cover
Contact Name
Kompyang Selamet
Contact Email
kompyangselamet@gmail.com
Phone
+6281933118674
Journal Mail Official
kompyangselamet@gmail.com
Editorial Address
Jurusan Fisika dan Pengajaran IPA Universitas Pendidikan Ganesha Jl. Udayana no. 11, Singaraja, Bali 81116
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI)
ISSN : -     EISSN : 26230852     DOI : http://dx.doi.org/10.23887/jppsi.v2i2
Core Subject : Education,
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) diterbitkan oleh Jurusan Fisika dan Pengajaran IPA Fakultas MIPA Universitas Pendidikan Ganesha. Jurnal ilmiah ini mendiseminasikan artikel dari hasil-hasil penelitian pada bidang pendidikan sains/IPA. Terbit sebanyak dua kali pada bulan April dan Oktober. e-ISSN: 2623-0852
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 188 Documents
PENGARUH STRATEGI BELAJAR KOGNITIF, METAKOGNITIF DAN SOSIAL AFEKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR IPA Widyantari, Ni Kadek Sri; Suardana, I Nyoman; Devi, Ni Luh Pande Latria
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.381 KB) | DOI: 10.23887/jppsi.v2i2.19384

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh strategi belajar kognitif, metakognitif dan sosial afektif terhadap hasil belajar IPA. Jenis penelitian adalah ex post facto yang bersifat korelasional. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri se-Kecamatan Tegallalang Tahun Pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 943 siswa. Sampel penelitian berjumlah 273 siswa yang diambil dengan teknik proporsional random sampling. Data hasil belajar IPA dikumpulkan menggunakan metode tes dan data strategi belajar kognitif, metakognitif dan sosial afektif dikumpulkan dengan metode kuesioner. Analisis data menggunakan uji regresi linier sederhana dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara strategi belajar kognitif dan hasil belajar IPA dengan koefisien korelasi sebesar 0,42 kategori sedang, 2) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara strategi belajar metakognitif dan hasil belajar IPA dengan koefisien korelasi sebesar 0,22 kategori lemah dan 3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara strategi belajar sosial afektif dan hasil belajar IPA dengan koefisien korelasi sebesar 0,18 kategori sangat lemah.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP Putri, Ni Putu Ista Arisna; Pujani, Ni Made; Devi, Ni Luh Pande Latria
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.658 KB) | DOI: 10.23887/jppsi.v2i2.19377

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan keterampilan sosial dan prestasi belajar antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dan model pembelajaran langsung. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan rancangan pretest-posttest nonequivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 3 Banjar pada semester genap tahun ajaran 2018/2019 yang berjumlah 275 siswa. Sampel penelitian dipilih dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelas yang berjumlah 64 siswa sebagai kelas eksperimen dan kontrol. Data keterampilan sosial dikumpulkan menggunakan angket dengan reliabilitas 0,89 dan prestasi belajar menggunakan tes prestasi belajar dengan reliabilitas 0,69. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan uji manova. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1)Terdapat perbedaan keterampilan sosial dan prestasi belajar secara bersama-sama antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dan model pembelajaran langsung (sig<0,05); (2)Terdapat perbedaan keterampilan sosial antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dan model pembelajaran langsung (sig<0,05); dan (3)Terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dan model pembelajaran langsung (sig<0,05). Hasil uji LSD menunjukan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe think pair share lebih baik daripada model pembelajaran langsung dalam meningkatkan keterampilan sosial dan prestasi belajar siswa.
STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION DITINJAU DARI HASIL BELAJAR IPA SISWA Purnamayanti, Dewa Ayu Dewi; Suardana, I Nyoman; Selamet, Kompyang
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.805 KB) | DOI: 10.23887/jppsi.v2i1.17221

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan desain non-equivalent pretest-posttest control group design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Singaraja tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 357 siswa. Sampel penelitian berjumlah 57 siswa yang diambil dengan teknik cluster random sampling sebanyak dua kelas yaitu siswa kelas VIII A2 sebagai kelas eksperimen I yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan siswa kelas VIII B10 sebagai kelas eksperimen II yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Objek dalam penelitian ini adalah hasil belajar. Data hasil belajar IPA dikumpulkan dengan instrumen soal pilihan ganda. Data hasil belajar IPA siswa dianalisis secara deskriptif dan menggunakan uji ANCOVA satu jalur dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hasil belajar IPA siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih baik dibandingkan model kooperatif tipe STAD. Hal ini dibuktikan dari nilai rata-rata posttest pada kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II secara beturut-turut yaitu sebesar 81 dan 52,7.
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA SISWA SMP Septiari, Ni Kadek Dewi; Suardana, I Nyoman; Selamet, Kompyang
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (840.976 KB) | DOI: 10.23887/jppsi.v1i1.21917

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis efektivitas model pembelajaran inkuiri terbimbing dalam meningkatkan pemahaman konsep IPA siswa. Penelitian eksperimen semu ini menggunakan rancangan nonequivalent pretest-posttest control group design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Sukasada tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 106 orang yang tersebar ke dalam empat kelas. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII A dan VIII B yang dipilih dengan teknik cluster random sampling. Siswa kelas VIII A dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing sedangkan kelas VIII B dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung. Data tes pemahaman konsep dikumpulkan dan dianalisis dengan menggunakan uji ANCOVA satu jalur dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman konsep IPA siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih tinggi dibandingkan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung dengan skor rata-rata posttest secara berturut-turut sebesar 76,4 dan 58,3.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP NEGERI 3 SUKASADA Fransiska, Lya; Subagia, I Wayan; Sarini, Putri
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.872 KB) | DOI: 10.23887/jppsi.v1i2.17214

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan pengaruh model pembelajaran guided discovery terhadap keterampilan proses sains siswa. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 3 Sukasada tahun ajaran 2017/2018. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-equivalent pretest-posttest control group desaign. Data keterampilan proses sains siswa dikumpulkan dengan menggunakan tes keterampilan proses sains. Data dianalisis dengan menggunakan uji ANCOVA satu jalur yang dilakukan terhadap angka signifikansi nilai statistik F varian dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa angka signifikansi nilai statistik F varian adalah 0,000 yang berarti bahwa H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan keterampilan proses sains antara siswa yang diberi pelajaran dengan menggunakan model pembelajaran guided discovery dan siswa yang diberi pelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Dengan demikian, penerapan pembelajaran dengan model pembelajaran guided discovery memberikan pengaruh positif terhadap keterampilan proses sains siswa. 
PROFIL LITERASI SAINS SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEVELS OF INQUIRY Mijaya, Ni Putu Anggi Putri; Sudiatmika, Anak Agung Istri Agung Rai; Selamet, Kompyang
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.184 KB) | DOI: 10.23887/jppsi.v2i2.19385

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan literasi sains siswa SMP setelah diterapkan model pembelajaran Levels of Inquiry. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif-deskriptif dengan rancangan one group pretest-posttest design. Populasi penelitian yaitu seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Singaraja. Sampel penelitian menggunakan teknik cluster random sampling dan diperoleh sejumlah 31 siswa kelas VIII B3. Data penelitian adalah data peningkatan literasi sains siswa yang dikumpulkan dengan pemberian instrumen tes literasi sains sejumlah 20 butir soal tes pilihan ganda diperluas. Data peningkatan literasi sains dan peningkatan setiap aspek kompetensi literasi sains dianalisis secara kuantitatif dan dideskripsikan berdasarkan kualifikasi N-gain score ternormalisasi. Adapun data pengetahuan awal (pretest) dan literasi sains (posttest) dianalisis secara kuantitatif dan dideskripsikan berdasarkan kualifikasi penilaian acuan patokan (PAP). Kesimpulan hasil penelitian yaitu (1) peningkatan literasi sains memperoleh kualifikasi sedang (<g>=0,33), (2) ditinjau dari peningkatan setiap aspek kompetensi literasi sains yaitu aspek menjelaskan fenomena ilmiah memperoleh kualifikasi rendah (<g>=0,23), aspek mengevaluasi dan merancang penyelidikan ilmiah memperoleh kualifikasi rendah (<g>=0,17) dan aspek menginterpretasikan data dan bukti secara ilmiah memperoleh kualifikasi sedang (<g>= 0,39).
KOMPARASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP Ariyani, Septi; Suardana, I Nyoman; Devi, Ni Luh Pande Latria
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppsi.v3i1.24629

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model Problem Based Learning dan siswa yang dibelajarkan menggunakan model Discovery Learning. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan rancangan pretest-posttest non-equivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas VIII SMP Negeri 1 Srono. Sampel dipilih menggunakan teknik cluster random sampling, diperoleh sebanyak dua kelas yaitu siswa kelas VIII6 sebagai kelas eksperimen II yang dibelajarkan model Discovery Learning dan kelas VIII7 sebagai kelas eksperimen I yang dibelajarkan model Problem Based Learning. Data penelitian ini adalah keterampilan berpikir kritis siswa yang dikumpulkan menggunakan metode tes. Hasil keterampilan berpikir kritis dianalisis menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan rata-rata keterampilan berpikir kritis sedangkan statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian menggunakan uji Ancova dengan taraf signifikan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang dibelajarkan menggunakan model Discovery Learning lebih baik dari siswa yang dibelajarkan menggunakan model Problem Based Learning. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai rata-rata posttest pada kelas model Discovery Learning sebesar 78,4 dan kelas model Problem Based Learning sebesar 75,35.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG Purohita, I Gusti Ayu Agung Mas; Suardana, I Nyoman; Selamet, Kompyang
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppsi.v3i1.24618

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengembangkan dan mendeskripsikan perangkat pembelajaran discovery learning pada pokok bahasan getaran dan gelombang. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development) menurut Borg dan Gall. Penelitian ini dilaksanakan sampai tahap validasi ahli dan praktisi serta uji keterbacaan. Data hasil penelitian ini meliputi karakteristik perangkat pembelajaran, data hasil validitas perangkat pembelajaran dan tingkat keterbacaan. Data hasil penelitian yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Karakteristik perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah sebagai berikut. (1) Pembelajaran dimulai dengan memberikan stimulasi atau memberikan rangsangan kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran melalui pengamatan pada fenomena yang disajikan dan siswa diminta untuk menguraikan fenomena tersebut, (2) merumuskan masalah terkait informasi awal atau fenomena yang telah disajikan, (3) mengumpulkan informasi untuk menjawab rumusan masalah, (4) melakukan kegiatan mengolah data atau analisis data, (5) menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan hasil yang didapatkan. Perangkat pembelajaran yang kembangkan ditinjau dari aspek kevalidan termasuk kategori sangat valid dapat dilihat dari nilai rata-rata angket validasi ahli dan validasi praktisi pada setiap komponen perangkat yang dikembangkan yaitu pada silabus dan RPP didapatkan rata-rata dengan skor 3,93 sedangkan untuk LKS mendapat skor rata-rata 3,95 dan instrumen penilaian mendapatkan skor rata-rata 3,96. Tingkat keterbacaan perangkat pembelajaran discovery learning tergolong dalam kategori sangat baik, dapat dilihat dari nilai rata-rata keterbacaan yaitu, 75% siswa menyatakan bahwa lembar kerja siswa (LKS) yang dikembangkan sangat baik dan 25% baik sedangkan pada instrumen penilaian siswa menyatakan 72% sangat baik dan 28% baik. Dengan demikian perangkat pembelajaran discovery learning yang telah dikembangkan sudah valid dan dapat digunakan.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BRAIN BASED LEARNING (BBL) DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMP Anggraini, Ni Wayan Yuliana; Ristiati, Ni Putu; Devi, Ni Luh Pande Latria
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppsi.v3i1.24630

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pemahaman konsep siswa. Penerapan model pembelajaran Brain Based Learning (BBL) dan model pembelajaran langsung (Direct Instructional) diduga dapat mengatasi permasalahan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah 1)mengetahui perbedaan model pembelajaran Brain Based Learning (BBL) dan model pembelajaran langsung terhadap pemahaman konsep siswa 2)mengetahui nilai yang lebih tinggi antara model pembelajaran Brain Based Learning (BBL) dan model pembelajaran langsung. Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan rancangan Pre-test Post-test non-equivalent Control Group Design. Teknik pemilihan sampel menggunakan simple random sampling sehingga sampel yang digunakan adalah kelas VIIA sebagai kelas eksperimen1 dan VIIJ sebagai kelas eksperimen 2. Teknik analisis data menggunakan uji ancova. Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1)terdapat perbedaan pemahaman konsep antara kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran Brain Based Learning (BBL) dan model pembelajaran langsung. 2)Kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran Brain Based Learning (BBL) memiliki nilai yang lebih tinggi (79,16>59,10).
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS VII DI SMP NEGERI 4 KUBUTAMBAHAN TAHUN AJARAN 2018/2019 Arjani, Luh Maeri; Subagia, I Wayan; Sarini, Putri
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppsi.v3i1.24619

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan implementasi Kurikulum 2013 serta faktor pendukung dan penghambat implementasi Kurikulum 2013 dalam pengelolaan pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Subjek dalam penelitian ini adalah guru IPA kelas VII, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan siswa kelas VII. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, studi dokumen, dan wawancara. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) implementasi Kurikulum 2013 dalam pengelolaan pembelajaran belum optimal, 2) faktor pendukung implementasi Kurikulum 2013 dalam pengelolaan pembelajaran IPA adalah buku pembelajaran yang sudah lengkap dimiliki oleh siswa untuk menunjang pembelajaran, dan pemasangan wifi sekolah yang memudahkan guru untuk mengakses informasi Kurikulum 2013, 3) faktor penghambat implementasi Kurikulum 2013 dalam pengelolaan pembelajaran IPA adalah rendahnya kemampuan siswa dalam membaca dan menghitung dasar, guru IPA kelas VII belum pernah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013, serta sarana dan prasarana sekolah belum lengkap untuk menunjang pembelajaran seperti LCD.

Page 3 of 19 | Total Record : 188