cover
Contact Name
Saskiyanto Manggabarani
Contact Email
duniagizi@helvetia.ac.id
Phone
+6285298638639
Journal Mail Official
duniagizi@helvetia.ac.id
Editorial Address
Jl. Kapten Sumarsono No. 107, Kelurahan Helvetia, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, Sumatera Utara 20124.
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Dunia Gizi
ISSN : -     EISSN : 26146479     DOI : https://doi.org/10.33085/jdg
Core Subject : Health,
Jurnal Dunia Gizi (JDG) is a national scientific journal that contains research articles in the fields of Nutrition, Food and Health, which are related to aspects of Clinical Nutrition, Community Nutrition, Nutrition of Athletes, Molecular Nutrition, Nutrition Biochemistry, Functional Food, Food and Nutrition Technology, and Nutrition Service and Management. JDG is issued every six months, namely June and December. The World Nutrition Journal is published by the Nutrition Science Study Program, Faculty of Public Health, Institut Kesehatan Helvetia. Jurnal Dunia Gizi (JDG) makes several changes that are notified in Journal History. Since January 2018, The Journal of Nutrition World is available online and open access, so that writers and researchers can more easily access the results of research that has been published in JDG. Therefore, the JDG also continues to invite writers to contribute articles, especially those which are the results of contemporary research in the fields of Nutrition, Food and Health.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 2 (2024): Edisi Desember" : 6 Documents clear
ANALISIS PROKSIMAT HIDANGAN DARI IKAN MASAKAN MANDAILING Emilia, M.Si, Dr. Esi; Haryana, Nila Reswari; Pratiwi, Caca; Putri Lubis, Izmi Arisa; Permatasari, Tyas; Nurhayati, Ai
Jurnal Dunia Gizi Vol 7, No 2 (2024): Edisi Desember
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v7i2.6323

Abstract

Masakan Mandailing merupakan salah satu kuliner yang terkenal di Sumatera Utara dengan hidangan lauk pauknya sangat beragam, terutama hidangan dari ikan seperti gulai ikan sale. Namun informasi mengenai komposisi zat gizi kuliner Mandailing belum banyak di pelajari sampai saat ini. Tujuan : menganalisis proksimat hidangan ikan dari kuliner khas Mandailing. Metode : Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Program Studi Gizi, Laboratorium Program Studi Tata Boga dan Laboratorium Kimia Universitas Negeri Medan. Sebanyak enam olahan dari ikan yang popular dan biasa dikonsumsi oleh Masyarakat Mandailing dipilih dalam penelitian ini untuk dianalisis. menggunakan analisis proksimat. Jenis analisis meliputi Kadar Air, Kadar Mineral dengan metode Pengabuan Kering (tanur), Kadar Protein dengan metode kjeldahl, dan Kadar Lemak dengan Metode Soxhlet, Kadar Karbohidrat dengan metode by different. Kadar air dalam hidangan ikan khas Mandailing ini ditentukan dengan metode pengeringan oven, kadar abu ditentukan dengan metode pengabuan kering menggunakan Tanur, kadar protein dilakukan dengan metode mikro Kjeldahl, kadar lemak dilakukan dengan Metode Soxhlet,  dan penentuan kadar karbohidrat dengan metode selisih atau by difference. Analisis data menggunakan analisis univariat untuk menggambarkan kandungan zat gizi yang diperoleh dari analisis proksimat. Hasil : Hasil analisis proksimat pada 6 hidangan ikan masakan khas Mandailing didapatkan bahwa lauk dengan kadar air terbesar adalah Ikan Asam Padeh (79,79,00% dari 100 gram). Lauk dengan kadar lemak dan protein tertinggi adalah sambal ikan salai (61,25% dari 100 gram dan 10,74% dari 100 gram). Kandungan mineral tertinggi pada rendang belut (5,28% dari 100 gram). Kandungan karbohidrat tertinggi adalah taco udang kacang panjang (6,33% dari 100 gram).
Analisis Faktor Determinan Stunting Pada Anak Usia 12 – 59 Bulan Di Provinsi Aceh (Analisis Data Studi Status Gizi Indonesia) Zulfan, Zulfan; Sudiarti, Trini; Maulidiya, Rizki; Fauziati, Mirna; AL-Rahmad, Agus Hendra
Jurnal Dunia Gizi Vol 7, No 2 (2024): Edisi Desember
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v7i2.6284

Abstract

Latar belakang: Stunting masih menjadi masalah kesehatan utama di Provinsi Aceh karena prevalensinya masih tinggi dan menduduki peringkat 3 secara nasional. Tujuan:  untuk mengetahui determinan stunting pada anak usia 12 – 59 bulan di Provinsi Aceh. Metode:  penelitian menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel 1736 balita yang didapat dari total sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data yang digunakan merupakan data SSGI 2021 milik BKPK. Variabel independen pada penelitian meliputi faktor anak (jenis kelamin, usia, berat badan lahir, panjang badan lahir, keragaman makanan, kelengkapan imunisasi, suplementasi vitamin A, ISPA, diare, jaminan kesehatan), faktor ibu (pendidikan ibu, kepesertaan KB, kepemilikan buku KIA, suplementasi TTD), faktor keluarga (jumlah anggota keluarga, kepemilikan aset, kerawanan pangan) dan faktor lingkungan (sanitasi layak, sumber air minum layak, kepemilikan jamban). Analisis data meliputi univariat dan bivariat menggunakan chii square serta multivariat menggunakan regresi logistic ganda. Hasil: proporsi stunting pada anak usia 12 – 59 bulan sebesar 35,1%. Hasil bivariate faktor anak: jenis kelami (p= 0,202), usia balita (p=0,580), berat lahir (p=0,001), panjang badan lahir (p=0,001), keragaman makanan (p=0,001), kelengkapan imunisasi (p=0,314), suplementasi vitamin A (p=0,459), ISPA (p=0,276), diare (p=0,040), JKN balita (p=0,064). Faktor keluarga: jumlah keluarga (p=0,092), kepemilikan aset (p=0,001), kerawanan pangan (p=0,001). Faktor lingkungan: sanitasi layak (p=0,001), sumber air minum layak (p=0,185), kepemilikan jamban (p=0,001). Hasil analisis multivariat diperoleh panjang badan lahir merupakan faktor dominan kejadian stunting di Provinsi Aceh dengan OR=2,37.  Kesimpulan:  panjang badan lahir merupakan faktor dominan kejadian stunting di Provinsi Aceh .
Pengaruh Konsumsi Simplisia Daun Salam (Syzygium Polyanthum) Dan Daun Sirsak (Annona Muricata) Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Darah Pada Penderita Hiperkolesterolemia zahara, amelia; santi, tahara dilla; ichwansyah, fahmi; abdullah, asnawi; zakaria, radhiah; maulidya, rizki
Jurnal Dunia Gizi Vol 7, No 2 (2024): Edisi Desember
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v7i2.6294

Abstract

Pendahuluan: Hiperkolesterolemia merupakan suatu kondisi yang dapat meningkatkan risiko terkena aterosklerosis, penyakit jantung koroner, pankreatitis,  diabetes melitus, gangguan tiroid, dan penyakit ginjal. Daun salam dan daun sirsak telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional yang diketahui memiliki potensi sebagai agen hipokolesterolemik. Daun salam mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, tanin, saponin, dan minyak atsiri. Daun sirsak mengandung senyawa acetogenin, flavonoid, alkaloid, dan fitosterol memiliki efek menurunkan kolesterol, penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi secara ilmiah efek pemberian simplisia daun salam dan daun sirsak terhadap kadar kolesterol darah pada penderita Hiperkolesterolemia Tujuan: untuk mengevaluasi penurunan kadar kolesterol darah pada penderita hiperkolesterolemia dengan pemberian simplisia daun salam dan sirsak secara nonfarmakologis. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan True Eksperimental serta menggunakan desain kuantitatif pre dan post test yang terdiri dari tiga kelompok yaitu kelompok intervensi pemberian simplisia daun salam, daun sirsak dan kelompok control. Jumlah responden 45 pasien yang didiagnosis hiperkolesterolemia secara medis. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar kolesterol darah saat posttest kelompok yang diberikan simplisia daun salam lebih rendah dengan rata-rata penurunan sebesar -76,73 dibandingkan dengan kelompok yang diberikan simplisia daun sirsak, yang rata-rata penurunannya sebesar -66,40. Kedua kelompok mengalami penurunan kadar kolesterol darah setelah diberikan intervensi, namun angka penurunan pada kelompok dengan intervensi simplisia daun salam lebih besar, dengan nilai p-value (p0,05). Kesimpulan: Setelah pemberian intervensi, kelompok yang diberikan simplisia daun salam mengalami penurunan kadar kolesterol yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok yang diberikan simplisia daun sirsak. Simplisia daun salam berpotensi sebagai terapi tambahan untuk hiperkolesterolemia pada pasien hiperkolesterolemia di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti, Kota Lhokseumawe.Kata Kunci: Daun Salam, Daun Sirsak, Hiperkolesterolemia
Pengaruh Paparan Sinar Matahari Terhadap Imunitas Pada Covid-19: Literature Review Fristiani, Devita; Simanjuntak, Betty Yosephin; Wahyu, Tetes
Jurnal Dunia Gizi Vol 7, No 2 (2024): Edisi Desember
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v7i2.5176

Abstract

Abstrak Pendahuluan; Pandemi virus corona muncul pada akhir tahun 2019 dan hingga kini belum pulih. Corona virus merupakan salah satu patogen utama yang menyerang sistem pernafasan manusia. Salah satu langkah pencegahan penularan Covid-19 yaitu dengan paparan sinar matahari yang dapat mengaktifkan vitamin D dibawah kulit. Vitamin D dapat diproduksi di bawah kulit dengan bantuan sinar matahari (ultraviolet) berperan untuk meningkatkan imunitas dan menurunkan risiko infeksi saluran pernafasan akut. Tujuan: untuk menganalisis artikel tentang pengaruh paparan sinar matahari terhadap imunitas pada Covid-19. Metode: Penelitian ini adalah studi literatur yaitu cara yang dipakai dengan mengumpulkan artikel yang memiliki relevansi terhadap topik tertentu yang bisa diperoleh dan dipublikasi di berbagai sumber. Hasil: Dari artikel yang telah direview terdapat 2 artikel menunjukan bahwa sinar matahari dan vitamin D berkorelasi secara signifikan dengan kasus pemulihan dari Covid-19, sedangkan 4 artikel lainnya menunjukkan bahwa paparan sinar matahari dan vitamin D hanya dapat mengurangi kematian akibat Covid-19 dan 2 artikel menunjukan bahwa dosis radiasi UV sinar matahari yang lebih tinggi dapat menonaktifkan Covid-19. Kesimpulan; Paparan sinar matahari sangat baik untuk menjaga kecukupan vitamin D. Karena vitamin D yang aktif D3 berperan untuk meningkatkan imunitas natural dan menurunkan risiko infeksi saluran pernafasan akut. Kata Kunci: Penderita Covid-19, Imunitas, Sinar Matahari, Vitamin D
KADAR VITAMIN C DAN ANTIOKSIDAN PADA DONAT BOMBOLONI TEPUNG DAUN PANDAN DENGAN ISI ABON IKAN PATIN Demitri, Athira; Harahap, Lutfi Henderlan; Jairani, Eka Nenni
Jurnal Dunia Gizi Vol 7, No 2 (2024): Edisi Desember
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v7i2.6324

Abstract

Background; Bomboloni donuts are one of the products that are liked by the public, especially children, so innovation can be done, by using pandan leaf flour and filling with patin fish floss. Pandan leaves have bioactive compounds such as vitamin C and antioxidants, which can increase the nutritional value of food products. Patin fish floss is chosen as a filling because it contains 18 grams of protein in 100 grams of fish. Objectives; To analyze the levels of vitamin C and antioxidants in pandan leaf flour bomboloni donuts filled with patin fish floss. Material and Method; This type of research was experimental, with three product formulations (F1, F2, F3). Making bomboloni donuts from pandan leaf flour with patin fish floss filling at the Food Technology Laboratory Institut Kesehatan Helvetia and examining vitamin C and antioxidant levels at the Politeknik Teknologi Kimia Industri Laboratory. The weight of the research sample when examining vitamin C and antioxidant levels with 30 grams of donut skin and 20 grams of patin fish floss filling. Results; Vitamin C levels in F1 (8.37 mg/gram), F2 (10.40 mg/gram), and F3 (9.10 mg/gram). Antioxidants in each formulation in IC50 PPM values in F1 (31.47), F2 (30.11), and F3 (34.81) Conclusion; F2 has higher vitamin C levels compared to F1 and F3. Higher antioxidants in F3 treatment were due to the addition of 15% pandan leaf flour, compared to F1 at 5% and F2 at 10%.
Determinan Faktor yang Berhubungan dengan Obesitas Remaja Syafritasari, Destantia -; Hikmawati, Isna -; -, Yektiningtyastuti -; azizah, ulfa -
Jurnal Dunia Gizi Vol 7, No 2 (2024): Edisi Desember
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v7i2.6286

Abstract

Abstrak Pendahuluan: Masalah obesitas merupakan masalah global yang sering terjadi pada masyarakat, baik dinegara maju maupun berkembang termasuk Indonesia. Obesitas pada remaja menjadi penting untuk diperhatikan, hal ini dikarenakan remaja dengan obesitas 80% mempunyai peluang mengalami obesitas pada usia dewasa. Faktor yang beresiko obesitas antara lain kurangnya aktivitas fisik, sering mengonsumsi fast food, pola makan tidak seimbang, dan riwayat obesitas pada orang tua.Tujuan; ; Untuk mengetahui faktor yang hubungan dengan obesitas remaja. Metode; Desain penelitian kuantitatif menggunakan case control. Populasi penelitian siswa SMA. Sampel diambil dari SMA N 1 Kemangkon, MAN 2 Banyumas, dan SMA N 1 Batturaden. Rumus sampel menggunakan deskriptif kategorik dengan jumlah sampel 40 siswa, sehingga dalam penelitian 40 case (siswa obesitas) dan 40 control (siswa tidak obesitas). Pengambilan sampel purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan berupa timbangan berat badan, microtoise, dan kuisioner pola makan dan kebiasaan olahraga yang telah tervalidasi dengan Alpha Cronbach’s 0,841 dan 0,729. Analisis data menggunakan uji ChiSquare dengan ∝ 5%. Hasil; Kejadian obesitas paling banyak dialami laki – laki 52.5%. Obesitas dengan faktor genetik sebanyak 37.5%. Pola makan kurang baik 71.4%. Kebiasaan olahraga tidak baik sebanyak 70.6%. Hasil analisis menunjukkan tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan obesitas (p=0,823), Namun terdapat hubungan signifikan antara faktor genetik (p=0,001), pola makan (p=0,042) dan kebiasaan olaharaga (p=0,001) dengan obesitas. Kesimpulan; Tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan obesitas, Sedangkan terdapat hubungan antara faktor genetik, pola makan dan olahraga dengan kejadian obesitas. Kata Kunci: Pola Makan, Olahraga, Obesitas, Remaja, Fast food.AbstractBackground; Obesity is a global problem that often occurs in society, both in developed and developing countries including Indonesia. Obesity in adolescents is important to note, this is because adolescents with obesity have an 80% chance of being obese in adulthood. Risk factors for obesity include lack of physical activity, frequent consumption of fast food, an unbalanced diet, and a history of obesity in parents. Objectives; to determine the relationship between eating patterns and exercise habits with the incidence of obesity in adolescents. Method; Quantitative research design using case control. The study population was high school students. Samples were taken from SMA N 1 Kemangkon, MAN 2 Banyumas, and SMA N 1 Batturaden. The sample formula used descriptive categorical with a sample size of 40 students, so that in the study 40 cases (obese students) and 40 controls (non-obese students). Sampling purposive sampling. The research instruments used were weight scales, microtoise, and questionnaires of diet and exercise habits that had been validated with Cronbach's Alpha 0.841 and 0.729. Data analysis used Chi-Square test with ∝ 5%. Results; The results showed that the incidence of obesity was mostly experienced by men 52.5%. Obesity with genetic factors as much as 37.5%. Poor diet 71.4%. Exercise habits are not good as much as 70.6%. The results of the analysis showed no relationship between gender and obesity (p=0.823), but there was a significant relationship between genetic factors (p=0.001), diet (p=0.042) and exercise habits (p=0.001) with obesity. Conclusion; There is no relationship between gender and obesity, while there is a relationship between genetic factors, diet and exercise with the incidence of obesity.Keywords: Diet, Exercise habits, Obesity, Adolescents, Fast food.

Page 1 of 1 | Total Record : 6