cover
Contact Name
M. Syaifuddin S.
Contact Email
syaifuddin@stkipjb.ac.id
Phone
+6281456060279
Journal Mail Official
corcysseminar@gmail.com
Editorial Address
Jl. Pattimura III/20 Jombang
Location
Kab. jombang,
Jawa timur
INDONESIA
Prosiding Conference on Research and Community Services
Published by STKIP PGRI Jombang
ISSN : -     EISSN : 26861259     DOI : -
Core Subject : Economy, Education,
CORCYS merupakan konferensi tahunan bersifat nasional yang diadakan oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) STKIP PGRI Jombang yang bertujuan untuk mempublikasikan hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk prosiding. Fokus artikel hasil penelitian dan pengabdian yang akan diterbitkan adalah artikel penelitian dan pengabdian kepada masyarakakt bersifat umum yang mencakup; 1) Pendidikan 2) Ekonomi dan Bisnis, 3) Sosial Humaniora, 4) Saintek, 5) Kesehatan, dan 6) Hukum
Articles 544 Documents
MENGEMBANGKAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK MERUPAKAN PERAN GURU PPKn Di MTs NEGERI 17 JOMBANG Agung Kesna Mahatmaharti; Tri Andini Agusti Ningrum
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 5, No 1 (2023): Fifth Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PPKn adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga Negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak- hak dan kewajibannya untuk menjadi warga Negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Sasaran utama guru PPKn adalah membawa peserta didik menjadi manusia yang memiliki kesadaran dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1)Peran guru PPKn dalam membiasakan peserta didik untuk menyelesaikan tugas yang diberikan,(2)Peran guru PPKn dalam membiasakan peserta didik agar menjalankan intruksi dengan sebaik-baiknya, (3)Peran guru PPKn dalam membiasakan peserta didik agar bersikap kooperatif. (4)Peran guru PPKn dalam membiasakan peserta didik agar menyelesaikan tugas tepat waktu, serius dan tekun. (5) Peran guru PPKn dalam membiasakan peserta didik agar membantu teman yang kesulitan dalam belajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, lokasi penelitian di Mts Negeri 17 Jombang, dengan sumber data manusia dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi partisipatif, wawancara terstruktur serta dokumentasi dan juga triangulasi sumber untuk mengetahui bagaimana yang sebenarnya terjadi di Mts Negeri 17 Jombang
SPEECH STYLE COMMUNICATION ON EFL CLASSROOM IN SENIOR HIGH SCHOOL Sulistiani Mashitoh; Muhammad Saibani Wiyanto
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 5, No 1 (2023): Fifth Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Gaya komunikasi guru pada kelas EFL di SMAN Jogoroto. Penelitian dalam artikel ini dirancang dengan menggunakan metode kualitatif dimana peneliti menyajikan hasil dalam bentuk diagram batang dengan penjelasan hasil. Peneliti menganalisis Gaya bicara menggunakan teori Chaika (1982) dengan 9 jenis. Hasil temuan menunjukkan 57 ujaran yang termasuk Gaya bicara dengan total 8 jenis, yang dalam penelitian ini meneliti 9 jenis. Diantaranya adalah 2 ujaran yang termasuk dalam Frozen Style, kemudian 7 ujaran yang termasuk dalam Formal Style. 10 ujaran yang termasuk Gaya Konsultatif, Gaya Santai 12 ujaran. 21 ujaran yang termasuk dalam Informal Style dan 3 ujaran yang termasuk dalam Serious Style. Terakhir, 1 tuturan yang termasuk Gaya Ironis dan Humor. Kemudian Gaya bicara yang tidak terdeteksi ditemukan pada Intimate Style. Kesimpulannya, penggunaan Gaya bicara dalam pembelajaran tetap membuat siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dan guru dapat berekspresi dengan bijak
STRATEGI GURU PPKN DALAM MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK KELAS X DI MA NEGERI 10 JOMBANG Dewi Wulan Sari; Agung Kesna Mahatmaharti
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 5, No 1 (2023): Fifth Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan mempunyai peran serta tanggung jawab yang besar dalam pembinaan sikap dan perilaku peserta didik dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui strategi guru PPKn dalam meningkatkan berpikir kritis peserta didik, (2) mengetahui strategi guru PPKn dalam meningkatkan kemandirian peserta didik, (3) mengetahui faktor penghambat strategi guru PPKn dalam meningkatkan berpikir kritis peserta didik, (4) mengetahui faktor penghambat strategi guru PPKn dalam meningkatkan kemandirian peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan metode pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu teknik pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini yaitu: (1) Strategi Guru PPKn dalam meningkatkan berpikir Kritis peserta didik yakni: a) Guru membimbing peserta didik untuk menemukan suatu masalah mengenai topik yang dipelajari, b) guru membimbing peserta didik untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan informasi untuk menjawab permasalah dengan berbagai sumber, c) guru membimbing peserta didik dalam membuat kesimpulan dan guru mengulang-ulang penyampaian point penting untuk diingat oleh peserta didik. (2) Strategi Guru PPKn dalam meningkatkan kemandirian peserta didik yakni: a) guru pemberian motivasi, menunjukan tujuan pembelajaran dan menjelaskan alur pembelajaran pada awal pembelajaran, b) guru memberikan stimulus atau pertanyaan pemantik untuk merangsang rasa ingin tahu peserta didik terhadap suatu pembelajaran, c) guru memberikan tugas secara individu dengan memberikan tenggat waktu dalam pengumpulan tugas, d) guru memberikan motivasi kepada peserta didik tentang kepercayaan terhadap diri dan tanpa pengaruh dari orang lain. (3) Faktor penghambat strategi Guru PPKn dalam meningkatkan berpikir Kritis peserta didik yakni: a) peserta didik sulit mengemukakan ide-ide yang dimiliki, b) peserta didik kurang dalam berliterasi, c) Peserta didik terlalu mengandalkan website dalam pemecahan solusi. d) Terbatasnya ketersediaan jumlah LCD yang dibutuhkan guru dalam pembelajaran. (4) Faktor penghambat strategi Guru PPKn dalam meningkatkan kemandirian peserta didik yakni: a) Peserta didik yang kurang aktif dalam pembelajaran sehingga dapat mempengaruhi temannya untuk  kurang aktif dalam pembelajaran, b) Peserta didik kurang percaya diri dalam memdemonstrasikan hasil diskusi di depan kelas, c) Terbatasnya ketersediaan jumlah LCD yang dibutuhkan oleh guru
AKUNTABILITAS KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI KABUPATEN PASER Amir Faisol
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 5, No 1 (2023): Fifth Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sinclair (1995) mendefinisikan akuntabilitas sebagai perilaku individu atau organisasi untuk menjelaskan dan mempertanggungjawabkan tindakan mereka melalui pemberian alasan atas tindakan tersebut. Definisi ini membawa konsekuensi bahwa setiap individu atau organisasi wajib menyampaikan pertanggungjawaban sebagai wujud akuntabilitas individu atau organisasi. Konsep ini mengingatkan setiap individu atau organisasi akan pentingnya akuntabilitas guna meningkatkan kepercayaan dan keberterimaan satu sama lain dalam organisasi atau antar organisasi dalam komunitas yang lebih luas. Pengarusutamaan Gender (PUG) adalah proses untuk mengevaluasi implikasi perencanaan bagi laki-laki dan perempuan, termasuk masalah legislasi, kebijakan atau program di semua area dan di semua tingkatan. Ini adalah sebuah strategi untuk meyakinkan kepedulian dan pengalaman laki-laki dan perempuan dalam mengintegrasikan dimensi dari desain, implementasi monitoring dan evaluasi dari kebijakan dan program di seluruh kegiatan politik, ekonomi dan sosial sehingga memberikan keuntungan yang setara bagi laki-laki dan perempuan. Tujuan utamanya adalah untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender. Didasari kuatnya kampanye PUG di tingkat global dan kesadaran pentingnya penyelenggaraan negara yang berdasarkan kesetaraan gender, Pemerintah Indonesia berupaya melaksanakan PUG dalam proses pembangunannya. Tahun 2000 terbit Instruksi Presiden (Inpres) Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional. Meskipun dirasa penting, PUG seperti tidak kunjung maju dan berkembang serta masih sebatas wacana. Seperti penelitian Ita Musarrofa (2019), dinyatakan bahwa : ….meskipun telah banyak upaya dilakukan pemerintah dalam mewujudkan kesetaraan gender di Indonesia, tetapi kondisi kesetaraan gender di masyarakat dinilai jalan di tempat oleh berbagai kalangan.  Kebijakan PUG di suatu daerah dapat dilihat dari angka Indeks Pembangunan Gender (IPG) nya. IPG dibuat untuk menunjukkan ketidaksetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam bidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi atau standar hidup. Tahun 2021, IPG Kalimantan Timur berada pada posisi ke-32 dari 34 propinsi yang ada di Indonesia. Sementara, IPG Kabupaten Paser berada pada posisi yang ke-10 dari 10 kabupaten kota yang ada di Propinsi Kalimantan Timur. Penelitian ini akan menganalisis dan mengkaji bagaimana akuntabilitas kebijakan Pengarusutamaan Gender (PUG) di Kabupaten Paser.
ANALISIS INTUISI MATEMATIS SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP BARISAN ARITMATIKA Slamet Rijanto; Wiwin Sri Hidayati
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 5, No 1 (2023): Fifth Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi tentang hubungan antara intuisi dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa bermanfaat bagi siswa dan guru dan diyakini dapat menjadi pedoman pengembangan intuisi matematis dan pemahaman konsep matematika siswa dalam proses pembelajaran matematika. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis intuisi siswa dalam memahami konsep barisan. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif dengan jenis penelitian adalah studi kasus. Instrumen utama adalah peneliti sendiri, dan instrumen pendukung adalah lembar tes, pedoman wawancara dan dokumen. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data dengan triangulasi teori, selanjutnya data dianalis secara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subyek telah menggunakan intuisi matematis untuk memahami konsep dan digunakan dalam menyelesaikan masalah barisan aritmatika dan jawabannya adalah benar, meskipun subyek tidak sepenuhya memegang konsep barisan aritmatika. Temuan penelitian juga menunjukkan bahwa subyek telah membuat konsep dan prosedur sendiri terkait permasalahan barisan aritmatika. Subyek  telah membangun konsep sendiri yang masuk akal yang dibangun atas contoh yang berkaitan dengan pengalaman belajar awal. Subyek memiliki intuisi yang cukup baik dan tepat dalam memahami konsep barisan aritmatika. Subyek memegang konsep yang salah pada awalnya, namun pada saat mengerjakan tes tertulis subyek mampu melakukan refleksi terhadap jawaban sendiri yaitu “500 x 6”.   Subyek memberikan jawaban tertulis dengan cara  menjabarkan jawaban permasalahan secara lebih terinci dan hasil kerja subyek memberikan jawaban benar. Namun proses yang dijabarkan oleh Subyek menunjukkan bahwa subyek kurang memahami konsep barisan aritmatika. Mengacu pada hasil tes tertulis subyek,  cara yang dilakukan oleh subyek dalam memecahkan masalah barisan aritmatika tidak sesuai dengan konsep dan konteks permasalahan, sehingga  mungkin dapat sesuai dengan beberapa permasalahan matematika, mungkin juga tidak sesuai, tergantung  pada jenis dan tingkat kesulitan permasalahannya.
DINAMIKA KEHIDUPAN EKONOMI KOMUNITAS PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI LINGKUNGAN WISATA RELIGI . Masruchan
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 5, No 1 (2023): Fifth Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengan perkembangan suatu daerah yang semakin pesat tidak diikuti dengan pertambahan lapangan kerja yang memadai, menjadikan masyarakat yang tidak mendapatkan tempat pada sektor formal akan beralih ke sektor informal, dimana sektor informal ini tidak menuntut banyak keahlian dan pendidikan yang memadai. Sektor informal yang paling banyak diminati oleh masyarakat indonesia yang umumnya adalah tinggal di perkotaan. Kehidupan Sosial Ekonomi Sektor Informal, Pedagang Kaki Lima (PKL) disekitaran makam Gus Dur yang saat ini perlu dipertimbangkan untuk pembangunan kehidupan sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar situs. Penelitian ini dilakukan untuk mengungkt dan mengetahui bagaimana perubahan sosial ekonomi pedagang kaki lima serta dampak yang ditimbulkan oleh adanya makam Gus Dur di Dusun Tebuireng Desa Cukir Kecamatan Diwek   Kabupaten Jombang. Metode Penelitian menggunakan teori Perubahan Sosial dan penelitian ini juga menggunakan metode kualitatif fenomenologi dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa keberadaan sektor informal ini merupakan wujud usaha masyarakat untuk menciptakan suatu usaha baru yang mampu menguranggi beban kebutuhan keluarga, juga membantu pemerintah dalam hal perekonomian masyarakat khususnya Pedagang Kaki Lima. Hal ini telah terwujud, dimana yang dulunya komunitast Pedagang Kaki Lima  hanyalah seorang yang mengandalkan pendapatan dari buruh tani, buruh pabrik, korban pemutusan hubungan kerja (PHK) yang hasil pendapatannya tidak mementu bahkan tidak ada penghasilan, kini dengan para Pedagang Kaki Lima bagi masyarakat telah memiliki pendapatan yang bisa diprikdisikan sebelumnya. Selayaknya memberi wawasan dan pemahaman kepada komunitas pedagang kaki lima untuk membuka usaha yang lebih luas, tidak hanya bergantung kepada berdagang yang ada dan hendaknya mampu bertindak lebih bijak dalam berkonsumsi. Serta hendaknya mulai belajar tentang investasi ke depan
MENGOPTIMALKAN PERTANIAN BERKELANJUTAN: PELATIHAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI BAHAN RUMAH TANGGA BAGI KELOMPOK TANI SUMBERNONGKO JOMBANG Suci Prihatiningtyas; Umi Kulsum Nur Qomariah; Mar’atul Fahimah; . Winarko; Latifatul Ulla; Sri Bayuputra Iwana Iksan
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 5, No 1 (2023): Fifth Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertanian berkelanjutan menjadi isu yang semakin penting di Indonesia, terutama di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang menghadapi pertumbuhan populasi yang terus meningkat. Salah satu solusi yang relevan adalah penggunaan pupuk organik cair dari bahan rumah tangga, yang memiliki potensi untuk meningkatkan produktivitas pertanian sambil meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Namun, pengetahuan dan keterampilan terkait penggunaan pupuk organik cair masih terbatas di kalangan petani, khususnya Kelompok Tani (Poktan) Sumbernongko.Tujuan kegiatan pengabdian untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam pembuatan dan penggunaan pupuk organik cair. Metode pelaksanaan mencakup identifikasi kebutuhan, pengembangan materi pelatihan, pemilihan metode sosialisasi, persiapan lokasi dan peserta, pelaksanaan pelatihan, latihan praktik, evaluasi, tindak lanjut, dan pemantauan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pelatihan ini memberikan dampak positif yang signifikan. Mayoritas peserta pelatihan memahami dan memiliki keterampilan yang baik dalam pembuatan dan penggunaan pupuk organik cair. Terdapat peningkatan kualitas tanaman, efisiensi penggunaan sumber daya, serta peningkatan kuantitas hasil pertanian. Selain itu, upaya dalam meningkatkan kesehatan dan lingkungan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, serta kesejahteraan petani juga mendapat penilaian positif
PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL DENGAN KOOPERATIF TIPE TPS Rizky Nur Fataqul Putri; Rifa Nurmilah
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 5, No 1 (2023): Fifth Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran yang berbeda yaitu model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Solomon Four Group Design. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes kognitif. Tes dilakukan untuk kedua kelas eksperimen, kelas IX-F sebagai kelas eksperimen 1 dengan menerapkan model pembelajaran PBL menggunakan pretest-posttest. Sedangkan pada kelas IX-E sebagai kelas ekperimen 2 menerapkan model pembelajaran kooperatif Tipe TPS menggunakan posttest.  Pengambilan sampel pada penelitian ini meggunakan teknik sample convenience. Data dianalisis dengan menggunakan uji t sampel bebas dengan taraf signifikan 0,05. Hasil analisis dan uji hipotesis dengan bantuan program SPSS menghasilkan nilai Sig. 0,035<0,05 artinya H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran PBL dengan Kooperatif tipe TPS di SMP Negeri 1 Sukorame Lamongan
IMPLEMENTASI METODE COMMUNITY LANGUAGE LEARNING PADA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BAGI PESERTA DIDIK SDN GUNUNGSARI KABUPATEN MADIUN Diva Ega Pramasa Ristian; Salma Cindyaisya; Ihsan Sayyidinaa; Clareadi Kuncahyo Jati; Alfina Nur Fatdilah; Nuri Ati Ningsih
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 5, No 1 (2023): Fifth Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan program kreativitas mahasiswa bidang pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dengan tujuan; (1) meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari (2) menghilangkan kecemasan peserta didik dalam berbicara bahasa Inggris, (3) mampu merangsang peserta didik untuk mengekspresikan pikirannya di kelas dengan nyaman dan aman, (4) mampu membantu peserta didik untuk berani dan percaya diri berbicara dalam bahasa Inggris, (5) membantu guru dalam menentukan inovasi metode pembelajaran yang bervariasi. Pelaksanaan kegiatan ini melalui beberapa tahap yaitu; Tahap 1, kegiatan persiapan. Tahap 2, implementasikan kegiatan. Tahap 3, evaluasi kegiatan. Hasil kegiatan awal pada tahap implementasi telah menunjukkan hasil yang dapat diketahui bahwa banyaknya peserta didik merasa kurang nyaman, terancam dan timbulnya kecemasan. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu diantaranya (1) bahasa Inggris bukan merupakan mata pelajaran didalam kurikulum, (2) kurangnya latihan berbicara peserta didik terutama di kehidupan sehari-hari dalam menggunakan bahasa Inggris, (3) rasa cemas pesera didik yang takut akan ketidakbisaan dalam berbicara bahasa Inggris, (4) rasa tidak nyaman peserta didik dalam cara berbicara bahasa Inggris sehingga munculnya rasa malu dan tidak percaya diri. Sosialisasi yang diadakan telah berjalan lancar. Penyediaan modul panduan yang diberikan kepada guru-guru untuk memberikan gambaran pelaksanaan metode community language learning sehingga guru dapat berinovasi demi menciptakan kelas yang aman dan nyaman bagi peserta didik
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS Refita Julia Ningsih; Eny Suryowati
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 5, No 1 (2023): Fifth Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurang aktifnya siswa kelas XI IPA 1 SMAN 1 Jombang dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana siswa mengungkapkan pendapat dan menjawab pertanyaan dari guru. Model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) dapat mengatasi masalah kurang aktifnya siswa karena meningkatkan minat dan prestasi siswa sehingga siswa dapat mengungkapkan pendapat dan menjawab pertanyaan dari guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa kelas XI IPA 1 Jombang pada pokok bahasan integral tak tentu melalui model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS). Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas(PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan dua siklus yang setiap siklusnya terdiri dari tiga pertemuan dan untuk siklus I enam jam pelajaran dan siklus II lima jam pelajaran. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA 1 Jombang yang terdiri dari 36 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi siswa dan tes hasil belajar ranah kognitif. Hasil penelitian siklus I dengan persentase rata-rata aktivitas siswa klasikal yaitu 66% dan siklus II sebesar 77%. Persentase hasil belajar pada siklus I sebesar 58% atau 21 siswa yang tuntas dari 36 siswa, sedangkan untuk siklus II terdapat 30 siswa yang tuntas dari 36 siswa dengan Persentase 83%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 jombang melalui model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS)