Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Hubungan Faktor Host dan Lingkungan dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Betoambari Safitri Andriani; Rininta Andriani; Nur Hudayah
Kampurui Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2020): Kampurui Jurnal Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Dayanu Ikhsanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55340/kjkm.v2i1.136

Abstract

Tuberkulosis masih menjadi 10 penyebab kematian tertinggi di dunia dan kematian tuberkulosis secara global diperkirakan 1,3 juta pasien, pada Tahun 2017 Puskesmas Betoambari menempati urutan ke-6 yaitu sebanyak 22 kasus (BTA+). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan, status merokok, kebiasaan membuka jendela, riwayat kontak serumah dan kepadatan hunian dengan kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Betoambari Kota Baubau. Penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study. Responden dalam penelitian ini adalah 53 orang yang diperoleh dengan menggunakan teknik Total Sampling. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chisquare dengan nilai α = 0.05. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh untuk pengetahuan p= 0.021, untuk status merokok p=0.144, untuk kebiasaan membuka jendela p= 0.001, untuk riwayat kontak serumah p=0.001, dan untuk kepadatan hunian p=0.492. Kesimpulan menunjukan adanya hubungan antara pengetahuan, kebiasaan membuka jendela, dan riwayat kontak serumah dengan kejadian TB Paru. Saran masyarakat dianjurkan untuk menetapkan perilaku hidup sehat serta meningkatkan kewaspadaan dengan memperhatikan faktor-faktor penyebab TB Paru. Selain itu pihak Puskesmas Betoambari diharapkan dapat meningkatkan penjaringan kasus TB Paru baik secara aktif ataupun pasif dengan melibatkan para kader TB Paru.
Faktor- Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Diabetes Melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Sampolawa Kabupaten Buton Selatan Wa Ode Rofiani Alifu; Rininta Andriani; Wahid Ode
Kampurui Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2020): Kampurui Jurnal Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Dayanu Ikhsanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55340/kjkm.v2i2.228

Abstract

Diabetes Mellitus menjadi suatu permasalahan yang meluas karena prevalensinya yang tinggi, morbiditas yang meningkat dan dampak biaya yang ditimbulkan semakin besar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Diabetes Mellitus di wilayah kerja Puskesmas Sampolawa, Kabupaten Buton Selatan. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional study. Penelitian dilakukan pada bulan November 2019 sampai Februari 2020. Populasi pada penelitian ini adalah pasien yang berkunjung ke poli umum yang berusia lebih dari 20 tahun Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Sampel penelitan berjumlah 68 orang yaitu pasien yang melakukan pemeriksaan di Puskesmas Sampolawa. Data primer dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan melakukan pengamatan secara langsung. Data sekunder diperoleh dari instansi terkait. Pengolahan dan analisis data menggunakan program SPSS versi 22 dengan analisis univariat dan bivariat. Data dianalisis menggunkan uji Chi-Square. Hasil uji statistik menunjukan bahwa faktor stress (p value = 0,034), aktivitas fisik (p  value = 0,044) dan  perilaku merokok (p value = 0,035) memiliki hubungan dengan kejadian Diabetes Mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Sampolawa Kabupaten Buton Selatan. Saran dari penelitian ini yaitu diharapkan petugas kesehatan semakin gencar melakukan upaya promosi dan edukasi kepada masyarakat mengenai deteksi dini dan tindak lanjut faktor risiko Diabetes Mellitus. Dan masyarakat juga berinisiatif untuk mendeteksi dini sebagai bentuk pencegahan Diabetes Mellitus.
Perilaku Masyarakat terkait Pencegahan Coronavirus Disease 2019 di Kelurahan Kaisabu Baru Kecamatan Sorawolio Kota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara Andriani, Rininta
Jurnal Kesehatan Global Vol 5, No 1 (2022): Edisi Januari
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatah Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jkg.v5i1.5031

Abstract

Coronavirus Disease 2019 (Covid- 19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis corona virus yang baru ditemukan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk memperoleh gambaran perilaku masyarakat terkait pencegahan Covid- 19 di Kelurahan Kaisabu Baru tahun 2020. Metode Penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan dalam penelitian ini sebanyak 13 orang dengan teknik penentuan informan yaitu teknik purposive. Analisis data yaitu menggunakan content analysis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Masyarakat memiliki pengetahuan yang baik terutama tentang gejala Covid- 19, penularan dan pencegahan Covid- 19. 2) Masyarakat memiliki sikap positif terkait perilaku pencegahan Covid- 19. 3) Tindakan tentang pencegahan Covid-19 sudah diterapkan oleh masyarakat seperti menggunakan masker, mencuci tangan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah informan sudah memiliki pengetahuan yang cukup, dan memiliki sikap positif serta tindakan yang sudah baik dalam upaya pencegahan Covid- 19. Adapun saran pada penelitian ini, sebaiknya kesadaran masyarakat di Kelurahan Kaisabu baru dapat lebih ditingkatkan dengan cara lebih mengintensifkan kegiatan penyuluhan ke masyarakat terkait protokol kesehatan, karena sangat berpengaruh dalam upaya pencegahan Covid- 19.
PROSES COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM PENGELOLAAN DANA DESA La Ode Islamy; Rininta Andriani
Jurnal Administrasi Negara Vol 28 No 1 (2022): Jurnal Administrasi Negara
Publisher : Politeknik STIA LAN Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33509/jan.v28i1.1678

Abstract

The authority of the village government in managing the Village Fund in principle is the right of the village government which is adjusted to the priority needs of the community based on the principle of justice. The village government is given full authority every year to set priorities for the use of village funds for the development and empowerment of village communities. Therefore, collaboration is an absolute thing for village government do considering all limited resources and capabilities and networks they have to support the implementation of programs or policies. The purpose of this research is to illustrate the collaborative governance process in managing village funds that focuses on Face to Face Dialogue, Trust Building, Commitment to Processes, Shared Understanding, and Intermediate Outcomes. The method used is qualitative with the support of data analysis techniques, including data collection, data reduction, and data presentation, as well as conclusion drawing. The significance of this research is expected to be able to contribute to the development of collaboration   theory in village government management while, practically it is expected to contribute ideas, especially regarding the management of village funds carried out by collaborative governance. The results of the study show that the established dialogue, both formally and informally, builds mutual trust with each other so as to generate benefits for the community. This is based on a commitment to share understanding and knowledge about village fund management.
Hubungan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dengan Keluhan Penyakit Kulit pada Pekerja Daur Ulang Sampah Plastik Kamboja di Kecamatan Wolio Kota Baubau Dr. Rininta Andriani, M.Kes; Nur Hudayah; Hasmina Hasmina
Jurnal Kesehatan Global Vol 3, No 2 (2020): Edisi Mei
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatah Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.263 KB) | DOI: 10.33085/jkg.v3i2.4648

Abstract

Pekerja Daur Ulang Sampah Kamboja masih tergolong kurang lengkap dalam menggunakan alat pelindung diri (APD), sehingga menyebabkan pekerja mengalami keluhan penyakit kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penggunaan APD dengan keluhan penyakit kulit pada pekerja.  Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Jenis penelitian survey analitik menggunakan pedekatan cross sectional study. Sampel merupakan total populasi sebanyak 42 orang. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji chi-square pada taraf kepercayaan 95% (a = 0,05).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 18 orang menggunakan APD pada saat bekerja terdiri atas 3 orang (16,7%) mengalami keluhan penyakit kulit dan 15 orang (83,3%) tidak mengalami keluhan penyakit kulit. Selain itu, terdapat 24 orang tidak menggunakan APD pada saat bekerja terdiri atas 13 orang (54,2%) mengalami keluhan penyakit kulit dan 11 orang (45,8%) tidak mengalami keluhan penyakit kulit. Hasil uji chi-square untuk variabel hubungan penggunaan APD dengan keluhan penyakit kulit didapatkan nilai ρ=0,031 α=0,05. Kesimpulan menunjukkan bahwa ada hubungan antara penggunaan APD dengan keluhan penyakit kulit pada pekerja. Saran yaitu para pekerja perlu meningkatkan personal hygiene dan menggunakan alat pelindung diri yang lengkap
Kunjungan ANC, posyandu dan imunisasi dengan kejadian stunting pada balita di Kabupaten Buton Tengah Agus Darmawan; Reski Reski; Rininta Andriani
AcTion: Aceh Nutrition Journal Vol 7, No 1 (2022): May
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/action.v7i1.469

Abstract

Stunting is a problem of nutritional status in children. Utilization of health services in the form of ANC visits, Integrated Health Service Post (IHSP), and poor immunizations is very likely to affect the incidence of stunting in toddlers. This study aims to determine the relationship between ANC visits, Integrated Health Service Post (Posyandu) visits, and immunization status with the incidence of stunting under five. The study used a cross-sectional design and was conducted in 2019. The sample was taken by stratified random sampling of as many as 81 toddlers. Primary data is data processed by questionnaires through direct question and answer, while secondary data is sourced from Public Health Center data. Data processing uses univariate and bivariate analysis through editing, coding, tabulating, data entry, and data cleaning—statistical test using Chi-Square, at 95% CI. The results showed that the history of ANC visits had a relationship with the incidence of stunting (p= 0,044), visits of IHSP had a relationship with the incidence of stunting (p= 0,001), and immunization status had a relationship with the incidence of stunting (p= 0,005). The conclusion is that the history of ANC visits, visits to IHSP, and immunization status have a relationship with the incidence of stunting.
Kunjungan ANC, posyandu dan imunisasi dengan kejadian stunting pada balita di Kabupaten Buton Tengah Agus Darmawan; Reski Reski; Rininta Andriani
AcTion: Aceh Nutrition Journal Vol 7, No 1 (2022): May
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/action.v7i1.469

Abstract

Stunting is a problem of nutritional status in children. Utilization of health services in the form of ANC visits, Integrated Health Service Post (IHSP), and poor immunizations is very likely to affect the incidence of stunting in toddlers. This study aims to determine the relationship between ANC visits, Integrated Health Service Post (Posyandu) visits, and immunization status with the incidence of stunting under five. The study used a cross-sectional design and was conducted in 2019. The sample was taken by stratified random sampling of as many as 81 toddlers. Primary data is data processed by questionnaires through direct question and answer, while secondary data is sourced from Public Health Center data. Data processing uses univariate and bivariate analysis through editing, coding, tabulating, data entry, and data cleaning—statistical test using Chi-Square, at 95% CI. The results showed that the history of ANC visits had a relationship with the incidence of stunting (p= 0,044), visits of IHSP had a relationship with the incidence of stunting (p= 0,001), and immunization status had a relationship with the incidence of stunting (p= 0,005). The conclusion is that the history of ANC visits, visits to IHSP, and immunization status have a relationship with the incidence of stunting.
Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan dengan Kejadian Stunting Pada Balita 0-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Batauga Kabupaten Buton Selatan Tahun 2020 Elfa Prabawati; Rininta Andriani
Kampurui Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2021): Kampurui Jurnal Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Dayanu Ikhsanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55340/kjkm.v3i1.345

Abstract

Salah satu permasalahan gizi di dunia adalah stunting, khususnya di negara-negara miskin dan berkembang stunting menjadi pokok persoalan kesehatan yang berhubungan dengan risiko terjadinya kesakitan dan kematian, perkembangan otak sub-optimal, sehingga perubahan motorik terlambat dan pertumbuhan kejiwaan terhambat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu dengan kejadian stunting pada balita 0-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Batauga Kabupaten Buton Selatan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan rancangan cross-sectional study. Jumlah populasi dalam penelitiaan ini sebanyak 737 orang, pengambilan sampel menggunakan teknik non-probability sampling dengan accidental sampling dan diperoleh sampel sebanyak 89 balita. Pengumpulan data melalui data primer dengan menggunakan kuesioner dan data sekunder.  Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistik chi-square test. Hasil penelitian uji statistik didapatkan bahwa variabel tingkat pendidikan (p=0,002< a=0,05) dan variabel pengetahuan (p=0,013< a=0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu dengan kejadian stunting pada balita 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Batauga Kabupaten Buton Selatan. Diharapkan agar stunting menjadi perhatian penting bagi pemerintah dan bagi seluruh lapisan masyarakat.
DESAIN KELEMBAGAAN DALAM KOLABORASI PENCEGAHAN KEMATIAN IBU SAAT PERSALINAN Rininta Andriani; La Ode Syaiful Islamy
J-KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 6, No 2 (2020): J-KESMAS Volume 6, Nomor 2, Nopember 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/jkesmas.v6i2.1878

Abstract

Efforts to prevent maternal death during childbirth have become a serious concern of the government and society. Many factors cause maternal death; one of the factors is the lack of access to good services for maternal health, especially the punctuality of emergencies caused by being late in making decisions to get treatment, the second is late arriving at health facilities, and the third is late in getting adequate and appropriate treatment. The efforts to prevent maternal death during childbirth can be made by collaborating to design institution collaborative of maternal death prevention at first. The purpose of this research was to describe the collaborative institution design of maternal death prevention during childbirth in South Buton Regency using a qualitative method with a phenomenological approach, data collected through observation, interviews, and document study and analyzed with the stages of data reduction, data display, and conclusion drawing/verification. The result showed that in designing the institution, this could be seen from society's large participation based on equality and sharing of understanding from the collaborative actors. The establishment of a limited forum resulted from discussions carried out, which was legitimated in terms of basic rules of collaboration supporter that combined between customary regulations and customs of ancestors and applicable statutory regulations.
Proses Collaborative Governance dalam Pencegahan Kematian Ibu saat Persalinan La Ode Syaiful Islamy; Rininta Andriani; Nuhrul Mufida
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 4 No. 2: MEI 2021 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.304 KB) | DOI: 10.56338/mppki.v4i2.1496

Abstract

Kematian ibu saat melahirkan merupakan isu yang selalu menjadi perhatian dalam dunia kesehatan. Hampir setiap jam ibu di berbagai penjuru dunia mengalami kematian yang disebabkan oleh persalinan. Pencegahan kematian ibu saat melahirkan dapat dilakukan salah satunya dengan cara kolaborasi antara pemerintah dengan beberapa aktor tidak terkecuali masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mendekripsikan proses collaborative governance dalam pencegahan kematian ibu saat melahirkan di Kabupaten Buton Selatan, menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan studi dokumen serta dianalisis dengan tahapan data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Hasil penelitian menunjukan bahwa Adanya dialog yang dilaksanakan baik secara formal dan in formal, adanya saling percaya antar aktor kolaborasi, saling membangun komitmen, berbagi pemahaman dan pengetahuan serta adanya keuntunga yang diperoleh guna pemberian informasi baik bagi ibu hamil, kader, dan kader lansia tentang pentingnya keterlibatan lansia dalam persalinan, pendampingan mendapatkan pelayanan kesehatan dan pemantauan konsumsi gizi, sehingga dapat disimpulkan kolaborasi dalam pencegahan kematian ibu saat melahirkan sangat penting untuk dilaksanakan demi keselamatan jiwa ibu dan anak