cover
Contact Name
SMIPT
Contact Email
seminar.smipt@gmail.com
Phone
+628124100568
Journal Mail Official
seminar.smipt@gmail.com
Editorial Address
Jalan Perintis Kemerdekaan Km 12. Blok EC 10 Makassar
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SMIPT)
ISSN : 26220520     EISSN : 2622593x     DOI : -
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi adalah publikasi hasil diseminasi ilmiah berkala yang diterbitkan oleh Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI) Kerjasama dengan Forum Riset Multidisiplin Indonesia (FORMIN). Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi diterbitkan satu kali dalam satu tahun. Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi mencakup multidisiplin ilmu pengetahuan yang disebarluaskan melalui media cetak dan online.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 320 Documents
Analisis Perbandingan Jaringan 4G dan 5G menggunakan Clustering K-Means dalam Implementasi Teknologi AR Makassar Smart City Garry F. Parubak, Alberto; Arunglabi, Rismawaty; Iradat Rapa, Charnia; Lande, Sudianto; Batara, Chris
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 6 (2023): Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Joi
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kunci keberhasilan transformasi suatu kota menjadi Smart City terletak pada penerapan teknologi informasi dan komunikasi yang cerdas dan efisien. Hal ini yang mendorong kota Makassar terus berinovasi dalam mengembangkan berbagai teknologi untuk mematangkan konsep Makassar Smart City. Salah satu teknologi yang sedang dikembangkan adalah Augmented Reality (AR), yang menggabungkan dunia nyata dengan objek maya, namun membutuhkan jaringan yang tepat sesuai kebutuhan pengguna saat ini. Oleh karena itu, penelitian ini membandingkan jaringan 4G dan 5G dalam implementasi teknologi AR Makassar Smart City dengan berfokus pada aspek dimensi Smart Society. Hasil analisis menggunakan metode Clustering K-Means menyatakan pengguna AR di kota Makassar terbagi atas tiga kelompok, yakni kelompok 1 sebanyak 29% yang memiliki tingkat kepuasan netral terhadap jaringan 4G dan 5G, kelompok 2 sebanyak 54% yang memiliki tingkat kepuasan tinggi terhadap jaringan 5G dibanding 4G, dan kelompok 3 sebanyak 17% yang memiliki tingkat kepuasan tinggi terhadap jaringan 4G dibandingkan jaringan 5G. Kata kunci: Teknologi 4G, Teknologi 5G, Augmented Reality, Clustering K-Means, Makassar Smart City. Abstract The key to the successful transformation of a city into a Smart City lies in the application of information and communication technology that is smart and efficient. This is what encourages Makassar city to continue to innovate in developing various technologies to finalize the Makassar Smart City concept. One of the technologies being developed is Augmented Reality (AR), which combines the real world with maya objects, but requires the right network according to the needs of current users. Therefore, this research compares 4G and 5G networks in the implementation of Makassar Smart City AR technology by focusing on aspects of the Smart Society dimension. The results of the analysis using the K-Means Clustering method state that AR users in Makassar city are divided into three groups, namely group 1 as many as 29% who have a neutral level of satisfaction with 4G and 5G networks, group 2 as many as 54% who have a high level of satisfaction with 5G networks compared to 4G, and group 3 as many as 17% who have a high level of satisfaction with 4G networks compared to 5G networks. Keywords: 4G Technology, 5G Technology, Augmented Reality, K-Means Clustering, Makassar Smart City.
Rancang Bangun Sistem Pengusir Tikus dan Burung dengan Energi Alternatif Tenaga Matahari Marannu, Fajar; Mangelo, Pius Yohanes; Songli, Yulianus; T. Sedan Lobo, Eodia; Denny, Denny; Rombe, Rombe
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 6 (2023): Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Joi
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Bagi petani memiliki lahan pertanian yang luas bisa menjadi sumber kehidupan yang mensejahterahkan dan menciptakan kemakmuran dengan hasil yang melimpah. Tetapi banyak kendala yang dihadapi oleh para petani untuk memperoleh hasil yang baik, seperti cuaca yang tidak menentu, hama penyakit dan gangguan dari binatang yang merusak tanaman padi dan memakan buahnya, seperti tikus dan burung. Salah satu solusi yang dapat digunakan adalah dengan membuat sistem pengusir tikus dan burung secara otomatis dengan memanfaatkan energi alternatif tenaga matahari. Metode yang dipergunakan adalah metode eksperimen. Sistem pengusir hama tikus dan burung pada areal persawahan dengan energi alternatif tenaga matahari.berhasil dibuat. PLTS yang dirakit menghasikan daya 479,58 Watt/hari. Alat pengusir burung secara efektif dapat bekerja mempengaruhi burung pada jarak 5 – 45 Meter, pengujian dilakukan dari pukul 9.00 – 18.00 wita, sedangkan alat pengusir tikus secara efektif dapat bekerja mempengaruhi tikus sampai jarak 20 Meter pada frekuensi 25.000 Hz dan jarak 15 Meter pada frekuensi 20.000 Hz. Pengujian dilakukan dari pukul 20.00 - 04.00 wita. Abstract For farmers, having large agricultural land can be a source of life that brings prosperity and creates abundant results. However, farmers face many obstacles in obtaining good results, such as unpredictable weather, pests and diseases, and interference from animals that damage rice plants and eat the fruit, such as mice and birds. One solution that can be used is to create an automatic rat and bird-repellent system by using alternative solar energy. The method used is the experimental method. A system for repelling rodents and birds in rice fields using alternative solar energy has been successfully created. The assembled PLTS produces 479.58 Watts of power/day. The bird-repellent device can effectively work to affect birds at a distance of 5 – 45 meters, testing was carried out from 9.00 – 18.00 WITA, while the rat-repellent device can effectively work to affect mice up to a distance of 20 meters at a frequency of 25,000 Hz and a distance of 15 meters at a frequency of 20,000 Hz. Testing is carried out from 20.00 - 04.00 WIT
Analisis Pembangkit Listrik Tenaga Air Skala Laboratorium Suwanti, Suwanti; Matana, Klaudius; Sau, Matius; Songli, Yulianus; Rombe, Rombe; Buku, Atus
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 6 (2023): Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Joi
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kebutuhan energi alam dari bahan bakar fosil semakin tinggi sepanjang saat, sedangkan cadangan energinya terus menurun. Hal itu mengakibatkan negara-negara melakukan penelitian-penelitian tentang energi baru terbarukan Tenaga terbarukan atau renewable energy artinya salah satu objek penelitian yang sangat tepat untuk dikembangkan untuk mengatasi kelangkaan energi alam. Sumber daya alam Indonesia yang sangat berpotensi menjadi pembangkit listrik adalah sumber air, mengingat Indonesia adalah negara beriklim tropis basah sehingga mempunyai curah hujan tinggi serta sungai yang sangat banyak. Dalam penelitian ini membahas Analisis Pembangkit Listrik Tenaga Air Skala Laboratorium. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui jumlah debit air dan pengaruh ketinggian terjun air dan daya yang dihasilkan dari pengaruh tinggi terjun air. Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dan metode penelitian eksperimen adalah alat yang dibuat untuk diteliti. Berdasarkan kesimpulan dari penelitian Diketahui nilai dari hasil perhitungan 1,2m maka diketahui debit air 0,010 L/s Sedangkan hasil analisis yang dilakukan pada tinggi terjun air 1,5 m maka di peroleh nilai debit air 0,009 L/s. Dari hasil perbandingan perhitungan dan analisis pada alat Pembangkit Listrik Tenaga Air Skala Laboratorium maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh tinggi terjun air dapat mempengaruh putaran turbin. Maka diketahui pengaruh tinggi terjun air pada perhitungan 1,2 m maka daya yang dihasilkan pada Pembangkit Listrik Tenaga Air Skala Laboratorium yaitu 97,47 watt sedangkan hasil dari analisis yang dilakukan pada Pembangkit Listrik Tenaga Air Skala Laboratorium yang tinggi terjun air nya 1,5 m maka dapat menghasilkan daya yaitu 109,65 watt. Abstract The need for natural energy from fossil fuels is getting higher all the time, while its energy reserves continue to decline. This resulted in countries conducting research on new renewable energy. Renewable energy means one of the objects of research that is very appropriate to be developed to overcome the scarcity of natural energy. Indonesia's natural resources that have the potential to become power plants are water sources, considering that Indonesia is a tropical wet country so it has high rainfall and very many rivers. In this study discusses Laboratory Scale Hydroelectric Power Plant Analysis. The purpose of this study is to determine the amount of water discharge and the influence of water plunge height and power resulting from the influence of water waterfall height. In this study, the research method used is a literature study and the experimental research method is a tool made to be researched. Based on the conclusions of the study, it is known that the value of the calculation results is 1.2m, then it is known that the water discharge is 0.010 L / s, while the results of the analysis carried out at a height of 1.5 m water waterfall then obtained a water discharge value of 0.009 L / s. From the results of comparison of calculations and analysis on Laboratory Scale Hydroelectric Power Plant equipment, it can be concluded that the influence of water plunge height can affect turbine rotation. So it is known the influence of the height of the water plunge on the calculation of 1.2 m, then the power generated on Laboratory Scale Hydropower Plant is 97.47 watts while the results of analysis conducted on Laboratory Scale Hydropower Plant whose water fall height is 1.5 m then can produce power which is 109.65 watts.
Pemurnian Minyak Jelantah Secara Bertahap Menggunakan Adsorben Arang Sekam Padi, Ampas Tebu Dan Cangkang Telur Niko, Sisilia; Pasae, Yoel; Melawaty, Lydia
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 6 (2023): Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Joi
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia sebagai bahan pengolah makanan. Penggunaan minyak goreng secara berulang-ulang dan kontinyu pada proses penggorengan akan mengakibatkan terjadinya reaksi degradasi sehingga menurunkan kualitas minyak goreng Hal ini dikarenakan saat dipanaskan pada suhu tinggi disertai kontak dengan udara akan menyebabkan minyak mengalami perubahan kimia seperti proses hidrolisis, oksidasi, polimerisasi dan reaksi pencoklatan. Proses oksidasi dan polimerisasi dapat merusak sebagian vitamin dan asam lemak esensial yang terdapat dalah minyak sehingga dapat mengakibatkan keracunan dalam tubuh dan berbagai macam penyakit, seperti diare, pengendapan lemak dalam pembuluh darah dan kanker. Pada penelitian ini telah dilakukan Pemurnian Minyak Jelantah Secara Bertahap Menggunakan Adsorben Arang Sekam Padi, Ampas Tebu, Dan Cangkang Telur sebagai bahan dasar pemurnian minyak jelantah dengan penambahan KOH. Sehingga minyak jelantah yang dihasilkan dapat dimanfaatkan kembali dan memenuhi standar SNI 01-3741:2013. Kadar bilangan peroksida terbaik setelah minyak jelantah diadsorpsi yaitu 8 mek/g dan 4 mek/g. hasil pemurnian tersebut memenuhi standar mutu minyak goreng menurut SNI-7709:2019 yaitu maksimal 10mek/g. Kadar asam lemak bebas terendah setelah minyak jelantah diadsorpsi secara bertahap pada adsorben arang sekam padi, ampas tebu dan cangkang telur pada waktu 2 jam yaitu 0,7%. Hasil pemurnian tersebut tidak memenuhi standar mutu minyak goreng menurut SNI-7709:2019. Karena angka asam lemak bebas didalam minyak berdasarkan standar mutu minyak goreng menurut SNI-7709:2019 maksimal sebesar 0,3%.. Kadar air terendah setelah minyak jelantah diadsorpsi sebanyak 0,12%, didapatkan kadar minyak terendah tidak memenuhi standar kadar air SNI-7709:2019 yaitu maksimal sebesar 0,1% Abstract Cooking oil is one of the basic human needs as a food processing ingredient. The use of cooking oil repeatedly and continuously in the frying process will result in a degradation reaction, thereby reducing the quality of the cooking oil. . Oxidation and polymerization processes can destroy some of the vitamins and essential fatty acids contained in the oil, which can lead to poisoning in the body and various diseases, such as diarrhea, deposition of fat in blood vessels and cancer. In this research, a gradual purification of used cooking oil has been carried out using rice husk charcoal, sugarcane bagasse and egg shells as the basic ingredients for refining used cooking oil with the addition of KOH. So that the cooking oil produced can be reused and meets SNI 01-3741:2013 standards. The best peroxide value levels after the used cooking oil was adsorbed were 8 mek/g and 4 mek/g. The refined product meets the cooking oil quality standard according to SNI-7709: 2019, which is a maximum of 10mek/g. The lowest free fatty acid content after used cooking oil was gradually adsorbed on rice husk charcoal, bagasse and eggshell adsorbents for 2 hours, namely 0.7%. The refining results do not meet the cooking oil quality standards according to SNI-7709:2019. Because the number of free fatty acids in the oil based on the quality standard of cooking oil according to SNI-7709: 2019 is a maximum of 0.3%. The lowest water content after the used cooking oil has been adsorbed is 0.12%, the lowest oil content does not meet the SNI- 7709:2019, which is a maximum of 0.1%.
Karakterisasi Viskositas Dan Kadar Air Bioadhesive Berbasis Pati Jagung Termodifikasi Asam Sitrat Untuk Pembuatan Papan Partikel Useng, Mardayanti Rari; Rantang, Cornelia Kesia; Sarungallo, Rosalia Sira; Djonny, Maxie
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 6 (2023): Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Joi
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pati merupakan substrat yang ideal sebagai perekat untuk pembuatan komposit berbahan dasar kayu karena merupakan bahan yang murah, mudah diperoleh dan diproses, serta mengandung ikatan glikosidik reaktif dan gugus hidroksil. Tujuan dari penelitian ini adalah karakterisasi bioadhesive dari pati jagung dan asam sitrat, meliputi viskositas, dan kadar air. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi persiapan bahan baku, pembuatan perekat, dan karakterisasi perekat. Hasil penelitian pada perekat menunjukkan bahwa karakterisasi perekat pada pengujian viskositas belum memenuhi standar SNI 06-4565-1998 sebagai perekat untuk papan partikel, sementara kadar air penambahan asam sitrat pada perekat mempengaruhi kadar air, dengan kadar air yang berbeda pada setiap penambahan asam sitrat. Abstract Starch possesses desirable attributes such as cost-effectiveness, availability, ease of processing, and the presence of reactive glycosidic bonds and hydroxyl groups, making it an excellent substrate for wood-based composite adhesives. This research aimed to assess the bioadhesive properties of corn starch and citric acid, specifically focusing on viscosity and moisture content. The methodology encompassed the preparation of raw materials, formulation of the adhesive, and characterization of the adhesive. The findings of the adhesive analysis revealed that the viscosity measurements did not meet the requirements outlined in SNI 06-4565-1998 for adhesives used in wood particle boards. Moreover, the moisture content of the adhesive was influenced by the incorporation of citric acid, leading to varying moisture levels with each citric acid addition.
Pengolahan Air Limbah Rumah Potong Hewan ( Rph) Ayam Dengan Proses Biofilter Menggunakan Arang Bambu Parinding, Iis Dahlia; Pasae, Yoel; Saleh, M
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 6 (2023): Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Joi
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Limbah cair merupakan sebagai buangan air yang berasal dari aktivitas manusia yang mengandung berbagai polutan yang berbahaya baik secara langsung maupun dalam jangka panjang. Pada penelitian ini akan di lakukan pengolahan air limbah rumah potong hewan (RPH) ayam dengan proses biofilter menggunakan arang bambu. Arang bambu digunakan sebagai adsorben karena memiliki kandungan karbon aktif yang memiliki daya serap tinggi dan merupakan karbon berpori yang telah mengalami reaksi dengan bahan kimia yaitu KOH. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengolahan air limbah rumah potong hewan (RPH) ayam dengan biofilter menggunakan arang bambu dan mengetahui kualitas produk air yang telah melalui proses biofilter. Pengolahan air limbah di awali dengan pembuatan arang aktif yaitu bambu betung di panaskan sampai membentuk arang kemudian setelah itu arang bambu di haluskan lalu di campurkan dengan larutan KOH 5% selama 24 jam, setelah itu arang di cuci hingga mencapai pH netral kemudian di keringkan dalam oven dengan suhu 110oC hingga membentuk arang aktif. Arang aktif tersebut di gunakan sebagai biofilter,dimana air limbah di masukan kedalam bak pemisah lemak selama ± 30 menit, kemudian di aliran ke bak pengendapan awal selama 4,2 jam, setelah itu di alirkan di bak kontraktor anaerob selama 9,45 jam dan di isi dengan arang aktif sebanyak 650 gram, kemudian di alirkan ke bak kontrakto aerob selama ± 8 jam dan di isi dengan arang aktif sebanyak 650 gram serta penambahan blower udara, setelah itu di alirkan ke bak pengendapan akhir selama 4,2 jam kemudian di alirkan ke saluran umum. Setelah di lakukan penelitian di dapatkan proses pengolahan dengan metode proses biofilter anaerob,proses biofilter aerob dan proses biofilter anaerob-aerob hasil air olahan menunjukan aroma arang aktif yang sedikit menyengat dan warna hitam, kualitas air di dapatkan sebagai berikut BOD sebanyak 5,81% dan COD sebanyak 39,841% serta % penurunan kadar BOD dan COD dari hasil tahapan proses biofilter menggunakan arang bambu dengan proses biofilter anaerob BOD RUN 1 0,986%, RUN 2 0,854% dan COD RUN 1 0,984%, RUN 2 0,846%. Proses biofilter aerob kadar COD RUN 1 0,751%, RUN 2 0,295% dan kadar COD RUN 1 0,751%, RUN 2 0,893%. Dan proses kombinasi biofilter anaerob-aerob kadar BOD RUN 1 0,735% , RUN 2 0,103 % dan COD RUN 1 0,735%,RUN 2 0,103%. Sehingga yang paling efektif penurunan adalah metode kombinasi biofilter anaerob-aerob. Abstract Liquid waste is a waste water originating from human activities that contains various harmful pollutants both directly and in the long term. In this study, chicken slaughterhouse wastewater (RPH) will be treated with a biofilter process using bamboo charcoal. Bamboo charcoal is used as an adsorbent because it contains activated carbon which has high absorption and is a porous carbon that has undergone a reaction with chemicals, namely KOH. This study aims to determine the process of treating chicken slaughterhouse wastewater (RPH) with a biofilter using bamboo charcoal and to determine the quality of water products that have gone through the biofilter process. Wastewater treatment begins with the manufacture of activated charcoal, namely bamboo betung heated to form charcoal then after that the bamboo charcoal is pureed and then mixed with 5% KOH solution for 24 hours, after that the charcoal is washed until it reaches a neutral pH then dried in the oven with a temperature of 110oC to form activated charcoal. The activated charcoal is used as a biofilter, where waste water is put into a fat separator tank for ± 30 minutes, then flows into the initial sedimentation tank for 4.2 hours, after that it is flowed in an anaerobic contractor tank for 9.45 hours and then drained into an anaerobic tank. filled with 650 grams of activated charcoal, then flowed into an aerobic contracting bath for ± 8 hours and filled with 650 grams of activated charcoal and the addition of an air blower, after that it was flowed into the final settling basin for 4.2 hours then flowed into common channel. After the research was carried out, it was found that the processing method used was the anaerobic biofilter process, the aerobic biofilter process and the anaerobic-aerobic biofilter process. The processed water results showed a slightly pungent activated charcoal aroma and black color, the water quality was obtained as follows, BOD of 5.81% and COD was 39.841% and % decreased levels of BOD and COD from the results of the stages of the biofilter process using bamboo charcoal with an anaerobic biofilter process BOD RUN 1 0.986%, RUN 2 0.854% and COD RUN 1 0.984%, RUN 2 0.846%. The aerobic biofilter process contains COD RUN 1 0.751%, RUN 2 0.295% and COD RUN 1 content 0.751%, RUN 2 0.893%. And the combination process of the anaerobic-aerobic biofilter contains BOD RUN 1 0.735%, RUN 2 0.103% and COD RUN 1 0.735%, RUN 2 0.103%. So that the most effective reduction is the anaerobic-aerobic biofilter combination method.
Perencanaan Kincir Air Area Pertanian Didesa Lembang Mesakada Kabupaten Pinrang Patabang, Andika C.; Buku, Atus; Pasau, Kristiana
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 6 (2023): Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Joi
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara perencanaan pembuatan kincir air area pertanian didesa lembang mesakada kabupaten pinrang dan menentukan jenis kincir yang cocok dengan kondisi sumber air. Penelitian perencenaan kincir air ini menggunakan bola pimpong dan meter. Manfaat penelitian ini sebagai bahan referensi untuk penelitian lebih lanjut mengenai pengembangan perencanaan kincir air. Metode yang digunakan metode survei yaitu observasi atau melihat langsung lokasi penelitian, metode pengukuran untuk pengumpulan data, dan metode internal yaitu mengumpulkan informasi melalui buku-buku atau referensi yang didapatkan. Hasil dari perhitungan perencanaan kincir air adalah sebagai berikut: Luas penampang = 3,18 m2, kecepatan aliran = 1,2345 m/s, debit = 3,92 m3/s, daya air (Pair) = 20381 watt, volume air = 12700 m3, massa air = 12.700 kg, energi kinetik = 9676,76 joule, luas penampang basah = 0,075 m2, keliling basah = 0,8 m, jari-jari hidrolik = 0,093 m, jari-jari kincir = 1,57 m, lebar sudu = 0,53 m, jarak sudu = 0,044 m, kecepatan keliling kincir = 0,4938 m/s, putaran kincir = 3 rpm, gaya fluida = 4846 N, torsi = 7608 Nm, daya kincir (Pkincir) = 14333 watt, efisiensi kincir = 70 %. Abstract This study aims to find out how to plan the construction of a waterwheel in the agricultural area in Lembang Mesakada Village, Pinrang Regency and determine the type of mill that is suitable for the conditions of the water source. This waterwheel research uses pimpong balls and meters. The benefits of this research as reference material for further research on the development of waterwheel planning. The method used by the survey method is observation or direct viewing of the research location, measurement methods for data collection, and internal methods are collecting information through books or references obtained. The results of the waterwheel planning calculations are as follows: Cross-sectional area = 3.18 m2, flow velocity = 1.2345 m/s, discharge = 3.92 m3/s, water power (Pair) = 20381 watts, water volume = 12700 m3, water mass = 12,700 kg, kinetic energy = 9676.76 joules, wet cross-sectional area = 0.075 m2, wet circumference = 0.8 m, hydraulic radius = 0.093 m, mill radius = 1.57 m, blade width = 0.53 m, blade distance = 0.044 m, mill circumference speed = 0.4938 m/s, mill rotation = 3 rpm, fluid force = 4846 N, torque = 7608 Nm, mill power = 14333 watts, mill efficiency = 70%.
Uji Kekuatan Tarik Dan Bending Pelat Stainless Steel Yang Mengalami Pengelasan Metal Inert Gas (Mig) Siruru, Ardilen R.; Bondaris Palungan, Musa; Tikupadang, Karel
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 6 (2023): Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Joi
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan tarik dan bending pelat stainless steel akibat pengaruh metode pengelasan MIG. Penelitian ini menggunakan material pelat stainless stell dengan ketebalan 2,35 mm dan menggunakan metode pengelasan adalah MIG dengan gas CO2, Tekanan gas divariasikan pada tekanan 30 bar, 35 bar dan 40 bar. Arus pengelasan yang digunakan adalah konstan pada 60 ampere. Spesimen uji tarik menggunakan standar ASTM E8 dan uji bending dengan standar ASTM E23-02 Pengujian dan pengambilan data dilakukan pada Laboratorium Metallurgi Fisik Program Studi Teknik Mesin UKI Paulus Makassar.Pada hasil penelitian dan proses perhitungan diketahui bahwa metode pengelasan MIG berpengeruh terhadap kekuatan tarik material, semakin besar tekanan gas yang diberikan maka semakin besar pula nilai kekuatan tarik yang didapatkan pada tekanan gas 30 bar diperoleh 286,45 MPa, pada tekanan gas 35 bar 407,98 MPa, pada tekanan gas 40 bar 463,09 MPa, sedangkan pada spesimen normal tanpa pengelasan diperoleh nilai kekuatan tarik sebesar 714,68 MPa, Metode pengelasan MIG berpengaruh terhadap kekuatan bending material, semakin besar tekanan gas yang diberikan maka semakin besar pula nilai kekuatan bending yang didapatkan. Pada tekanan gas 30 bar diperoleh 355,93 MPa, pada tekanan gas 35 bar 576,42 MPa, dan pada tekanan gas 40 bar diketahui 779,32 MPa, sedangkan pada spesimen normal tanpa pengelasan diperoleh nilai kekuatan bending sebesar 632,00 MPa. Abstract This study aims to determine the tensile strength and bending strength of stainles steel plates due to the influence of the MIG.This study used a stainles steel plate material with a thickness of 2.35 mm and used the MIG welding method with CO2 gas. The gas pressure was varied at 30 bar, 35 bar and 40 bar. The welding current used is constant at 60 amperes. The tensile test specimens used the ASTM E8 standard and the bending test used the ASTM E23-02 standard. Testing and data collection were carried out at the Physical Metallurgical Laboratory, UKI Paulus Mechanical Engineering Study Program, Makassar. In the results of the study of the MIG welding method which affected the tensile strength of the material, the greater the gas pressure given, the greater the value of the tensile strength obtained at a gas pressure of 30 bar obtained 286.45 MPa, at a gas pressure of 35 bar 407.98 MPa, at a pressure gas 40 bar 463.09 MPa, whereas in normal specimens without welding a tensile strength value of 714.68 MPa is obtained. The MIG welding method affects the bending strength of the material, the greater the gas pressure given, the greater the bending strength value obtained. At a gas pressure of 30 bar, 355.93 MPa was obtained, at a gas pressure of 35 bar, 576.42 MPa, and at a gas pressure of 40 bar, it was found to be 779.32 MPa, while in normal specimens without welding, a bending strength value of 632.00 MPa was obtained
Analisa Sifat Mekanik Baja ST 38 Dengan Pengelasan Oksi-Asetilen Sanggalangi, Koheri Bernat; L. Rantererung, Corvis; Salu, Salma
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 6 (2023): Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Joi
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuaatan tarik pelat baja ST 38 akibat metode pengelasan asetelin dan untuk mengetahui ketangguhan impact pelat baja ST 38 akibat metode pengelasan asetelin. Pengujuan yang digunakan pada penelitian ini dadalah pengujian tarik (Tensile Test) dan pengujian ketangguhan (Impact). Hasil penelitian menunjukkan Pengelasan variasi kampuh berpengaruh terhadap kekuatan tarik material, pada kampuh I diperoleh 226,750 MPa, dan pada kampuh V diperoleh 441,639 MPa, pada spesimen normal tanpa pengelasan diperoleh nilai kekuatan tarik sebesar 640,833 MPa. Pengelasan dengan gas asitelin variasi kampuh berpengaruh terhadap ketangguhan pada kampuh I diperoleh nilai ketangguhan 268996,44 joule/mm2, dan pada kampuh V diperoleh nilai ketangguhan 8088059,86 joule/mm2, pada spesimen normal tanpa pengelasan diperoleh nilai ketangguhan 268996,44 joule/mm2. Abstract The purpose of this study was to determine the tensile strength of ST 38 steel plate due to acetylin welding method and to determine the impact toughness of ST 38 steel plate due to acetelin welding method. The tests used in this study are tensile testing and impact testing. The results showed that the variation of potent welding affected the tensile strength of the material, in potency I obtained 226,750 MPa, and in potency V obtained 441.639 MPa, in normal specimens without welding obtained tensile strength value of 640.833 MPa. Welding with potent variation asitelin gas affects toughness in potency I obtained a toughness value of 268996.44 joules / mm2, and in potency V obtained a toughness value of 8088059.86 joules / mm2, in normal specimens without welding a toughness value of 268996.44 joules / mm2 was obtained.
Analisis Kinerja Pompa Sentrifugal Pada Perumahan Citraland Tallasa City Sarrin, Marselinus Topa; Buku, Atus; Kasa’, Agustina
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 6 (2023): Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Joi
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kebutuhan air bersih suatu perumahan Citraland Tallasa City menjadi hal yang sangat perlu diperhatikan karena ketersediaan air bersih diperumahan merupakan sarana yang mutlak. Untuk itu dibutuhkan alat berupa pompa untuk mendistribusikan air tersebut. Pompa adalah alat yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ketempat yang lain melalui media pipa atau saluran dengan cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui rata-rata jumlah debit air yang masuk ketandon, mengetahui jumlah rata-rata pemakaiaan yang didistribusikan per hari, mengetahui kebetuhan air dengan asumsi jumlah huni 5 cluster 250 unit rumah, mengetahui daya pompa. Objek pada penelitian ini adalah perumahan Citraland Tallasa City. Dari hasil penelitian yaitu jumlah rata-rata debit air yang masuk ketandon adalah sebesar 384 m3/hari, jumlah rata-rata pemakaian yang didistribusikan sebanyak 273,28 m3/hari. Dari hasil ini kita dapat menentukan, kebutuhan debit air pada perumahan masih dapat terpenuhi untuk kebutuhan sehari-hari. ABSTRAK The need for clean water in Citraland Tallasa City housing is very important because the availability of clean water in housing is an absolute facility. For that we need a tool in the form of a pump to distribute the water. A pump is a device used to move liquids from one place to another through a pipe or channel by adding energy to the fluid being moved. The purpose of this study was to find out the average amount of water entering the reservoir, find out the average amount of usage distributed per day, find out the water needs with the assumption that the number of occupants is 5 clusters of 250 housing units, find out the pump power. The object of this research is Citraland Tallasa City housing. From the results of the study, the average amount of water entering the reservoir is 384 m3/day, the average amount of distributed usage is 273.28 m3/day. From these results we can determine, the need for water discharge in housing can still be met for daily needs.