cover
Contact Name
Afidhatul Masruroh
Contact Email
jrp@unisma.ac.id
Phone
+6281216108530
Journal Mail Official
afidhatul.m@gmail.com
Editorial Address
Jl. MT. Haryono No 193 Malang
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
ISSN : 27237451     EISSN : 27237443     DOI : 10.33474
Core Subject : Science, Social,
REKASATWA Jurnal Ilmiah Peternakan adalah jurnal ilmiah bidang peternakan yang diterbitkan oleh Fakultas Peternakan Universitas Islam Malang. Jurnal ini sebagai media publikasi hasil-hasil penelitian terapan dan hasil pemikiran konseptual dalam ilmu dan pengetahuan peternakan. Fokus dan bidang dalam jurnal ini adalah 1) aspek Bioreproduksi, 2)Bioteknologi Pakan, 3) Produksi Ternak, 4) Nutrisi Pakan, 5) Kesehatan Ternak, 6) Teknologi Hasil Ternak dan 7) Sosial Ekonomi Ternak. Tujuan publikasi jurnal ini adalah untuk menyebarluaskan hasil pemikirian konseptual dan hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan dunia peternakan.
Articles 94 Documents
KERAGAMAN FENOTIPE DAN KARAKTERISASI SIFAT REPRODUKSI SAPI BALI (Bos sondaicus) BETINA PADA DUA KECAMATAN DI KABUPATEN BERAU Supriadi, Muhammad; Rahmatullah, Surya Nur; Haris, Muhammad Ichsan; Ibrahim, Ibrahim; Suhardi, Suhardi; Sulaiman, Abrani
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol. 4 No. 2 (2022): Rekasatwa : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/rekasatwa.v4i2.18583

Abstract

Sapi Bali merupakan salah satu bangsa sapi lokal yang memiliki kemampuan dalam hal mengenal lingkungan yang baru dengan baik. Informasi keragaman dan penampilan reproduksi pada sapi Bali betina masih belum memiliki banyak informasi terkait karakterisasi dan penampilan reproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman fenotipe dan sifat reproduksi pada sapi Bali betina yang terdapat di kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus – September 2020 di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Sambaliung dan Talisayan, Kabupaten Berau. Penelitian menggunakan sapi Bali betina dengan umur 24-36 bulan. Data yang diambil dari pengukuran yang telah dilakukan kepada sapi Bali betina yang meliputi pengukuran tinggi pundak, panjang badan, dan lingkar dada serta kinerja reproduksi sapi Bali Betina. Data yang diperoleh dianalisis koefisien keragaman, regresi linear sederhana dan rataan dari kinerja reproduksi. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai keragaman dari tinggi pundak, panjang badan dan lingkar dada berturut-turut, 3,81%, 5,16% dan 4,02%.  Panjang badan memiliki nilai keragaman yang paling tinggi dibandingkan sifat fenotipe lain yaitu lingkar dada dan tinggi Pundak sebesar 5,16%.  Hasil analisis regresi menunjukan bahwa semua sifat fenotipe memiliki hasil yang signifikan (P<0,01) sehingga menunjukan perubahan sifat ukuran tubuh akan mempengaruhi pertambahan bobot badan.  Berdasarkan sifat reproduksi, diketahui rata-rata umur pertama kali bunting pada sapi Bali betina yaitu 18,2 bulan, diketahui juga rata – rata umur pertama kali melahirkan yaitu 17,93 dan untuk berapa kali melahirkan di umur 2-3 tahun diketahui rata- rata 0,67.  Hasil yang didapatkan menunjukan bahwa adanya keterkaitan antara kualitas fenotipe yang mempengaruhi penampilan reproduksi pada sapi Bali betina.
JENIS HIJAUAN PAKAN YANG DIKONSUMSI OLEH KAMBING PERANAKAN ETAWA DI DESA LOK BAHU SAMARINDA Simanjuntak, Servis; Masruri, Ghufron; Daru, Taufan Purwokusumaning; Safitri, Apdila; Anindyasari, Dinar
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol. 4 No. 2 (2022): Rekasatwa : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/rekasatwa.v4i2.18977

Abstract

Kambing merupakan salah satu ternak ruminansia kecil yang banyak dipelihara di Indonesia untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Faktor penentu keberhasilan usaha ternak kambing adalah pakan. Sekitar 60-70% dari total biaya produksi ternak adalah pakan. Memberi pakan dengan kualitas dan kuantitas yang sesuai dengan status fisiologis ternak akan berdampak positif terhadap produktivitasnya. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang jenis hijauan pakan yang dikonsumsi oleh kambing peranakan etawa (PE) serta hubungannya terhadap pertambahan bobot badan harian (PBBH) di peternakan rakyat Lok Bahu, Samarinda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskripsi kualitatif. Sebanyak 6 ekor kambing PE digunakan dalam penelitian ini dengan jenis kelamin jantan dan umur yang berbeda. Data dikumpulkan dengan cara observasi dan dokumentasi.Kesimpulan penelitian ini adalahhijauan pakan ternak yang dikonsumsi oleh kambing PE di Kota Samarinda dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu: Rumput-rumputan (graminae), kacangkacangan (leguminosa) dan daun-daunan. Hijauan yang paling dominan dikonsumsi kambing PE adalah rayutan (Mikania micranta). Pertambahan Bobot Badan Harian (PBBH) kambing PE dalam penelitian ini berkisar antara 143 g/hr hingga 571g/hr
PENGARUH PENAMBAHAN CAMPURAN BIJI LAMTORO DAN GAPLEK TERFERMENTASI Rhizopus oligosporus PADA PAKAN BROILER TERHADAP KECERNAAN PROTEIN KASAR DAN PROTEIN EFISIENSI RASIO Geraldine, Novalina; Muwakhid, Badat; Wadjdi, M. Farid
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol. 4 No. 2 (2022): Rekasatwa : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/rekasatwa.v4i2.18979

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan campuran biji lamtoro dan gaplek terfermentasi Rhizopus oligosporus (LGF) pada pakan broiler terhadap kecernaan protein kasar dan protein efisiensi rasio. Materi yang digunakan adalah broiler fase finisher, biji lamtoro, gaplek dan Rhizopus oligosporus. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 4 perlakuan dan 4 kelompok, sebagai berikut P0: 100% pakan komersial, P1 : penambahan 10% campuran LGF dalam pakan komersial, P2: penambahan 20% campuran LGF dalam pakan komersial, P3: penambahan 30% campuran LGF dalam pakan komersial. Variabel yang diamati berupa kecernaan protein kasar dan protein efisiensi rasio. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penambahan campuran LGF pada pakan broiler menunjukkan adanya pengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap kecernaan protein kasar dan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap protein efisiensi rasio. Rata-rata nilai kecernaan protein kasar perlakuan P0: 76,14%, P1: 76,94%, P2: 77,13%, dan P3: 77,64%. Rata-rata protein efisiensi rasio pada perlakuan P0: 1,74, P1: 1,75, P2: 1,77, dan P3: 1,78. Kesimpulan penelitian bahwa penambahan campuran LGF pada pakan komersial sampai dengan taraf 30% masih memberikan pengaruh yang sama dengan pemberian 100% pakan komersial, dengan peningkatan protein efisiensi rasio hingga 1,78.
PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) DALAM RANSUM TERHADAP KANDUNGAN HDL DAN LDL ITIK PEDAGING Rustam, Rasbawati; Sakir, Muh.; Novieta, Intan Dwi; Irmayani, Irmayani; Fitriani, Fitriani
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol. 4 No. 2 (2022): Rekasatwa : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/rekasatwa.v4i2.19009

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung kayu manis (Cinnamomum burmannii) yang ditambahkan dalam ransum terhadap kadar kolestrol HDL dan LDL pada itik dengan menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. K0: Tanpa perlakuan kontrol. K1: Tepung Kayu Manis 1 %. P2: Tepung Kayu Manis 3 % P3: Tepung Kayu Manis 5 %. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan tepung kayu manis pada level yang berbeda berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar HDL sedangkan pada LDL tidak berpengaruh (P>0,05). Rata-rata kadar HDL K0 (20,33 mg/dL), K1 (27,00 mg/dL), K2 (30,00mg/dL) dan K3 (38,67 mg/dL), LDL K0 (155,00 mg/dL), K1 (136,00 mg/dL), K2 (126,33 mg/dL) dan K3 (99,67 mg/dL). Adapun perlakuan terbaik yaitu pada perlakuan K3 dengan penambahan tepung kayu manis sebanyak 5 %.
KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN LIGNIN SILASE PAKAN KOMPLIT BERBAHAN DASAR JERAMI JAGUNG (Zea mays) DENGAN PENAMBAHAN AZOLLA (Azolla pinnata) SEBAGAI PAKAN TERNAK RUMINANSIA Alfiardi, Muh.; Munir, Munir; Rasbawati, Rasbawati
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol. 5 No. 1 (2023): Rekasatwa : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/rekasatwa.v5i1.19805

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan selulosa, hemiselulosa dan lignin silase pakan komplit berbahan dasar jerami jagung (Zea mays) setelah penambahan azolla (Azolla pinnata) sebagai pakan ternak ruminansia. Penelitian silase pakan komplit menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Adapun formulasi pakan komplit yang di terapkan pada penelitian ini adalah : S1= 50% Jerami Jagung+30% Azolla+19% Dedak Padi+1% Mineral Mix, S2= 50% Jerami Jagung+25% Azolla+24% Dedak Padi+1% Mineral Mix, S3= 50% Jerami Jagung+20% Azolla+29% Dedak Padi+1% Mineral Mix, S4= 50% Jerami Jagung+15% Azolla+34% Dedak Padi+1% Mineral Mix. Berdasarkan hasil yang diperoleh diketahui bahwa penambahan Azolla dapat mempengaruhi kandungan selulosa, hemiselulosa dan lignin pakan komplit. Adapun perlakuan terbaik yaitu pada perlakuan S1 dengan penambahan azolla sebanyak 30%. 
KUALITAS FISIK AMOFER RUMPUT KUME KERING (Sorghum plumosum Var. Timorense) DENGAN PENAMBAHAN LEVEL MIKROORGANISME LOKAL Hartati, Maria; Lazarus, Edwin J.L.; Lawa, Emma D. Wie; Hilakore, Maritje A.
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol. 5 No. 1 (2023): Rekasatwa : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/rekasatwa.v5i1.19795

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan mikroorganisme lokal (MOL) asal cairan rumen, terhadap kualitas fisik amofer rumput kume kering. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan. Susunan perlakuan yaitu P0 = Rumput kume amoniasi + 5% tepung putak + 5% gula air; P1 = Rumput kume amoniasi + 5% tepung putak + 5% gula air + 40 ml MOL; P2 = Rumput kume amoniasi + 5% tepung putak + 5% gula air + 80 ml MOL; P3 = Rumput kume amoniasi + 5% tepung putak + 5% gula air + 120 ml MOL. Variabel yang diukur adalah kualitas fisik meliputi tekstur, warna, aroma, jamur, dan pH. Kualitas fisik diamati menggunakan petunjuk skor uji organoleptik dari 15 orang panelis. Data organoleptik dianalisis menggunakan Kruskal-Wallis Test, pH diamati menggunakan pH meter dan datanya dianalisis menggunakan Analisis of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Hasil analisis statistik menunjukkan perlakuan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap variabel warna, aroma, dan pH. Hasil uji jarak berganda Duncan menunjukkan perlakuan yang menggunakan mikroorganisme lokal nyata (P<0,05) lebih baik dibanding perlakuan kontrol, tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap tekstur dan jamur. Disimpulkan bahwa penambahan mikroorganisme lokal sebanyak 40 ml dalam produksi amofer rumput kume kering, memberikan pengaruh terbaik terhadap kualitas fisik amofer rumput kume kering.
EFEK PENGGUNAAN MIKROORGANISME LOKAL DALAM PEMBUATAN AMOFER RUMPUT KUME (Sorghum plumosum var. Timorense) TERHADAP KOMPONEN SERAT Erna, Servina Nona; Hilakore, Maritje Aleonor; Lawa, Emma Dyelim Wie
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol. 5 No. 1 (2023): Rekasatwa : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/rekasatwa.v5i1.19832

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan mikroorganisme lokal (MOL) dalam pembuatan amofer rumput kume kering terhadap komponen serat (NDF, ADF, Selulosa, Hemiselulosa dan Lignin). Metode yang digunakan adalah metode eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah penggunaan MOL pada rumput kume sejumlah 1 kg. Perlakuan dimaksud adalah, P0 = Rumput kume amoniasi 1 kg+ tepung putak 5% + gula 5%; P1 = P0+40 ml Mikroorganisme Lokal; P2 = P0+80 ml Mikroorganisme Lokal; P3 = P0+120 ml Mikroorganisme Lokal. Variabel yang diukur adalah NDF(Neutral Detergent Fiber), ADF(Acid Detergent Fiber), selulosa, hemiselulosa dan lignin. Data dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Hasil analisis ANOVA menunjukan perlakuan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai NDF, ADF, dan selulosa rumput kume amofer. Hasil uji jarak berganda Duncan menunjukan perlakuan menggunakan MOL nyata lebih baik nilai komponen seratnya dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Disimpulkan bahwa penggunaan level MOL pada pembuatan amofer rumput kume dapat menurunkan kandungan NDF, ADF, dan selulosa, dan perlakuan terbaik adalah penggunaan MOL120 ml pada 1 kilogram rumput kume.
SUBSTITUSI KONSENTRAT DENGAN AMPAS KEDELAI TERHADAP FCR (FEED CONVERSIO RATIO) DAN IOFC (INCOME OVER FEED COST) AYAM PEJANTAN Abi, Veronika Krisnawati; Kustyorini, Tri Ida Wahyu; Krisnaningsih, Aju Tjatur Nugroho
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol. 5 No. 1 (2023): Rekasatwa : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/rekasatwa.v5i1.19896

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi nilai FCR dan IOFC ayam pejantan ketika konsentrat dalam ransum diganti dengan ampas kedelai. Pada penelitian ini menggunakan 30 ekor ayam pejantan, umur 30 hari, dan berat badan rata-rata 500 gram per ekor, ampas kedelai, dan konsentrat. Penelitian ini menggunakan eksperimen lapangan dengan tiga perlakuan dan lima ulangan dan diatur sesuai Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang diterapkan adalah P0 (konsentrat 100 %), P1 (konsentrasi 90 % dan ampas kedelai 10%), dan P2 (konsentrat 80 % dan ampas kedelai 20%). Variabel  yang diteliti dalam penelitian ini adalah nilai FCR dan IOFC. Analisis varians (ANOVA) dilakukan untuk menguji data, dan jika terdapat pengaruh perlakuan, dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil). Hasil penelitian menunjukkan bahwa substitusi konsentrat dengan ampas kedelai menghasilkan pengaruh yang sangat signifikan (P<0,01) terhadap rasio konversi pakan (FCR) dan IOFC ayam jantan. Nilai FCR terbaik ditunjukkan perlakuan P1 (2,01). Nilai IOFC terbaik ditunjukkan perlakuan P1 (Rp 13.749,2). Disimpulkan bahwa substitusi 90% konsentrat dengan 10% ampas  kedelai memberikan nilai terbaik untuk FCR dan IOFC.
PEMANFATAAN DAUN KATUK (Sauropus androgynous) PADA PAKAN YANG DIGUNAKAN TERHADAP KUALITAS KIMIA DAN FUNGSIONAL TELUR AYAM PETELUR DI CV. ZAFA ANUGERAH MANDIRI Tarigan, Sonya; Manullang, Julinda Romauli; Ibrahim
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol. 5 No. 1 (2023): Rekasatwa : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/rekasatwa.v5i1.20111

Abstract

Telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa lezat mudah dicerna dan bergizi tinggi sehingga banyak digemari banyak orang. Kandungan gizi telur terdiri dari : air 73,7%, protein 12,9%, lemak 11,2% dan karbohidrat 0,9%. Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas telur adalah dengan menambahkan feed additive dalam pakan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari penambahan tepung daun katuk terhadap kualitas kimia telur dan kualitas fungsional telur pada telur ayam yang dikonsumsi. Penelitian yang telah dilakukan terhadap kualitas kimia telur dan fungsional telur bahwa penambahan tepung daun katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr) pada protein dan daya buih berpengaruh nyata sedangkan pada lemak dan kadar air tidak berpengaruh nyata.
KOMPARASI KUALITAS SILASE HIJAUAN DENGAN FERMENTOR DAN TANPA FERMENTOR Ikhsan, Rafiul; Susilowati, Sri; Wadjdi, M. Farid
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol. 5 No. 1 (2023): Rekasatwa : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/rekasatwa.v5i1.20260

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menganalisis secara organoleptik silase hijauan yang menggunakan fermentor dan tanpa menggunakan fermentor. Materi yang digunakan adalah hijauan gama umami, polar, mikroba fermentor, tetes tebu, coper, dan drum silo. Penelitian ini menggunakan metode percobaan dengan uji organoleptik / uji indra meliputi tekstur, warna, aroma dan pengukuran pH dilakukan dengan menggunakan kertas lakmus dengan 2 perlakuan silase yang berbeda. Didapatkan  hasil bahwa perlakuan 1 yaitu silase yang tidak ditambahkan fermentor memiliki nilai tekstur = 5 (kurang lembut), warna = 5 (hijau kekuningan muda), aroma = 5 (kurang wangi dan bau rumput  masih dominan), dan pH di angka 6 sedangkan pada perlakuan 2 silase yang ditambahkan fermentor memiliki nilai, tekstur = 10 (lembut), warna = 10 (kuning  kecoklatan),  aroma  = 10  (wangi),  dan  pH  di  angka  4  (lebih  asam  dari  perlakuan  1). Hasil  penelitian   menunjukkan bahwa silase pada perlakuan satu dan dua dari segi warna kualitasnya sama sama sedang, dari segi aroma sama sama memiliki kualitas baik sekali, untuk tekstur kualitasnya sama sama baik sekali, dan untuk pH nya unggul diperlakuan satu dengan kualitas baik sekali dan pada perlakuan dua kualitasnya jelek. Disimpulkan bahwa silase yang ditambahkan fermentor hasilnya lebih baik.

Page 7 of 10 | Total Record : 94