cover
Contact Name
Riong Seulina Panjaitan
Contact Email
editorbahanalam@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
editorbahanalam@gmail.com
Editorial Address
Jln Sunter Permai Raya, Jakarta Utara
Location
Kota adm. jakarta utara,
Dki jakarta
INDONESIA
Indonesia Natural Research Pharmaceutical Journal (INRPJ)
ISSN : -     EISSN : 25028421     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Indonesia Natural Research Pharmaceutical Journal (INRPJ) merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Farmasi, Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta yang terbit dua kali dalam setahun.
Articles 174 Documents
PENGARUH PEMBERIAN KMNO4 DAN ASAM ASKORBAT SERTA SUHU PENYIMPANAN DALAM MEMPERTAHANKAN WARNA HIJAU KELOPAK BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) Zuraida Sagala
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (836.595 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v1i1.230

Abstract

  ABSTRAK   Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan salah satu buah yang cukup terkenal (popular) di Indonsesia. Buah Manggis mempunyai potensi ekspor yang cukup tinggi ke beberapa negara pengimport. Salah satu faktor tidak terpenuhinya standar mutu ekspor manggis Indonesia adalah perubahan dari hijau menjadi coklat dan kering pada kelopak buah (sepal) manggis. Banyak cara penanganan pasca panen dilakukan untuk mengatasi masalah ini seperti Modifikasi Atmosfir (Modified Atmosphere), Kontrol Atmosfir (Controlled Atmosphere), pelilinan, pengepakan dan penyimpanan pada suhu rendah. Pada percobaan ini dilakukan beberapa perlakukan meliputi pemberian kombinasi Kalium Permanganat (KMnO4) dan asam askorbat, sebagai penyerap serta penyimpanan pada suhu rendah (suhu penyimpanan 13○C) dengan pelilinan 6 % diharapkan dapat mempertahankan kesegaran kelopak buah manggis. Penelitian ini bertujuan untuk mempertahankan warna hijau kelopak buah manggis selama penyimpanan dengan pemberian penyerap etilen dan oksigen. Hasil Penelitian ini diharapkan mendapatkan konsentrasi adsorban terbaik diatara ketiga konsentrasi KMnO4 yang digunakan (0 ppm, 50 ppm, 100 ppm) dan asam askorbat (0 ppm, 400 ppm, 600 ppm) serta suhu optimum penyimpanan. Parameter utama yang dianalisa yaitu warna kelopak buah manggis. Suhu penyimpanan yang rendah (13○C) dapat mencegah terjadi pencoklatan (browning) warna kelopak buah manggis selama 20 hari tetapi pada penyimpanan suhu ruang (28-30○C) hanya dapat bertahan selama 12 hari. Hasil analisa statistik pada penyimpanan suhu rendah (13○C) hampir kurang efektif untuk semua perlakukan kecuali untuk warna buah dan nilai a* (L*a*b*) warna kelopak tetapi interaksi antara kombinasi perlakuan adsorban dengan suhu penyimpanan tidak signifikan. Hasil uji Tukey menunjukkan kombinasi terbaik yang dapat mencegah berkurangnya warna hijau kelopak buah manggis yaitu KMnO4 100 ppm and asam askorbat (ascorbic acid) 400 ppm,yang berbeda nyata terhadap kombinasi perlakuan yang lain pada hari 16 dengan suhu penyimpanan 13○C.   Kata kunci  : kelopak, manggis,  KMnO4, asam askorbat  ABSTRACT   Mangosteen (Garcinia mangostana L.) is one of the most popular fruit in Indonesia, which have a good potential export to many imported countries. One of the major problems that rejected mangosteen from Indonesia is browning calyx and drying. Many techniques of post harvest handling to do, for example are modified atmosphere (MA), controlled atmosphere (CA), waxing, packaging and low temperature storage. This treatment are combined adsorbent KMnO4 (ethylene scavenger), ascorbic acid (oxygen scavenger) and two temperature storage (13○C, room storage) with waxing 6% condition of all sample. The research was aimed to prevent degreening (browning) calyx colour and maintain the quality of fresh mangosteen fruit during storage. The experiment was to determine best concentrate adsorbent of KMnO4 (0 ppm, 50 ppm, 100 ppm) and ascorbic acid (0 ppm, 400 ppm, 600 ppm) and the optimum temperature storage. Some parameters being analyzed include calyx colour. Low temperature storage (13○C) was prevented degreening (browning) calyx colour for 20 days but room temperature storage (28-30○C) just maintained during 12 days. The lowest weight loss of 2,47% with combines of treatment were KMnO4 100 ppm and ascorbic acid 600 ppm at 13○C temperature storage. The statistics test resulted low storage temperature (13○C) almost effectiveness for all treatment   except fruit colour and a* value (L*a*b*) calyx colour but interaction between treatment of combines adsorbent with temperature storage not significant. Tukey’s multiple range test showed   that the best treatment combines to prevent degreening calyx colour were KMnO4 100 ppm and ascorbic acid 400 ppm, difference from another treatment combines on 16 days in temperature storage13○C.   Key words: calyx, mangosteen, KMnO4, ascorbic acid, prevent degreening
UJI ANTIOKSIDAN DAN FORMULASI SEDIAAN MASKER PEEL-OFF DARI EKSTRAK BIJI ALPUKAT (Persea americanaMill.) DENGAN PERBEDAAN KONSENTRASI PVA (POLIVINIL ALKOHOL) Sutriningsih Sutriningsih
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 1, No 2 (2016): Indonesia Natural Research Pharmaceutical Journal
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.57 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v1i2.906

Abstract

Biji alpukat (Persea americana Mill.) mengandung tanin dan flavonoid yang berkhasiat sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari ekstrak biji alpukat dan memperoleh formulasi maskerpeel-off ekstrak biji alpukatyang mempunyai aktivitas antioksidan,serta berpenampilan menarik dan memiliki stabilitas fisik yang baik dengan polivinil alkohol (PVA) sebagai pembentuk film. Uji antioksidan dilakukan dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Biji alpukat diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Nilai IC50 dari ekstrak biji alpukat sebesar 15,39 ppm. Ekstrak yang diperoleh kemudian dibuat sediaan masker peel-off dengan persentase ekstrak sebesar 1,6% dan variasi konsentrasi PVA sebesar 12% (F1), 10% (F2), dan 8% (F3). Evaluasi sediaan meliputi organoleptik, pH sediaan, viskositas, dan waktu mengering. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua formula memiliki stabilitas yang baik selama penyimpanan. Variasi konsentrasi PVA berpengaruh terhadap viskositas dan waktu mengering sediaan tetapi tidak mempengaruhi pH sediaan masker peel-off.
UJI AKTIFITAS ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL 70% RIMPANG BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis ) TERHADAP MENCIT PUTIH JANTAN DENGAN INDUKSI OLEUM RICINI Rabima Rabima
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.753 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v4i1.1944

Abstract

Diare adalah suatu keadaan buang air besar dengan frekuensi tidak normal (meningkat) dan konsistensi tinja yang lembek atau cair. Berdasarkan beberapa literatur, kandungan metabolit berupa flavonoid, alkaloid, minyak atsiri dan tanin dalam Binahong mampu mengurangi angka kejadian diare. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek antidiare dari ekstrak etanol 70% rimpang Binahong (Anredera cordifolia(Ten.) Steenis) terhadap mencit putih jantan yang diinduksi dengan oleum ricini. Penelitian yang dilakukan dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan dengan hewan uji masing-masing kelompok sebanyak 5 ekor mencit putih jantan. Pada kelompok kontrol negatif yaitu CMC Na 1%, kontrol positif yaitu Loperamid 0,52 mg/Kg BB, dan kelompok uji dengan dosis 50 mg, 100 mg, dan 200 mg/Kg BB. Pengamatan dilakukan tiap 30 menit selama 4 jam dan tiap 60 menit selama 6 jam setelah pemberian oleum ricini secara oral. Berdasarkan hasil  penelitian dapat disimpulkan bahwa EERB dosis 50 mg, 100 mg dan 200 mg/kg BB menunjukan perbedaan bermakna dalam mengurangi lama terjadinya (durasi) diare, sedangkan untuk mula terjadi diare dan frekuensi diare memiliki perbedaan tetapi tidak cukup bermakna yang dibandingkan dengan Loperamid 0,52mg/KgBB. Kata Kunci : Antidiare, Anredera cordifolia (ten.) Steenis, Rimpang Binahong, Oleum Ricini, Loperamid, Mencit Putih Jantan
UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL 70% DAUN KOPI ROBUSTA (Coffea canephora Pierre ex Froehn) TERHADAP LARVA NYAMUK Aedes aegypti INSTAR III Unsyura Dhipa Budaya
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.762 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v3i1.1920

Abstract

Nyamuk Aedes Aegypti merupakan salah satu vector yang dapat menyebabkan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Penyakit DBD merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di negara-negara yang mempunyai iklim tropis, termasuk Indonesia. Salah satu cara untuk menekan populasi Aedes aegypti yaitu dengan memutus siklus hidupnya pada stadium larva. Salah satu tumbuhan yang memiliki potensi sebagai larvasida alami ialah daun kopi robusta (Coffea canephora) yang mengandung berbagai senyawa aktif diantaranya ialah alkaloid, flavonoid, dan saponin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah kematian larva nyamuk Aedes aegypti dengan pemberian ekstrak etanol 70% daun kopi robusta sebagai larvasida alami. Jenis metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental, dalam penelitian ini digunakan 25 ekor larva Aedes aegypti pada setiap kelompok kontrol negatif, kontrol positif, kelompok ekstrak etanol 70% daun kopi robusta konsentrasi 1%, 1,8%, 2,9%, dan 5% dengan 4 kali pengulangan. Pengamatan dilakukan dengan dengan cara menghitung jumlah larva Aedes aegypti yang mati tiap 1 jam selama 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak etanol 70% daun kopi robusta yang digunakan maka semakin banyak jumlah larva yang mati. LC50 dari ekstrak etanol 70% daun kopi robusta berdasarkan program spss v22 sebesar 2,77%. Hal ini menunjukkan bahwa tumbuhan daun kopi robusta memiliki aktivitas sebagai larvasida alami. Kata kunci: Coffea canephora; Daun Kopi robusta; Larvasida
Studi Kelayakan Kadar Air, Abu, Protein, Dan Timbal (Pb) Pada Sayuran Di Pasar Sunter, Jakarta Utara, Sebagai Bahan Suplemen Makanan Nuryanti Nuryanti
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 2, No 2 (2017): Indonesia Natural research Pharmaceutical Journal
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.588 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v2i2.1910

Abstract

Sayuran merupakan sumber serat pangan, vitamin, dan mineral yang mudah ditemukan pada hidangan sehari-hari masyarakat Indonesia. Untuk memudahkan masyarakat dalam memperoleh vitamin dan mineral dengan mudah, suplemen makanan merupakan jalan keluarnya. Studi kelayakan kadar air, abu, protein, dan timbal (Pb) pada sayuran di Pasar Sunter, Jakarta Utara, sebagai bahan suplemen makanan telah dilakukan. Dari penelitian yang telah dilakukan, kandungan air tertinggi terdapat pada sampel batang bayam hijau, yaitu 95,35%, dan terendah terdapat pada sampel daun bayam merah, yaitu sebesar 86,85%. Untuk kandungan abu tertinggi terdapat pada sampel batang bayam hijau, yaitu 20,44%, dan terendah pada sampel kol, yaitu sebesar 7,13%. Untuk kandungan protein tertinggi terdapat pada sampel sawi, yaitu sebesar 42,68%, dan terendah pada sampel daun bayam merah, yaitu sebesar 0,5%. Sedangkan untuk kandungan logam berat timbal (Pb) tertinggi terdapat pada daun bayam hijau, yaitu sebesar 2,8266 μg/g dan kandungan logam berat timbal (Pb) terendah terdapat pada kol, yaitu sebesar 0,0047 μg/g. Sehingga dari data yang didapat, dapat diambil kesimpulan bahwa semua sampel sayuran layak dijadikan bahan suplemen makanan bila ditinjau dari kadar air, protein, dan cemaran logam berat timbal (Pb), sedangkan bila ditinjau dari kadar abu belum memenuhi kelayakan untuk dijadikan bahan suplemen makanan.Kata kunci           : timbal, suplemen makanan, sayuran, analisa ICP-OES
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL BUNGA CEGUK (Combretum indicum L.) DALAM BENTUK SEDIAAN GEL ANTISEPTIK TANGAN DENGAN METODE REPLIKA Zuraida Sagala
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.896 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v2i1.826

Abstract

ABSTRAK Bunga Ceguk (Combretum indicum L.) merupakan tanaman yang memiliki aktivitas antibakteri.Berdasarkan senyawa flavonoid yang dimiliki, bunga ceguk (Combretum indicum L.) dapat dimanfaatkan sebagai antiseptik tangan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formula sediaan gel antiseptik dari ekstrak bunga ceguk, untuk mengetahui efektivitas gel antiseptik serta mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak dan sediaan gel ekstrak etanol bunga ceguk (Combretum indicum L.) terhadap Staphylococcus aureus. Formula sediaan gel ekstrak etanol bunga ceguk (Combretum indicum L.) dibuat dengan variasi konsentrasi ekstrak yaitu 5%, 7,5% dan 10% dengan Carbopol 940 sebagai basis gel. Untuk kontrol negatif digunakan gel tanpa ekstrak (basis gel) dan kontrol positif digunakan  Hand Sanitizer Dettol®. Pengujian fisik meliputi organoleptik, homogenitas, daya sebar, viskositas dan uji pH.Pengujian efektivitas antiseptik gel dengan menggunakan metode replika.Pengujian aktivitas antibakteri ekstrak dan gel bunga ceguk (Combretum indicum L.) menggunakan metode difusi silinder. Data pengujian efektivitas anseptik dan aktivitas antibakteri gel dianalisa menggunakan satu arah anava dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan adanya efektivitas antiseptik gel ekstrak etanol bunga ceguk (Combretum indicum L.) yang mampu menurunkan jumlah koloni bakteri pada konsentrasi ekstrak 5% serta memiliki efek sebagai antibakteri yang mampu menghambat bakteri Staphylococcus aureus paling besar pada konsentrasi 10% yaitu 10,06mm. Kata Kunci: Gel, Ekstrak, Bunga ceguk (Combretum indicum L.), Carbopol 940 ABSTRACT Ceguk flowers (Combretum indicum L.) is a plant that has an antibacterial activity. Based on flavonoid compound owned, ceguk flowers (Combretum indicum L.) can be used as a hand antiseptic. The aims of this experiment are to create the antiseptic gel  formula of  extract  ethanol  ceguk  flowers,  to  know the effectiveness of antiseptic gel and to know antibacterial activity of extract and gel ceguk flowers (Combretum indicum L.) of Staphylococcus aureus. Ceguk flowers (Combretum indicum L.) gel formulation has made with various concentration of extracts there are 5%, 7,5%, and 10% with Carbophol 940 as base of gel. Used a gel without extract (a gel base) as the negative control and for positive control  used Dettol® Hand Sanitizer. For physical gel result include organoleptic, homogenity, spreadibility, viscosity and potential of hydrogen test. Antiseptic effectiveness testing was used replica method. Ceguk flowers extracts and gel antibacterial activity testing were used cylinder diffusion method.. Testing data of antiseptic gel effectiveness and antibacterial gel activity were analyzed by One Way Anova with 95% as interval parametre. These results of experiments showed that antiseptic effectiveness of ceguk flowers gel what existence of that able to reduce colony bacteria number in 0,5% extract concentration, and have an activity as antibacterial that could inhibit Staphylococcus aureus the biggest toward the growth of bacteria Staphylococcus aureus is10,06mm. Keywords: Gel, Extract, Ceguk flowers (Combretum indicum L.), Carbophol 940,
STUDI KELAYAKAN KADAR AIR, ABU, PROTEIN DAN TEMBAGA (CU) PADA SAYURAN DI PASAR SUNTER JAKARTA UTARA SEBAGAI BAHAN SUPLEMEN MAKANAN Nuryanti Nuryanti
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.435 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v3i2.1938

Abstract

Sayur merupakan sumber vitamin A, vitamin C, asam folat, magnesium, kalium dan serat. Sayur mempunyai fungsi yaitu sebagai penyedia vitamin dan mineral. Namun banyak masyarakat yang kurang mengkonsumsi sayuran karena tidak suka dengan rasa atau sajian sayuran pada umumnya. Sebagai gantinya sayuran dapat disajikan dalam bentuk suplemen makanan untuk meningkatkan minat masyarakat. Mengolah sayuran menjadi suplemen diperlukan sebuah pengujian untuk melihat apakah sayuran tersebut layak, sehingga dilakukan penelitian tentang kualitas sayur di Pasar Sunter Jakarta Utara. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kadar air, abu, protein dan tembaga pada sayuran di Pasar Sunter Jakarta Utara. Hasilnya telah diperoleh kadar air tertinggi pada sampel batang bayam hijau yaitu 95,35 % dan terendah sampel daun bayam merah yaitu 86,85 %, kadar abu tertinggi pada sampel batang bayam hijau yaitu 20,44 % dan terendah sampel kol yaitu 7,13 %, kadar protein tertinggi pada sampel sawi yaitu 42,68 % dan terendah sampel daun bayam merah yaitu 0,5 %, kadar tembaga tertinggi pada sampel daun kangkung yaitu 0,52 μg/g dan terendah terdapat sampel batang bayam merah yaitu 0,09 μg/g. Syarat kadar tembaga yang diperbolehkan yaitu sebesar 5,0 μg/g. Berdasarkan hasil analisa tersebut maka sayuran di Pasar Sunter Jakarta Utara layak dijadikan sebagai bahan suplemen makanan.Kata kunci           : sayuran, supelemen makanan, pasar sunter, ICP-OES
Formulation and Evaluation of Physical Properties and Stability Test of Edible Film Ethanol Extract 96% Celery (Apium graveolens L) As Mouth Freshner Winda Arsita Dewi
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.239 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v4i2.1703

Abstract

Edible Film preparations are transparent thin layers which are cut at a certain length and width which can dissolve immediately after contact with a small amount of water (saliva). Celery (Apium graveolens L) is one of the plants that is efficacious to overcome bad breath which has chemical substances such as flavonoids and which can function as antibacterial, besides that there are also alkaloids, phenolics, triterpenoids, steroids and glycosides. Celery was extracted by maceration using 96% ethanol followed by the characterization of celery extract. The edible film formulation of 96% celery ethanol extract was made with three formulas F1, F2, and F3 with each concentration of ethanol extract 96% celery 2.5%, 5%, and 7.5%. The results showed that 96% ethanol extract of celery can be formulated into edible film preparations because the evaluation of edible film preparations including organoleptics and morphology, uniformity in weight, thickness, surface pH of the film and disintegration time met the predetermined requirements. Edible film preparations that have good stability at 30oC and the preferred formula, namely in formula II, have the preferred taste, texture, smell and color by the panelists.Keywords: Edible film preparations, extracts, celery (Apium graveolens L)
UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) DENGAN MENGGUNAKAN BEBERAPA JENIS PELARUT TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL DARAH MENCIT PUTIH JANTAN Sanubari Rela Tobat
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 1, No 2 (2016): Indonesia Natural Research Pharmaceutical Journal
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.298 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v1i2.800

Abstract

The research about the effectiveness of leaves of the soursop leaves (Annona muricata L.) extracts using three types of solvents e.g ethanol 70%, ethyl acetate and hexane in lowering total cholesterol blood level of white male mice induced with food high cholesterol (MLT) and prophyltiouracil for 21 days. The study was carried out experimentally by 8 groups, that are negative control group (normal), the positive control group (hypercholesterolemia), and treatment groups (given the test preparation) with dose of 100 mg/kgBB and 200 mg/kgBB. The observed parameter is total cholesterol blood levels of white male mice after 7 days administration of preparation. The results of statistical analyzed by one way ANOVA showed the ethanol 70%, ethyl acetate, and hexane extract of the leaves of soursop (Annona muricata.L) have significant differences between groups (p<0,05). Based on the percentage decrease of blood cholesterol levels, the ethyl acetate extract dose of 200 mg/kgBB is an extract of the most effective in lowering total blood cholesterol levels of male white mice.   Keywords : Blood Cholesterol Levels, Extract of Soursop Leaves, Propylthiouracil, MLT.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN KATUK (Sauropus androgynus (L.) Merr) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Eschericia coli DENGAN METODE DIFUSI AGAR. Putri Ramadheni; Husni Mukhtar
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 2, No 2 (2017): Indonesia Natural research Pharmaceutical Journal
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.635 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v2i2.967

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang uji aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol daun katuk (Sauropus androgynus (L) Merr), di karenakan daun katuk berkhasiat salah satunya sebagai antibakteri alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri, konsentrasi efektif dan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) ekstrak etanol daun katuk dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi dengan etanol 70%. Konsentrasi ekstrak etanol daun katuk yang digunakan adalah 5%, 10%, 20%, 40%, dan 80 %. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode difusi agar dan pengujian konsentrasi hambat minimal mnggunakan metode tuang. Hasil uji aktivitas antibakteri dianalisis dengan menggunakan ANOVA satu arah dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 %, dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian, terdapat perbedaan bermakna pada diameter setiap kelompok (P<0,05), ekstrak etanol daun katuk telah memberikan aktivitas penghambatan pertumbuhan bakteri uji. Konsentrasi yang efektif sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli ditunjukkan pada konsentrasi ekstrak 80 % dengan  jumlah pemberian 0,1 ml, sedangkan hasil KHM dari ekstrak daun katuk terhadap bakteri uji sebesar 20% dengan jumlah pemberian 1 ml / cawan petri atau setara dengan (40 mg). Jadi dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun katuk memiliki efek antibakteri.

Page 7 of 18 | Total Record : 174