cover
Contact Name
Anis Hidayatul Imtihanah
Contact Email
jurnalelwasathiya@gmail.com
Phone
+682136673531
Journal Mail Official
jurnalelwasathiya@gmail.com
Editorial Address
STAINU MADIUN JL. JEND. SUDIRMAN, NO. 08 MADIUN
Location
Kota madiun,
Jawa timur
INDONESIA
El-Wasathiya: Jurnal Studi Agama
ISSN : 23389648     EISSN : 2527631X     DOI : -
El-Wasathiya: Journal of Religious Studies is a scientific journal which contains articles and working papers that discuss about religious studies in a portrait of the contemporary problems of the Ummah. The El-Wasathiya Journal was published by the Research and Community Service Center (P3M) of the Nahdlatul Ulama Islamic High School (STAINU) Madiun. The El-Wasathiya Journal is published once a semester or two editions in one year.
Articles 181 Documents
DESAIN STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH Munthe, Bermawy
El-Wasathiya: Jurnal Studi Agama Vol. 1 No. 1 (2013)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.686 KB) | DOI: 10.35888/el-wasathiya.v1i1.1660

Abstract

Makalah ini meneliti strategi pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan mendiskusikan karakteristik Pendidikan Agama Islam, fungsi stategi pembelajaran dalam pengembangan Pendidikan Agama Islam, kompleksitas dwi-domain kognitif dan afektif dalam strategi pembelajarannya dan interkoneksi tabiat Pendidikan Agama Islam dengan pengembangan strategi pembelajaran dalam perspektif psikologi kognitif. Tampaknya strategi pembelajaran aktif satu alternatif yang memungkinkan partisipasi dan keterlibatan aktif peserta siswa dalam proses pembelajaran yang pada gilirannnya memudahkan terjadinya perubahan dari belum kompeten menjadi kompeten atau dari belum mengerti menjadi mengerti. Srategi pembelajaran sebagai kunci peningkatan jaminan kualitas pembelajaran karena guru adalah ujung tombak perobahan. Kualitas pengajaran dan pendidikan satu bangsa berada di kualitas proses pembelajaran seorang guru. Strategi pembelajaran yang efektif dan efisien memungkinkan kualitas kompetensi hasil belajar yang baik akan memungkinkan tingkat kualitas kompetisi yang baik pula.
HUKUM KEKERASAN DALAM PENDIDIKAN TERHADAP ANAK Nurdiyanto, Ade
El-Wasathiya: Jurnal Studi Agama Vol. 1 No. 1 (2013)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.561 KB) | DOI: 10.35888/el-wasathiya.v1i1.1661

Abstract

Dalam agama Islam anak merupakan salah satu rizki yang diberikan kepada orang tua dan memiliki peranan yang sangat penting dalam membangun umat Islam. Begitu besarnya peranan yang mereka miliki maka ke dua orang tua diwajibkan untuk memberikan pendidikan yang benar kepada anaknya. Namun demikian, di negara Indonesia yang berpunduduk mayoritas muslim, hal tersebut menjadi bertolak belakang karena adanya kasus-kasus kekerasan terhadap anak. Mulai dalam sisi ekonomi hingga sosial, di sekolah maupun di rumah terdapat beberapa kasus kekerasan terhadap anak. Padahal dalam al-Qur’an dan Hadis banyak dalil yang mengisyarakatkan tentang pengharaman kekerasan dalam pendidikan terhadap anak. Contohnya dalil yang menerangkan tentang menggantung cambuk dan Rasulullah yang tidak pernah membentak sahabat Anas bin Malik yang masih kecil merupakan dalil yang cukup jelas tentang hukum kekerasan terhadap anak. Kekerasan terhadap anak pada akhirnya akan memberikan generasi yang cacat mental dan cenderung memiliki perangai yang buruk.
ASURANSI SYARIAH (Analisa Historis Prinsip-prinsip Asuransi Syari’ah Perspektif Manhaj Al-Kully) Puspita Ningrum, Ririn Tri
El-Wasathiya: Jurnal Studi Agama Vol. 1 No. 1 (2013)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.736 KB) | DOI: 10.35888/el-wasathiya.v1i1.1662

Abstract

Seiring pesatnya kajian tentang ekonomi Islam, ternyata diiringi juga oleh perkembangan praktik riil ekonomi Islam, contohnya adalah perbankan Syariah, reksadana Syariah, pasar modal Syariah, obligasi Syariah, dan juga asuransi Syariah. Asuransi Syariah, sebagaimana fokus kajian pada makalah ini, juga mengalami perkembangan yang sangat pesat walau tidak sepesat perkembangan perbankan Syariah. Akan tetapi fenomena perkembangan asuransi Syariah ternyata menimbulkan berbagai ragam pandangan. Hal ini tidak terlepas dari cara pandang atau metodologi penarikan hukum terhadap praktek asuransi Syariah itu sendiri. Kertas kerja ini akan membahas mengenai asuransi Syari’ah khususnya pada sisi historisnya dalam perspektif manhaj al-kully
POLA KELEMBAGAAN BANK SYARI’AH DALAM MANAJEMEN BISNIS ISLAMI Nisa', Khoirun
El-Wasathiya: Jurnal Studi Agama Vol. 1 No. 1 (2013)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.215 KB) | DOI: 10.35888/el-wasathiya.v1i1.1663

Abstract

Untuk menjawab tantangan zaman sebagai umat Islam ingin menawarkan dan melaksanakan aktivitas keduniaan berdasarkan atura-aturan Islam yang sesuai dalam Al-Qur’an Hadits dan bersifat rahmatal lil’alamin. Pola kelembagaan bank syari’ah dalam manajemen bisnis Islam ini meliputi pengertian manajemen, unsur-unsur manajemen antara lain: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Terkait dengan fungsinya sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dan menyalurkannya kembali pada masyarakat maka setidaknya lembaga keuangan seperti bank harus mampu menjalankan peran pemasaran, manajemen Sumber Daya Manusia Insani, manajemen Keuangan dan manajemen resiko yang baik. Dalam bisnis Islam ada prinsip dasar bisnis Islam antara lain: saling ridha, barang halal, bukan judi, menjauhi riba, tidak mengurangi timbangan, dilarang bersumpah, tidak manipulasi, tidak menimbun barang, bukan bisnis asusila dan menunaikan zakat, dan strategi bisnis dengan cara membangun jaringan bisnis, marketing yang bagus, membangun brand, inovasi, kualitas produk, SDM dan manajemen yg baik yang bisa mengiring kelembagaan bank syari’ah. Oleh karena itu pola kelembagan bank syari’ah dalam manajemen bisnis Islam ini diharapkan mampu menjadi acuan bagi umat Islam untuk mengembangkan dan memajukan perekonomian umat
INTEGRASI SAINS DAN AGAMA (Kontribusi Teknolgi DNA (Deoxirybo Nucleic Acid) Dalam Perkembangan Hukum Islam) Muhtarom, Ali
El-Wasathiya: Jurnal Studi Agama Vol. 1 No. 1 (2013)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.194 KB) | DOI: 10.35888/el-wasathiya.v1i1.1664

Abstract

Ketidakselarasan antara ilmu pengetahuan dan agama yang terjadi di Eropa ditandai dengan beberapa peristiwa pembunuhan Ilmuwan oleh pihak gereja seolah mengabarkan kepada dunia bahwasannya agama dan Ilmu pengetahuan tidak akan dapat bersatu. Islam tidak memandang demikian. Ilmu pengetahuan, sains dan agama Islam saling bersinergi dalam satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Salah satu bentuk kemajuan perkembangan Iptek dalam bidang genetik yang baru-baru ini memberikan kontribusi yang besar terhadap terjadinya perkembangan pengambilan hukum Islam adalah masalah DNA (Deoxirybo Nucleic Acid) yang berkaitan dengan masalah pembuktian adanya hubungan nasab maupun pengingkaran anak bahkan juga sampai masalah pembuktian zina. Kertas kerja ini membahas mengenai dialog antara agama dan sains yang menjelaskan mengenai DNA serta menyorot kontribusinya dalam perkembangan hukum Islam
FIQIH DALAM TRADISI PESANTREN Dwi Runjani Juwita
El-Wasathiya: Jurnal Studi Agama Vol. 2 No. 1 (2014)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1941.646 KB)

Abstract

Pesantren sebagai lembaga Islam telah membuktikan dirinya sebagai lembaga pendidikan yang memiliki peranan besar dalam memajukan kehidupan masyarakat Indonesia. Namun sistem pembelajatran dalam pesantren belum memiliki kurikulum yang pasti dan seragam antar berbagai pesantren. Begitu juga dalam pembelajaran fiqh, yang merupakan prosentase terbesar dalam penidikan dipesantren.Masyarakat pesantren menggunakan kitab-kitab fiqh masa lalu dan mengambil pendapat para imam madzhab secara penuh terutama para imam empat madzhab.Sehingga masyarakat pesantren terkesan belum bisa menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dalam masyarakat. Mereka memahami kitakitab fiqh secara tekstual sehingga fiqh yang seharusnya bisa menjawab berbagai persoalan yang berkembang, belum bisa diterapkan secara maksimal.
ISLAM DAN PANDANGANNYA TERHADAP MUSTADH’AFIN (Kritik Islam Terhadap Kemiskinan Terstruktur Dan Kultur Dalam Masyarakat) Agus Toni
El-Wasathiya: Jurnal Studi Agama Vol. 2 No. 1 (2014)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1796.548 KB)

Abstract

Perubahan kondisi sosio-kultur sebagai akibat perkembangan zaman menuntut setiap manusia untuk menyesuaikan diri. Namun hal yang sering terlupakan dari perkembangan zaman tersebut adalah belum mampunya manusia secara merata untuk mengikuti gejolak perubahan tersebut baik dalam sekup ekonomi maupun budaya. Munculnya kesenjangan sosial dan ekonomi sebagai akibat dari tingginya egoisme yang berkonsekuensi pada sifat individualisme, liberalisme, kapitalisme dan meterialisme seseorang. Pada tataran tersebut maka keadaan sosial seseorang diklasifikasikan menjadi the haves dan the have nots. Sebagai makhluk sosial dan sekaligus sebagai bentuk aktualisasi nilai-nilai Islam, maka setiap individu harus mampu memahami dinamika kontekstual dalam kehidupan sosial. Dengan memahami dinamika tersebut tentunya sebagai manusia dapat menggunakan mindset nya untuk menggali lebih dalam tentang situasi dan kondisi yang selalu bertolak belakang dengan keadaan eksternal. Dengan demikian tidak akan ditemukan suatu istilah misinterpretasi yang berakir pada sikap intimidasi antara yang mampu terhadap yang lemah.Kata Kunci: Islam, Kemiskinan
SLAMETAN SEBAGAI MEDIA RESEPSI AL- QUR’AN DAN HADITS DI KALANGAN MASYARAKAT Anis Hidayatul Imtihanah
El-Wasathiya: Jurnal Studi Agama Vol. 2 No. 1 (2014)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1626.641 KB)

Abstract

Slametan merupakan salah satu bentuk peradaban dalam lingkungan kebudayaan yang sudah mengakar selama berabad- abad di masyarakat – Jawa khususnya – sebelum kedatangan Islam. Dengan demikian Islam yang nota bene sebagai ajaran baru bagi mereka, senantiasa mengalami penyesuaian dengan lingkungan peradaban dan kebudayaan setempat. Slametan dalam tradisi Islam Indonesia (khususnya Jawa) merupakan produk akulturasi antara budaya dan agama. Karena sebelum Islam datang, agama Hindu dan Budha telah terlebih dulu bersinggungan langsung dengan masyarakat. Oleh karena itu agama Islam sebagai culture reformer, mempunyai tugas untuk mereform tradisi yang sudah ada dengan menanamkan nilai dan ajaran Islam di dalamnya. Hal ini bertujuan agar ajaran Islam mudah diterima oleh masyarakat. Slametan juga menjadi wujud aktivitas keagamaan yang menunjang ikatan kolektif sesama warga. Adanya stratifikasi sosial yang mengklasifikasikan masyarakat menjadi dua golongan – yaitu golongan menengah ke atas dan golongan menengah ke bawah –, menjadi salah satu faktor yang membedakan pemahaman masyarakat dalam meresepsi ajaran- ajaran Al- Qur’an dan Hadits.Kata Kunci: Slametan, Resepsi Al-Qur’an dan Hadits
POLA ANALISIS WACANA STRUKTURALISME STANTON DAN HERMENEUTIKA; KE ARAH TAFSIR AL-QUR’AN HUMANIS-HARMONIS Muhammad Muchlish Huda
El-Wasathiya: Jurnal Studi Agama Vol. 2 No. 1 (2014)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2983.214 KB)

Abstract

Kertas kerja ini dilatarbelakangi oleh suatu pra-kondisi bahwa al-Qur’an adalah kitab suci agama Islam yang sohihun likulli zamanin wa makanin. Ia adalah pedoman hidup bagi umat Islam. Seiring dengan terjadinya dinamisasi masa, untuk menjaga semangat al-Qur’an agar senantiasa relevan dengan problematika kekinian, penafsiran al-Qur’an harus dilakukan dengan full integrated disertai proses kontekstualisasi minus ideologisasi. Mengupayakan pemahaman terhadap al-Qur’an yang full integrated dengan mempertimbangkan unsur ekstrinsik dan intrinsik, medan, komponen dan horizon yang melingkupi teks agaknya akan menimbulkan horizon pemahaman yang lebih luas sehingga barangkali dapat menjadi salah satu acuan tindakan solutif dalam mengatasi problematika sosial-keagamaan yang marak terjadi dalam masyarakat. Wacana berupa teks seperti al-Qur’an bersifat sangat fleksibel. Di tangan interpreter yang tendensius makna teks pun akan menjadi ideologis. Di tangan interpreter yang radikal-ekstremis, makna teks pun akan menjadi rigid dan kaku. Sebaliknya di tangan interpreter yang objektif dengan pemahaman yang tidak tertutupi kerak-kerak ideologis, makna teks pun akan menjadi dinamis, humanis, kontekstual dan terbuka dalam menggumuli kekinian. Dalam konteks tafsir sebagai sebuah ilmu, beberapa teori analisis dan penafsiran karya sastra maupun teks suci keagamaan telah banyak dirumuskan oleh para pakar linguistik, seperti analisis semiotik, hermeneutik dan struktural. Pola analisis dan tafsir ketiganya sangat berbeda. Semiotik menitikberatkan pada tanda-tanda, adapun hermeneutik memotret wacana dan konteks secara integral sementara structural mengkaji adanya keterkaitan struktur intrinsik yang terkandung dalam sebuah karya sastra atau wacana. Kertas kerja ini secara tegas akan mencoba membandingkan visibilitas pola tafsir structural Stanton dan hermeneutik dalam al-Qur’an. Kata Kunci:   Analisis Wacana, Struktural Stanton, Hermeneutik, Tafsir Humanis-harmonis
REFLEKSI PRINSIP-PRINSIP KEUANGAN PUBLIK ISLAM SEBAGAI KERANGKA PERUMUSAN KEBIJAKAN FISKAL NEGARA Ririn Tri Puspita Ningrum
El-Wasathiya: Jurnal Studi Agama Vol. 2 No. 1 (2014)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1686.561 KB)

Abstract

Keuangan publik Islam merupakan keuangan yang dikelola untuk kepentingan masyarakat yang tujuan dasarnya adalah untuk merealisasikan adanya falah. Nilai-nilai Qur’ani seperti persaudaraan, persamaan, kebebasan, dan keadilan semestinya juga menjadi dasar dari perumusan sistem keuangan dan kebijakan fiskal negara baik dalam upaya stabilisasi di bidang sosial, politik, ekonomi, budaya serta pertahanan keamanan. Dewasa ini seiring dengan perkembangan zaman, maka sistem keuangan Islam mengalami pembaharuan. Walaupun demikian, mekanisme teknis pengelolaan keuangan publik (khususnya pada kebijakan fiskal) yang dibangun harus menanamkan prinsip-prinsip yang sesuai dengan tujuan-tujuan Islam baik dari segi penerimaan maupun pengeluarannya, antara lain: pertama, mengenai prinsip-prinsip yang diterapkan dalam penerimaan publik Islam yaitu: sistem pungutan wajib (dharibah) harus menjamin bahwa hanya golongan kaya dan memiliki kelebihanlah yang memikul beban utama dharibah; tidak dipungut atas dasar besarnya input sumberdaya yang digunakan, melainkan atas hasil usaha ataupun tabungan yang terkumpul; Islam tidak mengarahkan pemerintah mengambil sebagian harta milik masyarakat secara paksa meskipun kepada orang kaya; Islam memperlakukan kaum Muslimin dan Non Muslimin secara adil dan pungutan dikenakan proporsional terhadap manfaat yang diterima pembayar. Kedua, secara garis besar prinsip yang harus diterapkan dalam pengeluaran dalam keuangan publik Islam antara lain: penerimaan negara dialokasikan untuk mewujudkan semaksimal mungkin maslahah, menghindari masyaqqoh (kesulitan) dan madharat harus didahulukan daripada melakukan perbaikan, madharat individu dapat dijadikan alasan demi menghindari madharat dalam skala yang lebih luas, pengorbanan individu dapat dilakukan dan kepentingan individu dapat dikorbankan demi menghindari kerugian dan pengorbanan dalam skala umum, manfaat publik yang didistribusikan adalah seimbang dengan penderitaan atau kerugian yang ditanggung, pengeluaran harus diwujudkan jika merupakan syarat untuk ditegakkannya syari’at.. Kata Kunci: Islam, Keuangan Publik, Kebijakan Fiskal, Pajak, Zakat.

Page 1 of 19 | Total Record : 181