cover
Contact Name
Oka Agus Kurniawan Shavab
Contact Email
bihari@unsil.ac.id
Phone
+6281809075795
Journal Mail Official
bihari@unsil.ac.id
Editorial Address
Gedung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jl. Siliwangi, Kahuripan, Tawang, Tasikmalaya, Jawa Barat 46115
Location
Kota tasikmalaya,
Jawa barat
INDONESIA
BIHARI: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH DAN ILMU SEJARAH
Published by Universitas Siliwangi
ISSN : 26553600     EISSN : 27147908     DOI : -
Jurnal ini fokus pada hasil penelitian dan non penelitian berupa gagasan konseptual di bidang pendidikan sejarah dan ilmu sejarah
Articles 54 Documents
PEMBELAJARAN SEJARAH YANG AKTIF, KREATIF DAN INOVATIF MELALUI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Muhtarom, Herdin; Kurniasih, Dora; Andi, Andi
BIHARI: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH DAN ILMU SEJARAH Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pembelajaran Sejarah yang Aktif, Kreatif, dan Inovatif Melalui Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Mixed Methods. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menyebarkan kuesioner/angket terhadap mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa E-Learning merupakan model Pembelajaran Sejarah Yang Aktif, Kreatif, dan Inovatif Dalam Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Hal ini dapat dilihat dari responden yang memilih model E-Learning sebagai media Pembelajaran Sejarah Yang Aktif, Kreatif, dan Inovatif Melalui Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan jumlah 33 responden (68,8%) menyatakan bahwa mereka setuju penerapan E-Learning sudah efektif dalam pembelajaran sejarah. E-Learning sangat efektif dalam Pembelajaran Sejarah yang Aktif, Kreatif, dan Inovatif Melalui Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
PERANAN DEKLARASI LANDAS KONTINEN SEBAGAI KETENTUAN HUKUM LAUT NEGARA INDONESIA 17 FEBRUARI 1969 Miftahudin, Zulpi
BIHARI: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH DAN ILMU SEJARAH Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Metode Historis’, yaitu metode yang berusaha mengkaji permasalahan yang terjadi pada masa lampau secara sistematis dan objektif. Adapun tahapan-tahapan dalam metode historis tersebut adalah Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Historiografi. Berdasarkan sejarah Indonesia nama Nusantara sudah dikenal sejak jaman Kerajaan Singasari, yang sekarang lebih dikenal dengan Wawasan  Nusantara. Wawasan ini merupakan kekuatan pertahanan dan keamanan untuk menggantikan kekuatan yang bersifat sektoral sebagai konsep pengembangan yang sasarannya berpusat pada pembangunan angkatan perang. Tetapi konsep tersebut tidak bertahan lama karena memiliki keterbatasan dan tidak mampu menjangkau seluruh Indonesia. Hal ini sesuai dengan pemerintah Indonesia sebagai negara yang baru merdeka. Perjuangan bangsa Indonesia dalam gagasan tentang Wawasan Nusantara dan di forum internasional, terdapat dua bagian dalam sejarah perkembangannya yaitu tentang proses gagasan Nusantara dan hukum laut sebagai aspek Wawasan Nusantara. Gagasan Wawasan Nusantara bertolak dari pengertian Archipelago, dimana menurut hukum internasional berarti wilayah laut dengan sekumpulan pulau-pulau di dalamnya, dan dikaitkan dengan cita-cita proklamasi, falsafah negara, serta kepentingan-kepentingan nasionalnya. Prinsip Wawasan Nusantara adalah Deklarasi Landas Kontinen menyangkut masalah mengenai wilayah perairan Negara Republik Indonesia, untuk melindungi pertahanan maritim wilayah Indonesia. Berdasarkan Deklarasi Djuanda tersebut, wilayah Indonesia dapat terjaga kedaulatan serta keutuhan wilayah Indonesia.
PERKEMBANGAN SEKTOR PARIWISATA KEPULAUAN SERIBU DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT Debi Robi Yanti; Agus Subagio; Atief Arezal Fatah
BIHARI: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH DAN ILMU SEJARAH Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia memproklamasikan dirinya menjadi suatu negara yang merdeka, berdaulat dan mandiri dengan memiliki konsep diri yang jelas, yaitu Nusantara. Jika dilihat dari konsep dirinya, Indonesia secara defacto maupun dejure telah memerdekakan dirinya sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas sekitar 5.219.270 km2. Diantara banyaknya pulau di Indonesia terdapat sebuah kepulauan kecil yang menarik untuk dijelajahi, yaitu Kepulauan Seribu. Kepulauan Seribu merupakan kawasan yang berada di pinggiran kota Jakarta, populasinya kurang lebih terdiri dari 1.000 kepala keluarga yang mendiami beberapa pulau. Meskipun lokasinya terpencil, sudah banyak pemberdayaan yang dilakukan oleh pemerintah untuk membantu menyejahterakan ekonominya. Pemanfaatan pulau seribu sebagai destinasi flora dan fauna laut Indonesia yang alami memiliki dampak yang begitu besar terhadap kehidupan masyarakat kepulauan seribu. Efek domino selalu terjadi didalam sebuah perubahan besar, terlebih dalam perubahan taraf kehidupan yang didasari motif ekonomi, sosial serta lingkungan. Model pemanfaatan pariwisata berkelanjutan yang coba di adaptasi memberikan efek signifikan baik secara positif maupun negatif. Peralihan profesi menjadi salah satu indikator dari pengembangan sektor ekonomi, sehingga dari pariwisata tersebut memberikan dampak peningkatan kesejahteraan hidup. Seperti transportasi laut antar pulau, merupakan salah satu profesi yang di jalankan masyarakat pulau seribu.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COMPLEX INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA Eka Nursafitri; Alex Anis Ahmad; Oka Agus Kurniawan Shavab
BIHARI: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH DAN ILMU SEJARAH Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe complex instruction pada mata pelajaran sejarah Indonesia pokok bahasan respons bangsa Indonesia terhadap pendudukan Jepang terhadap hasil belajar siswa kelas XI MIPA 4 di SMA Negeri 5 Tasikmalaya tahun ajaran 2019/ 2020. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Quasi Eksperimen dengan bentuk desain yang digunakan yaitu Nonequivalent Experimental Group Design. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh kelas XI MIPA SMA Negeri 5 Tasikmalaya yang terbagi menjadi 7 kelas. Sampel pada penelitian ini yaitu XI MIPA 4 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 36 siswa dan  XI MIPA 2 sebagai kelas kontrol dengan jumlah 35 siswa, sampel diambil dengan teknik sampling purposif. Instrumen penelitian berupa soal pilihan ganda sebanyak 19 butir dengan 5 pilihan jawaban. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes dan observasi. Teknik analisis data menggunakan SPSS 25.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe complex instruction berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal tersebut dibuktikan dengan rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe complex instruction sebesar 84,4 sedangkan kelas yang tidak menggunakan model tersebut sebesar 79,8. Hasil pengolahan data menggunakan Mann Whitney pada hasil posttest kelas eksperimen dan kontrol menunjukkan bahwa Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu 0,001 0,05, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe complex instruction pada mata pelajaran sejarah Indonesia pokok bahasan respons bangsa Indonesia terhadap pendudukan Jepang terhadap hasil belajar siswa kelas XI MIPA 4 SMA Negeri 5 Tasikmalaya tahun ajaran 2019/ 2020.
TENGKU AGUNG SYARIFAH LATIFAH SEBAGAI SOSOK KARTINI RIAU DAN INSPIRASI UNTUK GENERASI EMAS INDONESIA Anju Nofarof Hasudungan
BIHARI: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH DAN ILMU SEJARAH Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Raden Ajeng Kartini atau yang sering dikenal R.A Kartini adalah tokoh emansipasi dan pendidikan perempuan yang telah lama dikenal di kalangan generasi emas Indonesia. Akan tetapi, sebenarnya bukan hanya sosok Kartini saja yang berperan dalam memajukan pendidikan di masa sebelum kemerdekaan. Hal tersebut juga dikarenakan kurangnya produksi sejarah lokal terutama mengenai peranan perempuan dalam pendidikan dan perjuangan bangsa selain Kartini. Akibatnya, saat ini telah terjadi krisis identitas bagi generasi emas Indonesia tentang sosok perempuan Indonesia yang tangguh dan peduli pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sosok Tengku Agung Syarifah Latifah sebagai perempuan Riau yang menyerupai Kartini dalam kaitannya memajukan pendidikan perempuan. Tengku Agung Syarifah Latifah adalah permaisuri Sultan Siak terakhir yakni, Sultan Syarif Kasim II yang memimpin Siak Sri Indrapura pada 1908-1946. Wilayah bekas Kesultanan Siak saat ini berada di Provinsi Riau. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif analitik, data dikumpulkan melalui studi pustaka dan dokumen. Kemudian dilakukan analisis dan meringkas berbagai kondisi, situasi dari berbagai data yang dikumpulkan mengenai masalah yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan peranan Tengku Agung Syarifah Latifah untuk memajukan pendidikan perempuan khususnya di Riau, telah menjadi bukti sejarah. Bahwa, Indonesia memiliki perempuan-perempuan hebat yang tidak hanya berasal dari Pulau Jawa. Hal tersebut dapat dilihat dari didirikannya Sultanah Latifah School oleh Tengku Agung Syarifah Latifah, sekolah khusus perempuan di Kesultanan Siak.  Ide  untuk mendirikan sekolah tersebut merupakan pemikiran yang maju, mengingat tahun 1920-an tidak ada satupun terdapat sekolah khusus perempuan di Siak dan Riau.
Reaksi Pemerintah Kolonial Hindia Belanda Terhadap Gerakan Radikal di Bandung pada Tahun 1920-1927 Agung Ramaadhan; Yulia Sofiani
BIHARI: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH DAN ILMU SEJARAH Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan politik reaksioner oleh Pemerintah Kolonial Hindia Belanda dalam mengatasi pergerakan radikal di Bandung tahun 1920-1927. Penelitian dilakukan dengan menggunakan prinsip metode sejarah yang terdiri dari tahap heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Data dikumpulkan dengan metode studi pustaka terhadap sumber primer dan sekunder dengan instrument berupa sistem kartu. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa sejak tahun 1920 di Hindia Belanda umumnya dan Bandung khususnya terjadi gejolak gerakan radikal di Hindia Belanda yang harus segera diatasi karena dapat mengganggu stabilitas di Hindia Belanda. Pemerintah kolonial menerapkan kebijakan politik reaksioner melalui yang dilaksanakan melalui pendekatan persuasif dan koersif. Kepala pribumi dan aparat pemerintahan kabupaten termasuk para pejabat dan aparat, tokoh lokal termasuk menak, dann kaum elit Eropa dilibatkan dalam pendekatan persuasif yang mengutamakan terciptanya konsensus dari masyarakat kepada pemerintah kolonial. Sedangkan pendekatan koersif yang sifatnya mengancam dilakukan oleh polisi Hindia Belanda dan ormas reaksioner yang ditunjuk oleh pemerintah kolonial.Kata Kunci: Politik reaksioner, pergerakan radikal, Bandung This study aims to describe the implementation of reactionary politics by the Dutch East Indies colonial government in overcoming the radical movement in Bandung in 1920-1927. The research was conducted using the principle of the historical method which consisted of heuristics, criticism (internal and external), interpretation, and historiography stages. Data were collected by using the literature study method on primary and secondary sources with the instrument in the form of a card system. The results show that since 1920 in the Dutch East Indies in general and Bandung in particular, there have been radical movements in the Dutch East Indies that must be addressed immediately because they can disrupt stability in the Dutch East Indies. The colonial government implemented reactionary political policies through persuasive and coercive approaches. Indigenous heads and district government officials including officials and officials, local figures including menak, and European elites were involved in a persuasive approach that prioritized the creation of consensus from the community to the colonial government. Meanwhile, the threatening coercive approach was carried out by the Dutch East Indies police and reactionary mass organizations appointed by the colonial government.Keywords: Reactionary politics, radical movement, Bandung 
Nilai-Nilai Karakter Dalam Perjuangan Ken Arok Mendirikan Kerajaan Singasari Tahun 1222 Roberto Nainggolan
BIHARI: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH DAN ILMU SEJARAH Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ken Arok merupakan seorang raja dari kerajaan Singasari. Sebelum menjadi raja, ia merebut kekuasaan dari seorang Akuwu di Tumapel yang terkenal kejam bernama Tunggul Ametung. Perlawanan Ken Arok terhadap Tunggul Ametung merupakan upaya perebutan kekuasaan pertama dalam sejarah bangsa Indonesia. Kisah ini bahkan diadopsi dalam karya sastra sehingga fakta dari kejadian sejarah pada abad ke-13 ini dapat diteladani dalam kehidupan di abad ke-21 ini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang mencakup heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan jika Ken Arok mulanya merupakan seorang rakyat biasa yang mengabdi pada Tunggul Ametung. Pada perkembangannya, ia berhasil mengambil alih kekuasaan Tumapel dan bahkan menaklukan Kerajaan Kediri untuk mendirikan kerajaan Singasari. Nilai karakter yang dapat dipelajarai oleh tokoh Ken Arok adalah pekerja keras, kepemimpinan, dan gagah berani
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ABAD 21 TERHADAP PEMBELAJARAN SEJARAH EROPA Herdin Muhtarom; Dora Kurniasih
BIHARI: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH DAN ILMU SEJARAH Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini untuk mengetahui hasil dari pengaruh Model Pembelajaran Abad 21 Terhadap Pembelajaran Sejarah Eropa. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu dengan menggunakan metode penelitian Mixed Methods. Proses mengumpulkan data penelitian dengan menyebarkan isi kuesioner/angket terhadap mahasiswa pendidikan sejarah. Hasil dari penelitian menjelaskan bahwa para responden setuju dengan penerapan model pembelajaran abad 21 terhadap pembelajaran sejarah Eropa sudah efektif dalam pembelajaran, selain itu responden menyatakan lebih menyukai jenis model pembelajaran Small Group Discusision (SGD). Dan sebanyak 41 responden yang mengisi kuesioner ini,  terdapat 39 responden (95%)  lebih menyukai media pembelajaran sejarah Eropa dengan menggunakan jenis media Audio-Visual.
Penanaman Nilai-nilai Sejarah Lokal melalui Forum Diskusi Komunitas Sejarah Christianto Dedy Setyawan; Sariyatun Sariyatun; Cicilia Dyah Sulistyaningrum Indrawati Indrawati
BIHARI: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH DAN ILMU SEJARAH Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan sejarah lokal di suatu masyarakat berkaitan dengan nilai-nilai sejarah yang terdapat di lingkungan sekitar. Sayangnya selama ini sejarah lokal kurang diperhatikan oleh seluruh masyarakat. Keberadaannya diakui namun tidak terungkap dengan luas dan jelas. Masyarakat cenderung menggandrungi sejarah dalam lingkup yang lebih luas. Fenomena seperti ini menurun antar generasi hingga kalangan anak muda masa kini. Hal ini patut disayangkan sebab banyak nilai-nilai kearifan lokal yang dapat diambil makna pentingnya dari sejarah lokal. Keberadaan forum yang membahas sejarah lokal menjadi penting agar pewarisan hal-hal positif dari sejarah lokal tidak punah tergerus zaman. Soeracarta Heritage Society merupakan salah satu forum diskusi yang membahas mengenai sejarah lokal, kebudayaan, dan upaya pelestariannya di lingkup wilayah Surakarta. Forum diskusi diadakan secara rutin untuk mengenalkan sejarah lokal kepada masyarakat umum. Artikel ini bertujuan (1) mendeskripsikan posisi sejarah lokal dalam kehidupan lingkungan masyarakat dan (2) menjelaskan pentingnya forum diskusi publik dalam upaya penanaman nilai-nilai sejarah lokal kepada generasi muda. Penulisan ini dilakukan secara deskriptif analitis dengan studi pustaka. Hasilnya diperoleh: (1) Sejarah lokal berperan dalam menciptakan kesadaran sejarah di lingkungan masyarakat. Eksistensi sejarah lokal berdampak positif dalam menumbuhkan kecintaan pada sejarah. (2) Forum diskusi publik sebagai ajang masyarakat untuk bertemu, menyampaikan pemikiran, dan berdialog bersama membahas sejarah lokal dari berbagai aspek. Terdapat pendidikan nilai yang terdapat dalam sejarah lokal di Surakarta baik dalam aspek peristiwa, ketokohan, atau bangunan.Kata Kunci: Forum diskusi publik, Generasi muda, Kesadaran sejarah, Pendidikan nilai, Sejarah lokalThe existence of local history in a society is related to the historical values found in the surrounding environment. Unfortunately, local history has not been paid much attention to by the whole community. Its existence is acknowledged but not widely and clearly revealed. Society tends to love history in a wider scope. This phenomenon has decreased between generations to today's young people. This is unfortunate because there are many values of local wisdom that can be taken from the importance of local history. The existence of a forum that discusses local history is important so that the inheritance of positive things from local history is not eroded by time. Soeracarta Heritage Society is one of the discussion forums that discuss local history, culture, and conservation efforts in the Surakarta area. Discussion forums are held regularly to introduce local history to the general public. This article aims to (1) describe the position of local history in the life of the community and (2) explain the importance of public discussion forums in an effort to instill local historical values into the younger generation. This writing was done in a descriptive-analytical manner with a literature study. The results obtained: (1) Local history plays a role in creating historical awareness in the community. The existence of local history has a positive impact in fostering a love of history. (2) Public discussion forums as an arena for the community to meet, share ideas and have a dialogue together to discuss local history from various aspects. There is value education contained in local history in Surakarta both in the aspect of events, figures, or buildings.Keywords: Public discussion forums, Young generation, Historical awareness, Value education, Local history
NILAI-NILAI KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL DALAM TRADISI MERLAWU DI SITUS GUNUNG SUSURU DESA KERTABUMI KECAMATAN CIJEUNGJING KABUPATEN CIAMIS Yulia Sofiani
BIHARI: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH DAN ILMU SEJARAH Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Merlawu adalah suatu tradisi yang dilaksanakan oleh masyarakat yang berada di sekitar Situs Gunung Susuru yang berlokasi di Desa Kertabumi, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis. Tradisi tersebut masih terpelihara secara baik dalam kehidupan masyarakat Kertabumi dan sekitarnya meskipun tergempur modernitas dalam arus globalisasi yang cukup deras. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji nilai-nilai karakter berbasis kearifan lokal yang terkandung dalam pelaksanaan Tradisi Merlawu di Situs Gunung Susuru yang berada di Desa Kertabumi, Kecamatan Cijeugingjing, Kabupaten Ciamis. Penelitian ini bersifat kualitatif yang menggunakan metode penelitian etnografi karena berusaha untuk memotret pelaksaan tradisi Merlawu di Situs Gunung Susuru. Data dikumpulkan melalui berbagai sumber dengan teknik observasi dan wawancara karena peneliti berada dalam posisi mengamati objek tanpa terlibat dalam kegiatan yang diteliti. Hasil penelitian menyimpulkan, bahwa masyarakat Kertabumi memandang Tradisi Merlawu sebagai warisan budaya yang diturunkan dari leluhurnya, sehingga harus dipertahankan dan dilestarikan. Nilai-nilai karakter yang terkandung dalam kearifan lokal Tradisi Merlawu dapat dilihat dalam bentuk konsep individu, pandangan hidup tentang hubungan individu dengan tuhan, pemahaman individu sebagai bagian dari masyarakat, dan prinsip hubungan individu dengan alam.