cover
Contact Name
Intje Picauly
Contact Email
JPkM_KeLaKer@pergizipanganntt.id
Phone
+6282237145517
Journal Mail Official
JPkM_KeLaKer@pergizipanganntt.id
Editorial Address
Jl. Cakdoko No. 40
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering
ISSN : -     EISSN : 27462234     DOI : https://doi.org/10.51556/jpkmkelaker
Core Subject : Health, Agriculture,
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat (PKM) ini merupakan jurnal pengembangan dan penerapan IPTEKS yang memuat publikasi hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat, model atau konsep dan atau implementasinya dalam rangka peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat dalam aspek pemenuhan kebutuhan hidup keluarga dan masyarakat. Jurnal ini dibentuk oleh Perhimpunan Pakar Pangan dan Gizi Indonesia (Pergizi Pangan), Dewan Pimpinan Cabang Daerah NTT pada 17 Maret 2020 dan selanjutnya diproses pengurusan ISSN online dan e-ISSN setelah terbitan pertama dikeluarkan yaitu di bulan April 2020 secara Blogger. Penyempurnaan dokumen selanjutnya dilakukan pada Bulan September 2020 untuk memperoleh ijin terbit berbentuk ISSN online dan e-ISSN. Artikel diterbikan 2 kali dalam setahun yaitu periode April dan Oktober tahun berjalan.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 54 Documents
PENGUATAN KETRAMPILAN HIDUP DI MASA PANDEMI COVID-19 BAGI KOMUNITAS ANAK PEMBERSIH TPU MAPOLI KOTA KUPANG Honey I. Ndoen; Noorce C. Berek; Masrida Sinaga; Tadeus A.L. Regaletha
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 3 No. 1 (2022): Volume 3 Nomor 1 Edisi April 2022
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/jpkmkelaker.v3i1.143

Abstract

Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan baik secara langsung ataupun tidak langsung. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau yang disingkat PPKM disamping memberikan dampak positif berupa pengendalian meluasnya penyebaran atau penularan Covid-19 dalam suatu wilayah juga memberikan dampak negatif seperti keadaan ekonomi keluarga yang makin sulit oleh karena setiap aktivitas manusia untuk mencari nafkah harus dibatasi bahkan untuk beberapa kasus harus dihentikan. Hal ini sangat dirasakan pada kelompok masyarakat “kecil”. Salah satunya oleh anak-anak yang biasa mencari rejeki dengan dengan membersihkan makam dan menjual “rampe” di TPU Mapoli Kupang. Komunitas anak ini berpotensi untuk tertular ataupun menularkan Covid-19. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berthemakan : penguatan ketrampilan hidup di masa pandemi covid-19 bagi komunitas anak pembersih TPU Mapoli Kupang. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 06 Agustus 2021 bertempat di TPU Mapoli Kota Kupang dengan kelompok sasaran adalah anak-anak pembersih makam yang berjumlah 20 orang. Adapun informasi yang diberikan adalah informasi tentang penyakit Covid-19 dan protokol kesehatan melalui media promosi kesehatan (Leaflet online), serta memberikan pemicuan penguatan ketrampilan hidup terhadap ekonomi anak dan keluarganya agar terbentuk usaha kecil keluarga yang mandiri sehingga terjadi peningkatan pendapatan. Diharapkan adanya peningkatan pengetahuan anak-anak dan keluarga tentang Covid-19 melalui media leaflet yang dibagikan serta adanya perubahan perilaku/kesadaran untuk konsisten dan taat penerapan protokol kesehatan saat beraktivitas di tempat-tempat umum seperti taat menggunakan masker dan mencuci tangan serta adanya peningkatan level keberdayaan mitra melalui pengembangan usaha mandiri yang tidak saja berfokus sebagai pembersih makam dan berjualan rampe. Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah “Penyuluhan Masyarakat” berbentuk penyuluhan yang bertujuan meningkatkan pemahaman dalam bidang kesehatan dan lingkup terkait didalamnya sehingga menyadarkan anak-anak di TPU Mapoli Kupang akan pentingnya penerapan protokol kesehatan serta kegiatan pemicuhan guna penguatan ketrampilan hidup. Hasil yang diperoleh adalah adanya peningkatan pengetahuan anak-anak dan keluarga tentang Covid-19 melalui media leaflet yang dibagikan, adanya perubahan perilaku/kesadaran untuk taat penerapan protokol kesehatan saat beraktivitas di temapt umum, dan adanya peningkatan level keberdayaan mitra melalui pengembangan usaha mandiri yang tidak saja berfokus sebagai pembersih makam dan berjualan rampe.
PEMBUATAN FROZEN FOOD BERBASIS PANGAN LOKAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 Indhira Shagti; Tirza V.I. Tabelak; Asweros Umbu Zogara; Christine Rosanti Nenotek
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 3 No. 1 (2022): Volume 3 Nomor 1 Edisi April 2022
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/jpkmkelaker.v3i1.175

Abstract

Pandemi Covid 19 membawa banyak perubahan di masyarakat. Masyarakat mulai memasuki kondisi yang disebut New Normal, artinya masyarakat harus menerapkan protokol kesehatan selama beraktivitas di luar rumah. Pandemi Covid 19 juga berdampak pada kondisi ekonomi masyarakat. Banyak usaha masyarakat yang mengalami “gulung tikar” karena menurunnya daya beli masyarakat. Selain itu angka PHK saat pandemi Covid 19 cukup tinggi, yaitu mencapai lebih dari 2 juta orang. Frozen food merupakan salah satu terobosan dalam bidang pangan untuk menyediakan makanan siap saji dengan daya simpan lama. Pandemi Covid 19 semakin meningkatkan minat masyarakat untuk mengkonsumsi frozen food. Selain sebagai salah satu makanan yang digemari masyarakat, frozen food juga membuka peluang usaha bagi masyarakat untuk meningkatkan ekonomi. Indonesia adalah negara dengan sumber daya alam yang melimpah . Buktinya di Indonesia banyak tumbuh berbagai macam varietas tumbuhan yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat. Letak Indonesia yang strategis berada di daerah ktulistiwa dengan jumlah matahari yang cukup menjadikan Indonesia sebagai lahan yang cocok untuk pertumbuhan berbagai jenis tanaman lokal. Oleh karena itu, frozen food perlu disiapkan dengan proses dan bahan berkualitas sehingga frozen food menjadi makanan yang bergizi. Salah satu bahan makanan yang dapat digunakan untuk membuat frozen food adalah bahan pangan lokal. Adapun bahan pangan lokal yang digunakan adalah Daun Kelor. Tanaman kelor merupakan yang mudah tumbuh di daerah lahan kering. Secara ilmiah, kelor yang tumbuh di daerah lahan kering di NTT mempunyai kandungan gizi lebih tinggi dari kandungan gizi yang hidup di tempat lain. Kegiatan ini dilaksanakan pada Bulan Mei-Juli tahun 2021 di Laboratorium Penyelenggaraan Makanan Program Studi DIII Gizi Poltekkes Kemenkes Kupang. Peserta kegiatan ini adalah alumni Program Studi DIII Gizi Poltekkes Kemenkes Kupang yang berjumlah 9 orang. Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini dan berharap dapat membuka usaha frozen food di Kota Kupang.
PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PERANAN MAKANAN TERHADAP SISTEM IMUN MELALUI SIARAN RADIO PROGRAM LINTAS MALAM RRI KUPANG Marselinus Laga Nur; Grouse Oematan
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 3 No. 1 (2022): Volume 3 Nomor 1 Edisi April 2022
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/jpkmkelaker.v3i1.176

Abstract

Virus Corona adalah sekelompok virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Dalam beberapa kasus, virus ini menyebabkan infeksi pernapasan ringan saja. Infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti hidung berair dan meler, sakit kepala, batuk, nyeri tenggorokan, dan demam, atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Namun, secara umum ada 3 (tiga) gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu: demam, batuk dan sesak napas. Kasus Covid19 telah menjadi pandemi sejak awal tahun 2020. Indonesia dan termasuk juga Propinsi NTT turut merasakan dampaknya. Sejumlah usaha dapat dilakukan untuk mencegah penularan, salah satunya dengan meningkatkan asupan makanan bergizi untuk meningkatkan sistem imun. Usaha untuk mencegah penularan covid19 dilakukan dengan berbagai macam cara. Salah satunya dengan menjaga konsumsi makanan agar dapat meningkatkan sistem imun. Sistem imun sangat penting karena sejauh ini belum ada obat yang spesifik membunuh virus covid19. Dengan demikian konsumsi makanan bergizi sangat penting dalam menghadapi pandemi covid19. Pandemi covid19 bukan hanya berdampak pada bidang kesehatan namun juga ekonomi. Masyarakat labih memilih berdiam di rumah. Jarak fisik dan jarak sosial diterapkan. Sehingga produksi menurun, termasuk makanan. Pendapatan juga menurun sehingga lebih sulit untuk memenuhi kebutuhan makanan. Meskipun demikian, makanan bergizi tidak selamanya mahal. Oleh sebab itu Edukasi masyarakat sangat penting. Edukasi masyarakat penting untuk memberikan pemahaman tentang sistem imun dalam menghadapi pandemi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang makanan bergizi dan sistem imun. Kegiatan ini menggunakan metode siaran radio dengan sasaran yang dapat dijangkau adalah pendengar radio baik melalui pesawat radio maupun aplikasi RRI plus. Hasil kegiatan ini menunjukkan partisipasi yang tinggi dari pendengar melalui interaksi pendengar. Dapat disimpulkan, kegiatan ini didengar dan mendapatkan tanggan positif.
UPAYA PROMOSI PANGAN LOKAL MELALUI AJANG FESTIVAL PANGAN LOKAL BERGIZI, BERAGAM, SEIMBANG, DAN AMAN Venda Pical; Christin D Nabuasa; L.L.E. Louhenapessy Louhenapessy; Fanny S. Nussy; Salomi E. Wattimena
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 3 No. 1 (2022): Volume 3 Nomor 1 Edisi April 2022
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/jpkmkelaker.v3i1.177

Abstract

Gerakan Sadar Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman tahun 2020 adalah salah satu promosi agar masyarakat dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, dalam menu makannya sehingga dapat memenuhi kebbutuhan gizinya dengan memanfaatkan pangan sumberdaya lokal. Pola konsumsi pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman ini berfungsi untuk mengarahkan agar pola pemanfaatan pangan memenuhi kaidah mutu, keanekaragaman, kandungan gizi, keamanan dan kehalalan, disamping juga untuk efisiensi untuk mencegah pemborosan dalam pengeluaran biaya rumah tangga sehari-hari. Kekurangan gizi yang terjadi sudah menjadi masalah umum yang terjadi terutama pada keluarga kurang mampu dan pada sebuah keluarga yang tidak memperhatikan pemenuhan gizi pada setiap anggota keluarga, khususnya pada seorang anak yang memerlukan perhatian lebih untuk pemenuhan gizi. Setiap anak memiliki kebutuhan gizi yang berbeda, sesuai umur dan gender mereka. Dalam rangka mendukung program Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman, tim penggerak PKK (TP-PKK) Kota Ambon memotivasi ibu-ibu anggota TP-PKK wilayah Kota Ambon melalui ajang promosi program dalam bentuk kegiatan festival pangan lokal beragam,bergizi seimbang dan aman pada bulan November tahun 2021. Dengan tujuan untuk promosi “Cinta Pangan Lokal” dan memanfaatkan keanekaragaman pangan lokal, khususnya yang berasal dari bahan pangan non beras dan non terigu sehingga dapat dihidangkan untuk menu keluarga sehari-hari. Hal ini sejalan dengan esensi Festival Pangan Lokal Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman yang diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Maluku yang menekankan pada aspek keanekaragaman pangan serta dapat diterapkan dalam menu sehari-hari di keluarga. Adapun menu yang dapat disajikan dalam bentuk makan siang untuk Ibu hamil, Anak Baduta, serta menu kudapan Anak Baduta dan telah disesuaikan dengan kandungan gizi yang diperlukan oleh tubuh. Dengan bahan yang mudah diperoleh, murah harganya serta dilengkapi dengan cara pengolahan yang mudah, kami berharap buku resep ini dapat memudahkan untuk menyajikan menu yang beragam, bergizi, seimbang dan aman bagi keluarga. Hasil akhir yang diperoleh adalah terjadinya perubahan sikap antusiasme peserta terhadap keragaman menu yang disiapkan oleh panitia bekerjasama dengan Dinas terkait.
PENDAMPINGAN 25 INDIKATOR PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI KABUPATEN FLORES TIMUR, PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR Intje Picauly; Deviarbi S. Tira; Bonavantura Taco; Robertha Kartini; Bernadina Tena
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 3 No. 1 (2022): Volume 3 Nomor 1 Edisi April 2022
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/jpkmkelaker.v3i1.178

Abstract

Hasil pencatatan aplikasi elektronik pelaporan gizi berbasisMasyarakat (ePPGBM) periode tahun 2021 melaporkan bahwa kasus stunting pada anak di Kabupaten Flores Timur mengalami penurunan dari 22.7 persen pada tahun 2020 menjadi 20,9% di tahun 2021. Walaupun mengalami penurunan, angka ini masih sangat mengkhawatirkan jika dibandingkan dengan cut of point prevalensi stunting di Indonesia dan badan kesehatan dunia (WHO) yaitu kurang dari 20%. Hasil riview kinerja oleh Tim Pokja Stunting Propinsi NTT pada bulan April 2020 menunjukkan bahwa kinerja Kabupaten Flores Timur masih belum memuaskan. Hasil ini didukung dengan rekomendasi uji petik proses Indepth Interviuw pada sampel keluarga 1000 HPK yang dilakukan pada bulan Nopember 2021 diketahui bahwa program pemerintah daerah dan non pemerintah daerah masih banyak yang belum menjawab permasalahan dilapangan. Selain itu, alokasi anggaran serta penentuan lokus dan sasaran setiap program belum sesuai atau belum tepat jika dibandingkan berdasarkan data sebaran stunting dan keluarga 1000 HPK. Hal ini berarti bahwa pelaksanaan konvergensi dilevel pemerintah daerah bersama semua stakeholder (pihak non pemerintah/swasta) belum berjalan dengan baik. Oleh karena itu, proses pendampingan kepada pihak pemerintah daerah dan sektor swasta (non pemerintah daerah) dirasakan perlu untuk dilakukan dengan tujuan melakukan observasi dan mengidentifikasi secara dekat kendala-kendala dilapangan. Adapun metode pendampingan yang dilakukan adalah kombinasi antara metode Observasi, penyuluhan dan simulasi. Hasil yang diperoleh adalah tingkat pemahaman pemerintah daerah dan semua stakeholder terkait tentang stunting, determinan, dampak dan langkah penanunggulangan serta pencegahannya sudah baik. Namun, kendala yang dihadapi pada tahun 2021 adalah kondisi pandemic yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap alokasi anggaran dan proses pelayanan kepada masyarakat termasuk keluarga 1000 HPK. Setelah dilakukan pendampingan kepada pemerintah daerah dan semua stakeholder terkait telah memahami tugas dan fungsi masing – masing dalam pelaksanaan konvergensi. Rekomendasi yang di berikan adalah perlu penekanan pada beberapa cakupan intervensi yang masih rendah persentasenya yaitu : balita kurus yang mendapat PMT, balita diare yang mendapatkan suplementasi zinc, program bina keluarga balita (BKB), orang tua yang mengikuti kelas parenting, anak berusia 2-6 tahun yang terdaftar di kelas PAUD, program keluarga yang mendapatkan bantuan PKH, desa yang menerapkan KRPL, dan ibu hamil yang terlibat dalam kelas konseling.
PEMANFAATAN SAMPAH RUMAH TANGGA SEBAGAI MEDIA BAGI TANAMAN PEKARANGAN RUMAH DI DESA HANSISI KECAMATAN SEMAU KABUPATEN KUPANG Agus Setyobudi; Luh Putu Ruliati; Soni Doke; Sigit Purnama; Soleman Landi
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 3 No. 2 (2022): Volume 3 Nomor 2 Edisi Oktober 2022
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/jpkmkelaker.v3i2.202

Abstract

Sampah yang dikelola tidak berada pada tempat yang menjamin keamanan lingkungan maka akan berdampak terhadap kesehatan masyarakat, lingkungan menjadi kumuh, dan menarik bagi berbagai binatang dan vektor penyakit, seperti lalat, kecoa, tikus dan anjing, yang dapat membawa penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan misalnya diare, kolera, tipus dan jamur dapat menyebar dengan cepat, karena keberadaan sampah yang tidak dikelola dengan tepat serta dapat bercampur dengan air minum sehingga menjadi penyebab utama penyebaran penyakit. Salah satu cara pengelolaan sampah yang mudah diterapkan masyarakat dan dapat memberikan sumbangan terhadap kehidupan manusia adalah pengelolaan sampah organik menjadi pupuk atau yang biasa disebut sebagai komposting. Keunggulan pengelolaan sampah menjadi pupuk selain dapat mengurangi volume sampah juga dapat menyuburkan tanah karena beberapa unsur zat yang dikandung oleh sampah hasil olahan tersebut diperlukan oleh tanaman, sehingga tanaman menjadi subur. Hasil kegiatan yang telah dilaksanakan mendapat dukungan oleh Kepala Desa Hansisi Kecamatan Semau Kabupaten Kupang. Bentuk dukungan tersebut adalah menyediakan tempat/lokasi pelaksanaan kegiatan di Kantor Desa Hansisi dan peserta undanngan yang hadir sebanyak 20 peserta yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga, kepala keluarga serta perangkat desa di Desa Hansisi dan sekitarnya. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang yang dilakukan meliputi : pemberian informasi terkait jenis-jenis sampah beserta cara pengolahannya, hubungan sampah dengan penyakit dan praktik bersama langkah-langkah pembuatan pupuk kompos. Untuk menunjang aktivitas pembuatan kompos maka tim pengabdian kepada masyarakat telah membagikan alat dan bahan kepada seluruh peserta, beberapa alat dan bahan yang dibagikan meliputi ember (sebagai wadah komposter), pupuk bokasi (sebagai media campuran kompos), EM4 (cairan berisi bakteri untuk mempercepat penguraian), diharapkan setelah mereka dapat melakukan praktik secara mandiri di rumah yang diharapkan masyarakat lebih peduli terhadap sampah yang dihasilkan dengan cara diolah menjadi pupuk kompos serta mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir sampah.
EDUKASI PENTINGNYA PEMENUHAN GIZI PADA 1000 HPK DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING Masrida Sinaga; Deviarbi Sakke Tira; Tadeus A.L. Regaletha
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 3 No. 2 (2022): Volume 3 Nomor 2 Edisi Oktober 2022
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/jpkmkelaker.v3i2.203

Abstract

Salah satu masalah kesehatan yang menjadi perhatian pemerintah sekarang ini adalah stunting. Upaya untuk mencegah dan menurunkan angka stunting adalah dengan mengoptimalkan status gizi terutama dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Salah satu tantangan dalam mengatasi masalah stunting adalah pemahaman dan persepsi yang salah tentang stunting. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah meningkatkan pemahaman masyarakat, yaitu dapat dilakukan melalui kegiatan edukasi kepada masyarakat. Tujuan umum kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, dan sikap ibu hamil dan ibu hamil tentang pentingnya pemenuhan gizi dan pola asuh yang baik pada 1000 HPK, dalam upaya mencegah stunting. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan, sumbang saran dan diskusi. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan, sumbang saran dan diskusi. Kegiatan yang dilakukan berhasil meningkatkan pemahaman dan pengetahuan ibu hamil dan ibu Balita tentang pentingnya pemenuhan gizi pada 1000 HPK dalam upaya pencegahan stunting, mencakup pengetahuan pengasuhan anak dan pemberian makanan seimbang pada 1000 HPK, serta pentingnya pemberian ASI dan ASI eksklusif. Data menunjukkan bahwa rata-rata nilai pre test peserta adalah 19,90 poin, namun setelah penyuluhan (post test) meningkat menjadi 25,75 poin. Hasil uji-T juga menunjukkan bahwa ada peningkatan pengetahuan dan pemahaman yang signifikan setelah diberikan penyuluhan. Perlu ada perhatian dari pemerintah daerah setempat dan dinas kesehatan terhadap pengoptimalan fasilitas Posyandu, seperti penambahan fasilitas alat peraga edukasi, serta penghargaan dan pembinaan kader yang mau bekerja secara sukarela.
PENINGKATAN PEMAHAMAN POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DAN PENYAKIT KECACINGAN BAGI SISWA SEKOLAH DASAR (SD) GMIT BOKONUSAN DI KECAMATAN SEMAU KABUPATEN KUPANG Deviarbi Sakke Tira; Masrida Sinaga; Ribka Limbu; Amelia B Sir
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 3 No. 2 (2022): Volume 3 Nomor 2 Edisi Oktober 2022
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/jpkmkelaker.v3i2.206

Abstract

Hygiene (kebersihan) perorangan pada anak merupakan hal yang sesungguhnya perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak karena perilaku hygiene perorangan yang buruk dapat menyebabkan dampak negatif pada kualitas kehidupan selanjutnya, yang tidak hanya dalam bentuk dampak fisik tapi juga dampak psikososial kehidupan anak. Sekolah merupakan perpanjangan tangan keluarga dalam meletakkan dasar perilaku, termasuk perilaku kesehatan pada anak. Sekolah Dasar (SD) terkhususnya, menjadi pintu masuk perbaikan pengetahuan, sikap, dan perilaku hygiene perorangan di masyarakat. Anak SD adalah kelompok yang berada dalam taraf pertumbuhan dan perkembangan sehingga sangat peka untuk menerima perubahan dan mudah untuk dibimbing, diarahkan, dan ditanamkan kebiasaan yang baik, termasuk kebiasaan hygiene perorangan. Oleh karenanya, peningkatan pengetahuan anak SD mengenai hygiene perorangan dan akibatnya terhadap kesehatan jika tidak dilakukan dengan baik, sangat perlu dilakukan untuk mencegah dan meningkatkan kesehatan anak sekolah. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan di SD GMIT Bokonusan Kecamatan Semau Kabupaten Kupang. Metode yang digunakan adalah penyuluhan, pemantauan, dan evaluasi tim. Kegiatan yang dilakukan berupa pemberian edukasi (diseminasi informasi kesehatan) mengenai perilaku hygiene perorangan dan akibat hygiene perorangan yang buruk terhadap kesehatan, misalnya penyakit Kecacingan.
PEMANFAATAN BISKUIT PMT LOKAL DALAM UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH GIZI BURUK DI WILAYAH LAHAN KERING KEPULAUAN ROTE NDAO Intje Picauly; Marselinus Laga Nur; Diana Aipipidely; Grouse Oematan; Mega Liufeto; Welresna Rupiasa
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 3 No. 2 (2022): Volume 3 Nomor 2 Edisi Oktober 2022
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/jpkmkelaker.v3i2.210

Abstract

Masa balita merupakan periode penting dalam proses pembentukan dan perkembangan manusia yang ditandai dengan tumbuh kembang yang sangat pesat. Periode ini merupakan periode yang kritis bagi anak-anak dimana terjadi pertumbuhan yang akan berpengaruh pada perkembangan periode berikutnya. Kebutuhan zat gizi pada masa ini sangat tinggi untuk mendukung proses pertumbuhan dan perkembangan balita selama kehidupan janin dan 2 tahun pertama setelah lahir. Gizi kurang dan kesehatan yang buruk pada balita selama periode tersebut akan memberikan dampak buruk kehidupan bayi di masa mendatang yang bersifat permanen dan tidak dapat dikoreksi, sehingga diperlukan pemenuhan gizi yang adekuat pada rentang usia ini. Pola asuh ibu dalam mengatur konsumsi pangan keluarga sangat menentukan kecukupan asupan gizi seorang anak. Kegiatan pengabdian ini bertemakan : peningkatan pengetahuan ibu rumah tangga melalui kegiatan pelatihan pengolahan biskuit PMT lokal dalam mendukung upaya preventif masalah gizi buruk di wilayah lahan kering kepulauan Rote Ndao. Kegiatan dilaksanakan di Desa Helebeik Puskesmas Baa Kabupaten Rote Ndao dengan tujuan untuk memberikan dukungan pengetahuan ibu rumah tangga tentang memanfaatkan pangan local menjadi produk biscuit bergizi sebagai makanan selingan kaya gizi. Target atau Sasaran kegiatan ini adalah : Kelompok Ibu hamil dan ibu-ibu yang mempunyai anak balita. Kegiatan dilaksanakan pada 7-8 Oktober 2022 dengan jumlah peserta penyuluhan sebanyak 35 orang ibu (Ibu hamil dan ibu balita). Adapun informasi yang akan diberikan adalah informasi tentang langkah penting dalam menyiapkan makanan selingan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman dari cemaran mikroba untuk anggota keluarga terutama anak balita. Sehingga, diharapkan dari kegiatan ini semua ibu balita mengetahui cara memilih dan menyiapkan makanan termasuk mengolah biscuit menjadi makanan bergizi bagi keluarga. Metode pelaksanaan kagiatan ini adalah “Penyuluhan Masyarakat” berbentuk penyuluhan yang bertujuan meningkatkan pemahaman dalam bidang kesehatan dan lingkup terkait didalamnya sehingga menyadarkan masyarakat akan pentingnya memelihara kesehatan dan hidup sehat. Menurut Wahjuti (2014) bahwa metode penyuluhan yang dilakukan dengan pendekatan kelompok seperti : Ceramah dan Demonstrasi Cara/Hasil. Hasil yang diperoleh adalah ibu balita dan ibu hamil dapat mengetahui cara mengolah pangan lokal menjadi makanan selingan (biscuit) yang bergizi; terjadinya perubahan pengetahuan, presepsi dan tindakan dari ibu rumah tangga tentang pemanfaatan dan pemberian makanan beragam, bergizi, sehat, dan aman berbasis pangan lokal.
PEMBERDAYAAN KADER MELALUI TEKNOLOGI PENGOLAHAN IKAN SEBAGAI SUMBER PROTEIN HEWANI DALAM MENCEGAH STUNTING PADA BALITA DI DAERAH TERPENCIL DI PULAU SEMAU KABUPATEN KUPANG Maria Helena Dua Nita Dua Nita; Juni Sine; Maria Goreti Pantaleon; Kristina R. Nenotek
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 3 No. 2 (2022): Volume 3 Nomor 2 Edisi Oktober 2022
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/jpkmkelaker.v3i2.212

Abstract

Stunting merupakan salah satu masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Stunting masih menjadi masalah kesehatan prioritas di Indonesia. Penanganan stunting dilakukan melalui intervensi Gizi Spesifik dan Gizi Sensitif pada sasaran 1000 hari pertama kehidupan dari anak sejak di kandungan sampai berusia 23 bulan. intervensi gizi-spesifik diselenggarakan oleh sektor kesehatan, sedangkan intervensi gizi-sensitif biasanya diselenggarakan oleh sektor lain. Kegiatan pengabdian inidilaksanakan dengan tujuan untuk memberdayakan Kader melalui teknologi pengolahan ikan sebagai sumber protein hewani dalam mencegah Stunting pada Balita di daerah terpencil di Pulau semau Kabupaten Kupang. Diharapkanagar dari kegiatan ini, dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang ikan sebagai sumber protein hewani dalam mencegah stunting dan cara mengolah ikan menjadi snack yang bergizi. Metode pelaksanaan kagiatanini adalah penyuluhan dan praktek bersama masyarakat. Tempat pelaksanaannya adalah Desa Batuinan Semau Kabupaten Kupang pada tanggal 18 Juli 2022. Hasil yang diperoleh setelah kegiatan ini adalah perubahan pengetahuan dan ketrampilan para kader untuk lebih terampil mengolah snack yang menarik dan bergizi dari sumber bahan pangan lokal yang ada disekitar mereka. Hal ini ditandai dengan antusias dari setiap peserta kader saat membuat bola-bola mie ikan dan sempol ikan kelor, selain itu pihak desa juga turut terlibat mendukung kegiatan ini dengan memasukkan dalam salah satu program desa yaitu pemberian makanan tambahan (PMT) bagi Ibu hamil dan anak balita.