cover
Contact Name
Angga Nugraha
Contact Email
anggasosek2010@gmail.com
Phone
+6285649544287
Journal Mail Official
nia@kahuripan.ac.id
Editorial Address
Universitas Kahuripan Kediri
Location
Kab. kediri,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Agriovet
ISSN : 26544792     EISSN : 27164403     DOI : https://doi.org/10.51158/agriovet.v3i2.545
Core Subject : Science, Social,
Jurnal Agriovet merupakan jurnal yang mewadahi artikel hasil penelitian dan kajian bidang pertanian, peternakan, ketahanan pangan, kebijakan pertanian, ilmu tanah dan tanaman, teknologi dan industri pertanian, ekonomi pertanian, dan agribisnis.Terbit dua kali dalam setahun yaitu bulan April dan Oktober
Articles 202 Documents
ANALISIS POTENSI PETERNAKAN UNGGULAN DI KECAMATAN GOLEWA SELATAN KABUPATEN NGADA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR David Djawa Patty; Hendrikus Demon Tukan; Igniosa Taus
Jurnal Agriovet Vol. 4 No. 1 (2021): JURNAL AGRIOVET
Publisher : LPPM UNIVERSITAS KAHURIPAN KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/agriovet.v4i1.539

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik peternak danusaha ternak yang paling banyak dikembangkan oleh masyarakat KecamatanGolewa Selatan, Kabupaten Ngada, Provinsi NTT. Penelitian dilaksanakanpada bulan Februari 2020 sampai dengan bulan Maret 2021 di KecamatanGolewa Selatan Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Ada 37responden yang digolongkan dalam kategori I dan kategori II telah dipilihsebagai responden secara purposive sampling. Analisis data menggunakananalisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan rata-rata persentase, rata-ratausia peternak tergolong dalam usia produktif dengan rata-rata usia 51,5 tahun,tingkat pendidikan peternak sudah cukup memadai dengan rata-ratapendidikan yang ditempuh tamatan SMA, rata-rata jumlah anggota rumahtangga peternak sebanyak 4,5 orang, rata-rata pengelaman beternak sudahlebih dari 15 tahun dan komoditas ternak unggulan masyarakat adalah ternakayam dan babi dengan masing-masing presentase jumlah kepemilikan padakriteria I ternak ayam sebanyak 43,53% dan ternak babi sebanyak 29,41%sedangakan pada kriteria II ternak ayam sebanyak 29,02% dan ternak babisebanyak 22,93%.Kata Kunci : Potensi, Usaha peternakan, Peternak, Komoditas ternakunggulan
KUALITAS INTERIOR TELUR AYAM KONSUMSI DENGAN MASERASI EKSTRAK BUAH MANGROVE SELAMA PENYIMPANAN 18 HARI Azmi Mangalisu; Andi Kurnia Armayanti; Rajmi Faridah; Amran Amran
Jurnal Agriovet Vol. 4 No. 1 (2021): JURNAL AGRIOVET
Publisher : LPPM UNIVERSITAS KAHURIPAN KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/agriovet.v4i1.610

Abstract

Telur merupakan produk pangan dengan penyimpanan yang relatifpendek karena kandungan nutrisi yang kompleks sehingga mudahrusak. Telur hanya dapat bertahan 7 - 10 hari di suhu ruang, selebihnyaakan mengalami perubahan kandungan nutrisi sehingga terjadikerusakan berupa proses penguapan kadar air, mengeluarkan baubusuk dan perubahan rasa. Proses pengawetan dapat mengatasikerusakan pada telur. Pengawetan dilakukan untuk memperpanjangdaya simpan bisa bertahan lebih lama yakni dengan prosespenyamakan. Penyamakan telur dapat diperoleh dari tanin yang berasaldari tanaman mangrove. Tanin banyak diperoleh dibagian daun, kulitkayu bahkan buah mangrove. Penelitian menggunakan RancanganAcak Lengkap dengan 4 Perlakuan dan masing-masing 3 kali ulangan.Perlakuan yang diuji cobakan disimpan selama 18 hari denganperlakuan level ekstrak buah mangrove (T) yaitu 0, 10, 20 dan 30%.Perlakuan ekstrak buah mangrove memberikan pengaruh sangat nyata(P<0,01) terhadap indek puith telur dengan indeks kuning telur namunperlakuan ekstrak buah mangrove tidak menunjukkan pengaruh yangnyata (P>0,05) pada nilai PH putih telur dan Ph kuning telur.Penggunaan ekstrak buah mangrove sebanyak 30% dapatmempertahankan daya simpan telur selama penyimpanan 18 hari.Kata Kunci : Buah mangrove, Putih telur, Kuning telur, Level, Telur
POTENSI POPULASI TERNAK DAN PERMASALAHAN PEMELIHARAAN DI KECAMATAN RIUNG BARAT, KABUPATEN NGADA Egidius Rembo; Umbu A. Hamakonda; Jenny R. Bay
Jurnal Agriovet Vol. 4 No. 1 (2021): JURNAL AGRIOVET
Publisher : LPPM UNIVERSITAS KAHURIPAN KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/agriovet.v4i1.546

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah populasi ternak(Sapi, Kuda, Kerbau, Kambing, Babi, Ayam dan Itik/Bebek) danpermasalahan dalam proses pemeliharaan di Kecamatan Riung Barat,Kabupaten Ngada, Metode yang di gunakan dalam penelitian ini yaitudeskriptif eksploratif dengan melakukan observasi lapangan danpengambilan data populasi ternak dari setiap desa. Jenis ternak yangpaling dominan dipelihara oleh masyarakat pertanian di KecamatanRiung Barat yaitu ternak sapi (800 ekor), babi (975 ekor), dan ayam(7085 ekor). Usaha peternakan bagi masyarakat di Kecamatan RiungBarat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan. Selainmemenuhi kebutuhan protein hewani, ternak juga dapat digunakanuntuk meningkatkan status sosial dan memenuhi kebutuhan adatistiadat. Namun usaha peternakan bagi masyarakat di KecamatanRiung Barat hanya dijadikan sebagai usaha sampingan karena matapencaharaian masayarakat di kecamatan Riung Barat adalah petanisehinga rendahnya perhatian terhadap ternak yang di pelihara.Kata Kunci : Masyarakat Kecamatan Riung Barat, Potensi Ternak,Permasalahan Pemeliharaan
PRODUKSI KOLOSTRUM SAPI PERAH FRIESIAN HOLSTEIN (FH) PADA PERIODE LAKTASI YANG BERBEDA Puguh Surjowardojo; Tri Eko Susilorini; Rifa’i Rifa’i
Jurnal Agriovet Vol. 4 No. 1 (2021): JURNAL AGRIOVET
Publisher : LPPM UNIVERSITAS KAHURIPAN KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/agriovet.v4i1.574

Abstract

Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui produksikolostrum pada sapi perah FH dengan periode laktasi yang berbeda.Metode penelitian menggunakan studi kasus di Koperasi PeternakanSapi Perah (KPSP) Setia Kawan, Nongkojajar, Kecamatan Tutur,Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur sebagai tempatpemeliharaan sapi perah FH laktasi. Materi yang digunakan dipenilitian adalah sapi perah FH laktasi sebanyak 37 ekor. Pengambilansampel dilakukan secara purposive sampling. Hasil penelitianmenunjukkan produksi kolostrum pada periode laktasi 2,3,4, dan 5masing-masing dalam satuan liter/ekor/hari yaitu 7.72 ± 2.64, 9.09 ±1.89, 10.80 ± 1.28, 9.04 ± 2.61 liter/ekor/hari Kesimpulan daripenelitian tren produksi kolostrum pada sapi perah FH meningkat dariperiode laktasi ke 2 sampai periode laktasi ke 4, setelahnya trenproduksi kolostrum mengalami penurunan.Kata Kunci : Kolostrum, Sapi perah, Produksi
POLA PENGEMBANGAN PETERNAKAN SEBAGAI PEKERJAAN SAMPINGAN MASYARAKAT SOA KABUPATEN NGADA Liliana Regina Deze
Jurnal Agriovet Vol. 4 No. 1 (2021): JURNAL AGRIOVET
Publisher : LPPM UNIVERSITAS KAHURIPAN KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/agriovet.v4i1.491

Abstract

Penelitian ini penulis ingin mengetahui pola pengembangan peternakandi Kecamatan Soa yang hanya sebagai pekerjaan sampingan. Usahapeternakan bagi masyarakat Kecamatan Soa Kabupaten Ngadaprovinsi Nusa Tenggara Timur merupakan usaha yang digeluti olehmasyarakat dalam kehidupan setiap hari. Selain sebagai bahan panganasal hewan, ternak juga berkontribusi dalam memenuhi kebutuhanhidup seperti acara adat dan juga meningkatkan status sosial. Namunusaha peternakan ini hanya dijadikan sebagai pekerjaan sampingankarena mata pencaharaian masayarakat Kecamatan Soa adalah petanisawah. Hal ini didukung oleh faktor letak topografi Kecamatan Soayang berada pada dataran rendah dengan iklim sedang atau tropis. Polapengembangan ternak masyarakat Soa dimana sistim pemeliharaannyadilepas dipadang penggembalaan.Kata Kunci : Masyakat Soa, Ternak, Pola Pengembangan
PERTANIAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN PASAR BEBAS Amam Amam; Supardi Rusdiana
Jurnal Agriovet Vol. 4 No. 1 (2021): JURNAL AGRIOVET
Publisher : LPPM UNIVERSITAS KAHURIPAN KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/agriovet.v4i1.506

Abstract

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang menentukan pembangunan nasional, oleh sebab itu dibutuhkan pemberdayaan pada sektor pertanian Indonesia agar produk pertanian yang dihasilkan dapat mengimbangi produk impor dan ekspor. Tujuan tulisan ini ialah untuk mengetahui perbaikan produk pertanian dalam menghadapi persaingan pasar bebas. Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)/ASEAN Economic Community (AEC), berdampak pada persaingan bisnis yang semakin tinggi, sehingga perlu diarahkan untuk peningkatan produktivitas hasil pertanian, perkebunan, serta peternakan karena produk pertanian memiliki daya saing di pasar bebas. Aspek daya tarik dari investor di sektor pertanian, sub sektor peternakan dan perkebunan, aspek keterbukaan perdagangan bebas di ASEAN, menjadi pertimbangan agar ada upaya peningkatan produktivitas. Strategi untuk menguasai pasar bebas, perlu perbaikan kualitas dan kuantitas produk pertanian yang dihasilkan, serta adanya standardisasi hasil komoditas pertanian, sehingga nilai jual produk dapat bersaing. Produk pertanian yang dihasilkan mampu mengimbangi produk impor dan ekspor serta dapat menembus pasar bebas secara berkesinambungan. Pemerintah Indonesia sebagai pembuat kebijakan harus mampu memperhatikan perkembangan produk pertanian dan harga pangan dunia, mengingat pengaruh fluktuasi harga pangan sangat berbengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Kata Kunci : Perbaikan produk pertanian, Pasar bebas, Diversifikasi produk
ANALISIS FAKTOR PRODUKSI JAGUNG VARIETAS LAMURU DI DESA LOA, KECAMATAN SOA, KABUPATEN NGADA, PROVINSI NTT Victoria Ayu Puspita; Maria Clara Mau; Gerardus Reo
Jurnal Agriovet Vol. 4 No. 2 (2022): JURNAL AGRIOVET
Publisher : LPPM UNIVERSITAS KAHURIPAN KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/agriovet.v4i2.623

Abstract

Tantangan produksi jagung komposit jenis Lamuru seluas 4 hadikaji dengan tujuan untuk mengetahui kelayakan produksi jagung.Varietas yang digunakan adalah Lamuru yang dibudidayakan di DesaLoa, Kecamatan Soa, Kabupaten Ngada dengan luas areal tanam 4 ha.Variabel yang diamati adalah penggunaan input dan tenaga kerjaserta output, serta permasalahan produksi, diperoleh data kualitatifyang dianalisis dengan metode analisis deskriptif. Hasil pengkajianmenunjukkan bahwa beberapa faktor yang mempengaruhiproduktivitas jagung Lamuru sehingga terdapat perbedaan antaraestimasi ubinan dan hasil panen nyata yang dihasilkan, faktor-faktortersebut antara lain: varietas benih, teknik penanaman, seleksi,pengendalian hama dan penyakit, pemupukan, pengendalian gulma,panen dan pascapanen serta faktor sosial. Produksi yang dicapai adalah9,7 ton dengan produktivitas sebesar 2,4 ton/ha. Keuntungan yangdiperoleh sekitar Rp. 13,4 juta dengan rasio b/c sebesar 1,46.Kata Kunci : Produksi jagung, varietas komposit jenis lamuru, faktorproduksi, pendapatan The challenges of producing Lamuru composite corn covering anarea of 4 ha were studied with the aim of knowing the feasibility ofcorn production. The variety used is Lamuru which is cultivated in LoaVillage, Soa District, Ngada Regency with a planting area of 4 ha. Thevariables observed were the use of inputs and labor and outputs, aswell as production problems, qualitative data were obtained whichwere analyzed using descriptive analysis methods. The results of thestudy show that several factors affect the productivity of Lamuru cornso that there is a difference between the estimated tile and the actualyield produced, these factors include: seed varieties, plantingtechniques, selection, pest and disease control, fertilization, weedcontrol, harvesting. and postharvest and social factors. The achievedproduction is 9.7 tons with a productivity of 2.4 tons/ha. The profitearned is around Rp. 13.4 million with a b/c ratio of 1.46.Key words: Corn production, lamuru varieties, factors of production,income
ETNOBOTANI DAN PENGELOLAAN AGROFORESTRI PEKARANGAN PADA MASYARAKAT TRANSMIGRAN JAWA DI KABUPATEN KAYONG UTARA KALIMANTAN BARAT Ida Rustianti; Sigit Normagiat; Wahyu Saputra; Aditya Putra; Widiya Octa Selfiany
Jurnal Agriovet Vol. 4 No. 2 (2022): JURNAL AGRIOVET
Publisher : LPPM UNIVERSITAS KAHURIPAN KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/agriovet.v4i2.631

Abstract

AbstrakAgroforestri pekarangan (AP) sudah dikenal dipraktekkan sejaklama oleh masyarakat tradisional di negara tropis. Penerapan AP dapatmeningkatkan kualitas lingkungan yang ada di sekitarnya sepertimencegah terjadinya erosi, perbaikan ekologis, konservasibiodiversitas, perbaikan nutrisi tanah, serta berperan dalam penyerapankarbon dan mitigasi perubahan iklim. AP banyak ditemukan tersebar diberbagai lokasi di Kalimantan Barat baik yang dimiliki oleh penduduklokal maupun pendatang. Permasalahan yang muncul adalahkarakteristik vegetasi AP dapat berbeda antar satu lokasi dengan lokasilainnya, hal tersebut dapat dipengaruhi oleh kondisi fisik lahan,maupun oleh budaya masyarakat setempat. Tujuan penting daripenelitian ini adalah mendapatkan informasi mengenai karakteristikvegetasi AP dan pengelolaannya oleh masyarakat. Hal tersebut sebagaidasar perencanaan program maupun kebijakan tentang kehutananmasyarakat (social forestry) khususnya bagi masyarakat transmigran diKabupaten Kayong Utara (KKU). Metode: Penelitian dilakukan diDesa Seponti Jaya dan Desa Telaga Arum, Kecamatan Seponti, KKU.Menggunakan pendekatan kualitatif terhadap komposisi, bentuk hidup(life form), fenologi, sosiabilitas, dan vitalitas vegetasi yang ada di AP.Sedangkan prosedur penelitian dilakukan melalui observasi langsungbersama dengan 26 responden untuk menginventarisasi seluruh jenisvegetasi dan pengelolaannya yang terdapat di area sampel. Hasil: terdata 77 jenis tanaman di AP, yang terdiri dari tanaman buah,pangan, bumbu, obat, sayuran, hias dan pertukangan. pola AP di lokasipenelitian termasuk ke dalam Agrosilvopasteur yaitu kombinasi antarabudidaya tanaman pertanian, kehutanan, dan ternak. Perlakuanbudidaya berupa perawatan, pemupukan dan pengendalian OPTditerapkan oleh pemilik secara mandiri. Modal yang dibutuhkan untukmengelola AP berkisar Rp500.000 – Rp2.000.000,/tahun denganpendapatan rata-rata yang diperoleh hingga Rp5.000.000. Kata Kunci : Etnis, lahan, pengelolaan, vegetasi AbstractAgroforestry pekarangan (AP) has been known to be practiced for along time by traditional communities in tropical countries. Theapplication of AP can improve the quality of the surroundingenvironment such as preventing erosion, ecological improvement,biodiversity conservation, improving soil nutrients, and playing a rolein carbon sequestration and climate change mitigation. APs are foundscattered in various locations in West Kalimantan, both owned by localresidents and immigrants. The problem that arises is that thecharacteristics of AP vegetation can differ from one location toanother, this can be influenced by the physical condition of the land, aswell as by the culture of the local community. An important objectiveof this research is to obtain information about the characteristics of APvegetation and its management by the community. This is the basis forplanning programs and policies on social forestry, especially for thetransmigrant community in North Kayong Regency (KKU). Methods:The research was conducted in Seponti Jaya Village and Telaga ArumVillage, Seponti District, KKU. Using a qualitative approach to thecomposition, life form, phenology, sociability, and vitality ofvegetation in AP. Meanwhile, the research procedure was carried outthrough direct observation with 26 respondents to make an inventoryof all types of vegetation and their management in the sample area.Results: recorded 77 species of plants in AP, consisting of fruit, food, spices, medicine, vegetables, ornamental and carpentry. The APpattern at the research site is included in the Agrosilvopasteur, which isa combination of agricultural, forestry, and livestock cultivation.Cultivation treatments in the form of care, fertilization and pest controlare applied by the owner independently. The capital required tomanage AP ranges from Rp. 500,000 – Rp. 2,000,000/year with anaverage income of up to Rp. 5,000,000. Key words: Ethnicity, land, management, vegetation
IDENTIFIKASI POTENSI DAN MASALAH DIBIDANG PERTANIAN KECAMATAN RIUNG BARAT KABUPATEN NGADA PROVINSI NTT Umbu Awang Hamakonda; Egidius Rembo; Jenny R Bay; Igniosa Taus
Jurnal Agriovet Vol. 4 No. 2 (2022): JURNAL AGRIOVET
Publisher : LPPM UNIVERSITAS KAHURIPAN KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/agriovet.v4i2.648

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi potensi danmasalah di bidang pertanian. Metode penelitian ini adalah deskriptifeksploratif. Hasil penelitian menunjukan bahwa dikecamatan Riungbarat Kabupaten Ngada memiliki potensi dibidang pertanian danmemiliki luas lahan pertanian tanaman padi sebesar 1060 Ha danjumlah produksi 5,5 Ton/Ha, jagung luas luas lahan 829 dengan jumlahproduksi 2,5 Ton/Ha, kacang tanah memiliki luas lahan 38 Ha denganjumlah produksi 1,5 ton/ha, singkong memiliki luas areal 471 ha danproduksi sebesar 1,5 ton/ha, tanaman cabai memiliki luas areal 22 Hadan produksi sebesar 12,93 ton/ha sedangkan tanaman perkebunankopi robusta memiliki luas areal 81,5 Ha dengan jumlah produksisebesar 61,1 ton/Ha. Masalah dibidang pertanian adalah perubahaniklim dan kurangnya teknologi yang baik serta ketersediaan air danpupuk sehingga mempengaruhi hasil produksi pertanian yang kurangbaik. Salah satu alternatif dalam upaya pemecahan masalah di bidangpertanian adalah mempersiapkan lahan secara optimal, pupuk sertaketersediaan teknologi dalam proses pengolahan tanah.Kata Kunci : Potensi dan masalah pertanian (padi, jagung, ubi kayu,cabai dan kopi robusta) The purpose of this research is to identify potentials and problemsin agriculture. This research method is descriptive exploratory. Theresults showed that the district of Riung Barat, Ngada Regency haspotential in agriculture and has an area of 1060 Ha of agricultural landfor rice and a total production of 5.5 tons/ha, corn has an area of 829with a total production of 2.5 tons/ha, peanuts has a land area of 38 hawith a total production of 1.5 tons/ha, cassava has an area of 471 haand a production of 1.5 tons/ha, chili plants have an area of 22 ha and aproduction of 12.93 tons/ha while plantation crops Robusta coffee hasan area of 81.5 Ha with a total production of 61.1 tons/Ha. Problems inagriculture are climate change and lack of good technology as well asthe availability of water and fertilizers so that it affects agriculturalproduction that is not good. One alternative in efforts to solveproblems in agriculture is to prepare the land optimally, fertilizers andthe availability of technology in the soil processing process.Key words: Agricultural potential and problems (rice, corn, cassava,chili and robusta coffee)
IDENTIFIKASI PENYEBAB GAGAL PANEN JAGUNG LAMURU (STUDI KASUS PADA KELOMPOK TANI STIPER FLORES BAJAWA DESA TUREKISA KECAMATAN GOLEWA BARAT) Igniosa Taus; Hendrikus Demon Tukan
Jurnal Agriovet Vol. 4 No. 2 (2022): JURNAL AGRIOVET
Publisher : LPPM UNIVERSITAS KAHURIPAN KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/agriovet.v4i2.723

Abstract

AbstrakKelompok tani Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa (STIPERFB) melaksanakan program pemerintah yaitu Tanam Jagung PanenSapi (TJPS) dengan melakukan beberapa proses produksi yaitu:penyiapan benih, persiapan lahan, penanaman, perawatan danpemeliharaan, yang terdiri dari pemupukan, penyiangan serta panendan pasca panen. Permasalahan besar yang dihadapi petani adalahgagal panen, keadaan ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranyaadalah hama dan penyakit yang menyerang tanaman jagung sertacurah hujan yang tinggi. Tujuan mengidentifikasi gagal panen padausaha tani, mengidentifikasi solusi pemecahan masalah penyebab gagalpanen jagung. Metode analisis yang digunakan yaitu analisa denganmenggunakan metode Fish Bone untuk mengetahui sebab akibat daripermasalahan gagal panen jagung kelompok tani STIPER FB.Kata Kunci : Pengendalian, gagal panen, fish bone, sebab akibat AbstractThe farm goup in STIPER FB executed the program fromgovernment named TJPS (Tanam Jagung Panen Sapi) It means thatgrowing corn harvesting cow. In this program the farm group did someproduction proceses, they were the preperation of seeds, groundpreperation, planting, maintainance by fertilization and weeding andalso harvesting and pra harvesting. The big problem faced by the farmgroup was crops failure. There were some factors causing this problem,the first there was pests disease and second was heavy rainfall. Theaim of this research was to identify the factor causing crops failure ofcorn. The method used in this research was fish Bone method to knowthe cause and impact of crops failure in farm group of STIPER FB.Key words: Control, crop failure, fish bone, cause, impact

Page 6 of 21 | Total Record : 202