cover
Contact Name
Ahmad Syariful Jamil, M.Si
Contact Email
ahmadsyarifuljamil@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
agrosainta.jurnal@gmail.com
Editorial Address
https://jurnal.agrosainta.id/index.php/ags/editor
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Jurnal AgroSainTa: Widyaiswara Mandiri Membangun Bangsa
ISSN : 25797417     EISSN : 27744922     DOI : 10.51589
Jurnal AgroSainTa: Widyaiswara Mandiri Membangun Bangsa , dengan nomor ISSN 2579-7417 (print) adalah jurnal ilmiah yang dipublikasikan oleh Pusat Pelatihan Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Jurnal AgroSainTa: Widyaiswara Mandiri Membangun Bangsa a, merupakan media komunikasi ilmiah yang menerima artikel ilmiah dari widyaiswara, peneliti, dosen, penyuluh dan pejabat fungsional lingkup rumpun ilmu hayat pertanian (RIHP). AgroSainTa menerima artikel ilmiah dengan ruang lingkup terkait pendidikan dan pelatihan serta pertanian secara umum. Seluruh proses penerbitan artikel pada AgroSainTa menggunakan sistem Open Journal System (OJS). Penulis, pembaca, dewan editor, editor teknis dan mitra bestari dapat mendapatkan informasi terkait artikel dalam sistem OJS. Bentuk print jurnal dapat didapatkan melalui pemesanan kepada contact administrator.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 70 Documents
Prevalensi Pneumonia pada Kambing Iskandar Muda
Jurnal AgroSainTa: Widyaiswara Mandiri Membangun Bangsa Vol. 1 No. 2 (2017): Desember 2017 (AgroSainTa)
Publisher : Bidang Penyelenggaraan, Kelembagaan dan Ketenagaan Pelatihan - Pusat Pelatihan Pertanian - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian - Kementerian Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untukmengetahui prevalensi pneumonia pada kambingsehingga dapat dijadikan pedoman dalam pencegahan dan penangananpneumonia di farm kambing. Penelitian ini dilakukan mulai januari 2015sampai dengan desember 2016 di Farm Kambing Balai Besar PelatihanPeternakanBatu (BBPPBatu).Data diambil dari data kasus pneumonia yangada di BBPP Batu. Data meliputi catatan tanda klinis dan hasil pemeriksaandarah.Data yang diperoleh kemudian di analisis sesuai dengan literatur yangsesuai. Prevalensi dihitung dengan cara menghitung jumlah kambingpneumonia dibagi jumlah total kambing dikalikan 100%. Hasil penelitianprevalensi pneumonia pada kambing di BBPP Batu adalah 5,26%. Perludilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui mikroorganismepenyebabpneumoniapadakambing.
Perngaruh Berbagai Jenis Mulsa dan Pupuk Organik Cair terhadap Produksi Tanaman terong (Solanum Melongena L.) Fatmawati Fatmawati; Jamaluddin Al Afgani
Jurnal AgroSainTa: Widyaiswara Mandiri Membangun Bangsa Vol. 1 No. 2 (2017): Desember 2017 (AgroSainTa)
Publisher : Bidang Penyelenggaraan, Kelembagaan dan Ketenagaan Pelatihan - Pusat Pelatihan Pertanian - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian - Kementerian Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis mulsa dan pupukorganik cair terhadap produksi tanaman terong. Penelitian disusunberdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dalam pola faktorial yangterdiri atas dua faktor yaitu; jenis mulsa dan pupuk organik cair dengan tigaulangan. Faktor jenis mulsa terdiri atas tiga taraf yaitu; (1) Tanpa PemberianMulsa (M), (2) Pemberian mulsa kacang tanah (M), (3) Pemberian mulsajagung(M).FaktorPupukorganikcair terdiri atas empat tarafyaitu: (1)Tanpapemberian pupuk organik cair (F ), (2) Pemberian pupuk organik cair dengandosis 150 l ha (F ), (3) Pemberian pupuk organik cair dengan dosis 300 l ha(F ), (4) Pemberian pupuk organik cair dengan dosis 450 l ha (F ). Hasilpenelitian menunjukkan bahwa secara mandiri mulsa kacang tanahmemberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkanmulsa jagung dan tanpamulsa. sedangkan secaramandiri dosis pupuk organik cair yangmemberikanpengaruh yang cukup baik adalah dosis 300 l/ha. Kombinasi perlakuanmemberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan dan produksitanaman terong. Produksi tertinggi pada kombinasi perlakuan mulsa kacangtanah dan pupuk organik cair dosis 300 l ha sebesar 54.604,43 kg/ha atau54,6ton/ha.
Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Kompetensi terhadap Kinerja serta Dampaknya terhadap Service per Conception Sri Teguh Waluyo
Jurnal AgroSainTa: Widyaiswara Mandiri Membangun Bangsa Vol. 1 No. 2 (2017): Desember 2017 (AgroSainTa)
Publisher : Bidang Penyelenggaraan, Kelembagaan dan Ketenagaan Pelatihan - Pusat Pelatihan Pertanian - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian - Kementerian Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini ditujukan untuk menguji pengaruh motivasi berprestasi, kompetensi dan kinerja terhadap service per conception (S/C) inseminator baik secara parsial maupun simulatan, menentukan variabel dominan juga   untuk menentukan   direct effect,   indirect effect   dan   total effect.   Masalah   penelitian adalah bagaimana S/C melalui motivasi berprestasi, kompetensi, dan kinerja. Penelitian ini dilakukan di kabupaten Jember, provensi Jawa Timur. Populasi dan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua inseminator di kabupaten Jember yang yang bersertifikasi di wilayah UPSUS SIWAB sebanyak 40 orang, analysis regression linear multivariat (Durbin-Watson), analysis regression linear multivariat metode enter, analysis correlation Pearson significant 0.01 level (2-tailed), analisa   regression linear multivariat   metode   Backward   dikombinasikan dengan   correlation Pearson dan analisis jalur (path analysis) yang dijalankan dengan   perangkat lunak   statistical package social science   (SPSS) 20.00. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Secara simultan berpengaruh, motivasi berprestasi dan kompetensi terhadap kinerja adalah signifikan positif sebesar 81,3%, secara parsial, motivasi berprestasi, juga kompetensi, pengaruh positif secara signifikan terhadap kinerja, ditemukan kontribusi pengaruh variabel kompetensi sebesar 58,48% lebih dominan dari motivasi berprestasi terhadap kinerja inseminator. secara simultan yang signifikan negative motivasi berprestasi, kompetensi dan kinerja terhadap S/C sebesar 94,3%, secara parsial yang signifikan negative variable motivasi berprestasi, kompetensi maupun kinerja terhadap S/C, ditemukan kontribusi pengaruh variabel motivasi berprestasi lebih dominan dari kompetensi maupun kinerja dalam terhadap S/C sebesar -50,84%, dan ditemukan pengaruh motivasi berprestasi dan kompetensi terhadap kinerja sertadampaknyaterhadap S/C.
Pemberdayaan Masyarakat Petani Kakao Melalui Pengembangan Kelembagaan (Studi Kasus di Desa Putat, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul) Nunung Nurlaela
Jurnal AgroSainTa: Widyaiswara Mandiri Membangun Bangsa Vol. 1 No. 2 (2017): Desember 2017 (AgroSainTa)
Publisher : Bidang Penyelenggaraan, Kelembagaan dan Ketenagaan Pelatihan - Pusat Pelatihan Pertanian - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian - Kementerian Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitianinibertujuanuntuk mengetahui kondisi UsahaTani dan Kelembagaandalammendukung pemberdayaanpetaniKakao,serta untukmerumuskanstrategipemberdayaanpetaniKakaodi DesaPutat Kecamatan patukKabupatenGunungKidulmelaluipengembanganKelembagaan Petani.Penelitian ini menggunakanpendekatan kualitatif dan tipe penelitian deskriptif, dengan proses observasi danwawancaramengkajipengembangankelembagaandalam upaya pemberdayaanmasyarakat. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa kondisi usahatanimasyarakatpetanikakao memiliki3keterbatasanyaitukemampuandalamkepemilikanlahan,modal dalamusaha, dan keterampilan yangmasih rendah. Ketiga komponen inijuga mempengaruhi kondisi kelembagaan kelompok tani yang telahdikembangkan, namun pengembangannya terkesan tidak nampak. Disusunlahstrategi pengembangan kelembagaan dalam pemberdayaan petani kakao yangdiharapkan akan menjadi pedoman dan rencana dalam penyadaran diri danpeningkatan kemampuan dalam kelompok petani kakao adalah:strategipengembangan sumber daya manusia, pengembangan lahan yang efektif,pemberianmodal,serta peran pemerintah.
Pengaruh Bokasi dan Rizobium FloraOne terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kedelai Varietas Grobogan Hasan Basri
Jurnal AgroSainTa: Widyaiswara Mandiri Membangun Bangsa Vol. 1 No. 2 (2017): Desember 2017 (AgroSainTa)
Publisher : Bidang Penyelenggaraan, Kelembagaan dan Ketenagaan Pelatihan - Pusat Pelatihan Pertanian - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian - Kementerian Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bokasi merupakan bahan organik yang difermentasi dengan Efectif mikroorganisme yang berguna untuk menyuburkan tanah,sedangkan Rizobium FloraOne merupakan pupuk mikroba yang berguna meningkatkan hasil melalui strain rizobium yang sesuai. Mikroorganisme yang terdapat di bokasi dan Rizobium FloraOne dapat meningkatkan penyediaan unsur N dan P bagi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bokasi dan Rizobium FloraOne dalam meningkatkan produksi kedelai. Perlakuan terdiri dari dua faktor yakni faktor pertama pemberian Bokashi dan faktor kedua, aplikasi Rizobium FloraOne . Penelitian inimenggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor. Data diolah dengan sidik ragam dan jika ada perbedaan nilai tengah perlakuan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi bokasi dan Rizobium FloraOne tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah cabangpertanaman, danjumlahbintilakarpertanaman.Aplikasibokasiyang dikombinasikan dengan Rizobium FloraOne (B) memberikan hasil biji per tanaman dan per petak lebih berat dibandingkan dengan perlakuan lainnya yakniseberat 13,17 gpertanamandan 16,64 kgperpetak. Sedangkanaplikasi pupuk kimia saja (A), Rizobium FloraOne + ½ NPK (C), danAplikasi Bokasi + Rizobium FloraOne (D), tidakberbeda nyata, yaknimasing-masingseberat 11,33 g dan 14,16 kg; 10,67 g dan 13,52 kg; 11,67 g dan 14,90 kg. Aplikasi bokashi + Rizobium FloraOne +1/2 NPK pada tanaman kedelai (B) dan Aplikasi Rizobium FloraOne + bokashi (D) memiliki kandungan protein kedelai lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya yakni sebesar 34,49 % dan 35,17 %, sedangkan aplikasi pupuk kimia (A)= 32,85%; dan aplikasi Rizobium FloraOne +½ NPK(C)= 33,85%; Kandunganproteindari hasil penelitian ini masih tergolong rendah dibandingkan dengan deskripsi kedelaipadaumumnya.
PENYEMBUHAN LUKA PASCA KASTRASI PADA KUCING JANTAN DENGAN MENGGUNAKAN SEDIAAN PROPOLIS CAIR Fera Aryanti; Farissa Romadhiyati
Jurnal AgroSainTa: Widyaiswara Mandiri Membangun Bangsa Vol. 5 No. 1 (2021): Juli 2021 (AgroSainTa)
Publisher : Bidang Penyelenggaraan, Kelembagaan dan Ketenagaan Pelatihan - Pusat Pelatihan Pertanian - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian - Kementerian Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51589/ags.v5i1.59

Abstract

Propolis sejak jaman dahulu sudah digunakan untuk menyembuhkan luka karena mengandung arginin dan asam ferulat dimana kedua senyawa ini memacu pembentukan kolagen. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat keefektifan penyembuhan luka sayatan kastrasi pada kucing dengan menggunakan sediaan propolis cair yang banyak beredar di pasaran. Sebanyak 16 ekor kucing jantan dikastrasi dengan metode terbuka. Setelah itu kucing dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok 1 sebanyak 12 ekor diberi pengobatan propolis cair 1 tetes sebanyak 2 kali pemberian yaitu sesaat setelah kastrasi dan hari ke-2 (H.2) setelah kastrasi. Kelompok 2 sebanyak 4 ekor kucing hanya diberi 1 kali propolis cair dengan jumlah yang sama sesaat setelah kastrasi. Proses persembuhan luka sayat kastrasi diamati selama 5 hari. Data yang telah didapat kemudian dianalisis secara deskriptif dengan membandingkan gambaran proses persembuhan luka sayatan operasi serta waktu proses kesembuhan. Dari kedua kelompok perlakuan ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan sampel menunjukkan penyembuhan luka sempurna pada hari ketiga (H.3) pasca kastrasi. Pemberian propolis cair yang dilakukan 1 kali sesaat setelah kastrasi ternyata mampu menunjukkan waktu persembuhan luka sayatan kastrasi yang sama dengan pemberian propolis cair yang dilakukan sebanyak 2 kali
DAMPAK HUMAN CAPITAL TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PAPRIKA HIDROPONIK DI DESA PASIRLANGU KECAMATAN CISARUA KABUPATEN BANDUNG BARAT Dewi; Rosros Rosdiantini
Jurnal AgroSainTa: Widyaiswara Mandiri Membangun Bangsa Vol. 5 No. 1 (2021): Juli 2021 (AgroSainTa)
Publisher : Bidang Penyelenggaraan, Kelembagaan dan Ketenagaan Pelatihan - Pusat Pelatihan Pertanian - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian - Kementerian Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51589/ags.v5i1.64

Abstract

Petani berpendidikan formal rendah mampu meningkatkan modal manusianya (human capital) melalui pelatihan. Tujuan penelitian adalah membandingkan produksi, pendapatan usahatani antara petani alumni pelatihan dan petani non pelatihan, dan mengetahui pengaruh variabel human capital dan variabel lain terhadap produksi juga pendapatan usahatani petani paprika hidroponik. Responden penelitian terdiri dari 12 orang petani  yang pernah mengikuti pelatihan (alumni) dan 72 orang petani non pelatihan sebagai pembanding. Analisis yang digunakan adalah Human Capital Analisis yang meliputi perubahan pengetahuan, keterampilan, sikap dan penerapan materi pelatihan; Analisis Usahatani untuk membandingkan usahatani antara petani alumni pelatihan dan petani non pelatihan;  R/C Ratio Analisis; dan Analisis Regresi Berganda (OLS) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan pendapatan usahatani paprika hidroponik. Hasil menunjukkan: (1) Human capital petani alumni pelatihan berkriteria tinggi, artinya human capital petani dapat ditingkatkan melalui pelatihan. Pelatihan dapat meningkatkan kompetensi petani dan materi yang dilatihkan secara umum dapat diterapkan oleh petani, (2) Produksi dan pendapatan petani alumni pelatihan lebih besar dan berbeda nyata daripada petani non pelatihan, (3) Usahatani paprika hidroponik layak diusahatanikan oleh kedua fihak petani, (4) R/C ratio petani alumni pelatihan lebih besar dan berbeda nyata daripada petani non pelatihan, (5) Human capital berpengaruh nyata terhadap produksi dan pendapatan usahatani, (6) Human capital pelatihan dan pengalaman; luasan green house dan jumlah pestisida, berpengaruh positif terhadap produksi, sedangkan umur petani berpengaruh negatif, (7) Human capital pelatihan dan pengalaman; pendapatan dan luasan green house berpengaruh positif sedangkan umur petani; harga benih; harga pestisida, dan warna hasil panen paprika (hijau+merah+kuning) berpengaruh negatif terhadap pendapatan usahatani
Karakteristik Kimia Dan Organoleptik Kerupuk Daging Dengan Penambahan Tepung Tapioka Dan Waktu Pengukusan Berbeda Wiwiek Yuniarti Costa; Fitri M Manihuruk
Jurnal AgroSainTa: Widyaiswara Mandiri Membangun Bangsa Vol. 5 No. 1 (2021): Juli 2021 (AgroSainTa)
Publisher : Bidang Penyelenggaraan, Kelembagaan dan Ketenagaan Pelatihan - Pusat Pelatihan Pertanian - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian - Kementerian Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51589/ags.v5i1.66

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik kimia dan organoleptik kerupuk daging dengan interaksi perlakuan penambahan tepung tapioka dan waktu pengukusan yang berbeda. Penambahan tepung tapioka dengan komposisi berbeda (800 g, 1000 g dan 1200 g) dan lama waktu pengukusan berbeda (90 menit dan 120 menit) dilakukan pada pembuatan kerupuk daging. Kerupuk daging yang dihasilkan diamati karakteristik kimia (kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, dan karbohidrat) dan organoleptik (uji mutu hedonik pada warna dan kerenyahan serta uji hedonik pada rasa). Hasil analisis menunjukkan bahwa variasi penambahan tepung tapioka dan waktu pengukusan berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar abu, karbohidrat, rasa, warna dan kerenyahan kerupuk daging, namun tidak berpengaruh nyata pada kadar protein dan lemak kerupuk daging. Penambahan tepung tapioka mampu meningkatkan kadar air, kadar abu, kadar lemak, karbohidrat, rasa, warna dan kerenyahan kerupuk daging, sedangkan kadar protein kerupuk cenderung menurun. Waktu pengukusan yang semakin lama mampu meningkatkan kadar air, kadar lemak, rasa dan kerenyahan kerupuk daging, sedangkan kadar protein, kadar abu, karbohidrat dan warna cenderung menurun. Kerupuk daging dengan penambahan tepung tapioka 1200 g dan lama pengukusan 120 menit menghasilkan kerupuk dengan kandungan protein dan karbohidrat tertinggi serta rasa dengan nilai sangat suka, warna putih kekuningan dan nilai kerenyahan yang baik.
Kajian Adopsi Inovasi Teknologi Budidaya Dan Produksi Padi Irwanto Irwanto
Jurnal AgroSainTa: Widyaiswara Mandiri Membangun Bangsa Vol. 5 No. 1 (2021): Juli 2021 (AgroSainTa)
Publisher : Bidang Penyelenggaraan, Kelembagaan dan Ketenagaan Pelatihan - Pusat Pelatihan Pertanian - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian - Kementerian Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51589/ags.v5i1.67

Abstract

Pengkajian ini berkaitan dengan masalah seberapa besar persentase tingkat penerapan teknologi budidaya berkaitan dengan peningkatan produksi padi. Penelitian ini bertujuan untuk 1). Mengetahui tingkat adopsi inovasi teknologi budidaya padi,  dan 2). Menganalisis hubungan adopsi inovasi teknologi budidaya dengan peningkatan produksi padi. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Batang Hari. Daerah penelitian diambil dengan mempertimbangkan bahwa Kabupaten Batang Hari merupakan salah satu kabupaten penghasil padi di Provinsi Jambi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dari petani dan data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Batang Hari dan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Batang Hari. Untuk mengetahui penerapan teknologi budidaya padi menggunakan analisis deskriptif. Untuk menganalisis hubungan penerapan teknologi budidaya dengan peningkatan produksi padi digunakan uji statistik nonparametrik Pearson Correlation. Hasil penelitian menunjukkan penerapan teknologi budidaya rata-rata dengan kategori cukup baik. Pada hubungan penerapan teknologi budidaya dengan peningkatan produksi padi terdapat hubungan positif. Parameter yang perlu ditingkatkan dari penerapan teknologi yaitu penerapan pupuk organic, penerapan pupuk SP 36, Pupuk KCl, pengairan, dan penerapan panen. Demikian hasil analisis penerapan teknologi budidaya untuk menunjang peningkatan produksi padi.
Potensi Bakteri Enterobacter cloacae sebagai Biodegradator Herbisida Glifosat pada Media Tanah Lutfi Tri Andriani
Jurnal AgroSainTa: Widyaiswara Mandiri Membangun Bangsa Vol. 5 No. 1 (2021): Juli 2021 (AgroSainTa)
Publisher : Bidang Penyelenggaraan, Kelembagaan dan Ketenagaan Pelatihan - Pusat Pelatihan Pertanian - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian - Kementerian Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51589/ags.v5i1.69

Abstract

Bakteri pemacu pertumbuhan tanaman telah dikenal luas di kalangan masyarakat. Bakteri tersebut memiliki  sebagai biostimulan, bioprotektan dan biofertilizer. Beberapa jenis dari bakteri pemacu pertumbuhan tanaman, memiliki kemampuan untuk tumbuh pada lingkungan ekstrim. Penggunaan herbisida kimia sangat tinggi. Penguraiannya dapat terjadi dengan cara penjerapan oleh partikel tanah, penguraian juga dapat dibantu oleh cahaya, air, dan mikroorganisme. Oleh karena itu, perlu pengujian tentang potensi bakteri pemacu pertumbuhan tanaman dalam mendegradasi herbisida kimia. Pangkajian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan bakteri Enterobacter cloacae dalam mendegradasi glifosat. Pengujian dilakukan pada sampel tanah yang ditambahkan glifosat dan isolat bakteri Enterobacter cloacaae yang merupakan anggota dari bakteri pemacu pertumbuhan tanaman yang dibandingkan dengan kontrol Selanjutnya, residu glifosat setelah perlakuan, diukur dengan menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Hasil menunjukkan bahwa bakteri Enterobacter cloacae dapat mendegradasi glifosat. Hasil pengujian konsentrasi residu glifosat pada medium tanah yang telah diberikan perlakuan dengan penambahan bakteri Enterobacter cloacae  dan Tanpa penambahan bakteri Enterobacter cloacae, yaitu pada perlakuan tanpa penambahan bakteri Enterobacter cloacae, kadar glyfosat yang diperoleh sebanyak 51, 4 ppm dan kadar Aminomethylphosponate (AMPA) sebanyak 4,66 ppm sampel. Sedangkan pada medium tanah dengan penambahan bakteri Enterobacter cloacae, yaitu pada kadar glyfosat sebanyak 0 ppm dan kadar Aminomethylphosponate (AMPA) sebanyak 12,8 ppm sampel.