cover
Contact Name
Ahmad Syariful Jamil, M.Si
Contact Email
ahmadsyarifuljamil@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
agrosainta.jurnal@gmail.com
Editorial Address
https://jurnal.agrosainta.id/index.php/ags/editor
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Jurnal AgroSainTa: Widyaiswara Mandiri Membangun Bangsa
ISSN : 25797417     EISSN : 27744922     DOI : 10.51589
Jurnal AgroSainTa: Widyaiswara Mandiri Membangun Bangsa , dengan nomor ISSN 2579-7417 (print) adalah jurnal ilmiah yang dipublikasikan oleh Pusat Pelatihan Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Jurnal AgroSainTa: Widyaiswara Mandiri Membangun Bangsa a, merupakan media komunikasi ilmiah yang menerima artikel ilmiah dari widyaiswara, peneliti, dosen, penyuluh dan pejabat fungsional lingkup rumpun ilmu hayat pertanian (RIHP). AgroSainTa menerima artikel ilmiah dengan ruang lingkup terkait pendidikan dan pelatihan serta pertanian secara umum. Seluruh proses penerbitan artikel pada AgroSainTa menggunakan sistem Open Journal System (OJS). Penulis, pembaca, dewan editor, editor teknis dan mitra bestari dapat mendapatkan informasi terkait artikel dalam sistem OJS. Bentuk print jurnal dapat didapatkan melalui pemesanan kepada contact administrator.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 70 Documents
Pengaruh Pelatihan Tematik Kakao (GAP Pemeliharaan/ Pemangkasan) (Theobroma cacao. L) terhadap Kinerja Peserta Pelatihan Petani Kakao di Balai Pelatihan Pertanian Lampung Adi Destriadi Sutisna; Hasan
Jurnal AgroSainTa: Widyaiswara Mandiri Membangun Bangsa Vol. 4 No. 2 (2020): Desember 2020 (AgroSainTa)
Publisher : Bidang Penyelenggaraan, Kelembagaan dan Ketenagaan Pelatihan - Pusat Pelatihan Pertanian - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian - Kementerian Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51589/ags.v4i2.2

Abstract

Pelatihan merupakan serangkaian aktivitas individu dalammeningkatkan keahlian dan pengetahuan secara sistematis sehinggamampu memiliki kinerja yang profesional. Proses belajar/pembelajaranadalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan anekaragam cometencies (kemampuan), skills (ketrampilan), danattitudes (sikap) yang ditandai dengan adanya interaksi individu denganlingkungan belajar yang sengaja diciptakan. Pelatihan pemangkasanadalah proses pembelajaran bagi petani peserta pelatihan dalam prosespemangkasan sesuai dengan GAP (Good Agricultural Practices) yangdinilai dari tingkat pengetahuan, keterampilan, dan sikap.Tujuan dari penelitian ini adalah adalah untuk menganalisis pengaruhpelatihan teknis tematik kakao (GAP pemeliharaan/pemangkasan)terhadap kinerja peserta pelatihan petani kakao di Balai PelatihanPertanian Lampung. Metode penelitian yang digunakan adalah metodesurvei yaitu mewawancarai secara langsung petani kakao pesertapelatihan di Balai Pelatihan Pertanian Lampung dengan mengajukandaftar pertanyaan (kuesioner) sebagai alat bantu pengumpulan data.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan pemangkasan padatanaman kakao berpengaruh terhadap kinerja petani peserta pelatihan diBalai Pelatihan Pertanian Lampung. Terdapat pengaruh positif dansignifikan antara variabel pelatihan terhadap kinerja peserta pelatihan.Diketahui nilai F-hitung kinerja petani sebesar 14.43091 denganprobabilitas 0,0007 yang artinya variabel bebas pelatihan pemangkasantanaman kakao secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap kinerjapetani peserta pelatihan. Diperoleh nilai koefisien yang didapat sebesar0.3720 yang artinya setiap penambahan satu persen pelatihan maka akanmeningkatkan kinerja petani sebesar 0,3720%, pada taraf kepercayaansebesar 90 %.
Peningkatan Mutu Pembelajaran melalui Kajian Sistem Pembelajaran di Pusat Pelatihan dan Manajemen Kepemimpinan Ciawi- - Bogor Abdul Hani
Jurnal AgroSainTa: Widyaiswara Mandiri Membangun Bangsa Vol. 4 No. 2 (2020): Desember 2020 (AgroSainTa)
Publisher : Bidang Penyelenggaraan, Kelembagaan dan Ketenagaan Pelatihan - Pusat Pelatihan Pertanian - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian - Kementerian Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51589/ags.v4i2.3

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan permasalahan danmerumuskan strategi meningkatkan mutu proses pembelajaran denganmendeskripsikan sistem pembelajaran yang sudah dilaksanakan dan jugamenganalisis aspek internal dan eksternal. Jenis penelitian ini adalahdeskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara,dokumentasi dan triangulasi (gabungan). Data dianalisis dengan tigatahapan, yaitu analisis deskriptif kulitatif, analisis faktor SWOT danperumusan strategi dengan matriks SWOT. Hasil penelitianmenunjukkan adanya permasalahan pada manajemen sumber dayamanusia, sarana prasarana, keuangan dan efektifitas sistem unitpenjaminan mutu. Faktor strategik eksternal mempunyai potensi lebihbesar dari faktor strategik internal.
Efektivitas Asap Cair terhadap Colltotrivhum capsici pada Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L.) Dewi Melani
Jurnal AgroSainTa: Widyaiswara Mandiri Membangun Bangsa Vol. 4 No. 2 (2020): Desember 2020 (AgroSainTa)
Publisher : Bidang Penyelenggaraan, Kelembagaan dan Ketenagaan Pelatihan - Pusat Pelatihan Pertanian - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian - Kementerian Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51589/ags.v4i2.4

Abstract

Antraknosa merupakan salah satu jenis penyakit penting tanaman cabaiyang dapat menimbulkan kerugian secara ekonomi mempengaruhikualitas buah dan benih yang disebabkan oleh .Colletotrichum capsiciPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas asap cair berbahandasar tempurung kelapa dan sekam terhadap pertumbuhan jamur Colletotrichum capsicipenyebab penyakit antraknosa pada tanamancabai merah (Capsicum annum L) secara in vitro. Penelitian dilakukansecara eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)faktorial 2x4 dengan variabel pertama adalah jenis asap cair (sekam{B1}dan tempurung kelapa {B2}) dan variabel kedua adalah tarafkonsentrasi {K} ((1.0%; 3.0%; 5,0% , 7.0% dan kontrol). Diameterkoloni jamur dan persentase penghambatan jamur Colletotrichum capsici diamatiselama 14 hari. Aplikasi asap cair tempurung kelapa dan sekamberpotensi untuk menghambat pertumbuhan jamur Colletotrichum capsicisecara in vitro . Asap cair tempurung kelapa dan sekam dengankonsentrasi 1% dapat menghambat pertumbuhan koloni jamur sebesar27,54% dan 16,88% secara berurutan, sedangkan pada konsentrasi 3%,5% dan 7%, kedua jenis asap cair ini dapat menghambat jamursebesar 100%.
Gambaran darah pada Kasus Distokia, Retensi Plasenta dan Anestrus pada Sapi Betina Peranakan Friesian Holstein (PFH) di Kecamatan Cibodas, Kabupaten Lembang Dwi Walid Retnawati; Yanuartono; Agung Budiyanto
Jurnal AgroSainTa: Widyaiswara Mandiri Membangun Bangsa Vol. 4 No. 2 (2020): Desember 2020 (AgroSainTa)
Publisher : Bidang Penyelenggaraan, Kelembagaan dan Ketenagaan Pelatihan - Pusat Pelatihan Pertanian - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian - Kementerian Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51589/ags.v4i2.5

Abstract

Gangguan reproduksi mempunyai kontribusi yang besar dalam meningkatkanpenurunan populasi dan produksi susu, hal ini disebabkan oleh rendahnyastatus kesehatan hewan maupun kesehatan reproduksinya. Gangguanreproduksi yang sering terjadi di peternak saat ini adalah distokia, retensiplasenta, anestrus. Beberapa aspek penyebab gangguan reproduksi antara laindipengaruhi oleh genetik, nutrisi, seleksi, kondisi fisiologis. Kondisi fisiologisdapat dilihat atau ditentukan dari pemeriksaan hematologi. Pemeriksaanhematologi yang sering digunakan untuk mengukur derajat kesehatan hewanadalah jumlah sel darah merah, hemoglobin, hematokrit. Penelitiandilaksanakan di kawasan Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara (KPSBU),Kampung Areng, Kecamatan Cibodas, Kabupaten Lembang Provinsi JawaBarat. Penelitian ini menggunakan sapi betina jenis Peranakan(PFH), mengalami gangguan reproduksi berupa distokia, retensiplasenta, sedang kasus anestrus, sapi tidak mengalami estrus postpartus lebihdari 3 bulan, umur 3 sampai 10 tahun. Sapi dikelompokkan menjadi 5kelompok. Kelompok 1 yaitu 7 ekor sapi mengalami distokia, kelompok 2 yaitu7 ekor mengalami retensi plasenta, kelompok 3 yaitu 7 ekor mengalamianestrus, kelompok 4 yaitu 7 ekor sapi yang tidak mengalami distokia danretensi plasenta, dan kelompok 5 yaitu 7 ekor sapi yaitu dengan siklus estrusnormal. Hasil pemeriksaan darah sapi jenis PFH kasus distokia tersaji dalamTabel 1. Hasil penilitian ini menunjukkan kelompok 1 yaitu rata-rata nilaieritrosit sebesar 5.67 0.81 x 10 /μl, rata-rata nilai hemoglobin sebesar 9.311.17 g/dl, rata-rata nilai hemtokrit sebesar 21.8 4.55 %. Hasil penilitian inimenunjukkan kelompok 4 yaitu yaitu rata-rata nilai eritrosit sebesar 7.19 0.44x 10 /μl, rata-rata nilai hemoglobin sebesar 11.23 0.51 g/dl, rata-rata nilaihemtokrit sebesar 30.16 3.23 %. Hasil analisis menunjukkan sapi yangmengalami kasus distokia dan sapi kontrol memberikan perbedaan nyataterhadap rata-rata jumlah eritrosit, hemoglobin dan hematokrit (p<0.05). Hasilpemeriksaan darah sapi jenis PFH kasus retensi plasenta tersaji dalam Tabel 2.Hasil penilitian ini menunjukkan kelompok 2 yaitu rata-rata nilai eritrositsebesar 10.22 9.53 x10 /μl., rata-rata nilai hemoglobin sebesar 10.26 0.8g/dl, rata-rata nilai hemtokrit sebesar 24.71 3.35 %. Hasil penilitian inimenunjukkan kelompok 4 yaitu yaitu rata-rata nilai eritrosit sebesar 7.19 0.44x 10 /μl, rata-rata nilai hemoglobin sebesar 11.23 0.51 g/dl, rata-rata nilaihemtokrit sebesar 30.16 3.23 %. Hasil uji statistik pada sapi yang mengalamikasus retensi plasenta dan sapi kontrol yang tidak mengalami retensi plasentamemberikan perbedaan nyata atau signifikan terhadap rata-rata hemoglobindan hematokrit (p<0.05) sedangkan pada nilai rata-rata jumlah eritrosit tidakmemberikan perbedaan nyata atau tidak signifikan (P>0.05). Hasilpemeriksaan darah sapi jenis PFH kasus retensi plasenta tersaji dalam Tabel 3.Hasil penilitian ini menunjukkan kelompok 3 yaitu rata-rata nilai eritrositsebesar 13.17 19.78. x10 /μl., rata-rata nilai hemoglobin sebesar 9.24 0.53g/dl, rata-rata nilai hemtokrit sebesar 21.03 2.27 %. Hasil penilitian inimenunjukkan kelompok 5 yaitu yaitu rata-rata nilai eritrosit sebesar 6.06 0.49x 10 /μl, rata-rata nilai hemoglobin sebesar 9.23 0.62 g/dl, rata-rata nilaihemtokrit sebesar 20.9 2.47 %. Hasil uji statistik pada sapi yang mengalamikasus anestrus dan sapi kontrol tidak memberikan perbedaan nyata atau tidaksignifikan terhadap rata-rata jumlah eritrosit, nilai hemoglobin dan nilaihematokrit (P>0.05). Kesimpulan pada penelitian ini yaitu hematologi (jumlaheritrosit, nilai hemoglobin dan nilai hematokrit) pada kasus distokia dan retensiplasenta mengalami penurunan sedangkan pada kasus anestrus mengalamikenaikan terhadap sapi kontrol.
Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian Pestisida Organik secara Online di Landbouw Mart Ketindan Nining Hariyani
Jurnal AgroSainTa: Widyaiswara Mandiri Membangun Bangsa Vol. 4 No. 2 (2020): Desember 2020 (AgroSainTa)
Publisher : Bidang Penyelenggaraan, Kelembagaan dan Ketenagaan Pelatihan - Pusat Pelatihan Pertanian - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian - Kementerian Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51589/ags.v4i2.6

Abstract

Pada era globalisasi, pengaruh teknologi internet dalam kehidupan kitasaat ini memang tidak bisa dihindari. Hampir seluruh kegiatan yang kitalakukan selalu berkaitan dengan teknologi internet termasuk dalamkegiatan pemasaran. Manfaat yang ditawarkan cukup banyak yaitujangkauan lebih luas, biaya pemasaran lebih rendah, proses lebih cepatdan lain sebagainya. Namun, teknologi tersebut belum mampudimanfaatkan oleh pelaku usaha khususnya bidang pertanian untukmengembangkan strategi pemasaran berbasis online. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadapkeputusan pembelian pestisida organik secara online. Penelitian initermasuk dalam penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisisregresi. Responden dalam penelitian ini adalah 32 pembeli pestisidaorganik secara online di Landbouw Mart Ketindan (LMK). Penelitian inidilakukan pada Bulan Agustus hingga Desember 2019. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa bauran pemasaran yang terdiri dari variabel produk,promosi, bukti fisik, lokasi, orang, harga dan proses secara simultanberpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian diLandbouw Mart Ketindan. 3 variabel yang paling dominan berpengaruhsecara signifikan terhadap keputusan pembelian adalah produk, hargadan bukti fisik. Kontribusi pengaruh atau koefisien determinasi (R )bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian sebesar 65%,sedangkan sisanya 35% dijelaskan oleh variabel yang lain. Hasil ujiparsial (uji-t) menunjukkan variabel produk dan bukti fisik berpengaruhsecara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Variabelharga bepengaruh secara negatif dan signifikan terhadap keputusanpembelian. Variabel lokasi, promosi, orang/operator dan proses tidakberpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian.
Variasi Fenotip dan Heritabilitas Karakter Hasil dan Beberapa Karakter Kualitas Fisik Buah Tomat pada Populasi F3 Asal Hibrida Precious, Arthaloka dan Mahkota Sani Hanifah
Jurnal AgroSainTa: Widyaiswara Mandiri Membangun Bangsa Vol. 4 No. 2 (2020): Desember 2020 (AgroSainTa)
Publisher : Bidang Penyelenggaraan, Kelembagaan dan Ketenagaan Pelatihan - Pusat Pelatihan Pertanian - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian - Kementerian Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51589/ags.v4i2.7

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP)Lembang, bertujuan untuk mengetahui variasi fenotipik populasi danmenentukan nilai duga heritabilitas karakter hasil dan beberapa karakterkualitas fisik buah tomat populasi F asal hibrida Precious,Arthaloka, danMahkota. Hasil penelitian menunjukkan variasi fenotipe karakterdiameter buah, jumlah buah per tanaman, dan bobot total buah pertanaman populasi F Precious lebih sempit daripada populasi F -nya.Sedangkan variasi fenotipe karakter diameter buah, jumlah rongga buah,jumlah buah per tanaman, bobot total buah per tanaman, dan bobot rata-rata buah per tanaman populasi F Arthaloka lebih sempit daripadapopulasi F -nya. Dan untuk karakter jumlah rongga buah, jumlah buahper tanaman, bobot total buah per tanaman, bobot rata-rata buah pertanaman populasi F mahkota lebih sempit daripada populasi F . Nilaiduga heritabilitas untuk karakter diameter buah pada populasi F Preciousdan Mahkota adalah sedang dan populasi F Arthaloka adalah rendah.
Kandungan Antosianin dan Aktivitas Antioksidan Bubuk Instan Kulit Manggis (Garcinia mangostana. L.) dengan Metode Foam Mat Drying Bambang Haryanto; Lely Suryati
Jurnal AgroSainTa: Widyaiswara Mandiri Membangun Bangsa Vol. 4 No. 2 (2020): Desember 2020 (AgroSainTa)
Publisher : Bidang Penyelenggaraan, Kelembagaan dan Ketenagaan Pelatihan - Pusat Pelatihan Pertanian - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian - Kementerian Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51589/ags.v4i2.8

Abstract

Manggis ( Garcinia mangostana. L.) merupakan buah yang mempunyaibanyak manfaat bagi kesehatan dibanding buah lainnya. Bagian kulitbuah manggis yang mengandung antosianin dapat dimanfaatkan sebagaipewarna alami dan berperan sebagai antioksidan. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi putih telur terhadapsifat fisik, kadar antosianin dan aktivitas antioksidan bubuk instan kulitmanggis dan mendapatkan konsentrasi putih telur terbaik sebagai foam agentyang menghasilkan bubuk instan dengan metode foam mat drying.Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi putih telur sebagai foam agentmemberikan berpengaruh nyata terhadap rendemen, aktivitasantioksidan, derajad kecerahan dan derajad kemerahan bubuk instanekstrak kulit manggis. Konsentrasi putih telur sebagai foam agent yangmenghasilkan bubuk instan kulit manggis terbaik diperoleh padaperlakuan konsentrasi putih telur 15% dengan kadar antosianin sebesar2,12%, aktivitas antioksidan sebesar 56,00%.
Prospek Usaha Penangkaran Benih Kedelai di Provinsi Papua Anto Nababan
Jurnal AgroSainTa: Widyaiswara Mandiri Membangun Bangsa Vol. 4 No. 1 (2020): Juli 2020 (AgroSainTa)
Publisher : Bidang Penyelenggaraan, Kelembagaan dan Ketenagaan Pelatihan - Pusat Pelatihan Pertanian - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian - Kementerian Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51589/ags.v4i1.9

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukungusaha penangkaran benih kedelai, tingkat pendapatan yang diberikanusaha penangkaran benih kedelai, dan prospek usaha penangkaran benihkedelai di Papua. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalahmetode kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahuibahwa faktor-faktor yang dominan mempengaruhi usaha penangkaranbenih kedelai adalah animo petani penangkar, penerapan teknologiproduksi benih kedelai, khususnya teknologi pascapanen dan pendapatan. Rata-rata pendapatan petani penangkar di Provinsi Papuasebesar 4,546 juta rupiah per musim tanam. Pendapatan tertinggidiperoleh petani penangkar Kabupaten Jayapura dengan nilai pendapatansebesar 12 juta juta per musim tanam dan terendah diperoleh petanipenangkar di Keerom dengan nilai sebesar 0,42 juta per musim tanam.Prospek usaha penangkaran benih kedelai di Provinsi Papua sangatbesar. Hal ini ditunjukan oleh beberapa variabel yang diteliti sepertitingginya animo petani penangkar untuk menerapkan teknologi produksibenih kedelai, produktivitas cukup baik mendekati produktivitasnasional bahkan terdapat 10 responden dengan kategori tingkatpenerapan teknologi produksi benih kedelai tinggi. Hal ini juga didukungoleh hasil uji signifikasi bahwa terdapat korelasi positif antarapendapatan dan prospek.
Pengaruh Media Tanam terhadao Oertumbuhan Stump Mata Tidur Tanaman Karet (Hevea brasilliensis Mull. Arg) Fergutson Nainggolan
Jurnal AgroSainTa: Widyaiswara Mandiri Membangun Bangsa Vol. 4 No. 1 (2020): Juli 2020 (AgroSainTa)
Publisher : Bidang Penyelenggaraan, Kelembagaan dan Ketenagaan Pelatihan - Pusat Pelatihan Pertanian - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian - Kementerian Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51589/ags.v4i1.10

Abstract

Penggunaan komposisi media tumbuh yang tepat akan menentukanpertumbuhan bibit, media untuk pertumbuhan disarankan dari bahanyang tidak cepat memadat, kokoh, aerasi baik, bebas gulma dan subur.Komposisi media tumbuh yang digunakan harus mempunyai sifat-sifatmurah, mudah didapat, gembur dan subur sehingga memungkinkanpertumbuhan yang optimal.Kajiwidya bertujuan mengetahui pengaruhberbagai macam media tanam bagi pertumbuhan stump mata tidurtanaman karet dan diharapkan dapat menambah informasi dibidangteknologi pembibitan tanaman karet yang berasal dari stum mata tidursehingga dapat dipergunakan untuk pengembangan bibit tanaman karetyang berkualitas.Penggunaan komposisi media tumbuh yang tepat akan menentukanpertumbuhan bibit, media untuk pertumbuhan disarankan dari bahanyang tidak cepat memadat, kokoh, aerasi baik, bebas gulma dan subur.Komposisi media tumbuh yang digunakan harus mempunyai sifat-sifatmurah, mudah didapat, gembur dan subur sehingga memungkinkanpertumbuhan yang optimal.Kajiwidya bertujuan mengetahui pengaruhberbagai macam media tanam bagi pertumbuhan stump mata tidurtanaman karet dan diharapkan dapat menambah informasi dibidangteknologi pembibitan tanaman karet yang berasal dari stum mata tidursehingga dapat dipergunakan untuk pengembangan bibit tanaman karetyang berkualitas.Bahan yang dipergunakan adalah stump mata tidur hasil okulasi hijauklon PB 260 penangkar bibit karet. Tanah lapisan atas (top soil) lapisanbawah (sub soil), pupuk kandang, serbuk gergaji, pasir, polybag ukuran15 x 35 cm, paranet, papan, kayu, fungisida dithane M-45. Penggunaanbeberapa media tanam berpengaruh terhadap persentase stump yanghidup, panjang batang tunas okulasi, diameter batang tunas okulasi danluas daun tunas okulasi. Dengan penggunaan media top soil + pupukkandang + sub soil dapat memberikan pertumbuhan stump mata tidurtanaman karet terbaik.
Proses Difusi dan Adopsi Inovasi dalam Menyebarkan Teknologi Lokalita Tanaman Sukulen di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Neneng Ida Farida
Jurnal AgroSainTa: Widyaiswara Mandiri Membangun Bangsa Vol. 4 No. 1 (2020): Juli 2020 (AgroSainTa)
Publisher : Bidang Penyelenggaraan, Kelembagaan dan Ketenagaan Pelatihan - Pusat Pelatihan Pertanian - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian - Kementerian Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51589/ags.v4i1.11

Abstract

Mengetahui Proses Difusi dan Adopsi dalam penyebaran teknologilokalita tanaman sukulen, mengidentifikasi keragaan teknologi lokalitatanaman sukulen, memberikan alternatif perbaikan proses penyebaranteknologi lokalita tanaman sukulen di Kelompok Tani Famili di DesaLangensari Kecamatan Lembang.Tujuan penulisan mengetahui prosesdifusi dan adopsi, mengidentifikasi keragaan teknologi lokalita tanamansukulen di Kelompok Tani Famili Kecamatan Lembang. Metodepenelitian yang digunakan deskriptif (eksplorasi) dengan poendekatankualitatif menggunakan data primer baik data yang bersifat kualitatifmaupun kuantitatif.Studi kasus telah dilakukan pada petani tanamansukulen di Kelompok Tani Famili Desa Langensari KecamatanLembang. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi danwawancara langsung dengan 15 orang petani tanaman sukulen.Hasilpenelitian menunjukan bahwa proses difusi dan adopsi dalampenyebaran teknologi lokalita tanaman sukulen di KelompokTani Familidi Desa Langensari Kecamatan Lembang sudah terlaksana dengan baik.Keragaan teknologi lokalita tanaman sukulen yang berkembang saat inicukup baik dimana petani berinteraksi sesama petani dalam kelompokuntuk menyebarkan teknologi lokalita dalam teknik budidaya tanamansukulen sampai tahapan pasca panen. Alternatif perbaikan peranpenyuluh pertanian diharapkan dapat melakukan penyuluhan sesuaitugas dan fungsinya secara kompeten walau tidak mengetahui dalamteknik budidaya diharapkan membimbing, membina dalam segimanajemennya mengelola kelompoknya.