cover
Contact Name
Livana PH
Contact Email
livana.ph@gmail.com
Phone
+6289667888978
Journal Mail Official
globalhealthsciencegroup@gmail.com
Editorial Address
Marina Regency C21 Bandengan Kendal, Jawa Tengah, Indonesia 51312
Location
Kab. kendal,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Peduli Masyarakat
ISSN : 27156524     EISSN : 27219747     DOI : -
Core Subject : Health, Education,
JURNAL PEDULI MASYARAKAT merupakan jurnal pengabdian masyarakat yang diterbitkan oleh Global Health Science Group pada volume 1 nomor 1 November 2019 dengan p-ISSN 2715-6524 dan e-ISSN 2721-9747 Jurnal ini menerima manuskrip yang berfokus pada kegiatan yang ada di masyarakat baik dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan kegiatan lain di masyarakat pada semua usia mulai infant hingga lansia. JURNAL PEDULI MASYARAKAT terbit 4 kali dalam setahun yaitu bulan terbitan Maret, Juni, September, dan Desember. Artikel yang terbit di JURNAL PEDULI MASYARAKAT telah melalui proses telaah sejawat yang memiliki keahlian yang relevan.
Articles 60 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2022" : 60 Documents clear
Sosialisasi Mengenai Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) pada Santri di Pesantren X Indramayu Eko Maulana Syaputra; Sukhriyatun Fitriyah; Riantina Luxiarti; Nanang Eka Juliana
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2022
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v4i1.413

Abstract

Pemerintah telah mengimplementasikan kebiasaan hidup baru sebagai upaya agar masyarakat dapat kembali produktif dan tetap aman dari Covid-19. AKB di atur oleh pemerintah dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/413/2020. Pada kenyataannya AKB belum bisa diterapkan secara penuh oleh masyarakat. Terlihat dari perilaku masyarakat yang belum mengedepankan protokol kesehatan. Berdasarkan observasi yang dilakukan di wilayah Indramayu khususnya di pondok pesantren X, terlihat para santri dan pengasuh pondok belum menerapkan protokol kesehatan dalam kegiatan belajar mengajar maupun aktivitas lainnya. Sebagian besar para santri masih banyak yang tidak menjaga jarak, masih berkerumun, serta tidak menggunakan masker hal ini berisiko untuk terpapar Covid-19. Tujuan dengan diberikannya sosialisasi ini yaitu untuk menanamkan pentingnya kesiapan dalam menghadapi adaptasi kebiasaan baru pada generasi millenial khususnya para santri. Analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif. Dari hasil pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan pada santri di pondok pesantren X Indramayu diperoleh hasil bahwa para santri sudah mengerti dan mampu beradaptasi terhadap adaptasi kebiasaan baru dalam menghadapi pandemi Covid-19 saat ini. Dari beberapa indikator yang tim peneliti sosialisasikan pada indikator mengenai menjaga jarak dan menghindari kerumunan yang masih belum dilaksanakan dengan baik. Dimana 55,6% para santri menganggap berkerumun tidak berisiko terhadap penularan Covid-19. Sebaiknya pihak pesantren tetap mensosialisasikan serta menerapkan protokol kesehatan kepada para santri ketika proses belajar mengajar sehingga tidak berisiko terjadi penularan Covid-19.
Penguatan Peran Masyarakat tentang PHBS dalam Upaya Peningkatan Status Kesehatan Rahayu Winarti; Mariyati Mariyati; Priharyanti Wulandari; Cahyani Setianingrum; Erta Gilang Munita
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2022
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v4i1.622

Abstract

Derajat kesehatan masyarakat meningkat, didukung dengan kesadaran untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, sehingga diharapkan keluarga berperan serta dalam kegiatan di masyarakat. Sementara di wilayah kelurahan Gisikdrono masih ditemukan masyarakat yang menyimpang dari Perilaku hidup yang bersih dan sehat karena kurangnya paparan informasi sehingga pengetahuan masih rendah. Berdasarkan hasil kuisioner, observasi didapatkan data 20 Warga dari 60 KK yang belum melaksanakan Penyimpangan perilaku yang ditemukan adalah masih terdapat warga yang merokok, cara mencuci tangan belum benar, selokan tersumbat dan ada warga mengalami penyakit Demam Berdarah dan diare. Tujuan kegiatan adalah peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari sehingga tercapai peningkatan status kesehatan pada masyarakat. Metode yang digunakan adalah Sosialisasi, Pendidikan kesehatan, Pelatihan, Demonstrasi dan Pendampingan. Kegiatan melibatkan kader, perwakilan RT, dan karang taruna. Penguatan peran masyarakat dalam upaya berperilaku hidup bersih sehat yaitu pemberian ASI Eksklusif, menimbang balita secara berkala, mencuci tangan dengan sabun dan air bersih, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik nyamuk, mengkonsumsi buah dan sayur, melakukan aktiftas fisik setiap hari, dan tidak merokok di dalam rumah.Hasil kegiatan adalah peningkatan pengetahuan, dan pernyataan sikap untuk melaksanakan Perilaku Hidup Bersih Sehat. Hasil edukasi dan pendampingan warga masyarakat berhasil meningkat hingga 90% dalam melakukan kegiatan dan mengaplikasikan PHBS di dalam tatanan keluarga.
Upaya Peningkatan Kepatuhan Anak Sekolah Dasar terhadap Penerapan Protokol Kesehatan pada Masa Pandemi Covid-19 R. Nety Rustikayanti; Tri Nur Jayanti; Cucu Rokayah; Richa Noprianty; Inggrid Dirgahayu; Asep Aep Indarna
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2022
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v4i1.742

Abstract

Pengumuman boleh digelarnya Pertemuan Tatap Muka di sekolah telah diiringi dengan penyelenggaran PTM Terbatas oleh beberapa sekolah di wilayah tertentu. Namun, rendahnya kepatuhan penerapan protokol kesehatan menyebabkan adanya temuan kasus terkonfirmasi positif selama PTM berlangsung, sehingga PTM dihentikan di beberapa sekolah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan anak terhadap penerapan protokol kesehatan saat PTM Terbatas pada masa pandemi Covid-19. Kegiatan dilakukan secara offline di SDN 216 Sondariah (22 siswa) dan SDN 086 Cimincrang (32 siswa) melalui 3 tahapan, yaitu sosialisasi, edukasi, dan simulasi. Materi edukasi meliputi aktivitas-aktivitas sebelum berangkat ke sekolah hingga setelah pulang ke rumah sesuai dengan protokol kesehatan yang dianjurkan. Pre-test dan post-test menggunakan kuesioner dan tanya jawab dalam Focus Group Discussion (FGD) dilakukan sebagai bentuk evaluasi kegiatan. Hasil pre-test, hasil tertinggi yaitu 80% terdapat pada pertanyaan tentang persiapan sebelum ke sekolah, aktivitas selama perjalanan ke sekolah, saat masuk ke gerbang sekolah, saat sedang dan setelah pembelajaran, sedangkan hasil terendah yaitu 30% terdapat pada pertanyaan aktivitas setelah pulang ke rumah dan cuci tangan. Hasil post-test, terdapat peningkatan menjadi 100% pada semua pertanyaan mengenai protokol kesehatan dari sebelum berangkat ke sekolah hingga setelah pulang ke rumah. Berdasarkan hasil tersebut, disimpulkan bahwa kegiatan ini efektif meningkatkan pengetahuan tentang protokol kesehatan.
Aksi Edukasi Laktasi untuk Meningkatkan Cakupan ASI Eksklusif pada Masa Pandemi Covid-19 di Kelurahan Taman Sari Kota Bandung Dadang Juanda; Tri Nur Jayanti; Ermilda Ermilda; Shinta Ika Sandhi; Heni Hurakilah; Diana Ulfah
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2022
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v4i1.805

Abstract

Pandemi Covid-19 menyebabkan perubahan berbagai aspek kehidupan termasuk kesehatan. Penurunan kunjungan ke pelayanan kesehatan ibu dan anak, adanya kekhawatiran ibu, dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang ASI di masa pandemi dapat mengancam keberhasilan ibu dalam memberikan ASI eksklusif. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya ASI eksklusif dan kiat meningkatkan produksi ASI melalui laktagoga dan pengelolaan psikologis. Kegiatan ini dilakukan di Kelurahan Taman Sari Kota Bandung melalui edukasi secara offline, diikuti oleh 36 ibu. Edukasi dilakukan dengan metode ceramah dan tanya jawab disertai penggunaan media. Materi yang diberikan terdiri dari ASI eksklusif, laktagoga, dan pengelolaan psikologis pada ibu menyusui. Evaluasi menggunakan kuesioner dilakukaan saat sebelum (pre test) dan setelah (post test) edukasi. Hasil edukasi didapatkan adanya perubahan pengetahuan dari rerata nilai 81 saat pre test menjadi 85 saat post test. Hal tersebut menunjukkan peningkatan pengetahuan ibu setelah pemberian edukasi.
Pelatihan Pembuatan Ramuan Jamu Saintifik di Desa Wisata Kaki Langit Istika Dwi Kusumaningrum; Sri Setyowati; Shoffa Rahmawati; Parmadi Sigit Purnomo
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2022
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v4i1.854

Abstract

Gaya hidup masyarakat modern yang cenderung tidak sehat, meningkatkan kejadian penyakit tidak menular (PTM) yang ditandai dengan berbagai keluhan seperti tingginya kolesterol, tingginya kadar asam urat, tingginya kadar gula darahdan radang sendi. Dalam menangani masalah tersebut, salah satu pilihan masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada adalah kembali ke alam dengan memanfaatkan tanaman obat. Melalui program saintifik jamu membuktian secara ilmiah tentang kemanfaatan jamu. Tujuan setelah dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat diharapakan masyarakat mampu membuat ramuan jamu saintifik secara mandiri dengan memanfaatkan tanaman obat yang ada dilingkungan sekitar. Kegiatan dilaksanakan dengan memberikan edukasi dan pelatihan pembuatan ramuan jamu asam urat, kolesterol tinggi dan radang sendi. Peserta dalam kegiatan ini adalah masyarakat umum di desa wisata kaki langit Bantul Yogyakarta. kegiatan dilakukan mulai Agustus 2021 hingga Oktober 2021. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan tentang tanaman herbal dan manfaatnya serta pelatihan tentang meramu jamu. Hasil kegiatan pengabdian ini telah memberikan edukasi dan pelatihan tentang meramu jamu untuk penyakit asam urat, radang sendi dan kolesterol tinggi. Dengan bekal kemampuan yang telah diberikan masyarakat dianggap telah mampu melestraikan budaya yang ada maka. Kesimpulan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema pelatihan pembuatan ramuan jamu saintifik di Kaki Langit Bantul Yogyakarta dapat dikatakan berhasil dan berjalan dengan lancar. Peserta aktif mengikuti kegiatan baik penyuluhan maupun pelatihan meramu jamu.
Pelatihan Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial di Wilayah Pesisir Kota Kendari Umi Rachmawati Wasil Sardjan; Firman Firman; Mimi Yati
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2022
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v4i1.895

Abstract

Pandemi Covid-19 menyisakan berbagai macam masalah bukan hanya masalah kesehatan (fisik) melainkan masalah psikososial.Wabah Covid-19 menjadi stressor bagi tenaga kesehatan maupun bagi masyarakat.Masalah psikososial yang ditimbulkan memiliki dampak yang lebih luas dan lebih lama dibandingkan dengan cedera fisik, sedangkan perhatian bagi kesehatan mental tidak menjadi prioritas penanganan masalah kesehatan selama pandemic Covid-19.Respons umum dari orang-orang yang terdampak (baik secara langsung atau tidak) antara lain takut jatuh sakit dan meninggal, tidak mau datang ke fasilitas layanan kesehatan karena takut tertular saat dirawat, takut kehilangan mata pencaharian, tidak dapat bekerja selama isolasi, dan dikeluarkan dari pekerjaan, takut diasingkan masyarakat/ dikarantina karena dikait-kaitkan dengan penyakit (seperti rasisme terhadap orang yang berasal dari, atau dianggap berasal dari tempattempat terdampak), merasa tidak berdaya untuk melindungi orang-orang terkasih dan takut kehilangan orang-orang terkasih karena virus yang menyebar, takut terpisah dari orang-orang terkasih dan pengaruh karena aturan karantina, menolak untuk mengurusi anak kecil yang sendirian atau terpisah, penyandang disabilitas atau orang berusia lanjut karena takut infeksi, karena orangtuanya atau pengasuhnya dikarantina, merasa tidak berdaya, bosan, kesepian dan depresi selagi diisolasi, takut mengalami pengalaman wabah sebelumnya. Istilah besar ‘dukungan kesehatan jiwa dan psikososial (DKJPS) digunakan dalam Panduan Inter Agency Standing Committee (IASC) untuk DKJPS dalam situasi kedaruratan, yang berarti ‘dukungan jenis apapun dari luar atau local yang bertujuan melindungi atau meningkatkan kesejahteraan psikologis dan/ atau mencegah atau menangani kondisi kesehatan jiwa.
Metode Vertikultur sebagai Upaya Pemenuhan Kebutuhan Pangan Rumah Tangga Guna Pencegahan Stunting Ferry Fadzlul Rahman; Fella Abdullah; Fiska Tita Aprilia Irawannama; Hanifah Tanjung; Badrani Abbas Al-Fajri
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2022
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v4i1.897

Abstract

Kalimantan Timur merupakan salah satu provinsi dengan prevalensi stunting yang masih tinggi dapat dilihat dari prevalensi stunting pada balita 0-59 bulan tahun 2015 sebanyak (26,7%), kemudian meningkat tahun 2016 sebanyak (27,14%) dan terjadi peningkatan yang signifikan pada tahun 2017 sebanyak (30,86 %). Melihat peluang banyaknya lahan pekarangan kosong yang tidak terpakai pada tiap rumah warga dan warga telah memahami pentingnya menjaga asupan gizi pada anak guna mencegah stunting, maka upaya selanjutnya yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga yang mudah didapatkan yaitu dengan menerapkan metode tanam vertikultur. Vertikultur adalah pola bercocok tanam yang menggunakan wadah tanam vertikal untuk mengatasi keterbatasan lahan. Adapun metode pengambilan data dilakukan menggunakan metode kualitatif Hanloon (USG) menggunakan pendekatan observasi dilapangan. Hasil kegiatan yang diperoleh yaitu warga dapat mempraktikkan metode vertikultur sebagai upaya pemenuhan kebutuhan pangan rumah tangga alternatif untuk pencegahan stunting.
Pemanfatan Media Sosial Tik Tok untuk Sarana Promosi Kesehatan Micko Sigit Wahono; Anung Pranowo; Siti Maria Ulfa
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2022
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v4i1.900

Abstract

Penggunaan sarana media komunikasi saat ini telah berkembang begitu pesat seiring dengan kemajuan teknologi komunikasi, dimana kita diperhadapkan kepada banyak pilihan untuk dapat menyampaikan/mengakses informasi baik melalui media konvensional seperti media cetak maupun media elektronik dan yang paling berkembang adalah media sosial. Pemanfatan media sosial saat ini tidak hanya sekedar bicara tentang informasi seputar infotaimen, akan tetapi sudah merambah ke informasi publik juga penyebaran tentang promosi kesehatan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat bahwa media sosial tik tok tidak hanya untuk media kesenangan saja, akan tetapi bisa juga digunakan untuk mencari informasi terkait kesehatan. Metode pelaksanaan kegiatan dengan cara pemberian ceramah dan praktek penggunaan media sosial tik tok secara langsung. Peserta pada kegiatan ini adalah warga di Somenggalan Jambidan Banguntapan Bantul Yogyakarta berjumlah 36 orang diantaranya ibu rumah tangga dan kelompok remaja karangtaruna setempat. Kegiatan ini dillaksanakan di Aula desa tersebut setelah mendapatkan ijin dari kader setempat. Pelaksanaan kegiatan pemanfatan media sosial tik til untuk sarana promosi kesehatan ini mendapat apresiasi oleh peserta edukasi, karena baru mengetahui bahwa media sosial ini tidak hanya untuk tempat mencurahkan isi hati akan tetapi juga bisa menjadi sarana edukasi kesehatan.
Pemberdayaan Anggota Keluarga sebagai Kader Keluarga melalui Model KiIE dalam Mewujudkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Winnellia Fridina Sandy Rangkuti; Nurbani Nurbani
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2022
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v4i1.928

Abstract

Germas merupakan sebuah gerakan yang sistematis dan terencana yang melibatkan seluruh elemen masyarakat termasuk “keluarga” Pemberdayaan keluarga merupakaan upaya untuk menjalankan peran sesuai dengan fungsinya dalam keluarga, Pemberdayaan anggota keluarga sebagai kader keluarga sejalan dengan tujuan dari gerakan masyarakat hidup sehat. KIE dapat dilakukan melalui ceramah, tanya jawab, penyuluhan, simulasi/demonstrasi, brainstorming dan inisiasi germas serta dikombinasikan dengan video edukasi kepada masyarakat. Konsep rencana pengabdian masyarakat dalam hal ini akan menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan video audiovisual. Selain cermah, media video audio visual juga merupakan salah satu teknik pengajaran yang mempunyai banyak keunggulan sebab media tersebut merupakan sumber informasi dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Kegiatan ini akan dilakukan melalui 3 tahap yaitu tahap awal meliputi survey tempat pengabdian masyarakat, pembuatan proposal dan pengajuan proposal, tahap kedua penerapan kegiatan dimana akan dilakukan sosialisasi/inisiasi konsep tentang gerakan masyarakat hidup sehat pada kader keluarga. Kemudian akan ada evaluasi proses dari kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan pada sesi Tanya jawab pada audience (kader keluarga) dengan penyaji atau pemateri. Tahap akhir adalah evaluasi dan pelaporan kegiatan. Kader keluarga merupakan sasaran dalam kegiatan pengabdian masyarakat selalu diarahkan untuk berkoordinasi dengan kader kesehatan serta melaporkan status kesehatan keluarga.
Pendidikan Kesehatan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di TPQ Ar-Rohmah Dusun Kebak, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar Aris Widiyanto; Joko Tri Atmojo; Artha Budi Susila Duarsa; Hendra Dwi Kurniawan; Ahmad Syauqi Mubarok; Muhammad Faishal Al Firdaus; Selvia Anggitasari; Ajeng Wafa Awalia; Herliana Saputria Ningsih; Leona Puspita Gading Martaliza
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2022
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v4i1.961

Abstract

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang keluarga, kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. Pendidikan Kesehatan pada anak usia pra dan sekolah memiliki peran penting sebagai upaya promotif dan preventif terhadap penularan suatu penyakit. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 14 April 2022 bertempat di Masjid Ar-Rohmah Dusun Kebak, kelurahan Kebak, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, Jawa tengah, metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini berupa pendidikan kesehatan, sedangkan untuk media yang digunakan yaitu video dan pengaplikasian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Prosedur yang digunakan dalam pendidikan kesehatan adalah edukasi dan implementasi cara mencuci tangan 6 langkah dan pola makan yang sehat. Kegiatan dilakukan dengan observasi langsung pada saat penyuluhan dengan melihat interaksi antara peserta dengan pemateri penyuluhan dan keaktifan peserta dalam acara edukasi. Peserta pendidikan kesehatan di didusun kebak dihadiri oleh 40 peserta (anak dan remaja). Hasil kegiatan diperoleh data peserta paham dan mampu mengaplikasikan secara langsung tentang cara mencuci tangan dengan 6 langkah. Kegiatan pengabdian masyarakat “Pendidikan kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat di TPQ AR-ROHMAH Dusun Kebak, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar” pada anak dan remaja mampu meningkatkan pengetahuan serta memahami pola penerapan hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan cara mencuci tangan 6 langkah dan pola makan yang sehat.

Filter by Year

2022 2022