cover
Contact Name
Dandy Nugroho
Contact Email
dandynugroho@gmail.com
Phone
+6282335372393
Journal Mail Official
wahanateknik2019@gmail.com
Editorial Address
Fakultas Teknik Universitas Gresik Jalan A.R Hakim No 2B, Gresik
Location
Kab. gresik,
Jawa timur
INDONESIA
Wahana Teknik
Published by Universitas Gresik
ISSN : 2252777X     EISSN : 2657022X     DOI : https://doi.org/10.5281/zenodo
Core Subject : Engineering,
Wahana Teknik merupakan wadah publikasi ilmiah yang menyajikan hasil-hasil penelitian berupa makalah terkait bidang Teknik Mesin dan Teknik Sipil. Jurnal Wahana Teknik diterbitkan oleh Fakultas Teknik Universitas Gresik. Pada tahun 2017 jurnal Wahana Teknik terbit berkala dua kali per tahun. Makalah dapat berupa ringkasan laporan hasil penelitian atau kajian pustaka ilmiah. Makalah yang akan dimuat hendaknya memenuhi format yang telah ditentukan. Bahasa yang digunakan pada jurnal ini adalah bahasa Indonesia.
Articles 98 Documents
ANALISA PENGARUH OVERSIZE PISTON TERHADAP KINERJA MOTOR DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR Sugeng Hariyadi; Maftukhin Maftukhin
Wahana Teknik Vol 5 No 1 (2016): Wahana Teknik
Publisher : Wahana Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.272 KB)

Abstract

Proses oversize adalah penggantian dengan diameter piston yang lebih besar dari ukuran sebelumnya. Proses oversize piston banyak dilakukan pada motor yang telah melewati batas toleransi ukuran antara piston dengan dinding silinder. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kinerja motor dan konsumsi bahan bakar setelah dilakukannya proses oversizePada penelitian ini dilakukan analisa perhitungan akan diketahui pengaruh kinerja motor dengan piston ukuran standart dengan oversize 0,25mm, 0,50mm, 0,75 dan 1mm dan dampak pada konsumsi bahan bakar setelah dilakukan proses oversize dengan bahan bakar yang bernilai oktan 88. Dari hasil percobaan menunjukkan bahwa dengan mengoversize piston terjadi kenaikan volume langkah, tapi tekanan dalam ruang bakar menurun, perbandingan kompresi meningkat, sedangkan daya dan gaya relatif sama dengan motor ukuran standart, serta sedikit kenaikan pada konsumsi bahan bakar.Kata kunci: analisa, oversize, piston, konsumsi, bahan bakar
ANALISA PENGARUH JUMLAH PLUG PADA KONDENSER TERHADAP EFISIENSI DAN HEAT TRANSFER YANG HILANG DI PLTU UNIT 3 DAN 4 PT. PJB UP. GRESIK Masrufaiyah; Tri Joko Sulistiono
Wahana Teknik Vol 7 No 1 (2018): Wahana Teknik
Publisher : Wahana Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1076.083 KB)

Abstract

Kondenser merupakan salah satu komponen utama pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Pada kondenser terdapat permasalahan kebocoran tube yang akan mempengaruhi efisiensi dan heat transfer yang dihasilkan. Agar pemakaian kondenser tersebut awet, maka perlu dipelihara dengan pemberian plug pada tube yang bocor sehingga fluida air laut yang melewati tube tidak tercampur dengan air kondensasi uap dari turbin. Penelitian ini dilakukan untuk: 1. mengetahui perpindahan panas kondenser Pembangkit listrik tenaga uap dan pengaruh perpindahan panas apabila terdapat  plug pada PLTU unit 3 dan 4 di PT. PJB UP. Gresik. 2. Membandingkan efisiensi apabila terdapat plug dan tidak terdapat plug. Perhitungan perpindahan panas menggunakan rumus LMTD (logarithmic mean temperature difference) dan rumus efektivitas/efisiensi. Hasil perhitungan didapatkan bahwa; 1. PLTU UP. Gresik unit 3 dan 4 memiliki heat transfer  194.738.408 W atau setara dengan 194,73 MW. Jumlah plug maksimum adalah 6000 plug dan tube minimum yang diijinkan 8.528 dari total keseluruhan tube 14.528 buah. 2. Efisiensi kondenser PLTU UP. Gresik unit 3 dan 4 apabila tidak terdapat plug adalah 93,64% akan tetapi terjadi penurunan 0,01 % apabila terdapat satu plug. Kata Kunci: heat transfer, plug, efisiensi
PERENCANAAN MESIN PENCACAH RUMPUT DENGAN KAPASITAS 800 KG/JAM Sugeng Hariyadi; Eko Setyo Budi
Wahana Teknik Vol 4 No 1 (2015): Wahana Teknik
Publisher : Wahana Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (942.744 KB)

Abstract

Sebagian besar penduduk yang memelihara ternak kususnya sapi memerlukan sebuah alat untuk merajang atau mencacah rumput sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga yang dikeluarkan. Perencanaan mesin pencacah rumput ini bertujuan untuk mengetahui proses pencacahan,  sistem transmisi pada mesin, besar kebutuhan daya motor listrik, tingkat keamanan mesin, dan gambar kerja desain mesin.Proses perencanaan mesin pencacah rumput dilakukan dengan tahapan yaitu perencanaan dan penjelasan tugas/fungsi, serta perencanaan konsep produk (gambar kerja). Analisis teknik meliputi analisis daya, torsi yang terjadi pada poros dan konstruksi rangka. Tenaga penggerak mesin pencacah rumput direncanakan menggunakan motor listrik yang disesuaikan dengan kemampuan daya listrik rata-rata berkisar 900 sampai 1.300 watt.Hasil perencanaan menghasilkan mesin pencacah rumput pakan ternak dengan spesifikasi: ukuran panjang 900 mm, lebar 500 mm dan tinggi 800 mm. Kapasitas produksi mesin pencacah rumput 800 kg/jam. Sumber penggerak mesin adalah motor listrik DC 1 HP dengan putaran 1.400 rpm. Sistem transmisi menggunakan V-belt dengan poros penggerak berdiameter 25 mm. Konstruksi rangka terbuat dari profil siku 40x40x2 mm dengan bahan ST 42 dan casing menggunakan plat galvanis dengan tebal 0,8 mm.Kata kunci: perencanaan, mesin, pencacah, rumput
PERENCANAAN EVAPORATOR PADA FREEZER DENGAN KAPASITAS 8 KG Sugeng Hariyadi; Iwan Riswanto
Wahana Teknik Vol 1 No 1 (2012): Wahana Teknik
Publisher : Wahana Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (669.156 KB)

Abstract

Food storage to avoid damage requires a proper treatment. One way of food storage is to cool the food is below freezing point. The role of cooling techniques is essential to achieving that goal.Freezer is one of the tools that are often used for the storage of foodstuffs. The main components of the freezer is the compressor, condenser, evaporator and expansion equipmentRefrigeration system consists of supporting components in a refrigeration system planning capacity of 8 kg of this product includes planning detail is only one principal component of the evaporator which is focused only on technical aspects in which the calculation is based on the principles of thermodynamics and heat transfer. This plan is intended to determine the dimensions of the evaporator or vaporizer equipment in accordance with the refrigeration capacity of 8 kg of product.Keywords : planning, evaporator, freezer
PEMANFAATAN ABU BATUBARA SEBAGAI BAHAN PENGIKAT Bowo Leksono
Wahana Teknik Vol 2 No 1 (2013): Wahana Teknik
Publisher : Wahana Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.54 KB)

Abstract

Batubara banyak dipakai sebagai bahan bakar turbin untuk menggerakkan motor listrik di perusahaan yang menyediakan power plant unit untuk memenuhi kebutuhan tenaga listriknya. Dari pembakaran batubara menghasilkan limbah abu batubara. Limbah abu batubara itu kenyataannya dibuang yang sebetulnya ada kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain. Penelitian ini untuk menentukan karakteristik abu limbah pembakaran batubara, sebagai bahan tambahan digunakan untuk memperbaiki mutu beton, sifat-sifat pengerjaan waktu pengikatan dan pengerasan. Penggunaan bahan tambahan sesuai dengan proporsi yang ditentukan terhadap komposisi campuran beton normalnya. Bahan tambahan sebagai bahan pengisi pori, bahan pengisi udara, atau untuk mengganti proporsi semen. Pada penelitian ini untuk mendapatkan abu batubara dengan cara membakar sendiri batubara dalam jumlah kecil, sehingga abu yang didapat juga dalam jumlah relatif kecil. Dalam percobaan ini dilakukan pembakaran sebanyak 20 kg batubara kering yang menghasilkan sekitar 3-5 kg abu pembakaran batubara. Dalam penelitian ini mengacu kepada standar-standar: Standar Industri Indonesia (SII), American Society of Testing and Material (ASTM) dan British Standard (BS). Benda Uji terdiri dari campuran mortar ditambah abu hasil sisa pembakaran batubara dengan presentase yang berbeda pada masingmasing benda uji. Komposisi campuran terdiri dari Semen + Pasir + Air + Abu pembakaran batubara (5%, 10%, 15%, 25%, 35%, 45%) dan tiga benda uji direndam dalam asam sulfat 5%, dengan kuat tekan pada umur masing-masing 3 hari, 7 hari dan 28 hari. Abu pembakaran batubara merupakan bahan tambahan yang bersifat retarder (memperlambat pengerasan). Ditinjau dari sifat pozzolan, komposisi kimia abu pembakaran batubara bersifat menyerupai pozzolan. Abu pembakaran batubara dapat menjadi alternative pemakaian bahan tambahan.Kata kunci : abu batubara, komposisi campuran, uji tekan
PERENCANAAN MESIN PENCAMPUR PAKAN TERNAK BERUPA RUMPUT DENGAN TETES TEBU DENGAN KAPASITAS 750 KG / 15 MENIT Wardjito Wardjito; Jun Dwiky Rahmanda
Wahana Teknik Vol 3 No 1 (2014): Wahana Teknik
Publisher : Wahana Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6490.222 KB)

Abstract

Perkembangan teknologi di dunia saat ini semakin hari semakin bertambah pesat. Dengan berkembangnya teknologi pula seharusnya pekerjaan manusia lebih ringan di berbagai bidang, pekerjaan yang biasanya dilakukan secara manual digantikan secara mekanis. Salah satu pekerjaan manual yaitu mengaduk pakan ternak alami seperti rumput gajah, sisa tanaman jagung yang telah dipanen maupun sisa tanaman padi yang telah dipanen dengan cairan 'tetes" untuk meningkatkan nilai gizi dari pakan tersebut. Dari permasalahan yang muncul tersebut membuat peneliti perlu untuk merencanakan alat agar proses pencampuran pakan ternak alami dengan cairan tetes menjadi lebih homogen.Perencanaan alat ini melalui berbagai macam perhitungan, seperti: 1) Perencanaan Poros 2) Perencanaan Bantalan 3) Perencanaan Pasak 4) Perencanaan BeIt dan Pulley.Hasil penelitian ini antara lain: 1) Daya yang dibutuhkan pada alat penggling 431,074 watt atau setara 0,567 hp. 2) Sistem transmisi yang digunakan: panjang belt pulley 1 dan 2  adalah 1.854 mm dengan diameter 53 mm, panjang belt pulley 3 dan 4 adalah 2.388 mm dengan diameter 6,53 mm, panjang pasak adalah minimal 2,57 mm 3) Drum penggiling membutuhkan putaran 65 rpm untuk mendapatkan kapasitas 750 kg / 15 menit Kata kunci: mesin, pakan, ternak, gula tetes, kapasitas
ANALISA PENGARUH TEMPERATUR AIR LAUT TERHADAP EFISIENSI PENDINGINAN PADA COOLING WATER HEAT EXCHANGER DI PLTU UNIT 1 PT. PJB UP GRESIK Sutrisno Sutrisno; Mohammad Ridwan Efendi
Wahana Teknik Vol 7 No 1 (2018): Wahana Teknik
Publisher : Wahana Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (949.59 KB)

Abstract

PT. PJB Unit Pembangkitan Gresik (UP Gresik) merupakan salah satu unit pembangkit listrik yang dalam proses produksinya dihasilkan oleh tenaga uap dan gas. pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) memiliki beberapa komponen utama seperti boiler, turbin, generator, condenser dan pompa. Untuk penunjang operasional produksi, unit pembangkit didukung oleh beberapa alat bantu, salah satunya cooling water heat exchanger yang berfungsi sebagai media pendingin dalam siklus pembangkitan, serta berperan penting untuk menjaga kestabilan temperatur di tiap peralatan, maka dalam hal ini analisa efisiensi pendinginan sangat diperlukan untuk menjaga agar unit pembangkit tetap beroperasi secara maksimal.Perhitungan efisiensi heat exchanger dilakukan di PT. PJB Unit Pembangkitan Gresik khususnya untuk PLTU Unit I selama tiga bulan yang bertujuan untuk mengetahui temperatur air laut yang digunakan sebagai media pendinginan di dalam cooling water heat exchanger serta menganalisa pengaruh temperatur air laut terhadap efisiensi pendinginan yang digunakan untuk mendinginkan alat-alat bantu. Analisa yang dilakukan dalam menghitung efisiensi pendinginan menggunakan variabel temperature inlet and outlet pada cooling water dan sea water.Hasil perhitungan sesuai data spesifikasi menunjukkan beban kerja yang digunakan pada cooling water heat exchanger sebesar 7,37 MW dengan efisiensi sebesar 80,8 %. Temperatur air laut yang efisien untuk digunakan sebagai media pendinginan di dalam cooling water heat exchanger adalah 33,12 sehingga batasan operasi temperatur air laut yang diizinkan untuk dapat digunakan sebagai media pendinginan antara 33 s/d 35.Kata kunci: efisiensi, temperatur, inlet, outlet, cooling water, sea water.
PERANCANGAN ULANG KONSTRUKSI MESIN PEMOTONG BATU TAHAN API Wardjito; Wahyu Ary Iskandar
Wahana Teknik Vol 5 No 1 (2016): Wahana Teknik
Publisher : Wahana Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1339.455 KB)

Abstract

Pada jaman yang serba modern saat ini dunia industri sudah mulai mengunakan teknologi untuk meningkatkan produktifitasnya. Peralihan tenaga manusia ke tenaga mesin sudah menjadi hal yang biasa dalam dunia industri. Kemajuan teknologi telah dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk memberikan kemudahan manusia di dalam bekerja sehingga bisa meringankan pekerjaan dan menghemat waktu pekerjaan. Oleh karena itu perlu dilakukan analisa terhadap mesin pemotong batu tahan api sehingga bisa diketahui sejauh mana hasil dan efektifitas pengoperasian mesin tersebut. Pengamatan dan penelitian terhadap mesin pemotong batu tahan api adalah untuk mengetahui kendala dan hambatan yang terjadi saat mesin tersebut dioperasikan, sehinga ditemukan solusinya. Perubahan yang terjadi diharapkan akan mempermudah pekerjaan dengan menggunakan bantuan mesin pemotong batu tahan api khususnya pekerjaan dalam bidang refractory. Hasil penelitian ini antara lain: 1) Pemberian roda agar mempermudah pemindahan mesin, 2) Konstruksi rangka memeaki siku 40 x 40 x 4, 3)  Menggunakan mur baut M 12 x 1,25 dengan bahan Fe 490. Kata kunci: perancangan, ulang, mesin, pemotong, batu
ANALISIS PERHITUNGAN KEKUATAN PADA STRUKTUR ATAP GUDANG STG-BOILER BATU BARA Ikhtisholiyah; Hamid Suroyo
Wahana Teknik Vol 6 No 2 (2017): Wahana Teknik
Publisher : Wahana Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (844.687 KB)

Abstract

Struktur baja merupakan bangunan yang cukup diminati oleh para pengembang karena memiliki kualitas yang lebih tahan lama dibanding struktur beton. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa struktur atap, menentukan kontrol perhitungan dan dimensi suatu profil yang didapat dari pembebanan. Perhitungan analisis menggunakan program SAP 2000. Hasil analisa struktur gudang yang telah diperhitungkan dalam penelitian ini telah didapat untuk kontrol beban dimana hasilnya lebih kecil dari tegangan izin baja yaitu 1600 kg/cm2 ,beban tetap = 455 kg/cm2< 1600 kg/cm2 (OK), beban sementara = 460 kg/cm2< 1600 kg/cm2 (OK). Diperoleh hasil profil pada atap sebagai berikut: 1) Gording / purlin dengan jarak 1,1 m memakai profil CNP 150 x 56 x 20 x 3,2 dengan mutu SS400, 2) batang tarik 12 mm, 3) Ikatan angin 16 mm, 4) Rafter, kolom dan sambungan menggunakan profil WF 150 x 75x 5 x 7 dengan mutu SS400, 5)Baut sambungan puncak dan tepi menggunakan M16 A325, 6) Dimensi Base PL dan End PL menggunakan tebal 9 mm. Kata kunci: kekuatan, struktur, atap, baja
DESAIN RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH DAN PEMISAH KULIT ARI KEDELAI DENGAN KAPASITAS 60 KG/JAM YANG TERINTEGRASI DALAM SATU PROSES KERJA Wardjito Wardjito; Suyadi Suyadi
Wahana Teknik Vol 2 No 1 (2013): Wahana Teknik
Publisher : Wahana Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (533.161 KB)

Abstract

Tempe merupakan makanan khas Indonesia yang terbuat dari hasil fermentasi antara kedelai dengan jamur Rhizopus Oligosporus. Pembuatan tempe memerlukan proses yang sangat panjang yaitu kedelai direbus, direndam, dipecahkan, dipisahkan dengan kulit ari, pencucian, peragian dan pengemasan.Lamanya proses pengolahan kedelai menjadi tempe inilah yang menjadi permasalahan utama pengusaha tempe, sehingga kurang bias mendapatkan keuntungan yang menjanjikan. Pada proses pemecahan dan pemisahan kulit ari kedelai ini inti dari proses pada mesin yang kami rancang. Oleh karena itu permasalahan yang kami angkat adalah bagaimana mengintegrasikan kedua proses tersebut menjadi satu proses kerja pada mesin yang kami rancang. Sehingga terbentuk sebuah mesin pemecah dan pemisah kulit ari yang mudah dioperasikan serta aman bagi operator.Desain rancang mesin pemecah dan pemisah kulit ari kedelai ini mampu memecahkan dan memisahkan kulit ari kedelai sebanyak 60 kg/jam dalam satu kali proses kerja. Untuk menggerakkan mesin ini menggunakan motor listrik 3 P agar lebih cepat dan mudah dalam memproses bahan baku pembuatan tahu atau tempe. Selain itu desain mesin pemecah dan pemisah kulit ari kedelai ini juga lebih banyak menghemat waktu proses kerja.Kata kunci: mesin, pemecah, kulit, kedelai 

Page 1 of 10 | Total Record : 98