akibatnya. Pendekatan yang penulis gunakan dalam menganalisa novel ini adalah pendekatan objektif dan menggunakan teori struktural karena penulis hanya menganalisa dan mengupas masalah yang ada didalam novel tersebut. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu dilakukan dengan memberikan gambaran yang jelas mengenai objek yang akan dibahas dengan cara mengkoleksi data. Setelah menulis analisis ini penulis berpendapat bahwa seseorang yang telah dipengaruhi oleh kebencian terhadap orang lain mampu melakukan suatu tindakan yang tidak terpuji dan yang tidak dapat dimaafkan. Khususnya ketika pengaruh kebencian yang berlarut-larut itu merubah dirinya menjadi seorang pembunuh yang sangat kejam.
PERAN DIPLOMASI HADJI AGUS SALIM DALAM KEMERDEKAAN INDONESIA (1942-1954) Abdul Rahman
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 2 No. 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.376 KB) | DOI: 10.22437/titian.v2i1.5221

Abstract

Tulisan ini akan memfokuskan pada bahasan tentang peran diplomasi yang dilakukan oleh Hadji Agus salim, menjelang kemerdekaan hingga awal kemerdekaan Indonesia. Tulisan ini dalam uraiannya akan berusaha menggunakan pendekatan actor oriented. Pendekatan actor oriented yang membahas penelaahan kepada aktor, yang bertumpu pada tiga hal, yakni; prilaku, Jaringan dan Strategi. Dalam perjalanan sejarah kemerdekaan Indonesia, Hadji Agus Salim dikenal sebagai The founding father. Hadji Agus Salim ikut menggelorakan pergerakan nasional di Indonesia pada awal abad ke-20, Hadji Agus salim memegang peran vital pada persiapan kemerdekaan Indonesia hingga mengiringi perjuangan memperoleh pengakuan kedaulatan dari kerajaan Belanda dan dunia Internasional akan kemerdekaan Indonesia.
PERKEMBANGAN INDUSTRI DODOL KENTANG DITINJAU DARI PERSPEKTIF SEJARAH: STUDI KASUS DI KECAMATAN SIULAK KABUPATEN KERINCI Apdelmi Apdelmi
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 2 No. 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.75 KB) | DOI: 10.22437/titian.v2i1.5222

Abstract

Kabupaten Kerinci merupakan daerah yang banyak menghasilkan berbagai hasil pertanian. Masyarakat Desa Lubuk Nagodang Kecamatan Siulak menjadikan berbagai hasil pertanian sebagai bahan baku industri rumah tangga salah satunya dodol kentang. Usaha dodol di Lubuk Nagodang Siulak ini mulai dibuka sekitar tahun 1994. Pada tahap awal, usaha ini merupakan kerja sambilan dari beberapa orang warga masyarakat lalu kemudian dikelola dalam kelompok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dengan nama Kelompok Karya Mandiri. Seiring berkembangnya usaha tersebut, maka timbul ide dari masyarakat untuk membuat berbagai macam jenis dodol, seperti dodol rasa pandan, durian, stroberi, dodol kacang merah dan ubi rambat. Industri rumah tangga ini telah berjalan hingga saat ini. Pendistribusian dodol kentang dilakukan di kios yang terdapat di depan rumah, sebagian pengusaha juga mendistribusikan dodol kentang ke swalayan-swalayan di Sungai Penuh, Bangko, Muaro Bungo, dan Kota Jambi.
ESTETIKA TARI SEKAPUR SIRIH SEBAGAI TARI PENYAMBUTAN TAMU DI KOTA JAMBI Mhike Suryawati; Erlinda Erlinda; Asril Asril
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 2 No. 02 (2018): Desember 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.679 KB) | DOI: 10.22437/titian.v2i02.5290

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis estetika yang terdapat dalam tari Sekapur Sirih. Tari Sekapur Sirih merupakan tari penyambutan tamu di kota Jambi, yang diciptakan oleh Firdaus Chatap pada tahun 1962. Tari Sekapur Sirih difungsikan sebagai tarian selamat datang untuk menyambut para tamu terhormat yang datang ke Jambi. Gerak tari ini bersumber falsafah Alam Takambang Jadi Guru, yaitu melihat kepada alam dan isinya yang distilisasi dan ditata dengan mempertimbangkan nilai estetika dan norma yang berlaku pada masyarakat Jambi. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Langkah-langkah atau metode penelitian yang meliputi observasi, pengumpulan data, dokumentasi, dan wawancara. Bentuk dan estetika tari Sekapur Sirih dan makna falsafah yang terdapat dalam tarian tersebut dapat dilihat dari gerak, music, busana, pola lantai, penari dan properti .Estetika tari Sekapur Sirih dapat dilihat dari pemahaman estetika dan dinamika estetika yang dilihat dari bentuk tarian tersebut, kemudian makna falsafah yang terkandung dalam masing-masing gerak.
Eksistensi Musik Ansambel Suling Bambu masyarakat Siulak Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi Masvil Tomi; Hadiyanto Hadiyanto
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 2 No. 02 (2018): Desember 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.211 KB) | DOI: 10.22437/titian.v2i02.5794

Abstract

Musik Ansambel Suling Bambu merupakan salah satu musik Tradisional di Siulak kabupaten Kerinci, yang masih dijumpai pada saat sekarang ini. Waktu panen Musik ansambel Suling Bambu ini selalu dimainkan oleh masyarakat Siulak Gedang, sebagai pesta mereka merayakan keberhasilan panen mereka yang berlipat ganda, yang sesuai dengan apa yang diharapkan mereka kepada tuhan yang maha esa. Disinilah perkembangan Musik ansambel Suling Bambu dimasyarakat Siulak, Musik ansambel Suling Bambu tidak hanya dimainkan sendiri waktu kejenuhan atau kebosanan tiba menyergapi mereka lagi istirahat di ladang atau di sawah yang mereka garap. Tapi Musik ansambel Suling Bambu mulai dimainkan dengan bersama dan mulai di pakai vokal. Dengan meniup suling bersama-sama. Penelitian ini menguraikan kenyataan di lapangan sesuai dengan permasalahan keberadaannya di tengah masyarakat Siulak, bentuk struktur musik Ansambel Suling Bambu masyarakat Siulak. Mendasari hal di atas, maka penelitian ini di fokuskan pada rumusan masalah yang akan membahas (1) Bagaimana keberadaan musik ansambel Suling Bambu, (2) Bagaimana bentuk Struktur musik ansambel Suling Bambu di masyarakat Siulak, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.

Page 3 of 23 | Total Record : 225