cover
Contact Name
Hamidi, M.Pd
Contact Email
hamidi@unram.ac.id
Phone
+6281936732708
Journal Mail Official
jcar@unram.ac.id
Editorial Address
Jl. Pendidikan No 37 Mataram
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Journal of Classroom Action Research
Published by Universitas Mataram
ISSN : 26563460     EISSN : 26562340     DOI : -
Core Subject : Education,
Journal of Classroom Action Reseach (Jurnal Penelitian Tindakan kelas) e-ISSN:2656-2340 , p-ISSN: 2656-3460 adalah jurnal yang memuat artikel hasil penelitian-penelitian kelas baik dari kalangan guru, dosen, maupun dari hasil penelitian mahasiswa. Journal of Classroom Action Reseach merupakan salah satu jurnal yang diterbitkan oleh Program Studi Magister Pendidikan IPA Pascasarjana Universitas Mataram. Jurnal ini terbit 2 (dua) kali setahun yaitu Bulan Februari dan Agustus. Journal of Classroom Action Reseach adalah jurnal yang menyediakan akses terbuka hasil riset yang dapat dibaca dan diunduh secara gratis untuk publik dan akan mensupport pertukaran pengetahuan hasil penelitian di bidang pendidikan. Semua isi/konten yang dipublikasikan dibawah lisensi Creative Commons Attribution ShareAlike 4.0 International License.
Arjuna Subject : -
Articles 33 Documents
Search results for , issue "Vol. 6 No. 1 (2024): Februari" : 33 Documents clear
Pengembangan KOBER (Kotak Berhitung) Pada Materi Operasi Bilangan Cacah Untuk Siswa Aeni, Isrotul; Istiningsih, Siti; Hidayati, Vivi Rachmatul; Nurmawanti, Iva
Journal of Classroom Action Research Vol. 6 No. 1 (2024): Februari
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v6i1.6728

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi pada masalah yang ditemukan di SDN 52 Cakranegara yaitu tidak adanya penggunaan media pembelajaran khususnya mata pelajaran matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran KOBER pada materi operasi bilangan cacah kelas 2, yang valid dan praktis sebagai produk media pembelajaran untuk memaksimalkan proses pembelajaran. Jenis penelitian Research and Development (R&D) menggunakan model pengembangan ADDIE. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar angket ahli materi dan ahli media untuk mengetahui kevalidan media pembelajaran KOBER, angket respons guru dan siswa untuk mengetahui kepraktisan media pembelajaran KOBER. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media pembelajaran KOBER yang telah dikembangkan memenuhi standar validitas dengan persentase penilaian pada tahap validasi materi sebesar 84,09 % dengan kriteria sangat valid dan tahap validasi media sebesar 91,07 % dengan kriteria sangat valid. Pada tahap uji kepraktisan media telah memenuhi kriteria kepraktisan dengan persentase uji coba kelompok kecil memperoleh persentase 94,11 % dengan kriteria sangat praktis dan uji coba kelompok besar memperoleh persentase 88,88 % dari guru dengan kriteria sangat praktis dan 96,66 % dari siswa dengan kriteria sangat praktis. Berdasarkan hasil validasi ahli dan uji kepraktisan, media KOBER yang dikembangkan dapat dikatakan sangat layak untuk digunakan dalam pembelajaran khususnya pembelajaran matematika
Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbasis Experiential Learning Terhadap Kemampuan Numerasi Siswa Kelas IV Jannah, Raihul; Darmiany; Nurmawanti, Iva
Journal of Classroom Action Research Vol. 6 No. 1 (2024): Februari
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v6i1.6745

Abstract

Kecakapan   abad   ke-21   menuntut   peserta   didik   untuk   dapat   mengikuti perkembangan  zaman  yang  penuh  tantangan. Salah  satu  persyaratan  untuk  mewujudkan kecakapan  abad  ke-21  adalah  kemampuan  literasi  peserta  didik.  Salah  satu  kemampuan literasi yang harus dimiliki peserta didik yaitu numerasi. Berdasarkan hasil  study  PISA  mengatakan  kemampuan  numerasi  peserta didik  di  Indonesia  masih  tergolong  rendah.  Peserta  didik  Indonesia  berada  pada peringkat 72 dari 79 negara peserta tes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbasis Experiential Learning terhadap kemampuan numerasi siswa kelas IV di SDN 1 Sigar Penjalin. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasy Experimental Design dengan pendekatan The Non-Equivalent Group Design. Populasi penelitian mencakup seluruh siswa kelas IV SDN 1 Sigar Penjalin yang berjumlah 44 siswa, sampel dipilih menggunakan teknik sampling jenuh. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes dan lembar observasi terkait pelaksanaan langkah-langkah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbasis Experiential Learning. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji hipotesis, uji N-Gain, dan Effect Size. Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 dengan df 42. Selain itu, nilai thitung sebesar 4,346 dan ttabel sebesar 2,018. Karena thitung (4,346) ≥ ttabel (2,018), maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan Hipotesis Alternatif (Ha) diterima. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbasis Experiential Learning memiliki pengaruh terhadap kemampuan numerasi siswa kelas IV di SDN 1 Sigar Penjalin.
Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Pada Cerita Rakyat Sasak Cupak Gerantang Mar'atusshalihah; Zain, Moh. Irawan; Rahmatih, Aisa Nikmah
Journal of Classroom Action Research Vol. 6 No. 1 (2024): Februari
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v6i1.6763

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai pendidikan karakter dalam cerita rakyat Sasak Cupak Gerantang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.  Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan studi literatur. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis isi kualitatif (qualitative content analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukannya 5 nilai karakter dalam cerita Cupak Gerantang yakni religius, nasionalisme, mandiri, gotong royong dan integritas. Cerita ini sangat bagus untuk mengembangkan nilai karakter anak, sehingga sangat cocok dibaca oleh anak-anak sekolah dasar pada khususnya kelas tinggi. Berdasarkan hasil anaslisi buku cerita rakyat Sasak cupak gerantang ditemukan bahwa bentuk nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam cerita rakyat Sasak cupak gerantang sebanyak 5 nilai pendidikan karakter, yaitu nilai religius, nilai nasionalisme, nilai mandiri, nilai gotong royong dan nilai integritas. Persentase yang paling tinggi pada hasil telaah nilai karakter cerita Cupak Gerantang adalah nilai integritas yaitu sebanyak 25,84% dan  nilai karakter yang paling rendah adalah nilai nasionalisme 12,35%. Hasil dari rekapitulasi telaah soal nilai pendidikan karakter pada cerita rakyat Sasak Cupak Gerantang di kelas 4 yaitu  terlihat nilai persentase yang paling tinggi adalah nilai integritas yaitu 23,43% dan yang paling rendah adalah nilai mandiri yaitu 16,73%.
Kemampuan Penalaran dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel ditinjau dari Kecerdasan Emosional Sya'diyah, Halimatus; Sridana, Nyoman; Lu’luilmaknun, Ulfa; Sudi Prayitno
Journal of Classroom Action Research Vol. 6 No. 1 (2024): Februari
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v6i1.6805

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan penalaran dalam menyelesaikan soal matematika materi sistem persamaan linier dua variabel pada siswa kelas XI SMKN 1 Gerung tahun ajaran 2023/2024 berdasarkan tingkatan kecerdasan emosional siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini berupa angket kecerdasan emosional, tes tertulis kemampuan penalaran matematis, dan wawancara mendalam terkait kemampuan penalaran matematis. Metode analisis data yang digunakan yaitu tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Indikator kemampuan penalaran matematis mencakup 4 tahapan yaitu: a) mengidentifikasi informasi, b) mengaitkan dengan objek matematika, c) menyusun argumen, dan d) menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: a) kemampuan penalaran matematis siswa dengan tingkat kecerdasan emosional tinggi mampu mengidentifikasi informasi, mengaitkan dengan objek matematika, menyusun argumen, serta memberikan kesimpulan beserta alasan dari kesimpulan yang diberikan dengan baik dan benar; b) kemampuan penalaran matematis siswa dengan tingkat kecerdasan emosional sedang masih kurang pada tahap menyusun argumen, masih melakukan kesalahan dan kurang teliti dalam menyusun argumen;  c) kemampuan penalaran matematis siswa dengan tingkat kecerdasan emosional rendah mampu memberikan kesimpulan namun tidak mampu memberikan alasan dari kesimpulan yang diberikan.
Pengaruh Metode Sosiodrama Terhadap Kepedulian Sosial Siswa Dalam Pembelajaran PKn Siswa Ayu Lestari, wanda; Dewi, Nurul Kemala; Nisa, Khairun
Journal of Classroom Action Research Vol. 6 No. 1 (2024): Februari
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v6i1.6841

Abstract

Fenomena lunturnya kesadaran bahwa manusia adalah makhluk sosial dapat dilihat di lingkungan sekitar. Sekolah Dasar merupakan tempat pendidikan formal yang mempunyai tugas untuk membentuk dan menanamkan nilai-nilai karakter yang baik ke siswa sejak usia dini. Salah satu nya nilai yang harus ditanamkan kepada siswa yaitu sikap peduli sosial. Oleh karena itu perlu perlakuan pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada guru, maka dari itu pembelajaran terkait kepedulian sosial perlu untuk didramatisasikan agar siswa bisa ikut andil dan langsung mempraktikkan apa yang telah dipelajari terkhusus dalam hal ini yaitu kepedulian sosial, untuk mewujudkan hal tersebut diterpakan metode pembelajaran sosidorama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode sosiodrama terhadap kepedulian sosial siswa dalam pembelajaran PKn siswa kelas V SDN 20 Ampenan tahun ajaran 2022/2023. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen design dengan bentuk posttest-only control design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN 20 Ampenan Tahun Ajaran 2023/2024 yang berjumlah 62 orang. Sampel dari penelitian ini yaitu siswa kelas V A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran resolusi konflik dan kelas V B sebagai kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional, dalam menentukan sampel teknik yang digunakan adalah sampel jenuh atau total sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui melakukan observasi dan pemberian posttest. Instrumen penelitian ini adalah lembar observasi dan angket kepedulian sosial siswa (posttest). Analisis data yang digunakan adalah uji hipotesis (uji t), sebelum dilakukan uji hipotesis dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan homogenitas. Berdasarkan hasil analisis data nilai posttest menggunakan uji t dimana didapatkan nilai thitung = 2,505 > ttabel = 2,000 dengan taraf signifikan 5%, sehingga H0 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan metode pembelajaran sosiodrama berpengaruh terhadap kepedulian sosial siswa kelas V SDN 20 Ampenan Tahun Ajaran 2023/2024.
Pengembangan Video Pembelajaran Berbasis Multimedia Materi Puisi Kelas IV SD Astiti, Panjar Wengi Muji; Witono, Ahmad Hari; Mahyudi, Johan
Journal of Classroom Action Research Vol. 6 No. 1 (2024): Februari
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v6i1.6904

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan video pembelajaran berbasis multimedia materi puisi kelas IV SD dengan kelayakan yang memenuhi kriteria valid dan praktis. Penelitian ini menggunakan (R&D) dengan model ADDIE yaitu Analisis (Analysis), Perancangan (Design), Pengembangan (Deveploment), Implementasi (Implementation) dan Evaluasi (Evaluation). Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDN 3 Gumantar yang berjumlah 25 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Teknis analisis data menggunakan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Kevalidan media diukur berdasarkan hasil penilaian yang didapatkan dari angket validasi media dan validasi materi. Sedangkan kepraktisan media diukur berdasakan penilaian yang didapatkan dari hasil angket respon peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan kevalidan media mendapatkan persentase 91% dengan kategori sangat valid dan kevalidan materi mendapatkan persentase 95% dengan kategori sangat valid. Berdasarkan hasil respon peserta didik kelompok kecil mendapatkan persentase 84% dengan kategori sangat praktis dan respon kelompok besar 85% dengan kategori sangat praktis. Dari hasil analisis data yang didapatkan tersebut menunjukkan bahwa video pembelajaran berbasis multimedia materi puisi kelas IV SD memenuhi kelayakan yaitu sangat valid dan sangat praktis.
An Article Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Etnopedagogi Suku Sasak pada Materi IPAS Bab 5 Kelas IV Sirtufillaily, Amelisa; Tahir, Muhammad; Hasnawati
Journal of Classroom Action Research Vol. 6 No. 1 (2024): Februari
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v6i1.6918

Abstract

Kurikulum merdeka menekankan pentingnya integrasi budaya lokal dalam materi pembelajaran di sekolah. Sementara itu, proses pembelajaran IPAS Bab 5 kelas IV di SDN 38 Cakranegara belum menunjukkan adanya integrasi budaya lokal dalam materi yang dipelajari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan modul pembelajaran berbasis etnopedagogi suku Sasak pada materi IPAS bab 5 untuk peserta didik kelas IV yang valid dan praktis. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian Research & Development (R&D) dengan model 4D. Prosedur penelitian adalah sebagai berikut: pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (development), dan penyebaran (disseminate). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket validasi ahli media dan materi serta angket respon guru dan peserta didik. Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Desain pengembangan modul pembelajaran berbasis etnopedagogi suku Sasak ini terdiri dari tiga bagian yakni pendahuluan, isi modul, dan penutup. Penelitian ini menunjukkan persentase hasil uji validasi ahli media sebesar 87,53% dengan kategori sangat valid, ahli materi sebesar 82,23% dengan kategori sangat valid, respon peserta didik sebesar 88,91% dengan kategori sangat praktis, dan respon guru sebesar 89,99% dengan kategori sangat praktis. Berdasarkan hasil uji validasi ahli materi dan media yang diperkuat oleh hasil respon guru dan peserta didik dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran berbasis etnopedagogi suku Sasak pada materi IPAS bab 5 kelas IV dinyatakan sangat valid dan sangat praktis untuk digunakan dalam proses pembelajaran.
Analisis Penerapan Budaya Sekolah Terhadap Pembentukan Karakter Religius Siswa Ismatullah, Lutfiana; Tahir, Muhammad; Indraswati, Dyah
Journal of Classroom Action Research Vol. 6 No. 1 (2024): Februari
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v6i1.6958

Abstract

Penguatan pendidikan karakter pada zaman sekarang merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Mengingat banyaknya peristiwa yang menunjukkan terjadinya krisis moral baik dikalangan anak-anak, remaja, maupun orang tua. Seperti masih banyak ditemukan perilaku siswa yang sering melawan dan bersikap tidak sopan kepada guru maupun dengan orang yang lebih tua, bolos sekolah, tawuran, minum minuman keras, bullying. Sikap dan perilaku siswa di Sekolah Dasar Negeri 1 Mamben Lauk yang menjadi permasalahan yaitu masih banyaknya siswa yang sering tidak mengucapkan salam pada saat keluar dan masuk kelas, tidak bersikap hormat dan sopan kepada bapak/ibu guru, sehingga diperlukan penanaman nilai-nilai karakter. Proses pembentukan karakter pada siswa diawali dengan pembiasaan. Proses pembiasaan inilah yang dikenal dengan budaya atau pembudayaan. Budaya sekolah adalah sekumpulan nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh semua warga sekolah. Penerapan budaya sekolah dilaksanakan untuk membentuk karakter religius pada siswa di Sekolah Dasar Negeri 1 Mamben Lauk. Karakter religius ialah suatu sikap atau tindakan yang berkaitan dengan kepercayaan terhadap agama yang diyakini dan perilaku yang menunjukkan kepatuhan seseorang terhadap ajaran agama yang diyakini dalam menjalankan suatu ibadah pada kehidupan sehari-harinya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui penerapan budaya sekolah terhadap pembentukan karakter religius siswa. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya sekolah yang diterapkan yaitu budaya shalat dhuha bersama, pembacaan surah yasin dan ayat-ayat pendek bersama, imtaq, serta gemar berinfaq. Sehingga dari penerapan budaya tersebut dapat membentuk karakter religius pada siswa seperti, taat kepada Allah, disiplin, sopan santun, dan menghormati antar sesama.
Analisis Kompetensi Guru dalam Menyusun Soal HOTS pada Muatan IPAS Kelas IV dan VI Kiswandi, Yudi; Tahir, Muhammad; Hasnawati
Journal of Classroom Action Research Vol. 6 No. 1 (2024): Februari
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v6i1.6963

Abstract

Kompetensi menyusun soal HOTS merupakan kompetensi yang sangat penting untuk dikuasai oleh seorang guru dalam mempersiapkan dan mengimplementasikan perencanaan penilaian yang berkesinambungan dengan tuntutan kompetensi pada abad ke 21. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kompetensi guru kelas IV dan VI dalam menyusun soal HOTS pada muatan IPAS di SDN 25 Cakranegara dan upaya yang dilakukan guru kelas IV dan VI dalam meningkatkan kompetensi menyusun soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada muatan IPAS di SDN 25 Cakranegara. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif dan jenis penelitian studi kasus. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari guru kelas IV (perwakilan guru belum sertifikasi), guru kelas VI (perwakilan guru bersertifikasi), dan kepala sekolah di SDN 25 Cakranegara, serta objek dalam penelitian ini adalah kompetensi guru dalam menyusun soal HOTS muatan IPAS kelas IV dan VI di SDN 25 Cakranegara. Teknik pengumpulan data menggunakan analisis dokumentasi dan wawancara. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data dari Miles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi yang telah dikuasai oleh guru kelas IV dalam menyusun soal HOTS yaitu kompetensi dalam menyusun kisi-kisi serta kompetensi dalam merumuskan indikator soal, sedangkan kompetensi yang belum dikuasai terdiri dari kompetensi dalam menentukan kompetensi dasar dan materi yang akan dinilai, serta kompetensi dalam menulis soal sesuai dengan kaidah penulisan soal. Sementara itu, guru kelas VI telah menguasai kompetensi dalam menentukan kompetensi dasar dan materi yang akan dinilai serta kompetensi dalam menyusun kisi-kisi, sedangkan kompetensi yang belum dikuasai adalah kompetensi merumuskan indikator soal dan kompetensi dalam menulis soal sesuai dengan kaidah penulisan soal. Upaya yang dilakukan guru kelas IV dalam meningkatkan kompetensi menyusun soal HOTS yakni dengan mempelajari materi tentang penyusunan soal HOTS, memperbanyak latihan menyusun soal HOTS, dan mencari topik permasalahan kontekstual yang berkesinambungan dengan materi, sedangkan upaya yang dilakukan oleh guru kelas VI yaitu berlatih menyusun soal HOTS dengan mengikuti workshop penyusunan soal HOTS dan belajar secara mandiri. Guru Kelas IV dan kelas VI perlu meningkatkan kompetensi menyusun soal HOTS yang tepat.
Pengaruh Kemandirian dan Kemampuan Komunikasi Matematis Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Relasi Dan Fungsi Suliyani, Anis; Amrullah; Eka Kurniawan; Nani Kurniati
Journal of Classroom Action Research Vol. 6 No. 1 (2024): Februari
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v6i1.6965

Abstract

Kemandirian dan kemampuan komunikasi matematis dalam pembelajaran matematika merupakan dua komponen kompetensi yang sangat penting yang harus dikuasai siswa serta sangat memengaruhi hasil belajar siswa. Namun, siswa di SMPN 4 Mataram memiliki kemandirian dan kemampuan komunikasi matematis yang tergolong rendah. Akibatnya hasil belajar siswa yang diperoleh lebih dari 50% secara klasikal berada di bawah KKM. Oleh karena itu, penelitian ini difokuskan pada dua variabel yang memengaruhi hasil belajar yaitu kemandirian dan kemampuan komunikasi matematis. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Populasinya berjumlah 125 siswa kelas VIII dengan menggunakan Simple Random Sampling diperoleh sampel sebanyak 32 siswa. Data siswa kelas VIII SMPN 4 Mataram Tahun Ajaran 2023/2024 dikumpulkan menggunakan angket dan tes. Dengan menggunakan analisis regresi diperoleh hasil 1) Ada pengaruh kemandirian terhadap hasil belajar siswa pada materi relasi dan fungsi sebesar 25,4%; 2) Ada pengaruh kemampuan komunikasi matematis terhadap hasil belajar siswa pada materi relasi dan fungsi sebesar 43,8% 3) Ada pengaruh kemandirian dan kemampuan komunikasi matematis secara bersama-sama terhadap hasil belajar siswa pada materi relasi dan fungsi sebesar 72,4%.

Page 2 of 4 | Total Record : 33