cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
ISSN : 08534217     EISSN : 24433462     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Artikel yang dimuat meliputi hasil-hasil penelitian, analisis kebijakan, dan opini-opini yang berhubungan dengan pertanian dalam arti luas, seperti agronomi, ilmu tanah, hama dan penyakit tanamam, ilmu kehewanan, kedokteran veteriner, keteknikan pertanian, teknologi industri, teknologi pangan, ilmu gizi, keluarga dan konsumen, biometri, biologi, klimatologi, peternakan perikanan, kelautan, kehutanan, dan sosial-ekonomi pertanian yang telah dipertimbangkan dan disetujui oleh Dewan Editor. Keterangan mengenai peralatan, pengamatan, dan teknik percobaan akan diterima sebagai artikel CATATAN. Pedoman Penulisan dicantumkan pada setiap terbitan tercetak. Indeks Penulisan dan subjek serta daftar penelaan (mitra bestari) dicantumkan di tiap nomor terakhir pada setiap volume.
Arjuna Subject : -
Articles 975 Documents
RESPON FISIOLOGI DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merril) AKIBAT APLIKASI ASAM SALISILAT PADA KONDISI CEKAMAN KEKERINGAN Salsabila; Rosyida
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 0 No. 00 (2025): inpress
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Drought disrupts plants physiological processes, which has a further impact on soybean production. Salicylic acid is a biostimulant that contributes as a plant stress mitigator. The purpose of the study was to investigate the physiological response and production of soybean plants as influenced by salicylic acid foliar spray in drought conditions. The study used Grobogan variety soybean as plant material. The research was carried out in August – October 2022 at the Greenhouse and Laboratory of Plant Physiology and Breeding, Faculty of Animal and Agricultural Science, Universitas Diponegoro, Semarang City. The study used a 3x3 Factorial Complete Randomized Design with 3 repetitions, so 27 experimental units were obtained. The first factor is drought stress with 3 levels (80% KL, 60% KL, and 40% KL). The second factor is the concentration of salicylic acid with 3 levels (0 mM, 0.5 mM, and 1 mM). The parameters observed were leaf chlorophyll, relative water content, stomata density, number of flowers, fresh weight of pods, dry weight of pods, and number of seeds. A 40% KL drought stress treatment decreased chlorophyll levels a, b, and the total, number of flowers, fresh weight of pods, and dry weight of pods. The application of salicylic acid with a concentration of 1 mM was able to increase the fresh weight of the pods.
Analysis of Potato Industry Cultivation Location Selection in Indonesia using the Weighted Product (WP) Elia, Rio Reyno Elia
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 0 No. 00 (2025): inpress
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT ABCD, the world’s largest producer of potato chips, depends on industrial-grade potatoes cultivated through partnerships with Indonesian farmers. This study addresses the challenge of determining optimal sub-district locations for industrial potato cultivation by integrating agroclimatic and non-agroclimatic factors. The objective is to identify the most suitable cultivation areas based on agroclimatic variables (e.g., temperature, rainfall, sunlight duration, cloud cover, radiation, altitude, frost risk) and non-agroclimatic variables (e.g., harvested area, production, productivity, logistics, pest and disease incidence, irrigation, production costs, competition, and farmer capability). The research applies the Weighted Product (WP) method, which assigns weights to each criterion and employs a ranking process to evaluate alternatives. Data were obtained from PT ABCD’s agroclimatic database (2010–2020) processed via ArcGIS, complemented by secondary data from the Central Bureau of Statistics (BPS) and field surveys. Results identify the ten most suitable sub-districts for industrial potato cultivation as Batur (Banjarnegara, Central Java), Tosari (Pasuruan, East Java), Pasir Wangi (Garut, West Java), Cikajang (Garut, West Java), Sirampog (Brebes, Central Java), Pejawaran (Banjarnegara, Central Java), Bawang (Batang, Central Java), Kayu Aro (Kerinci, Jambi), Pangalengan (Bandung, West Java), and Kejajar (Wonosobo, Central Java). The study demonstrates that the WP method effectively integrates agroclimatic and non-agroclimatic considerations in site selection. These findings provide a valuable basis for strategic decision-making in the potato chip industry, supporting the identification of optimal cultivation sites to ensure sustainable supply and competitiveness.
Analisis Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani Pengolah Kopra Di Kecamatan Wawonii Timur Laut Kabupaten Konawe Kepulauan sitti Rosmalah
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 0 No. 00 (2025): inpress
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan ketahanan pangan menjadi salah satu permasalahan yang menjadi perhatian pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan. Pusat perekonomian penduduknya berada di wilayah terluar pulau yaitu Kota Kendari. Hasil kebun atau pertanian sebagian besar dipasarkan ke luar pulau, dan kebutuhan warga seperti pangan, peralatan rumah tangga dan lain sebagainya juga diperoleh dari luar pulau. Dengan kondisi seperti ini, mewujudkan ketahanan pangan merupakan hal mutlak yang harus dilakukan untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Mayoritas penduduk Kabupaten Konawe Kepulauan berprofesi sebagai petani kelapa karena kelapa merupakan komoditas unggulan di wilayah kepulauan ini. Penelitian ini akan mengkaji ketahanan pangan rumah tangga petani pengolah kopra di Kecamatan Wawonii Timur Laut, Kabupaten Konawe Kepulauan. Ketahanan pangan rumah tangga petani pengolah kopra di Pulau Wawonii menggunakan metode pengukuran Skala Akses Kerawanan Pangan Rumah Tangga (HFIAS). Keberagaman konsumsi pangan pada rumah tangga petani pengolah kopra di Pulau Wawonii dilakukan dengan menggunakan metode HDDS (Household Dietary Diversity Score). Kondisi ketahanan pangan rumah tangga petani pengolah kopra di Kecamatan Wawonii Timur Laut berada pada kategori aman pangan (80%) sedangkan konsumsi pangan rumah tangga petani pengolah kopra di Kecamatan Wawonii Timur Laut didominasi oleh beras, ikan, minyak, gula dan rempah-rempah yang sebagian besar adalah beras. diperoleh dari wilayah tersebut. tempat tinggal mereka karena sulitnya mengakses pasar di luar pulau..
PENGARUH SUHU: PENGARUH SUHU DAN LAMA PENGERINGAN TERHADAP KUALITAS BUBUK CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) nursayuti, nursayuti
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 0 No. 00 (2025): inpress
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama pengeringan terhadap kualitas bubuk cabai merah. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium MIPA Universitas Almuslim Peusangan-Bireuen pada tanggal 06 sampai dengan 21 Desember 2023. Penelitian ini menggunakan RAL faktorial. Ada dua faktor yang diteliti, yaitu Faktor Suhu yang terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu : S1 = 500C, S2 = 600C dan S3 = 700C. Faktor Lama pengeringan yang terdiri 3 taraf perlakuan yaitu : P1 = 5 jam, P2 = 6 jam, dan P3 = 7 jam. Pengamatan dalam penelitian ini meliputi uji organoleptik, kadar air dan rendemen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan suhu 70 0C berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air bubuk cabai merah, Kadar air bubuk cabai merah yang didapatkan maksimal sesuai SNI, hasil analisis paling rendah yang didapat 7,91% dan berpengaruh tidak nyata terhadap kadar air cabai merah, rendemen dan uji organoleptik. Perlakuan lama pengeringan berpengaruh tidak nyata terhadap, kadar air cabai merah, kadar air bubuk cabai merah, rendemen dan uji organoleptik, akan tetapi persentase nilai kadar air cabai merah, bubuk cabai merah dan rendemen bubuk cabai merah terendah terdapat pada perlakuan lama pengeringan 7 jam. Uji organopleptik pada bubuk cabai merah perlakuan suhu 500C memiliki skor tertinggi untuk warna yaitu 3,68 (cukup suka) dan pada perlakuan suhu 600C memiliki skor tertinggi untuk aroma yaitu 3,54 (cukup suka), sedangkan lama pengeringan 7 jam memiliki skor tertinggi untuk warna yaitu 3,55 (cukup suka) dan pada perlakuan lama pengeringan 6 jam memiliki skor tertinggi untuk aroma yaitu 3,58 (cukup suka).
Optimasi Blansing Berbantu Gelombang Mikro Pada Buah Tomat Segar (Solanum lycopersicum L.) Sigit Arya Putra; Andi Eko Wiyono; Miftahul Choiron; Muhammad Luthfi Nashiruddin
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 0 No. 00 (2025): inpress
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dilakukan untuk menentukan kondisi optimum microwave blanching yang dapat menghasilkan tomat dengan kualitas terbaik. Percobaan menggunakan RSM dengan BBD yang terdiri atas 17 perlakuan; setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 2 kali. Variabel independen yang digunakan berupa daya (watt) (X1), waktu (detik) (X2), dan air blansing (ml) (X3). Data hasil percobaan dilakukan analisis ANOVA, kemudian dilakukan proses optimasi dan diverifikasi. Hasil perlakuan optimum didapatkan dengan kombinasi daya 200 watt, waktu 120 detik dan air blansing 450 ml. Nilai optimum setelah proses validasi respon rendemen 100,01%, nilai respon TPT 3,6obrix, respon vitamin C 154 mg/100 g, dan nilai respon total karoten tomat 3,3 mg/100 g. Keseluruhan hasil tersebut berada pada kisaran 95% CI low 95% CI high.
Formulasi MIkroorganisme dalam Perlakuan Talek dan Molase untuk Proses Biodrying Sampah Organik: Microorganism Formulation in Talcum and Molasses for Organic Waste Bio-drying Process Mubarik, Nisa Rachmania; Iman, Rusmana
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 0 No. 00 (2025): inpress
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Biodrying merupakan teknik bioenergi yang memanfaatkan sampah untuk menghilangkan kadar air dan meningkatkan nilai kalor serta suhu sehingga berpotensi sebagai sumber energi terbarukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengaplikasikan formulasi konsorsium mikrob dengan talk dan molase untuk proses biodrying sampah organic, mengukur pengaruh bahan pembawa terhadap efektivitas biodrying, serta mencari waktu yang optimal untuk proses biodrying. Konsorsium mikrob yang digunakan adalah Bacillus thuringiensis SAHA 12.12, Lactobacillus plantarum IN05, Rhizobium sp. RIKG, Sacharomyces cerevisiae L1, Streptomyces sp. A4J, dan Trichoderma sp. T2J dari koleksi Laboratorium Mikrobiologi IPB. Penggunaan konsorsium mikrob dapat mempengaruhi hasil biodrying limbah organik yang diukur meliputi nilai kalor, kadar air, dan penurunan bobot. Formulasi dengan molase dapat meningkatkan efisiensi biodrying (0,57), meningkatkan nilai kalor (118%-129%), kadar air (56%), penurunan bobot (34,5%), rasio C/N (32), dan suhu yang lebih tinggi dibandingkan dengan bahan pembawa lain. Formulasi dalam bentuk talek memiliki masa simpan yang lebih lama dibandingkan dengan molase. Oleh karena itu, formulasi dengan bahan pembawa molase berpotensi meningkatkan efisiensi biodrying dan talek dapat meningkatkan viabilitas masa simpan konsorsium mikrob. Kata kunci: Biodrying, konsorsium mikrob, sampah organik, molase, talek.
Characterization of Bioplastic Straws Based on Arrowroot Starch with Variations in Chitosan Addition Sari, Shinta Mutia; Anggraini, Tuty; Azima, Fauzan
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 0 No. 00 (2025): inpress
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The increasing environmental impact of plastic waste has encouraged the development of alternative biodegradable products. This study aims to evaluate the characteristics of bioplastic straws made from arrowroot starch with varying concentrations of chitosan (1%, 2%, 3%, and 4%) as a strengthening agent. Arrowroot starch was selected due to its high amylose content (22.70%), which supports film formation. The straws were produced by blending gelatinized arrowroot starch with dissolved chitosan and glycerol as a plasticizer, followed by drying and molding. The resulting bioplastic straws were evaluated for hardness, solubility, water absorption, biodegradability, and functional groups using FTIR and SEM analysis. The results showed that increasing chitosan concentration significantly affected the mechanical and functional properties of the straws. The 3% chitosan formulation provided the best performance in terms of hardness (4.11 N/cm2), moderate solubility (37.55%), optimal water absorption (41.61%), and biodegradation (79.44%). FTIR analysis confirmed the interaction between hydroxyl (OH) groups in starch and amine (NH2) groups in chitosan, indicating strong hydrogen bonding. SEM images showed a compact and homogenous surface structure in the 3% treatment, which supports structural integrity. The addition of chitosan effectively improved the straw’s resistance to water and enhanced its mechanical strength. This study highlights the potential of using local agricultural resources to develop environmentally friendly bioplastic straws. Keywords: arrowroot starch, biodegradability, bioplastic, chitosan, straw
Financial Feasibility and Sensitivity of Banana Chips Agroindustry in South Sulawesi -, Zulkifli; -, Suhartina
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 0 No. 00 (2025): inpress
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study eximaines the finansial feasibility and Sensitivitas of banana Chips Agroindustry in South Sulawesi. Using invesment criteria as Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net B/C, and Payback Period. The reseach evaluates provitability and resilience against cost and price fluctuation. Results indicate that the agroindustry is financially feasible with positive NPV, IRR about the discount rate, and favorable payback period. Sensitivity analysis shows that increases in production costs and descrises in ceilling prices reduce proviitability, but the business remains viabel. This findings highlight the potencial for sustainable agroindustry development.        
Determinan Diversifikasi Konsumsi Pangan Rumah Tangga Di Provinsi Lampung (Analisis Data SUSENAS 2019): Indonesia Sayekti, Wuryaningsih Dwi
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 0 No. 00 (2025): inpress
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Changing food patterns that are more varied and reducing rice consumption was an effort to increase food consumption diversification to obtain superior human resources. The purpose of this study was to identify the household food consumption diversity in Lampung Province and to analyze its determinants. This research uses secondary data from the results of the 2019 National Social Economic Survey (NSES). The number of samples used in this research is 9,046 households. The method used to analyze household diversification is the Berry Index (BI), while multiple regression is used to determine the determinants of food consumption diversification. The results showed that the majority of households were classified as moderately diversified with an average BI of 0.826. The results of this study show that household income, number of household members, age of head of household, education of head of household and mother, type of area, gender of the household’s head and level of welfare affected diversification of household food consumption.
Pengaruh Pemberian Solid Decanter dan Mikoriza Arbuskula terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit Pre Nursery di Tanah Bekas Tambang Biji Besi Adrinal; Widia, Yesi; Putri, Elsa Loita; Edwin; Gusmini
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 0 No. 00 (2025): inpress
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengenai pengaruh solid decanter dan mikoriza arbuskula terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery pada tanah bekas tambang biji besi. Tingkat kesuburan tanah sangat dipengaruhi oleh sifat kimia tanahnya. Sifat kimia tanah dapat diperbaiki dengan menambahkan solid decanter dan mikoriza arbuskula. Tujuan penelitian untuk mendapatkan interaksi anatara solid decanter dan mikoriza arbuskula serta mendapatkan dosis terbaik solid decanter dan mikoriza arbuskula terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor dan empat taraf perlakuan. Faktor pertama adalah solid decanter ( 0 g, 200 g, 300 g, dan 450 g) dan faktor kedua mikoriza arbuskula ( 0 g/polybag, 5 g/polybag, 10 g/polybag dan 15 g/polybag). Variabel yang diamati adalah analisis tanah awal, analisis solid decanter, analisis tanah akhir, tinggi bibit, diameter batang, jumlah daun, panjang helaian daun, bobot segar bibit, dan bobot kering bibit. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi interaksi pemberian solid decanter dan mikoriza arbuskula terhadap panjang helaian daun, berat segar bibit, dan berat kering bibit. Dosis perlakuan dengan pemberian 450 g solid decanter dan 5 g/polybag mikoriza arbuskula menunjukan pertumbuhan terbaik pada setiap variabel.

Filter by Year

1991 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 31 No. 1 (2026): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 30 No. 4 (2025): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 30 No. 3 (2025): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 30 No. 2 (2025): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 30 No. 1 (2025): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 0 No. 00 (2025): inpress Vol. 29 No. 4 (2024): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 29 No. 3 (2024): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 29 No. 2 (2024): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 29 No. 1 (2024): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 28 No. 4 (2023): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 28 No. 3 (2023): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 28 No. 2 (2023): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 28 No. 1 (2023): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 27 No. 4 (2022): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 27 No. 3 (2022): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 27 No. 2 (2022): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 27 No. 1 (2022): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 26 No. 4 (2021): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 26 No. 3 (2021): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 26 No. 2 (2021): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 26 No. 1 (2021): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 25 No. 4 (2020): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 25 No. 3 (2020): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 25 No. 2 (2020): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 25 No. 1 (2020): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 24 No. 4 (2019): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 24 No. 3 (2019): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 24 No. 2 (2019): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 24 No. 1 (2019): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 23 No. 3 (2018): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 23 No. 2 (2018): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 23 No. 1 (2018): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 22 No. 3 (2017): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 22 No. 2 (2017): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 22 No. 1 (2017): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 21 No. 3 (2016): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 21 No. 2 (2016): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 21 No. 1 (2016): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 20 No. 3 (2015): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 20 No. 2 (2015): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 20 No. 1 (2015): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 19 No. 3 (2014): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 19 No. 2 (2014): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 19 No. 1 (2014): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 18 No. 3 (2013): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 18 No. 2 (2013): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 18 No. 1 (2013): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 17 No. 3 (2012): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 17 No. 2 (2012): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 17 No. 1 (2012): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 16 No. 3 (2011): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 16 No. 2 (2011): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 16 No. 1 (2011): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 15 No. 3 (2010): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 15 No. 2 (2010): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 15 No. 1 (2010): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 14 No. 3 (2009): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 14 No. 2 (2009): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 14 No. 1 (2009): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 13 No. 3 (2008): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 13 No. 2 (2008): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 13 No. 1 (2008): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 12 No. 3 (2007): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 12 No. 2 (2007): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 12 No. 1 (2007): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 11 No. 3 (2006): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 11 No. 2 (2006): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 11 No. 1 (2006): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 1 No. 2 (1991): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 1 No. 1 (1991): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia More Issue