cover
Contact Name
Maulana Yusuf Alkandahri
Contact Email
pharmaxplore@ubpkarawang.ac.id
Phone
+6282167757738
Journal Mail Official
pharmaxplore@ubpkarawang.ac.id
Editorial Address
Jl. H.S. Ronggowaluyo Telukjambe Timur, Karawang 41361, Jawa Barat
Location
Kab. karawang,
Jawa barat
INDONESIA
Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi
ISSN : 25275801     EISSN : 25809601     DOI : https://doi.org/10.36805/farmasi
Core Subject : Health,
Biologi Farmasi, Farmakoekonomi, Farmakologi dan Toksikologi, Farmasetika dan Teknologi Farmasi. Farmasi Klinik, Farmasi Sosial, Kimia Farmasi
Articles 111 Documents
Analisa Kualitas Hidup Pembalap Motor Road Race Pasca Mengalami Cedera Tulang Di Jawa Barat Menggunakan European Quality Of Life 5 Dimensions (EQ5D) EQ-5D-5L Dedy Frianto; Riska Novrianty
Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi Vol 4 No 2 (2019): Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/farmasi.v4i2.738

Abstract

Olahraga balap motor khususnya Road Race cukup populer di Indonesia. Olah raga ini merupakan aktivitas yang dapat memberikan manfaat bagi kesehatan fisik maupun mental. Namun, jika tidak diimbangi kesadaran untuk menjaga keselamatan, sehingga mereka sangat rentan mengalami cedera yang dapat mengganggu kesehatan juga dapat mengurangi atlet tersebut untuk berprestasi secara maksimal. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisa bagaimana kualitas hidup para pembalap motor Road Race pasca mengalami cedera tulang dan terapi atau obat apa digunakan oleh para pembalap pasca mengalami cedera tulang tersebut. Sampel penelitian ini adalah para pembalap yang diketahui telah mengalami cedera atau patah tulang di Jawa Barat. Desain penelitian menggunakan jenis Observasional Cross Sectional di mana pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner secara prospektif pada semua pembalap di Jawa barat. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner European Quality Of Life 5 Dimension (EQ5D5L) secara langsung kepada para pembalap pada Event Bupati Cup Seri 1 – Open Road Race 2. Berdasarkan analisa data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa kualitas hidup para pembalap pasca mengalami cedera tulang memiliki kualitas hidup yang baik karena didapatkan hasil rata-rata dari skala kesehatan terakhirnya yaitu 0,4888, di mana apabila responden memiliki skala kesehatan 1,000 atau lebih dari -0,594, maka responden dinyatakan memiliki kualitas hidup yang baik pasca mengalami cedera tulang. Kata Kunci: Road Race, Pembalap, Cedera tulang, Kualitas hidup, EQ5D5L The purpose of this study is to find out the most optimal formulation and to find out the physical evaluation results of white glutinous rice extract sheet mask preparations. The method of making experimental formulations using CMC Na as viscosity-increasing agent with F1 concentration (0,2%); F2 (0,3%); and F3 (0,4%). The evaluations carried out are organoleptic test, homogeneity test, pH test, viscosity test, preference test and irritation test. The results showed the essence preparation in the form of a thick solution with a characteristic odor and pale white and homogeneous. PH values ​​of F1 preparations (4,92 ± 0,01), F2 (4,95 ± 0,01), and F3 (4,97 ± 0,02). Viscosity F1 (145,47±10,02 cPoise), F2 (180,37±3,63 cPoise), and F3 (194,80± 18,56 cPoise). The preference test with 32 respondents shows that the average preference for essence color is neutral / ordinary, for aroma is like and for essence texture is neutral / ordinary. Irritation testing on 30 volunteers showed the result that the preparation of white glutinous rice sheet mask was safe with the irritation index value obtained 0.004 (no means). Keyword: white glutinous rices, sheet masks, CMC Sodium.
FORMULASI, UJI STABILITAS FISIK DAN KOMPATIBILITAS PRODUK KOSMETIK ANTI-AGING DALAM SEDIAAN SERUM PUDDING Farhamzah; Aeni Indrayati
Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi Vol 4 No 2 (2019): Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/farmasi.v4i2.739

Abstract

Serum adalah salah satu sediaan kosmetik berbentuk gel yang digunakan untuk produk anti-aging dan bentuk gel dari sediaan bisa dibuat lebih menarik sebagai variasi dari bentuk serum yang sudah ada. Maka dilakukan penelitian formulasi produk anti- aging dengan sediaan berbentuk serum yang mempunyai tekstur seperti Pudding. Formulasi menggunakan bahan baku polimer dengan konsentrasi 5% dengan perbedaan formula pada konsentrasi parfum. Hasil formulasi dilakukan uji sediaan berupa pemeriksaan organoleptik, pH, viskositas, kelembaban, after feel, rasa lengket, rasa panas, rasa gatal, Uji Stabilitas dan Uji Kompabilitas selama 12 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula yang tidak menggunakan parfum memberikan hasil stabilitas dan kompabilitas yang baik. Kata Kunci : Stabilitas Fisik, Kompatibilitas, Anti-Aging, Serum Pudding Serum is one of the gel-shaped cosmetic preparations used for anti-aging products and the gel form of the preparation can be made more attractive as a variation of the existing serum form. Then do research on anti-aging product formulations with serum-shaped preparations that have a texture like Pudding. The formulation uses a polymer raw material with a concentration of 5% with different formulas at the Perfume concentration. The results of the formulations were tested in the form of organoleptic tests, pH, viscosity, humidity, after feel, stickiness, burning sensation, itching, Stability Test and Compatibility Test for 12 weeks. The results show that formulas that do not use perfume provide good stability and compatibility results. Keywords: Stability Test, Compatibility Test, Anti-Aging, Pudding Serum
INSIDENSI TB PARU KASUS BARU PADA PASIEN DENGAN DM TIPE 2 DI SALAH SATU RUMAH SAKIT SWASTA CIKAMPEK Himyatul Hidayah; Surya Amal
Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi Vol 4 No 2 (2019): Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/farmasi.v4i2.740

Abstract

Penyakit tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, menjadi penyakit infeksi penyebab kematian kedua di dunia setelah HIV-AIDS. Prevalensi kejadian TB di Indonesia menempati urutan ketiga setelah India dan China. Diabetes mellitus diperkirakan penyebab 15% kasus tuberkulosis saat ini, karena penyakit diabetes mellitus dapat merusak pertahanan host. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui insidensi TB paru kasus baru dengan DM tipe 2 di salah satu rumah sakit swasta Cikampek. Instrumen penelitian yang digunakan adalah data sekunder rekam medik pasien TB paru kasus baru yang menjalani rawat jalan selama bulan April – September 2017 di Poli Penyakit Dalam salah satu rumah sakit swasta Cikampek. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 83 pasien TB paru kasus baru terdapat 26 pasien TB paru kasus baru dengan DM Tipe 2. Frekuensi TB paru kasus baru dengan DM tipe 2 lebih banyak pada kelompok jenis kelamin perempuan (53,85%), usia >54 tahun (65,39%), hasil pemeriksaan BTA sputum negatif (61,50%), lamanya pengobatan yang dianjurkan >8 bulan (53,85%). Disimpulkan bahwa insidensi tuberkulosis paru kasus baru dengan DM tipe 2 rawat jalan di Poli Penyakit Dalam salah satu rumah sakit swasta Cikampek selama bulan April – September 2017 adalah sebesar 31,33%. Kata Kunci: Insidensi, Tuberkulosis paru, Diabetes mellitus tipe 2 Tuberculosis (TB) is an infectious disease caused by mycobacterium tuberculosis, it became the second leading cause of death in the world after HIV-AIDS. The prevalence of incidence of TB in Indonesia ranked third after India and China. Diabetes mellitus thought to be the cause 15 % the case of tuberculosis at the present time, due to disease of diabetes mellitus can be damaging to defense host. The purpose of this study was to know the incidence of new cases of pulmonary TB with type 2 diabetes mellitus in one of the private hospital Cikampek. The research instrument used was secondary data from the medical records of new TB pulmonary outpatients during April - September 2017 in the polyclinic internal medicine in one of the private hospital Cikampek. The result of study indicate that of the 83 new cases of pulmonary tuberculosis patients there were 26 new cases of pulmonary tuberculosis patients with type 2 diabetes mellitus. The frequency of pulmonary tuberculosis a new case with type 2 DM be greater among a group of the female sex (53,85 %), the age of >54 years (65,39%), results smear sputum negative (61,50%), length of treatment recommended >8 months (53,85%). It was concluded that the incidence of new cases of pulmonary TB with type 2 diabetes mellitus outpatients care in one of the private hospital Cikampek during the month of April – September2017 was recorded at 31,33 %. Keywords: Incidence, Pulmonary tuberculosis, Type 2 diabetes mellitus
PERSEPSI MASYARAKAT KABUPATEN PURWAKARTA TERHADAP PENGOBATAN TRADISIONAL BERDASARKAN KELOMPOK USIA Reti Puji Handayani; Jenta Puspariki; Tiya Nurmala
Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi Vol 4 No 2 (2019): Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/farmasi.v4i2.741

Abstract

Guna mendukung upaya Pemerintah dalam mewujudkan derajat kesehatan optimal, masyarakat didorong untuk dapat memilih pengobatannya sendiri termasuk keputusan memilih pengobatan tradisional yang masih banyak digunakan sebagai alternatif memelihara dan mengatasi masalah kesehatan. Dalam hal ini, perilaku kesehatan tersebut dipengaruhi oleh faktor predisposisi, pemungkin dan faktor penguat. Penelitian bertujuan melihat faktor perilaku yang melatarbelakangi pemilihan pengobatan tradisional berdasarkan tiga kelompok usia di Kabupaten Purwakarta dengan menghubungksn pernyataan dari kuisioner yang diberikan dan mencari korelasi antar faktor tersebut. Penelitian dengan pendekatan kualitatif jenis eksplanatif asosiatif ini menggunakan subjek masyarakat Kabupaten Purwakarta sebanyak 137 orang melalui instrumen kuesioner yang diisi oleh kelompok masyarakat perkotaan, masyarakat urban dan masyarakat pedesaan. Persepsi masyarakat Kabupaten Purwakarta setuju terhadap tingkat pengetahuan dan animo pada pengobatan tradisional sebesar 57,7%, dalam hal ini termasuk dalam faktor predisposisi. Sementara faktor penguat dilihat dari persepsi potensi pengembangan, masyarakat setuju pengobatan tradisional tumbuh menjamur, warisan nenek moyang dan biaya pelayanan tergolong murah sebesar 59,9%. Masyarakat juga setuju pengobatan tradisional memberi bukti menyembuhkan penyakit sebesar 51,7% (skala cukup). Variabel lain menunjukkan semua kelompok usia setuju fasilitas praktik dari upaya pengobatan tradisional masih seadanya (57,0%), peneliti menganggapnya sebagai faktor pemungkin. Diperoleh bahwa perkembangan pengobatan tradisional diapresiasi oleh masyarakat dari semua kelompok usia. Dimana kelompok usia diatas 40 tahun, menyatakan persetujuan paling tinggi bahwa pengobatan tradisional potensial untuk dikembangkan, memiliki khasiat untuk penyembuhan namun fasilitas pengobatan belum terstandar dibandingkan kelompok usia 30-40 tahun maupun dibawah 30 tahun. Kata kunci: Usia, Pengobatan tradisional, Persepsi In order to support the Government's efforts in achieving optimal health status, people are encouraged to be able to choose their own treatment, including the decision to choose traditional medicine is still widely used as an alternative to maintaining and health problems. In this case, the health behavior is influenced by predisposing, enabling, and reinforcing factors. The study aims to look at behavioral factors behind the selection of traditional medicine is based on three age groups in Purwakarta with menghubungksn statements from a questionnaire and looking for correlations between these factors. The study with qualitative approach kind of explanatory associative, with subjects society Purwakarta 137 people through questionnaire filled out by a group of urban communities, urban communities and rural communities. The public perception Purwakarta agree on the level of knowledge and interest in the traditional medicine of 57.7%, in this case, including the predisposing factors. While reinforcing factors seen from the perception of the potential development, community agrees traditional medicine flourished, ancestral and relatively cheap service charges amounted to 59.9%. Traditional medical community agrees also gave evidence of cure of 51.7% (enough scale). The other variables showed all age groups agreed the practice facility of the traditional treatment efforts are still modest (57.0%), the researchers think of it as an enabling factor. Provided that the development of traditional medicine to be appreciated by people of all age groups. Where the age group over 40 years, stating the highest approval that the potential for development of traditional medicine, has properties for healing but not yet standardized treatment facilities compared to those 30-40 years of age and under 30 years. Keywords: Age, Traditional medicine, Perception
UJI TOKSISITAS SUB AKUT INFUS DAUN JARAK PAGAR (Jatropha curcas Linn.) TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGI HATI MENCIT Surya Amal
Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi Vol 4 No 2 (2019): Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/farmasi.v4i2.892

Abstract

Penggunaan daun jarak pagar, khususnya sebagai obat antihipertensi, masih perlu didukung data toksisitas untuk menjamin keamanan pemanfaatannya. Telah dilakukan penelitian pengaruh infus daun jarak pagar (Jatropha curcas Linn.) terhadap gambaran histologi hati mencit (Mus musculus) yang diamati secara mikroskopik. Penelitian ini menggunakan 60 ekor mencit jantan yang dibagi dalam tiga kelompok konsentrasi : kelompok I, 5 % b/v; kelompok II, 10 % b/v; kelompok III, 20 % b/v ditambah satu kelompok kontrol. Kelompok I, II dan III serta kelompok kontrol masing-masing dibagi atas tiga subkelompok berdasarkan lama pemberian (15 hari, 30 hari, 45 hari). Masing-masing subkelompok terdiri dari 5 ekor mencit. Hasil pemeriksaan mikroskopik menunjukkan bahwa pemberian infus daun jarak pagar 5 % b/v, 10 % b/v dan 20 % b/v peroral sekali sehari dengan dosis 1 ml/30 gram berat badan memengaruhi struktur jaringan hati mencit. Pemberian infus daun jarak pagar 5 % b/v selama 15 hari menunjukkan struktur jaringan hati mencit yang masih dalam batas-batas normal. Kerusakan struktur jaringan hati mencit mulai terlihat setelah pemberian infus daun jarak pagar 5 % b/v selama 30 hari dan 45 hari yang meningkat dengan semakin besarnya konsentrasi dan lamanya masa pemberian. Perhitungan secara statistik dengan menggunakan desain blok lengkap acak menunjukkan bahwa parameter susunan radier sel, sinusoid, membran sel, sitoplasma sel dan inti sel jaringan hati mencit mengalami kerusakan akibat pemberian infus daun jarak pagar 5 % b/v, 10 % b/v dan 20 % b/v dengan efek yang sangat berbeda nyata. Kata kunci : jarak pagar, histologi hati, infus The use of Jatropha leaves, especially as an antihypertensive drug, still needs to be supported by toxicity data to ensure the safety of its use. Research on the effect of jatropha (Jatropha curcas Linn.) Infusion on mice (Mus musculus) histology was observed microscopically. This study used 60 male mice divided into three concentration groups: group I, 5% w / v; group II, 10% w / v; group III, 20% w / v plus one control group. Groups I, II and III and the control group each divided into three subgroups based on the length of administration (15 days, 30 days, 45 days). Each subgroup consists of 5 mice. Microscopic examination results showed that the administration of Jatropha leaf infusion of 5% w / v, 10% w / v and 20% w / v orally once a day at a dose of 1 ml / 30 grams of body weight affected the structure of the liver tissue of mice. The administration of Jatropha leaf infusion of 5% w / v for 15 days showed that the structure of the liver tissue of mice was still within normal limits. Damage to the structure of the liver tissue of mice began to be seen after administration of Jatropha leaf infusion of 5% w / v for 30 days and 45 days which increased with increasing concentration and length of administration. Statistical calculations using a randomized complete block design showed that the parameters of the cell radier, sinusoid, cell membrane, cell cytoplasm and liver cell nuclei of the mice suffered damage due to jatropha leaf infusion of 5% w / v, 10% w / v and 20 % b / v with a very different effect. Keywords: jatropha, liver histology, infusion
UJI AKTIVITAS ANTIJERAWAT DAN KARAKTERISTIK FISIK EMULGEL MINYAK ATSIRI DAUN JERUK PURUT (Citrus hystrix DC.) DENGAN BASIS GEL HPMC TERHADAP Propionibacterium acne Anggun Hari Kusumawati
Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi Vol 3 No 1 (2018): Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/farmasi.v3i1.971

Abstract

Tests were conducted antiacne activity emulgel of essential kaffir lime leaves oils (Citrus hystrix DC.) against Propionibacterium acne. Antiacne activity assays performed by agar diffusion method at a concentration of 1%, 2%, 4%, and 8%. The results showed that of the kaffir lime leaves oil can inhibit the growth of P.acne. The greatest inhibitory regions shown the higher concentration of kaffir lime leaves oils, then the inhibitory of growth inhibition area P.acne increasingly widespread of 8% > 4% > 2% > 1%. Relationships increased concentration of essential lime leaves oils in the emulgel dosage effect on physical properties such as chemical emulgel pH, viscosity, and the power spread. From the test results it is known that the higher the concentration of oils in the preparation kaffir lime leaves emulgel the pH and viscosity of the lower F0> F1> F2> F3> F4, while increasing power spread F0 <F1 <F2 <F3 <F4. The storage period of emulgel preparation effect on the physical characteristics of the stocks as organoleptic properties, pH, and viscosity. The longer the period of storage of the organoleptic properties emulgel will change the pH value drops, and viscosity values also decreased significantly. Key words : P.acne, Kaffir lime leaves oil, Emulgel Telah dilakukan uji aktivitas antijerawat dari emulgel minyak atsiri daun jeruk purut (Citrus hystrix DC.) terhadap Propionibacterium acne. Pengujian aktivitas antijerawat dilakukan dengan metode difusi agar pada konsentrasi 1%, 2%, 4%, dan 8%. Hasil menunjukkan bahwa minyak atsiri daun jeruk purut dapat menghambat pertumbuhan P.acne. Dari hasil uji aktivitas antijerawat yang ditunjukkan dengan semakin tinggi konsentrasi minyak atsiri daun jeruk purut maka diameter daerah hambat pertumbuhan P.acne semakin luas 8%>4% >2%>1%. Hubungan peningkatan konsentrasi minyak atsiri daun jeruk purut dalam sediaan emulgel berpengaruh terhadap sifat fisika kimia emulgel seperti pH, viskositas, dan daya sebar. Dari hasil uji diketahui bahwa semakin tinggi konsentrasi minyak atsiri daun jeruk purut dalam sediaan emulgel maka pH dan viskositas semakin rendah F0>F1>F2>F3>F4, sedangkan daya sebar semakin meningkat F0<F1<F2<F3<F4. Masa penyimpanan sediaan emulgel berpengaruh terhadap karakteristik fisik sediaan seperti sifat organoleptis, nilai pH, dan viskositas. Semakin lama masa penyimpanan maka sifat organoleptis emulgel akan berubah, nilai pH semakin turun, dan nilai viskositas juga mengalami penurunan yang signifikan. Kata Kunci : P.acne, minyak atsiri daun jeruk purut, emulgel
ANALISIS KESESUAIAN PENULISAN RESEP PASIEN JANTUNG BERDASARKAN FORMULARIUM NASIONAL DAN e-CATALOGUE DI RUMAH SAKIT KARAWANG Maya Arfania; Ernawati Ernawati
Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi Vol 5 No 1 (2020): Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/farmasi.v5i1.974

Abstract

Penyakit kardiovaskular merupakan penyakit gangguan jantung dan pembuluh darah yang sering terjadi di kalangan masyarakat, salah satunya adalah penyakit jantung koroner (PJK). Pada era JKN, resep yang diberikan terhadap pasien harus mengacu pada Formularium Nasional (Formularium Nasional) dan e-Catalogue. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menghitung persentase kesesuaian penulisan resep obat pada pasien dengan PJK berdasarkan Formularium Nasional dan e-Catalogue serta biaya rata-rata obat akibat penggunaan obat non Formularium Nasional dan non e-Catalogue. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah 202 lembar resep dengan teknik pengambilan sampel secara Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan persentase kesesuaian penulisan resep obat baru mencapai 71,32 % dan sebanyak 28,68 % adalah resep yang ditulis dengan obat non Formularium Nasional dan non e-Catalogue. Sedangkan biaya rata-rata obat yang dikeluarkan per pasien karena peresepan obat non Formularium Nasional dan non e-Catalogue yaitu sebesar Rp 217.173,26,-. Kata Kunci: Penyakit Jantung Koroner, Persentase kesesuaian penulisan resep obat, Formularium Nasional, e-Catalogue.
FORMULASI DAN EVALUASI FISIK SEDIAAN MASKER SHEET (SHEET MASK) KOMBINASI VCO (VIRGIN COCONUT OIL), ASAM ASKORBAT DAN α-TOCOPHEROL Anggun Hari Kusumawati; Kesya Yonathan; Dadan Ridwanuloh; Ike Widyaningrum
Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi Vol 5 No 1 (2020): Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/farmasi.v5i1.975

Abstract

Kulit yang sehat dapat mencerminkan kesehatan seseorang. Menjadikan kulit sehat, bersih dan cerah merupakan idaman semua orang terutama pada wanita. Antioksidan melindungi tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan sel seperti mengalami kulit keriput, timbul flek hitam, dan wajah kusam. Virgin Coconut Oil mengandung asam lemak jenuh yaitu asam kaproat, asam kaprilat, asam kaprat, asam laurat (±53%), asam miristat dan tokoferol (0,5 mg/100g), dan kombinasi asam askorbat dengan α-tocopherol untuk menambah efektifitas whitening pada sheet mask. Penelitian ini bertujuan membuat sheet mask dengan sifat fisik yang baik, formulasi dibuat dengan konsentrasi zat aktif yang berbeda dan dilakukan uji sifat fisik meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji viskositas, uji iritasi. Hasil uji organoleptik dan uji homogenitas masing-masing formulasi memiliki warna putih, bau khas sakura, memiliki tekstur semi cair dan uji homogenitas dapat dikatakan homogen, hasil uji viskositas (F1) 244,4 ± 27,5 cps (F2) 242,1 ± 12,8 cps, (F3) 261,4 ± 29,6 hasil uji pH (F1) 5,81 ± 0,047 (F2) 5,39 ± 0,049 (F3) 5,28 ± 0,043 masing-masing formulasi sudah optimal sesuai dengan kriteria yang ada, dan hasil uji iritasi dari 40 panelis tidak terjadi iritasi hal ini disebabkan karena pH sediaan masih dalam rentang pH kulit yaitu 4-6. Kata kunci: Virgin Coconut Oil, Sheet mask, α-tocopherol, Asam askorbat.
ISOLASI METABOLIT SEKUNDER FLAVONOID DARI BATANG RANDU (Ceiba pentandra L.) Lia Fikayuniar; Ermi Abriyani; Wahyu Nur Februrohman
Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi Vol 5 No 1 (2020): Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/farmasi.v5i1.976

Abstract

Batang randu adalah pohon tropis yang tergolong ordo Malvaceae (sebelumnya Bombacaceae). Kata ‘kapuk’ digunakan untuk menyebut serat yang dihasilkan dari bijinya.Pohon ini juga dikenal sebagai Kapas Jawa atau Kapok Jawa. Selama ini batang kapuk randu hanya digunakan sebagai tanaman atau obat herbal tanpa diolah terlebih dahulu. Untuk memberikan informasi mengenai metabolit sekunder yangterkandung pada batang randuCeiba pentandra (L) Gaetrn. Metode yang digunakan yaitu dengan kromatografi lapis tipis yang di lanjut dengan kromatografi kolom. Analisis metabolit sekunder dengan spektrofotometri UV-Vis dengan panjang gelombang 200-600 nm. Hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pada batang randu Ceiba pentandra (L) Gaetrn Mengandung senyawa flavonoid dengan jenis Flavon. Kata Kunci: Kromatografi Lapis Tipis, Kromatografi Kolom, Batang randu, Spektofotometri UV-Vis
PENGARUH METODE EKSTRAKSI TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KADAR FLAVONOID DAUN KAREHO (Callicarpa Longifolia Lam) Fadlilaturrahmah Fadlilaturrahmah; Nashrul Wathan; Akhmad Rezeki Firdaus; Saufy Arishandi
Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi Vol 5 No 1 (2020): Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/farmasi.v5i1.977

Abstract

Tumbuhan Kareho (Callicarpa longifolia Lam. merupakan salah satu tanaman herbal yang mengandung senyawa flavonoid. Penelitian sebelumnya telah dilakukan untuk menilai kadar flavonoid tertinggi berdasarkan variasi pelarut, tetapi belum ada penelitian mengenai metode ekstraksi yang optimal untuk penentuan aktivitas antioksidan dan kadar flavonoid. Tujuan dari penelitian ini pada dasarnya adalah untuk mengevaluasi metode ekstraksi terbaik jika dilihat dari aktivitas antioksidan kadar flavonoid dan dari daun C.longifolia. Metode ekstraksi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah maserasi, soxhlet dan perkolasi. Total kandungan flavonoid ditentukan dengan menggunakan metode aluminium klorida dan dihitung sebagai setara kuersetin (EK). Uji aktivitas antioksidan dilakukan secara in vitro dengan metode DPPH. Hasil menunjukkan bahwa semua ekstrak yang diperoleh dari metode ekstraksi yang berbeda menunjukkan antioksidan kuat, di mana aktivitas antioksidan tertinggi diperoleh dari metode ekstraksi perkolasi (IC50 = 20,82 ppm). Total kandungan flavonoid tertinggi diperoleh dari metode soxhlet (12,37 ± 0,03% b/b). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan metode ekstraksi menghasilkan perbedaan yang signifikan (sig <0,05) pada aktivitas antioksidan dan kadar flavonoid dari daun C. longifolia. Kata kunci : Callicarpa longifolia Lam, Ekstraksi, Antioksidan, Flavononid

Page 5 of 12 | Total Record : 111