cover
Contact Name
Deasy Sylvia Sari
Contact Email
redaksi.padjir@unpad.ac.id
Phone
+6285222251435
Journal Mail Official
redaksi.padjir@unpad.ac.id
Editorial Address
Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran Jln. Ir Soekarno, KM. 21, Jatinangor Sumedang, 45363
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Padjadjaran Journal of International Relations
ISSN : -     EISSN : 26848082     DOI : https://doi.org/10.24198/padjir.v1i1
Core Subject : Humanities, Social,
Politik Global, Ekonomi Politik Global, Organisasi dan Kerjasama Internasional, Tata Kelola Global dan Hukum Internasional, Diplomasi, Kebijakan Luar Negeri, dan Studi Keamanan, Gender dan Feminisme, serta Studi Budaya.
Articles 123 Documents
Diplomasi Digital Jepang terhadap Indonesia Melalui Akun Instagram @Jpnambsindonesia Afif Ridha Ramadhan; Viani Puspita Sari
Padjadjaran Journal of International Relations Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/padjir.v4i1.34700

Abstract

Pemerintah Jepang, melalui penggunaan berbagai media sosial melaksanakan diplomasi digitalnya. Pada bulan April 2018 lalu, Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia di bawah pimpinan Duta Besar Masafumi Ishii mulai menggunakan media sosial Instagram dengan username @jpnambsindonesia dalam rangka pelaksanaan diplomasi digital Jepang. Riset ini memaparkan mengenai aktivitas Selfie Diplomacy tersebut, yakni bagaimana citra Jepang yang hendak diproyeksikan oleh Duta Besar Masafumi Ishii melalui unggahan-unggahannya di akun Instagram @jpnambsindonesia. Riset ini menggunakan pendekatan diplomasi digital serta meminjam konsep citra negara empat dimesi dari Alexander Buhmann dan Diana Ingenhoff. Metode riset yang digunakan ialah metode riset kualitatif melalui penelaahan materi audio-visual, pemeriksaan dokumen, dan wawancara. Temuan dari riset ini ialah terdapatnya tiga aspek dari diplomasi digital dalam aktivitas akun @jpnambsindonesia, yakni engagement, listening, dan pendekatan collaborative. Di sisi lain, citra negara yang diproyeksikan pun beragam dengan memenuhi keempat dimensi; dimensi fungsional, dimensi normatif, dimensi estetika, dan dimensi simpatetik.
Kerja Sama Ekonomi Indonesia-Malaysia-Thailand: Penguatan Local Currency Settlement (LCS) Framework dalam Memfasilitasi Perdagangan Aldy Nofansya; Hasan Sidik
Padjadjaran Journal of International Relations Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/padjir.v4i2.40478

Abstract

Kerja sama local currency settlement (LCS) Indonesia-Malaysia-Thailand merupakan kerja sama dalam memanfaatkan penggunaan mata uang lokal untuk penyelesaian transaksi perdagangan diantara ketiga negara. Kerja sama ini masih memiliki serangkaian tantangan utama, yaitu terkait awareness. Hal ini yang membuat para pelaku ekspor-impor umumnya belum mengenal, enggan, dan ragu dalam memilih bertransaksi menggunakan LCS. Akibatnya menghambat ketercapaian tujuan dan manfaat dari kerja sama LCS, sehingga manfaatnya relatif kecil, dan kurang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana penguatan local currency settlement dilakukan dalam memfasilitasi kerja sama ekonomi antara Indonesia, Malaysia, dan Thailand khususnya dalam bidang perdagangan. Penelitian ini menggunakan konsep kerja sama dan perdagangan internasional. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitaitf dengan basis deskriptif, melalui data yang didapat dengan studi literatur dan wawancara. Peneliti menemukan bahwa setidaknya terdapat dua upaya yang dapat dilakukan untuk mendorong penggunaan LCS dalam memperkuat perdagangan, sehingga dapat menjadi promotor kerja sama ekonomi Indonesia-Malaysia-Thailand. (1) Penguatan peran stakeholder LCS melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Quick Wins, Strategic Communication Campaign dan National Task Force. (2), mendorong pelaku usaha di sektor produk unggulan dan potensial dalam melimih LCS sebagai alternatif transaksi perdagangan.
Pembangunan Infrastruktur di Indonesia dalam Kerja Sama Indonesia-Tiongkok 2010-2018 Adis Zakiyya; Chandra Purnama
Padjadjaran Journal of International Relations Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/padjir.v4i2.39364

Abstract

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia dengan beragam potensi dan sumber daya alam yang dimilikinya nyatanya belum cukup untuk memajukan perekonomian negara. Di sisi lain, Tiongkok memiliki ambisi untuk terus memperluas pengaruhnya di dunia, tak terkecuali Asia. Dengan permasalahan yang dimiliki Indonesia dari 1990-an yakni permasalahan infrastruktur yang tidak memadai dan jumlahnya sangat minim, dilihat sebagai potensi bagi Tiongkok untuk saling melakukan kerja sama yang menguntungkan kedua belah pihak. Penelitian ini ditujukan untuk mengungkapkan dan memahami kerja sama Indonesia-Tiongkok dalam membangun infrastruktur di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dan menggunakan konsep kerja sama internasional. Ada tiga platform kerja sama kedua negara, yaitu Deklarasi Kemitraan Strategis, Kemitraan Strategis Komprehensif, hingga Belt Road Initiative sepanjang tahun 2010-2018. Ketiga wadah kerja sama ini menghasilkan banyak infrastruktur baru di Indonesia seperti Tol Cisumdawu, Tol Solo-Kertosono, Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, Jembatan Suramadu, dan Proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung. Namun, dengan bertambahnya infrastruktur ini, masalah lain seperti banjir secara tidak langsung memunculkan efek samping dari permasalahan infrastruktur.
Strategi Nation Branding Malaysia dalam Penggalakan Pariwisata Medis terhadap Publik Indonesia Salsabila Annisa Sarana; Viani Puspita Sari
Padjadjaran Journal of International Relations Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/padjir.v4i2.40092

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi nation branding Malaysia dalam menggalakan industri pariwisata medis terhadap publik Indonesia. Dalam menguraikan strategi nation branding Malaysia, peneliti menggunakan konsep elemen strategi nation branding oleh Keith Dinnie (2015) yang terdiri dari nation-brand advertising; public relations; online branding, social media, and mobile application; customer and citizen relationship management; nation-brand ambassadors; internal brand management; diaspora mobilization; nation days; the naming of nation-brands; performance measurements; dan institution involved in nations branding. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif deskriptif dengan data yang didapatkan bersumber pada studi pustaka dan wawancara. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa Malaysia melakukan berbagai strategi khusus yang ditujukan kepada publik Indonesia. Dari seluruh elemen strategi, kecuali elemen nation-brand advertising dan diaspora mobilization, sepuluh elemen strategi lainnya berperan dominan dalam keberlangsungan penggalakan pariwisata medis Malaysia terhadap publik Indonesia. 
Kerja Sama Pertanian Indonesia dengan Tiongkok dalam Kerangka ACFTA Karina Saphira; R. Widya Setiabudi Sumadinata; Dina Yulianti
Padjadjaran Journal of International Relations Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/padjir.v4i2.38276

Abstract

ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) telah mendorong peningkatan perdagangan antara Tiongkok dengan negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia. Hubungan bilateral antara Indonesia dengan Tiongkok di berbagai bidang pun semakin meningkat. Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan hubungan bilateral dan perdagangan antara Indonesia-Tiongkok di bidang pertanian. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan pendekatan perdagangan bebas serta hubungan bilateral. Teknik pengumpulan data adalah studi pustaka dengan beberapa tahapan yakni pengumpulan data, mereduksi data, hingga penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa peningkatan kerja sama dan perdagangan kedua negara di bidang pertanian memberikan hasil positif bagi Indonesia, antara lain meningkatnya volume ekspor Indonesia ke Tiongkok untuk beberapa komoditas pangan. Hubungan bilateral kedua negara, termasuk perdagangan pangan, perlu terus dilanjutkan meskipun Indonesia harus tetap menjaga kedaulatan pangannya dan menghindari membanjirnya produk pangan impor yang akan melemahkan pertanian di dalam negeri.
Diplomasi Lingkungan Indonesia melalui ASEAN dalam Menanggulangi Marine Plastic Debris Hendar hendar; Teuku Rezasyah; Deasy Silvya Sari
Padjadjaran Journal of International Relations Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/padjir.v4i2.40721

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat menggambarkan bagaimana Indonesia melakukan diplomasi lingkungan untuk menangani sampah plastik di laut melalui organisasi regional ASEAN. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan teknik pengumpulan data dengan studi pustaka. Peneliti menggunakan teori diplomasi lingkungan untuk dapat menganalisis proses diplomasi lingkungan Indonesia melalui ASEAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampah plastic di laut merupakan masalah lintas batas yang membutuhkan komitmen bersama di tingkat regional dan global. Indonesia telah melakukan diplomasi lingkungan melalui ASEAN dengan mendorong penyusunan rencana aksi regional untuk memerangi sampah plastic di laut. Hal ini penting karena empat negara ASEAN (Indonesia, Vietnam, Thailand, Filipina) merupakan negara penghasil sampah plastik terbanyak di dunia. Indonesia terlibat dalam setiap tahap diplomasi lingkungan di ASEAN mulai dari tahap inisiasi hingga implementasi Rencana Aksi Regional ASEAN untuk menangani Sampah Laut di Negara Anggota ASEAN 2021 – 2025.
Diplomasi Kesehatan Indonesia di Kawasan Asia Afrika: Biofarma sebagai Pusat Penelitian dan Pengembangan Vaksin & Bioteknologi Tanti Iswati; Deasy Silvya Sari; Teuku Rezasyah
Padjadjaran Journal of International Relations Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/padjir.v4i2.38180

Abstract

Artikel ini menjelaskan Diplomasi Kesehatan Indonesia di kawasan Asia Afrika berupa penunjukkan Biofarma sebagai Center of Excellence on Vaccine and Biotechnology oleh OKI (Organisasi Kerjasama Islam). Konsep yang dipergunakan dalam artikel ini adalah Diplomasi Kesehatan dan Organisasi Internasional. Metode yang dipergunakan dalam artikel ini adalah metode kualitatif melalui studi pustaka, wawancara dan observasi lapangan. Artikel ini menemukan bahwa penunjukan PT Bio Farma merupakan salah satu wujud Diplomasi Kesehatan Indonesia di Asia Afrika yang ditempuh dengan empat langkah diplomasi, yakni: tahap persiapan berupa prakarsa Indonesia untuk membentuk OIC Vaccine Manufacturer Group, tahap formulasi berupa penyusunan Terms of Reference for the preparation of the OIC Strategic Health Programme of Action 2013-2022, detail negosiasi dalam siding-sidang ICHM, dan implementasi berupa penunjukan Indonesia sebagai CoE.
Indonesia sebagai Middle Power: Strategi Niche Diplomacy dalam Manifestasi Pembangunan Kelautan Berkelanjutan Berbasis Blue Economy Abdul Basir Donny Polanunu; Demeiati Nur Kusumaningrum
Padjadjaran Journal of International Relations Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/padjir.v4i2.36645

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan spesifik untuk menganalisis strategi pemerintah Indonesia dalam mewujudkan pembangunan kelautan berkelanjutan berdasarkan perannya sebagai negara middle power. Penulis menggunakan kerangka teori identitas middle power dan niche diplomacy untuk menganalisis permasalahan dalam penelitian ini. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dijelaskan menggunakan metode eksplanatif. Berdasarkan hasil penelitian, strategi pemerintah Indonesia ialah memprioritaskan pembangunan kelautan berkelanjutan dalam kebijakan kelautan nasional dan juga berkomitmen untuk memberi kontribusi pada pembangunan kelautan berkelanjutan dunia dengan prinsip blue economy. Komitmen tersebut akan diwujudkan dengan cara meningkatkan kerjasama dibidang kelautan pada tingkat bilateral, multilateral, dan regional. Secara spesifik bentuk dari perwujudan komitmen tersebut ialah Indonesia telah menjadi strategi pemerintah Indonesia mewujudkan pembangunan kelautan berkelanjutan ialah menjadi inisiator pembentukan forum kerjasama (coalition building), menjadi narahubung negara-negara dalam kepentingan pembangunan kelautan berkelanjutan (bridge builder), dan menegakkan norma internasional pada sektor kelautan untuk kepentingan bersama (catalyst). 
Analisis Kebijakan Luar Negeri India dalam Act East Policy Meizaro Tifira Akbar; Nuraeni Nuraeni
Padjadjaran Journal of International Relations Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/padjir.v5i1.44697

Abstract

Pada tahun 2014, pemerintah India di bawah kekuasaan Narendra Modi memutuskan untuk meluncurkan Act East Policy sebagai salah satu orientasi kebijakan luar negeri utama dari negaranya. Kebijakan ini bertujuan untuk mempererat hubungan bilateral maupun multilateral India dengan negara-negara Asia-Pasifik, baik secara politik, ekonomi, kebudayaan, maupun strategis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis salah satu kebijakan luar negeri India, yakni Act East Policy melalui perspektif Kalevi J. Holsti yang menganalisis kebijakan luar negeri berdasarkan faktor internal maupun eksternal dari suatu negara. Penelitian yang bersifat kualitatif deskriptif ini menggunakan data yang didapatkan dari sumber-sumber primer maupun sekunder yang relevan. Penelitian ini menemukan bahwa menemukan bahwa alasan pemerintah India meluncurkan Act East Policy adalah bangkitnya kekuatan dominan baru seperti China, strategi “Pivot to Asia” dari Amerika Serikat, serta keinginan pemerintah India untuk mempercepat pembangunan di wilayah timur laut India yang relatif terisolasi.
Rasisme di Kanada terhadap Pelanggaran Keamanan Komunitas Minoritas Terlihat Tionghoa-Kanada dan Kulit Hitam Pada Tahun 2020-2022 Dimas Andhika; Viani Puspita Sari
Padjadjaran Journal of International Relations Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/padjir.v5i1.44681

Abstract

Ketika Organisasi Kesehatan Dunia pertama kali mengumumkan COVID-19 berasal dari Wuhan, warga atau keturunan China di seluruh dunia dianggap sebagai penyebar utama penyakit tersebut, padahal siapa pun dapat menyebarkan Covid-19. Stigma negatif terbentuk dan tertuju kepada semua komunitas Tionghoa yang ada di seluruh dunia. Stigma negatif ini kemudian berujung kepada praktik rasisme dan ujaran kebencian kepada mereka, tidak terkecuali komunitas Tionghoa-Kanada. Tidak hanya kepada komunitas Tionghoa-Kanada saja, komunitas kulit hitam Kanada juga menjadi korban praktik rasisme selama pandemi Covid-19 yang tentunya merugikan mereka. Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana praktik rasisme yang ditujukan kepada komunitas Tionghoa-Kanada dan kulit hitam selama pandemi Covid-19 mengancam keamanan manusia mereka. Tulisan ini menggunakan konsep keamanan manusia oleh UNDP yang mengukur indikator-indikator keamanan manusia apa saja yang terganggu dengan adanya fenomena rasisme ini. Metode yang digunakan adalah kualitatif, dengan teknik studi pustaka dalam menemukan sumber-sumber yang relevan dengan pembahasan, melalui proses analisis yang mendalam terhadap buku, jurnal, dan tulisan-tulisan resmi yang dikeluarkan oleh sumber terpercaya. Hasilnya bahwa praktik rasisme yang ditujukan kepada komunitas Tionghoa-Kanada dan kulit hitam mengancam keamanan manusia mereka. Setidaknya ada empat elemen keamanan manusia yang terancam, yaitu keamanan ekonomi, keamanan individu, keamanan kesehatan, dan keamanan komunitas.

Page 7 of 13 | Total Record : 123